Anda di halaman 1dari 5

DOKUMENTASI MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI

DENGAN INFERILITAS PRIMER

Nama Mahasiswa: NENI NURAENI Lokasi: Puskesmas Kaduhejo


NPM: 215491517019 Tgl Asuhan: 18 Oktober 2021

DATA SUBYEKTIF ( S )
1. Identitas/Biodata
Nama Istri : Ny. NISA Nama suami : Tn. Lutfi
Umur : 24 Th Umur : 33 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D3 Pendidikan : S1
Suku/bangs : Sunda/Indonesia Suku/bangs : Sunda/Indonesia
a a
Pekerjaan : Guru Pekerjaan : PNS
Alamat : Kp. Kadupinang

2. Status kesehatan
a. Keluhan utama / alasan kunjungan
Ingin segera memiliki keturunan
b. Status perkawinan
- Perkawinan ke : 1
- Umur kawin istri: 21 tahun
- Umur kawin suami: 30 tahun
- Lama kawin: 3 tahun
c. Riwayat kehamilan dan nifas yang lalu
Pasien mengatakan belum pernah hamil atau keguguran sebelumnya
d. Riwayat kesehatan yang lalu
 Istri :
- Diabetes Melitus: tidak ada
- Hipertensi: tidak ada
- Asma: tidak ada
- Jantung: tidak ada
- Hepatitis: tidak ada
- TBC: tidak ada
- Lain-lain: tidak ada

 Suami :
- Diabetes Melitus: tidak ada
- Hipertensi: tidak ada
- Asma: tidak ada
- Jantung: tidak ada
- Hepatitis: tidak ada
- TBC: tidak ada

e. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti DM,hipertensi dan
riwayat infertil dan tidak ada penyakit menular
f. Pola kebiasaan sehari-hari
 Pola nutrisi
Makan 3x/hari, lauk (daging, tempe, telur, ikan), sayur, minum air putih
5-6 gelas/hari)
 Pola eliminasi
BAB : Normal
BAK : Normal
 Pola aktivitas
Mengajar di sekolah
 Pola personal hygiene

Mandi : 2x / hari
Penggunaan cairan pembersih vagina : tidak

 Pola istirahat
Siang : 2 jam
Malam : ± 8 jam/hari
 Pola seksual : 4-5 kali/minggu
 Merokok
Istri : tidak
Suami : ya
 Mengkonsumsi minuman alkohol
Istri : tidak
Suami : tidak
g. Data psikososial
Ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang karena
setelah sampai saat ini belum mempunyai anak. Hubungan dengan suami
dan anggota keluarga baik.

h. Data sosial budaya

Pasien mengatakan belum pernah melakukan pengobatan.


DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
b. TTV : - TD : 120/80 mmHg - Suhu : 36,2˚C
- Nadi : 82 x/menit - RR : 23 x/menit
TB/BB : 159 cm / 64 kg
2. Pemeriksaan Fisik Khusus

 Kepala
- Warna rambut: hitam
- Kulit kepala: bersih
- Rontok/tidak : tidak rontok
 Muka : tidak pucat, terlihat cemas
 Mata
- Conjungtiva: merah muda
- Sklera: putih
 Hidung
- Kebersihan: bersih
- Polip: tidak ada
 Telinga: tidak ada kelainan
 Mulut
- Carries gigi: tidak ada
- Lidah: bersih
 Leher
- Pembesaran kelenjar limfe: tidak ada
- Pembesaran kelenjar thyroid: tidak ada
 Abdomen
- Bentuk: simetris
- Pembesaran abdomen: tidak ada
- Bekas lika operasi : tidak ada
- Massa abnormal : tidak ada
 Genetalia: tidak ada kelainan, tidak ada keputihan, tidak ada condiloma
 Anus: tidak ada varises, tidak ada haemorroid
 Ekstremitas: tidak ada kelainan
3. Pemeriksaan Dalam:
- Tidak ada kelainan vagina
- Tidak ada kelainan servik
- Bentuk uterus retro fleksi
4. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan

ANALISA (A)
1. Diagnosa: NY. N usia 24 tahun dengan infertilitas primer
Dasar:
- Data subyektif : Pasien mengatakan belum pernah memiliki anak
setelah menikah 3 tahun yang lalu
- Data obyektif:
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi : 120/80 mmHg Suhu : 36,2˚C
Nadi : 82 x/menit RR : 23 x/menit
- Inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi : tidak ada kelainan
- Pemeriksaan dalam : uterus retrofleksi
2. Masalah: Cemas
Dasar:
- Data subyektif: pasien mengatakan sangat cemas karena belum hamil
- Data obyektif: Inspeksi: muka terlihat cemas
-
3. Kebutuhan
- Dukungan spiritual, emosional dan sosial
- Penkes tentang gizi
- Konseling tentang teknik berhubungan
- Cara mengatasi cemas
4. Diagnosa potensial:
- Gangguan psikologi (stress/depresi)
- Perceraian pada pasangan suami istri
5. Identifikasi kebutuhan segera: Kolaborasi dengan SpOG

PENATALAKSANAAN (P)
1. Melakukan pendekatan pada pasien dan suami
2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa bentuk uterusnya
retrofleksi sehingga sperma yang masuk sulit bertemu dengan sel telur dan
tidak terjadi kehamilan.
3. Menjelaskan pada pasien makanan-makanan apa saja yang dapat
meningkatkan kesuburan yaitu makanan yang banyak mengandung protein
seperti daging serta mengandung vitamin E boleh di bantu dengan
mengkonsumsi vitamin E yang tersedia di apotik.
4. Menjelaskan kepada pasien tentang pentingnya olah raga untuk kebugaran
tubuh.
5. Menjelaskan posisi berhubungan yang tepat sesuai dengan masalah yang
dihadapi pasien saat ini yaitu saat berhubungan bokong istri harus diganjal
bantal agar sperma yang masuk bisa sampai ke mulut rahim. Atau dengan
posisi Doggy Style (dari arah belakang) sehingga sperma tidak akan keluar
lagi. Setelah itu jangan langsung tidur/berdiri, namun tetap berada dalam
posisi sujud sekitar 20-30 menit.
6. Memberikan pengetahuan tentang menentukan kapan masa subur terjadi.
7. Memberitahukan kepada pasutri supaya mereka mempunyai harapan yang
realistis pada setiap sesi pengobatan
8. Yakinkan pasien bahwa semua masalah pasti ada penyelesaiannya.
9. Memberi dukungan kepada pasutri dalam menghadapi masalah ini supaya
pasutri tidak merasa berkecil hati karena tidak memiliki anak
10. Menganjurkan ibu untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
11. Ajarkan ibu untuk berlapang dada dan membina hubungan yang baik
dengan keluarga.
12. Menganjurkan ibu datang lagi bila masih ada keluhan.
13. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis Kandungan.

Anda mungkin juga menyukai