Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan. Volume cairan di dalam tubuh harus
konstan agar proses metabolisme tubuh tidak terganggu. Keseimbangan cairan dijaga oleh
ginjal, paru, kulit, dan saluran cerna.Kekurangan cairan (dehidrasi) bisa disebabkan intake
cairan yang berkurang, ataupun output yang berlebihan, atau keduanya.
Keadaan dehidrasi akut yang sering dijumpai adalah akibat gastroenteritis, terutama yang
disebabkan Vibrio cholera. Di sini terjadi kehilangan cairan secara akut melalui saluran cerna
sehingga terjadi dehidrasi akut hingga keadaan syok. Dehidrasi yang terjadi bisa berupa :
Menghitung defisit cairan pada dehidrasi akut dapat dihitung dengan metode Skor Daldiyino.
Sering digunakan untuk gastritis akut.
Penilaian defisit cairan di sini berdasarkan gejala klinis yang diterjemahkan ke dalam skor.
Skor DALDIYONO
Haus/Muntah 1
Tekanan Darah Sistolik 60-90 mmHg 1
Tekanan Darah Sistolik <60 2
Frekuensi Nadi >120x 1
Kesadaran Apatis 1
Kesadaran somnolen/sopor/koma 2
Frekuensi nafas >30x/menit 1
Facies Cholerica 2
Vox Cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
"Washer Woman Hand" 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur >60 tahun -2
Prosedur
1. Anamnesis hal-hal penting : nama,
Umur. Perhatikan skor apabila pasien berumur 50-60 tahun atau >60 tahun
Keluhan, apakah ada muntah/haus
6. Ukur tekanan darah. Perhatikan skor tekanan darah sistolik pada skor Daldiyono
Pada keadaaan syok, cairan diguyur sampai nadi terisi penuh dan tekanan darah >
sama dengan 100 mmHg, sisanya diberikan dalam 2 jam berikutnya
Untuk menilai derajat Dehidrasi (kekurangan cairan) dapat digunakan skor WHO
dibawah ini:
SKOR
Yang dinilai
1 2 3
Keadaan umum Baik Lesu/haus Gelisah, lemas,
mengantuk hingga
syok
Mata Biasa Cekung Sangat cekung
Mulut Biasa Kering Sangat kering
Pernapasan < 30 x/menit 30-40 x/menit > 40 x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi < 120 x/menit 120-140 x/menit > 140 x/menit
Skor: 6 : tanpa dehidrasi
7 – 12 : dehidrasi ringan-sedang
≥ 13 : dehidrasi berat
Derajat dehidrasi dinilai dari tanda dan gejala yang menggambarkan kehilangan cairan tubuh.
Pada tahap awal, yang ada hanya mulut kering dan rasa haus. Seiring meningkatnya dehidrasi,
muncul tanda-tanda seperti: meningkatnya rasa haus, gelisah, elastisitas (turgor) kulit berkurang,
membran mukosa kering, mata tampak cekung, ubun-ubun mencekung (pada bayi), dan tidak
adanya air mata sekalipun menangis keras.
Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau jaringan atau keadaan yang merupakan akibat
kehilangan air abnormal (Ramali & Pamoentjak, 1996). Menurut Guyton (1995), dehidrasi
adalah hilangnya cairan dari semua pangkalancairan tubuh. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dehidrasi merupakan keadaan kehilangan cairan tubuh.
Terdapat banyak sebab kehilangan cairan tubuh dan kandungan elektrolit diantaranya
kehilangan melalui kulit seperti diaforesis, luka bakar. Kehilangan cairan tubuh melalui
saluran pencernaan misalnya muntah, diare, drainase dari gastric intestinal. Kehilangan cairan
tubuh melalui saluran perkemihan, misalnya karena dieresis osmotic, diabetes insipidus.
Dehidrasi sangat bahaya terhadap keselamatan hidup manusia. Tingkat keparahan yang
ditimbulkan akibat dehidrasi bergantung pada seberapa besar derajat dehidrasi yang
dialaminya. Perawat harus mampu untuk mengidentifikasi tingkat dehidrasi yang terjadi pada
klien. Untuk mengetahuinya, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, tingkat
keparahan dehidrasi dapat dihitung dari penuruanan berat badan.
Table 3-1 penurunan berat badan sebagai indicator kekurangan cairan tubuh
Kedua, tingkat dehidrasi dapat dilihat dari tanda dan gejala yang ada pada klien.
Tabel 3-2 penilaian derajat dehidrasi berdasarkan tanda dan gejala pada klien
Penilaian A B C
Lihat: keadaan Baik, sadar Gelisah, rewel Lesu, lunglai, atau
Umum tidak sadar
Mata Normal Cekung Sanagt cekung dan
kering
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, tidak Haus, ingin minum Malas minum atau
haus banyak tidak bisa minum
Periksa: Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat
lambat
Hasil pemeriksaan Tanpa dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi berat,
ringan/sedang
Bila ada 1 tanda,
Bila da 1 tanda. ditambah 1 atau
Ditambah 1 atau lebih tanda lain
lebih tanda lain
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar
Klien. Jakarta: Salemba Medika.