Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN GEMELI

A. Tinjauan Teoritis
1. konsep medis
Kehamilan multipel (multiple pregnancy) adalah suatu kehamilan dengan dua janin
atau lebih. Sering disebut juga sebagai kehamilan kembar (twinpregnancy).
Kehamilan ganda adalah kehamilan dimana terdapat dua atau lebih janin dalam satu
uterus pada waktu kehamilan tersebut (sewaktu hamil).
Klarifikasi :
Jenis kehamilan kembar menurut Manuaba dan Mochtar (1990) meliputi:
a. Kehamilan kembar monozigote (identik).
Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum sehingga disebutkan juga
hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler.
Kehamilan kembar monozigote dapat terjadi karena:
1) Satu ovum dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula.
2) Hambatan pada tingkat segmentasi.
3) Hambatan setelah amnion terbentuk, tetapi sebelum primitive strike (4 – 5 minggu
kehamilan).
Hamil kembar ini mempunyai ciri sebagai berikut:
- Jenis kelamin sama.
- Biasanya kembar identik.
- Mempunyai gen yang sama.
- Pada kehamilan dalam rahim terdapat 1 plasenta, 1 korion, 2 amnion.
- Pada hamil kembar monozigote dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti
kembar siam.
b. Kehamilan kembar dizigote
Merupakan kehamilan kembar 2 ovum, heterolog, glovuler dan fraternal.
Kedua telur dapat berasal dari: 1 ovarium dari 2 flikel de graff, 1 ovarium dari 1
folikel de graff, 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.
Ciri kehamilan kembar dizigote yaitu:
1) Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
2) Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion, 2 korion.
Pada kehamilan kembar digizote:
1) Dapat terjadi satu janin meninggak dan yang lain tumbuh sampai cukup bulan.
2) Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada kehamilan
agak tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.

2. Anatomi Fisiologi
Dalam proses kehamilan, seorang wanita akan mengalami adaptasi kehamilan pada
anatomi dan fisiologi tubuhnya khusunya pada sistem reproduksi.
a. Uterus
1) Trimester 1
Pertumbuhan rahim yang fenomenal pada trimester pertama dirangsang oleh
tingginya tingkat estrogen dan progesteron.Awal pembesaran rahim hasil dari
peningkatan vaskularisasi dan pelebaran pembuluh darah, hiperplasia, dan
hipertrofi, dan pengembangan decidua. Dengan 7 minggu kehamilan, rahim sebesar
ukuran telur ayam betina; 10 minggu kehamilan, itu adalah ukuran dari sebuah
jeruk (dua kali ukuran tidak hamil); dan dengan 12 minggu kehamilan, itu adalah
ukuran jeruk yang besar. Setelah bulan ketiga, pembesaran uterus terutama akibat
dari tekanan mekanis dari pertumbuhan janin.
Sekitar 6 minggu kehamilan, pelunakan dan penekanan pada segmen bawah
uterus (daerah sempit rahim) terjadi. Hal ini menyebabkan anteflexion rahim
(pelengkungan rahim ke arah depan) berlebihan selama 3 bulan pertama kehamilan.
Dalam posisi ini menekan fundus uteri pada kandung kemih, menyebabkan wanita
untuk memiliki frekuensi kencing yang cukup banyak.
2) Trimester 1
Pertumbuhan rahim yang fenomenal pada trimester pertama dirangsang oleh
tingginya tingkat estrogen dan progesteron.Awal pembesaran rahim hasil dari
peningkatan vaskularisasi dan pelebaran pembuluh darah, hiperplasia, dan
hipertrofi, dan pengembangan decidua. Dengan 7 minggu kehamilan, rahim sebesar
ukuran telur ayam betina; 10 minggu kehamilan, itu adalah ukuran dari sebuah
jeruk (dua kali ukuran tidak hamil); dan dengan 12 minggu kehamilan, itu adalah
ukuran jeruk yang besar. Setelah bulan ketiga, pembesaran uterus terutama akibat
dari tekanan mekanis dari pertumbuhan janin.
Sekitar 6 minggu kehamilan, pelunakan dan penekanan pada segmen bawah
uterus (daerah sempit rahim) terjadi. Hal ini menyebabkan anteflexion rahim
(pelengkungan rahim ke arah depan) berlebihan selama 3 bulan pertama kehamilan.
Dalam posisi ini menekan fundus uteri pada kandung kemih, menyebabkan wanita
untuk memiliki frekuensi kencing yang cukup banyak.
b. Serviks
1) Trimester 1
Salah satu tanda-tanda awal kehamilan adalah perubahan warna, atau kebiruan
warna ungu, yang muncul pada leher rahim, vagina,dan vulva.Perubahan warna ini
dikenal sebagai tanda Chadwick.Peningkatan aliran darah dan pembengkakan
menghasilkan perubahan warna kebiruan.
Stimulasi dari hormon estrogen dan progesteron menghasilkan pelunakan
leher rahim (Goodell tanda).Perubahan fisiologis ini terkait dengan beberapa
peristiwa, termasuk penurunan serat kolagen dari jaringan ikat, peningkatan
vaskularisasi dan edema, dan sedikit jaringan yang hipertrofi dan
hiperplasia.Sebelum kehamilan, serviks tegas dan teksturnya menyerupai ujung
hidung.Setelah pembuahan, leher rahim melembut dan teksturnya mulai
menyerupai cuping telinga.
Estrogen dan progesteron menyebabkan proliferasi kelenjar serviks
lendir.Pada awal kehamilan, jaringan endoserviks mulai menjadi seperti sarang
lebah. Lendir serviks mengisi kanal endoserviks dan membentuk plug lendir
(operculum), yang membantu untuk menjaga agen berbahaya dari rahim.(Ward,
2009).
2) Trimester 2
Leher rahim semakin melunak karena berhubungan dengan stimulasi
hormone estrogen dan progesterone yang juga meningkat.Tingginya kadar
estrogen yang bersirkulasi juga menyebabkan stimulasi jaringan kelenjar serviks,
yang meningkatkan jumlah sel dan menjadi hiperaktif.Selain itu, kemungkinan
adanya leukorrhea, sebuah keputihan yang meningkat, hasil dari hiperplasia
mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dari kelenjar endoserviks.
3) Trimester 3
Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak.Pada keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron.Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama pada
minggu-minggu akhir kehamilan.Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.
c. Ovarium
1) Trimester 1
Setelah ovulasi, hormon luteinizing hormone hipofisis (LH) merangsang
korpus luteum (kista fungsional yang tetap pada ovarium) untuk memproduksi
progesteron selama 6 sampai 7 minggu. Setelah plasenta dikembangkan dan
fungsional, ia mulai mengambil alih tugas produksi progesteron.Pada saat itu,
korpus luteum berhenti berfungsi dan secara bertahap diserap oleh ovarium.Kista
luteal corpus membesar sementara berfungsi dan dapat mencapai ukuran bola golf
sebelum mulai surut.Ovulasi berhenti selama kehamilan karena tingginya tingkat
sirkulasi estrogen dan progesteron, yang menghambat pelepasan hipofisis follicle
stimulating hormone (FSH) dan LH.
2) Trimester 2
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk
nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron (kira-
kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang
lebih 3 cm).
3) Trimester 3
Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan progesteron di
ambil alih oleh plasenta.
d. Vagina
1) Trimester 1
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna yang hampir biru
(normalnya, warna bagian ini pada wanita yang tidak hamil adalah merah
muda).Warna kebiruan ini disebabkan oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja
hormone progesterone.Sekresi vagina yang normalnya bersifat asam meningkat
secara bermakna
2) Trimester 2
Penebalan mukosa vagina mengembangkan dan lipatan vagina menjadi lebih
menonjol.Lipatannya semakin dalam dari hiperplasia dan hipertrofi epitel dan
jaringan elastis dan perubahan ini memungkinkan untuk cukup peregangan pada
vagina saat melahirkan.Hasil leukorrhea dari peningkatan lendir serviks bersama
dengan tingkat glikogen meningkat pada sel-sel vagina, yang menghasilkan
peluruhan jaringanyang cepat.Tingkat glikogen yang meningkat juga menciptakan
lingkungan vagina lebih rentan terhadap pertumbuhan Candida albicans.Dengan
demikian, selama kehamilan wanita lebih rentan terhadap perkembangan vaginitis
monilial (infeksi jamur). PH cairan vagina menjadi lebih asam, dan menurun 6,0-
3,5. Perubahan ini hasil dari aksi Lactobacillus acidophilus pada tingkat glikogen
yang meningkat pada epitel vagina.
3) Trimester 3
Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh esterogen.akibat
dari hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan. Warna
pada vagina atau portio serviks disebut tanda chadwick.PH juga cenderung asam
dan mudah rentan terhadap terjadinya infeksi.
e. Payudara
1) Trimester 1
Estrogen dan progesteron menghasilkan sejumlah perubahan dalam kelenjar
susu. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat. Areola mammae akan
bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola akan membesar
dan cenderung menonjol keluar dinamakan tuberkel Montgomery.
2) Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar cairan kental
kekuning-kuningan yang disebut Kolustrum. Kolustrum ini berasal dari asinus
yang mulai bersekresi selama trimester dua. Pertumbuhan kelenjar mammae
membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Bila pertambahan ukuran
tersebut sangat besar, dapat timbul stria stria seperti pada abdomen. Walaupun
perkembangan kelenjar mammae secara fungsional lengkap pada pertengahan
masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah
janin dan plasenta lahir
3) Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi cairan yang
kental kekuningan yang disebut Kolostrum. Pada trimester 3 aliran darah di
dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin besar.

3. Etiologi
Dalam berbagai literatur disebut insiden kehamilan kembar adalah 1 kehamilan
kembar dibanding 89 kehamilan tunggal. Sedangkan kembar tiga 1 berbanding 89 pangkat
dua, dan kembar empat 1 berbanding 89 pangkat tiga, dan seterusnya. Beberapa faktor
berikut menurut Mariono ikut berperan dalam menyebabkan terjadinya kehamilan ganda:
a. Ras/bangsa
Menurut literatur, ras berwarna seperti bangsa Asia dan Afrika cenderung lebih
besar mengalami kehamilan ganda ketimbang ras kulit putih/Eropa. Meski belum
dapat dibuktikan secara empiris, tapi pada banyak kasus memang terlihat kehamilan
ganda lebih sering dialami ibu-ibu hamil kulit berwarna dibanding mereka yang
berkulit putih.
b. Usia
Dengan bertambahnya usia, kemungkinan terjadinya kehamilan ganda semakin
besar. Akan tetapi selepas umur 40 tahun, probabilitas terjadinya kehamilan ganda
akan menurun lagi.
c. Hereditas/keturunan
Hamil kembar biasanya diwariskan secara maternal (garis keturunan ibu). Bila
dari garis keturunan ibu ada yang kembar, maka prosentase melahirkan anak kembar
lebih besar. Namun tidak tertutup kemungkinan garis keturunan ayah bisa
menimbulkan kehamilan kembar. Yang pasti, insiden atau angka kejadian dari garis
maternal lebih besar dibanding dari garis paternal.
d. Obat-obatan
Ibu yang memakai obat pemicu ovulasi untuk mematangkan sel telurnya juga
ikut meningkatkan peluang terjadinya kehamilan kembar. Soalnya, dengan obat
tersebut sel telur yang matang pada setiap siklus jadi lebih dari satu. Obat ini biasanya
diberikan pada pasangan yang sulit hamil dengan faktor penyebab infertilitas indung
telur. Itulah mengapa, pada kasus-kasus pasangan yang sulit mendapat momongan
kemudian menjalani terapi obat-obat penyubur ini, bila akhirnya terjadi kehamilan,
biasanya merupakan kehamilan kembar.
e. Prosedur fertilisasi in vitro
Di sini beberapa embrio yang sudah dibuahi diimplantasikan dalam rahim. Jika
semua berkembang dengan baik, maka terjadi pertumbuhan lebih dari satu. Di atas
usia kehamilan 30 minggu, berat badan masing-masing janin ini umumnya lebih
ringan dibanding janin pada kehamilan tunggal di usia kehamilan yang sama.
Perbedaan berat saat persalinan bisa mencapai 1000-1500 gram. Penyebabnya
diperkirakan adalah regangan berlebih pada uterus, hingga sirkulasi darah di plasenta
mengalami penurunan.
4. Patofisiologi
Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransi
dan seringkali terjadi partus prematurus. Lama kehamilan kembar dua rata-rata 260 hari,
triplet 246 hari dan kuadruplet 235 hari. Berat badan bayi saat lahir rata-rata 2500 gram,
triplet 1800 gram, kuadriplet 1400 gram. Penentuan zigositas janin dapat di tentukan
dengan melihat plasenta dan selaput ketuban pada saat melahirkan. Bila terdapat satu
amnion yang tidak dipisahkan dengan korion maka bayi tersebut adalah monozigotik. Bila
selaput amnion dipisahkan oleh korion, maka janin tersebut bisa monozigotik tetapi lebih
sering dizigotik. Satu atau dua pada kehamilan kembar dizigotik hampir selalu berjenis
kelamin berbeda. Kembar dempet atau kembar siam terjadi bila terdapat hambatan
pembelahan setelah diskus embrionik dan sakus amnion terbentuk.
Sacara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih besar pada kehamilan
kembar dibanding dengan kehamilan tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea
dan muntah yang melebihi yang dikarateristikan kehamilan-kehamilan tunggal. Perluasan
volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar pada kehamilan kembar, dan
rata-rata kehilangan darah dengan persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml
lebih banyak dibanding dengan persalinan dari janin tunggal. Jumlah sel darah merah
meningkat juga, namun secara proporsional lebih sedikit pada kehamilan-kehamilan
kembar dua dibanding pada kehamilan tunggal, yang menimbulkan ”anemia fisiologis”
yang lebih nyata. Kadar haemoglobin. Kehamilan kembar dua rata-rata sebesar 10 g/dl
dari 20 minggu ke depan. Sebagaimana diperbandingkan dengan kehamilan
tunggal, cardiac output meningkat sebagai akibat dari peningkatan denyut jantung serta
peningkatan stroke volume. Ukuran uterus yang lebih besar dengan janin banyak
meningkatkan perubahan anatomis yang terjadi selama kehamilan. Uterus dan isinya dapat
mencapai volume 10 L atau lebih dan berat lebih dari 20 pon. Khusus dengan kembar dua
monozygot, dapat terjadi akumulasi yang cepat dari jumlah cairan amnionik yang nyata
sekali berlebihan, yaitu hidramnion akut. Dalam keadaan ini mudah terjadi kompresi yang
cukup besar serta pemindahan banyak visera abdominal selain juga paru dengan
peninggian diaphragma. Ukuran dan berat dari uterus yang sangat besar dapat
menghalangi keberadaan wanita unntuk lebih sekedar duduk.
Pada kehamilan kembar yang dengan komplikasi hidramnion, fungsi ginjal maternal
dapat mengalami komplikasi yang serius, besar kemungkinannya sebagai akibat dari
uropati obstruktif. Kadar kreatinin plasma serta urin output maternal dengan segera
kembali ke normal setelah persalinan. Dalam kasus hidramnion berat, amniosintesis
terapeutik dapat dilakukan untuk memberikan perbaikan bagi ibu dan diharapkan untuk
memungkinkan kehamilan berbagai macam stress kehamilan serta kemungkinan-
kemungkinan dari komplikasi-komplikasi maternal yang serius hampir tanpa kecuali akan
lebih besar pada kehamilan kembar.
5. Pathway keperawatan

1 sel Sperma membuahi 1 Bangsa, umur, peritas,


ovum (1 zigot) keturunan, obat penginduksi
ovulasi

Hambatan pada tingkat blastula, 2 zigote 2 ovum diabuahi 2


zigote mengalami pembelahan sperma

Kehamilan Ganda Perubahan


hormon

Mual, muntah,
Mal
Bayi prematur anoreksia
presentasi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Presentasi janin normal kebutuhan tubuh

Pembedahan (SC) Kepekaan


Persalinan pervaginam uterus
meningkat
Resiko tinggi infeksi
Post operasi (SC) intoleransi
aktivitas

Ancaman kematian
ibu & janin

Ansietas Uterus membesar


sesuai usia kehamilan

Kurang informasi
Tekanan abdomen
meningkat

Kurang pengetahuan

Perubahan eliminasi
urine (sering berkemih)
6. Manifestasi klinis
a. Test kehamilan sangat positif
Bagi kebanyakan wanita, tes kehamilan pada testpack sering menghasilkan garis
samar. Tetapi jika Anda mengandung anak kembar, ada kemungkinan bahwa garis uji
akan terlihat lebih gelap. Tes kehamilan macam testpack mendeteksi keberadaan
hormon hCG (Human Chorionic Gonadotropin) dalam tubuh untuk mengonfirmasi
kehamilan. Ketika hamil anak kembar, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak
hCG yang menyebabkan garis gelap
b. Tes darah
Tubuh manusia berbeda-beda, sehingga ada kemungkinan tes kehamilan di
rumah Anda gagal untuk mendeteksi hCG. Tetapi tes darah dapat mendeteksinya. Jika
Anda hamil anak kembar, jumlah hCG darah Anda mungkin akan 30 - 50 persen lebih
tinggi daripada hamil dengan satu anak.
c. Mual pagi hari berlebihan
Banyak wanita menderita mual di pagi hari selama kehamilan. Namun, tidak
seperti namanya, morning sickness dapat menyerang setiap saat sepanjang hari. Mual
pagi hari adalah akibat langsung dari kehadiran hCG dalam tubuh. Wajar jika kemudian
wanita yang hamil anak kembar cenderung mengalami mual yang lebih hebat dibanding
wanita yang mengandung anak tunggal. Mereka akan lebih tidak toleran terhadap
aroma makanan tertentu, bau, bahkan bentuknya pun bisa memicu mual. Untungnya,
mereka yang hamil anak kembar dapat mengurangi ketidaknyamanan melalui beberapa
langkah sederhana. Mulai dari menghindari makanan yang membuat muntah,
menghirup ginger ale, minum air putih lebih banyak, dan pengobatan medis dengan
terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter.
d. Firasat
Sebagai seorang ibu, Anda harus mulai mempercayai insting keibuan. Wanita
biasanya akan memiliki perasaan yang kuat bahwa dia sedang hamil anak kembar. Ini
mungkin akan terbantu dengan sinyal tertentu yang dikirimkan oleh tubuh.
e. Berat badan
Kenaikan berat badan adalah fakta awal kehamilan. Tetapi ketika Anda hamil
anak kembar, berat badan lebih dari rata-rata biasanya. Tidak ada angka standar untuk
kenaikan berat Anda saat hamil, itu semua tergantung pada berat badan sebelum
kehamilan Anda.
f. Gerakan awal janin
Salah satu momen paling ajaib selama kehamilan adalah merasakan bayi Anda
bergerak. Ketika Anda sedang hamil anak kembar, gerakan awal janin bisa datang lebih
cepat. Banyak wanita yang hamil kembar menyatakan bahwa bisa merasakan bayi
mereka bergerak lebih cepat dibanding wanita hamil dengan bayi tunggal.
g. Gerakan janin lebih sering
Hal lain dapat dialami calon ibu dari anak kembar adalah sering terjadi gerakan
janin.
h. Sesak napas
Hamil anak kembar akan mendorong diafragma yang akan membuat Anda
terengah-engah. Sesak napas menjadi gejala umum pada kehamilan tunggal, namun
kehamilan anak kembar akan menimbulkan sesak nafas yang berlebihan. Jika Anda
merasa terengah-engah sepanjang waktu, dan merasa tidak nyaman, langsung hubungi
dokter
i. Percernaan bermasalah
Sembelit, kembung, gangguan pencernaan, dan mulas adalah gejala umum
kehamilan anak kembar kembar. Ketika di tubuh Anda tumbuh dua kehidupan, sistem
pencernaan Anda akan sulit ditekan. Itulah mengapa masalah pencernaan yang lebih
intens selama trimester ketiga.
j. Sakit punggung
Nyeri punggung cukup umum dialami selama kehamilan. Untuk anak kembar,
semuanya cenderung terasa lebih. Ketika anak kembar tumbuh, Anda akan memiliki
kelebihan berat badan, hormon Anda berantakan, dan pusat tubuh bergeser.
k. Insomnia
Kurang tidur merupakan masalah besar bagi calon ibu. Beberapa cara untuk
menemukan tidur malam yang baik meliputi, tidur telentang, tetapi ketika Anda sedang
hamil, tidur di sisi kiri Anda adalah satu-satunya cara yang aman. Gunakan bantal
untuk mengangkat tubuh bagian atas. Letakkan bantal di antara kaki Anda atau di
bawah perut Anda untuk menemukan posisi tidur yang nyaman. Tidur siang untuk
mencukupi kekurangan tidur Anda.

7. Pemeriksaan penunjang
a. Ultrasonografi memudahkan diagnosis kehamilan ganda, evaluasi pertumbuhan janin
dan identifikasi presentasi janin.
b. Foto abdimen dapat membantu bila USG tidak tersedia.
c. Pemantauan frekuensi jantung janin memberikan penilaian kesehatan janin

8. Penatalaksanaan
a. Penanganan dalam Kehamilan
1) Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi
yang timbul, dan bila diagnosa telah ditegakkan periksa ulang akan lebih sering (1
kali seminggu pada kehamilan 32 minggu ke atas).
2) Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh dilarang, karena akan
merangsang partus prematurus.
3) Pemakaian gurita korset yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih
ringan.
4) Pemeriksaan darah lengkap, Hb dan golongan darah.
5) Makanan dianjurkan mengandung banyak protein dan makan dilaksanakan lebih
sering dalam jumlah lebih sedikit.
6) Bila ada tanda-tanda partus prematurus yang mengancam dengan pemberian
betamethason 24 mg per hari untuk pematangan janin.
7) Anjurkan rawat inap bila:
a) ada kelainan obstetri,
b) ada his/pembukaan serviks,
c) adanya hipertensi,
d) pertumbuhan salah satu janin terganggu,
e) kondisi sosial yang tidak baik,
f) profilaksis/mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik,
g) pemasangan jerat (Shirodkar’s operation).
b. Penanganan dalam Persalinan
1) Bila anak I letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa
dengan episiotimi mediolateralis.
2) Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk menentukan
keadaan janin II. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah ibu dan lain-lain.
3) Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II letak membujur,
ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak deras mengalir keluar.
Tunggu dan pimpin persalinan anak II seperti biasa.
4) Awas atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum, maka sebaiknya
dipasang infus profilaksis.
5) Bila ada kelainan letak anak II, misalnya melintang atau terjadi prolaps talipusat
dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik;
a) Pada letak lintang coba versi luar dahulu.
b) Atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi;
c) Pada letak kepala persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forceps.
d) Pada letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau kaki.
6) Indikasi sectio caesarea hanya pada:
a) Janin I letak lintang;
b) Terjadi prolaps talipusat;
c) Plasenta previa;
d) Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak I letak sungsang dan anak
II letak kepala.

9. Komplikasi
Komplikasi pada ibu dan janin pada kehamilan kembar lebih besar dibvandingkan
kehamilan tunggal. Resiko terjadinya abortus pada salah satu fetus atau keduanya tinggi.
Pada trimester pertama kehamilabn reabsorbsi satu janin atau keduanya kemungkinan
terjadi.
Anemia sering ditemukan poada kehamilan kembar oleh kare3na kebutuhan nutrisi
yang tinggi serta peningkatan volume plasma yang tidak sebanding dengan peningkatan
sel darah merah mengakibatkan kadar haemoglobin menjadi turun. Angka kejadian
persalinan preterm ( umur kehamilabn <37 minggu) pada kehamilan kembar 43,6%
dibandingkan dengan kehamilan tunggal sebesar 5,6%.
Frekuensi terjadinya hipertensi yang diperberat kehamilan, pre-eklamsia dan eklamsia
meningkat pada kehamilan kembar. Pendarahan antepartum oleh karena solusio plasenta
disebabkan permukaan plasenta pada kehamilan kembar jelek sehingga plasenta mudah
terlepas. Kematian satu janin pada kehamilan kembar dapat terjadi, penyebab kematian
yang umum adalah saling membelitnya tali pusat.
Beberapa keadaan yang menyertai kehamilan kembar meliputi :
a. Abortus
Abortus spontan lebih besar kemungkinanya terjadi pada kehamilan kembar.
Kembar dua monochorial jauh lebih banyak dibanding dichorial, yang
mengimplikasikan monozygot sebagai faktor resiko abortus spontan.
b. Berat badan lahir rendah
Kahamilan janin kembar lebih besar kemungkinannya dikarakterisasikan dengan
berat badan lahir rendah dibandingkan dengan kehamilan tunggal, paling sering
disebabkan oleh karena pertumbuhan janin yang terbatas serta persalinan preterm.
Secara umum, semakin besar jumlah janin, semakin besar derajat dari keterbatasan
pertumbuhan.
c. Durasi kehamilan
Pada saat jumlah dari janin meningkat, durasi dari kehamilan menurun. Kira-kira
separuh dari kembar pada 36 minggu atau kurang dan persalinan sebelum genap bulan
merupakan alasan utama untuk peningkatan resiko morbiditas dan mortalitas neonatal
pada kembar. Pembatasan pertumbuhan serta morbiditas yang berhubungan,
meningkat secara bermakna pada kembar yang dilahirkan antara minggu ke 39 dan 41
dibandingkan dengan persalinan pada 38 minggu atau kurang. Kehamilan kembar dua
40 minggu atau lebih harus dianggap posterm. Hal ini didasarkan pada pengamatan
bahwa bayi-bayi kembar dua lahir mati yang dilahirkan saat 40 minggu atau lebih
memiliki gambaran-gambaran yang sama dengan bayi tunggal postmatur
B. Konsep dasar keperawatan
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Pada anamnesa dapat diketahui adanya anak kembar dalam keluarga, umur dan
paritas ibu hamil juga diperhatikan. Ibu merasa bahwa perutnya lebih besar dari
semestinya kehamilan, dan pergerakan anak mungkin lebih sering terasa. Kaji keluhan
subjektif seperti: perasaan berat, sesak napas, bengkak kaki dan lain – lain.
b. Pemeriksaan fisik.
1) Inspeksi
Perut lebih besar dari tuanya kehamilan.
2) Palpasi
Fundus uteri lebih tinggi tidak sesuai dengan usia kehamilan. Teraba 3 bagian
besar janin, teraba 2 balotement, teraba gerakan – gerakan janin yang lebih
banyak, serta teraba banyak bagian – bagian kecil
3) Auskultasi
Terdengar 2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan
perbedaan kecepatan sedikitnya 10 denyut permenit atau sama – sama dihitung
dan berselisih 10
4) Vaginal toucher
Mungkin teraba kepala yang sudah masuk kedalam rongga pinggul diatas
simphisis teraba bagian besar.
2. Diagnose Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan mencerna makanan akibat mual, muntah, anoreksia
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan immobilitas akibat kepekaan uterus
meningkat
c. Ansietas b.d kemungkinan kelahiran prematur, ancaman yang dirasakan atau aktual
terhadap janin dan diri sendiri.
3. Intervensi Keperawatan

No Diagnose Keperawatan Tujuan dan criteria hasil Intervensi Rasional


1 Ketidakseimbangan NOC NIC
nutrisi kurang dari - Nutritional status 1. Kaji pola makan klien saat ini dan 1. memastikan status nutrisi
kebutuhan tubuh - Food and fluit intake masa lalu sebelum konsepsi adalah
berhubungan dengan - Weight control penting untuk manajemen
ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan perkembangan janin yang tepat,
mencerna makanan keperawatan selama 3x 24 jam khususnya jaringan otak pada
akibat mual, muntah, nutrisi klien terpenuhi dengan minggu awal kehamilan
anoreksia Kriteria hasil 2. Timbang berat badan klien, 2. berat badan yang kurang
- mual dan muntah bandingkan berat badan saat ini beresiko terhadap anemia,
berkurang. dengan berat badan kehamilan defisiensi vitamin, mineral,
- Berat badan meningkat protein.
karena adanya kehamilan 3. Berikan informasi tentang resiko 3. meningkatkan pengetahuan
ganda dan sesuai dengan penurunan berat badan selama klien guna memperbaiki status
usia kehamilan. kehamilan dan tentang kebutuhan gizi.
- Nafsu makan meningkat. makanan klien dan janin.

4. Anjurkan makan sedikit tapi sering 4. menghindari mual saat makan


dan sajikan dalam keadaan hangat, sehingga makanan dapat masuk
menu seimbang. ke tubuh.
5. Jelaskan nutrisi penting pada klien 5. Menambah daya tahan tubuh
dan kelemahan fisik
2 Intoleransi aktivitas NOC NIC
berhubungan dengan - Energy conservation 1. Anjurkan klien melakukan aktivitas 1. menghemat energi dan
immobilitas akibat - Activity tolerance dengan istirahat yang cukup menghindari pengerahan tenaga
kepekaan uterus - Salf care ADL terus menerus untuk
meningkat Setelah dilakukan tindakan meminimalkan kelelahan.
keperawatan selama 3x 24 jam 2. Anjurkan istirahat yang adekuat dan 2. meningkatkan aliran darah ke
klien dapat beraktifitas dengan penggunaan posisi miring kiri uterus dan dapat menurunkan
Kriteria hasil kepekaan uterus.
- Klien dapat menyatakan 3. Instruksikan klien untuk 3. Menghindari terjadinya
kesadaran terhadap toleransi menghindari aktivitas / kerja berat, komplikasi kehaamilan
aktivitas. dan perjalanan jauh (dengan motor)
- Klien dapat merencanakan lebih dari 1 – 2 jam.
perubahan yang perlu pada 4. Tekankan pentingnya aktivitas 4. menigkatkan kerja sama
gaya hidup / aktivitas setiap hiburan yang tenang dengan pembatasan aktivitas.
hari.
- Bebas dari kelelahan
berlebihan atau kepekaan /
kontraksi terus menerus dari
uterus
3 Ansietas berhubungan NOC NIC
dengan kemungkinan - anxiety self control 1. gunakan pendekaan yang 1. Dapat membuat klien menjadi
kelahiran prematur, - anxiety level menenangkan terbuka dan percaya
ancaman yang - coping 2. Perhatikan tingkat ansietas dan 2. stress yang tidak diatasi dapat
dirasakan atau aktual kriteria hasil derajat pengaruh terhadap mempengaruhi penyelesaian
terhadap janin dan diri - Klien tampak rileks. kemampuan untuk berfungsi/ tugas – tugas kehamilan.
sendiri. - Klien melaporkan ansietas membuat keputusan.
berkurang sampai tingkat 3. Kaji tingkat stress klien/ pasangan 3. pola hubungan yang buruk
dapat diatasi. berhubungan dengan komplikasi akan meningkatkan tingkat
- medis, hubungan pasangan, stress.
hubungan dengan anggota keluarga,
dan ketersediaan dan jaringan kerja
pendukung.
4. Tinjau ulang kemungkinan 4. kehamilan tidak lengkap
kemungkinan sumber ansietas. dihubungkan dengan beberapa
ansietas bagi klien.
5. Anjurkan klien/ pasangan 5. Klien membutuhkan lebih
mengekspresikan perasaan frustasi banyak kesempatan untuk
yang berkenaan dengan aturan mengungkapkan rasa
terapi dan atau perubahan gaya marah/frustasi tentang
hidup. Jelaskan pada klien bahwa perubahan dalam hidup
pengungkapan dapat diterima dan keluarga untuk meminimalkan
penting. ansietas.
6. Berikan informasi yang tepat secara 6. membantu untuk menurunkan
individu mengenai intervensi atau ansietas karena ketidaktahuan.
tindakan dan dampak potensial
kondisi pada klien dan janin.

4 Kurang pengetahuan NOC NIC


mengenai situasi resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi yang adekuat 1. Meningkatkan pemahaman
tinggi b.d kurangnya keperawatan diharapkan klien berhubungan dengan situasi resiko klien.
informasi. menyatakan pemahaman tinggi, termasuk penjelasan yang
mengenai situasi resiko tinggi singkat dan sederhana dari
dari kehamilan ganda perubahan patofisiologis dan
Kriteria hasil implikasi maternal dan janin
- Klien dapat mengungkapkan 2. Berikan informasi yang tepat 2. Memberikan kepuasan pada
kesadaran akan kondisi yang berkenaan dengan skrining dan pasien akan informasi.
membuat klien beresiko. metode tes serta prosedur.
- Klien dapat menyebutkan 3. Identifikasi tanda –tanda bahaya 3. Pengenalan situasi beresiko
kemungkinan tindakan yang memerlukan pemberitahuan tinggi mendorong evaluasi /
pencegahan. segera terhadap pemberi perawatan intervensi segera, yang dapat
- Klien berpartisipasi untuk kesehatan (misal: KPD, persalinan meningkatkan atau membatasi
mencapai kemungkinan preterm, perdarahan vaginal). hasil.
kehamilan dan persalinan
terbaik.
5 Resiko infeksi NOC NIC
berhubungan dengan - Immune Status 1. Kaji suhu dan pernapasan klien 1. Peningkatan TTV dapat
tindakan infasif - Knowledge : Infection mennunjukkan terjadinya
control infeksi.
- Risk control 2. Perhatikan jumlah dan bau rabas 2. Lokhea normal mempunyai bau
Setelah dilakukan tindakan lokhea Perhatikan jumlah dan bau amis, namun ada endometritis,
keperawatan selama 3x 24 jam rabas lokhea. Tinjau ulang kemajuan rabas mungkin purulen dan bau
pasien tidak mengalami infeksi normal dari rubra ke serosa ke alba. busuk tidak menunjukkan
dengan kriteria hasil: perubahan normal.
- Tidak terdapat tanda gejala 3. Rawat luka post operasi SC dengan 3. Perawatan lukan secara aseptik
infeksi teknik aseptik secara rutin, dan dapat mengurangi resiko
- TTV dalam batas normal. laporkan bila terdapat tanda gejala infeksi.
infeksi.
4. Kolaborasi medis pemberian 4. Untuk penatalaksanaan
antibiotika, anti inflamasi. mencegah infeksi.
5. Beri nutrisi yang cukup dan menu 5. Mempercepat penyembuhan
seimbang, serta masukan cairan yang luka
adekuat.
DAFTAR PUSTAKA

Marmi, 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta : Penerbit Pelajar
Manuaba,I.B.G.,2010. Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstretri
Mochtar R. 2012. Pendidikan Kebidanan Edisi 5. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Marunung. 2012. Asuhan Kebidanan Normal Bagi Bidan. Bandung : Refika Aditama
Padila. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. (2014). Yogyakarta : Nuha Medika
Purwoastuti,Th Endang dkk.2015. Panduan Kesehatan Reproduksi Dan Keluarga
Berencana. Yogyakarta : pustaka baru press

Anda mungkin juga menyukai