Anda di halaman 1dari 22

1 2/12/201 An.

I ; 9 thn; 120 cm; 34 kg


9 S : Pasien datang dengan keluhan muntah mulai 1 hari yang lalu, setiap makan dan
IGD minum muntah, hari ini muntah 7 kali
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 37,6 N : 92x/menit RR:24x/menit BB:34 kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
A : Nausea and Vomiting
P : IVFD RL 16 tpm
Inj. Metoclopramide 3x5 mg
Parasetamol Syr 3 cth 2
Cek DL
2 2/12/201 An. Z ; 5 thn; 100 cm; 15 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+)
IGD O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 39.1 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:15 kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
Leukosit : 11.000 Typhi O : 1/200
A : Typhus Fever
P : IVFD KAEN 3B 750cc/24 Jam
Inj. Metoclopramide 3x2.5 mg
Inj. Cefotaxim 3 x 1/3
Parasetamol Syr 3 cth 1
Cek DL, widal
3 3/12/201 Nn. N ; 25 thn; 160 cm; 73 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan mual (+), muntah (+), lemas.
IGD O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 36.5 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:73 kg TD:100/60 mmHg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Nyeri epigastrium (+), BU (+), meteorismus (+)
A : Dyspepsia
P : IVFD RL guyur 500 ml, lanjut 20 tpm
Inj. Metoclopramide 3x1
Inj. Ranitidin 2x1
4 3/12/201 Ny. B ; 72thn; 150 cm; 50 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 hari yang lalu, disertai mual
IGD (+), muntah (+)
RPD : DMT-2, HT
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 37 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:50kg TD: 150/90
mmHg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
Tes Romberg (+), GDA : 243mg/dl
A : Disorders of Vestibular System
P: IVFD NS 20 tpm
Inj. Difenhidramin 3x1
Inj. Metoclopramide 2x1
Inj. Ranitidin 2 x 1
PO : Betahistine 3x1 ; captopril 3x25 ; metformin 3x500
Cek GDA
5 4/12/201 Tn. A ; 48thn; 160 cm; 60kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan diare sejak 4 hari yang lalu, hari ini diare 4 kali,
IGD disertai mual (+), nyeri perut (+), lemas (+)
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 37,7 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:50kg TD:
120/80mmHg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : BU (+), nyeri epigastrium (+)
A : Diarrhea and Gastroenteritis of presumed infection origin
P: IVFD RL 20 tpm
Inj. Ranitidin 2 x 1
PO : parasetamol 3x500 ; kotrimoxazol 2x1 ; attapulgite 2 tab/diare, max:8 tab/hari
6 4/12/201 Ny. H ; 37thn; 155cm; 57kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, disertai mual (+),
IGD nyeri kepala (+), nyeri ulu hati (+), lemas
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 39.1 N : 88/menit RR:22/menit BB:57kg TD: 100/60
mmHg
K/L : A-/I-/C-/D- petekie (-)
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
Trombosit : 85.000 mg/dl,
A: Dengue Fever
P: IVFD RL 2000cc/24 jam (24tpm)
Inj. Metoclopramide 3x1
Inj. Ranitidin 2 x 1
PO : Parasetamol 3x500 ; antasida 3x1
Cek DL
7 5/12/201 An. A ; 15 bln; 78 cm; 10,7kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, muntah (+), diare 4
IGD kali
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 38,6 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:10.7 kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : BU (+), meteorismus (+)
Leukosit : 12.400
A: Diarrhea and Gastroenteritis of presumed infection origin
P : IVFD KAEN 3B 750cc/24 Jam
Inj. Metamizole 3x 1/4
Inj. Metoclopramide 3 x 1/4
Inj. Cefotaxim 3 x250 mg
Parasetamol Syr 3 cth 1
Zink Syr 1x1
Cek DL, widal
8 5/12/201 Tn. S ; 18thn; 170cm; 65kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu, mual (+), muntah (+),
IGD nyeri kepala (+)
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 37.9 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:65kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
Leukosit : 19.900 Typhi O : 1/200 Typhi H : 1/200
A : Thypus Fever
P : IVFD RL 20 tpm
Inj. Metoclopramide 3x1
Inj. Cefotaxim 3 x 1
Inj. Ranitidin 2x1
Inj. Metamizole 3x500 mg
Parasetamol 3x500
Antasida 3x1
Cek DL, widal
9 6/12/201 An. I ; 16 thn; 145cm; 50kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan muntah 6 kali, disertai nyeri ulu hati
IGD O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 36.7 N : 92x/menit RR:22x/menit BB:50kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen :BU (+), nyeri tekan epigastrium (+)
Leukosit : 9700
A: Nausea and Vomiting
P : IVFD RL guyur 500ml, lanjut 20 tpm
Inj. Metoclopramide 3x1
Antasida 3x1
Cek DL
10 6/12/201 Nn. S ; 21 thn; 151 cm; 52 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan sesak sejak pagi, riwayat alergi (-), RPD: Asma
IGD bronchial
O : Vital Sign : Suhu : 37 N : 100x/menit RR:26x/menit BB:52kg
TD:120/80mmHg
K/L : A-/I-/C-/Dyspneu (+)
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Weezhing (+/+)
Abdomen : Supel, BU (+)
A : Asthma
P : Nebul pulmicort 1
PO : Salbutamol 3x4 mg
Prednison 3x5 mg
11 7/12/201 An. U ; 1 thn; 74 cm; 10 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu, disertai muntah (+) 3
IGD kali, hari ini diare 3 kali, demam (-)
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 36.7 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:10 kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
A : Diarrhea and Gastroenteritis of presumed infection origin
P : IVFD KAEN 3B 750cc/24jam
Inj. Metoclopramide 3x1/4
Zink Syr 1x1
Oralit tiap diare,
Cek DL, widal
12 7/12/201 An. R ; 9 thn; 125 cm; 32 kg
9 S : Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu, mual (+), muntah (+)
IGD 3 kali
O : KU : Lemah
Vital Sign : Suhu : 39.4 N : 100x/menit RR:20x/menit BB:32kg
K/L : A-/I-/C-/D-
Thorak : Cor S1, S2 reg, g(-), m(-)
Pulmo Ves (+/+), rh (-), Wz (-)
Abdomen : Supel, BU (+)
Leukosit : 13.400 Typhi O : 1/400
A : Thypus Fever
P: IVFD KAEN 3B guyur 250 ml, lanjut 16 tpm
Inj. Metoclopramide 3x1/2
Inj. Cefotaxime 2x1
Parasetamol 3x500
Cek DL, widal
13 Tn. A/65 tahun
S: Seorang pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 minggu, keluhan
berputar terjadi kurang dari 1 menit, timbul sewaktu-waktu, kadang disertai bunyi
berdenging pada kedua telinga dan penurunan pendengaran yang hilang timbul.
O : TD:110/70mmHg, N: 88x/menit, T:36,7 RR:18x/menit, BB : 65 kg Romberg test (-)
A: Meniere’s Disease
P: Betahistine 3x1, Furosemide 1x20 mg
14 An.B/6 tahun
S: Seorang pasien datang dengan keluhan telinga kanan nyeri sejak 4 hari yang lalu
disertai demam, batuk, pilek.
O: T:37,9, BB: 20 kg status lokalis Auricular (D) : membran timpani hiperemis (+), intak
(+)
A: Otitis Media Akut (AD)
P: Amoxicillin 3x1/2 tab, Parasetamol 3x1/2 tab
15 Tn J/25 tahun
S : Pasien datang dengan keluhan bersin-bersin dan pilek, pilek berwarna bening dan
encer. Keluhan terjadi hampir setiap hari selama 6 minggu terutama setiap terkena
debu. Ibu pasien memiliki riwayat gatal-gatal. Pasien juga mengeluh susah tidur dan
tidak dapat bekerja karena bersin-bersin dan pilek
O: T: 37, BB : 60 kg, Status Lokalis, Konka nasalis : hiperemis (+), edema (+), sekret (+)
A: Rhinitis Alergi Persisten Sedang Berat
P : Cetirizine 1x10 mg, Prednison 2x 5 mg
16 Ny L/48 tahun
S: Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pergelangan tangan kanan. 3 jari bagian
tengah, dan terdapat rasa kebas. Diketahui pasien bekerja sebagai tukang rujak.
Keluhan nyeri menjalar dan kesemutan dari pergelangan tangan ke ujung-ujung jari
setelah menekuk pergelangan tangan selama kurang lebih 60 detik.
O: Tinnel test (+), phalen test (+), Atrofi thenar (-). TD : 110/70 mmHg
A: Carpal Tunnel Syndrome
P: Na Diclofenac 3x50 mg, wrist splint
17 Nn. D/ 22 tahun
S : Pasien perempuan datang ke PKM dengan keluhan nyeri kepala sebelah kanan
yang berdenyut disertai dengan mual dan muntah. Keluhan nyeri dirasakan semakin
berat bila berjalan atau menaiki tangga
O: TD : 120/70 mmHg, N : 96x/menit, T: 36, RR:20x/menit
A: Common Migraine
P: Parasetamol 3x500, CTM 3x4 mg, Metoclopramide 3x1
18 An. E/13 tahun
S: Pasien laki-laki usia 13 tahun datang ke PKM dengan keluhan sering gatal di bokong
dan sela-sela jari sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan terutama dirasakan pada malam
hari. Diketahui pasien tinggal di pondok. Hampir seluruh teman pasien di pondok
mengeluhkan hal yang sama
O : Status lokalis : Pmx dermatologis : ditemukan papul eritema, pustul, pada bokong
dan sela-sela jari
A: Skabies
P: Scabimite cream sue. Loratadine 1x10 mg
19 Ny. F/30 tahun
S : seorang pasien perempuan datang dengan keluhan sulit menutup mata. Keluhan
sudah dirasakan pasien 2 hari yang lalu setelah ketiduran di lantai. Pasien merasa sulit
untuk makan karena mulut sebelah kanan tidak bisa digerakkan, pasien juga tidak bisa
mengernyitkan dahi
O : Paresis NVII perifer
A: Bells palsy
P: Acyclovir 5x800 10 hari, Prednison 4x3 tab (60 mg), tappering off (50-40-30-20-10-
stop)
20 Ny.H /40 tahun
S: Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke PKM dengan keluhan terdapat bercak
kehitaman yang kering pada kaki kanannya disertai gatal sejak 1 bulan. Gatal muncul
mendadak, biasanya bertambah berat saat malam hari menjelang tidur.
O: Status lokalis : Pedis (D) sisi ekstensor : lesi lentikular sampai numular, papul
hiperpigmentasi multipel berkonfluen, likenifikasi (+), skuama halus (+), ekskoriasi(+)
A : Liken simpleks kronis
P: Betamethasone salep 2x1, CTM 0-0-4mg
21 Tn. I/ 45 tahun
S : Pasien laki-laki usia 45 tahun datang mengeluhkan pusing berputar setiap setelah
bangun tidur sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan diperingan dengan tidur dan diperberat
dengan perubahan posisi mendadak, terutama jika pasien miring kekanan. Gangguan
dan lainnya disangkal
O: TD:120/80mmHg, N: 96x/menit, T:36,7 RR:18x/menit, BB : 60 kg , Tes Romberg (+)
pasien jatuh kearah kiri.
A : BPPV
P : Betahistine 3x1. Epley manuver, Dix-Hallpike manuver
22 Nn. N/20 tahun
S: Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke PKM dengan keluhan muncul bintil-
bintil diwajah yang terasa perih dan nyeri.
O : Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
Status dermatologis : papul eritematosa jumlahnya 8 dan komedo berjumlah 18.
A: Acne Vulgaris
P : klindamisin 2x500 mg, benzoil peroksida salep 2x1 (basiron)
23 An.K/7 tahun
S : Seorang anak perempuan usia 7 tahun dengan keluhan muncul bercak kemerahan
gatal pada lipat siku,lipat lutut. Menurut orang tua pasien, sewaktu pasien masih bayi
pernah mengalami keluhan yang sama tapi di daerah pipi. RPK: ayah pasien memiliki
riwayat asma.
O : Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal. BB: 20 kg
Status dermatologis pada fosa cubiti, fosa poplitea : makula eritematosa multipel,
plakat, skuama, dan sedikit erosi.
A: Dermatitis Atopi
P: Loratadine 1x5 mg ; Prednison 1x2,5 mg. Calamine lotion 2x1
24 Nn.L/17 tahun
S : Pasien perempuan usia 17 tahun datang ke puskemas dengan keluhan gatal pada
pergelangan tangan kiri sejak 2 hari yang lalu. Keluhan berawal saat pasien memakai
jam tangan baru.
O : Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
Status dermatologis : makula eritematosa,papul sebesar jarum pentul, krusta,dan
eksudat.
A : Dermatitis Kontak Alergi
P : Cetirizine 1x10 mg ; Flucinolone acetonide 2 dd ue
25 Tn. M/50 tahun
S : Seorang pasien laki-laki usia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan
muncul bercak kemerahan yang semakin jelas terlihat dan semakin meluas pada
punggung, kedua lengan, dan kedua kakinya sejak 1 minggu yang lalu.
O : Pemeriksaan fisik umum dalam batas normal.
Status dermatologis : tampak makula eritematosa multipel disertai nyeri tekan,
neuritis akut,dan pembesaran KGB.
A : Reaksi Reversal Morbus Hansen Tipe Multi Basiler
P: Prednison 40mg/hari, tappering off setiap 2 minggu ; obat program kusta
diteruskan
26 Ny. P/33 tahun
S : Pasien perempuan datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut kanan atas
sejak 1minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama setelah makan makanan berlemak
dan menjalar hingga kebahu kanan.Pasien juga mengeluh mual,muntah,dan tubuh
menguning. Saat perut kanan atas ditekan dan pasien disuruh menarik napas,tiba-tiba
berhenti karena sakit.
O : BMI29 ,TD120/80 mmHg, nadi80x/menit, suhu36,6C, ikterik(+),defans muskular(-).
Murphy sign (+)
A : Kolesistitis
P : Cefixime 2x100 mg ; braxidin 2x1 ; Metoclopramid 3x1
Hidrasi IV, bowel rest, koreksi elektrolit, KIE
27 Tn. R/18 tahun
S: Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan diare sejak 3
hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah (-), dan disertai demam.
O:KU: Baik, TD100/60mmHg, nadi88x/menit, RR20x/menit, suhu38,2C, turgor kembali
dengan cepat, tidak ditemukan adanya tanda dehidrasi.
A: Disentri Basiler/Shigellosis
P: Ciprofloxacin 2x500 ; oralit 1 sachet/diare ; attapulgite 2 tab/diare
28 Tn. S/20 tahun
S : Pasien laki-laki usia 18 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan diare sejak 3
hari yang lalu. Diare berlendir, berdarah, dan disertai demam.
O: KU : baik, TD100/60mmHg, nadi88x/menit,RR20x/menit, suhu38,2C, turgor
kembali dengan cepat, tidak ditemukan adanya tanda dehidrasi.
A: Disentri amoebiasis
P: Metronidazole 2x500, oralit 1 sachet/diare ; attapulgite 2 tab/diare
29 Ny.T/25 tahun
S: Pasien perempuan usia 25 tahun datang ke PKM dengan keluhan sering pusing dan
badan terasa lemas sejak 1 minggu yang lalu.
O: K/L : Anemis (+)/ikterik (-)/cyanosis (-)/Dyspneu (-), atrofi papil lidah (+).
TD100/60mmHg, nadi88x/menit,RR20x/menit, suhu 36,2C
DL: Hb 8mg/dl, MCV 78 fl, MCHC normal.
A: Anemia Hipokrom Mikrositik
P: Fe 1x1, B complex 1x1, KIE konsumsi makanan dengan kadar besi tinggi ex: hewani
(hati, daging), nabati (kacang-kacangan, bayam)
30 Tn. X/35 tahun
S: Pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam naik
turun sejak 6 hari lalu. Demam sempat turun 3 hari yang lalu namun demam lagi 1
hari SMRS. Pasien juga mengeluh nyeri kepala, muntah, mimisan, gusi berdarah, dan
muncul bintik-bintik merah di kaki.
O : TD 110/70mmHg, nadi90x/menit, RR20x/menit, suhu37,5C, tampak ptekiae
dikedua ekstremitas bawah. DL : Hb15mg/dl, HCT45%, leukosit 3.000/cmm, trombosit
98.000/cmm.
A : DHF grade II
P: MRS, IVFD RL 2000cc/24 jam, Inj. Metoclopramid 3x1 , Parasetamol 3x500
31 Ny. P/28 tahun
S : Seorang perempuan usia 28 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan nyeri
dadas ejak 3 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan mual, muntah, dan rasa terbakar
didada yang menjalar keleher. Keluhan tidak berkurang dengan istirahat maupun
berbaring. Selain itu pasien juga mengeluh sering kembung dan bersendawa.
O: TD120/80mmHg, nadi76x/menit, RR18x/menit,suhu36,8C, nyeri tekan epigastrium
(+).
A : GERD
P : Antasida 3x1, Omeprazol 2x1
32 Tn. U/ 67 tahun
S : Pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak sejak 1 tahun
terakhir dan semakin hari dirasakan semakin memberat bila sedang beraktifitas. Sejak
2 hari ini sesak dirasakan sangat mengganggu, disertai batuk berdahak berwarna
kehijauan. Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak usia 20 tahun sebanyak 2
bungkus sehari.
O : TD130/80mmHg, nadi100x/menit, RR30x/menit, suhu37,1C, barrel chest(+),
pursued lips breathing(+), wheezing+/+, rhonki+/+.
A: COPD
P: MRS, O2 nasal kanul 4 lpm, nebul pulmicort 3x1, salbutamol 3x4 mg,
metilprednisolon 3x4 mg
33 Nn. V/19 tahun
S: Seorang perempuan usia 19 tahun datang ke IGD PKM dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 jam lalu, batuk,dan mengi.Pasien tampak sesak bila bicara dan terputus-putus
setelah mengucap beberapa kata.Pasien merasa sesak bila berbaring dan memilih
duduk. Sesak seperti ini sudah beberapa kali dialami pasien namun sifatnya hilang
timbul. Ibu pasien mempunyai penyakit serupa.
O: TD110/70mmHg, nadi90x/menit, RR32x/menit, suhu36,7C, pemeriksaan dada
didapatkan retraksi ,Rh-/-dan Wh+/+
A : Asma Bronkial
P : Nebul pulmicort I, salbutamol 3x4 mg, metilprednisolon 3x4 mg
34 Ny. W/67 tahun
S: Pasien perempuan berusia 67 tahun dibawa keluarganya ke IGD PKM dengan
keluhan sesak napas. Keluarga mengatakan pasien mulai mengalami sesak setelah
disuapi makanan dan tersedak. Diketahui pasien adalah seorang penderita stroke
yang sudah 1 tahun ini bed rest dirumah.
O: A-/I-/C-/Dyspneu (+)
TD110/70mmHg, nasi98x/menit, RR28x/menit, suhu37,1C, rhonki+/+.
A: Pneumonia Aspirasi, CVA sequele
P: MRS, O2 nasal kanul 4 lpm, Inj. Cefotaxim 2x1, Nebul bricasma 3x1
35 Ny. Y/50 tahun
S: Pasien perempuan usia 50 tahun datang ke puskesmas untuk pemeriksaan berkala
kadar gula darah tiap bulannya.Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus selama
bertahun-tahun.
O: TD150/100mmHg, nadi86x/menit,RR18x/menit,suhu36,5.
A : Hipertensi gr I
P : Captopril 1x25 mg
36 Tn. Z/ 67 tahun
S: Pasien laki-laki usia 67 tahun datang ke PKM dengan keluhan sesak napas sejak 2
bulan yang lalu. Sesak dirasakan semakin bertambah berat apabila pasien
beraktivitas.jalan agak jauh sudah sesak. Pasien juga mengeluhkan harus tidur dengan
menggunakan 2-3 bantal dan sering terbangun pada malam hari karena tiba-tiba
sesak.Pasien adalah seorang penderita hipertensi yang jarang kontrol dan tidak
minum obat antihipertensi rutin.
O: TD150/100mmHg, nadi114kali/menit, RR32kali/menit, suhu36,8C,
rhonki+/+dibasalparu. JVP (+)
A: CHF NYHA III
P: Furosemide 40-0-0 ; Bisoprolol 0-2,5 mg -0
37 An. N/10 tahun
S: Anak laki-laki usia 10 tahun datang dibawa orangtuanya ke PKM dengan keluhan
demam sejak 2 hari lalu. Menurut ibu keluhan disertai bengkak dikedua pipi yang
semakin membesar dan anak mengeluh nyeri saat makan sehingga nafsu makan
menurun.Kakak pasien juga sempat mengalami keluhan yang sama sekitar 2 minggu
yang lalu.
O: suhu37.7C,rongga mulut bersih, tidak ditemukan pus.
Pembengkakan Kel. Parotis (+), nyeri otot leher (+), nyeri telinga jika mengunyah (+)
A : Parotitis
P : paracetamol 3x500 ; vit C 3x1
38 By A/8 bulan
S : Seorang bayi usia 8 bulan datang dibawa ibunya dengan keluhan muncul plak putih
pada rongga mulut. Keluhan disertai bayi yang tidak mau minum susu dan rewel.
O: Status lokalis : plak putih pada lidah (+), dapat diangkat (+), dasar eritema (+)
A : Kandidiasis oral
P: Nystatin drop 3 gtt 1
39 An/ T/ 7 tahun
S: Seorang anak laki-laki usia 7 tahun datang dibawa ibunya ke PKM dengan keluhan
muncul bintil-bintil dibadan. Keluhan disertai gatal, berair,dan demam 3 hari yang
lalu. Menurut ibunya, teman sekelas pasien mengalami keluhan yang sama.
O : T: 38,2 ; BB : 25 kg Status lokalis: vesikel multipel, tampak beberapa erosi.
A : Varicella
P: paracetamol 3x500 ; acyclovir 5x400 selama 7 hari ; loratadine 1x5 mg
40 An. C/ 2 tahun
S : Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang dibawa ibunya ke
IGDdengankeluhandiaresejak3hariyanglalu.Diaresebanyakkuranglebih5gelassetiaphari
nya.
O : KU : rewel, Pmx fisik : mata cekung,turgor kembali lambat , masih mau minum.
BB : 12 kg
A : Dehidrasi Ringan Sedang ec GEA
P : IVFD D51/2 NS 750 cc/24 jam ; oralit 1 sachet/diare ; zink syr 1x1
41 Ny. T/28 tahun
S : Seorang perempuan usia 28 tahun ,datang ke puskesmas dengan keluhan demam
sejak 8 hari yang lalu. Dalam seminggu terakhir payudara dirasakan sangat nyeri.
Diketahui pasien melahirkan anaknya 3 minggu lalu dan aktif memberikan ASI kepada
bayinya.
O : Status lokalis : Mammae (D) : hiperemis dan nyeri tekan(+).
A : Mastitis
P: Eritromisin 2x500 mg ; Parasetamol 3x500
42 Tn. A/28 tahun
S: Seorang laki-laki usia 28 tahun datang ke IGD PKM dengan keluhan nyeri perut
kanan bawah sejak 8 jam yang lalu. Awalnya nyeri dirasakan pada ulu hati kemudian
menjalar kebagian kanan bawah. Keluhan disertai mual, muntah, dan tidak nafsu
makan.
O : TD110/80mmHg, nadi90kali/menit, RR20kali/menit, suhu38,7C, nyeri tekan
McBurney(+), nyeri alih (+),nyeri tekan lepas (+).Hasil DL: leukosit 15.000
A : Appendisitis akut
P : Rujuk RS
43 Ny.F/40 tahun
S : Seorang perempuan usia 40 tahun datang ke PKM dengan keluhan muncul
benjolan di punggung kanan belakang. Awalnya benjolan kecil dan sekarang sebesar
telur.Tidak ada penurunan berat badan drastis.
O : Status lokalis : Massa pseudokistik dengan ukuran7x7cm,berbatas tegas, subkutan,
kenyal, mobile, warna seperti warna kulit,dan tidak nyeri
A : Lipoma
P : Rujuk Poli Bedah
44 Tn E/55 tahun
S : Pasien laki-laki usia 55 tahun datang ke PKM dengan keluhan sulit buang air kecil
sejak 2 minggu yang lalu.Pasien mengaku kencing keluar sedikit-sedikit dan terkadang
harus mengedan. Nyeri saat BAK disangkal.
O : TD120/90mmHg, nadi80kali/menit, RR18kali/menit, suhu36,5C.
RT : prostat teraba kenyal, tidak ada nyeri tekan,pool atas tidak teraba.
A : BPH
P: Harnal 1x1 ; avodart 1x1

45 An. H/ 1 tahun
S: Bayi laki-laki usia 1 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan ujung penis
menggelembung setiap kali buang air kencing, namun tidak pernah rewel saat
BAK.Keluhan demam dan nyeri disangkal.
O : Status Lokalis : preputium menempel pada gland penis,dan sulit ditarik
kebelakang.
A: Fimosis
P : Sirkumsisi

46 Tn.R/45 tahun
S : Pria 45 tahun mengeluh nyeri ulu hati seperti terbakar sejak 1 minggu. Nyeri
memberat saat lapar dan membaik setelah makan. Tidak ada demam, mual, atau
muntah.
O : nyeri epigastrium (+).
A : Ulkus duodenum
P : Omeprazol 2x20 ac
47 Ny.U/65 tahun
S : Seorang wanita, usia 65 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri di lutut,
yang hilang timbul sejak2 tahun lalu. Nyeri sering kali disertai kaku sendi<1 jam saat
bangun tidurpagi hari. Pasien juga kesulitan menekuk kedua lututnya.
O : TD120/90mmHg, nadi 80kali/menit, RR 18kali/menit, suhu36,5C.
status lokalis: Genu (D): edema (+); eritema(+); nyeri tekan(+); krepitasi(+).
A : OA Genu (D)
P : Na diclofenac 3x50 pc

48 Ny.J/35 tahun
Seorang perempuan berusia 35tahun datang ke PKM mengeluh mudah lelahdan tidak
bisa berkonsentrasi. Pasien juga mengeluhkan sulit tidur sejak 3 minggu. Bila
tidur,pasien mudah terbangun pada dini hari dan sulit untuk tidur kembali.
O : Pmx fisik umum DBN
A : Insomnia
P : CTM 0-0-4 mg,
Sleep Higiene (Edukasi mengenai diet, olahraga, Faktor lingkungan tempat tidur)
Terapi kontrol stimulus:, menghindari aktivitas-aktivitas yang tidak boleh dilakukan
saat masuk jam tidur
49 Tn. R/20 tahun
S : Laki-laki 20 tahun mengeluh kemerahan dipunggung telapak tangan sejak 1 hari
yang lalu. Sebelumnya pasien minum obat yang didapat dari puskesmas. Pasien
pernah mengalami hal serupa ditempat yang sama.
O : Status Lokalis Palmar (D) : lesi numular hiperemis
A: Fixed Drug Eruption
P : Dexamethason 3x0.5 ; cetirizine 1x10 mg
50 Ny. P/35 tahun
S : Pasien perempuan usia 35 tahun datang dengan keluhan terdapat benjolan pada
kemaluannya, keluhan disertai rasa nyeri dan panas,
O : Status lokalis : tampak vesikel multipel berkelompok, beberapa sudah pecah dan
tertutup krusta,
A : Herpes Simpleks
P : Acyclovir 5x200 selama 7 hari; cetirizine 1x10 mg

51 Tn. L/30 tahun


S : laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan gatal di punggung. Gatal terutama
dirasakan saat berkeringat. keluhan ini terjadi sejak 2 bulan yang lalu. Akhir-akhir ini
keluhan semakin gatal dan bercak putih tampak meluas di punggung
O: Status lokalis : tampak makula hipopigmentasi dengan skuama halus numular
A : Pitiriasis Versikolor
P : Ketoconazole 1x200 mg ; loratadine 1x10 mg ; ketoconazole salep 2 dd ue
52 Ny.O/26 tahun
S : Wanita 26 tahun datang ke puskesmas, dengan keluhan rasa terbakar pada lengan
kiri atas. Dua hari yang lalu muncul benjolan kemerahan berisi cairan melingkar
berbentuk pita dan bertambah banyak.
O : T: 37,5oC, nadi112x/menit, tekanan darah 120/70mmHg. Effloresensi : vesikel
berisi cairan jernih sesuai dermatom kulit, dasar eritema. beberapa vesikel pecah
meninggalkan krusta.
A : Herpes Zooster
P : Acyclovir 5x800 selama 7 hari ; Na diclofenac 3x50

53 An.K/8 tahun
S : Laki-laki berusia 8 tahun berobat karena kaki kanan borokan. 5 hari sebelumnya
terjatuh dari sepeda dan mengalami luka lecet. Luka sering gatal dan digaruk.Luka
dirasa semakin meluas,sempat bernanah,dan nyeri pada kulit sekitar.
O: Status dermatologi : Tibia (D) sisi ekstensor tampak ulkus berdiameter 3cm, dasar
krusta kuning kecoklatan, sedikit meninggi(punched-out),dan tampak kemerahan
pada kulit sekitar.
A : Ektima
P : Rawat Luka, Basitrasin salep 2 dd ue ; amoxicillin 3x1/2 tab

54 Ny. T/44 tahun


S : Perempuan 44 tahun datang ke pkm dengan keluhan bercak kemerahan yang gelap
dikedua lipat paha yang mulai muncul sejak 3 bulan.Keluhan ini dirasakan membesar
dan terasa semakin gatal,terutama saat berkeringat.
O : Efloresensi: tampak makula hiperpigmentasi bebatas tegas dan bentuk tak
beraturan, dengan multipel papul dan eksoriasi, dibagian tepi lebih eritema dan gatal.
A : Tinea Kruris
P : ketoconazole 1x200 mg ; ketoconazole salep 2 dd ue ; cetirizine 1x10 mg

55 An. I/8 tahun


S : Seorang anak berusia 8 tahun mengeluh nyeri pada telinga kanannya, sebelumnya
ada riwayat batuk pilek
O : status lokalis auricular (D): meatus akustikus eksterna edema,hiperemi, membran
timpani tidak bisa dievaluasi, tidak ada sekret.
A : Otitis Eksterna Difusa
P : Amoxicilin 3x1/2 tab ; cetirizine 1x5 mg

56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
10
0

F3.1

JUDUL LAPORAN

Kegiatan Imunisasi di Posyandu Buddagan

LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin.
Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan
demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang
ditimbulkannya akan berkurang

PERMASALAHAN

Ada beberapa anak yang tidak imunisasi lengkap dikarenakan ibunya takut jika setelah imunisasi
anaknya demam. serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

KIE pada orang tua akan pentingnya imunisasi dan efek samping setelah di imunisasi

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat
penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya.
KIE pada orang tua bahwa Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh dan akan hilang dalam 1
- 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1
sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan
kecil yang agak keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan
apapun.

Setelah diimunisasi tiap anak diberikan parasetamol untuk mengurangi keluhan demam yang biasa
timbul akibat imunisasi

PELAKSANAAN

Kegiatan imunisasi dilakukan di Posyandu Buddagan, Desa Pademawu, Kabupaten Pamekasan dengan
jumlah peserta sebanyak 35

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu rutin serta KIE pada orang tua imunisasi sesuai jadwal di buku KIA

F3.2

JUDUL LAPORAN

Kegiatan Imunisasi di Posyandu Pademawu Barat

LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin.
Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan
demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang
ditimbulkannya akan berkurang.

PERMASALAHAN

Ada beberapa anak yang tidak imunisasi lengkap dikarenakan ibunya takut jika setelah imunisasi
anaknya demam. serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

KIE pada orang tua akan pentingnya imunisasi dan efek samping setelah di imunisasi

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat
penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya.
KIE pada orang tua bahwa Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh dan akan hilang dalam 1
- 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1
sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan
kecil yang agak keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan
apapun.

Setelah diimunisasi tiap anak diberikan parasetamol untuk mengurangi keluhan demam yang biasa
timbul akibat imunisasi

PELAKSANAAN

Kegiatan imunisasi dilakukan di Posyandu Pademawu Barat, Desa Pademawu, Kabupaten Pamekasan
dengan jumlah peserta sebanyak 23

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu rutin serta KIE pada orang tua imunisasi sesuai jadwal di buku KIA

F3.3

JUDUL LAPORAN

Kegiatan Imunisasi di Posyandu Genteng, Dusun Bartim

LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin.
Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan
demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang
ditimbulkannya akan berkurang.

PERMASALAHAN

Ada beberapa anak yang tidak imunisasi lengkap dikarenakan ibunya takut jika setelah imunisasi
anaknya demam. serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

KIE pada orang tua akan pentingnya imunisasi dan efek samping setelah di imunisasi

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat
penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya.
KIE pada orang tua bahwa Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh dan akan hilang dalam 1
- 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1
sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan
kecil yang agak keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan
apapun.

Setelah diimunisasi tiap anak diberikan parasetamol untuk mengurangi keluhan demam yang biasa
timbul akibat imunisasi

PELAKSANAAN

Kegiatan imunisasi dilakukan di Posyandu Genteng, Dusun Bartim, Kabupaten Pamekasan dengan
jumlah peserta sebanyak 37

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu rutin serta KIE pada orang tua imunisasi sesuai jadwal di buku KIA

F3.4

JUDUL LAPORAN

Kegiatan Imunisasi di Posyandu Bunder

LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin.
Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan
demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang
ditimbulkannya akan berkurang.

PERMASALAHAN

Ada beberapa anak yang tidak imunisasi lengkap dikarenakan ibunya takut jika setelah imunisasi
anaknya demam. serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

KIE pada orang tua akan pentingnya imunisasi dan efek samping setelah di imunisasi

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat
penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya.
KIE pada orang tua bahwa Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh dan akan hilang dalam 1
- 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1
sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan
kecil yang agak keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan
apapun.

Setelah diimunisasi tiap anak diberikan parasetamol untuk mengurangi keluhan demam yang biasa
timbul akibat imunisasi

PELAKSANAAN

Kegiatan imunisasi dilakukan di Posyandu Bunder,Desa Pademawu, Kabupaten Pamekasan dengan


jumlah peserta sebanyak 25

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu rutin serta KIE pada orang tua imunisasi sesuai jadwal di buku KIA

F3.5

JUDUL LAPORAN

Kegiatan Imunisasi di Posyandu Mondung

LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin.
Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan
demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang
ditimbulkannya akan berkurang.

PERMASALAHAN

Ada beberapa anak yang tidak imunisasi lengkap dikarenakan ibunya takut jika setelah imunisasi
anaknya demam. serta kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya imunisasi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

KIE pada orang tua akan pentingnya imunisasi dan efek samping setelah di imunisasi

Orangtua atau pengantar perlu diberitahu bahwa setelah imunisasi dapat timbul reaksi lokal di tempat
penyuntikan atau reaksi umum berupa keluhan dan gejala tertentu, tergantung pada jenis vaksinnya.
KIE pada orang tua bahwa Reaksi tersebut umumnya ringan, mudah diatasi oleh dan akan hilang dalam 1
- 2 hari. Di tempat suntikan kadang-kadang timbul kemerahan, pembekakan, gatal, nyeri selama 1
sampai 2 hari. Kompres hangat dapat mengurangi keadaan tersebut. Kadang-kadang teraba benjolan
kecil yang agak keras selama beberapa minggu atau lebih, tetapi umunya tidak perlu dilakukan tindakan
apapun.

Setelah diimunisasi tiap anak diberikan parasetamol untuk mengurangi keluhan demam yang biasa
timbul akibat imunisasi

PELAKSANAAN

Kegiatan imunisasi dilakukan di Posyandu Mondung,Desa Pademawu, Kabupaten Pamekasan dengan


jumlah peserta sebanyak 39

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu rutin serta KIE pada orang tua imunisasi sesuai jadwal di buku KIA

F5.1

JUDUL LAPORAN

Penyuluhan Pencegahan DBD di Posyandu Tegalsari, Pademawu Barat

LATAR BELAKANG
Selama ini upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan (penyakit DBD), masih
banyak berorientasi pada penyembuhan penyakit. Dalam arti apa yang dilakukan masyarakat dalam
bidang kesehatan hanya untuk mengatasi penyakit yang telah terjadi atau menimpanya, di mana hal ini
dirasa kurang efektif karena banyaknya pengeluaran. Upaya yang lebih efektif dalam mengatasi masalah
kesehatan sebenarnya adalah dengan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit dengan berperilaku hidup sehat serta memelihara lingkungan sekitar, namun hal ini ternyata
belum disadari dan dilakukan sepenuhnya oleh masyarakat, oleh karena itu pentingnya dilakukan
penyuluhan mengenai pencegahan DBD.

PERMASALAHAN

Memasuki musim penghujan dikhawatirkan akan banyak terjadinya DBD di lingkungan Pademawu, serta
mulai terdapat pasien dengan diagnosis DBD yang dirawat di puskesmas pademawu. Untuk mencegah
tersebut perlu edukasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan DBD.

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Melakukan penyuluhan tentang upaya pencegahan DBD, serta mengedukasi gejala-gejala akibat DBD.
Diharapkan masyarakat mengetahui gejala klinis DBD lebih awal sehingga dapat waspada dan cepat
tanggap untuk segera ke fasilitas kesehatan lebih lanjut.

Upaya edukasi terhadap masyarakat diantaranya :

melakukan PSN 3M Plus.

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi


penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan
air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk
membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding
tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari
untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6
bulan.

2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti


bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur
barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat
berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali, kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali


atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan seperti menaburkan bubuk
larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan, menanam tanaman pengusir nyamuk,
menggunakan kelambu saat tidur dan menggunakan anti nyamuk.

PELAKSANAAN

Kegiatan penyuluhan dilakukan di Posyandu Tegalsari,Desa Pademawu, Kabupaten Pamekasan dengan


jumlah peserta sebanyak 60

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya surveilens DBD

F5.2

JUDUL LAPORAN
Penyuluhan Diet Hipertensi

LATAR BELAKANG

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang
seperti stroke, gagal ginjal, penyakit jantung dan lain-lain. Saat ini penyakit hipertensi masih cukup tinggi
dan masih cendurung meningkat, yang disebabkan penderita tidak patuh melaksanakan diet karena
kurangnya pengetahuan tentang diet hipertensi sehingga penyakit hipertensi sering tidak terkontrol. .
Pemberian nutrisi dan pola diet yang optimal pada lansia perlu mendapat perhatian yang lebih. Diet
yang optimal merupakan kunci agar tekanan darah terkontrol, oleh Karena itu pentingnya diadakan
penyuluhan tentang diet pada pasien hipertensi.

PERMASALAHAN

Kurangnya pengetahuan tentang diet hipertensi di Pademawu, serta kebiasaan masyarakat Madura
termasuk masyarakat pademawu khususnya yang gemar konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi

 PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI

Melakukan penyuluhan tentang diet hipertensi. Diantaranya

1. Pengaturan makanan: bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi serta yang dihindari pada
penderita hipertensi

2. Tujuan Diet Hipertensi

3. Syarat Diet Hipertensi

4. Cara mengatur Diet

Pengaturan Makanan

BAHAN MAKANAN DIANJURKAN : • Makanan yang segar: sumber hidrat arang, protein nabati dan
hewani, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat. • Makanan yang diolah tanpa atau
sedikit menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk. • Sumber protein hewani: penggunaan
daging/ ayam/ ikan paling banyak 100 gram/ hari. Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari. • Susu segar 200 ml/
hari

BAHAN MAKANAN YANG DIBATASI : • Pemakaian garam dapur • Penggunaan bahan makanan yang
mengandung natrium seperti soda kue

BAHAN MAKANAN YANG DIHINDARI : • Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing • Makanan yang
diolah menggunakan garam natrium - Crackers, pastries, dan kue lain- lain - Krupuk, kripik dan makanan
kering yang asin • Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-
buahan dalam kaleng • Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering,
telur asin, telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah • Mentega dan keju • Bumbu-bumbu: kecap
asin, terasi, petis, garam, saus tomat, saus sambel, tauco dan bumbu penyedap lainnya • Makanan yang
mengandung alkohol misalnya: durian, tape

Tujuan Diet Hipertensi :

a. Membantu menurunkan tekanan darah

b. Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema atau bengkak *)

Syarat Diet Hipertensi :

a. Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang

b. Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita

c. Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan obat yang diberikan

Cara mengatur Diet

a. Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir, bawang merah, bawang
putih, jahe, kencur, salam dan bumbu lain yang tidak mengandung atau sedikit garam Na.

b. Makanan lebih enak ditumis, digoreng, dipanggang, walaupun tanpa garam

c. Bubuhkan garam saat di atas meja makan, gunakan garam beryodium (30 – 80 ppm), tidak lebih
dari ½ sendok teh/ hari

d. Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium

PELAKSANAAN

Kegiatan penyuluhan dilakukan di Posyandu lansia di desa Bunder, Pademawu, Kabupaten Pamekasan
dengan jumlah peserta sebanyak 60

MONITORING & EVALUASI

Diadakannya posyandu lansia rutin serta pengukuran TD secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai