Oleh :
HALIMAH
NIM : 70400117005
MAKASSAR
2022
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KTI
Nama : Halimah
Nim : 70400117005
Jurusan/Prodi : Kebidanan
Tulis Ilmiah (KTI) ini benar adalah hasil karya penyusunan sendiri. Jika kemudian
hari terbukti merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain,
sebagian atau seluruhnya, maka Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan gelar yang
Halimah
NIM: 70400117005
ii
HALAMAN PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH
Nama :Halimah
Nim :70400117005
Karya tulis ilmiah ini telah disetujui untuk diajukan dalam seminar Hasil
Karya Tulis Ilmiah Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Pembimbing I Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Nyalah segala kerajaan, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang menjadikan
mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
shiddiqiin, orang-orang saleh, dan para pengikutnya, dari golongan mu’minin dan
Berkat ridho dan hidayah-Nya karya tulis ini dapat diselesaikan guna
Makassar. Berbagai hambatan penulis hadapi selama penulisan karya tulis ilmiah
ini, namun berkat bimbingan, arahan, dan bantuan moril maupun materi yang
Terima kasih yang sangat spesial dan tak terhingga kepada kedua orang
sumber mata air yang tidak pernah putus-putusnya mengalirkan doanya dengan
penuh keikhlasan sehingga Allah swt selalu memberi keberkahan hidup serta
dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan kearifan secara lahir maupun bathin.
v
Dalam mencurahkan segala pengorbanan, bimbingan, motivasi, dan
kepada kalian, sebagai wujud cinta dan terima kasih karena telah mengajarkan
penulis tentang arti kasih sayang. Kepada seluruh keluarga yang senantiasa
Juhannis, M. A. Ph.D.
Prof. Dr. H. Andi Armyn Nurdin, M.Sc periode 2014-2019 dan Dr. dr.
dan staf Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
membimbing, dan memberi saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
5. Ibunda dr. Rini Fitriani, M.Kes selaku penguji I seminar proposal dan Ibunda
Zelna Yuni, S.ST, M.Keb selaku penguji 1 seminar hasil yang telah
memberikan ilmu kepada saya, memberi kritik dan saran yang membangun
vi
6. Ibunda Dr Rahmi Damis, M,Ag selaku penguji II yang senantiasa memberikan
kepada semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu semoga semua
Akhirul Kalam, terima kasih atas segalanya yang tak dapat penulis
Rahimiin.
Penulis
Halimah
NIM: 70400117005
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I: PENDAHULUAN
Viii
B. Tinjauan Umum Tentang Ketuban Pecah Dini ............................................................17
2. Etiologi. ......................................................................................................................18
BAB IV PEMBAHASAN
xi
5. Langkah V: Rencana Tindakan. ..................................................................................69
BAB V PENUTUP
B. Kesimpulan. .................................................................................................................79
C. Saran. ...........................................................................................................................82
LAMPIRAN
x
ABSTRAK
JURUSAN KEBIDANAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH,03 OKTOBER 2021
Name : Halimah
Student Reg. No. : 70400117005
Supervisor I : Firdayanti
Supervisor II : Andi Tihardimanto
This paper investigated the issue by reviewing related literature and utilized the 7-
stage Varney.
Kesimpulan dari literatur review ini yaitu didapatkannya penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan tersebut sangat bermanfaat bagi klien agar mendapatkan perawatan
dengan baik. Untuk mengetahui keadaan klien maka harus dilakukan evaluasi untuk
mendapatkan informasi klien seperti tanda-tanda vital normal, komplikasi yang terjadi
seperti adanya infeksi atau tidak serta pemberian tindakan yang tepat pada klien tersebut.
xi
ABSTRAK
JURUSAN KEBIDANAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
KARYA TULIS ILMIAH, 03 OKTOBER 2021
NAMA : Halimah
Nim : 70400117005
Pembimbing I : Firdayanti
Pembimbing II : Andi Tihardimanto K
“Manajemen Asuhan Kebidanan Dengan Ketuban Pecah Dini (Literatur Review)”
Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetric berkaitan dengan
penyulit kelahiran prematur dan komplikasi infeksi korioamnionitis. Sekitar 85% masalah
morbiditas dan mortalitas perinatal disebbakan oleh prematuritas. KPD berhubungan
dengan penyebab terjadinya prematuritas dengan insiden 30-40%.
Karya tulis ilmiah ini adalah dengan menggunakan studi kepustakaan dan pengumpulan
referensi yang kemudian dibuat menjadi literature Review dengan menggunakan
pendekatan 7 langkah Varney.
Berdasarkan referensi penelitian untuk mendiagnosa ketuban pecah dini yaitu Anamnesis,
pemeriksaan fisik pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang.
Penatalaksanaan KPD tergantung pada usia kehamilan pasien serta komplikasi yang
terjadi. Ketuban pecah dini lebih beresiko terjadi infeksi, seperti infeksi di rahim, kantung
ketuban, leher rahim, atau vagina.
Kesimpulan dari literatur review ini yaitu didapatkannya penegakan diagnosis dan
penatalaksanaan tersebut sangat bermanfaat bagi klien agar mendapatkan perawatan
dengan baik. Untuk mengetahui keadaan klienmaka harus dilakukan evaluasi untuk
mendapatkan informasi klien seperti tanda-tanda vital normal, komplikasi yang terjadi
seperti adanya infeksi atau tidak serta pemeberian tindakan yang tepat pada klien
tersebut.
xii
BAB I
PENDAHALUAN
A. Latar Belakang
.hingga sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan
infeksi ibu (Yaze dan Dewi, 2016:76). Pecahnya selaput janin bisa terjadi bila leher
rahim tertutup atau melebar. Terkadang hal itu bisa terjadi pada kehamilan yang sangat
awal (sebelum 28 minggu) atau pada trimester ketiga (antara 28 minggu dan 34
minggu). Faktor resiko yang sangat terkait dengan ketuban pecah dini atau premature
(Gahwagi, 2015:495).
Masalah KPD berkaitan keluarnya cairan berupa air air dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung dan pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
Sualma (2009) menyebutkan bahwa hampir semua KPD pada kehamilan preterm
akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput
ketuban pecah dini. Sekitar 85% masalah morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan
insiden 30-40%. Insidensi KPD lebih tinggi pada wanita dengan serviks
vagina/serviks. Hubungan yang signifikan juga telah diemukan antara keletihan bekerja
54% dari kelahiran tidak mengalami komplikasi selama persalinan. Wanita yang
mengalami persalinan lama dilaporkan sebesar 35% kelahiran, KPD lebih dari 6 jam
sebelum kelahiran dialami oleh 15% kelahiran. Perdarahan berlebih sebesar 8% dan
demam sebesar 8%. Komplikasi lainnya dan kejang dialami juga pada saat persalinan
(masing-masing 5 dan 2 %). Sementara itu, partus lama dan perdarahan merupakan
Sementara itu, menurut penelitian Yaze dan Dewi (2016), insidensi KPD terjadi
10% pada semua kehamilan. Pada kehamilan aterm insidensinya bervariasi 6-19%,
semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelu aterm atau persalinan akan
terjadi dalam satu minggu telah selaput ketuban pecah. 70% KPD terajadi pada
prematuritas dengan insidensi 30-40% (Yaze dan Dewi, 2016:76). Pada umumnya
kehamilan dan persalinan memiliki resiko bagi ibu maupun janin. Pada kasus KPD
komplikasi yang dapat terjadi yaitiu infeksi dalam persalinan, infeksi masa nifas, partus
lama, meningkatnya tindakan operatif obstetric atau sescio sesarea (SC), atau akan
Selain KPD dapat memberi dampak buruk bagi ibu, KPD juga dapat memberi
resiko pada janin yaitu prematuritas (sindrom distres pernafasan, hipotermia, masalah
necroticing, gangguan otak dan resiko cerebral palsy, hiperbilirubienia, anemia, sepsis,
prolaps uteri, persalinan lama, skor APGAR rendah, enselopati, cerebral palsy,
AKI menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan
pregnancy safer (MPS) atau kehamilan yang aman sebagai kelanjutan dari program Safe
Motherhood dengan tujuan untuk mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian
Kematian ibu pada saat ini masih menjadi masalah kesehatan reproduksi yang
kesehatan ibu dan anak adalah AKI dan AKB. Disamping itu AKI merupakan tolak ukur
Menurut laporan World Health Organization (WHO), AKI di dunia masih tinggi,
dan Indonesia berada di posisi teratas dengan jumlah kematian ibu tertinggi yang
disebabkan oleh ketuban pecah dini (KPD) dibandingkan dengan negara-negara ASEAN
yang lain. AKI di dunia tahun 2014 yaitu 289.000 jiwa per 100.000 kelahiran hidup.
Beberapa negara memiliki AKI cukup tinggi seperti Afrika Sub-Saharan 179.000 jiwa,
Asia Selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. AKI di negara–negara Asia
Tenggara dimana Indonesia yaitu 190 per 100.000 kelahiran hidup,Vietnam 49 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup (KH).
Salah satu penyumbang tingginya angka kematian ibu secara nasional adalah angka
kematian ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah sebesar 111,16 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2015, yang diikuti pula dengan tingginya angka kematian ibu (AKI)
di Kota Semarang yang pada tahun 2016 yaitu 121,5 per 100.000 kelahiran
Di Sulawesi Selatan jumlah kematian ibu yang dilaporkan oleh Dinas kesehatan
kematian ibu sebanyak 160 orang atau 110,26 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan
orang atau 78.38 per 100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2014 kembali meningkat
Sedangkan AKB pada tahun 2011 sebanyak 868 bayi atau 5.90 per 100.000
kelahiran hidup,pada tahun 2014 meningkat menjadi 1.056 bayi atau 7.23 per 1000
kelahiran hidup dengan penyebab utama kematian adalah perdarahan, infeksi, hipertensi,
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan kabupaten Gowa, AKI dan
AKB mengalami penurunan yaitu AKI pada tahun 2012 sebanyak 12 orang atau 106.53
per 100.000 kelahian hidup. Pada tahun 2013 meenurun menjadi 10 orang atau 80 per
100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2014 sebanyak 3 orang atau 24 orang per
Peran bidan dalam penanganan KPD dengan memberikan asuhan kebidanan pada
ibu bersalin secara tepat, cepat dan komprehensif karena jika ibu bersalin dengan KPD
tidak mendapat asuhan yang sesuai maka resikonya akan berakibat pada ibu maupun
janin. Dengan harapan setelah dilakukannya asuhan kebidanan yang cepat dan
tepat,maka kasus ibu bersalin dengan KPD dapat di tangani dengan baik, sehingga AKI
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat penulisan
1. Manfaat institusi
berikutnya
3. Manfaat ilmiah
E. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, metode yang digunakan adalah
F. Sistematika Penulisan
tulis ilmiah ini terdiri dari bab l pendahuluan yang membahas tentang
asuhan kebidanan. Kemudian pada bab lll yaitu Literatur Review, akan
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan (Yulifah, 2014 : 56). Sedangkan sumber lain
mengatakan bahwa asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung
jawab bidan dalam pelayanan yang diberikan kepada klien atau masalah kebidanan
(kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi
Tujuan asuhan kebidanan adalah menjamin kepuasan dan keselamatan ibu dan
diri. Keberhasilan tujuan asuhan kebidanan antara lain dipengaruhi oleh adanya
keberhasilan tujuan asuhan, baik dari pemberi asuhan, maupun penerima asuhan
9
10
2. Persalinan
uterus yang teratur dan semakin kuat, menciptakan penipisan dan dilatasi serviks di
sepanjang waktu, yang menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin melalui
jalan lahir melawan resistansi jaringan lunak,otot,dan struktur tulang panggul (Kennedy
dkk, 2013:2).
berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Kuswanti dan
Melina, 2014:1). Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial bagi ibu dan
Dalam Islam segala hal yang berkaitan dengan kehidupan baik di dunia maupun di
akhirat telah diberikan penjelasan, ketetapan dan perumpamaan. Berikut ayat yang
menjelaskan tentang setiap melahirkan pasti akan merasakan rasa sakit yang hebat.
Terjemahnya:
Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya (bersandar) pada pangkal pohon
kurma, dia (Maryam) berkata, "Wahai, betapa (baiknya) aku mati sebelum ini, dan aku
kehamilannya dimulai ketika Jibril meniupkan roh ke tubuh Maryam, maka sesudah itu
dia mengandung. Mengetahui dirinya hamil, lalu dia mengasingkan diri dengan
kandungannya itu ke tempat yang jauh dari tempatnya menetap selama ini.
Setelah Jibril menerangkan maksud kedatangannya itu, maka Maryam menjawab, "Aku
berserah diri kepada ketetapan Allah." Lalu Jibril meniupkan roh Nabi Isa ke Maryam
kandungannya ke suatu tempat yang jauh dari orang banyak untuk menghindari tuduhan
mendebarkan bagi seorang ibu. Di momen ini, seorang ibu berjuang untuk melahirkan
buah hatinya dengan harapan baik bayi dan sang ibu bisa melewati masa persalinan
generasi, termasuk dalam proses mealahirkan. Dianjurkan bagi seorang ibu melantunkan
Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Doa-doa di saat genting adalah, "Ya Allah, aku
memohon rahmat-Mu, maka jangan Engkau serahkan diriku kepada diriku walau
sekejap. Perbaikilah urusanku semuanya! Tidak ada sesembahan yang hak, kecuali
Engkau."
Artinya: "Hanna melahirkan Maryam. Maryam melahirkan Isa AS. Keluarlah wahai
menimbulkan beberapa teori yang berkaitan dengan mulainya kekuatan his atau
Satu sampai dua minggu sebelum persalinan terjadi penurunan kadar estrogen dan
antara kadar estrogen dan progesteron, tetapi akhir kehamilan terjadi penurunan kadar
Rahim yang menjadi besar dan meregang akan menyebabkan iskemik oto-otot rahim
Di belakang serviks terletak ganglion servikalis, bila ganglion ini ditekan oleh kepala
e. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua menjadi sebab permulaan persalinan karena
f. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah, oleh karena itu timbul kontraksi otot-
4. Tahap-tahap persalinan
Inpartu ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah atau blood show
karena serviks mulai membuka atau dilatasi dan menipis (effacement). Darah
1) Fase laten
2) Fase aktif
Fase ini berlansung selama 6 jam, dan dibagi atas 3 sub fase :
Pada pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira kira 2-3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah
Karena tekanan pada rektum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan
tanda anus terbuka pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan.Vulva membuka
dan perineum menegang dengan his, mengedan yang terpimpin akan lahirlah
Kala II pada primi 1½ -2 jam dan pada multi ½ -1 jam (Aisyah dan Oktarina,
2012 : 4).
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan
fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang tebal 2 kali sebelumnya.
Beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu
5- 10 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan lahir
spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri seluruh
proses biasanya berlangsung 5-10 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta
2012 : 4).
Kala selama 1 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan post partum (Mochtar, 2002). Pada saat
proses persalinan berlangsung, ada beberapa faktor yang harus diamati, diawasi
oleh tenaga kesehatan (bidan dan dokter) yaitu nyeri, lama pembukaan, lama
Memasuki proses persalinan terdapat beberapa tanda tanda yang dirasakan oleh
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur
b) Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-
a. Power
Power adalah tenaga atau kekuatan yang mendorong janin keluar. Kekuatan
tersebut meliputi his, kontraksi otot otot perut, kontraksi diafragma dan kasi
Faktor lain yang berpengaruh terhadap persalinan adalah faktor janin, yang
meliputi sikap janin, letak, presentasi, bagian terbawah, dan posisi janin.
c. Presentasi
Dipakai untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah rahim,
d. Posisi janin
Menetapkan arah bagian terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan,
belakang kepala (LBK), ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan, ubun- ubun kecil
Jalan lahir terdiri atas tulang-tulang panggul (rangka panggul) dan bagian
f. Faktor psikologi
g. Faktor penolong
7. Air Ketuban
Air ketuban (AK) adalah cairan jernih dengan warna agak kekuningan
dalam kantong ketuban dan mempunyai banyak fungsi. Air ketuban yang
otot dan tulang. Kantung ketuban terbentuk saat 12 hari setelah pembuahan,
terutama mengandung air yang berasal dari ibu setelah sekitar 20 minggu
KPD.
17
Ketuban pecah dini (KPD) didefinisikan sebagai pecahnya selaput ketuban secara
luar dan ruangan dalam rahim, sehingga memudahkan terjadinya infeksi asenden.
Salah satu fungsi selaput ketuban adalah untuk melindungi atau menjadi
pembatas dunia luar dan ruangan dalam rahim sehingga mengurangi kemungkinan
infeksi dalam rahim. Dalam keadaan normal, selaput ketuban pecah dalam proses
persalinan. Bila Ketuban Pecah Dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu
Masalah KPD berkaitan dengan keluarnya cairan berupa air dari vagina
atau 6 jam sebelum intrapartum, dan diatas 6 jam setelah ketuban pecah. Bila
periode laten terlalu panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi
2. Etiologi
b) Hidramnion
e) Kehamilan ganda
Adapun hasil penelitian yang dilakukan (Rahayu dan Sari 2017) mengenai
penyebab kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin bahwa kejadian KPD
mayoritas pada ibu multipara, usia ibu 20-35 tahun, umur kehamilan ≥37
Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina,
aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, berwarna pucat,
cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena uterus diproduksi sampai
kelahiran mendatang. Tetapi, bila duduk atau berdiri kepala janin yang sudah
sementara.Sementara itu demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut
4. Patofisiologi
Pecahnya selaput ketuban disebabkan oleh hilangnya elastisitas pada daerah tepi
robekan selaput ketuban. Hilangnya elastisitas selaput ketuban ini sangat erat
kaitannya dengan jaringan kolagen, yang dapat terjadi karena penipisan oleh
Selaput ketuban pecah karena pada tertentu terjadi perubahan biokimia yang
pecah dengan dengan hanya diperlukan 20-50% dari kekuatan yang dibutuhkan
susunan biokimia dan histologi paracervical weak zone ini telah muncul sebelum
(Rangaswamy dkk, 2012). Didapatkan hasil laju ditemukan lebih tinggi pada
amnion dari pasien dengan ketuban pecah dini dibandingkan pasien tanpa
ketuban pecah dini dan laju apopsis ditemukan paling tinggi pada daerah sekitar
a. Usia
reproduksi optimal bagi seorang ibu adalah antara umur 20-35 tahun.
20
Dibawah atau diatas usia tersebut akan meningkatkan resiko kehamilan dan
2016).
b. Sosial Ekonomi
c. Paritas
Wanita yang telah melahirkan beberapa kali dan pernah mengalami KPD
sebelumnya.
d. Anemia
cepat lelah, mata berkunang-kunang serat HB kurang. Hal ini lah yang dapat
menyebabkan ketuban pecah dini pada ibu hamil yang menderita anemia.
21
e. Perilaku merokok
dapat berpengaruh pada kondisi ibu hamil. Rokok mengandung lebih dari
aseton, sianida hydrogen, dan lain-lain. Merokok pada masa kehamilan dapat
dini, dan resiko lahir mati yang lebih tinggi (Sinclair, 2003).
f. Riwayat KPD
Pengalaman yang pernah dialami oleh ibu bersalin dengan kejadian ketuban
pecah dini dapat berpengaruh besar terhadap ibu jika menghadapi kondisi
maka pada kehamilan berikutnya akan lebih beresiko dari pada wanita yang
Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot- otot
leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga
melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan kongenital pada serviks
mules.
22
Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat
1. Trauma
2. Gemeli
Kehamilan kembar dalam suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung
(selaput ketuban) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang
(Novihandari, 2016).
6.Komplikasi
Adapun pengaruh KPD terhadap ibu dan janin menurut (Sunarti, 2017) yaitu:
1. Prognosis ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal
2. Prognosis janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas
7. Penatalaksanaan
mortalitas ibu maupun bayinya. Penatalaksanaan KPD masih dilema bagi sebagian
besar ahli kebidanan. Kasus KPD yang cukup bulan, jika kehamilan segera
diakhiri, maka akan akan meningkatkan insidensi secsio sesarea, dan apabila
harus di pastikan bahwa tidak akan terjadi RDS, dan jika menempuh cara
memantau keadaan janin dan infeksi yang akan memperjelek prognosis janin.
Oleh Karena itu pada kehamilan kurang bulan perlu evaluasi hati-hati
untuk menentukan waktu yang optimal untuk persalinan. Pada umur kehamilan
matang, choriamnionitis yang diikuti dengan sepsis pada janin merupakan sebab
bulan, infeksi janin langsung berhubungan dengan lama pecahnya selaput ketuban
atau lamanya periode laten. Pastikan diagnosis terlebih dahulu kemudian tentukan
umur kehamilan, evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin serta
dilakukan secara konservatif dan aktif pada penanganan konservatif yaitu rawat di
kehamilan dan letak janin. Resiko yang lebih sering pada KPD dengan janin
kurang bulan adalah RDS dibandingkan dengan sepsis. Oleh Karena itu pada
kehamilan kurang bulan perlu evaluasi hati-hati untuk menentukan waktu yang
Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan kerangka pikir yang digunakan oleh
bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
masalah yang ditemukan oleh perawat dan bidan pada awaltahun 1970 an.
KPD, data yang diperlukan untuk dikumpulkan yaitu data subjektif yang
terdiri dari alasan utama ibu masuk Rumah sakit, riwayat keluhan utama,
yang lalu, riwayat nifas yang lalu, riwayat, riwayat kehamilan sekarang,
riwayat kesehatan sekarang dan yang lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat
kebutuhan dasar ibu. Selain itu, data objektif pun termasuk kedalam asuhan
kebidanan pada ibu dengan KPD yang terdiri pemeriksaan umum ibu,
inspekulo.
nitrazin yang akan berubah warna menjadi biru gelap. jika pelepasan yang
untuk melihat jumlah cairan amnion yang ada di dalam kavum uteri dan
pemeriksaan darah untuk melihat tanda tanda infeksi yang terjadi pada ibu.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau
atas data data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan,
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial lain
bila diagnosis atau masalah potensial ini benar benar terjadi. Pada langkah ini
yang mungkin trerjadi pada ibu yaitu infeksi intrapartal dalam persalinan,
infeksi masa nifas atau puepiralis, dry labouratau partus lama, perdarahan
yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah ke empat ini mencerminkan
dengan KPD.
27
5. Langkah V Perencanaan
haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar
divalidasi dengan asumsi mengenai apa yang diinginkan dan apa perencanaan
6. Langkah VI Pelaksanaan
efisien dan aman. Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Dalam situasi ketika bidan
komplikasi.
28
pada ibu bersalin dengan KPD sesuaidengan perencanaan yang telah dibuat.
asuhan. Hasil yang diharapkan dari manajemen kebidanan pada ibu bersalin
dengan KPD adalah dapat dilakukan partus secara spontan, komplikasi akibat
tindakan medik dapat diatasi serta ibu dan janin dalam keadaan baik dan
sehat. Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek
asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan
A. Matriks Langkah 1
Pada langkah pertama ini identifikasi dilakukan segera pada pasien dengan ketuban pecah dini, semua informasi akurat dan lengkap
dikumpulkan dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Didalam langkah ini akan diperoleh berbagai referensi tentang
definisi, tanda dan gejala, serta faktor-faktor penyebabnya. Untuk memperoleh data dilakukan.
1 Determinan Legawati 2018 Penyebab atau Penyebab dari KPD masih Jurnal ini tidak Metode penyebab
ketuban pecah dan Riyanti etiologi KPD menjelaskan penelitian KPD masih
belum jelas, maka tindakan
dini di ruang secara detail yang belum jelas
cempaka rsud dr preventive tidak dapat tentang digunakan
doris Sylvanus peneyebab yaitu
dilakukan, kecuali dalam
ketuban pecah deskriptif dan
usaha menekan terjadinya dini analitik,
menggunakan
infeksi.
rancangan
cohort
retroprospectiv
30
2 Faktor risiko ibu Nia Aprilla 2017 Definisi KPD Ketuban pecah dini (KPD) Desain Penelitian ini pecahnya
bersalin yang adalah pecahnya selaput penelitian yang dilakukan dari selaput
mengalami ketuban sebelum ada tanda- digunakan tanggal 09-17 ketuban pecah
ketuban pecah dini dalam penelitian Juni tahun 2017 dini sebelum
tanda persalinan
di rsud bangkinang ini adalah di ruang rekam ada tanda
deskriptif medik RSUD tanda
Bangkinang persalinan
dengan sampel
sebanyak 55
orang pada tahun
2016. Data yang
3 Analisis faktor Omo Sutomo 2013 Penjelasan factor predisposisi yang Penelitian ini Populasi KPD
yang berhubungan Kadar tentang analisis dapat diidentifikasi merupakan penelitian ini seringkali
dengan kejadian Kuswandi faktor yang penyebab KPD ialah infeksi, penelitian adalah seluruh menimbulkan
ketuban pecah dini berhubungan kuantitatif ibu bersalin di konsekuensi
golongan darah ibu dan anak
di rumah sakit dengan KPD dengan Rumah Sakit yang berimbas
umum daerah dr. tidak sesuai, multigrafida, pendekatan case Umum Daerah pada
Adjidarmo merokok, defisiensi gizi control Dr. Adjidarmo morbiditas dan
kabupaten lebak khususnya vitamin C, servik Kabupaten Lebak mortalitas pada
yang tidak inkopeten, periode Januari ibu maupun
polihidramnion, riwayat KPD sampai dengan bayi terutama
sebelumnya, kelainan selaput Desember 2013 pada kematian
berjumlah 4.328 perinatal yang
ketuban, tekanan intra uterin cukup timggi
orang ibu
yang meninggi atau bersalin
overdistesi, trauma, kelainan
letak.
31
4 Analisis kejadian Betty Nir 2017 Analisis Pada kasus presentasi janin Penelitian Besar sampel ketuban pecah
ketuban pecah dini Susanti Atik kejadian tidak normal (muka, dahi, sursvey analitik sebanyak 297 ibu dini yang dapat
pada ibu bersalin Kridawati Tri ketuban pecah bokong) lebih besar dengan bersalin (kasus : menjadi
di klinik pratama Budi dini mengalami ketuban pecah rancangan 99 ibu bersalin penyebab
melania Wahyuni dini sebesar 4% dibandingkan penelitian case dan kontrol : 198 angka
pademangan Raharjo dengan yang tidak mengalami control ibu bersalin) kematian ibu
jakarta utara tahun ketuban pecah dini (KPD) meningkat
2017 (kontrol) sebesar 1,5%.
5 Studi Deskriptif Budi Rahayu, 2017 Penyebab Selaput ketuban mudah Penelitian ini Teknik sebagian besar
Penyebab Ayu Novita Kejadian pecah dikarenakan menggunkan pengambilan ibu bersalin
Kejadian Ketuban Sari Ketuban Pecah pembesaran uterus, kontraksi rancangan sampel yaitu dengan KPD
Pecah Dini (KPD) Dini (KPD) rahim, dan gerakan janin. Hal deskriptif dengan total yaitu antara
pada Ibu Bersalin ini juga menunjukkan bahwa kuantitafif sampling dengan umur
semakin tua umur kehamilan dengan jumlah 427 kehamilan 37-
akan mengakibatkan pendekatan responden 42 minggu.
pembukaan serviks dan waktu
peregangan selaput ketuban retrospektif
32
6 Hubungan antara Ni Wayan 2017 hubungan Ketuban Pecah Dini (KPD) Penelitian ini Sampel Saran untuk
ketuban pecah dini Raina antara KPD merupakan faktor utama merupakan penelitian ini ibu hamil agar
dengan persalinan Purwahati , dengan penyebab infeksi pada penelitian ditentukan secara teratur
prematur di rumah Eko persaalinan kehamilan. Berdasarkan hal memeriksakan
observasional dengan simple
sakit mutiara Mardiyanings prematur tersebut dapat diperkirakan kehamilannya
bunda salatiga iWulansari infeksi intauterin akibat KPD analitik dengan random (ANC) agar
dapat menyebabkan kelahiran menggunakan sampling. ibu dan bayi
prematur desain cross Instrumen dalam keadaan
sectional penelitian ini sehat baik saat
menggunakan hamil maupun
check-list yang pada saat
persalinan,
terdiri dari KPD,
sehingga
Tidak KPD, dalam
Prematur dan kehamilan dan
Tidak Prematur. proses
persalinannya
nanti dapat
berjalan
dengan baik
dan tidak
terdapat
masalah pada
bayi maupun
ibunya
33
7 Kejadian Ketubn Afifatul 2019 gejala dan tanda gejala KPD sama seperti Desain dalam Sempel pada tanda khas
Pecah Dini (KPD) Azisyah , KPD ketuban pecah sebagai tanda penelitian ini penelitian ini ada KPD adalah
kurang bulan Sri Wahyuni , melahirkan, yaitu kebocoran menggunakan 40 responden waktu
dengan pada Ibu dengan teknik kejadiannya.
Hernandia cairan dari vagina. Air metode survey
Hamil di Rumah total sempling .
Distinarista ketuban biasa keluar menetes analitik melalui Ketuban pecah
Sakit Islam Sultan Data yang di
Agung Semarang bocor,mengalir,atau pendekatan peroleh di olah dini (KPD)
menyembur kuat seperti air cross sectiona statistic kurang bulan
kencing. menggunakan uji (dibawah
Lambda minggu ke 37)
termasyk
komplikasi
preterm
premature
rupture of
membrane(PP
ROM).
34
Pada langkah ini bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah berdasarkan interprestasi yang akurat terhadap data-data yang
telah dikumpulkan. Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan sumber-sumber yang didapatkan sehingga mengetahui bahwa pasien
1 Analisis penyebab Eka 2019 Pemeriksaan dapat diketahui bahwa Metode yang Jumlah sampel Dengan gejala
terjadinya ketuban Frelestanty, dengan kertas peneriksaan dengan kertas dilakukan yang digunakan maka
pecah dini pada Yunida lakmus lakmus mampu mendiagnosa dengan cara adalah 20 orang pemeriksaan
ibu bersalin. Haryanti terjadinya ketuban pecah dini kualitatif dan yang mempunyai dengan kertas
(KPD). kuantitatif gejala KPD lakmus dapat
menegakkan
diagnosis KPD
2 Faktor yang Ikrawanty 2019 Diagnosis KPD Ditegakkan dengan metode yang menggunakan Diagnosis
Berhubungan Ayu W, memperhatikan data hasil digunakan format KPD ditegakan
Terhadap Kejadian Melisa pengkajian terhadap riwayat dengan pengumpulan dengan
Ketuban Pecah Febrianti, Ana klien seperti jumlah cairan memperhatikan memperhatikan
data yang
Dini (KPD) di Octaviani yang hilang karena keluarnya data hasil data hasil
RSIA Sitti sedikit cairan terus menerus pengkajian disesuaikan pengkajian
Khadijah I dan perasaan basah pada dengan variabel terhadap
Makassar Tahun celana dalamnya yang diperlukan riwayat klien
2019
35
3 Diagnosa Ketuban Heny 2013 Pemeriksaan jika anamnesis menunjukkan Metode yang Populasi dalam Perbandingan
Pecah Dini pada Sepduwiana fisik dan kecenderungan kuat kearah digunakan penelitian ini dalam setiap
Ibu Bersalin di pemeriksaan KPD, tetapi pemeriksaan disajikan dalam adalah pasien metode untuk
USG dalam fisik sulit atau tidak khas bentuk artikel yang dicurigai diagnosis tifus
Rumah Sakit
penegakkan dalam mengkonfirmasi mengalami KPD maka
Umum Daerah diagnosis KPD diagnosis, USG dapat didapatkan
Rokan Hulu 2011 digunakan untuk membantu metode yang
penegakan diagnosis lebih efektif
dan akurat
yaitu tes
Tubex dan
biakan darah
4 Penerapan metode Ira Ayu 2019 pemeriksaan dilakukan pemeriksaan Metode yang Teknik Metode
pemeriksaan fisik Melisa fisik pada pasien inspekulo yang dilakukan digunakan pengambilan pemeriksaan
untuk Febrianti, Ana untuk menegakkan diagnosis Penelitian ini sampel inspekulo
mendiagnosa Octaviani terjadinya ketuban pecah dini hanya dilakukan secara digunakan
terjadinya ketuban ( KPD) pada pasien mengguna-kan total sampling untuk
pecah diini ( KPD) survey analitik dimana jumlah menegakkan
pada ibu. sampel sama diagnosis
dengan jumlah terjadinya
populasi ketuban pecah
dini (KPD)
36
5 Gambaran ketuban Angga 2013 Diagnosis KPD pemeriksaan fisik dengan Penelitian ini Teknik dilakuakn
pecah dini pada Wiadnya,I melakukan palpasi abdomen, merupakan jenis pengambilan pemeriksaan
kehamilan aterm di Gede Ngurah pemeriksaan speculum steril penelitian yang sampel fisik dan
rsup Harry Wijaya serta uji laboratorium (uji bersifat dilakukan berapa
Sanglah tahun Surya pakis positif, uji kertas deskriptif Teknik pemeriksaan
2013 nitrizin positif, dan retrospektif. pengambilan lainnya untuk
pemeriksaan specimen untuk sampel adalah mendoagnosis
kultur streptokokus Grup B) dengan KPD
dapat membantu diagnosis purposive
KPD sampling
6 Diagnosis KPD Hasnia Nur 2018 Diagnosis KPD menempatkan speculum Metode Jenis penelitian dilakukan
dengan speculum Laili (color bebek) ke dalam penelitian yang yang digunakan untuk
pada ibu bersalin vagina dilakukan untuk di gunakan adalah deskriptif mendiagnosis
memeriksa genangan air berdasarkan sub KPD
ketuban. Hasnia NurLaili variabel dalam
bentuk table
37
7 Manfaat vitamin C Durrotun 2019 Resiko Kadar vitamin c yang rendah Metode yang Menggunakan Kadar vitamin
terhadap kejadian Munnafiah kekurangan pada ibu dapat meningkatkan digunakan dalam penelitian c yang rendah
ketuban pecah dini jumiyatun vitamin c resiko resiko terjadinya penelitian komparatif yang pada ibu dapat
pada ibu bersalin ketuban pecah dini tersebut mampu meningkat
menggunakan membedakan kan resiko
metode satu variabel terjadinya
kuantitatif atau lebih ketuban pecah
dimana metode dengan sampel dini.
ini orientasinya yang lebih dari
terbatas pada satu di analisis
nilai dan jumlah dalam waktu
serta yang berbeda.
pengambilan
data berasal dari
nilai tertinggi.
8 Analisis ketuban Rizky Manda 2016 Diagnosa KPD menggunakan tes amnicator jurnal ini tidak Jenis penelitian pemriksaan
pecah dini (KPD) Beladina dengan membasahi sampel menjelaskan yang digunakan menggunakan
di Rumah Sakit air ketuban dengan pewarna secara detail adalah deskriptif tes amnicator
Umum Daerah pendeteksi pH nitrazine umtuk
Kabupaten kuning mendiagnosa
Sukoharjo KPD.
38
9 BBLR, Karma 2016 Analisis Bayi kurang bulan Metode Populasi dalam Bayi kurang
KPD dan Ibrahim pertahanan fisik mempunyai pertahanan fisik penelitian yang penelitian ini bulan
Persalinan terhadap BBLR, yang lemah dan fungsi digunakan hanya sebanyak 251 mempunyai
prematur dengan KPD dan imunitas yang imatur, metode observasi bayi dan adapun pertahanan
kejadian sepsis Persalinan sehingga menyebabkan sehingga data sampel dalam fisik yang
Neonatus di Blud prematur dengan rentan terhadap invansi yang di temukan penelitian ini lemah
RS Benyamin kejadian sepsis bakteri kurang akurat berjumlah 70 sehingga
Guluh Kabupaten Neonatus rekam medik fungsi
Kolaka tahun 2016 bayi. imunitasnya
menurun dan
bisa terjadi
sepsis neonatus
39
Pada langkah ini kita mengidentifikasikan masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah
diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan membutuhkan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan
bersiap mencegah diagnosis/masalah potensial terjadi. Langkah ini akan menguraikan beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada
ketuban pecah dini jika tidak ditangani dengan tepat.
No Judul Oleh Tahun General Idea Hasil Kelemahan Kelebihan Perbandingan
Hubungan Antara Afifatul 2019 komplikasi yang KPD dapat meningkatkan Desain dalam Sempel pada Ketuban pecah
1 Kejadian Ketuban Hernandia terjadi kecemasan yang penelitian ini penelitian ini dini terjadi
Pecah Dini (KPD) disebabkan karena rasa menggunakan ada 40 sebelum usia
Dengan Tingkat takut dan sakit yang dapat metode survey responden 37 minggu
Kecemasan Pada meningkatkan pengeluaran analitik melalui dengan teknik yang dapat
Ibu Hamil adrenalin penyebab dari pendekatan total sempling . menyebabkan
kecemasan cross sectional Data yang di suatu
peroleh di olah kecemasan
statistic
menggunakan
uji Lambda
pengaruh anemia Betty Nir 2018 komplikasi dapat meningkatkan metode model binary anemia pada
2 trimester II
terhadap kejadian Susanti terhadapKPD insiden ketuban pecah dini penelitian log regression
ketuban pecah Atik melalui mekanisme menggunakan digunakan untuk terbukti
dini di RSUD Kridawati biologi dan mekanisme rancangan melihat variable meningkatkan
Cibinong tahun Tri Budi penyakit kohort luar yang kejadian KPD.
2013 Wahyuni retrospektif mempengaruhi
Raharjo hubungan
anemia dan
KPD
40
komplikasi Juan Habli 2016 komplikasi yang rentan mengalami masalah Metode yang Teknik sebelum usia
3 ketuban pecah Soufal, terjadi paru saat lahir, apabila digunakan pengambilan kehamilan 23
dini yang terjadi Ariadi, ketuban pecah sebelum dalam penelitian sampel minggu bayi
di RSUP Dr.M. Sofina waktunya, janin akan tersebut menggunakan membutuhkan
Djamil Padang Rusdan kehilangan air ketuban menggunakan sistem random air ketuban
yang cukup banyak metode survei sampling agar paruu
sehingga menghambat analitik dengan dimana secara paru dapat
perkembangan paru pendekatan sistematik cara berkembang
parunya. kohort historikal ini lebih teliti secara normal.
dimana cara dan lebih mudah
kohort ini diterapkan.
memiliki
keterbatasan
komplikasi Suliswaty& 2019 beberapa resiko terbesar dari penelitian ini Komplikasi Pada pasien
4 terjadinya KPD di Heny komplikasi yang kondisi kantung ketuban tidak pada KPD dapat KPD jika tidak
rsu Kandou dapat terjadi pecah dini adalah infeksi menjelaskan beresiko infeksi dapat
Manado pada janin. secra detail janin ditangani
resikoyang dengan baik
terjadi pada maka dapat
ketuban pecah menimbulkan
dini komplikasi
tersebut
41
Analisis faktor Kadar 2015 Analisis fakor adanya infeksi padaMetode yang Menggunakan beresiko
5 yang berhubun- Kuswandi yang terjadi pada selaput yang menyelimuti digunakan penelitian menimbulkan
gan dengan KPD janin beresikodalam penelitian komparatif yang infeksi pada
kejadian ketuban menimbulkan infeksi
tersebut mampu janin
pecah dini di serius pada ibu dan janin, menggunakan membedakan
rumah sakit seperti pneumonia, metode satu variabel
umum daerah dr. meningitis hingga sepsis kuantitatif atau lebih
Adjidarmo dimana metode dengan sampel
kabupaten lebak ini orientasinya yang lebih dari
tahun 2013 terbatas pada satu di analisis
nilai dan jumlah dalam waktu
serta yang berbeda.
pengambilan
data berasal dari
nilai tertinggi.
Ketuban pecah Nur Rohma 2018 komplikasi yang tali pusat tertekan atau jurnl ini tidak Metode kompresi tali
6 dapt ditimbulkan
dini di rumah Arulita Ika kompresi tali pusat menjelaskan penelitian ini pusat dapat
sakit umum Fibriana kurangnya cairan ketuban secara detail menggunakan menyebabkan
daerah ungaran akibat ketuban pecah dini metode cedera otak
dapat membuat tali puat deskriptif yamg serius
tertekan oleh janin. observatif dan bahkan
kematian
42
Dampak Sri lestari 2018 dampak atau beresiko mengalami Metode yang Jumlah sampel KPD dapat
7 kompliksi yang kelainan pada saraf dan digunakan
persalinan yang digunakan terjadi sebelum
prematur dan terjadi gangguan pernafasan dalam penelitian sesuai dengan kehamiolan
Ketuban Pecah tersebut kriteria inklusi berusia 24
Dini Di RS PKU menggunakan dan dibagi ada minggu dan
Muhammadiyah metode sampel kasus dapat
Bantul. kuantitatif dan ada sampel menyebabkan
dimana metode control kematian janin
ini orientasinya
terbatas
.
43
D. Matriks langkah IV
Pada langkah ini bidan ini atau dokter melakukan identifikasi yang memungkinkan terdapat kondisi untuk melakukan
kolaborasi dan tindakan segera bersama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi klien.
No Judul Referensi Oleh Tahun General idea Hasil Kelemahan Kelebihan Perbandingan
1 Ketuban pecah Yuni 2019 Tindakan pada yaitu penatalaksanaan Dalam penelitian Sampel Majemen aktif
dini dengan marlinda sari komplikasi usia ketuban pecah dini ini menggunakan penelitian berkaitan
ini
kehamilan Aterm kehamilan aterm (KPD) difokuskan pada metode sebanyak 165dengan
pada ibu bersalin induksi persalinan kuantitatif orang denganpenurunan
dengan oxytocin. dengan menggunakan resiko infeksi
pendekatan cross teknik random maternal,
sectional sampling . penurunan
kebutuhan
rawat intensif
neonatus, dan
antibiotik
postnatal
2 Ketuban pecah N.L. Safitri 2017 tindakan pada tatalaksana bergantung Waktu penelitian Data dalam ketuban pecah
dini dengan usia & dkk komplikasi yang pada usia kehamilan yang penelitian ini dini yang terjadi
kehamilan preterm dapat terjadi dilaksanakan di dianalisis secara pada usia
pada ibu bersalin rumah sakit deskriptif gestasi < 37
di rumah sakit islam sunan kuantitatif minggu disebut
islam sunan kudus kudus pada sebagai
tahun 2017 etketuban pecah
hanya selama 2 dini preterm
bulan. atau (PPROM).
44
3 Risiko terjadinya Sudarto dan 2016 tindakan yang bisa berikan antibiotic Dalam penelitian Metode bukti ilmiah
ketuban pecah dini Tunut diberikan menggunakan kombinasi ini menggunakan penelitian yang menunjukkan
pada kehamilan34- ampicillin 2 gram + metode dilakukan adalah bahwa induksi
36 minggu erythromycin 250bmg kuantitatif penelitian persalinan lebih
intravena setiap 6 jam dengan deksriptif menguntungkan
selama 48 jam. Diikuti pendekatan cross dengan dibandingkan
dengan amoxicillin 250 sectional menggunakan expectant
mg + erythromycin 333 data sekunder management
mg setiap 8 jam selama 5 yang diperoleh pada pasien
hari dari catatan PPROM dengan
rekam medis di usia kehamilan
bagian Obstetri 34-36 minggu.
dan Ginekologi.
Pengolahan data
dilakukan secara
manual dan hasil
disajikan dalam
bentuk tabel dan
narasi.
4 Risiko terjadinya Zainal Alim, 2015 tindakan pada pada penderita Populasi dalam Menggunakan persalinan pada
ketuban pecah dini Yeni Agus komplikasi koriomnionitis, penelitian ini penelitian usia gestasi
pada kehamilan24- Safitri koriomnionitas persalinan perlu jumlahnya hanya analitik dengan kurang dari 32
31 minggu di dilakukan segera. Pada sedikit yaitu 81 pendekatan minggu
rumah sakit pasien ini juga orang serta hasil Cross Sectional memiliki resiko
bantuan lawing disarankan pemberian pengamatan Study . yang tinggi bagi
antibiotic dan tersebut tidak janin.
kortikosteriod. dibandingkan
dengan teori
yang ada
45
5 Resiko ibu Malik Niar 2017 penanganan yang bayi terlahir prematur Dalam penelitian Teknik KPD dapat
bersalin yang dapat dilakukan disebbakan KPD, harus ini menggunakan pengambilan menyebab
mengalami dirawat di ruang NICU metode sampel terjadinya
ketuban pecah dini atau neonatal intensive kuantitatif dilakukan secara kelahiran
di rsud bangkinang care unit , yakni ruangan dengan total sampling prematur
tahun 2017 khusus bagi bayi yang pendekatan cross dimana jumlah
baru lahir dan mengalami sectional sampel sama
masalah kesehatan dengan jumlah
populasi
6 penatalaksaan Kadar & dkk 2013 Penatalaksanaan dilakukan observasi penelitian Pengumpulan bila KP terjadi
ketuban pecah dini yang bisa dilakukan tanda vital ibu, observasi kuantitatif data dilakukan pada kehamilan
pada perempuan DJJ, His, pemberian dengan dengan cara prematur
hami usia 37 tahun cairan maintenance RL pendekatan case menelaah data diperlukan
20 tetes/ menit, injeksi control skunder pada penatalaksanaan
ampocilin 1 g/ 8 jam IV buku register ibu yang
dan direncenakan untuk hamil di ruang komprehensif
terminasi per vaginam. bersalin, dengan
menggunakan
format
pengumpulan
data yang
disesuaikan
dengan variabel
yang diperlukan
46
7 hubungan antara Muntari 2018 tindakan yang dapat melakukan pengawasan Metode yang Jumlah sampel kurangnya
ketuban pecah dini diberikan antenatal yang adekut digunakan dalam yang digunakan asupan kalori
dengan kejadian dan melakukan koreksi penelitian sesuai dengan dan nutrisi saat
asfiksia pada bayi sedini mungkin terhadap tersebut kriteria inklusi hamil dapat
barunlahir di seiap kelainan yang menggunakan dan dibagi ada mengakibatkan
RSUD Dr. R terjadi metode sampel kasus terjadinya
Koesma Tuban kuantitatif dan ada sampel Asfiksia
tahun 2009 dimana metode kontrol.
ini orientasinya
terbatas pada
nilai dan jumlah
serta
pengambilan
data berasal dari
nilai tertinggi.
47
E. Langkah V Perencanaan
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh, ditentukan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan
kelanjutan terhadap diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi. Pada langkah ini akan diuraikan beberapa referensi yang mencakup penatalaksanaan pada kasus
KPD.
1 Analisis Iis 2019 Penatalaksanaan dilakukan dengan cara Metode Teknik ketidaksesuaian
penatalaksanaan Trisnawati KPD akselerasi persalinan penelitian pengambilan asuhan pada
Asuhan kebidanan Dumilah dengan oxytocin. deskriptif sampel masa nifas dan
pada Ny Y Mardianti kuantitatif menggunakan bayi baru lahir
G3P2A0 dengan dengan total sampling meningkatkan
ketuban pecah dini pendekatan yaitu semua ibu resiko infksi
di BPM Bidan R retrospektif bersalin dengan pada bayi dan
kabupaten ketuban pecah meningkatkan
Purwakarta Tahun dini di RSUD resiko
2017. Ade Muhammad terjadinya
Djoen Sintang komplikasi pada
sebanyak 120 masa nifas
orang
48
2 asuhan kebidanan Syifa Saras 2020 penatalaksanaan dilakukan dengan Metode yang populasi yang rencana
pada Ny. S dengan Arani KPD observasi, terauptik, digunakan digunakan tindakan sesuai
post seksio sesarea edukasi, dan kolaborasi dalam penelitian adalah semua dengan kondisi
dan mengalami dengan tenaga medis tersebut ibu bersalin klien yang
ketuban peah dini lainnya. menggunakan sebanyak 241 mengalami
(KPD) di Rumah metode orang dengan sectio sesarea
sakit Marinir kuantitatif jumlah sampel
Cilandak Jakarta dimana metode sebanyak 93
Selatan ini orientasinya orang dipilih
terbatas pada menggunakan
nilai dan jumlah systematic
serta random
pengambilan sampling
data berasal dari
nilai tertinggi
3 asuhan kebidanan Wiwi 2018 penanganan yang ajarkan teknik relaksasi Menggunakan Teknik untuk
intranatal pada Ny Agustina dilakukan dan pengaturan nafas metode pengambilan mengurangi
M dengan ketuban pada saat kontraksi, penelitian sampel rasa sakit saat
pecah dini di menganjurkan ibu deskriptif menggunakan kontraksi
RSUD SYEKH menarik nafas melalui kuantitatif total sampling
YUSUF kabupaten hidung dan hembuskan dengan yaitu semua ibu
Gowa tahun 2018 melalui mulut seperti pendekatan bersalin dengan
meniup niup selama retrospektif ketubanpecah
timbul kontraksi. dini di RSU
Assalam,
Gemolong,
Sragen
49
4 KPD dengan ketut surya 2017 penanganan yang Diberikan antibiotika Metode yang Sampel yang untuk mencegah
kehamilan Aterm Ryan dilakukan prafilaksis, Ampisilin 4 dilakukan digunakan ini terjadinya
Saktika x 500 mg selama 7 hari dengan cara adalah pasien infeksi pada
Evert meneliti suatu dengan KPD janin
Solomon permasalahan
melalui suatu
kasus KPD
5 Korelasi Renny Novi 2019 Penatalaksanaan pada umur kehamilan Penelitian ini Sampel telah Resiko infeksi
karakteristik Puspitasari ketuban pecah dini 24-32 minggu yang menggunakan diambil ibu dan bayi
dengan penyebab menyebabkan metode analitik sejumlah 59 meningkat pada
ketuban pecah dini menunggu berat janin dengan responden dari ketuban pecah
pada ibu bersalin di cukup, perlu menggunakan 143 populasi, dini. Pada ibu
rsu denisa gresik dipertimbangkan untuk simple random mulai dari Maret terjadi
melakukan induksi sampling 2017 hingga korioamnionitis.
persalinan, dengan Maret 2018 Pada bayi dapat
kemungkinan janin terjadi
tidak dapat diselamatk septikemia
an pneumonia,
omfalitis
50
6 Hubungan Kpd Ibrahim 2016 Penaganan yang Dilakukan pemeriksaan Metode Teknik KDP dan
Dan kehamilan bisa dilakukan "admision test" bila penelitianini pengambilan kehamilan dapat
aterm Di Blud Rs hasilnya patologis adalah penelitian sampel dalam menyebabkan
Benyamin Guluh observasional penelitian ini infeksi pada
dilakukan terminasi
Kabupaten Kolaka analitik dengan adalah dengan janin dan ibu
Tahun 2016 kehamilan pendekatan menggunakan
cross sectional metode Simple
Random
Sampling
7 KPD Dengan Nursasmita 2018 tindakan yang bisa diberikan kortikosteroid Metode Populasi dalam Untuk
Kehamilan Pre dilakukan (untuk UK kurang dari penelitianini penelitian ini merangsang
Term 35 minggu) : adalah penelitian sebanyak 251 maturasi paru
Deksametason 5 mg observasional bayi, dan adapun
setiap 6 jam analitik dengan sampel dalam
pendekatan penelitian ini
cross sectional berjumlah 70
rekam medik
bayi
51
Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada
klien. Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian dilaksanakan pasien serta kerjasama dengan tim kesehatan
Tehnik Ratna 2019 Pemeriksaan Untuk memastikan cairan Belum Mampu Pemeriksaan
1 pemeriksaan Hidayati penunjang yang keluar merupakan menjelaskan menguraikan penunjang lain
penunjang cairan amnion dapat secara lengkap penjelasan adalah USG
dilakukan beberapa tujuan mengenai untuk
pemeriksaan penunjang, pemeriksaan pemeriksaan memeriksa
seperti uji nitrazine, fern penunjang untuk penunjang serta oligohidramnio
test, dan alfa mikroglobulin- klien data-data yang n, usia
1. Pemeriksaan penunjang bisa didapatkan kehamilan, dan
lain adalah USG untuk pada klien kondisi fetus
memeriksa
oligohidramnion, usia
kehamilan, dan kondisi
fetus
52
Analisis faktor Omo Suto 2015 Pemeriksaan pemeriksaan fisik dengan Penelitian ini Pengumpulan Diagnosis KPD
2 yang berhubungan mo, Kadar fisik melakukan palpasi abdomen merupakan data dilakukan ditegakan
dengan kejadian Kuswandi pemeriksaan speculum steril penelitian dengan cara dengan
ketuban pecah dini serta uji laboratorium (uji kuantitatif menelaah data memperhatikan
di rumah sakit pakis positif, uji kertas dengan skunder pada data hasil
umum daerah dr. nitrizin positif, dan pendekatan case buku register ibu pengkajian
Adjidarmo pemeriksaan specimen control hamil di ruang terhadap
kabupaten lebak untuk kultur streptokokus bersalin, dengan riwayat klien.
Grup B) dapat membantu menggunakan
diagnosis KPD format
pengumpulan
data yang
disesuaikan
dengan variabel
yang diperlukan
Buku ajar Ketuban Ryan 2019 pemeriksaan Pemeriksaan Belum Menguraikan Pemeriksaan
3 Pecah Dini Saktika laboratorium laboratorium akan menjelaskan tentang tujuan laboratorium
menghasilkan data-data secara lengkap dari pemeriksaan mempunyai
yang membantu tentang laboratorium peranan untuk
menegakkan diagnosis pemeriksaan bagi pasien yang menegakkan
laboratorium mengalami KPD diagnosis KPD
53
Teknik Renny Novi 2019 Penatalaksanaan Penatalaksanaa KPD Penelitian ini Sampel telah Resiko infeksi
6 pemeriksaan fisik Puspitasari ketuban pecah menurut Manuaba (2009) menggunakan diambil sejumlah ibu dan bayi
dini tentang penatalaksanaan metode analitik 59 responden meningkat pada
KPD adalah : dengan dari 143 ketuban pecah
pada umur kehamilan 24-32 menggunakan populasi, mulai dini. Pada ibu
minggu yang menyebabkan simple random dari Maret 2017 terjadi
menunggu berat janin sampling hingga Maret korioamnionitis.
cukup, perlu 2018 Pada bayi dapat
dipertimbangkan untuk terjadi
melakukan induksi septikemia
persalinan, dengan pneumonia,
kemungkinan janin tidak omfalitis
dapat diselamatkan
Hubungan antara Afifatul 2019 penatalaksanaan tatalaksana Non Desain dalam sampel pada Kecemasan
7 Kejadian Ketuban Azisyah, Sri yang bisa Farmakologi yaitu terapi penelitian ini penelitian ini ada adalah suatu
Pecah Dini (KPD) Wahyuni, diberikan kognitif-perilku dan terapi menggunakan 40 responden kondisi
dengan Tingkat Hernandia metode survey dengan teknik emosional
suportif
Kecemasan pada Distinarista analitik melalui total sempling . seseorang yang
Ibu Hamil di pendekatan cross Data yang di tidak
Rumah Sakit Islam sectional peroleh di olah menyenangkan
Sultan Agung statistic yang di tandai
Semarang menggunakan uji dengan rasa
Lambda. takut dan
khawatir pada
diri individu.
55
Mengevaluasi semua perencanaan dan pelaksanaan pasien pada akseptor KB IUD dengan spotting berdasarkan referensi yang telah
didapatkan
1 Evaluasi dosis Adilina Taufikarani 2018 Adilina berdasarkan hasil Metode yang Populasi adalah Penggunaan
antibiotik pada Taufikarani evaluasi maka digunakan yaitu seluruh subyek antibiotik yang
pasien KPD di Evaluasi dosis didapatkan non eksperimental penelitian dan rasional
Instalasi Rawat antibiotic kesimpulan bahwa karena tidak sampel yaitu diharapkan
Inap RSI Sultan antibiotik yang adanya perlakuan pasien anak yang memberikan
Agung Semarang diberikan terhadap terhadap subjek uji menderita tifus dampak positif
dan RSUD KPD kurang efektif yang tercatat pada antara lain
Tugurejo rekam medis mengurangi
Instalasi Rawat mortalitas,
Inap RSI Sultan kerugian
Agung Semarang ekonomi, dan
dan RSUD mengurangi
Tugurejo angka
kejadiann
resistensi
bakteri
terhadap
antibiotic
56
2 Analiasa Ikrawanty Ayu W, 2019 Analisa yang dari hasil penelitian Penelitian ini jumlah sampel Dengan adanya
Terhadap Kejadian Melisa Febrianti, berhubungan dapat dianalisa bahwa menggunakan 275 orang dengan evaluasi maka
Ketuban Pecah Ana Octaviani dengan KPD usia dapat Metode penelitian menggunakan tim kesehatan
Dini (KPD) di mempengaruhi KPD analitik dengan teknik Random dapat
RSIA Sitti hal ini berdasarkan menggunakan sampling. Dari mengetahui
Khadijah I banyaknya ibu yang pendekatan Cross hasil uji statistik gambaran
Makassar Tahun mengalami KPD Section dengan keadaan umum
2019 sebanyak 12 (44%) hal menggunakan uji klien
ini menunjukkan usia Chi-Square
ibu yang <20 tahun
termasuk usia rentan
untuk melahirkan
sehingga mengalami
ketuban pecah dini (
KPD). Sedangkan usia
>35 tahun tergolong
usia yang terlalu tua
untuk melahirkan
khususnya pada ibu
primi (tua) dan
beresiko tinggi
mengalami ketuban
pecah dini (KPD).
3 Asuhan kebidanan Dwi Khofida Sari 2016 Asuhan yang melakukan pendekatan Metode yang Subyek yaitu Dengan adanya
pada KPD di bisa diberikan kepada ibu dan digunakan dalam pasien yang evaluasi maka
RSUD dr. Wahidin keluarga, memantau penelitian yaitu masih dalam tim kesehatan
Sudiro Husodo TTV, menjaga pasien studi kasus perawatan di dapat
Mojokerto tetap bersih dan rumah sakit mengetahui
kering, memantau his gambaran
tiap 30 menit, keadaan umum
57
Tingkat Ayatul Husna 2016 Evaluasi Terlaksannya Jenis penelitian Populasi dalam tingkat
6 kecemadan ibu kembali pemberian dukungan yang digunakan penelitian ini kecemadan ibu
terhadap KPD pengetahuan ibu dan pemahaman yang dalam penelitian adalah ibu yang berkurang
tentang KPD diberikan suami dan ini yaitu penelitian mengalami KPD
keluarga kepada ibu survei analitik, di Puskesmas
terutama memberi dengan Gedong Tengen
dukungan psikologis. menggunakan Yogyakarta pada
pendekatan cross bulan April 2017
sectional
7 Tinjauan pola Truly Dian 2013 Evaluasi Berdasarkan hasil Metode penelitian Populasi dalam pemberian
penggunaan Anggraini pemberian evaluasi maka yang digunakan penelitian yaitu antibiotik pada
antibiotik di antibiotik didapatkan yaitu non- pasien KPD pasien dengan
RSUP dr. Kariadi antibiotik yang eksprimental yang tercantum
Semarang Tahun efektif terhadap dengan pada standar
2009 pasien KPD yaitu pengambilan data prosedur
antibiotik seperti dari catatan rekam operasional
ampicillin dan medic yaitu jauh lebih
erythromycin singkat
mampu mencegah
terjadinya infeksi
59
8 Evaluasi Sri Rahayu 2019 Evaluasi Pada pasien tepat Metodeyang Sampel yang Tepat obat,
penggunaan penggunaan indikasi, tepat digunakan digunakan tepat dosis,
antibiotik pada antibiotik dosis ampicillin 2 berdasarkandata- adalah pasien dantepat
pasien KPD gram + data yangsudah KPD yang indikasi
erythromycin 250 ada tanpa terdiagnosis adalah
mgintravena setiap adanya mengalamiKPD ketikaobat
6 jam selama 48 intervensi yang ditunjang yang
jam. terhadapsubyek dengan diberikan
uji pemeriksaan sesuai.
fisik dan
pemeriksaan
Laboratorium
60
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada langkah pertama ini identifikasi dilakukan segera pada ketuban pecah
dini, semua informasi akurat dan lengkap dikumpulkan dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien. Didalam langkah ini akan diperoleh berbagai
bahwa definisi, tanda dan gejala dan faktor penyebab ketuban pecah dini.
Dini (KPD) adalah multi faktor dan faktor risiko yang berhubungan dengan ini
adalah infeksi intra amniotik, abrupsi plasenta dan prosedur invasiv uterin
penyebab dari KPD masih belum jelas, maka tindakan preventive tidak dapat
Menurut penelitian Nia Aprilia (2017) Ketuban pecah dini (KPD) adalah
pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan, dimana pada kasus
ketuban pecah dini (KPD) banyak ditemukan pada ibu yang mempunyai riwayat
KPD Wanita yang mengalami KPD pada kehamilan sebelumnya, maka pada
kehamilan berikutnya akan lebih berisiko mengalaminya kembali antara 3-4 kali
dari pada wanita yang tidak mengalami KPD sebelumnya, karena komposisi
membran yang menjadi mudah rapuh dan kandungan kolagen yang semakin
yang dapat diidentifikasi penyebab KPD ialah infeksi, golongan darah ibu dan
selaput ketuban, tekanan intra uterin yang meninggi atau overdistesi, trauma,
kelainan letak. Insiden KPD bervariasi, pada kehamilan aterm insidenya antara 1-
kehamilan.
Menurut penelitian Betty Nir Susanti & dkk (2017) Pada kasus presentasi
janin tidak normal (muka, dahi, bokong) lebih besar mengalami ketuban pecah
dini sebesar 4% dibandingkan dengan yang tidak mengalami ketuban pecah dini
(KPD) (kontrol) sebesar 1,5%. Hasil uji statistik diperoleh p value 0.227 dengan
Menurut penelitian Budi Rahayu, Ayu NovitaSari (2017) umur kehamilan 37-
dan gerakan janin. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin tua umur kehamilan
pecah.
Menurut penelitian Ni Wayan Raina Purwahati & dkk (2017) Ketuban Pecah
Berdasarkan hal tersebut dapat diperkirakan infeksi intauterin akibat KPD dapat
untuk menghindari ketuban pecah dini adalah menghindari kerja berat dan
62
hubungan seksual pada bulan-bulan terakhir kehamilan, menjaga kebersihan
Menurut penelitian Afifatul Azisyah & dkk (2019) gejala KPD sama seperti
ketuban pecah sebagai tanda melahirkan, yaitu kebocoran cairan dari vagina. Air
ketuban biasa keluar menetes bocor, mengalir, atau menyembur kuat seperti air
itu dapat dijumpai juga sebagai sumber infeksi puerperalis (nifas), peritonitis,
septicemia, dan partus kering atau dry labor (Manuaba, 2010). Infeksi dalam
rahim membahayakan ibu dan janin yang akan menyebabkan penyulit pada
persalinan bahkan kematian. Infeksi pada ibu bisa terjadi pada masa antenatal,
intranatal dan postnatal. Salah satu penyebab infeksi adalah infeksi pada masa
nifas yang dapat terjadi karena pertolongan persalinan yang tidak bersih dan
aman, partus lama, ketuban pecah dini atau sebelum waktunya dan sebagainya
(Prawiroharjo, 2008).
membahas tentang ketuban pecah dini (KPD) mulai dari pengertian, tanda dan
gejala serta faktor penyebab terjadinya ketuban pecah dini (KPD) bebebrapa
faktor penyebab terjadinya ketuban pecah dini (KPD) penyebab dari KPD masih
belum jelas, maka tindakan preventive tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha
atas beberapa hasil penelitian yang tidak sesuai dengan penelitian lainnya, dari hal
ini tindakan yang perlu dilakukan bidan ataupun tenaga kesehatan lainnya yaitu
sehingga masyarakat lebih memahami mengenai ketuban pecah dini (KPD) dan
dapat melakukan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya ketuban pecah dini
(KPD).
63
referensi yang ditemukan dan disimpulkan perbedaan dan persamaan dari setiap
data diagnosis dari sumber referensi yang satu dengan referensi yang lainnya.
ketuban pecah dini (KPD). Pemeriksaan secara langsung cairan ketuban dapat
lakmus/nitrazin test. Lakmus adalah suatu kertas dari bahan kimia yang akan
berubah warna jika dicelupkan kedalam cairan asam/basa. Ada dua macam kertas
lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Tes lakmus (tes nitrazin): jika
kertas lakmus merah berubah menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban
(alkalis) karena ph air ketuban 7,0-7,5. Jika merah (asam) adalah air
Menurut penelitian Ikrawanty Ayu W & dkk (2019) diagnosis KPD ditegakkan
dengan memperhatikan data hasil pengkajian terhadap riwayat klien seperti jumlah
cairan yang hilang karena keluarnya sedikit cairan terus menerus dan perasaan
basah pada celana dalamnya.Dalam anamnesis, pasien ketuban pecah dini (KPD)
mengeluhkan sensasi basah dari vagina dan terasa sulit untuk berhenti berkemih.
Perlu ditanyakan keberadaan darah yang ikut keluar dari vagina, riwayat
untuk dengan memeriksakan bagian dalam mulut rahim guna memastikan jika
ketuban benar-benar sudah pecah. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan USG dalam
64
penegakkan diagnosis KPD jika anamnesis menunjukkan kecenderungan kuat
kearah KPD, tetapi pemeriksaan fisik sulit atau tidak khas dalam mengkonfirmasi
dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi janin dan rahim, serta melihat jumlah
Menurut penelitian Ira Ayu Melisa & dkk (2019) dilakukan pemeriksaan
dini pada pasien. Pemeriksaan inspekulo adalah pemeriksaan fisik utama yang
inspekulo dilakukan penilaian dilatasi dan pendataran serviks, serta adanya cairan
yang terkumpul di vagina atau keluar dari serviks pada saat pasien batuk, uterus
pemeriksaan speculum steril serta uji laboratorium (uji pakis positif, uji kertas
Menurut penelitian Hasnia Nur Laili (2018) dalam menetukan diagnosis KPD
dalamnya. Kemudian, dokter akan mengambil sampel air ketuban, dan memeriksa
ada atau tidaknya infeksi yang disebbakan oleh ketuban pecah dini (KPD).
yang rendah pada ibu dapat meningkatkan resiko resiko terjadinya ketuban pecah
cairan tersebut akan akan berubah dari warna kuning menjadi biru-kuning atau
biru tua. Kemudian dokter akan mengambil langkah yang tepat untuk
mengatasinya.
pertahanan fisik yang lemah dan fungsi imunitas yang imatur, sehingga
BBLR, KPD dan Persalinan prematur dengan kejadian sepsis . sehingga sangat
disimpulkan bahwa untuk menegakkan diagnosis ketuban pecah dini (KPD) dapat
seperti jumlah cairan yang hilang karena keluarnya cairan terus menerus dan
perasaan basah pada celana dalamnya dan tidak disertai his serta dapat dilakukan
lainnya.
terjadi. Langkah ini akan menguraikan beberapa komplikasi yang dapat terjadi
dapat meningkatkan kecemasan yang disebabkan karena rasa takut dan sakit yang
komplikasi terhadap KPD dapat meningkatkan insiden ketuban pecah dini melalui
Menurut penelitian Juan Habli Soufal, Ariadi & dkk (2016) komplikasi yang
terjadi pada ketuban pecah dini rentan mengalami masalah paru saat lahir, apabila
ketuban pecah sebelum waktunya, janin akan kehilangan air ketuban yang cukup
terjadi dari kondisi kantung ketuban pecah dini adalah infeksi pada janin yang
Menurut penelitian Kadar Kuswandi (2015) analisis fakor yang terjadi pada
KPD adanya infeksi pada selaput yang menyelimuti janin beresiko menimbulkan
infeksi serius pada ibu dan janin, seperti pneumonia, meningitis hingga sepsis,
Menurut penelitian Nur Rohma Arulita Ika Fibriana (2018) komplikasi yang
ditimbulkan kurangnya cairan ketuban pecah dini dapat membuat tali pusat
tertekan oleh janin. Pada beberapa kasus, tali pusat bahkan keluar dari rahim dan
turun menuju vagina. Kompresi tali pusat dapat menyebabkan cedera otak serius
Menurut penelitian Sri lestari (2018) bayi yang terlahir prematur beresiko
mengalami kelainan pada saraf, gangguan pernafasan. Ketuban pecah dini (KPD)
dapat terjadi sebelum kehamilan berusia 24 minggu janin. Bayi yang terlahir
67
sebelum minggu ke 24 dan berhasil bertahan hidup, beresiko mengalami
Dari hasil berbagai penelitian diatas didapatkan bahwa ketuban pecah dini
sesuai dengan kondisi yang dialami pasien. Ketuban pecah dini (KPD) dapat
disebabkan karena rasa takut dan sakit yang dapat meningkatkan pengeluaran
adrenalin, rentan mengalami masalah paru saat lahir, apabila ketuban pecah
sebelum waktunya, janin akan kehilangan air ketuban yang cukup banyak
pulmonal, prolaps, prolaps tali pusat, dan malpresentasi janin. Bahkan kematian
emergency atau kolaborasi dengan dokter jika terjadi komplikasi pada pasien.
Menurut penelitian Yuni marlinda sari (2019) Tindakan pada komplikasi usia
merangsang kontraksi atau his. Oksitosin diberikan dengan mencampur 2,5-5 unit
dengan 8 tetes permenit dan ditambhkan 4 tpm tiap 30 menit dengan dosis
dapat dilakukan jika ketuban pecah dini terjadi saat usia kehamilan preterm yaitu
kehamilan dan jumlah cairan amnion, konfirmasi ada tidaknya infeksi, serta
68
terapi konsefvatif dengan pemberian uterorelaksan untuk menunda proses
Menurut penelitian Sudarto dan Tunut (2016) tindakan yang bisa diberikan
Risiko terjadinya ketuban pecah dini pada kehamilan 34- 36 minggu berikan
kehamilan > 35 minggu lakukan induksi, bila gagal dilakukan seksio cesarea.
Menurut penelitian Zainal Alim, Yeni Agus Safitri (2015) tindakan pada
dilakukan segera. Pada pasien ini juga disarankan pemberian antibiotic dan
antibiotik. Setelah janin dirasa sudah siap untuk dilahirkan, baru dokter akan
KPD, harus dirawat di ruang NICU atau neonatal intensive care unit, yakni
ruangan khusus bagi bayi yang baru lahir dan mengalamimasalah kesehatan.
Menurut penelitian Kadar & dkk (2013) penatalaksaan ketuban pecah dini
dilakukan observasi tanda vital ibu, observasi DJJ, His, pemberian cairan
mengalami penyempitan dan aliran drah yang membawa oksigen ibu ke bayi
tindakan yang dapat diberikan melakukan pengawasan antenatal yang adekut dan
penanganan atau tindakan yang berkaitan dengan ketuban pecah dini (KPD) bidan
dapat menjadi pendiagnosa dasar dalam kasus ketuban pecah dini (KPD) dapat
merangsang timbulnya his bagi ibu hamil yang belum inpartu sehingga terjadi
diagnosis atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi, pada langkah
ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Pada
lainnya.
tindakan yang menyebabkan resiko infeksi pada ibu meningkat dan asuhan
kepada pasien untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara bidan
pecah dini yaitu memperlambat kelahiran bayi lahir dan melakukan persiapan
sembarangan, sebab banyak resiko yang bisa terjadi pada pasien nantinya.
Penanganan yang bisa di lakukan bidan dan tenaga medis lainnya tergantung
keadaan klinis pasien apakah usia kehamilan preterm atau aterm. Untuk
ketuban pecah dini (KPD) sehingga ibu lebih mengerti tentang ketuban pecah
dini (KPD).
72
implementasi yang dapat diberikan pada klien dengan ketuban pecah dini
pecah dini.
beberapa pemeriksaan penunjang, seperti uji nitrazine, fern test, dan alfa
laboratorium (uji pakis positif, uji kertas nitrizin positif, dan pemeriksaan
KPD.
Menurut penelitian Ryan Saktika 2019 dalam Buku ajar Ketuban Pecah
data keluarga.
Menurut penelitian Ni Wayan Raina & dkk (2015) bayi yang lahir
prematur, pemberian nutrisi yang adekuat dan penjelasan pada orang tua
dan terapi suportif. Memberikan edukasi tentang ketuban pecah dini kepada
tiap saat.
pecah dini, agar dapat dilakukan penanganan yang sesuai dan dilakukan
dengan baik.
74
didapatkan evaluasi yang telah dilakukan dalam pengkajian pada pasien yang
tanda vital.
pada pasien KPD di Instalasi Rawat Inap RSI Sultan Agung Semarang dan
efektif.
Analisa yang berhubungan dengan KPD dari hasil penelitian dapat dianalisa
bahwa usia dapat mempengaruhi KPD hal ini berdasarkan banyaknya ibu
yang mengalami KPD sebanyak 12 (44%) hal ini menunjukkan usia ibu yang
ketuban pecah dini ( KPD). Sedangkan usia >35 tahun tergolong usia yang
terlalu tua untuk melahirkan khususnya pada ibu primi (tua) dan beresiko
menjaga pasien tetap bersih dan kering, memantau his tiap 30 menit,
pemberian drip oksitosin tiap 2,5 unit oksitosin dalam infus RL 1 flash (500
ml) 10 tetes/menit.
75
Pada pasien tepat indikasi, tepat dosis ampicillin 2 gram + erythromycin 250
psikologis.
terhadap ketuban pecah dini (KPD) yaitu antibiotik seperti ampicilin dan
2013). Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien tepat indikasi, tepat dosis
Evaluasi tanda tanda vital pada ketuban pecah dini masih dalam batas
keluarga, memantau TTV, menjaga pasien tetap bersih dan kering, memantau
his tiap 30 menit pemberian drip oksitosin tiap 2,5 unit oksitosin dalam infus
perawatan seperti tanda- tanda vital dalam batas normal atau tidak dalam
batas normal.
uteri. Dikenal tiga cara pengukuran cairan ketuban, yaitu secara subyektif,
dini sangat berbahaya bagi ibu dan janin jika terlambat mendapatkan
B. Implikasi kebidanan
Pecah Dini menyebabkan hubungsan langsung antara dunia luar dan ruangan
KPD berkaitan dengan keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah
Faktor penyebab pasti ketuban pecah dini (KPD) sampai saat ini belum
b. Hidramnion
e. Kehamilan ganda
bahwa kejadian KPD mayoritas pada ibu multipara, usia ibu 20-35
dan tidak seperti bau amoniak, berwarna pucat, cairan ini tidak akan
mendatang. Tetapi, bila duduk atau berdiri kepala janin yang sudah
Adapun pengaruh KPD terhadap ibu dan janin menurut (Sunarti, 2017)
yaitu
a. Prognosis ibu
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada ibu yaitu infeksi intrapartal
b. Prognosis janin
Komplikasi yang dapat disebabkan KPD pada janin itu yaitu prematuritas
apakah cairan tersebut berasal dari ketuban pecah atau bukan adalah
ketuban tersebut bisa ditentukan dengan tes kertas nitrazin atau lebih
jika kelahiran tak bisa dihindari. Mencegah ketuban pecah dini mengingat
ada begitu banyak resiko yang bisa muncul akibat ketuban pecah dini,
pecah dini, seperti, Ibu hamil dengan gizi yang kurang baik, Ibu hamil
akibat mulut rahim lemah, akan dilakukan penjahitan mulut rahim saat
usia kehamilan 4-5 bulan dan jahitan akan dibuka jika waktu persalinan
usia 9 bulan, bila perlu mengambil cuti hamil sejak sebulan terakhir.
dapat menekan kejadian bayi lahir secara prematur dan menekan angka
kesakitan dan kematian bayi. Tidak ada hal khusus yang dapat dilakukan
BAB V
PENUTUP
Setelah mempelajari berbagai macam teori yang didapatkan dari referensi seperti
jurnal maupun buku mengenai kasus ketuban pecah dini (KPD), sehingga penulis
pecah dini (KPD) maka dapat menarik kesimpulan dan saran yaitu:
A. Kesimpulan
kebidanan yang dimulai dengan mendapatkan data subjektif dan objektif dari
tanda dan gejala, faktor penyebab berbagai referensi tentang pasien yang
mengalami ketuban pecah dini (KPD). Dari referensi didapatkan tanda dan
gejala ketuban pecah dini atau KPD yaitu keluarnya cairan ketuban merembes
melalui vagina, aroma air ketuban berbau amis adanya semburan cairan yang
mendadak dari vagina yang terus menerus, panggul terasa tertekan, keputihan
atau vagina terasa lebih basah, demam, bercak vagina yang banyak, nyeri
terjadi. Faktor penyebab KPD masih belum jelas, namun ada beberapa kondisi
yang beresiko menimbulkan ketuban pecah dini yaitu infeksi pada rahim,
trimester kedua dan ketiga kehamilan, ibu hamil dengan berat badan yang
kurang, atau mengalami kekurangan gizi, sedang hamil anak kembar, jarak
pada saat hamil, pernah mengalani operasi atau biopsi pada mulut rahim dan
pernah mengalami ketuban pecah dini atau KPD pada kehamilan sebelumnya.
jumlah cairan yang hilang karena keluarnya sedikit cairan terus menerus dan
perasaan basah pada celana dalamnya, warna dan bau cairan harus di
positif, uji kertas nitrizin positif, dan pemeriksaan specimen untuk kultur
3. Masalah potensial yang bisa terjadi pada ketuban pecah dini (KPD)
berdasarakan hasil referensi yaitu Pada ketuban pecah dini preterm terjadi
risiko baik pada janin maupun pada ibu. Komplikasi maternal meliputi infeksi
beberapa kasus sepsis dan kematian maternal. Pada kehamilan preterm angka
12% kehamilan dengan ketuban pecah dini. Komplikasi tersebut dapat terjadi
jika pasien tidak mendapatkan perawatan secara intensif dan tindakan segera
yaitu melakukan ekstraksi vakum. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk
telah terlihat adanya gawat janin, dan waktu persalinan kala yang terlalu lama.
Terminasi juga dapat dilakukan persalinan dengan cara seksio sesarea yaitu
5. Rencana tindakan pada ketuban pecah dini yaitu pastikan diagnosis, tentukan
umur kehamilan, evaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun infeksi janin,
keluarnya air ketuban berupa cairan jernih keluar dari vagina yang kadang-
82
kadang yang disertai tanda-tanda lain dari persalinan.Bila air ketuban normal
agaknya ketuban pecah dapat diragukan serviks. Penderita dengan KPD harus
masuk rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Jika pada perawatan air
ketuban berhenti keluar, pasien dapat pulang untuk rawat jalan. Bila terdapat
KPD yang tidak dalam persalinan serta tidak ada infeksi dan gawat janin,
vakum, dan seksio sesarea. Rencana tersebut berguna untuk pasien agar dapat
6. Tindakan yang dilakukan pada pasien ketuban pecah dini sesuai dengan
pecah dini dengan berdasar atas diagnosa pasti dari hasil pemeriksaan. Jika
Ultrasonografi.
7. Tindakan evaluasi pada kasus ketuban pecah dini (KPD) untuk mengetahui
terjadi dapat teratasi. Kondisi klien baik dan tidak mengalami komplikasi
B. SARAN
antara lain:
1. Bagi peneliti
bersifat sosial dan tidak mengandalkan data dari rekam medik Rumah Sakit.
2. Untuk Bidan
diketahui rasional setiap tindakan yang diberikan kepada klien dan harus
dengan persetujuanklien.
diinginkan.
3. Untuk Institusi
professional.
84
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Zainal. Safitri, Yeni Agus. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Ketuban Pecah Dini Ibu Hamil Trimester III di Rumah Sakit Bantuan
Lawang. Malang : Jurnal Hesti Wira Sakti, Volume 4, Nomor (1), 101-
109.
Angga Widnya, I Gede Ngurah Harry Wijaya Surya.gambaran ketuban pecah
dini pada kehamilan aterm di rsup sanglah tahun 2013.E-JURNAL
MEDIKA, VOL. 5 NO.10, OKTOBER, 2016.
Aprilla Nia.2018. Faktor Risiko Ibu Bersalin Yang Mengalami Ketuban Pecah
Dini Di Rsud Bangkinang Tahun 2017. Volume 2, Nomor 1.
Arifah Istiqomah dkk.2017.hubungan ketuban pecah dini (kpd) dengan
kejadian asfiksia.Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan Bantul
Yogyakarta.
Ariana, Dhina Novi. (2011). Faktor Resiko Kejadian Persalinan Prematur (Studi
di Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Geyer dan Puskesmas
Toroh Tahun 2011). Semarang : Universitas Muhammadiyah Kedung Mundu
Asrinah,dkk.Asuhan kebidanan masa persalinan.Yogyakarta:Graha Ilmu ,2010.
Budi R, Ayu SN. 2017. Studi deskriptif penyebab kejadian ketuban pecah dini (
KPD ) pada ibu bersalin.
Damarati (2012). Analisis Tentang Paritas Dengan Kejadian Ketuban Pecah
Dini Pada Ibu Bersalin Di RSUD Sidoarjo.
Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan. Profil kesehatan Sulawesi
Selatan,2014http://depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_K
ES_PROVINSI_2014/27_Sul awesi_Selatan_2014.pdf.
85
Dinas kesehatan Kabupaten Gowa.Profil kesehatan Kabupaten Gowa,2014.
http://pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL KAB
KOTA 2014/7306 Sulsel Kab Gowa 2014.pdf.
Dwi Khofida Sari 2016. Asuhan kebidanan pada ketuban pecah dini di RSUD dr.
WahidinSudiro Husodo Mojokerto
Durrotun Munnafiah jumiyatun 2019 Manfaat vitamin C terhadap kejadian
ketuban pecah dini pada ibu bersalin di RSUD Dr. Soewondo Kendal.
Ely Tjahjani.gambaran umur, paritas, pendidikan dan pekerjaan ibu bersalin
terhadap kejadian kpd.Akademi Kebidanan Griya Husada, Jl. Dukuh
Pakis Baru II no.110 Surabaya.
Eka Frelestanty, Yunida Haryanti 2019. Analisis penyebab terjadinya ketuban
pecah dini pada ibu bersalin di RS PKU Muhamadiyah Surakarta : Universitas
Muhamadiyah Surakarta
Fadlun.Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta; Salemba Medika,2011.
Fraser, D.M., & Cooper, M.A. (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Sri Rahayu &
Pamilih Eko Karyuni (penterjemah). Jakarta: EGC
Fitrianti, Linda. (2014). Paritas Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu
Hamil di RSUD Dr. Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto. Majapahit :
Politeknik Kesehatan Majapahit.
Hasnia NurLaili 2018. Diagnosis ketuban pecah dini dengan speculum pada ibu
bersalin di RSUD Tugurejo Semarang
Ira Ayu Melisa Febrianti & dkk 2019. Penerapan metode pemeriksaan fisikuntuk
mendiagnosa terjadinya ketuban pecah dini ( KPD) pada ibu di RSUD Tugurejo
Semarang
Irsam M, dkk. Jumlah Paritas Dan Anemia Sebagai Faktor Prediktor Kejadian
Ketuban Pecah Dini. 2014. https://scholar.google.co.id.
Indrasari N. "Faktor Resiko Pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)."
Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik 8.2 (2016): 114-123.
Juan Habli Soufal, Ariadi, Sofina Rusdan 2016 komplikasi ketuban pecah dini
yang terjadi di RSUP Dr.M. Djamil Padang
Karma Ibrahim 2016 BBLR, KPD dan Persalinan prematur dengan kejadian
sepsis Neonatus di Blud RS BenyaminGuluh Kabupaten Kolaka tahun 2016
Kuswanti, 2014 :3-4 . Ketuban Pecah Dini (kpd ) dan Kadar Leukosit Pada Ibu
Bersalin , Malang : Poltekes Kemenkes Malang.
Lestari V.A, (2012). Hubungan Paritas dan Kelainan Letak dengan Kejadian
Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin di RSUD Dr. Soewondo Kendal.
Lusi Indriani 2020. Evaluasi pemberian antibiotik pada pasien ketuban pecah
dini diInstalasi Rawat Inap Rumah Sakit Azra Kota Bogor.
Marni dkk, 2016. Faktor Determinan Ketuban Pecah Dini Di RSUD Syekh
Yusuf Kabupaten Gowa. Makassar : Akademi Kebidanan Muhammadiyah
Makassar. P. 1 – 15. 2012.
Morgan, Geri dan Hamilton Carole. (2009). Obstetri & Ginekologi. Jakarta : EGC
Nia aprilla.faktor risiko ibu bersalin yang mengalami ketuban pecah dini di rsud
bangkinang tahun 2017. Volume 2, Nomor 1, April 2018.
Baru Press,2015.
Rahayu dan Sari 2017 Studiy Diskripsi Penyebab Kejadian Ketuban Pecah Dini
(KPD) Pada Ibu Bersalin. Yogyakarta : Indonesian Journal Of Nursing And
Midwifery.
Rizky Manda Beladina 2016 Analisis ketuban pecah dini (KPD) di Rumah Sakit
Umum DaerahKabupaten Sukoharjo
Sari, (2014). Jurnal. Paritas dan Kelainan Letak dengan Kejadian Ketuban
Pecah Dini Pada Ibu Bersalin di Puskesmas Balongan Surabaya Tahun 2013 :
Akademi Kebidanan Griya Husada
Sinclair, 2003. Faktor Determinan Ketuban Pecah Dini Di RSUD Syekh Yusuf
Kabupaten Gowa. Makassar : Akademi Kebidanan Muhammadiyah Makassar.
P. 1 – 15. 2012.
Sinsin, Iis, (2008). Masa Kehamilan dan Persalinan. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
Sihotang, Ruth Canaya Br et al. (2013). Hubungan Umur Ibu Dengan Kejadian
Ketuban Pecah Dini Di RSUD Ambarawa Tahun 2013.
Sri lestari (2018) Dampak persalinan prematur dan Ketuban Pecah Dini Di RS
PKU Muhammadiyah Bantul tahun 2018: Universitas Muhammadiyah
Bantul.
Sari, (2016).Hubungan Usia dan Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini
di Rumah Sakit Umum Daerah Banjarbaru Kabupaten Banjarbaru Tahun 2015 :
Akademi Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru.
Syifa Saras Arani 2020. Asuhan kebidanan pada Ny. S dengan post seksio
sesarea dan mengalami ketuban peah dini (KPD) di Rumah sakit Marinir
Cilandak Jakarta Selatan.
Sunarti, 2017. Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini
di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang tahun 2009.
Suwiyoga & Budayasa, A.A. 2006. Peran faktor resiko ketuban pecah dini
terhadap insidens sepsis neonatorum dini pada kehamilan aterm. Cermin Dunia
Kedokteran.
Tahir, Suriani et al. (2012). Faktor Determinan Ketuban Pecah Dini di RSUD
Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Makassar : Akademi Kebidanan
Muhammadiyah
Tita Puspita 2019. Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien ketuban pecah
dini diKabupaten Garut pada Januari-Desember.
RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
Nama : Halimah
Nim : 70400117005
Suku : Makassar
Agama : Islam
Umur : 85 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Umur : 64 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
92
C. Riwayat Pendidikan
4. Tahun 2017-2022 Jurusan Kebidanan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Alauddin Makassar