HALAMAN JUDUL
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh:
AHMAD ALRIZALDI
J500160049
i
SKRIPSI
Ahmad Alrizaldi
J500160049
Pembimbing Skripsi
NIK. 1011
NIK. 1769
ii
PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi manapun. Sepanjang pengetahuan penulis, tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain yang tertulis
dalam naskah ini, kecuali disebutkan dalam daftar pustaka.
Ahmad Alrizaldi
iii
KATA PENGANTAR
iv
selaku penguji II dan Riandini Aisyah, S.Si., M.Sc. selaku penguji III.
9. Laboran Farmakologi pak Purwanto dan Laboran Pathologi Klinik
mba Ndari.
10. Kelompok payungan skripsi saya Annisa Maulidia, Ayu Rizki Cahyati,
Vivi Nur Fitriana yang selalu memberikan dukungan, doa, dan saling
bekerjasama selama masa skripsi.
11. Sahabat tersayang, Muhammad Irfan Hidayatullah, Muhammad
Dharma Prayogi, Sella Felina, Yuan Hasna, Rizky Febri Lestari, Ayu
Gita Rachmawati, Klaudia Vindy, Qonita Rahmadani, Narita Ayu
Santika, Herdea Safitri, yang telah banyak membantu, memberi
semangat dan motivasi dalam masa perkulihan dan kelancaran proses
penelitian.
12. Keluarga besar ASTROCYTE 2016 yang telah membantu dalam proses
penelitian.
13. Seluruh Civitas Akademi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Surakarta yang telah membantu dalam proses
penelitian.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik serta saran untuk
meningkatkan karya ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat untuk semua pihak
yang membutuhkan.
Surakarta, 12 Desember 2019
Penulis
Ahmad Alrizaldi
J500150034
v
MOTTO
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda
Rasulullah saw “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah
sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia
mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian, maka Aku
mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuah
kelompok, (maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari
kelompok tersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat
kepadanya sehasta, dan jika dia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat
kepadanya satu depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, Aku
mendatanginya dengan berjalan cepat’
(Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam
Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.)
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Maka apabila engkau
telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain) dan
hanya kepada Allah engkau berharap.”
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
ABSTRAK.............................................................................................................xii
ABSTRACT.........................................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3
D. Manfaat..........................................................................................................3
a. Manfaat teoritis..........................................................................................3
b. Manfaat aplikatif.......................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
A. Kopi...............................................................................................................4
B. Diabetes melitus............................................................................................6
C. Spermatozoa................................................................................................10
F. Kerangka Konsep........................................................................................16
G. Hipotesis......................................................................................................17
vii
A. Desain Penelitian.........................................................................................18
C. Populasi.......................................................................................................18
F. Kriteria Restriksi.........................................................................................19
G. Variabel Penelitian......................................................................................19
H. Definisi Operasional....................................................................................20
J. Cara Kerja....................................................................................................21
K. Analisa Data................................................................................................24
L. Prosedur kerja..............................................................................................25
M. Kegiatan Pelaksanaan..................................................................................26
B. Pembahasan.................................................................................................29
B. Saran............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KOPI TERHADAP JUMLAH
SPERMATOZOA TIKUS GALUR WISTAR DIABETIK YANG
DIINDUKSI ALOKSAN
Hasil: Kopi dengan dosis 0,054 gram/200 gramBB, dosis 0,108 gram/200
gramBB dan dosis 0,162 gram/gramBB dapat meningkatkan jumlah spermatozoa
tikus galur wistar diabetik yang diinduksi aloksan.
xii
ABSTRACT
Results : Showed that Coffee with a dose of 0.162 gram / 200 gramBB, dose
0,108 gram/200 gramBB and dose 0,162 gram/gramBB increased the
spermatozoa of alloxan induced diabetic wistar strain rats.
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil sesudah 12 bulan
atau 6 bulan usia pernikahan tanpa mengunakan kontrasepsi dan
melakukan hubungan seksual aktif (Sa’adah & Purnomo, 2013).
Infertilitas terjadi pada laki-laki sebanyak 50% baik sebagai problem
primer maupun sebagai problem kombinasi dengan pasangan wanitanya.
Infertilitas pada pria disebabkan oleh rendahnya motilitas sperma, jumlah
sperma dan kelainan morfologi sperma (Wael & Winarto, 2014).
Salah satu penyakit yang menyebabkan infertilitas adalah diabetes
melitus. Pada tahun 2014 WHO melaporkan terdapat 422 juta orang
terkena DM dan diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta pada tahun
2025 (Temidato, 2018). Indonesia menempati negara ke 7 di dunia dengan
orang dewasa diabetes terbanyak sejumlah 10 juta orang setelah China,
India, Amerika, Brazil, Rusia, dan Mexico (IDF, 2015). Tingginya kadar
glukosa darah atau hiperglikemi pada penderita diabetes melitus berperan
dalam kerusakan sel dengan cara peningkatan reactive oxygen spesies
(ROS) yang dapat mengakibatkan stres oksidatif sehinggga menyebabkan
kerusakan endotel pembuluh darah dan mikroangiopati yang dapat
menganggu pemberian nutrisi melalui pembuluh darah ke jaringan-
jaringan pembentuk spermatozoa sehingga menganggu proses
spermatogenesis pada organ testis. Testis dalam proses reproduksi
mempunyai dua fungsi utama yaitu memproduksi hormon dan
spermatozoa. Kedua fungsi tersebut secara anatomi berlangsung terpisah
yaitu hormon testosteron dihasilkan oleh sel Leydig sedangkan sel
spermatozoa dihasilkan oleh sel epitel tubulus seminiferus. Apabila sel-sel
pada testis terganggu pasti tahapan spermatogenesis juga tidak sempurna.
Oleh karena itu sangat erat kaitannya antara diabetes melitus dengan
kesuburan pada pria karena stres oksidatif yang ditimbulkan akibat
diabetes melitus dipastikan dapat merusak testis sebagai organ yang
berperan dalam proses terjadinya spermatogenesis sehingga produksi
1
2
A. Kopi
1. Definisi
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi
kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal
dari spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan
di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah
tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di
bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab (Rahardjo, 2012).
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat
dan berenergi. Pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika
sekitar 3000 tahun yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat
ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi
oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu
memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahun nya. Disamping rasa
dan aromanya yang menarik, kopi dapat menurunkan insidens dari berbagai
macam penyakit diantaranya diabetes mellitus tipe 2 dan kanker (Swastika,
2012; Subeki dan Muhartono, 2015 ; Ludwid et al., 2015).
Senyawa terpenting yang terdapat dalam kopi adalah kafein. Kafein
(1,3,7-trimethylxanthine) merupakan golongan methylxanthine seperti
theophylline (1,3-dimethylxanthine) dan theobromine (3,7-
dimethylxanthine). Kafein pada suhu ruang berupa bubuk tidak berwarna,
tidak berbau dan memiliki rasa agak pahit. Kafein larut dalam air mendidih
tetapi pada suhu ruang, pelarut terbaik adalah kloroform (Lestari, 2018).
2. Taksonomi
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionita
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Astridae
4
5
Ordo : Rubiaceace
Genus : Coffea
Spesies : Coffea robusta
Rahardjo (2012)
1. Definisi
Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2013,
diabetes melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan
adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu
mensekresi insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya.
Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama
mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah.
2. Faktor risiko Diabetes melitus
Yang termasuk faktor risiko DM menurut Perkeni (2011) yaitu:
a. Faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi (unmodifiable risk factor)
adalah faktor risiko yang sudah ada dan melekat pada seseorang
sepanjang kehidupannya. Sehingga faktor risiko tersebut tidak dapat
dikendalikan oleh dirinya. Faktor risiko DM yang tidak dapat
dimodifikasi antara lain:
1) Ras dan etnik
2) Riwayat keluarga dengan DM
3) Usia
4) Riwayat kelahiran bayi lebih dari 4000 gram
5) Riwayat kelahiran bayi kurang dari 2,5 kg
b. Faktor risiko yang bisa dimodifikasi :
1) Berat badan berlebih (IMT > 23 kg/m2).
2) Obesitas abdominal
3) Kurangnya aktivitas fisik
4) Hipertensi (>140/90 mmHg)
5) Dislipidemia (HDL < 35 mg/dL dan atau trigliserid > 250 mg/dL)
6) Diet tak sehat
3. Klasifikasi Diabetes Melitus
Diabetes melitus dapat diklasifikasikan dalam klasfikasi umum
sebagai berikut :
a. Diabetes melitus tipe 1 biasanya mengarah ke defisiensi insulin absolut
yang disebabkan oleh kerusakan pada sel ß pankreas.
8
F. Kerangka Konsep
kopi
DM
1. Asam
kloregenat
2. Flavonoid
Radikal bebas
Antioksidan
ROS
Kerusakan endotel
mikroangiopati
pembuluh darah
Penurunan jumlah
Keterangan : spermatozoa
: Diteliti
: Dihambat
G. Hipotesis
H0 : kopi tidak dapat meningkatkan jumlah spermatozoa tikus Galur Wistar
diabetik yang diinduksi aloksan.
H1 : Kopi dapat meningkatkan jumlah spermatozoa tikus galur Wistar diabetik
yang diinduksi aloksan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat ekperimental laboratorium dengan rancangan
posttest only control group design.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan di bulan Oktober 2019. Hewan
uji diperoleh dari sublaboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran UMS.
Proses ekstraksi dan perlakuan hewan uji juga dilakukan di sublaboratorium
Farmakologi Fakultas Kedokteran UMS. Visualisasi jumlah sperma
dilakukan di sublaboratorium Farmakologi dan sublaboratorium Patologi
Klinik Fakultas Kedokteran UMS.
C. Populasi
1. Populasi target
Populasi target dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur wistar.
2. Populasi aktual
Populasi aktual dalam penelitian ini adalah tikus jantan galur
wistar yang diinduksi aloksan menjadi keadaan hiperglikemia.
D. Sampel dan Tehnik Sampling
Pada penelitian ini, sampel yang akan menjadi fokus penelitian
adalah tikus yang mengalami hiperglikemia. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu
dengan cara memilih tikus jantan galur wistar yang sehat, memiliki berat
antara ± 140−200 gram, dan berumur 2-3 bulan.
E. Estimasi Besar Sampel
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi
6 kelompok. Sampel diambil dari perhitungan jumlah sampel ditentukan
bedasarkan rumus Federer sebagai berikut:
18
19
t = jumlah kelompok
Banyak kelompok : 6 kelompok ( t = 6)
Sample tiap kelompok : ( n - 1 ) x ( t - 1 ) ≥ 15
( n - 1 ) x ( 6 -1 ) ≥ 15
( n – 1 ) x 5 ≥ 15
5n – 5 ≥ 15
n ≥ ( 15 + 5) / 5
n≥4
Penghitungan dengan menggunakan rumus federer didapatkan jumlah
tikus 4 ekor per kelompok. Jumlah sampel yang digunakan penulis minimal 4
ekor tikus per kelompok. Selama penelitian kemungkinan tikus mengalami
kematian dan sakit cukup besar sehingga jumlah sampel ditambah dua ekor.
Penulis menggunakan 6 tikus per kelompok, sehingga jumlah keseluruhan
tikus dalam penelitian ini adalah 36 ekor tikus. Pengelompokan dilakukan
secara acak atau random pada 6 kelompok uji.
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
a. Berumur 2-3 bulan.
b. Tikus jantan.
c. Berat badan ± 140−200 gram.
d. Sehat, tidak cacat, dan mempunyai aktifitas normal.
2. Kriteria Eksklusi
a. tikus jantan stres saat penelitian.
b. tikus jantan mati saat penelitian.
c. tikus jantan sakit saat penelitian.
G. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pemberian kopi dengan
berbagai dosis perlakuan.
20
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah jumlah spermatozoa
tikus galur wistar yang sebelumnya sudah mengalami diabetes.
3. Variabel Luar
a. Variabel terkendali
Jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, jenis makanan dan
minuman tikus semua disamakan.
b. Variabel tidak terkendali
Kondisi psikologis hewan uji (stress), reaksi hipersensitivitas, imunitas
hewan percobaan, abnormalitas spermatogenesis.
H. Definisi Operasional
1. Kopi
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan
dan ekstraksi biji tanaman kopi yang dikeringkan kemudian dihaluskan
menjadi bubuk dan diseduh dengan air panas. Kopi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kopi arabika yang berasal dari Provinsi
Lampung. Pemberian kopi diberikan selama 14 hari dan dibagi menjadi 3
dosis pemberian yaitu dengan volume pemberian 0,054 gram/200 gram
BB tikus, 0,108 gram/ 200 gram BB tikus, dan 0,162 gram/200 gram BB
tikus. (Ohnaka, et al., 2012).
Alat ukur : timbangan
Satuan : gram
Skala : rasio
2. Jumlah sperma
Jumlah spermatozoa adalah bentuk dari spermatozoa. Pengamatan
jumlah spermatozoa dilakukan pada hari ke-14 dengan cara memisahkan
kauda epididimis dengan memotong bagian proksimal corpus epididimis
dan bagian distal vas deferens. Dilanjutkan dengan pembuatan preparat
dengan pewarnaan Giemsa. Dilakukan pemeriksaan menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 400X. Dihitung semua spermatozoa
dengan perkiraan konsentrasi spermatozoa di lakukan dengan
21
Pada hari ke-19 kadar gula darah diukur kembali sebagai gula darah post
perlakuan (GD2). Apabila GD2 belum mengalami penurunan yang
berarti maka pemberian perlakuan diperpanjang sampai hari ke 40.
4. Pengukuran kadar gula darah
Pengukuran kadar gula darah dilakukan pada hari ke-0, 4,19 dan
40. Gula darah diukur dengan menggunakan accu check. Satu tetes darah
diteteskan ke dalam stick accu check yang sudah dimasukkan ke dalam
mesin pembaca gula darah accu check. Hasil dibaca dalam waktu 1
menit.
5. Pengambilan data dan terminasi hewan uji
Setelah perlakuan selama 14 hari, gula darah tikus diukur. Jika
gula darah belum turun, maka pemberian kopi dilanjutkan selama 7 hari
dan diukur ulang, bila masih belum turun pemberian kopi dilanjutkan
maksimal 40 hari. Jika sudah turun secara berarti, maka akan dilanjutkan
terminasi, tanpa penggunaan anestesi. Cauda epididimis dipisahkan
dengan cara memotong bagian proksimal corpus epididimis dan bagian
distal vas deferens. Selanjutnya cauda epididimis dimasukkan ke dalam
cawan petri berisi 1 ml NaCl 0,9%, bagian proksimal cauda dipotong
sedikit dengan gunting lalu cauda ditekan perlahan hingga sekresi cairan
epididimis keluar dan tersuspensi dengan Nacl 0,9% [CITATION Cla13 \m
Zhu17 \m Kri14 \l 1057 ]. Proses tersebut dilakukan beberapa kali
kemudian diaduk homogen. Suspensi spermatozoa dari cauda epididimis
digunakan untuk pengamatan jumlahspermatozoa.
6. Penanganan limbah sisa penelitian
Untuk hewan uji setelah diterminasi maka tahap selanjutnya
dimusnahkan dengan cara dikubur atau dibakar. Sedangkan untuk
penganan sampah dilakukan pemisahan menjadi sampah medis, sampah
organik dan sampah non ornanik lalu dibuang ketempat khusus sesuai
kriteria dan jenis sampah.
7. Tes jumlah spermatozoa
Tikus galur Wistar terlebih dahulu diterminasi sebelum diambil
spermatozoanya kemudian dilakukan pembedahan pada tikus galur
24
K. Analisa Data
Data yang diperoleh di uji normalitas dengan menggunakan uji
Saphiro-Wilk dan uji homogenitas dengan menggunakan Levene Test, bila
didapatkan data berdistribusi normal dan homogen dengan nilai signifikansi
p>0,05. Bila data sampel berdistribusi normal dan homogen, maka
dilanjutkan dengan uji parametrik one way Anova, apabila data tidak
homogen maka dilakukan uji alternatif lainnya. Hasil uji one way Anova,
menunjukan p<0,05 mempunyai arti data pada enam kelompok terdapat
perbedaan yang bermakna, kemudian untuk mengetahui kelompok mana
yang berbeda secara bermakna, dilakukan uji Post Hoc LSD dengan derajat
kemaknaan yang digunakan p = 0,05.
25
L. Prosedur kerja
Alokasi random hewan uji sejumlah 36 ekor
Pengukuran GD0 hari ke-0 dan induksi aloksan dengan dosis 125 mg/kgBB
Perlakuan dilakukan
selama 14 hari
Analisis data
M. Kegiatan Pelaksanaan
Tahun 2019
Kegiatan Bulan
8 9 10 11 12
Penyusunan
Proposal
Desk Skripsi
Revisi Proposal
Penelitian
Analisis Data
Penyusunan Skripsi
Ujian Skripsi
Revisi Skripsi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
kopi terhadap jumlah spermatozoa tikus putih galur Wistar yang diinduksi
aloksan. Tikus berjumlah 36 ekor dibagi menjadi 6 kelompok dengan 6
tikus untuk masing-masing kelompok. Selama pemberian perlakuan, 6
tikus mengalami drop out dikarenakan 1 ekor tikus pada kelompok K(-)
mengalami andescensus testis dan 5 tikus mati karena sakit (1 tikus pada
Kontrol Normal, 2 tikus pada Kontrol Positif, 1 tikus pada P1 dan 1 tikus
pada P3), sehingga hanya 30 ekor tikus yang sesuai dengan kriteria
restriksi yang telah ditetapkan. pemberian kopi diberikan selama 14 hari
dan pada akhir penelitian setelah semua tikus diterminasi dan diperoleh
data sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 3.
27
28
Hasil uji normalitas data dengan uji Sphiro Wilk menunjukan bahwa data
terdistribusi normal (p>0,05). Hasil uji homogenitas varian dengan Levene test
menunjukan bahwa variasi data homogen p = 0,202 (p>0,05), selanjutnya
dilakukan uji parametrik One Way Anova untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan pada kelompok adanya oleh pemberian kopi terhadap jumlah
spermatozoa.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji One-way ANOVA, diketahui bahwa p=0,000
(p<0,05), dengan demikian pemberian kopi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap jumlah spermatozoa.
Pada hasil Uji LSD menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna
antara kelompok kontrol normal (aquades) dan kontrol negatif (tikus
diabetik tanpa perlakuan) dengan nilai p=0,042 (p<0,05). Berdasarkan
hasil penelitian ini, didapatkan hasil jumlah sperma normal tikus yang
diinduksi aloksan dan hanya diberi aquades menunjukkan mengalami
penurunan dibandingkan dengan kontrol normal.
Terdapat perbedaan bermakna hasil uji statistik Post-Hoc LSD pada
kelompok kontrol negatif (tikus induksi aloksan) dan kontrol positif (tikus
diabetik dan diberikan insulin) yaitu p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan
bahwa jumlah sperma normal tikus yang diinduksi aloksan dan diberi
insulin lebih tinggi dibandingkan tikus yang diinduksi aloksan tanpa
intervensi.
Terdapat perbedaan bermakna hasil uji statistik Post-Hoc LSD pada
kelompok perlakuan 1 (dosis 0,054 gram) kelompok perlakuan 2 (dosis
0,108 gram), kelompok perlakuan 3 (dosis 0,162) dengan kontrol negatif
(tikus induksi aloksan) yaitu p=0,000 (p<0,05) yang menunjukkan bahwa
jumlah sperma tikus yang diinduksi aloksan dan diberi kopi pada semua
dosis lebih tinggi dibandingkan tikus kontrol negatif (tikus diabetik tanpa
perlakuan).
Pada kelompok positif (tikus diabetik dan diberikan insulin) dan
kontrol normal (aquades) menunjukan hasil berbeda bermakna yaitu
p=0,017 (p<0,05), sehingga dapat diasumsikan bahwa pemberian insulin
tidak mampu meningkatkan jumlah spermatozoa, hal ini disebabkan
30
Oleh karena itu sangat erat kaitannya antara diabetes melitus dengan
kesuburan pada pria karena stres oksidatif yang ditimbulkan akibat
diabetes melitus dipastikan dapat merusak testis sebagai organ yang
berperan dalam proses terjadinya spermatogenesis sehingga produksi
spermatozoa berkurang, yang pada akhirnya berujung pada masalah
infertilitas (Adelati et al,. 2016).
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian tentang "Pengaruh
Pemberian Kopi terhadap Jumlah Spermatozoa Tikus Galur Wistar Diabetik
yang Diinduksi Aloksan", dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian kopi
dapat meningkatkan jumlah spermatozoa pada tikus diabetik dengan dosis
0,054 gram; 0,108 gram; dan 0,162 gram.
B. Saran
1. Penelitian ini dapat dikembangkan lebuh lanjut ketahap uji klinis sebagai
terapi alternatif gangguan infertilitas yang disebabkan penurunan jumlah
spermatozoa.
2. Perlu dilakukan uji dengan dosis yang berbeda dan lebih tinggi dari
penelirtian ini.
3. Perlu dilakukan uji dengan penambahan waktu intervensi.
33
34
DAFTAR PUSTAKA
ADA (American Diabetes Association), 2015. Standards of Medical Care in
Diabetes 2015. Diabetes Care, p. 39;1.
Adiyati, P., 2011. Ragam jenis ektoparasit pada hewan coba tikus putih (Rattus
norvegicus) galur Sprague dawley. (Skripsi). Bogor: Fakultas Kedokteran
Hewan Institut Pertanian Bogor.
Fatimah, R., 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. J Majority, pp. Volume 4. Nomor 5.
Feb 2015: 93-101.
Firman, S, 2012. Infertilitas Pria Akibat Kerja. CDK-195, 39(7), pp. 508-11.
Giacco, F., & Brownlee, M. (2011). Oxidative stress and diabetic complications.
national intitutes of health, 9, 1058-1070.
guyton, & hall. (2011). fisiologi kedokteran (12 ed.). singapura: elsevier.
35
IDF, 2015. International Diabetes Ferderation Diabetes Atlas. 7th ed. Karakal
Print.
Isnindar, Wahyuono, S. & Widyarini, S., 2017. Aktivitas Antioksidan Buah Kopi
Hijau Merapi. Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research,
Volume 02, pp. 130-136.
Khaidir, M., 2006. Penilaian Tingkat Fertilitas dan Penatalaksanaanya Pada Pria.
Jurnal Kesehatan Masyarakat FK UNAND , 1(1), pp. 30-4.
Kristina, S. A., 2014. Minum Kopi Baik Untuk Kesehatan. Tribun Jogja, 27
April, p. 15.
Kuncoro, S., Sutiarso, L., Nugroho, J. & Masithoh, R. E., 2018. Kinetika Reaksi
Penurunan Kafein dan Asam Klorogenat Biji Kopi Robusta melalui
Pengukusan Sistem Tertutup. Agritech, Volume 38 (1), pp. 105-111.
Ludwig, I. A., Clifford, M. N., Lean, M. E. & Ashihara, H., 2015. Coffee:
Biochemistry and Potential Impact on Health. Food Funct, 5(8), pp. 1695-
717.
Marhaenanto, B., Soedibyo, D. W. & Farid, M., 2015. Penentuan Lama Sangrai
Kopi Berdasarkan Variasi Derajat. Agroteknologi, pp. 102-110.
Mohammadi, F., Nikzad, H., Taherian, A., Mahabi, J, 2013. Effects of Herbal
Medicine on Male Infertility. Anat Sci J, pp. 10(4), pp. 3-16.
Nna, V., Bakar, A. & Mohamed, M., 2017. Diabetes melitus-induced male
reproductive impairment: The role of natural products: A review. Journal
of Applied Pharmaceutical Sciense, 07(09), pp. 233-42.
Oentari, W., Hiwang, F. & Hestiantoro, A., 2014. Kapita Selekta Kedokteran 4th
ed. Jakarta Pusat: Media Aesculapius.
Ohnaka, K., Ikeda, M., Maki, T. & Okada, T., 2012. Effect of 16- Week
Consumption of Caffeinated and Decaffeinated Instant Coffe on Glucose
Metabolism in a Randmized Controlled Trail. Journal of Nutrition and
Metabolism, Volume 2012, p. 9.
Ozougwu, J. C., Obimba, K. C., Belonwu, C. D. & Unakalamba, C. B., 2013. The
pathogenesis and pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes mellitus.
Journalof Physiology and Pathophysiology, pp. 4 (4). p:46-55..
Ozougwu, J., Obimba, K., Belonwu, C. & Unakalamba, C., 2013. The
pathogenesis and pathophysiology of type 1 and. academic Journals, 4(4),
pp. 46-57.
Panggabean, E., 2011. Buku Pintar kopi. Jakarta Selatan: Agro Media Pustaka.
Rahardjo, P., 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta. Jakarta: Swadya.
Rahmawati, L., 2013. Pengaruh Nikotin Terhadap Jumlah Sel Leydig Pada
Mencit (Musmusculus). J.K.G Unej, 10(2), pp. 82-85.
Rukman, H. R., 2014. Untung Selangit dari Aribisnis Kopi, Yogyakarta: Lily
Publisher.
Sa’adah, N. & Purnomo, W., 2016. Karakteristik dan Perilaku Berisiko Pasangan
Infertil di Klinik Fertilitas dan Bayi Tabung Tiara Cita Rumah Sakit Putri
Surabaya. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, Volume 5, pp. 61-69.
37
Setyani, S., Subeki & Grace, H. A., 2017. Inventarisasi Sensori, Kandungan
Kafein, Dan Asam Klorogenat Kopi Bubuk Robusta (Coffea Canephora
L.). (Skripsi). Lampung: Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Setyawan, M. E. A., Romadhon, Y. A., Sintowati, R. & Sutrisna, E., 2017. The
Effect Of Kalimantan’S Honey Propolis Toward The Quality Of Mice’S
(Mus Musculus L.) Spermatozoa That Exposed By Cigarette Smoke.
Asian Journal of Biochemical and Pharmaceutical Research, 7(2), pp. 70-
75.
Sumardika, I. W. & Jawi, I. M., 2012. Ekstrak air daun ubi jalar ungu
memperbaiki profil lipid dan meningkatkan kadar SOD darah tikus yang
diberi makanan tinggi kolesterol. Jurnal Ilmiah Kedokteran, 43(2), pp. 67-
70.
Swastika, K. D., 2012. Efek Kopi terhadap Kadar Gula Darah Post Prandial
pada Mahasiswa Semester VII Fakultas Kedokteran USU Tahun 2012,
(Skripsi). Medan: Fakultas Kedokteran USU Tahun 2012.
Syauqy, A., 2014. Evaluasi Kromatin Sperma Sebagai Indikator Kualitas Sperma.
JMJ, Volume 2(1), pp. 87-97.
Temidayo, O. & S, P.S., 2018. Diabetes Mellitus and Male Infertility. Asian
pasific Jpurnal of reproduction, 7(1), pp.6-14.
Tertia, R., 2016. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Kopi Dan Gelatin Terhadap
Karakteristik Marshmallow Kopi Robusta (Coffea Robusta). [Online]
Available at: http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/210
[Accessed 20 Oktober 2019].
Wael, S. W. T. & Winarto, 2014. pemberian minyak jintan hitam (Nigella Sativa)
Terhadap Motilitas Dan jumlah Spermatozoa tikus Spraguee Dawleyyang
Dipapar Minuman Tradisional Arak Ambon (Sopi). Molucca Medica,
Volume 4(2), pp. 132-36.
38
Zhu, J.-Z., Dong, X. Y., Liang., J. J. & Zhang, Z. Q., 2017. Effect of Diabetes
Mellitus on Semen Quality in Adult Men : a Systemic review and Meta
Analyis. Int J Clin Exp Med, 10(8), pp. 11290-11303.
39
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
ANOVA
jumlah sperma
Total 1196397000000 29
000.000
43
Multiple Comparisons
LSD
Mean Difference
(I) kelompok (J) kelompok (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound