Anda di halaman 1dari 19

Book Reading I

Fisiologi Maternal
Presenter: dr. Kemala Andini Prizara
Moderator: Dr. dr. Nuswil Bernolian, Sp.O.G, Subsp. K.Fm, MARS

DEPARTEMEN/KSM OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
RSUP Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
2023
PENDAHULUAN

Adaptasi anatomis, fisiologis, dan Hal menakjubkan lainnya adalah


biokimia kehamilan sangat kembalinya kondisi ibu ke keadaan Hampir setiap sistem organ
mendalam. Sebagian besar sebelum hamil setelah melahirkan dan mengalami alterasi fisiologis, dan hal
perubahan gestasional dimulai menyusui. Sebagian besar perubahan ini dapat mengubah kriteria diagnosis
segera setelah fertilisasi dan terkait kehamilan dipicu oleh stimuli dan pengobatan penyakit.
berlanjut sepanjang kehamilan. yang diberikan oleh janin dan plasenta.
TRAKTUS REPRODUKSI
UTERUS

Uterus memiliki berat sekitar 70 g dan relatif padat, Pada akhir kehamilan, uterus memiliki kapasitas 500
kecuali untuk kavitasnya yang berukuran ≤10 mL. sampai 1000 kali lebih besar dari keadaan tidak hamil.

Selama kehamilan, rahim berubah menjadi organ Hal ini disertai dengan peningkatan massa uterus hingga

berotot berdinding tipis yang memiliki kapasitas mencapai 1100 g pada kehamilan aterm.

untuk menampung janin, plasenta, dan cairan


amnion.

Hipertrofi uterus pada awal kehamilan kemungkinan


distimulasi oleh aksi estrogen dan juga progesteron.
Total volume isi pada kehamilan aterm memiliki
Maka dari itu, perubahan uterus tetap dapat diamati
rerata 5 L tapi dapat menampung hingga lebih dari
pada kehamilan ektopik. Tetapi setelah usia kehamilan
20 L.
12 minggu, pertumbuhan rahim terutama
berhubungan dengan tekanan yang diberikan oleh
hasil konsepsi yang meluas.
TRAKTUS REPRODUKSI
UTERUS

Muskularisasi uterus selama kehamilan disusun dalam tiga


strata. Yang pertama adalah lapisan seperti tudung (hood-
like), yang melengkung di atas fundus dan meluas ke
berbagai ligamen.

Lapisan tengah adalah jaringan serat otot padat dengan


perforasi oleh pembuluh darah dari segala arah.

Terakhir adalah lapisan dalam, dengan serat seperti sfingter di


sekitar orifisium tuba uterina dan os serviks internal. Sebagian
besar dinding uterus dibentuk oleh lapisan tengah.
UTERUS
BENTUK UTERUS
Selama beberapa minggu pertama, uterus mempertahankan bentuk awalnya yang
piriformis atau seperti buah pir. Tapi, seiring progresi kehamilan, korpus dan fundus
menjadi globular dan hampir sferikal pada usia kehamilan 12 minggu. Selanjutnya,
organ ini akan mengalami pertumbuhan panjang yang lebih cepat dari lebarnya dan
menjadi bentuk ovoid.

POSISI UTERUS
Pada akhir 12 minggu, uterus yang telah membesar terekstensi keluar dari pelvis.
Seiring pertumbuhan uterus akan bersentuhan dengan dinding abdomen anterior dan
mendorong organ usus ke lateral dan superior, hingga mencapai hepar. Seiring
pergerakannya ke arah superior, uterus biasanya akan terotasi ke kanan
(dekstrorotasi), kemungkinan disebabkan oleh posisi rektosigmoid di sebelah kiri
pelvis.
UTERUS

KONTRAKTILITAS UTERUS
• Dimulai dari awal kehamilan, uterus akan berkontraksi secara iregular, dan hal ini
sering kali diartikan sebagai kram ringan. Pada trisemester ke-2, kontraksi ini dapat
dideteksi oleh pemeriksaan bimanual.
• Intensitas kontraksi bervariasi antara 5 hingga 25mmHg.
• Hingga mendekati akhir kehamilan, kontraksi Braxton Hicks jarang terjadi, namun
frekuensinya meningkat dalam 1-2 minggu terakhir. Pada waktu ini, uterus dapat
berkontraksi sesering tiap10 hingga 20 menit dengan variasi tingkat ritmisitas.
• Pemeriksaan ultrasonografi Doppler dari arteri uterina menunjukkan peningkatan
aliran darah uteroplasental yang progresif selama kehamilan.
• Tingkat aliran darah meningkat dari 450mL/min di tengah kehamilan hingga hampir
500 - 750 mL/min pada usia kehamilan 36 minggu.
UTERUS

Aliran Darah Uteroplasental


• Transportasi sebagian besar substansi yang diperlukan untuk pertumbuhan,
metabolisme dan eskresi janin dan plasenta membutuhkan perfusi ruang antar vili
plasenta yang adekuat.
• Perfusi plasenta bergantung oleh total aliran darah uterus, namun pengukuran
uterus, ovarium dan pembuluh darah kolateral secara bersamaan masih belum
memungkinkan, bahkan dengan angiografi magnetic resonance (MR).
UTERUS

Regulasi Aliran Darah Uteroplasental


• Pembuluh darah yang menyuplai korpus uterus melebar dan memanjang untuk
menjaga fungsi kontraktilitasnya. Arteri spiralis, yang secara langsung menyuplai
plasenta, akan bervasodilatasi namun kehilangan kontraktilitasnya. Hal ini
diperkirakan terjadi akibat invasi trofoblas endovaskular, yang menghancurkan
komponen muskulus intramural.
• Kehamilan normal juga dikarakterisasi oleh tingkat refrakter vaskular terhadap efek
presor dari angiotensin II, dan ini meningkatkan aliran darah uteroplasental.
• Chemerin adalah adipositokin yang disekresi oleh beberapa jaringan, termasuk
plasenta. Konsentrasinya meningkat seiring kemajuan gestasi dan berperan dalam
meningkatkan aktivitas eNOS dari umbilikus.
TRAKTUS REPRODUKSI
SERVIKS

Sejak 1 bulan setelah konsepsi, serviks mulai melunak


dan berwarna kebiruan. Perubahan ini diakibatkan oleh
peningkatan vaskularisasi dan edema seluruh serviks,
perubahan jaringan kolagen, dan hipertrofi dan
hiperplasia kelenjar serviks.

Kelenjar serviks mengalami proliferasi yang nyata, di


mana pada akhir kehamilan, kelenjar ini
menyumbang hingga setengah dari seluruh massa
Eversi serviks pada kehamilan yang diamati melalui
serviks. Perubahan yang diinduksi kehamilan ini
kolposkop. Eversi mewakili epitel kolumnar pada
mendorong ekstensi, atau eversi, dari kelenjar
portio serviks.
endoserviks kolumnar yang berproliferasi hingga
bagian ektoserviks.
TRAKTUS REPRODUKSI
Lendir ini kaya akan imunoglobulin dan sitokin
dan dapat bertindak sebagai sawar imunologis
untuk melindungi isi uterus terhadap infeksi.
SERVIKS

Sel mukosa endoserviks menghasilkan lendir dalam jumlah banyak


yang menyumbat kanal serviks segera setelah konsepsi
Pada awal atau sebelum persalinan, sumbat
mukus (mucus plug) ini akan terlepas,
mengakibatkan keluarnya darah. Selain itu,
konsistensi lendir serviks ini berubah selama
kehamilan.

Pada sebagian besar ibu hamil, akibat


progesteron, mukus serviks yang diratakan dan
dikeringkan di objek kaca akan menunjukkan
kristalisasi yang buruk, dengan istilah beading.
TRAKTUS REPRODUKSI

Operasi pengangkatan korpus luteum sebelum


usia kehamilan 7 minggu menyebabkan
OVARIUM penurunan cepat kadar progesteron serum ibu
dan aborsi spontan

Ovulasi berhenti selama kehamilan, dan maturasi folikel baru


disupresi. Korpus luteum tunggal berfungsi secara maksimal
selama 6 hingga 7 minggu kehamilan—4 sampai 5 minggu Progesteron eksogen dibutuhkan untuk
mempertahankan kehamilan hingga plasenta
pascaovulasi. Setelah rentang waktu ini, kontribusinya terhadap
dapat berfungsi sempurna.
produksi progesteron relatif kecil.

Setelah minggu ke-7, eksisi korpus luteum


umumnya tidak menyebabkan aborsi.
TRAKTUS REPRODUKSI
OVARIUM

Reaksi desidual ekstrauterin di atas dan di


bawah permukaan ovarium umum terjadi dalam
kehamilan dan biasanya diamati pada
persalinan caesaria.

Reaksi ini tampak sebagai benjolan merah atau


bening yang sedikit terelevasi dan mudah
berdarah, dan pada pandangan pertama,
menyerupai jaringan yang baru robek. Reaksi
desidua serupa diamati pada serosa uterus dan
organ pelvis, bahan ekstrapelvis dan abdominal
lain.
RELAKSIN

Hormon protein ini disekresikan oleh korpus luteum, desidua,


dan plasenta dalam pola yang mirip dengan human chorionic
Relaksin juga diekspresikan di otak, jantung, dan ginjal. Sekresi relaksin
gonadotropin (hCG)
oleh korpus luteum tampaknya membantu banyak adaptasi fisiologis
ibu, seperti remodeling jaringan ikat saluran reproduksi untuk
mengakomodasi persalinan.

Relaksin juga dinilai penting dalam menginisiasi peningkatan hemodinamik


ginjal, menurunkan osmolalitas serum, dan meningkatkan kompliansi arteri,
yang semuanya terkait dengan kehamilan normal.
Kista Theca-Lutein

• Menyebabkan pembesaran kista ovarium


bilateral yang bervariasi.
• Reaksi ini biasanya berhubungan dengan
peningkatan serum hCG. Kista theca-lutein
biasanya ditemukan pada penyakit
tropoblastik gestasional.
• Perdarahan dalam kista dapat
menyebabkan nyeri akut abdomen.
• Diagnosis biasanya didasrkan pada
penemuan USG pembesarian ovarium Lesi ovarium jinak ini mencerminkan
bilateral yang berisi kista multipel dengan stimulasi folikel fisiologis yang
klinis yang mendukung. berlebihan, yang disebut hyperreactio
• Kondisi ini bersifat self-limiting and akan luteinalis. Hal ini menyebabkan
resolusi setelah persalinan. pembesaran kista ovarium bilateral yang
bervariasi.
TRAKTUS REPRODUKSI

Epitel endosalpinx akan mendatar.

TUBA FALOPI

Otot tuba falopi, yaitu myosalpinx, mengalami sedikit hipertrofi


selama kehamilan.
Sel desidua dapat berkembang di stroma
endosalpinx, tetapi tidak terbentuk menjadi
membran desidua kontinu.

Jarang, tuba falopi dapat terpelintir selama


pembesaran uterus, tetapi torsi ini lebih sering
terjadi pada kista paratubal atau ovarium
komorbid.
TRAKTUS REPRODUKSI
pHnya bersifat asam dan bervariasi dari 3,5 - 6.
pH ini dihasilkan dari peningkatan produksi
asam laktat oleh Lactobacillus acidophilus
VAGINA DAN PERINEUM selama metabolisme glikogen di epitel vagina.

Selama kehamilan, vaskularisasi dan hiperemia yang lebih besar


terjadi terutama di kulit dan otot perineum dan vulva, dan jaringan Kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko
ikat yang di bawahnya menjadi lunak. Peningkatan vaskularisasi ini kandidiasis vulvovaginal, terutama selama
secara mencolok mempengaruhi vagina dan serviks dan trimester kedua dan ketiga. Tingkat infeksi yang
lebih tinggi mungkin berasal dari perubahan
menghasilkan karakteristik warna ungu dari tanda Chadwick.
imunologis dan hormonal dan dari simpanan
glikogen vagina yang lebih besar.

Dinding vagina mengalami perubahan besar


sebagai persiapan untuk distensi saat
persalinan.
PAYUDARA

Pada awal kehamilan, wanita sering mengalami


nyeri payudara dan
parestesia

Setelah bulan kedua, ukuran payudara


Jarang, payudara bisa membesar secara patologis—disebut sebagai
membesar, dan pembuluh darah halus terlihat
gigantomastia—yang mungkin memerlukan pertimbangan tepat di bawah kulit.
bromokriptin pascapersalinan dan reduksi bedah selanjutnya
Puting menjadi jauh lebih besar, berpigmen
lebih gelap, dan lebih erektil. Setelah beberapa
bulan pertama, cairan kental kekuningan—
kolostrum—seringkali dapat keluar dari puting
dengan pijatan lembut.

Dalam bulan yang sama, areola melebar dan


berpigmen lebih gelap.
KULIT

Perubahan Vaskular
Dinding Abdomen
Angioma, juga disebut laba-laba vaskular,
Dimulai setelah pertengahan kehamilan, garis-garis eritem yang sangat umum terjadi pada wajah, leher, dada
sedikit depresi biasanya munculdi kulit, disebut striae gravidarum bagian atas, dan lengan. Angioma memiliki
atau stretch mark. Pada multipara biasanya disertai dengan garis
klinis papula eritemakecil dengan radikula
bercabang dari lesi sentral.
keperakan berkilauan yang menandakan sikatriks dari striae
sebelumnya.

Hiperpigmentasi Perubahan Rambut


Sepanjang hidup, folikel rambut manusia
Garis kulit berpigmen di garis tengah dinding perut anterior—linea
mengalami pola aktivitas siklik yang mencakup
alba—akan mulai berpigmentasi coklat tua kehitaman membentuk periode pertumbuhan rambut (fase anagen),
linea nigra. Kadang-kadang, bercak-bercak kecoklatan iregular involusi yang digerakkan oleh apoptosis (fase
dengan berbagai ukuran muncul di wajah dan leher, menimbulkan catagen), dan periode istirahat (fase telogen).
kloasma atau melasma gravidarum—sering disebut dengan topeng
kehamilan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai