Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Global Nutrition Targets 2025: Anemia Policy Brief Series. World
Health Organization. 2014;2(6):375–88.
2. Kemenkes RI. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Badan Pusat Statistik
Kementerian Kesehatan. 2018;
3. Kemenkes RI. Profil Kesehatan 2018. Journal of Chemical Information and
Modeling. 2018. p. 556.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Riset Kesehatan
Dasar. Kementeri Kesehatan Republik Indonesia. 2018;1–100.
5. Bappenas. Pembangunan Gizi Indonesia. In: 1st ed. Jakarta: Kementerian
PPN/Bappenas; 2019.
6. Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2014. Buku Saku Tahunan Dinas Kesehatan
Jawa Tengah. 2014;3511351(24).
7. Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2018. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018. 2018;4(1).
8. Sya`bani IRN, Sumarmi S. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia
pada Santriwati di Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah. 2016;1(1):8–15.
9. Hamidiyah A, Rohmani L, Zahro NA. Faktor Determinan Anemia Santri Putri.
OKSITOSIN: Jurnal Ilmu Kebidanan. 2019;6(1):64–72.
10. Setiati S, Wisaksono SA, Setiyahadi B, Alwi; I, Simadibrata; M, Ari Fahrial
Syam. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Internal Publishing,
Departement of Internal Medicine; 2017.
11. Meilanie ADR. Different of Hematocrit Value Microhematocrit Methods and
Automatic Methods in Dengue. Journal of Vocation Health Studies.
2019;03:67–71.
12. Masthalina H. Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor dan Enhancer Fe) Terhadap
Status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;11(1):80.
13. Suryani D, Hafiani R, Junita R. Analisis Pola Makan dan Anemia Gizi Besi
pada Remaja Putri Kota Bengkulu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas.
2017;10(1):11.
14. Briawan D. Anemia: Masalah Gizi pada Remaja. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC; 2013.
15. Prawirohardjo S. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Nasional. In: 1st ed. Jakarta: PT. Bina Pustaka; 2014. p. 281–94.
16. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Kerangka Kebijakan
Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari
Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK). 2013;71.
17. Sari P, Azizah DI, Gumilang L, Judistiani RTD, Mandiri A, 5. Asupan Zat Besi,
Asam Folat, dan Vitamin C pada Remaja Putri di Daerah Jatinangor. Jurnal
Kesehatan Vokasional. 2020;4(4):169.
18. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2013. 2013;1–11.
19. Akib A, Sumarmi S. Kebiasaan Makan Remaja Putri yang Berhubungan dengan
Anemia : Kajian Positive Deviance Food Consumption Habits of Female
Adolescents Related to Anemia: A Positive Deviance Approach. Amerta
Nutrition. 2017;1(2):105–16.
20. Izquierdo JAV, Arteaga DAB, Sanchez MG, Morales JA, Vargas NM, Aldapa
CAG, et al. Organic acids from Roselle (Hibiscus sabdariffa L.) A brief review
of its pharmacological effects. Biomedicines. 2020;8(5):1–16.
21. Patel S. Hibiscus sabdariffa: An ideal yet under-exploited candidate for
nutraceutical applications. Biomedicine and Preventive Nutrition.
2014;4(1):23–7.
22. Nisa J. Perilaku Konsumsi Sumber Enhancer Dan Inhibitor Fe Dengan Kejadian
Anemia Pada Kehamilan. Siklus Jurnal Research Midwifery Politeknik Tegal.
2019;8(1):41.
23. Sembiring A, Tanjung M, Sabri E. Pengaruh Ekstrak Segar Rosela (Hibiscus
Sabdariffa L.) terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Mencit Jantan
(Mus Musculus L.) Anemia Strain Ddw Melalui Induksi Natrium Nitrit
(Nano2). Saintia Biology. 2013;1(2):60–5.
24. Agbangnan PDC, Tachon C, Bonin H, Chrostowka A, Fouquet E, Sohounhloue
DCK. Phytochemical study of a tinctorial plant of Benin traditional
pharmacopoeia: The red sorghum (Sorghum caudatum) of Benin. Scientific
Study and Research: Chemistry and Chemical Engineering, Biotechnology,
Food Industry. 2012;13(2):121–35.
25. Da-Costa-Rocha I, Bonnlaender B, Sievers H, Pischel I, Heinrich M. Hibiscus
sabdariffa L. - A phytochemical and pharmacological review. Food Chemistry.
2014;165:424–43.
26. Oktaviani T, Megantara S. Review: Aktivitas Farmakologi Ekstrak Rosella
(Hibiscus sabdariffa L.). Farmaka. 2018;16:345–51.
27. Sari F, Nurkhasanah, Bachri MS. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kelopak
Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) pada Tikus Sprague Dawley. Traditional
Medicine Journal. 2016;21(April):12–8.
28. Nurjanah FW, Hadisaputro S, Fatmasari D. Long Bean Leaf Extract for
Improving Haematological Status of Female Adolescent with Anemia that Gets
Fe Supplementation. KEMAS Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020;
29. Zulkifli, Diarti MW, Jiwintarum Y, Saraswati L. Jumlah Eritrosit Darah Tepi
Hewan Coba Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar yang diberikan Air
Seduhan Kelopak Bunga Rosela Merah (Hibiscuss sabdariffa L). Media Bina
Ilmu. 2014;8(1978–3787).
30. Aba P, Joshua P, Oli C. In vivo Studies on the Possible Haematological Changes
in Rats Administered Hibiscus sabdariffa Aqueous Extract. International Blood
Research & Reviews. 2015;5(1):1–8.
31. Hidayanti D, Astuti M, Kustyawati S., Maria. Pengaruh Pemberian
“Kombucha” Teh Rosella terhadap Profil Darah Mencit (Mus musculus L).
Jurnal Agritech. 2015;34(04):382.
32. Senou M, Agbangnan D, Agossadou A, Tchogou A, Assogba F, Klotoe J, et al.
The Aqueous Extract of Hibiscus sabdariffa Linn Calyces Effectively Corrects
Induced Anemia. international journal of pharmacy and pharmaceutical
research. 2016;(4).
33. Tazoho GM, Gouado I, Ndomou M, Bonsi ST, Wamba YM, Agbor EE.
Clinical, Hematological and Biochemical Health Benefit Effects of Hibiscus
sabdariffa, Linn Dried Calyces Beverage in Human. Food and Nutrition
Sciences. 2016;07(05):383–95.
34. Setyawati H, Ali Mustofa M. Analisis Kadar Vitamin C Kelopak Rosella
(Hibiscus sabdariffa L.) Muda dan Tua yang dikoleksi Dari Berbagai
Ketinggian Tempat yang Berbeda. Biogenesis: Jurnal Ilmiah Biologi.
2017;5(2):99–103.
35. Azizah N, Darmawan E, Nurani LH. Efek Kapsul Ekstrak Etanol Kelopak
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Kadar Bilirubin Sukarelawan
Sehat. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia. 2018;4(1):13.
36. Nisa R, Soejoenoes A, Wahyuni S, . Effect of Roselle (Hibiscus Sabdariffa) on
Changes in Hemoglobin Levels in Pregnant Women With Anemia Taking Iron
Supplement. Belitung Nursing Journal. 2017;3(6):771–7.
37. Apul S, Sisilia FY. The utilization of red seed guava and rosella flower as
sources of vitamin C. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
2018;205(1).
38. Kristiana AS, Prastiwi ED. Efektivitas Seduhan Teh Rosella Kering Terhadap
Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri di Kota Malang.Jurnal
Wiyata. 2019;029:6–12.
39. Mardiah M, Nur’utami DA, Hastuti A. Pengaruh Pemberian Serbuk Ekstrak
Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Sistem Imun Tikus
Sprague Dawley. Jurnal Agroindustri Halal. 2019;5(1):17–29.
40. Mizawati F, Savitri W, Wulandari R. Efektifitas Bunga Rosella terhadap
Perubahan Tingkat Hemoglobin pada Ibu Hamil yang Mengkonsumsi Tablet Fe
di Wilayah Puskesmas Ratu Agung. Jurnal Ners dan Kebidanan. 2020;
41. Bakta I. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC; 2015.
42. Ismiatun HA, Aryanti. Bidikan Jitu Lulus UAS 2015. Tanggerang: Gading
Serpong; 2015.
43. Chernecky C, Berger B. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures. In: 6th
ed. 2012.
44. Tadate AO, Malonda NS, Basuki A. Hubungan antara Asupan Zat Besi, Protein,
dan Vitamin C dengan Kejadian Anemia pada Anak Sekolah Dasar di
Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado. Universitas
Sam Ratulangi. 2013;
45. Proverawati A, Wati E. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan.
Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
46. Sulistyoningsih H. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. In: 1st ed. Yogyakarta:
Graha Ilmu; 2012.
47. Sofian. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC; 2011.
48. Pamungkas S, Wahyuni, Dayaningsih S. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil tentang Tablet Penambah Darah dengan Kejadian Anemia di Puskesmas
Sragen. Indonesian Journal on Medical Science. 2014;1(2):10.
49. Ridwan E. Kajian Interaksi Zat Besi Dengan Zat Gizi Mikro Lain Dalam
Suplementasi (Review of Interactions Between Iron and Other Micronutrients
in Supplementation). Penel Gizi Makan. 2012;35(1):49–54.
50. Tarwoto dkk. Buku Saku Anemia Pada Ibu hamil Konsep dan Penatalaksanaan.
Jakarta: Trans Info Media; 2007. 34–35 p.
51. Andriana M, Wirjatmadi B. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana;
2012. 284–339 p.
52. Arifin SU, Mayulu N, Rottie J. Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Kejadian
Anemia pada Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Bolang Mongdow Utara.
ejournal keperawatan (e-Kp). 2013;1.
53. Almatsier sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama;
2010.
54. Indartanti D, Kartini A. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada
Remaja Putri. Jurnal Nutrition College. 2014;3(2):310–6.
55. Priyanto LD. The Relationship of Age, Educational Background, and Physical
Activity on Female Students with Anemia. Jurnal Berkala Epidemiologi.
2018;6(2):139.
56. Supariasa dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2012.
57. Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28
Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi. Menteri Kesehatan Republik
Indonesia. 2019;1–121.
58. Handayani W, Hariwibowo A. Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada Klien
Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta: Selemba Medika; 2008.
59. Biladinin A, Ramdhani Y, Saminan S. Hubungan Kadar Hemoglobin terhadap
Prestasi Belajar pada Siswa SMA Negeri 1 Ingin Jaya Aceh Besar. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Kedokteran Biomedis.2018;4(1):1–7.
60. Gyton A. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Andrianto DP, editor.
Jakarta: EGC; 2008.
61. Kemenkes RI. Infodatin: Situasi Gizi. Pusat Data dan Informasi. Kementrian
Kesehatan RI. 2016;
62. Arisman. Gizi dalam daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta: EGC; 2013.
63. Desmawati. Sistem Hematologi dan Imunologi. J.D, editor. Jakarta: Penerbit In
Media; 2013.
64. Departemen Kesehatan RI. Program Penanggulangan Anemia Gizi pada
Remaja Putri. Direktorat Jenderal Bina Kesehat Masyarakat. 2017;
65. Kiswari L. Hematologi dan Transfusi. Jakarta: Erlangga; 2014.
66. WHO. Iron deficiency anemia. World Health Organization.
2012;314(7096):1759.
67. Zarianis. Esensial Anatomi dan Fisiologi dalam Asuhan Maternitas. Jakarta:
EGC; 2006.
68. Saito H. Metabolisme of Iron Stores. Nagoya Journal of Medical Science.
2014;76(3–4):235–54.
69. Winarno F. Kimia Pangan dan Gizi. In Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2014.
70. Wirakusumah, Emma S. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta: PT.
Trubus Agriwidya; 2009.
71. Indrawati R. Kajian terhadap Pemeriksaan Hemoglobin (Hb) Metode Sahli dan
Talquist. Jakarta: Mutiara Medika; 2012. 74–81 p.
72. Febianty N, Sugiarto C, Sadeli L, K. Perbandingan Pemeriksaan Kadar
Hemoglobin dengan Menggunakan Metode Sahli dan Autoanalyzer pada Orang
Normal. 2013;3.
73. Gandasoebrata R. Penuntun laboratorium klinik. Jakarta: Dian Rakyat; 2013.
74. Nugraha G. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar. In: edisi ke 2.
Jakarta: Trans Info Media; 2017.
75. Malisan E, Wantania FE, Rotty LW., Dkk. Hubungan Kadar Hematokrit dengan
Kelas Nyha pada Pasien Gagal Jantung Kongestif Obesitas Sentral yang
Dirawat Jalan dan Dirawat Inap di RSUP. Prof. Dr. R.D Kandou. Jurnsl e-Clinic
(eCl). 2015;3:2.
76. Kemenkes RI. Pedoman Interpretasi Data Klinis. 2011;(May 2016):1–83.
77. Riswanto. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedika
dan Kanal Medika; 2013.
78. Nugraha G. Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Jakarta: Trabs
Info Media; 2015.
79. D’Hiru. Live Blood Analysis Setetes Darah anda Mengungkapkan Status
kesehatan dan Penyakit yang Mengancam Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama; 2013.
80. Guyton A., Hall J. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. In: edisi ke-12. Jakarta:
EGC; 2014.
81. Palmer L, Briggs C, Mcfadden S, Zini G, Burthem J, Rozenberg G, et al. ICSH
recommendations for the standardization of nomenclature and grading of
peripheral blood cell morphological features. International Journal of
Laboratory Hematology. 2015;37(3):287–303.
82. Tarwoto A, Watonah. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa kebidanan.
Jakarta: Trans Info Media; 2009.
83. Mardiyah. Budi Daya dan Pengolahan Rosella. In: cetakan 1. Jakarta:
Agromedia Pustaka; 2009.
84. BPOM RI. Serial data terkini tumbuhan obat, rosela (Hibiscus Sabdariffa L.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2010.
85. Haydar Z. Sicantik Rosella, Bunga Cantik Kaya Manfaat. Edumania; 2011.
86. Kholis N. Bebas Kanker Seumur Hidup Dengan Terapi Herbal. Yogyakarta:
Real Books Rosella; 2011.
87. Winarti S, Firdaus A. Stability of Red Color Rosella Extract for Food and
Beverage Colorant. JurnalTeknologi Pertanian. 2010;11(2):87–93.
88. Anel TC, Thokchom R, Subapriya MS, Thokchom J, Singh SS. Hibiscus
sabdariffa -A natural micro nutrient source. International Journal of Advanced
Research in Biological Sciences. 2016;3(4):243–8.
89. Jung E, Kim Y, Joo N, Chang. Physicochemical properties and antimicrobial
activity of Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Journal of the Science of Food and
Agriculture. 2013;93(15):3769–76.
90. Hamzah AA. Tanaman Bunga Rosella. 2020;1:7–8.
91. Kusumastuti IR. Roselle (Hibiscus Sabdariffa Linn) Effects On Lowering
Blood Pressure As a Treatment For Hypertension. Jurnal Mayority.
2014;3(7):70–4.
92. Ghislain MT, Etengeneg AE, Sonia MNH, Noelle KSC, Inocent G. Proximate
and Mineral Composition, Protein Quality of Hibiscus Sabdariffa L. (Roselle)
Seeds Cultivated in Two Agro Ecological Areas in Cameroon. food and
Nutrition Sciences. 2014;3(4):251.
93. Dieny F. Permasalahan Gizi pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2014.
94. Silbernagl S, Lang F. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. In: Iskandar M,
Agustina L, Agustin S, editors. Edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2017.
95. Chang HC, Peng CH, Yeh DM, Kao ES, Wang CJ. Hibiscus sabdariffa extract
inhibits obesity and fat accumulation, and improves liver steatosis in humans.
Food and Function 2014;5(4):734–9.
96. Abdallah EM. Antibacterial activity of Hibiscus sabdariffa L. calyces against
hospital isolates of multidrug resistant Acinetobacter baumannii. Journal of
Acute Disease. 2016;5(6):512–6.
97. Djaeni M, Ariani N, Hidayat R, Dwi Utari F. Ekstraksi Antosianin dari Kelopak
Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) Berbantu Ultrasonik: Tinjauan Aktivitas
Antioksidan Ultrasonic Aided Anthocyanin Extraction of Hibiscus sabdariffa
Linn. Flower Petal: Antioxidant Activity. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan
2017;6(3):2017. doi.org/10.17728/jatp.236
98. Obouayeba AP, Diarrassouba M, Soumahin EF, Kouakou H. Phytochemical
Analysis , Purification and Identification of Hibiscus Anthocyanins. Journal of
Pharmaceutical, Chemical and Biological Sciences. 2015;3(August):156–68.
99. Sireeratawong S, Itharat A, Khonsung P, Lertprasertsuke N, Jaijoy K. Toxicity
studies of the water extract from the calyces of Hibiscus sabdariffa L. in rats.
African journal of traditional, complementary, and alternative medicines :
AJTCAM. 2013;10(4):122–7.
100. Dahlan MS. Definisi Effect Size (Besar Efek). Epidemiologi Indonesia, editor.
Jakarta; 2017.
101. Brahma J, Singh B, Rethy P. Bioactive and Nutraceutical Compound
Manipulation in Hibiscus Sabdariffa L. Leaves: a Common Undershrub
Consumed By the Bodo Tribes of Btc, Assam, India. International Research
Journal of Pharmacy. 2014;5(6):463–7.
102. Kumoro AC. Teknologi Ekstraksi Senyawa Bahan Aktif Dari Tanaman Obat.
Yogyakarta: Plantaxia; 2015. 43–44 p.
103. Santoso J, Anwariyah S, Rumiantin RO, Putri AP, Ukhty N, Yoshie-Stark Y.
Phenol Content, Antioxidant Activity and Fibers Profile of Four Tropical
Seagrasses from Indonesia. Journal of Coastal Develpopment.
2012;15(2):1410–5217.
104. Pahriyani A, Dewanti E, Anggraeni NW. Aktivitas Fraksi dari Ekstrak Etanol
70 % Daun Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Terhadap Peningkatan Jumlah
Eritrosit Tikus Anemia. Prosiding Seminar Nasional Penguatan Riset dan
Luarannya sebagai Budaya Akademik di Perguruan Tinggi memasuki Era 5.0.
2015;706–19.
105. Aryati DL, Pratiwi E. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (
Hibiscus sabdariffa L .) Merah Pada Berbagai Suhu Pemanasan. Jurnal
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. 2020;1–9.
106. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Kementrian Kesehatan Indonesia.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
107. Widyastuti Y. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya; 2011.
108. Badriah D. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Refika Aditama; 2014.
109. Nadimin, Ayu SD, Hartono R, . Pengaruh Pemberian Suplemen besi,
multivitamin, hemoglogin, mahasiswa puteri Poltekkes Makassar. Media Gizi
Pangan. 2011;XII:1–92.
110. Notoadmojo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. In: cetakan 2. Jakarta: Rineka
Cipta; 2012.
111. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta; 2015.
112. Dahlan MS. Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. In:
Edisi ke-4. Jakarta: Epidemiologi Indonesia; 2016.
113. Novie Merida, Misrawati WU. Efektifitas Terapi Kombinasi Jus Bayam dan
Tomat terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil dengan
Anemia. JOM: Jurnal Online Mahasiswa Bidan dan Ilmu Keperawatan.
2014;1(2):1–9.
114. Sastroasmoro. Dasar –Dasar Metodelogi Penelitian Klinis. In: edisi ke-4.
Jakarta: SagungSeto; 2011.
115. Kemenkes RI. Survey Konsumsi Pangan. Pus Pendidik Sumber Daya Mns
Kesehatan, Badan Pengemb Sumber Daya Mns Kesehat. 2018;
116. Dharma KK. Metode Penelitian Keperawatan Pelaksanaan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media; 2015.
117. Sujarweni V. Statistik untuk Kesehatan. Yogyakarta: Gava Medika; 2015.
118. Obouayeba AP, Djyh NB, Diabate S, Djaman AJ, N’Guessan JD, Kone M, et
al. Phytochemical and antioxidant activity of roselle (Hibiscus Sabdariffa L.)
petal extracts. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical
Sciences. 2014;5(2):1453–65.
119. Brunton L, Chabner BA, Goodman, Sanford L, Knollmann, C B. The
Pharmacological Basis of Therapeutics. In New York: McGraw-Hill; 2011.

Anda mungkin juga menyukai