Anda di halaman 1dari 24

BAB III

FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN DISTOSIA BAHU

3.1 PENGUMPULAN DATA DASAR

FORMAT MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

Tgl Masuk RS/Poli/Puskesmas : 23 April 2013 Pukul : 08.00 WIB

Ruangan :- No.MR :-

Tgl/Hari : 23 April 2013 Dikaji oleh Mhs : Ririn Nurfan

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas / Biodata

Nama Klien : Ny. S Nama suami : Tn. L

Umur : 22 tahun Umur : 27 tahun

Kebangsaan/Suku : melayu Kebangsaa/Suku : melayu

Agama : Kristen Agama : Kristen

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat Rumah : Jl. Budi Mulia Alamat Rumah : Jl. Budi Mulia

Telp : 082183958413 Telp : 082183958413

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil anak ketiga usia kehamilan 9 bulan, mengeluh mulas dan nyeri
dipinggang dan ibu mengatakan sudah mengeluarkan lendir bercampur darah sejak tanggal
23 April 2013 pada pukul 05.00 WIB.

3. Riwayat Kesehatan Ibu

- Penyakit yang pernah diderita ibu : Tidak ada

- Penyakit yang sedang diderita ibu : Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Keluarga

- Riwayat Penyakit menular dalam keluarga : Tidak ada


- Riwayat penyakit keturun dalam keluarga : Tidak ada

- Riwayat keturunan kembar dalam keluarga : Tidak ada

5. Riwayat Haid

- Menarche : 14 Tahun Sifatnya : Cair, bergumpal

- Teratur / tdk : Teratur HPHT : 2-8-2013

- Siklus Haid : 28 Hari TP : 9-5-2013

6. Riwayat Psikososial

- Perkawinan ke : Pertama

- Umur ibu ketika kawin : 23 Tahun

- Lamanya perkawinan : 9 tahun

- Lamanya kawin baru hamil : 4 Bulan

- Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya

7. Perilaku Kesehatan Ibu

- Ketergantungan obat-obatan : Tidak ada

- Penggunaan alkohol : Tidak ada

- Merokok : Tidak merokok

8. Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Hamil Muda :

- Keluhan : Pusing dan mual

- Pemeriksaan kehamilan pertama kali : Usia kehamilan 6 mg

- Imunisasi TT :-

2. Hamil Lanjutan :

- Keluhan : Tidak ada

- Merasakan gerakan janin pertama kali : 21 mggu

- Pengeluaran pervaginam : Tidak ada

3. Pola kebiasaan sehari – hari


a. Diet / makanan

- Frekuensi : 3 kali / hari

- Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, dan buah

- Pantangan terhadap jenis makanan tertentu : Tidak ada

- Perubahan pola makan (termasuk ngidam,nafsu makan,dll):Ya

b. Pola Eliminasi

- BAK : 6 x/hari BAB : 2x/hr

c. Pola istirahat / tidur

- Tidur Malam : 8 jam

- Tidur Siang : 1 jam

- Gangguan tidur : Tidak ada

d. Pola seksualitas :1x seminggu

e. Olahraga : Ada

- Jenis olahraga : Jalan Pagi

- Frekuensi : 1x sehari

- Teratur / tidak : tidak

B. DATA OBJEKTIF

- Pemeriksaa Umum

- Keadaan umum : Normal

- Keadaan emosional : Stabil

- Bentuk tubuh : Lordosis

- TTV - TD : 110/80 mmHg - S : 36,7 - N : 68x/i - R : 22x/i

- Tinggi badan : 159 cm

- Berat Badan : 58 kg

- BB sebelum hamil : 45 kg
- Pemeriksaan Fisik

- Kepala : Simetris

- Muka : Simetris

- Mata : Simetris

- Kelopak mata : Tidak oedema

- Konjungtiva : Tidak anemis

- Sklera : Tidak ikterik

- Hidung : Simetris

- Polip : Tidak ada

- Kebersihan : Terjaga

- Mulut dan gigi : Ada caries, tidak ada stomatitis

- Leher : Normal

- Kel.Tyroid : Tidak ada pembesaran

- Kel.Limpe : Tidak ada pembesaran

- Dada : Simetris

- Jantung : Normal, teratur

- Paru : Tidak ada kelainan

- Mamae : Normal

Ø Pembesaran : Ada

Ø Simetris / tdk : Simetris

Ø Puting susu : Menonjol

Ø Benjolan/tumor : Tidak ada

Ø Rasa nyeri : Tidak ada

Ø Pengeluaran : Ada, colostrum

Ø Kebersihan : Terjaga

- Ekstremitas atas dan bawah

- Oedema : Tidak oedema


- Kaku sendi : Tidak ada

- Kemerahan : Tidak ada

- Varises : Tidak ada

- Refleks patela : + ka/ + ki

- Status Obstetri

1. Inspeksi

Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan

Gerakan janin : Ada

Striae : Ada

Linea alba :Ada

Linea Nigra : Tidak ada

Bekas luka operasi : Tidak ada

Kontraksi uterus : Baik

2. Palpasi

Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX, padafundus teraba agak bundar, lunak, dan tidak
melenting diperkirakan bokong janin

TFU dalam centimeter untuk usia kehamilan > 20 mg = 36 cm

Leopold II : Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba panjang memapan diperkirakan
punggung janin, dan di sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil diperkirakan
ekstremitas janin.

Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting
diperkirakan kepala janin. Kepala tidak dapat digoyangkan.

Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (Divergen)

TBJ : 3875 gram

3. Auskultasi

- Frekuensi DJJ :147 x/mnt

- Teratur / tidak : Teratur

- Punctum Maksimum : Dibawah pusat sebelah kiri


4. Pemeriksaan Anogenitalia

- Vulva dan Vagina

- Warna : Coklat

- Varices : Tidak ada

- Oedema : Tidak ada

- Pengeluaran : Lendir bercampur darah

- Perineum,luka parut : Tidak ada

- Anus hemoroid : Tidak ada

5. Pemeriksaan Dalam

- Pembukaan : 3 cm

- Konsistensi serviks : Keras

- Portio : Lunak

- Ketuban : Utuh

- Presentasi : Kepala

- Posisi : UUK

- Penurunan bag.bawah: Hodge I (+) 4/5

6. Pemeriksaan Penunjang

1. Darah

- Hb : Tidak dilakukan

- Golongan darah : A

2. Urine

- Protein : Tidak dilakukan

- Glukosa : Tidak dilakukan


3.2 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN HELLEN VARNEY

KALA I

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 06.00 WIB

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa : Ibu G3P2A0H2 dengan usia kehamilan 37 minggu 2 hari, janin hidup, tunggal,
intrauterine, punggung kiri, presentasi kepala, divergen, inpartu kala I fase laten, K/U ibu
dan janin baik.

Data Dasar :

- Ibu mengatakan hamil anak ketiga

- HPHT : 2-8-2012

- UK : 37 minggu 2 hari

- TP : 9-5-2013

- TTV : TD : 110/80 mmHg R : 22X/i

N : 68x/i S : 36,7

- Leopold :

Leopold I : TFU 3 jari dibawah PX, padafundus teraba agak bundar, lunak, dan tidak
melenting diperkirakan bokong janin

TFU dalam centimeter untuk usia kehamilan > 20 mg = 36 cm

Leopold II : Pada bagian sebelah kiri perut ibu teraba panjang memapan diperkirakan
punggung janin, dan di sebelah kanan perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil diperkirakan
ekstremitas janin.

Leopold III : Pada bagian terbawah perut ibu teraba bulat, keras, dan melenting
diperkirakan kepala janin. Kepala tidak dapat digoyangkan.

Leopold IV : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (Divergen)

TBJ : (36-11) x 155 = 3.875 gram

DJJ : 147x/menit

- Pemeriksaan dalam : Pembukaan 3 cm, Ketuban : utuh, Penurunan kepala : Hodge


I.
Masalah : Nyeri di bagian pinggang dan menjalar sampai keari-ari, keluar lendir
bercampur darah

Kebutuhan :

1. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan

2. Pengawasan kala I dengan partograf

III. Diagnosa Potensial : Tidak ada

IV. Tindakan Segera : Tidak ada

V. Perencanaan

1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

2. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis pada ibu

3. Lakukan pengawasan kala I dengan partograf

4. Siapkan ruang bersalin dan alat pertolongan persalinan

5. Siapkan alat pertolongan pada bayi baru lahir

6. Penuhi kebutuhan fisik ibu

7. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan cara mengedan yang efektif

VI. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan :

a. Beritahukan keadaan umum ibu dan janin:

- TD : 110/80 mmHg

- N : 68x/i

- R : 22x/i

- S : 36,7

- DJJ : 147x/i

- Keadaan umum ibu dan janin baik

b. Beritahukan hasil PD : Pembukaan serviks : 3 cm, penurunan kepala : 4/5, Ketubahan :


utuh
2. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis pada ibu dengan
menganjurkan keluarga untuk selalu memberikan semangat dan dukungan pada ibu

3. Melakukan pengawasan kala I dengan partograf dengan mencatat setiap hasil temuaan
dan asuhan pada partograf

4. Mempersiapkan ruang bersalin dan alat pertolongan persalinan, yaitu:

a. Mempersiapkan ruang bersalin yang sejuk, bersih dan nyaman

b. Mempersiapkan alat pertolongan persalinan : partus set, heacting, dll dalam kondisi
steril

5. Mempersiapkan alat pertolongan pada bayi baru lahir :

a. Mempersiapkan alat resusitasi dalam kondisi steril

b. Mempersiapkan peralatan bayi : pakaian bayi. Bedong, kaos kaki, dan sarung tangan
bayi

6. Memenuhi kebutuhan fisik ibu :

a. Memberikan makan dan minum bila ibu merasa haus dan lapar

b. Memberikan ibu minuman manis untuk penambah tenaga

7. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan cara mengedan yang efektif, yaitu :

a. Mengajarkan ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam melalui hidung
keluarkan dari mulut

b. Mengajarkan ibu cara mengedan yang efektif yaitu seperti orang BAB keras

VII. Evaluasi

Tanggal : 23 April 2013 Pukul : 09.30 WIB

Evaluasi Data Perkembangan Kala I

S : Ibu mengatakan nyeri dibagian pinggang dan menjalar sampai ke ari-ari


semakin kuat dan lebih sering

O : K/U ibu dan janin baik, dengan hasil pemeriksaan :

- TD : 110/80 mmHg - R : 24x/i

- N : 68x/i - S : 36,7

- Pembukaan : 7 cm - Ketuban : Utuh


- DJJ : 147x/menit

A : Ny. S inpartu kala I fase aktif

P :

1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

2. Pengawasan kala I dengan partograf telah dilakukan

3. Keluarga mengerti tentang memberi dukungan psikologis kepada ibu dan akan
memberikan semangat serta dukungan kepada ibu

4. Ruang bersalin dan alat pertolongan persalinan telah dipersiapkan

5. Alat pertolongan pada bayi baru lahir seperti alat resusitasi dan peralatan bayi sudah
dipersiapkan

6. Kebutuhan fisik ibu seperti memberikan makan dan minum bila ibu haus dan lapar serta
memberikan minuman manis untuk penambah tenaga sudah dipenuhi

7. Ibu sudah mengerti bagaimana teknik relaksasi dan mengedan yang efektif

Evaluasi Data Perkembangan Kala I

Pukul 10.30

S : - Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama menjalar dari
pinggang ke perut bagian bawah

- Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan mengedan

O : K/U ibu dan janin baik, dengan hasil pemeriksaan :

- TD : 120/80 mmHg - R : 24 x/i

- N : 72 x/i - S : 36,9

- Pembukaan : 10 cm - Ketuban : Jernih (-)

- DJJ : 148x/menit

- His 4x10’’ lamanya >40’

- Pada inspeksi tampak : vulva membuka, anus mengembang, dan perineum


menonjol

A : Ny. S inpartu kala I fase aktif


P :

1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah dilakukan

2. Pengawasan kala I dengan partograf telah dilakukan

3. Keluarga mengerti tentang memberi dukungan psikologis kepada ibu dan akan
memberikan semangat serta dukungan kepada ibu

4. Ruang bersalin dan alat pertolongan persalinan telah dipersiapkan

5. Alat pertolongan pada bayi baru lahir seperti alat resusitasi dan peralatan bayi sudah
dipersiapkan

6. Kebutuhan fisik ibu seperti memberikan makan dan minum bila ibu haus dan lapar serta
memberikan minuman manis untuk penambah tenaga sudah dipenuhi

7. Ibu sudah mengerti bagaimana teknik relaksasi dan mengedan yang efektif

KALA II

Tanggal : 23 April 2013 Waktu :10.30 WIB

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa : Ibu G3P2A0H2 inpartu kala II

Data Dasar :

- Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan ingin mengedan

- Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama menjalar dari pinggang ke perut
bagian bawah

- Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi persalinannya

- His 4 x/10 menit, lamanya > 40 detik teratur

- Pada inspeksi tampak : vulva membuka, anus mengembang, perinium menonjol

- Pada periksa dalam : portio tidak teraba, pembukaan serviks 10 cm, ketuban (-),
persentasi kepala, UUK kiri depan, penurunan bagian terendah di Hodge IV

- TTV : TD : 120/80 mmHg R : 24x/i

N : 72x/i S : 36,9

- DJJ : 148 x/mnt, teratur


- Kepala bayi telah lahir tetepi tetap berada di vagina

- Kepala bayi tidak melakukan putaran paksi dalam

- Kepala bayi tersangkut di perineum, seperti masuk kembali ke dalam vagina (kepala
kura-kura)

Masalah : Bahu belum dapat dilahirkan

Kebutuhan :

- Berikan dukungan terus menerus pada ibu

- Jaga kandung kemih tetap kosong

- Pimpinan meneran dan bernafas yang baik selama persalinan

- Lakukan pertolongan persalinan distosia bahu

III. Diagnosa Potensial

a. Pada janin : Gawat janin, asfiksia, fraktur clavicula, dan meninggal

b. Pada Ibu : Perdarahan pasca persalinan, ruptur uteri, robekan jalan perineum dan
vagina yang luas

IV. Tindakan Segera

a. Mandiri :

- Perbaiki KU ibu

- Pantau kesejahteraan janin

b. Kolaborasi :

Kolaborasi dengan dokter SpOG untuk persalinan

c. Merujuk

Rujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap

V. Perencanaan

1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini

2. Pimpin ibu untuk meneran

3. Beritahu itu untuk bernafas yang baik selama persalinan


4. Siapkan pertolongan persalinan dengan teknik aseptik dan antiseptik

5. Lakukan pertolongan persalinan distosia bahu

6. Lahirkan bayi secara spontan

VI. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisinya dan janinnya saat ini :

a. Beritahu keadaan umum ibu dan janin dengan :

- TD : 120/80 mmHg

- N : 72x/i

- R : 24x/i

- S : 36,9

- DJJ : 148x/i

- Keadaan umum ibu dan janin baik

b. Beritahukan hasil PD :

- Pembukaan servik : 10 cm

- Penurunan kepala : 1/5

c. Libatkan keluarga dalam memberiklan dukungan psikologis

2. Memimpin ibu untuk meneran

a. Menganjurkan ibu untuk mengedan saat his mulai mereda

b. Menganjurkan ibu untuk mengedan seperti orang BAB keras dan kepala melihat ke
fundus

3. Memberitahu itu untuk bernafas yang baik selama persalinan

a. Saat his hilang, ajurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan keluargaan
melalui mulut

b. Memberikan minum diantara his

4. Mempersiapkan pertolongan persalinan dengan teknik aseptik dan antiseptik :

a. Menggunakan alat-alat yang steril serta menggunakan sarung tangan


b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

5. Lakukan pertolongan persalinan distosia bahu :

a. Tetap memimpin ibu untuk meneran

b. Terdapat distosia bahu yaitu bahu anterior tertahan pada tulang symphisis

c. Melakukan episiotomi dengan memberikan anastesi lokal

d. Melakukan manuver Mc. Robert :

- Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk menarik kedua
lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Minta suami atau anggota keluarga untuk
membantu ibu.

- Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah (ke arah anus ibu)
untuk menggerakkan bahu anterior dibawah symphisis pubis. Catatan : Jangan lakukan
dorongan dengan fundus, karena bahu akan lebih jauh dari rupture uteri

- Lahirkan bahu belakang, bahu depan, dan tubuh bayi seluruhnya

6. Bayi lahir spontan pervaginam, tanggal 23-04-2013 pukul 11.00 WIB, hidup, jenis
kelamin Laki-laki, BB : 4200 gram, PB : 52 cm.

VII. Evaluasi

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 11.00 WIB

S :

- Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya

- Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya

O :

- Bayi lahir spontan pervaginam pukul 11.00 WIB

- Ibu tampak senang dan bahagia

- TTV:

TD : 110/70 mmHg R : 21x/menit

N : 66 x/menit S : 36,5

- Plasenta belum lahir


- Pada palpasi didapat : uterus teraba bulat dan keras, TFU : sepusat

- Pada inspeksi terlihat adanya robekan jalan lahir akibat episiotomi

A : Ibu G3P2A0H2 inpartu kala II dengan distosia bahu

P :

1. Ibu sudah mengetahui keadaannya dan bayinya

2. Ibu telah dipimpin ibu untuk meneran

3. Ibu telah bernafas yang baik selama persalinan

4. Pertolongan persalinan dengan teknik septik dan aseptik telah dilaksanakan

5. Pertolongan persalinan dengan distosia bahu telah dilakukan

6. Bayi telah lahir spontan pervaginam, tanggal 23-04-2013 pukul 11.00 WIB, hidup, jenis
kelamin Laki-laki, BB : 4200 gram, PB : 52 cm.

KALA III

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 11.00

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa : Ibu P3A0 partus spontan pervaginam, partu kala III

Data Dasar :

- Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran bayinya

- Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya

- Bayi lahir spontan pervaginam pukul 11.00 WIB

- Ibu tampak senang dan bahagia

- Tanda vital : TD : 110/70 mmHg R : 21x/menit

N : 66 x/menit S : 36,5

- Plasenta belum lahir

- Pada palpasi didapat : uterus teraba bulat dan keras, TFU : sepusat

- Pada inspeksi terlihat adanya robekan jalan lahir akibat episiotomi


Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Melakukan manajemen aktif kala III

III. Diagnosa Potensial : Tidak ada

IV. Tindakan Segera : Tidak ada

V. Perencanaan

1. Jelaskan keadaan ibu dan prosedur manajemen aktif kala III

2. Lakukan manajeman aktif kala III

3. Jika Plasenta lahir spontan periksa kelengkapan plasenta

4. Lakukan penjahitan perineum

5. Jaga Personal Hygiene ibu

VI. Penatalaksanaan

1. Menjelaskan keadaan ibu dan prosedur manajemen aktif kala III

a. Beritahu hasil pemeriksaan :

- TD : 110/70 mmHg R : 21x/menit

- N : 66x/menit S : 36,5

- Keadaan umum ibu baik

2. Melakukan manajeman aktif kala III

a. Periksa fundus dan pastikan tidak ada janin lagi, kandung kemih kosong, dan kontraksi
uterus baik

b. Beritahu ibu bahwa akan disuntik 10 U IM pada 1/3 paha bagian luar

c. Lakukan penegangan tali pusat terkendali pada saat ada kontraksi

d. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta : semburan darah tiba-tiba, tali pusat


memanjang

e. Lahirkan plasenta

f. Periksa kelengkapan plasenta dan tangan kiri melakukan masase dengan 4 jari palmer
secara sirkuler selama 15 detik
g. Ajarkan ibu untuk membantu melakukan masase dan beritahu ibu uterus yang
berkontraksi baik.

