Anda di halaman 1dari 38

UPAYAPENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

DALAM MENGHADAPI MASALAH IMAANTEROSEPT

Oleh :
Dymas Bryliandi Nofarengga, S.Ked

Kepaniteraan Klinik Madya


Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
Puskesmas Donomulyo
2018
Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Umur : 61tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Dsn Bandung 10/2
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Tamat SD
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Tanggal Periksa : 21 Agustus 2018
Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri Dada


Harapan : Pasien berharap agar keluhan bisa segera sembuh
Kekhawatiran : Keluhan semakin memberat

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Puskesmas Donomulyo dengan keluhan nyeri dada sejak 4 jam yang lalu
setelah bangun tidur. Nyeri dada dirasakan sebelah kiri tembus ke punggung. Nyeri dada juga terasa
seperti ditimpa beban berat. Nyeri dada seperti ini sering hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu dan
mereda bila beristirahat. Pasien merasa sesak nafas. Terdapat keringat dingin. Terdapat mual. Dada
dirasakan berdebar-debar.
Con’t

Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, dan tidak rutin kontrol.
Pasien semakin membatasi aktivitas fisik karena bila banyak bergerak pasien merasa sesak
dan sakit dada yang hilang jika beristirahat. Nyeri dada juga muncul jika banyak pikiran.
Pasien tidak ada kebiasaan merokok. Pasien tidak merasa cepat haus/lapar ataupun
terbangun untuk BAK di malam hari.
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Riwayat MRS : disangkal
 Riwayat hipertensi : (+) sejak 15 tahun yang lalu.
 Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat alergi obat/makanan : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :


 Riwayat Hipertensi : ayah pasien (+)
 Riwayat Diabetes Melitus : disangkal
 Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
 Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat Kebiasaan
 Merokok (disangkal)
 Minum kopi (disangkal)
 Minum alkohol (disangkal)
 Olah raga (tidak pernah olahraga)
 Riwayat Sosial Ekonomi
 Penghasilan keluarga cukup. Penghasilan didapatkan dari bertani.
Pasien adalah seorang janda. Ketiga anaknya sudah menikah. Saat
ini pasien tinggal dengan anak pertamanya. Keluarga Ny.S memiliki
hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar. Keluarga Ny.
S belum menggunakan BPJS.
Pemeriksaan fisik

 Keadaan Umum
Tampak Lemah.
 Kesadaran
Compos Mentis
GCS : 456
 Tanda Vital
Tensi : 140/95 mmHg
Nadi : 110x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan (RR) : 28 x/menit
Suhu (Tax) : 36,5 oC
 Status Antopometri
Normoweight
 Kulit
Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), peteki (-), spider nevi (-)
Pemeriksaan fisik

 Kepala
Bentuk normocephal, luka (-), rambut tidak mudah dicabut, keriput (-), atrofi m. temporalis (-), makula (-),
papula (-), nodula (-), kelainan mimik wajah/bells palsy (-).
 Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor, reflek cahaya
(+/+), menutup mata (+/+), membuka mata (+/+)
 Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-).
 Mulut
Bibir pucat (-), mukosa bibir kering (-), bibir sianosis (-), gusi
berdarah (-), lidah kotor (-)
 Telinga
Nyeri tekan mastoid (-), sekret (-), pendengaran berkurang (-), berdenging (-).
Pemeriksaan fisik

batas kanan atas : ICS II linea para strenalis dekstra


 Tenggorokan
batas kiri bawah : ICS V linea medio clavicularis
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
sinistra
 Leher
batas kanan bawah : ICS IV linea para sternal dekstra
JVP tidak meningkat, trakea ditengah, pembesaran kelenjar
tiroid (-), pembesaran kelenjar limfe (-), lesi pada kulit (-) (batas jantung kesan tidak melebar)
 Thoraks Auskultasi : S1 dan S2 intensitas normal, tunggal,
regular,murmur (-)
Normochest, simetris, pernapasan thoracoabdominal,
retraksi (-), spider nevi (-), pulsasi infrasternalis (-), sela  Pulmo :
iga melebar (-).
Inspeksi : pengembangan dada simetris kanan dan kiri
 Cor :
Palpasi : taktil fremitus kanan dan kiri sama, nyeri
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak tekan (-)
Palpasi : ictus cordis tak kuat angkat
Perkusi : sonor/sonor
Perkusi :
Auskultasi : suara dasar vesikuler, rhonki (-), whezing
batas kiri atas : ICS II linea para steralis sinistra (-).
Differential Diagnosis

 STEMI
 NSTEMI
 Stable Angina Pektoris
Pemeriksaan Penunjang
Resume
Pasien datang ke Puskesmas Donomulyo dengan keluhan nyeri dada sejak 4 jam
yang lalu setelah bangun tidur. Nyeri dada dirasakan sebelah kiri tembus ke punggung.
Nyeri dada juga terasa seperti ditimpa beban berat. Nyeri dada seperti ini sering hilang
timbul sejak 1 tahun yang lalu dan mereda bila beristirahat. Pasien merasa sesak nafas.
Terdapat keringat dingin. Terdapat mual. Dada dirasakan berdebar-debar.
Pasien mempunyai riwayat hipertensi sejak 15 tahun yang lalu, dan tidak rutin
kontrol. Pasien semakin membatasi aktivitas fisik karena bila banyak bergerak pasien
merasa sesak dan sakit dada yang hilang jika beristirahat. Nyeri dada juga muncul jika
banyak pikiran. Pasien tidak ada kebiasaan merokok. Pasien tidak merasa cepat
haus/lapar ataupun terbangun untuk BAK di malam hari.
 Pada Pemeriksaan fisik ditemukan pasien tampak sesak, pernapasan 28x/menit.
Pada EKG didapatkan QRS rate 100x/menit, aksis LAD, gelombang P morfologi
normal, durasi 0,08 detik, PR interval 0,16’’, kompleks QRS durasi 0,06’’, ST
elevasi V1-V4, Q patologis V2-V3.
Diagnosis Holistik

 Diagnosis dari segi biologis :


Pasien mengalami Infark Miokard Akut, ayah pasien punya riwayat hipertensi
 Diagnosis dari segi psikologis :
Hubungan antar anggota keluarga baik.
 Diagnosis dari segi sosial dan ekonomi :
Pasien dan keluarga anggota masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial
tertentu dalam masyarakat. Penghasilan keluarga selama ini dirasa cukup. Pasien dan
keluarga belum menggunakan asuransi kesehatan.
Diagnosis Holistik
Aspek personal
 Keluhan Utama: Nyeri dada
 Harapan: Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh
 Kekhawatiran: Pasien dan keluarga takut nyeri dada semakin memberat dan sering kambuh.
Aspek Klinis
 Infark Miokard Akut, Hipertensi grade I
Aspek Resiko Internal
 Ayah pasien menderita hipertensi, pengetahuan tentang sakit yang diderita pasien masih
kurang, pasien tidak rutin kontrol
Aspek Resiko Eksternal :
 Pasien masih bekerja di sawah, belum mendaftar BPJS,
Aspek Fungsional:
 Derajat 3
Penatalaksanaan Holistik

Farmakoterapi
 MRS
 O2 nasal kanul 4 LPM
 IVFD D5 12 tpm
 Pemeriksaan EKG, foto torax, lab
 Clopidogrel loading 300 mg, dilanjutkan 1x75 mg/hari
 Aspilet loading 320 mg, dilanjutkan 1x80 mg/hari
 ISDN 3x5 mg
 Simvastatin 1x20 mg
 Bisoprolol 1x2,5 mg
Penatalaksanaan Holistik
Non Farmakoterapi
 Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien biasanya tertekan, khawatir terutama untuk
melakukan aktivitas.
 Pengendalian faktor resiko dan menghindari / mengatasi faktor pencetus : stres, emosi,
hipertensi, DM, hiperlipidemia.
 Pencegahan sekunder : Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pembuluh darah
lain, yang akan berlangsung terus, maka perlu pengobatan rutin untuk menghambat proses
yang ada.
Penatalaksanaan Komprehensif
Promotif :
 Konseling terhadap keluarga agar mengetahui penyakit IMA, perjalanan penyakit dan
komplikasinya
 Meningkatkan upaya agar pasien mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, makanan rendah
garam dan lemak.
Preventif :
 Perlu dijelaskan agar menghindari faktor pencetus terjadinya serangan.
Kuratif :
 Segera pergi ke puskesmas bila nyeri dada kambuh
 Dijelaskan mengenai pengobatan rutin IMA untuk mengontrol agar tidak terjadi
serangan, Jika perlu konsultasi dengan dokter spesialis jantung
Rehabilitatif :
 Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai kemampuan
tanpa terganggu dengan sakit yang diderita
Prognosis

 Prognosis kondisi Ny.S tergantung dari banyak aspek diantaranya tingkat


kepatuhan serta upaya pencegahan dan pengobatan penyakit, tetapi secara umum
prognosisnya adalah:
 Ad vitam : Dubia ad bonam
 Ad functionam : Dubia ad bonam
 Ad sanationam : Dubia ad bonam
Pembahasan aspek kedokteran keluarga
Karakteristik Demografi Keluarga
 Nama Pasien : Ny. S
 Alamat : Donomulyo
 Bentuk Keluarga : nuclear family

Pendid
Pasien
ikan Pekerj
No. Nama Status L/P Umur Puskes Ket.
Terak aan
mas
hir

1. Ny. S Janda L 61 th SD Petani Ya -

Menik Menan
2. Tn. A P 43 th SMP Petani -
ah tu

Anak
Menik
3. Ny. B L 38 th SD Petani - Pertam
ah
a Ny.S
Penilaian Status Sosial dan
Kesejahteraan Hidup
 Lingkungan tempat tinggal (Tempat tinggal  Lingkungan Dalam Rumah (Fungsi Indoor) :
pasien: Rumah)  Terdapat 6 ruangan :
 Denah rumah Ny.S :  2 kamar tidur
 1 ruang tamu
 1 ruang keluarga
 1 dapur
 1 kamar mandi
 Ventilasi dan pencahayaan cukup
 Lantai bersemen
 Dinding dari tembok, atap dari genting
 Lingkungan Luar Rumah (Fungsi Outdoor) :
 Tinggal di desa
 Memiliki kandang ternak ayam
 Fasilitas MCK cukup bersih dan fasilitas air dari sumur gali.
Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

 Jenis tempat berobat : Puskesmas Donomulyo


 Asuransi / jaminan kesehatan : -
 Jarak layanan kesehatan tempat berobat : Jarak Puskesmas Donomulyo dengan
rumah pasien tidak terlalu jauh yaitu ± 5 km atau jika ditempuh menggunakan
sepeda motor membutuhkan waktu ± 5-10 menit.
Sarana Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan


Cara mencapai pusat pelayanan kesehatan Jalan kaki Tidak terlalu jauh
Angkot
Kendaraan pribadi (motor)
Tarif pelayanan kesehatan Sangat mahal Pasien periksa Puskesmas
Mahal
Terjangkau
Murah
Gratis
Kualitas pelayanan kesehatan Sangat Memuaskan
Memuaskan
Cukup Memuaskan
Tidak memuaskan
Pola Dukungan Keluarga

Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:


 Ny. S termasuk dalam keluarga dengan tingkat ekonomi cukup. Dalam
menyelesaikan masalah ekonomi dan kebutuhan sehari-hari serta pelayanan
kesehatan masih bisa dijangkau. Selain itu, seluruh anggota keluarga Ny.S
memiliki waktu kebersamaan yang cukup dan saling terbuka satu sama lain.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:
 Tidak didapatkan faktor penghambat dalam menyelesaikan masalah dalam
keluarga Ny.S. Komunikasi antar anggota keluarga sangat baik sehingga dalam
menyelesaikan masalah selalu dengan musyawarah bersama.
Identifikasi Fungsi-Fungsi dalam
Keluarga
Fungsi Holistik
 Fungsi biologis : Keluarga ini terdiri dari 3 orang yang tinggal serumah, yaitu
Ny.S (ibu), Tn.A (Menantu), dan Ny. B (Anak Ny.S).
 Fungsi Psikologis : Hubungan antar anggota keluarga cukup terjalin dengan baik.
 Fungsi Sosial : Keluarga ini tidak memiliki kedudukan sosial tertentu di
masyarakat, hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Keluarga aktif dalam
mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.
 Fungsi Ekonomi : Di keluarga ini sumber penghasilan berasal dari kegiatan
bertani. Pendapatan keluarga dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari.
Kod APGAR Ny.S Tn. A An. D
e
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya 2 2 2
mendapat masalah.
P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi 1 2 2
masalah dengan saya.
G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan 2 1 1
mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru
atau arah hidup yang baru.

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih 2 2 2


sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll.

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu 2 2 2
bersama-sama.
  Total (kontribusi) 9 9 9
Sumber PATOLOGIS Keterangan

Social Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. -


 

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang -
masih diikuti.

Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah -
cukup baik

Economic Penghasilan keluarga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan (di bawah -
UMR)

Education Tingkat pendidikan keluarga baik, Tn.D tamat S1, Ny. S tamat D3 +

Medical Kesadaran tentang pentingnya kesehatan baik. Jika sakit pasien segera berobat +
ke dokter, puskesmas, rumah sakit.  
Genogram
FAKTOR PERILAKU
Pengetahuan
 Pengetahuan keluarga tentang kesehatan cukup baik. Terlihat saat Ny.S sakit dibawa ke puskesmas
donomulyo. Namun, keluarga kurang mengetahui faktor penyebab dan cara pencegahan terhadap
penyakit tersebut.
Sikap
 Keluarga peduli terhadap kesehatan Ny.S, dapat dilihat dari cara keluarga memberikan perhatiannya.
Tindakan
 Keluarga Ny.S segera membawanya ke puskesmas untuk berobat.
Faktor Non Perilaku

Lingkungan
 Lingkungan sekitar rumah Ny.S tergolong bersih, tidak padat penduduk, karakter ekonomi cukup dan
hubungan sosial antar tetangga baik.
Pelayanan kesehatan
 Pasien dan keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan. Jarak Puskesmas dengan rumah tidak terlalu
jauh yaitu membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor.
Diagnosis Holistik
Aspek personal
 Keluhan Utama: Nyeri dada
 Harapan: Pasien dan keluarga berharap agar keluhannya bisa cepat sembuh
 Kekhawatiran: Pasien dan keluarga takut nyeri dada semakin memberat dan sering kambuh.
Aspek Klinis
 Infark Miokard Akut, Hipertensi grade I
Aspek Resiko Internal
 Ayah pasien menderita hipertensi, pengetahuan tentang sakit yang diderita pasien masih
kurang, pasien tidak rutin kontrol
Aspek Resiko Eksternal :
 Pasien masih bekerja di sawah, belum mendaftar BPJS,
Aspek Fungsional:
 Derajat 3
Penatalaksanaan Komprehensif
Promotif :
 Konseling terhadap keluarga agar mengetahui penyakit IMA, perjalanan penyakit dan komplikasinya
 Meningkatkan upaya agar pasien mengkonsumsi sayur dan buah-buahan, makanan rendah garam dan lemak.
Preventif :
 Perlu dijelaskan agar menghindari faktor pencetus terjadinya serangan.
Kuratif :
 Segera pergi ke puskesmas bila nyeri dada kambuh
 Dijelaskan mengenai pengobatan rutin IMA untuk mengontrol agar tidak terjadi serangan, Jika perlu konsultasi dengan
dokter spesialis jantung
Rehabilitatif :
 Penderita dianjurkan untuk membatasi aktifitas dan tetap aktif sesuai kemampuan tanpa terganggu dengan sakit yang
diderita

Anda mungkin juga menyukai