1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. 2. Kochanek, K.D, S.L Murphy, J. Xu, & E. Arias.Deaths: Final Data for 2017. NVSS 2019; 68(9):1-20. 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Asuhan Bayi Baru Lahir Dan Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia. Jakarta : JNPK; 2009 4. WHO. World Health Statistics 2012. France: WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 2012. 5. Saifuddin A.B. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009. 6. Maryunani, A & Nurhayati. Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit Pada Neonatus. Jakarta: Trans Info Media; 2013. 7. Kasim, S. Buku Ajar Neonatologi, Edisi 1 cetakan ketiga. Jakarta: Badan Penerbit IDA; 2012 8. Prawirohardjo, S. Ilmu Kebidanan (4th Ed). Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010 9. Sualman, K. Penatalaksaan Ketuban Pecah Dini. Kepulauan Riau: Universitas Riau; 2009 10. Manuaba, I.B. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC; 2008 11. Winkjosastro, H. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 12. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Profil Kesehatan Provinsi Jambi 2018. Jambi: Dinas Kesehatan Provinsi Jambi; 2019. 13. RSUD HAMBA. Profil Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdoel Madjid Batoe Batanghari, Jambi Tahun 2017. Jambi: RSUD HAMBA Batanghari; 2018 14. Manuaba, I.B. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC; 2009 15. Depkes RI. Pencegahan dan Penatalaksanaan Asfiksia Neonatorum. Jakarta: Depkes RI; 2008 16. Gunawan, S. Reproduksi Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: CV Graha; 2010. 17. Rukiyah, A.Y. Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: CV. Trans Info; 2010. 18. Morgan, G., & C. Hamilton. Obstetri & Ginekologi: Panduan Praktik. Jakarta: EGC; 2009. 19. Ambarwati, R,E & D. Wulandari. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendika Press; 2016 20. Cunningham, F.G., K.J. Lenovo, S.L. Bloom, J.C. Hauth, L.C. Gilstrap, & K.D. Wenstrom. Obstetri Williams (23th, vol.2). Jakarta; EGC; 2012 21. Abadi, A et al. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bag / SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan Edisi III. Surabaya: Rumah Sakit umum Dokter Soetomo Surabaya; 2008. 22. Brian M. Premature Rupture of the Membran. In: Complicated Pregnancy, 4th ed. London: Informa Health Care; 2007 23. Bainuan, Lina Darmayanti. Pencegahan Ketuban Pecah Dini (Premature Rupture of Membranes) Dengan Suplemen Vitamin c Pada Kehamilan. Seminar Nasional dan Workshop Publikasi Ilmiah ISSN. 2579-7719 “Strategi Pengembangan Profesionalisme Perawat Melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Publikasi Ilmiah”. 2018;152-157 24. Ibrahum, N.A, A. Muhye, & S. Abdulie. Prevalence of Birth Asphyxia and Associated Factors among Neonates Delivered in Dilchora Referral Hospital, in Dire Dawa, Eastern Ethiopia. Clinics Mother Child Health 2017; 14(4): 1–7. DOI: 10.4172/2090- 7214.1000279 25. Abdo, R.A., H.M. Halil, B.A. Kebede, A.A. Anshebo, & N.G. Gejo. Prevalence and contributing factors of birth asphyxia among the neonates delivered at Nigist Eleni Mohammed memorial teaching hospital, Southern Ethiopia: a crosssectional study. BMC Pregnancy and Childbirth 2019; 19(536): 1-7. DOI: 10.1186/s12884-019-2696-6. 26. Maryunani, A & E.P. Sari. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media; 2013. 27. McGuire, W. Perinatal Asphyxia. Clin Evid, November 7. 2007. 28. Katiandagho N, Kusmiyati. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum. Jurnal Ilmu Bidan. Juli-Desember 2015; 3(2). ISSN 2339-1731. 29. Amokrane, N., Allen, E. R. F., Waterfield, A., & Datta, S. Antepartum haemorrhage. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine 2016; 26(2), 33–37. DOI: 10.1016/j.ogrm.2015.11.009 30. Oxorn, H, William R.F. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta: Yayasan Essensia Medika; 2010. 31. Reeder, M., & G. Koniak. Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, & Keluarga. Jakarta: EGC; 2012. 32. Hidayat, A. A. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. JakartaL Salemba; 2008. 33. Maryunani, A & Puspita, E. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal. Jakarta: CV. Trans Info Media; 2013. 34. Kochanek, K.D, S.L Murphy, J. Xu, & E. Arias.Deaths: Final Data for 2017. NVSS 2019; 68(9):1-20. 35. Perinasia. Manajemen Laktasi; Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir Sehat. Edisi 2. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2004. 36. Anggara, D. Hubungan Ketuban Pecah Dini Pada Ibu dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Palembang Bari Periode 1 Januari – 31 Desember 2011. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang; 2013 [Skripsi] 37. Kardana, I. M. Risk Factors of Perinatal Asphyxia In The Term Newborn at Sanglah General Hospital, Bali – Indonesia. Bali Med J 2016; 5(1): 175-178. DOI:10.15562/bmj.v5i1.312. 38. Rani, S.U., R. Vidyanini, & S. Padmanaban. Perinatal Outcome In Pregnancies With Preterm Premature Rupture of Membranes Inclusive of Extreme Preterm. Internation Journal of Clinical Obstetrics & Gynecology 2019; 3(2): 1-4. DOI:10.33545/gynae.2019.v3.i2a.01 39. Nikita, J., P. Reena, K. P. Banerjee, R. Lata, and G. Disha. A Study of Perinatal Outcome in Premature Rupture of Membrane. Sch. J. Appl. Med. Sci 2017; 5:1391–1395. 40. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Pustaka Cipta; 2012. 41. Sastroasmoro, S., &S. Ismail. Dasar – Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Sagung Seto; 2002 42. Astriana. Analisis faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013. . 2015; 4(4): 203 – 210 43. Yuliasari, D. Hubungan Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Analisis Farmasi 2015; 2(2): 108 – 113. 44. Hastono, S.P. Analisis Data. Jakarta: Universitas Indonesia; 2006.
Bahan Mudah Meledak Atau Explosive Adalah Bahan Yang Pada Suhu Dan Tekanan Standar Dapat Meledak Karena Dapat Menghasilkan Gas Dengan Suhu Dan Tekanan Tinggi Lewat Reaksi Fisika Atau Kimia Sederhana
Bahan Mudah Meledak Atau Explosive Adalah Bahan Yang Pada Suhu Dan Tekanan Standar Dapat Meledak Karena Dapat Menghasilkan Gas Dengan Suhu Dan Tekanan Tinggi Lewat Reaksi Fisika Atau Kimia Sederhana