3. Plasenta lahir spontan pukul 11.10 WIB, dan memeriksa kelengkapan plasenta :

a. Kotiledon dan selaput : utuh

b. Panjang tali pusat : 40 cm

c. Diameter plasenta : 10 cm

d. Berat plasenta : 500 gram

e. Tebal plasenta : 3 cm

f. Insersi : marginal

4. Melakukan penjahitan perineum

a. Terdapat robekan yang mengenai selaput lendir vagina dan otot perineum transversalis,
tetapi tidak mengenai otot sfingter ani disebut luka episiotomi tingkat II

b. Berikan anastesi lokal : 10 ml lidokain

c. Lakukan heacting jelujur dan jelujur subkutikuler

5. Menjaga Personal Hygiene ibu dengan membersihkan dan mengganti pakaian ibu

VII. Evaluasi

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 11.10

S :

1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya

2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas

O :

1. Plasenta lahir spontan dan lengkap:

- Kotiledon dan selaput : utuh

- Panjang tali pusat : 40 cm

- Diameter plasenta : 10 cm

- Berat plasenta : 500 gram


- Tebal plasenta : 3 cm

- Insersi : marginal

2. Pemeriksaan keadaan umum ibu:

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- TD : 120/80 mmHg

- N : 64x/menit

- R : 23x/menit

- S : 36,5

3. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik

A : Ibu P3A0 partus spontan pervaginam, partu kala III

P :

1. Bidan telah melakukan pemeriksaan pada fundus dan memastikan tidak ada janin lagi,
kandung kemih kosong dan konstruksi uterus baik

2. Oksitosin telah diberikan 10 U IM di 1/3 paha bagian luar

3. Peregangan tali pusat terkendali pada saat ada kontraksi telah dilakukan

4. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta telah dilakukan

5. Plasenta telah lahir lengkap dan dilahirkan secara spontan pada pukul 11.10 WIB serta
telah diperiksa kelengkapannya

6. Ibu telah dibersihkan dan diganti pakaiannya

KALA IV

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 11.10

II. Interpretasi Data Dasar

Diagnosa : Ibu P3A0 partus spontan, partu kala IV K/U ibu baik

Data Dasar :

1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya

2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas


3. Pemeriksaan umum :

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- TD : 120/80 mmHg

- N : 64x/menit

- R : 23x/menit

- S : 36,5

4. Plasenta lahir lengkap dan spontan pukul 11.10 WIB

5. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik

6. Jumlah perdarahan ± 150 cc, konsistensi berupa darah segar cair

Masalah : Nyeri luka akibat luka episiotomi

Kebutuhuan :

1. Observasi keadaan ibu : keadaan umum, perdarahan, involusi uterus, dan vital sign

2. Heacting perineum dengan heacting jelujur

3. Teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri

III. Diagnosa Potensial : Tidak ada

IV. Tindakan Segera : Tidak ada

V. Perencanaan

1. Observasi keadaan ibu

2. Lakukan pemeriksaan pada ibu setiap 15 menit pada 1 jam postpartum dan setiap 30
menit pada jam kedua

3. Lakukan perawatan luka episiotomi

4. Ajarkan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya post partum

5. Ajarkan ibu dan keluargaaa cara pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis

6. Berikan konseling pada ibu cara merawat bayi baru lahir


VI. Penatalaksanaan

1. Mengobservasi keadaan ibu :

a. Pantau terus keadaan ibu selama 2 jam postpartum

b. Pastikan darah yang keluar berasal hanya dari luka episiotomi

2. Lakukan pemeriksaan pada ibu setiap 15 menit pada 1 jam postpartum dan setiap 30
menit pada jam kedua

a. Periksa tanda vital :

- TD : 120/80 mmHg

- N : 64 x/menit

- R : 23 x/menit

- S : 36,50 C

- Keadaan umum ibu baik

b. Periksa fundus : TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus : baik

c. Periksa perdarahan, jumlah darah yang keluar : ± 100 cc

d. Periksa kandung kemih, bila penuh, rangsang untuk berkemih

3. Melakukan perawatan luka episiotomi

a. Bersihkan tubuh ibu dan lakukan vulva hygiene untuk menghindari infeksi pada luka
jahitan.

b. Ajarkan ibu cara menjaga personal hygiene dan cara merawat luka episiotomi

4. Mengajarkan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya post partum:

a. Tanda-tanda bahaya seperti demam, perdarahan berlebihan, perut tidak mulas dan
fundus tidak ada kontraksi.

b. Beritahu keluarga untuk melapor ke bidan jika ada tanda-tanda bahaya.

5. Mengajarkan ibu dan keluargaa cara pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis :

a. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup memenuhi kebutuhan nutrisi ibu.

b. Anjurkan ibu untuk istirahat dan merelaksasikan pikiran

c. Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan dukungan dan semangat pada ibu

6. Memberikan konseling pada ibu cara merawat bayi baru lahir


a. Beritahu ibu cara merawat tali pusat

b. Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya

c. Beritahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayi

d. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya BBL : panas tinggi, kejang, biru, susah untuk bernafas

e. Beritahu ibu untuk mengimunisasi bayinya ke bidan

VII. Evaluasi

Tanggal : 23 April 2013 Waktu : 11.25

S :

1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya

2. Ibu merasa lega karena plasenta sudah lahir

O :

1. Pemeriksaan umum

- Keadaan umum : Baik

- Kesadaran : Composmentis

- TD : 110/70 mmHg

- N : 64 x/menit

- R : 23 x/menit

- S : 36,50 C

2. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik

3. Jumlah perdadarahan ± 120 cc, konsistensi berupa darah segar cair

4. Plasenta lahir lengkap dan spontan pukul 11.10 WIB

A : Ibu P3A0 partus spontan, partu kala IV K/U ibu baik

P :

1. Bidan telah melakukan observasi keadaan ibu

2. Bidan telah melakukan pemeriksaan pada ibu setiap 15 menit pada 1 jam postpartum
dan setiap 30 menit pada jam kedua
3. Ibu merasa nyaman telah dilakukan perawatan pada luka episiotomi

4. Ibu dan keluarga telah mengerti tentang tanda-tanda bahaya post partum

5. Ibu dan keluarga bersedia dan mengerti untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis
dan akan menerapkannya dirumah

6. Ibu telah diberikan konseling tentang cara merawat bayi baru lahir

BAB IV

PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai hubungan antara tinjauan pustaka dan studi kasus
Asuhan Kebidanan pada NY “ S ” dengan Distosia bahu untuk menguraikan kesenjangan
teori dan praktek, maka digunakan pendekatan asuhan kebidanan yang terdiri dari 7 langkah
yaitu pengumpulan data dasar, identifikasi diagnosa masalah/aktual, antisipasi
diagnosa/masalah potensial, tindakan segera kolaborasi, rencana asuhan kebidanan,
pelaksanaan asuhan kebidanan/implementasi dan evaluasi asuhan kebidanan, serta dilakukan
pendokumentasian asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP.

4.1 PENGUMPULAN DATA DASAR

Pada kasus distosia bahu ada beberapa faktor resiko menurut teori yang menyebabkan
terjadinya distosia bahu, diantaranya: Makrosomia/kelahiran sebelumnya bayi > 4 kg, ibu
obesitas, penambahan berat badan berlebih, panggul sempit, diabetes maternal, kala II lama
dan kejadian distosia bahu sebelumnya. Pada praktek penulis melakukan pengkajian pada
kasus persalinan Ny. S dengan distosia bahu, tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan
praktek. Dimana pada kelahiran sebelumnya anak Ny. S tidak pernah lahir dengan berat
badan > 4 kg, selama kehamalan ibu tidak mengalami penambahan berat badan yang
berlebihan, ibu tidak obesitas, ibu tidak diabetes, dan ibu tidak mengalami kala II lama serta
pada anak sebelumnya tidak pernah mengalami distosia bahu.

4.2 INTERPRETASI DATA DASAR

Pada tinjauan pustaka diagnosis pada distosia bahu disebutkan bahwa akan terjadi hal seperti
kepala bayi sudah lahir, tetapi bahu tertahan dan tidak dapat dilahirkan, kepala bayi sudah
lahir tetapi menekan vulva dengan kencang, dagu tertarik dan menekan perineum dan traksi
pada kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang tetap tertahan di kranial simfisis pubis.

