Almatsier, Sunita. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Andriani Merryana dan Bambang Wirjatmadi (2012). Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan,
Kencana, Jakarta.
Annisa Nuradhiani, Dodik Briawan, Cesilia Meti Dwiriani. (2017). Dukungan Guru
Meningkatkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri di
Kota Bogor. Jurnal Gizi Pangan, Vol 12, No 3, November 2017.
Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan. (Suryani, Ed.) (Edisi 2). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Aulia, G. Y., Udiyono, A., Saraswati, L. D., Adi, M. S., Epdidemiologi, B., & Masyarakat, F.
K. (2017). Gambaran Status Anemia Pada Remaja Putri Di Wilayah Pegunungan
Dan Pesisir Pantai, 5, 193-200.
Briawan, Dodik. (2013). Anemia Masalah Gizi Pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC
Dienely, F. F. (2014). Permasahan Gizi Pada Remaja Putri (Cetakan 1). Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Giyanti, Fitri. (2016). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kenaikan Kadar Hemoglobin
Remaja Putri Dengan Anemia di SMK N 1 Ponjong Gunung Kidul. Program
Studi Bidan Pendidik Jenjang DIV Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/1994/1/NASKAH%20PUBLIKASI%20.FITRI
%20GIYANTI. (pdf) diakses 20/02/2017.
Hamid S. Attamimi.(2008). Hukum Tentang Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan
Kebijakan (Hukum Tata Pengaturan) tahun 1993. Diucapkan dalam Pidato Purna
Bakti Guru Besar Tetap Fakultas UI. Depok.
Haryanto, A. R., et.al. (2006). Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi 4, Dapertemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia, Jakarta.
IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). (2011). Rekomendasi IDAI Suplementasi Besi Untuk
Anak, Badan Penerbit IDAI, Jakarta.
Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta :
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 88 tahun
2014.
Kumar et al. 2010. Patologic Basic of Disease. 8 Th Edition. Philadelphia: Elsevier p. 1131-
1146.
Maria Abdulsalam, Albert Daniel. (2016). Diagnosis, Pengobatan dan Pencegahan Anemia
Defisiensi Besi (ADB). Sari prdiatri, Vol. 4, No. 2, September 2016.
Masthalina, Herta. Laraeni, Yuli. Dahlia, Yuliana. (2015). Pola Konsumsi (Faktor Inhibitor
dan Enhancer Fe) terhadap status Anemia Remaja Putri. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 11 (1) 80-86.
McPhee, Stephen J., Ganong, William F. (2011). Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju
Kedokteran Klinis. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.
2012.p:10-2;75-7;152-12
Politeknik kesehatan Kendari Pada Remaja Putri Kelas 11 Di SMAN 1 Sedayyu. Skripsi S1
Program Studi Bidan STIKES Aisyiyah Yogyakarta.
Prabowo, A. (2008). Pedoman Riset Praktis untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC.
Rinaldy, S. (2014). Dapertemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
Risva TC, Suyatno, dan Rahfludin MZ. (2016). Faktor-faktor yang berhubungan konsumsi
tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri (studi
pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas di
Pononegoro). Jurnal Kesehatan Masyarakat 4 (3) : 243:250.
Sani Ruben. (2010). 24 Penyakit Yang Harus Di Waspadai Wanita Di Lengkapi Dengan
Cara Penanggulangan Dan Pencegahan, Getar Hati, Yogyakarta.
Savitry, N. S. D., Arifin, S., & Asnawati. (2017). Hubungan dukungan keluarga dengan niat
konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri , 13, 113-118.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Garaha Ilmu.
Simamora, D., Kartasurya, M. I., & Pradigdo, S. F. (2018). Hubungan asupan energi, makro
dan mikronutrien dengan tekanan darah pada lanjut usia. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 6(1), 426-435.
Sukarni, I dan Wahyu, P. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Yogyakarta : Nuha
Medika. Sarwono, S.W. 2011. Psikologi Remaja. Edisi Revisi 8. Jakarta : Raja
Grafindo Pustaka.
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung.
Sulistiyoningsih, Hariyani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Suryani Desri, dkk. (2015). Analisis Pola Makan Dan Anemia Gizi Besi Pada Remaja Putri
Kota Bengkulu . Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, Vol.10, No.1 Oktober
2015 (Diakes tanggal 10 januari 2017).
Sya’Bani, I.R.N dan Sumarni, S. (2016). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia
Pada Santriwati di Pondok Pesantren Darul Umum Peterongan Jombang. Jurnal
keperawatan muhamadiyah , 1 (1), pp.
Tyas permatasari, Dodik Briawan, Siti Madanijah. (2018). Efektifias Program Suplementasi
Zat Besi Pada Remaja Putri di Kota Bogor. Jurnal MKMI, Vol.14 No. 1, Maret
2018.
Triwinarni, C., Hartini, T. N. S., & Susilo, J. (2017). Hubungan status gizi dengan kejadian
anemia gizi besi (AGB) pada siswi SMA di Kecamatan Pakem. Jurnal Nutrisia, 19
(1), 61-67.
WHO. (2011). Guideline: Intermittent Iron and Folic Acid Supplemention in Menstruating
Women. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2011). Haemoglobin Concentrations For The Diagnosis of Anaemia and Assessment
of Severity. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2011). Prevention of Iron Deficiency Anaemia in Adolescent: Role of Weeky Iron and
Folic Acid Supplemention. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2011). Serum Ferrinin Concentrations for the Asessment of iron Status and Iron
Deficiency in Populations. Vitamin and Mineral Nutrition Information System.
Geneva: World Health Organization.
Zavela N, Respico G, Gracia T. (2000). Efficacy and acceptability of two iron
suplementation schedules in adolescent school girls in Lima, Peru J Nurt 130 (2) :
462-464.