Anda di halaman 1dari 13

"BAB II

TINJAUAN TEORI TRIMESTER II

I. Tinjauan Teori Medis

A. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah kondisi dimana soerang wanita memiliki janin yang

sedang tumbuh di dalam tubuhnya ( yang pada umumnya di dalam rahim).

Kehamilan pada manusia berkisar 40 minggu atau 9 bulan, dihitung dari awal

periode menstruasi terakhir sampai melahirkan (Siwi Elisabeth, 2015:1).

Lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10

bulan (berdasarkan perutaran bulan atau lunar), atau 9 bulan sejak hari

pertama haid terakhir (HPHT) (Varney, 2007: 492).

B. Tanda dan Gejala Kehamilan

1. Tanda-tandapresumtif

a) Amenorea (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat

haid lagi. Penting di ketahui HPHT, supaya dapat diketahui tuanya

kehamilan dan kapan persalinan diperkirakan akan terjadi.

b) Mual dan muntah

Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan.Keadaan ini

sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan disebut “morning

sickness”.

c) Sering kencing

Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama disebabkan

uterus yang membesar menekan pada kandung kemih. Gejala ini akan

hilang pada TM kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini

akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.

d) Mammae membesar, tegang, dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh

pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan

alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar

(Rustam Mochtar 1998 dalam Siwi Elisabeth, 2015:5).

e) Strie dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak
deposit pigmen yang berlebihan yang dikenal denga cloasma

gravidarum. Areola mammae menghitam. Pada linea alba tampak

menjadi lebih hitam."

"f) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh

pengaruh hormon steroid (Hanifa 2005 dalam Siwi Elisabeth, 2015:5).

g) Epulsi adalah suatu hipertrofi papila gingivae. Sering terjadi pada

triwulan pertama (Hanifa 2005 dalam Siwi Elisabeth, 2015:5).

h) Varises. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah

genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida

kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul

kembali pada triwulan pertama (Hanifa 2005 dalam Siwi Elisabeth,

2015:5).

2. Tanda Kemungkinan Hamil

a) Pembesaran uterus merupakan perubahan yang paling nyata pada ibu

hamil.

b) Tanda Hegar :pelunakan dan komprebilitas ismus serviks sehingga

ujung-ujung jari seakan dapat ditemukan apabila ismus ditekan kearah

yang berlawanan.

c) Tanda Chadwick :perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan

pada vulva, vagina, dan serviks (Pawirohardjo, 2010 : 217).

d) Tanda Piscasek :suatu pembesaran uterus yang tidak rata hingga

menonjol jelas kejurusan uterus yang membesar (uterus dalam

keadaan hamil tumbuh cepat dengan pada tempat implantasinya)

(Armi 2006 dalam Siwi Elisabeth, 2015:6).

e) Tanda Braxton Hicks: uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah

berkontraksi

f) Tanda Ballotement: pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air

ketuban jauh lebih banyak sehingga dengan menggoyangkan uterus

atau sekonyong-konyong uterus ditekan maka janin akan melenting

dalam uterus, keadaan inilah yang disebut dengan ballottement

(Hanifa, 2005 dalam Siwi Elisabeth, 2015:6).


3. Tanda Pasti Hamil

a. Gerakan janin dalam rahim

1) Terlihat atau teraba gerakan janin

2) Teraba bagian-bagian janin

b. Denyut jantung janin

1) Di dengar dengan stetoskop laenec, alat kardiotokografi, alat

dopler.

2) Dilihat dengan ultrasonograf" "(Siwi Elisabeth, 2015:6-7)

C. Fisiologis Pada Kehamilan Normal Trimester II

Perubahan fisiologis pada masa kehamilan anatara lain :

1. Sistem Reproduksi

a. Vulva dan Vagina

Karena hormon estrogen dan progesteron terus dan terjadi

hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat

genetalia membesar. Hal ini dapat dimengerti karena ogsigenisasi dan

nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.

Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain

menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan

sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan kebangkitan seksual,

khususnya selama trimester kedua kehamilan. Peningkatan kongesti

ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat

menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva. Edema dan varises

biasanya membaik selama periode pasca partum.

b. Serviks uteri

Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar

diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih

banyak.

c. Uterus

Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri diisi oleh ruang

amnion yang terisi janin dan istimus menjadi bagian korpus uteri.

Bentuk uterus menjadi bulatdan berangsur-angsur berbentuk lonjong


seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang

dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga periitorium.

1) 16 minggu: fundus uteri kira-kira terletak diantara 1

2⁄ jarak pusat

ke simpisis

2) 20 minggu: fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat

3) 24 minggu: fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat

Umumnya seiring membesaran, uterus berotasi ke kanan. Hal

ini dimungkinkan disebabkan adanya kolon rektosigmoid disebalah

kiri. Hipertropi ekstensif(pembesaran) ligamentum teres uteri ini

menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus kedua

sisi abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi " "uterus dapat dirasakan melalui
dinding abdomen. Kontraksi ini disebut

tanda braxton hicks. Salah satu tanda kemungkinan hamil. Kontraksi

braxton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulkan

adanya nyeri yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus

mentruasi. Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga

meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.

Selain bertambaha besar uterus juga mengalami perkembangan

desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan

berat, bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan

elastis. Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc

Donald. Setelah minggu ke-8 korpus uteri dan servik melunak dan

membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih

Menyebabkan wanita hamil sering urinary frequensy (sering

berkemih)

d. Ovarium

Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan

menggantikan fungsi korpus lutem graviditatum.

e. Payudara/Mammae

Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat


keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colustrum. Colustrum

ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.

Selama trimester kedua dan ketiga. Pertumbuhan kelenjar

mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif. Kadar

hormon luteal dan plasenta pada masa hamil meningkat proliferasi

ductus laktiferus dan jaringan lobulus-alveolar sehingga pada palpasi

payudara teraba penyebaran nodul kasar. Peningkatan jaringan

glandular menggangtikan jaringan ikat, akibatnya jaringan menjadi

lebih lunak dan lebih jarang. Peregangan ligamentum cooper

suspensoriumfibrosa berlebihan yang menompang payudara dapat

dicegah dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.

Walaupun perkembangan kelenjar mammae secara fungsional

lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai

kadar estrogen menurun, yankni setelah janin dan plasenta lahir.

2. Sistem Pencernaan

Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang

meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan " "uterus yang membesar
dalam rongga perut ynag mendesak organ-organ

dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, kearah atas dan

lateral. Wasir (hemorrhoid) cukup sering pada kehamilan sebagian besar

akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk

vena hemorroid. Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran

balik asam gastrik ke dalam esophagus bagian bawah.

3. Sistem Respirasi

Karena adanya penurunan tekanan 𝐶𝑂2, seorang wanita hamil sering

mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.

4. Sistem Kardiovaskuler

Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses

hemodulusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik

kembali pada tekanandarah sebelum aterm.

Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung.


Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan

hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1

dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke-20

gestasi. Selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar daerah

pulmonal. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan,

mencapai 10 sampai 15 kali per menit, kemudian menetap samapai aterm.

Dapat timbul palpitasi.

5. Sistem Traktus Urinarius

Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai

berkurang, karena kandung kemih sudah mulai keluar dari uterus. Pada

trimester kedua , kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari panggul

sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung

kemih bergeser keatas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan

oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini

membuat mukosa kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkingkan

distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama,

pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin

berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.

6. Sistem Muskulo Skeletal

Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama

pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi

cairan pada jaringan konektif/jaringan yang berhubungan disekitarnya." "

7. Sistem Integumen

Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH

pun meningkat.

8. Sistem Endokrin

Adanya peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron serta

terhambatanya pembentukan FSH dan LH

9. Kenaikan Berat Badan

Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg perminggu selama sisa kehamilan.

(Kusmiati dan Wahyuningsing, 2015 : 66-69)


D. Peristiwa-peristiwa Penting pada Pertumbuhan Fisik Trimester II

Minggu ke-12 sampai minggu ke-28

Karakteristik utama perkembangan intrauterin pada trimester kedua

adalah penyempurnaan struktur organ umum dan mulai berfungsinya berbagai

sistem organ. Sistem sirkulasi janin mulai menunjukkan adanya aktifitas

denyut jantung dan aliran darah. Dengan alat fetal ekokardiografi, denyut

jantung dapat ditemukan sejak minggu ke-12 dengan stetoskop laennec denyut

jantung baru dapat terdengar setelah kehamilan 20 minggu.

Ada beberapa struktur anatomik yang terdapat pada masa janin

kemudian tertup / mengalami regresi sesudah lahir sampai dewasa, yaitu:

foramen ovale, dukktus arteriosus Botalli, arteria dan vena umbilikalis, dan

duktus venosus Arantii.

Sel darah janin terutama mengandung hemoglobin jenis fetal (HbF),

yang memiliki daya ikat oksigen jauh lebih tinggi dibandingkan daripada

hemoglobin manusia dewasa (HbA) pada suhu dan pH yang sama.

Hemoglobin A sendiri baru diproduksi pada akhir masa fetal, dan pada saat

lahir, jumlahnya mencapai hanya sekitar 30% dari seluruh hemoglobin yang

terkandung dalam neonatus. Pada kehidupan ekstrauterin, berangsur-angsur

produksi HbF berkurang sampai akhirnya normal tidak terdapat lagi dalam

tubuh individu.

Perubahan setiap bulan

1. Bulan ketiga : Wajah terbentik makin sempurna, letak organ-organ wajah

sesuai tempatnya. Alat kelamin luar berkembang. Lengkung usus yang

terdesak ke arah tali pusat kembali tercakup dalam rongga abdomen.

Mulai terdeteksi gerakan otot / refleks gerak sederhana, tetapi belum

sampai menimbulkan sensasi pada. Pada akhir minggu ke-12, jenis " "kelamin fetus umumnya sudah
dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan

ultrasonografi.

2. Bulan keempat-kelima : tubuh janin memanjang dengan cepat

pertambahan berat mencapai 500 gram. Tumbuh rambut-rambut halus

(lanugo), rambut kepala, alis, bulu mata. Gerakan janin mulai dapat
dirasakan oleh ibu.

3. Bulan keenam-ketujuh : berat badan bertambahn banyak sampai dengan

separuh berat janin pada kehamilan aterm. Kulit kemerahan dan keriput

karena belum terbentuknya jaringan ikat subkutis. Susunan saraf pusat,

kardiovaskular dan pernafasan belum berfungsi sempurna dan diantara

ketiganya belum dapat berkoordinasi baik, sehingga jika janin lahir pada

periode ini tidak akan dapat bertahan hidup.(Sukarni dan Margeth 2013 :

82-86)

E. Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester II

Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan,

saat ibu merasa sehat. Ini desebabkan selama trimester ini wanita sudah merasa

baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa

dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman hamil sudah

berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai

beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan

energi dan fikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat

merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya

sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas

dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakan pada

trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.

Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu prequickening dan

postquickening. Akhir dari trimester pertama dan selama prequickening dalam

trimester kedua, wanita tersebut akan terus melengkapi dan mengevaluasi

segala aspek yang menghubungkannya dengan ibunya sendiri. Semua masalah

pribadi dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi dianalisis. Kemampuan

untuk dapat mempertahankan hubungan anatara ibu dan anak di uji. Dengan

ujian ini mendatangkan pengertian dan kriteria penerimaan oleh ibunya yang ia

hargai dan hormati.(Kusmiati dan Wahyuningsing, 2015 :73)

Terdapat pula hal negatif dan tidak diinginkan atau tidak dihargainya,

dapat ia tolak. Penolakan ini dapat menimbulkan perasaan bersalahdan konflik " "personal kecuali
wanita tersebut memahami bahwa proses ini normal dan
bahwa penolakan terhadap kualaitas tertentu yang ada pada ibunya, dalam ia

mengembangkan identitas keibuannya sendiri, tidak berarti ia menolak ibunya

secara pribadi.

Hal lain yang terdapat dalam proses ini ialah evolusi wanita tersebut

mulai dari menjadi seorang penerima kasih sayang dan perhatian (dari ibunya)

kemudian menjadi pemberi kasih sayang dan perhatian (persiapan untuk

menjadi seorang ibu. Ia akan mengalami konflik berupa kompetisi dengan

ibunya agar dapat terlihat sebagai ibu yang “baik”. Penyelesaian aktual dalam

konflik ini tidak akan berlarut-larut sampai lama setelah bayi dilahirkan, tetapi

perhatian wanita hamil terhadap ibunya dan proses-proses yang berkaitan

dengan hal tersebut akan berakhir setelah terjadi perubahan identitas dirinya

sendiri menjadi pemberi kasih sayang.

Hubungan sosial wanita akan meningkat dengan wanita hamil lainnya

atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada

kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran yang baru. Hubungan sosial

yang rumit ini membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada

gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.

Quickening mungkin menyerang wanita untuk memikirkan bayinya

sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya. Kesadaran yang baru ini

memulai perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayi. Pada saat ini, jenis

kelamin bayi tidak begitu penting. Perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan

kehadiran di dalam keluarga.

Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya

gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang terutama ialah

kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua mungkin akan membicarakan

rasa cemasnya ini secara terbuka dan berusaha memperoleh kepastian bahwa

anaknya dalam keadaan sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut

bahwa anaknya dapat meninggal semakin melemah. (Kusmiati dan

Wahyuningsing, 2015 :73)

Pergeseran nilai sosial ini menimbulkan kebutuhan akan sejumlah

proses duka cita, yang kemudian menjadi katalis dalam memperkirakan peran
barunya. Duku cita tersebut timbul karena ia harus merelakan hubungan,

kedekatan, dan peristiwa maupun aspek tertentu yang ia miliki, tetapi yang

jelas terjadi perubahan pada hubungan dan iktan tersebut. Terkadang, seorang

wanita hamil berada dilingkungan kerja tanpa seorang pun memahami " "kehamilannya atau orang-
orang dalam kontak sosialnya tidak sedang

mengandung ataupun mereka memiliki anak remaja sehingga memiliki

masalah yang berbeda. Pada situasi seperti ini, wanita tersebut dapat

mengalami kesulitan untuk menemukan wanita hamil lain untuk diajak bicara

dan membandingkan perubahan-perubahan fisik yang dialaminya.

Memanfaatkan kesempatan, seperti bergabung dengan kelas latihan kehamilan,

dapat memberi wanita tersebut kontak sosial baru dengan wanita hamil lain

seperti yang ia harapkan. Bagi wanita multipara, hal ini mencakup terputusnya

hubungan yang telah terbina dengan anak-anak lain sering ia mempersiapkan

kondisi rumah dan keluarganya untuk menyambut perubahan yang dihadirkan

oleh bayi baru mereka nanti. Sebagian besar perubahan peran dan peran baru

wanita tersebut diuji coba, dikembangkan, dan dimurnikan dalam fantasi,

imajinasi, dan angan-angan.

Quickening memudahkan wanita mengonseptualisasi bayinya sebagai

individu yang terpisah dari dirinya sendiri. Kesadaran baru ini memulai

perubahan dalam fokusnya dari diri sendiri kepada bayi yang ia kandung.

Secara bertahap perubahan ini terlihat dari pengalaman mimpi bahwa orang

lain, biasanya orang yang tidak dikenal, sedang terluka. Mimpi-mimpi ini

umumnya diartikan sebagai ekspresi kewaspadaan ibu mengenai ancaman

terhadap bayinya.

Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua.

Kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan

seksual mereka dibanding pada trimester pertama sebelum hamil. Trimester

kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut

wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada

masa ini, lecemasan, kekhawatiran dan masalah-masalah yang sebelumnya

menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda, dan ia telah


mengalami perubahan dari seorang yang mencari kasih sayang dari ibunya

menjadi seorang yang mencari kasih sayang dari pasangannya, dan semua

faktor ini turut memengaruhi peningkatan libido dan kepuasan seksual.

(Varney, 2007 : 503)

F. Fisiologis Pertumbuhan Janin Trimester II

Trimester ke dua, yang berlangsung 15 minggu, mencakup minggu ke-

13 hingga minggu ke-27 mengacu pada LMP. Usia kehamilan ini ekuivalen

dengan minggu ke-11 hingga mingu ke-25 sejak pascafetilisasi. Tirmester ke" "tiga, berlangsung 13
minggu, mencakup minggu ke-28 hingga minggu ke-40

mengacu pada LMP. Panjang kepala bokong dihitung semata-mata untuk

memberi andaa gambaran mengenal ukuran janin, informasi yang dapat

digunakan dalam diskusi dengan wanita hamil. Ukuran-ukuran ini jangan

sampai menjadi saru dengan ukuran kepala-bokong pada pemeriksaan

ultrasonografi spesifik yang dilakukan sampai minggu ke-21 mengacu pada

LMP.

Minggu ke-13 hingga ke-16 (bulan keempat) kelopak mata mengalami

fusidan kepala berkembang lambat, sementara telinga bergerak ke posisi yang

lebih tinggi pada kepala dan dagu tampak lebih jelas dengan terbentuknya

mandibula. Perkembangkan tubuh semakin cepat sementara perkembangan

tungkai sekali lagi lebih lambat daripada lengan, dan arah perkembangan dari

sefalik ke kaudal berlanjut. Kedua lengan telah mencapai panjang

sesungguhnya. Kuku jari-jari tangan mulai berkembang. Tetapi kuku jari-jari

kaki belum. Respons refleks dan kegiatanmuskular mulai terjadi, meski ibu

belum dapat merasakan pergerakan karena uterus terlalu tebal dan aktivitas

bayi masih sangat halus. Perbedaan jenis kelamin mulai jelas terlihat pada

minggu ke-14 (dua belas minggu setelah fertilisasi). Pada minggu ke-16 terjadi

kemajuan pesat pada perkembangan tulang. Pusat-pusat osifikasi tulang

terlihat jelas sehingga dapat dilihat dengan menggunakan roentgenografi.

Panjang kepala-bokong kurang lebih 11,5 cm dan berat janin antara 3,5 hingga

4 ons pada akhir minggu ke 16.

Minggu ke-17 hingga ke-20 (Bulan Kelima) Perkembangan tubuh yang


pesat tetap berlanjut. Kaki telah mencapai panjang total dan kuku pada jari-jari

kaki mulai tumbuh. Kelopak mata masih menyatu. Janin bergerak lebih lebih

bebas di dalam uterus tanpa rasa terkurung sehingga perkembangan lebih

lanjut akan terjadi.pergerakan janin yang lebih kuat dan dinding uterus yang

lebih tipis menghasilkan pengalaman quickening pada ibu. Yang terjadi pada

sekitar minggu ke-18. Ketika janin cegukan, ibu akan merasakannya sebagai

serangkaian sentakan ringan. Pada akhir bulan, verniks kaseosa mulai

menutupi seluruh tubuh. Verniks kaseosa adalah campuran sebelum (sekresi

dari kelenjar sebasea) dan sel epitel permukaaan yang tebal, suatu subtansi

seperti keju yang melindungi kulit janin yang rapuh. Detak jantung dapat

didengar dengan menggunakan fetoskop pada akhir bulan. Pada akhir minggu

ke-20, panjang rata-rata kepala-bokong adalah 16,5 cm dengan berat badan

kurang lebih hampir 500 gram" "Minggu ke-21 hingga ke-24 (bulan keenam) Pertumbuhan rambut
terlihat

lebih jelas pada bulan ke enam. Seluruh tubuh janin dilapisi lanugo, yakni

rambut halus yang menurun. Alis, bulu mata dan rambut kepala mulai muncul.

Ukuran kepala masih lebih besar dibanding anggota tubuh lain. Kulit berkerut,

bening, dan kemerahan, yang memberi penampilan tua pada janin, yang juga

kurus dan tidak berlemak subkuteneus. Baik darah kapiler dan mioglobin

merah pada otot dapat terlihat melalui kulit. Bakal gigi permanen telah

muncul. Janin masih memiliki ruangan didalam uterus untuk berjungkir balik

dan dapat melakukan gerakan seperti menangis dan menghisap. Tangan mulai

membentuk kepalan, dan pegangan. Lemak coklat yang merupakan sumber

energi, produksi panas, dan pengaturan panas pada bayi yang baru lahir juga

mulau terbentuk. Pada akhir bulan, panjang rata-rata kepala hingga ke bokong

kurang lebih dari 0,3 m dan memilki berat kurang lebih 1,25 pon.

Minggu ke-25 hingga ke-28 (Bulan ketujuh) Meski lemak mulai sedikit

disimpan dan kontur mulai membulat, janin masih terlihat kurus dan masih

tampak tua dan berkerut selama bulan ini. Penambahan berat bedan yang

berarti membuat tubuh menjadi lebih proporsional pada akhir bulan. Surfaktan

mulai dihasilkan diparu-paru pada usia 26 minggu. Rambut kepala semakin


panjang, gerakan menghisap menjadi lebih kuat, mata mulai menutup dan

membukadan kuku-kuku padajari mulai terlihat. Panjang rata-rata kepala-

bokong kurang lebih 23 cm dengan berat sekitar 2,25 pon (1000 gram) pada

akhir minggu ke-28.

(Varney, 2007 :

Anda mungkin juga menyukai