Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Menjelaskan Perubahan yang Terjadi Pada Ibu Hamil Tm.I, II, dan III.
Kelompok 3:
Desy Purwanti
Falentina Osa K. D
Hidjriani Setio Wati
Mustika Rahmi
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK
A. Sistem Reproduksi

1. Uterus
2. Vagina dan Vulva
3. Ovarium
4. Serviks Uteri
UTERUS TrImester I

Perubahan yang terjadi adalah:


• Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh
estrogen dan progesteron
• Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima konsepsi
sampai persalinan
• Pada minggu pertama kehamilan uterus berbentuk seperti buah alpukad
• Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar telur bebek
• Pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa, pada saat ini
fundus uteri telah dapat diraba dari luar atas sympisiS.
• Terjadi perubahan pada itshmus uteri yang menyebabkan itshmus uteri
menjadi lebih lunak dan panjang
Trimester II
UTERUS
• Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama
sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi
janin dan isthmus menjadi bagian korpus
uteri
• Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-
angsur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau
tinju orang dewasa
• Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.

UTERUS

A. 16 minggu : fundus uteri


kira-kira terletak diantara
½ jarak pusat ke simphisis.
B. 20 minggu : fundus uteri
kira-kira terletak di pinggir
bawah pusat
C. 24 minggu : fundus uteri
berada tepat di pinggir atas
pusat
UTERUS
• Pada trimester II ithmus lebih nyata Trimester III
menjadi bagian korpus uteri dan
berkembang menjadi segmen bawah 1) 28 minggu : fundus uteri terletak kira-
rahim (SBR) kira tiga jari di atas pusat atau 1/3 jarak
antara pusat ke prosesus xifoideus ( 25
• Setelah minggu ke-28 kontraksi cm )
brakton hicks semakin jelas, terutama
pada wanita yang langsing. 2) 32 minggu : fundus uteri kira-kira antara
Umumnya akan menghilang bila ½ jarak pusat dan prosesus xifoideus ( 27 cm
wanita tersebut melakukan latihan )
fisik atau berjalan. Pada minggu-
minggu terakhir kehamilan kontraksi 3) 36 minggu : fundus uteri kira-kira 1 jari di
semakin kuat sehingga sulit bawah prosesus xifoideus ( 30 cm )
dibedakan dari kontraksi untuk
memulai persalinan. 4) 40 minggu : fundus uteri terletak kira-kira
3 jari di bawah prosesus xifoideus ( 33 cm )
Vagina Trimester I
&
Vulva
Perubahan yang terjadi:
Akibat pengaruh hormon estrogen, vagina dan vulva mengalami perubahan pula.
Sampai minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva
tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna
portiopun tampak lividae.
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama persalinan
dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan ikat longgar, hipertropi otot
polos dan pemanjangan vagina. Deskuamasi atau eksfoliasi sel-sel vagina yang kaya
glikogen terjadi akibat stimulasi estrogen. Sel-sel yang ini membentuk rabas vagina
yang kental dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama masa hamil pH
sekresi vagina menjadi lebih asam.
Keasamaan berubah dari 4 menjadi 6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita
hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina, khusunya jamur. Diet yang mengandung
gula dalam jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi
jamur. Leukore adalah rabas mukoid berwarna agak keabuan dan berbau tidak enak.
Vagina dan Vulva
Trimester II
Karena hormon estrogen dan progesteron terus
meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh pembuluh darah alat genitalia membesar. Hal
ini dapat dimengerti karena oksigenisasi dan nutrisi pada
alat-alat genitalia tersebut meningkat.

Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul


lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang
menyolok. Peningkatan sensitivitas dapat meningkatkan
keinginan dan bangkitan seksual , khususnya selama
trimester kedua kehamilan. Peningkatan kongesti
ditambah relaksai dinding pembuluh darah dan uterus
yang berat dapat menyebabkan timbulnya edema dan
varises vulva. Edema dan varises biasanya membaik selam
periode pasca partum.
Vagina dan Vulva Trimester III

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen juga mengalami


perubahan. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vula tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide).

Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah alat


genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti
karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut
menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/
persalinan maka perdarahan akan banyak  sekali, sampai dapat
mengakibatkan kematian. Pada bulan terakhir kehamilan,
cairan vagina mulai meningkat dan lebih kental.
ovarium Trimester I Trimester II Trimester III
Pada permulaan
kehamilan masih
terdapat korpus luteum Pada usia
graviditatum, korpus kehamilan 16 Ovulasi terhenti, fungsi
luteum graviditis minggu, plasenta pengeluaran hormon
berdiameter kira-kira 3 mulai terbentuk estrogen dan progesteron
c, kemudian dia dan menggantikan di ambil alih oleh
mengecil setelah fungsi korpus plasenta.
plasenta terbentuk. luteum
Korpus luteum ini graviditatum.
menegeluarkan hormon
estrogen dan
progesteron.
Serviks trimester I
Trimester II
Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami
perubahan karena hormon estrogen. Jika korpus uteri
mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks
lebih banyak mengandung jaringan ikat. Jaringan ikat
pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat Konsistensi serviks uteri menjadi
kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks
hipervaskularisai serta meningkatnya suplai darah maka
konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut tanda akan berfungsi lebih dan akan
Goodell. mengeluarkan sekresi lebih banyak

Selama minggu-minggu menjadi awal kehamilan,


peningkatan aliran darah uterus dan limfe
mengakibatkan oedema dan kongesti panggul.
Akibatnya uterus, serviks dan ithmus melunak secara
progresif dan serviks menjadi kebiruan ( tanda
Chadwick. Tanda kemungkinan hamil), perlunakan
ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan
selama tiga bulan pertama kehamilan.
Serviks
Uteri Trimester III
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dengan
adanya hipervaskularisasi, makan konsistensi serviks menjadi lunak.
Perubahan-perubahan pada serviks harus diketahui sedini mungkin
pada kehamilan.

kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan


mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang
sedang hamil mengeleh mengeluarkan cairan pervaginam lebih
banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan
keadaan fisiologik, karena peningkatan hormon progesteron. Selain
itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada
minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih
mudah berdilatasi pada waktu persalinan.
Payudara/Mammae Trimester I

• Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi
belum mengeluarkan ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi system saluran, sedangkan progesteron
menambah sel-sel asinus pada mammae.
• Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel
sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun dan laktalglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan
untuk laktasi. Disamping itu di bawah pengaruh progesteron dan somatomamotropin terbentuk lemak sekitar
alveola-alveolus, sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan
tambah lebih hitam, seperti seluruh areolla mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea
(lemak) yang muncul di areola primer dan disebut tuberkel Montogomery. Glandula montgomery tampak lebih
jelas menonjol dipermukaan areola mammae.
• Rasa penuh , peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu keenam
gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil. Sensitivitas payudara bervariasi dari rasa geli
ringan sampai nyeri tajam.
• Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang
sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat , seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru dibawah
permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat primigravida. Stirae dapat terlihat dibagian luar
payudara.
Payudara/Mammae Trimester II

• Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih
agak jernih disebut colostrums. Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai
bersekresi.
• Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran
payudara meningkat secara progresif. Kadar hormon luteal dan plasenta pada masa
hamil meningkat proliferasi ductus laktiferus dan jaringan lobulus-alveolar sehingga
pada palpasi payudara teraba penyeparan nodul kasar. Peningkatan jaringan glandular
menggantikan jaringan ikat, akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih jarang.
Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang
payuadara dapat dicegah dengan menggunakan bra maternitas berukuran sesuai.
• Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan
masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin
dan plasenta lahir.
Payudara/ Mammae Trimester III

• Pada trimester tiga, Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan
lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula
sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik.

• Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat
pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini kolostrum
sudah mulai keluar. Aliran darah didalamnya lambat & payudara menjadi besar lagi.
Sistem Endokrin Trimester I

•a. Estrogen
Prduksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya
mencapai 100 kali sebelum hamil.
•b. Progesteron
Produksi hormon progesteron bahkan lebih banyak produknya dibandingkan hormon estrogen.
Progesteron menyebabkan tonus otot polos menurun dan juga diuresis.
•c. Human Chronomic Gonadotropin (HCG)
Hormon HCG dapat terdeteksi beberapa hari setelah pembuahan sebagai dasar tes kehamilan
dan mencapai puncak pada 60 hari sebelum konsepsi untuk mempertahankan korpus luteum.
•d. Pituitari Gonadotropin
FSH dan LH dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh hormon
estrogen dan progesteron plasenta.
Sistem Endokrin

Trimester II Trimester III

• Peningkatan kadar estrogen dan • Kelenjar adrenal pada kehamilan


progesteron menghambat normal akan mengecil, sedangkan
hormon adrostenedion, testosteron,
pembentukan FSH dan LH
dioksikortikosteron, dan kortisol akan
meningkat. Sementara itu,
dehidroepiandrosteron sulfat menurun.
Sistem Kekebalan

o Kadar imunoglobulin tidak berubah pada kehamilan. Kadar anti bodi IgG
ibu spesifik memiliki kepentingan khusus krn kemampuan melintasi
plasenta. IgG adalah komponen utama dari imunoglobulin janin in utero
& periode neonatal dini. IgG adlh satu-satunya imunoglobulin yang
menembus plasenta. Sistem imun janin timbul secara dini. Limfosit
muncul pd minggu ke-7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke-
12. Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.
Sistem Perkemihan Trimester I

o Pada bulan – bulan pertama kehamilan, kandung kemih akan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih.
Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus
keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, jika kepala janin sudah
mulai turun ke pintu atas panggul, keluhan itu akan timbul kembali.
Sistem Perkemihan Trimester II

• Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang,


karena uterus sudah mulai keluar dari panggul. Pada trimester 2, kandung
kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra
memanjang samapi 7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas.
• Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung
kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung
kemih menjadi mudah luka dan berdarah.
• Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama, pembesaran
uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urine
Perubahan yang Terjadi
pada Sistem Perkemihan:

Perubahan Infeksi Saluran


Hemodinamik Kemih

Perubahan fisiologis
dalam kehamilan dan Jenis-jenis Infeksi
kaitannya dengan Saluran Kemih (ISK)
Infeksi Saluran dalam kehamilan
Kemih (ISK)
Sistem Perkemihan Trimester III

o Menjelang akhir kehamilan, pada nulipara presentasi terendah sering


ditemukan janin yang memasuki pintu atas panggul, sehingga
menyebabkan dasar kandung kemih terdorong kedepan dan ke atas,
mengubah permukaan yang semula konveks menjadi konkaf akibat
tekanan.
TERIMA KASIH
Pertanyaan
• Santi. R
Mengapa kadar estrogen lebih tinggi dari kadar progesteron pd trimester I ?
• N.A Dewi
Apa maksud dari Peningkatan kadar estrogen dan progesteron menghambat
pembentukan FSH dan LH secara rinci ?
Pertanyaan sesi 2
• Jumiyati
Apa fungsi pembuatan kasein laktabumin dan laktaglobulin pd trimester I ?
• Hessy Lestari
Mengapa pH pd vagina lebih tinggi tingkat keasamannya pd ibu hamil ?

Anda mungkin juga menyukai