Anda di halaman 1dari 2

1.

limbah yang melebihi aku mutu : suhu (39), zat padat terlarut (3000), zat padat tersuspensi (450),
pH (11), BOD (1400), COD (2000), TSS (300), Minyak dan lemak (35) dan Amonia Nitrogen (25).

2. suhu : menyebabkan kematianpada berbagai jenis mikroorganisme air, berkurangnya unsur


kelarutan gas oksigen dalam air. Dapat juga mengurangi tingkat kesegaran dan merubah rasa air
untuk manusia.

zat padat terlarut : kadar padatan yang tinggi merupakan indikator bahwa kontaminan
berbahaya, seperti zat sulfat dan bromida arsenik juga dapat hadir di dalam air tersebut. 

zat padat tersuspensi : menghadirkan zat berbahaya seperti biomida arsenik sehingga dapat
menimbulkan atau menyebabkan suatu penyakit.

pH : kondisi pH bisa mempengaruhi tingkat toksisitas suatu senyawa kimia, proses biokimiawi serta
metabolisme organisme air.

BOD : semakin tinggi BOD dalam air menandakan semakin buruk kualitas air tersebut, jika suatu
badan air tercemar oleh zat organik maka bakteri akan dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam
air selama proses biodegradable berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian pada biota
air dan keadaan pada badan air dapat menjadi anaerobik yang ditandai dengan bau busuk. Pada
manusia, BOD yang tinggi dapat menyebabkan beberbagai penyakit seperti penyakit kulit, saluran
pernapasan, diare dan menurunkan daya tahan tubuh.

COD : COD yag tinggi menunjukkan bahwa adanya bahan pencemar organik dalam jumlah tinggi dan
jumlah mikroorganisme baik secara patogen dan tidak patogen yang dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit untuk manusia. COD yang tinggi dalam air juga menunjukkan kandungan oksigen
terlarut yang rendah, ini dapat mengakibatkan kematian pada hewan dan tumbuhan air karena
kebutuhan oksigen mereka yang tidak terpenuhi.

TSS : zat padat tersuspensi dapat menyebabkan kekeruhan pada air. air yang keruh dapat
menyebabkan pendangkalan dan menghalangi proses fotosintesis mikroorganisme karena sinar
matahari yang sulir menembus ke dasar perairan.

Minyak dan lemak : mengurangi laju proses fotosintesis di air dikarenakan sinar matahari yang
terhalang oleh minyak.

Amonia Nitrogen : Alga mekar adalah penyebab utama dari daerah mati di badan air.
Ketika ganggang membusuk, ia menggunakan begitu banyak oksigen yang
merampas oksigen ikan; sehingga mengurangi volume output dari budidaya ikan.
Spesies alga seperti alga biru-hijau, alga merah-pasang melepaskan neurotoksin
yang berbahaya bagi ikan.

3. suhu : cara menurunkan suhu dapat dengan menggunakan model diffuser Aerator dengan
perhitungan perpindahan panas konveksi paksa antara gelembung dengan air dengan
pendekatan pada persamaan perpindahan panas konveksi paksa antara bola pejal (silinder
padat) dengan air.
zat padat terlarut : cara menurunkan kadar TDS dalam air adalah dengan menggunakan metode
Reverse Osmosis, yaitu air akan disulit dan akan dpisahkan antara air dengan zat-zat yang
terkandung didalamnya.

Zat padat tersuspensi : dengan teknologi AOP, dengan mengontakkan limbah cair dengan kombinasi
ozon dan ultraviolet.

pH : dapat dengan memberikan serbuk biji kelor (moringan oleifera) pada air limbah.

BOD : dapat menggunaan filtrasi anaerobic aliran upflow dengan mengalirkan limbah cair dalam
media kerikil dan pasir dari bawah ke atas. Dapat juga dengan menggunakan tangki aerasi
bertingkat.

COD : dengan cara koagulasi dengan menambahkan bahan kimia koagulan untuk mengikat partikel
lumpur mejadi ukuran yang lebih besar, setelah itu akan dipisah ke dalam tanki sedimentasi.

TSS : menggunakan metode fitoremediasi menggunakan tanaman hydrilla verticilata (ganggang


hijau)

Minyak dan lemak : pengolahan minyak dan lemak dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis.
Pengolahan secara fisik dapat menggunakan Grease Trap, adsorpsi, flotasi, tekonolgi membran dan
Multi Soil Layering (MSL), pengolahan kimia dilakukan dengan penambahan bahan kimia untuk
menurunkan konsentrasi larutan, sedangkan pengolahan biologis dapat menggunakan bioreaktor
hibrid anaerob, anaerobic membrane bioreactor (AnMBR), microbacterial isolates, biological aerated
filter, anaerobic co-digestion, dan mikrokosmos.

Amonia : dengan proses moving bed biofilm reactor (MBBR) dengan modifikasi dari proses lumpur
aktif yang ditingkatkan dengan menambahkan media ke dalam bak aerasi.

Nitrogen : menggunakan sistem wetland buatan, reverse osmosis, distilasi, dll.

Dalam keseluruhannya, Upaya yang dilakukan diantaranya adalah pengolahan fisik dan kimia seperti
koagulasi-flokulasi. Pengolahan tersebut digunakan menghilangkan warna dan mengurangi
konsentrasi COD dari limbah industri. Koagulan akan menggumpalkan partikel pengotor ukuran
halus dan melayang dalam air.melalui proses flokulasi, partikel-partikel yang sudah membesar akan
menyatu membentuk gumpalan yang lebih besar. Hasil dari proses koagulasi-flokulasi ini kemudian
dipisah dengan metoda penyaringan atau filtrasi atau pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai