Masa nifas berasal dari bahasa latin dari kata puer yang artinya bayi, dan paros
artinya melahirkan.
Masa nifas merupakan periode yang akan dilalui oleh ibu setelah masa
persalinan, yang dimulai dari setelah kelahiran bayi dan plasenta, yakni setelah
berakhirnya kala IV dalam persalinan dan berakhir sampai dengan 6 minggu (42 hari)
yang ditandai dengan berhentinya perdarahan.
B. Tahapan Masa Nifas
Remote puerperium yakni masa yang diperlukan untuk pulih dan sehat
Puerperium
sempurna terutama apabila selama hamil atau persalinan mempunyai
Remote
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna dapat berlangsung
berminggu-minggu, bulanan, bahkan tahunan.
C. Perubahan Fisiologis Sistem Reproduksi
1. Uterus 2. Serviks
Pada uterus setelah proses persalinan akan Perubahan yang terjadi pada serviks pada masa
terjadi proses involusi. Proses involusi postpartum adalah dari bentuk serviks yang akan
merupakan proses kembalinya uterus seperti membuka seperti corong. Warna serviks sendiri
keadaan sebelum hamil dan persalinan. merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh
Proses ini dimulai segera setelah plasenta darah. Konsistensinya lunak, kadang-kadang
keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. terdapat laserasi atau perlukaan kecil.
4. Perubahan Ligamen
3. Involusi Tempat Implantasi Plasenta Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis, serta
Setelah persalinan, tempat implantasi plasenta fascia yang meregang sewaktu kehamilan dan
merupakan tempat dengan permukaan kasar, proses persalinan, setelah janin lahir, berangsur-
tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak angsur mengerut kembali seperti sediakala. Tidak
tangan. Dengan cepat luka ini mengecil, pada jarang pula wanita mengeluh “kandungannya
akhir minggu ke-2 hanya sebesar 2-4cm dan turun” setelah melahirkan oleh karena ligamen,
pada akhir nifas 1-2 cm. fascia, dan jaringan penunjang alat genitalia
menjadi agak kendur.
6. Perubahan Pada Vulva dan
Vagina
5. Lokia
Dengan adanya involusi 6. Perineum
Vulva dan vagina mengalami
uterus, maka lapisan luar Pada perineum setelah
penekanan, serta peregangan yang
dari desidua yang
sangat besar selama proses persalinan, melahirkan akan menjadi
mengelilingi situs plasenta
akibat dari penekanan tersebut vulva
akan menjadi nekrotik. kendur, karena sebelumnya
dan vagina akan mengalami
Desidua yang mati akan
kekenduran, hingga beberapa hari teregang oleh tekanan bayi
keluar bersama dengan sisa
pasca proses persalinan, pada masa ini
cairan. Campuran antara yang bergerak maju. Post
terjadi penipisan mukosa vagina dan
darah dan desidua tersebut
hilangnya rugae yang diakibatkan natal hari ke 5 perinium
dinamakan lokia, yang
karena penurunan estrogen pasca
biasanya berwarna merah sudah mendapatkan kembali
persalinan. Vagina yang semula sangat
muda atau putih pucat.
teregang akan kembali secara bertahap tonusnya walapun tonusnya
pada ukuran sebelum hamil selama 6-
8 minggu setelah bayi lahir. tidak seperti sebelum hamil.
D. Perubahan Fisiologis Pada Sistem Pencernaan
1. Nafsu Makan
Ibu biasanya merasa lapar segera pada 1-2 jam setelah proses persalinan, Setelah
benar-benar pulih dari efek analgesia, anastesia dan keletihan, kebanyakan ibu
merasa sangat lapar.
2. Motilitas
penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap selama waktu yang
singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa memperlambat
pengembalian tonus dan motilitas ke keadaan normal.
3. Pengosongan Usus
Pada masa nifas sering terjadi konstipasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan
karena pada waktu persalinan alat pencernaan mengalami tekanan, dan pasca
persalinan tonus otot menurun sehingga menyebabkan kolon menjadi kosong,
pengeluaran cairan berlebih pada waktu persalinan, kurangnya asupan makanan,
cairan dan aktivitas tubuh.
D. Perubahan Fisiologis Pada Sistem E. Perubahan Fisiologis Pada Sistem Endokrin
Perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, ibu Perubahan sistem endokrin yang terjadi pada
nifas akan kesulitan untuk berkemih dalam 24 jam masa nifas adalah perubahan kadar hormon dalam
pertama. Kemungkinan dari penyebab ini adalah tubuh. Adapaun kadar hormon yang mengalami
terdapar spasme sfinkter dan edema leher kandung perubahan pada ibu nifas adalah hormone estrogen dan
kemih yang telah mengalami kompresi (tekanan) progesterone, hormone oksitosin dan prolactin.
antara kepala janin dan tulang pubis selama Hormon estrogen dan progesterone menurun secara
persalinan berlangsung. drastis, sehingga terjadi peningkatan kadar hormone
Urin dalam jumlah besar akan dihasilkan prolactin dan oksitosin. Hormon oksitosin berperan
dalam 12-36 jam post partum. Kadar hormon dalam proses involusi uteri dan juga memancarkan ASI,
estrogen yang bersifat menahan air akan sedangkan hormone prolactin berfungsi untuk
mengalami penurunan yang mencolok (diuresis). memproduksi ASI. Keadaan ini membuat proses laktasi
Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dapat berjalan dengan baik.
dalam 6 minggu.
2. FISIOLOGI LAKTASI
5. Perubahan Fisik
1. Pengertian 2. Penyebab
Faktor
lingkungan Kondisi
Psikologi
Internal
Kondisi
medis Pola
hidup
5. Gejala Andropause
fisik seksual
psikologi
TERIMAKASIH