Anda di halaman 1dari 18

ASALAMU’ALAIKUM

WARAHMATULLAHIWABAROKATUH
UPAYA GURU DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA DI
SEKOLAH DASAR NEGERI 14/I SUNGAI BAUNG
KECAMATAN MUARA BULIAN KABUPATEN
BATANGHARI

Oleh:
SUZI AMELIA
 NIM: 1225.2735
MOTTO
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana hasil grand tour di SDN 14/I Sungai Baung akhlak anak
perlu dibina, hal ini disebabkan karena perilaku anak terhadap guru dan
sesama siswa masih mencerminkan akhlak yang tidak terpuji. Siswa
berbicara sering mengucapkan perkataan yang tercela dan sering
memperolok-olok siswa yang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana kondisi akhlak siswa di Sekolah Dasar
Negeri 14/I Sungai Baung Kecamatan Muara Bulian
Kabupaten Batanghari?
• Bagaimana kendala guru dalam membina akhlak
siswa di Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari?
• Apa upaya guru dalam membina akhlak siswa di
Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari?
C. PEMBATASAN MASALAH
• upaya guru dalam membina akhlak berbicara siswa
di Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung
Kecamatan Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
Pembinaan akhlak berbicara siswa ini dilaksanakan
oleh guru kelas V dan guru pendidikan agama Islam.
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran
2015/2016. Akhlak berbicara siswa berinteraksi
sesama siswa dengan guru.
D. TUJUAN DAN KEGUNAAN
PENELITIAN

1. TUJUAN PENELITIAN
• Ingin mengetahui kondisi akhlak siswa 2. KEGUNAAN PENELITIAN
di Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai • Untuk melengkapi salah satu
Baung Kecamatan Muara Bulian persyaratan guna memperoleh gelar
Kabupaten Batanghari. Sarjana Strata Satu (S.1) Sekolah Tinggi
• Ingin mengetahui kendala guru dalam Agama Islam Batang Hari.
membina akhlak siswa di Sekolah Dasar • Untuk memberikan masukan bagi guru
Negeri 14/I Sungai Baung Kecamatan untuk meningkatkan akhlak siswa.
Muara Bulian Kabupaten Batanghari. • Sebagai bahan untuk mengembangkan
• Ingin mengetahui upaya guru dalam wawasan bagi penulis tentang
membina akhlak siswa di Sekolah Dasar kompetensi guru.
Negeri 14/I Sungai Baung Kecamatan
Muara Bulian Kabupaten Batanghari.
E. KERANGKA TEORI

1. Akhlak berarti budi Tipe Keteladanan yang hendaknya


pekerti, tingkah laku, diberikan guru pada peserta didik adalah
perangai. sebagai berikut:
Guru sebagai pendidik harus Pengaruh langsung dan tak sengaja,
memberikan keteladanan dalam kondisi ini pengaruh keteladanan
pada siswa adapun metode berjalan secara langsung tanpa
keletadanan yang harus disengaja, misalnya keilmuan,
diberikan adalah sebagai kepemimpinan, dan keikhlasan.
berikut:
Pengaruh yang sengaja, peneladanan
Metode keteladanan (‫لاــطريـقـة‬
‫بــــوـة لاــصـاـلة‬
‫اـــد‬
‫لق‬ ) adalah suatu
dalam hal yang dicontohkan langsung,
metode pendidikan islam misalnya; guru memberikan contoh
dengan cara pendidik /guru bagaimana cara membaca yang baik,
memberikan contoh- contoh membaca Al-qur’an yang baik,
teladan yang baik kepada mencontohkan sikap dan perilaku yang
peserta didik, agar ditiru dan baik terhadap guru dan sesama teman.
dilaksanakan. Ibid, hlm, 69
keteladanan bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Dalam Al-
Qur’an keteladanan diistilahkan dengan uswah. Seperti yang
dijelaskan dalam surah Al- Mumtahama ayat yangn Artinya:
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia…(Al-
Mumtahamah; 4). Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Depaq RI,
2007. hlm. 549.
BAB II
PROSEDUR PENELITIAN
A. LINGKUP PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung
Kecamatan Muara Bulian . Penelitian ini tentang upaya guru dalam
membina akhlak siswa. Penelitian ini berbentuk kualitatif.
 
“Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya) dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive dan snowball, karena tekhnik pengumpulan
data dengan trianggulasi, analisis data bersifat kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekan makna dari pada generalisasi”.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 15.
B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. JENIS DATA 2. SUMBER DATA


a. jenis data primer
a. jenis data primer
b. jenis data sekunder Kepala sekolaj
Guru PAI danSiswa
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kepala sekolah, guru PAI, guru
kelas dan siswa. Pada penelitian kualitatif tidak ada
sampel acak, tetapi sampel bertujuan yaitu purposive
sample. Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Jakarta: Rosada, 201, hlm. 224.
D. METODE PENGUMPULAN DATA

1. OBSERVASI
merupakan teknik
pengumpulan data melalui
pengamatan dan pencatatan
3. DOKUMENTASI
yang di lakukan secara teliti
untuk mencari data
dan sistematis atas fenomena
mengenai hal-hal atau
yang sedang berlangsung
variabel yang berupa
catatan, transkrip,
2. wawancara buku, surat kabar,
proses tanya jawab secara lisan dimana dua orang atau majalah, prasasti,
lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat notulen, rapat,
melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan agenda dan
telinga sendiri suaranya sebagainya
E. TEKNIK ANALISIS DATA

1
Domain 3
Komponensial

2
Taksonomi
F. JADWAL PENELITIAN

1
2
TAHAP PENDAHULLUAN
TAHAP TURUN KELAPANGAN

3
TAHAP AKHIR
BAB III
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
D. KEADAAN SARANA
A. HISTORIS DAN GEOGRAFIS DAN PRASARANA
1. HISTORIS
Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung pada awalnya
didirikan pada tahun 1953 yang bernama SR (sekolah
rakyat). Kemudian berganti nama pada tahun 1966 C. KEADAAN SISWA
dengan Sekolah Dasar Negeri 31/I Sungai Baung.
Selanjutnya pada tahun 2001 berganti nama menjadi
B. KEADAAN
Sekolah Dasar Negeri 14/I Sungai Baung ini didirikan
GURU
karena di karena di sungai baung dan desa sekitarnya
belum memiliki Sekolah Dasar Negeri. Sedangkan siswa
yang ingin bersekolah cukup banyak sementara letak
sekolah sangat jauh jaraknya. Sehingga banyak anak-
anak.Oleh karena itu tokoh-masyarakat dan pemerintah
batanghari mendirikan Sekolah Dasar Negeri
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN DAN PEMBAHASAN
1. Kondisi akhlak siswa di SDN 14/I Sungai Baung Khususnya kelas V berperilaku
baik dan buruk. Adapun akhlak berbicara terpuji siswa adalah secara sopan
santun dan mengucapkan salam ketika berjumpa dengan guru, kepala sekolah
maupun sesama siswa. Hal ini tentunya tidak terlepas dari didikan orang tua
dan guru di sekolah. Sedangkan akhlak tercela siswa adalah suka
memperolokkan siswa lain dan berkata tidak sopan santun.
2. Kendala dalam membina akhlak adalah lingkungan baik lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat dan menonnton TV jika tidak didampingi oleh
orang tua.
3. Upaya dalam membina akhlak siswa adalah meminta orang tua untuk
membimbing anak dengan baik dan mengawasi anak saat menonton televisi,
memberikan nasihat kepada siswa agar berhati-hati bergaul dilingkungan
masyarakat dan membiasakan siswa untuk menggunakan bahasa yang baik dan
sopan.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
• Kondisi akhlak siswa di SDN 14/I Sungai Baung Khususnya kelas V berperilaku baik dan
Adapun akhlak berbicara terpuji siswa adalah secara sopan santun dan mengucapkan
ketika berjumpa dengan guru, kepala sekolah maupun sesama siswa. Hal ini tentunya
terlepas dari didikan orang tua dan guru di sekolah. Sedangkan akhlak tercela siswa a
suka memperolokkan siswa lain dan berkata tidak sopan santun.
• Kendala dalam membina akhlak adalah lingkungan baik lingkungan sekolah maupun
lingkungan masyarakat dan menonnton TV jika tidak didampingi oleh orang tua.
• Upaya dalam membina akhlak siswa adalah meminta orang tua untuk membimbing a
dengan baik dan mengawasi anak saat menonton televisi, memberikan nasihat kepad
agar berhati-hati bergaul dilingkungan masyarakat dan membiasakan siswa untuk
menggunakan bahasa yang baik dan sopan.
Sekian …& terima kasih….
Wassalamu’alaikum.
Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai