TINJAUAN PUSTAKA
3
4
Pada awal kehamilan uterus masih berbentuk seperti avokat, namun pada
minggu ke 12, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk
sferis. Panjang uetrus akan berubah lebih cepat dibandingkan dengan lebarnya
sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri pada minggu pertama akan
mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang mengakibatkan ismus menjadi
lebih panjang dan lunak yang disebut dengan tanda Hegar. Hal ini dapat
ditemukan dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di
dinding perut diatas simfisi pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah
dengan serviks (isthmus sangat lembek pada kehamilan). Pada usia kehamilan 6-8
minggu dengan pemeriksaan bimanual dapat dikethui tanda hegar ini.1,4
samping dan ke atas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Pada saat
pertambahan uterus akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan
karena adanya rektosigmoid di daerah kiri pelvis. Sejak trimester pertama uterus
akan mengalami kontraksi yang tidak teratur namun tidak nyeri.
Trimester II
Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan berbentuk bulat sedangkan pada
akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada kehamilan lima bulan,rahim teraba
seperti berisi cairan ketuban dan dinding rahim terasa tipis. Posisi rahim antara
lain: pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada pada rongga pelvis. Setelah
itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai
batas hati. Rahim yang hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga
abdomen kanan atau kiri. Pada kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di
isi oleh amion dimana desidua kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah
menjadi satu. Tinggi TFU terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta
telah terbentuk seluruh nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di
bawa pusat. Pada kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat.2,4
B. SERVIKS
Trimester I
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak
jaringan ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan
mengeluarkan banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh
darah, warnanya menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.5
tidak sama sepanjang serviks yang semakin kedistal rasio ini semakin besar.7
pada perempuan yang tidak hamil berkas kolagen pada serviks terbungkus rapat
dan tidak beraturan. Selama kehamilan, kolagen secara aktif disintesis dansecara
terus-menerus di remodelling oleh kolagenase, yang disekresi oleh sel serviks dan
neutrofil. Kolagen didegradasi oleh kolagenase intraseluler yang menyingkirkan
struktur prokolagen yang tidak sempurna untuk mencegah pembentukan kolagen
yang lemah, dan kolagenase ekstraseluler yang secara lambat akan melemahkan
matriks kolagen agar persalinan dapat berlangsung. Pada akhir trimester pertama
kehamilan, berkas kolagen menjadi kurang kuat terbungkus. Hal ini terjadi akibat
penurunan konsentrasi kolagen secara keseluruhan. Dengan sel-sel otot polos dan
jaringan elastis, serabut kolagen bersatu dengan arah paralel terhadap sesamanya
sehingga serviks menjadi lunak dibandingkan kondisi tidak hamil, tetapi tetap
mampu mempertahankan kehamilan.1,2
Trimester II
Pada saat kehamilan mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari
konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang
relatif dilusi dalam keadaan menyebar (dispersi) dan ter-remodelling menjadi
serat. Dispersi meningkat oleh peningkatan rasio dekorin terhadap kolagen. Hal
ini akan mengakibatkan konsentrasi air meningkat seperti halnya juga terjadi pada
asam hialuronat dan glikosaminoglikan. Asam hialuronat disekresikan oleh
fibroblast dan memiliki afinitas yang tinggi terhadap molekul air. Penurunan
kolagen lebih lanjut ini secara klinis terbuktidengan melunaknya serviks.
Beberapa perubahan ini berhubungan dengan dispersi kolagen yang terjadi lebih
awal pada kehamilan dan mengakibatkan keadaan patologis seperti serviks
inkompeten. Proses remodelling sangat kompleks dan melibatkan proses kaskade
biokimia, interaksi antara komponen seluler dan matriks ekstraseluler, serta
infiltrasi stroma serviks oleh sel-sel inflamasi seperti neutrofil dan makrofag.
Proses remodelling ini berfungsi agar uterus dapat mempertahankan kehamilan
sampai aterm dan kemudian proses destruksi serviks yang membuatnya berdilatasi
memfasilitasi persalinan. Proses perbaikan serviks erjadi setelah persalinan
sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang. Waktu yang tidak tepat
9
C. OVARIUM
Trimester I
Proses ovulasi pada kehamilan akan berhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda. Hanya satu korpus luteum yang ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progesteron dalam jumlah yang relatif minimal.
Relaksin, merupakan suatu hormon protein yang memiliki struktur mirip dengan
insulin dan insulin like growth factor I & II disekresikan oleh korpus luteum,
desidua, plasenta danhati. Aksi biologi utamanya adalah dalam proses
remodelling jaringan ikat pada saluran reproduksi, yang kemudian akan
mengakomodasikan kehamilan dan keberhasilan proses persalinan. Perannya
belum diketahui secara menyeluruh, tetapi diketahui memiliki efek pada
perubahan struktur biokimia serviks dan kontraksi miometrium yang akan
berimplikasi pada kehamilan preterm.1,2
Trimester II
Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuk
nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron ( kira-
kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas berdiameter kurang
lebih 3 cm).4,5
Trimester III
Pada trimester akhir ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran hormon estrogen dan
progesteron di ambil alih oleh plasenta.4,5
D. VAGINA DAN PERINEUM
Trimester I
Minggu ke-8 terjadi hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan
kebiruan (tanda chadwick). pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5
menyebabkan rentan terhadap infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan
elemen epitel pada sel-sel vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas
vagina disebut leukore (keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina
supaya distensi selama persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal,
jarinagn ikat longar, hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.5
11
Trimester II
Terjadi peningkatan vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang
menyolok,serta meningkatkan libido.5
Trimester III
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hiperemia terlihat jelas pada
kulit dan otot perineum dan vulva, sehingga pada vagiana akan terlihat berwarna
keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan
mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos. Perubahan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina. Papilla mukosa juga
mengalami hipertrofi dengan gambaran seperti paku sepatu. Peningkatan volume
sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan berwarna keputihan, menebal, dan
pH antara 3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan prosukdi asam laktat
glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari Lactobacilllus
acidophilus.1
2.1.2. SIRKULASI UTEROPLASENTAL
Sirkulasi uteroplasental normal sangat dibutuhkan dalam perkembangan dan
perawatan untuk fetus yang sehat. Insufiensi sirkulasi uteroplasental dapat
menjadi penyebab utama dalam retardasi pertumbuhan fetal intrauterin dan ketika
menjadi parah dapat mengakibatkan kematian fetus. Integrasi dari sirkulasi
bergantung pada aliran darah uterus yang adekuat dan fungsi normal plasenta.8
Aliran darah uterin meningkat secara progresif selama kehamilan dan mencapai
nilai rata rata antara 500ml sampai 700ml di masa aterm. Aliran darah melalui
pembuluh darah uterus sangat tinggi dan memiliki resistensi rendah. Perubahan
dalam resistensi terjadi setelah 20 minggu masa gestasi. Aliran darah uterus
kurang memiliki mekanisme autoregulasi (pembuluh darah dilatasi maksimal
selama masa kehamilan) dan aliran arteri uterin sangat bergantung pada tekanan
darah maternal dan curah jantung. Hasilnya, faktor yang mempengaruhi
perubahan aliran darah melalui uterus dapat memberikan efek berbahaya pada
suplai darah fetus.
12
oral juga bisa menyebabkan terjadinya hiperpigmentasi yang sama. Perubahan ini
dihasilkan dari cadangan melanin pada daerah epidermal dan dermal yang
penyebab pastinya belum diketahui. Adanya peningkatan kadar serum
melanocyte stimulating hormone pada akhir bulan kedua masih sangat diragukan
sebagai penyebabnya. Esterogen dan progesteron diketahui mempunyai peran
dalam melanogenesis dan diduga bisa menjadi faktor pendorongnya.1,2
2.1.4. PERUBAHAN PAYUDARA
Trimester I
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lebih
lunak. Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dn vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman dan
tegak. Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan
ASI. Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesterone
menambah sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel
sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. Dengan
demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh
progesteron dan somatomamotropin terbentuk lemak sekitar alveolua-
alveolus,sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mammae akan membesar,
lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti seluruh areola mammae karena
hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea (lemak) yang mungul diareola
primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula Montgomery tampak lebih
jelas menonjol dipermukaan areola mammae. Rasa penuh, peningkatan
sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul sejak minggu
keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil. Sensivitas
payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam. Peningkatan suplai
darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang
sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara lebih jelas
terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar payudara.1,5
14
Trimester II
Setelah bulan pertama suatu cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolustrum dapat keluar.kolustrum ini berasal dari kelenjar asinus yang mulai
bersekresi. Meskipun kolustrum dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
karena hormon ditekan oleh prolactin inhibiting hormone.setelah persalinan kadar
progesteron dan esterogen akan menurun sehingga pengaruh inhibisi progesteron
terhadap α-laktalbumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan merangsang
sintesis laktose dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu. Pada
bulan yang sama aerola, akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar Montgomery,
yaitu kelenjar sebasea dari aerola, akan membesar dan akan cenderung untuk
menonjol keluar. Jika payudara makin membesar, striae seperti yang terlihat pada
perut akan muncul. Ukuran payudara sebelum kehamilan tidak mempunyai
hubungan dengan banyaknya produksi air susu yang akan dihasilkan.1
masa akhir dari kehamilan. Sebagai hasil dari peningkatan laju metabolisme basal
tersebut, maka wanita hamil sering mengalami sensasi rasa panas yang berlebihan.
Selain itu,karena adanya beban tambahan, maka pengeluaran energi untuk
aktivitas otot lebih besar daripada normal.10
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus
dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraseluler.
Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5kg.
Tabel 1. Rekomendasi penambahan berat badan selama kehamilan berdasarkan IMT 2
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah <19,8 12,5-18
Normal 19,8-26 11,5-16
Tinggi 26-29 7-11,5
Obesitas >29 >7
Gamelli 16-20,5
Pada trimester II dan III pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambahkan berat badan perminggu sebesar 0,4kg, sementara pada perempuan
dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu
masing-masing sebesar 0,5kg dan 0,3kg.
Tabel 2. Penambahan berat badan selama kehamilan2
Jaringan dan cairan 10minggu 20minggu 30minggu 40minggu
Janin 5 300 150 3400
Plasenta 20 170 430 650
Cairan Amnion 30 350 750 800
Uterus 140 320 600 970
Mammae 45 180 360 405
Darah 100 600 1300 1450
Cairan Ekstraseluler 0 30 80 1480
Lemak 310 2050 3480 3345
Total 650 4000 8500 12500
Peningkatan jumlah cairan selama kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis.
Hal ini disebabkan oleh turunnya osmolaritas dari 10mOsm/kg yang diinduksi
oleh makin rendahnya ambang haus dan sekresi vasopresin. Fenomena ini mulai
terjadi pada awal kehamilan. Pada saat aterm + 3,5 liter cairan berasal dari janin,
plaenta, dan cairan amnion, sednagkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi
peningkatan volume darah ibu, uterus, dan payudara sehingga minimal tambahan
cairan selama kehamilan adalah 6,5 liter. Penambahan tekanan vena dibagian
bawah uterus dan mengakibatkan oklusi parsial vena kava yang bermanifestasi
pada adanya pitting edema di kaki dan tungkai terutama pada akhir kehamilan.
Penurunan tekanan osmotik koloid di interstisialjuga akan menyebabkan edema
pada akhir kehamilan. Hasil konsepsi, uetrus dan darah ibu secara relatif
16
mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan lemak dan karbohidrat.
WHO menganjurkan asupan protein per hari pada ibu hamil 54kg. Pada
kehamilan normal akan terjadi hipoglikemia puaa yang disebabkan oleh kenaikan
kadar insulin, hiperglikemia postprandial dan hiperinsulinemia. Konsentrasi
lemak, lipoprotein dan apolipoprotein dalam plasma akan meningkat selama
kehamilan. Lemak akan disimpan sebagian besar disentral yang kemudian akan
digunakan janin sebagai nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang.
LDL akan mencapai puncaknya pada minggu ke-36, sementara HDL akan
mencapai puncaknya pada minggu ke-25 berkurang sampai minggu ke-32 dan
kemudian menetap. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormon progesteron dan
esterogen.1,2
Tabel 3. Kebutuhan nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil, dan menyusui2
Perempuan Tidak Hamil
Nutrisi Hamil Menyusui
(15-18 Tahun)
Makronutrisi
Kalori (Kcal) 2200 2500 2600
Protein (g) 55 60 65
Mikronutrisi
Vitamin larut dalam lemak 800 800 1300
A (μg RE) 10 12
D (μg) 8 12
E (mg TE) 55 65
K (μg)
Vitamin larut dalam air
C (mg) 60 70 95
Folat (μg) 180 400 270
Niasin (mg) 15 17 20
Riboflavin (mg) 1,3 1,6 1,8
Tiamin (mg) 1,2 1,5 1,6
Piridoksin B6 (mg) 1,6 2,2 2,1
Kobalamin (μg) 2,0 2,2 2,6
Mineral
Kalsium (mg) 1200 1200 1200
Fosforus (mg) 1200 1200 1200
Iodin (μg) 150 175 200
Iron ( mg Fe Iron) 15 30 15
Magnesium (mg) 280 320 355
Zinc (mg) 12 15 19
Selama kehamilan ibu akan menyimpan 30 g kalsium yang sebagian besar akan
digunakan untuk pertumbuhan janin. Jumlah itu diperkirakan lainnya 2,5% dari
total kalsium ibu. Penggunaan suplemen kalsium untuk mencegah preeklamsia
tidak terbukti dan tidak disarankan untuk menggunakannya secara rutin selama
kehamilan. Zinc (Zn) sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin.
Beberapa penelitian menunjukkan kekurangan zat ini dapat menyebabkan
17
cardiac output, diukur ketika pasien berada pada posisi supine selama minggu
terakhir kehamilan, menunjukkan bahwa ada penurunan dibandingkan pada
wanita yang tidak hamil, penurunan ini tidak diobservasi ketika pasien berada
dalam posisi lateral decubitus. Sindrom hipotensi supine, yang terjadi pada 10 %
wanita hamil dikarenakan adanya oklusi pada vena yang mengakibatkan
terjadinya takikardi maternal, hipotensi arterial, penurunan kesadaran, dan pucat.
Kompresi pada aorta yang dibawah dari posisi ini mengakibatkan penurunan
perfusi uteroplasental dan mengakibatkan terjadinya asfiksia pada fetus. Oleh
karena itu, perpindahan posisi uterus dan perpindahan posisi pelvis ke arah lateral
harus dilakukan secara rutin selama trimester kedua dan ketiga dari kehamilan.8,9
ekava dan aorta, sehingga curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu
dan frekuensi jantung janin menurun, begitu juga dengan volume darah
ginjal.1,2,3,8,13
Trimester II
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, karena
uterus sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester 2, kandung kemih tertarik
keatas dan keluar dari panggul sejati kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi
7,5 cm karena kandung kemih bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada masa
hamil ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan
vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan
berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi
kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang sama, pembesaran uterus
mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung
kemih hanya berisi sedikit urine.8,9,13
Trimester III
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air
menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter lebih
berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke kanan akibat
terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri. Perubahan-perubahan ini membuat
pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar dan
juga memperlambat laju aliran urine. 9,13
Vasodilatasi renal mengakibatkan peningkatan aliran darah renal pada awal
masa kehamilan tetapi autoregulasi tetap terjaga. Ginjal umumnya membesar.
Peningkatan dari renin dan aldosterone mengakibatkan terjadinya retensi sodium.
Aliran plasma renal dan laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak 50% selama
trimester pertama dan laju filtrasi glomerulus menurun menuju ke batas normal
pada trimester ketiga. Serum kreatinin dan Blood Urea Nitrogen (BUN) mungkin
menurun menjadi 0.5-0.6 mg/dL dan 8-9mg/dL. Penurunan threshold dari tubulus
renal untuk glukosa dan asam amino umum dan sering mengakibatkan glukosuria
22
daripada wanita yang tidak hamil untuk mencapai level dermatom sensorik yang
diberikan. 9
Minimum local analgesic concentration (MLAC) digunakan dalam anestesi
obstetrik untuk membandingkan potensi relatif dari anestesi lokal dan MLAC
didefinisikan sebagai median dari konsentrasi analgesik efektif dalam 20 ml
volume untuk analgesi epidural dalam periode awal persalinan. Obstruksi dari
vena cava inferior karena pembesaran uterus mengakibatkan distensi dari vena
pleksus epidural dan meningkatkan volume darah epidural. Yang mendekati masa
akhir kehamilan menghasilkan tiga efek mayor : (1) penurunan volume cairan
serebrospinal, (2) penurunan volume potensial dari ruang epidural, (3)
peningkatan tekanan ruang epidural. Dua efek awal memicu penyebaran sefalad
dari cairan anestesi lokal selama anestesi spinal dan epidural, dimana efek yang
terakhir mungkin menjadi predisposisi dalam insidensi lebih tinggi dari punksi
dural dengan anestesi epidural.8
2.1.14. PERUBAHAN SISTEM IMUNITAS
Trimester I
Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi
vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam
kehamilan tidak berubah.13
Trimester II
Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan
dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem
imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran jelas
tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil.
Imunologi dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg kehamilan
dan terus meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian besar lagi
diterima janin selama empat minggu terakhir kehamilan.13
Trimester III
Human chorionic gonadotropin dapat menurunkan respons imun wanita hamil.
Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum menurun mulai dari minggu ke 10
kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke 30 dan tetap berada
26