Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Mioma uteri

Mioma Uteri merupakan tumor jinak dari otot rahim. Jumlah penderita mioma
uteri ini sulit diketahui secara akurat karena banyak yang tidak menimbulkan keluhan
sehingga penderita tidak memeriksakan dirinya ke dokter. Sampai saat ini belum
diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga merupakan penyakit multifaktorial.
Secara umum angka kejadian mioma uteri diprediksi mencapai 20-30% terjadi pada
wanita berusia di atas 35 tahun.

Diagnosis Mioma Uteri


Dalam mendiagnosis mioma, dokter akan melakukannya lewat wawancara
terlebih dulu. Wawancara ini untuk mencari tahu apakah penderita sering mengeluh
rasa berat dan adanya benjolan pada perut bagian bawah, serta mempunyai gangguan
haid yang disertai rasa nyeri.Sesudah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan fisik dengan cara bimanual akan mengungkap tumor pada uterus.
Umumnya tumor tersebut terletak di garis tengah ataupun agak ke samping, yang saat
diraba berbentuk benjol-benjol.dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang
untuk mendukung hasil akhir pemeriksaan berupa ultrasonografi dan magnetic
resonance imaging (MRI).

Patofisiologi
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan diduga
merupakan penyakit multifaktorial. Dipercayai bahwa mioma merupakan sebuah
tumor monoklonal yang dihasilkan dari mutasi somatik dari sebuah sel neoplastik
tunggal. Sel-sel tumor mempunyai abnormalitas kromosom, khususnya pada
kromosom lengan 12q13-15.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumor, di samping faktor
predisposisi genetik, adalah estrogen, progesteron dan human growth hormone.

Gejala Mioma Uteri


Pada umumnya, mioma tidak menimbulkan gejala yang mudah disadari.
Namun, bagi sebagian wanita, mioma dapat memunculkan gejala sebagai berikut:

 Menstruasi dalam jumlah banyak.


 Perut terasa penuh dan membesar.
 Nyeri panggul kronik yang berkepanjangan dan tak kunjung sembuh. Nyeri bisa
muncul saat menstruasi, setelah berhubungan seksual, atau ketika terjadi penekanan
pada panggul. Rasa nyeri ini terjadi karena terpuntirnya mioma yang bertangkai,
pelebaran leher rahim akibat desakan mioma, atau kematian sel dari mioma.
 Gangguan berkemih. Terjadi akibat ukuran mioma yang besar kemudian menekan
saluran kemih, sehingga menyebabkan frekuensi kemih yang cukup sering.
 Konstipasi. Gejala ini terjadi karena ukuran mioma menekan bagian bawah usus
besar, yang mengakibatkan sulitnya BAB.
 Keluarnya mioma melalui leher rahim. Biasanya disertai dengan gejala nyeri hebat
sehingga menyebabkan luka, dan ada kemungkinan terjadi infeksi.
 Penimbunan cairan di rongga perut.
 Dan sebagainya.

Pengobatan Mioma Uteri


Penanganan awal pada kasus mioma dapat dilakukan sesuai dengan gejala
yang dirasakan, seperti pemberian antinyeri berupa parasetamol. Apabila mengalami
perdarahan yang sangat banyak, jangan tunda untuk segera ke fasilitas kesehatan
terdekat.Pengobatan mioma antara lain:

-USG

-Terapi hormonal

-Miektomi

-Histerektomi
Pencegahan
Pencegahan mioma dapat dilakukan dengan:

 Olahraga/aktivitas fisik. Tubuh akan membakar kalori lebih sedikit ketika Anda
malas bergerak.
 Pola makan sehat. Pola makan yang tinggi kalori, sedikit sayur dan buah, sering
melewatkan sarapan, dan minum minuman tinggi gula dapat menyebabkan
terjadinya obesitas.
 Hindari merokok. Kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko mioma.

Penyebab Mioma Uteri


Penyebab terjadinya mioma masih belum diketahui, meskipun faktor
keturunan juga memungkinkan seseorang terjangkit mioma. Beberapa penelitian
mengatakan bahwa masing-masing mioma muncul dari satu sel neoplasma soliter (sel
ganas) yang berada di antara otot polos miometrium atau otot polos di dalam rahim.

DAPUS
1. Hanifa Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Jakarta: Yayasan Nina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo ; 1997.
2. Derek Llewellyn-Jones. Fundamentals of Obstetry and Gynaecology. Edisi 6. Syney ;
1994

Anda mungkin juga menyukai