Masalah yang terdapat selama kala II pada Ny. S yaitu kepala bayi telah lahir tetapi tetap
berada di vagina, kepala bayi tidak melakukan putaran paksi luar, kepala bayi tersangkut di
perineum, seperti masuk kembali ke dalam vagina (kepala kura-kura). Maka dapat ditegakkan
diagnosa Ibu G3P2A0H2 inpartu kala II dengan distosia bahu. Berdasarkan masalah atau
diagnosa tersebut, maka terdapat kesenjangan antara teori dan praktek.

4.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial yang mungkin terjadi pada kasus distosia bahu yaitu pada janin dapat
tejadi gawat janin, asfiksia, fraktur clavicula, dan meninggal, sementara pada ibu dapat terjadi
perdarahan pasca persalinan, ruptur uteri, hingga robekan perineum dan vagina yang luas.

Masalah potensial yang timbul pada Ny. S hanya terjadi robekan perineum dan vagina yang
cukup luas, sedangkan pada janin tidak terjadi hal yang dapat dijadikan sebagai masalah
potensial.

Dalam mengidentifikasi kebutuhan akan tindakan atau kolaborasi pada distosia bahu
kebutuhan kolaborasi dengan dokter SpOG dan hal tersebut tidak dilakukan. Dalam hal ini
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.

4.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA

Pada kasus distosia bahu ini, dilakukan tindakan kolaborasi dengan DSOG/SpOG sebagai
tindakan segera dalam menghadapi masalah pada Ny. S, namun tidak dilakukan dilapangan.

Selain itu, tindakan merujuk kepada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap sebagai tindakan
segera untuk mengidentifikasi kebutuhan juga tidak dilakukan dalam hal ini. Maka dalam
identifikasi kebutuhan akantindakan segera/kolaborasi tidak ditemukan kesenjangan antara
teori dengan kasus yang ada di lapangan.

4.5 MERENCANAKAN ASUHAN YANGMENYELURUH

Dalam melakukan perencanaan untuk memberikan asuhan pada kasus distosia bahu penulis
merencanakan tindakan sesuai dengan kebutuhan dan diagnosa yaitu menjelaimpin ibu untuk
meneran, beritahu ibu untuk bernafas yang baik selama persalinan, pertolongan persalinan
dengan teknik aseptik dan antiseptik, lakukan pertolongan persalinan distosia bahu hingga
bayi lahir secara spontan.

Maka dalam merencanakan asuhan yang menyeluruh telah dilaksanakan dilapangan.


Sehingga terdapat kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

4.6 PENATALAKSANAAN ASUHAN KEBIDANAN

Pada penatalaksanaannya pengkaji memberikan asuhan kepada ibu yaitu memberitahu ibu
kondisi ibu dan janin yang akan dilahirkannya, memimpin ibu meneran, mempersiapkan
pertolongan persalinan dengan tindakan aseptik dan antiseptik, lakukan episiotomi hingga
menolong persalinan dengan distosia bahu. Dimana pada saat di lapangan pertolongan
persalinan dilakukan dengan Manuver McRobert. Di saat bahu bayi tidak segera lahir, maka
dilakukan pendorongan pada fundus sementara tindakan tersebut hanya akan semakin
menyulitkan bahu untuk dilahirkan dan beresiko menimbulkan ruptura uteri.

Pada teori, seharusnya dalam melakukan Manuver McRobert dibutuhkan seorang asisten
untuk menekan suprasimfisis ke arah posterior menggunakan pangkal tangannya untuk
menekan bahu anterior agar mau masuk di bawah simfisis. Sementara hal ini tidak
dilaksanakan dilapangan.

Maka pada tindakan pertolongan persalinan dengan distosia bahu yang dilakukan di lapangan
tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek saat di lapangan.

4.7 EVALUASI ASUHAN KEBIDANAN

Pada tahap ini evaluasi asuhan kebidanan merupakan akhir dari manajemen asuhan
kebidanan dengan mengetahui berhasil atau tidaknya suatu asuhan. Pada tinjauan pustaka
evaluasi yang dilakukan adalah perawatan dan pengawasan masa nifas. Berdasarkan studi
kasus persalinan Ny. S dengan distosia bahu tidak ditemukan hal – hal yang menyimpang
dari evaluasi tinjauan pustaka dan studi kasus. Oleh karena itu, pada tahap ini terlihat ada
kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai