Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.........................................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 4
2.1. Gaya Kepemimpinan .......................................................................................... 4
2.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis ..................................................... 5
2.3. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis ........................................................ 6
2.4. Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis di Perusahaan .............................. 8
2.4.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Kerja, dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Bahan Bangunan BJ
Home di Yogyakarta ................................................................................... 8
2.4.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Loyalitas Karyawan
(Studi Kasus Hotel Olgaria Pekanbaru) ...................................................... 9
BAB III KESIMPULAN ................................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Untuk menjalankan perusahaan dengan baik dan sukses, faktor eksternal
dan internal merupakan faktor yang harus dijalankan dengan baik dan seimbang.
Dalam menjaga keseimbangan faktor eksternal dan internal tersebut, karyawan
dalam perusahaan dan kinerjanya sangat perlu diperhatikan. Karyawan dan
kinerjanya merupakan jembatan yang menghubungkan faktor internal dan
eksternal. Karyawan yang akan berhubungan langsung dengan pimpinan
perusahaan dan juga konsumen. Konsumen tentunya juga akan menilai kinerja
karyawan dalam perusahaan tersebut sebelum dia memutuskan untuk memberikan
loyalitasnya dengan membeli atau memakai jasa dari perusahaan tersebut. Faktor
kepemimpinan juga merupakan hal yang sangat mempengaruhi jalannya
operasional perusahaan (Prastya, 2012).
Gaya kepemimpinan akan mempengaruhi kinerja karyawan dalam sebuah
perusahaan. Maka dari itu seorang pemimpin harus benar-benar memiliki
keterampilan, kreativitas, emosi, dan kecerdasan yang baik untuk memimpin
karyawannya dalam bekerja. Menjadi pemimpin dengan keterampilan manusia
berarti peka terhadap kebutuhan dan motivasi orang lain serta mempertimbangkan
kebutuhan orang lain di dalam pengambilan keputusan (Katz, 1955).
Pemimpin yang baik harus bisa memberikan motivasi kepada bawahannya
agar mereka selalu memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan. Menurut
Wursanto (1987) pemimpin harus peka dengan “aliran” proses tim, memberikan
perhatian pada masalah terkecil untuk menyingkirkan masalah potensial yang bisa
mengganggu kerja tim. Memperhatikan kebutuhan karyawan dan masalah
karyawan dalam kinerjanya adalah hal baik untuk memotivasi karyawan dalam
bekerja lebih baik lagi. Mengingat faktor sumber daya manusia sangatlah
berpengaruh penting bagi jalannya sebuah perusahaan maupun organisasi.
Seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi kerja yang baik bagi
karyawannya. Motivasi kerja akan mempengaruhi karyawan dalam menjalankan

1
proses kerjanya di dalam perusahaan, sehingga gaya kepemimpinan yang baik tidak
akan menjamin suksesnya sebuah perusahaan bila karyawannya tidak memiliki
motivasi yang baik dalam bekerja. Motivasi kerja yang dimiliki karyawan akan
mengukur loyalitas kerja yang diberikan oleh seorang karyawan untuk perusahaan
tempat dia bekerja. Seorang pemimpin harus bisa menjalin komunikasi baik dengan
karyawannya. Tidak hanya itu saja, tetapi ada kalanya karyawan di dalam
perusahaan juga harus ikut ambil bagian dalam persoalan-persoalan yang sedang
dialami oleh perusahaan (Winardi, 2002).
Motivasi dan gaya kepemimpinan demokratis yang dinilai cukup loyal
memberikan semangat kerja bagi karyawan. Hal ini juga harus diimbangi dengan
memberikan pula tindakan tegas yang dapat dilakukan dengan mengadakan atau
membuat peraturan-peraturan perusahaan guna menjaga dan meningkatkan disiplin
kerja karyawan. Gaya kepemimpinan demokratis, motivasi kerja, dan juga disiplin
kerja harus berjalan dengan seimbang. Hal ini dimaksudkan agar karyawan tidak
merasa tertekan dengan aturan kerja di dalam perusahaan dan mencegah terjadinya
stress kerja yang kemungkinan akan dialami karyawan jika dirinya juga dilibatkan
dalam beberapa masalah internal perusahaan (Dharma, 1984). Hanya saja, dalam
pelaksanaan gaya kepemimpinan demokratis, pemimpin harus benar-benar
memiliki pengetahuan yang dalam terkait pengaplikasian gaya kepemimpinan ini,
sehingga organisasi dapat mencapai targetnya dengan tetap menjaga stabilitas
anggotanya. Semua kebijakan dan peraturan harus sangat tepat. Oleh karena itu, di
dalam makalah ini penulis mengembangkan pemahaman terkait gaya
kepemimpinan demokratis dari berbagai sumber guna menambah pemahaman bagi
penulis dan pembaca.

1.2. Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud Gaya Kepemimpinan ?
2) Apa itu kepemimpinan Gaya Demokrasi ?
3) Apa saja ciri-ciri kepemimpinan Gaya Demokrasi ?
4) Bagaimana Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis di Perusahaan ?

2
1.3. Tujuan
1) Dapat memahami yang dimaksud Gaya Kepemimpinan
2) Dapat memahami Apa itu kepemimpinan Gaya Demokrasi
3) Dapat memahami ciri-ciri kepemimpinan Gaya Demokrasi
4) Dapat memahami Bagaimana Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis
di Perusahaan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Gaya Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi,
menggerakkan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam mencapai
suatu tujuan. Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting untuk mencapai dan
meningkatkan keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam suatu organisasi.
Menurut Goleman (2006) bahwa Gaya Kepemimpinan merupakan norma
perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Sedangkan menurut Heifezt
(1994) menyatakan Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang disukai
dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Gaya kepemimpinan yang menunjukkan, secara langsung maupun tidak
langsung, tentang keyakinan seorang pimpinan terhadap kemampuan bawahannya.
Artinya gaya kepemimpinan adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari
falsafah, keterampilan, sifat, sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia
mencoba memengaruhi kinerja bawahannya. Selanjutnya menurut Mathis (2007)
menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang
disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja.
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa gaya
kepemimpinan adalah salah satu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin
dalam mempengaruhi, mengarahkan dan mengendalikan perilaku orang lain untuk
mencapai suatu tujuan.

4
2.2. Pengertian Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara berbagai
kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama-sama antara pimpinan dan bawahan
(Marfuah dan Ruzikna, 2015). Kepemimpinan Demokratis menempatkan manusia
sebagai faktor utama dan terpenting. Hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang
dipimpin diwujudkan dalam bentuk human relation yang didasari prinsip saling
menghargai dan saling menghormati. Pemimpin memandang orang lain sebagai subyek
yang memiliki sifat-sifat manusiawi sebagaimana dirinya.
Setiap orang dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki
kemampuan, kemauan, kehendak, pikiran, minat dan perhatian, pendapat dan lain-lain
yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu setiap orang harus
dimanfaatkan dengan mengikut sertakannya dalam semua kegiatan organisasi.
Keikutsertaan itu disesuaikan dengan posisi yang memiliki memiliki tanggung jawab
dan wewenang dan tanggung jawab yang sama pentingnya bagi pencapaian tujuan
Bersama. Kepemimpinan demokratis yaitu gaya memimpin yang demokratis dimana
ia mengajak bawahannya untuk merundingkan masalah yang menyangkut
pekerjaannya. Dan setiap keputusan yang diambil selalu berdasarkan keputusan
bersama. seorang pemimpin yang demokratis biasanya selalu berinteraksi dengan
bawahannya.
Menurut Rivai (2010), mengemukakan gaya demokratis dalam kepemimpinan
pemerintahan yaitu dengan cara dan irama pemimpin pemerintahan dalam menghadapi
bawahan dan masyarakatnya dengan memakai metode pembagian tugas dengan
bawahan, begitu juga antar bawahan dibagi tugas secara merat adil, kemudian
pemilihan tugas tersebut dilakukan secara terbuka antar bawahan dianjurkan berdiskusi
tentang keberadaannya untuk membahas tugasnya, baik bawahan yang terendahn
sekalipun boleh menyampaikan saran serta diakui haknya, dengan demikian dimiliki
persetujuan dan Konsensus atas kesepakatan Bersama.

5
Menurut Robbins (2003) gaya demokratis adalah cara dan irama seseorang
pemimpin pemerintahan dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan
memakai metode pembagian tugas dengan bawahan, antar bawahan tugas tersebut
dibagi secara adil dan merata. Menurut Sofya (2014) tipe yang demokratik adalah
seorang pemimpin yang demokratik dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena
perilakunya dalam kehidupan organisasional. Perilakunya mendorong para
bawahannya menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya
dengan sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang
lain terutama bawahannya.

2.3. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis


Untuk menambahkan pemahaman terhadap gaya kepemimpinan demokratis
dapat dilihat dari ciri-ciri gaya kepemipinan tersebut sebagai berikut:
1) Wewenang pimpinan tidak mutlak
Yaitu keputusan pimpinan bisa dipengaruhi oleh masukan dari bawahan, bukan
sebagai bentuk interferensi, dalam hal ini lebih ditekankan dari asas
musyawarah
2) Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
Tidak semua keputusan bergantung pada pimpinan semata. Bawahan memiliki
wewenang untuk membuat keputusan, namun masih berada dalam batas
sewajarnya
3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
Setiap keputusan yang diambil tidak hanya berasal dari pimpinan mutlak,
namun telah dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama bawahannya
4) Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
5) Komunikasi berlangsung timbal balik
Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berlangsung dengan baik, tanpa
adanya rasa takut atau canggung karena jabatan
6) Pengawasan dilakukan secara wajar

6
Pemimpin tidak melakukan pengawasan kegiatan secara over atau over
protective, sehingga tidak ada tekanan pada bawahan saat melakukan
kegiatannya, bawahan pun menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan
atasannya
7) Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
Pemrakarsa dari suatu kegiatan yang bermanfaat bagi organisasi tersebut tidak
hanya berasal dari pimpinan, bawahan pun diberikan hak yang seluas-luasnya
untuk memprakarsai sesuatu yang berdampak positif bagi organisasi tersebut
8) Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
Bawahan bebas untuk berpendapat sesuai dengan asas demokrasi
9) Tugas diberikan bersifat permintaan
Tugas yang diberikan pimpinan bisa berasal dari permintaan bawahan yang
tentunya berdampak positif bagi organisasi tersebut
10) Pujian dan kritik seimbang
Pimpinan dan bawahan tidak selalu saling memuji atau mengkritik, kedua-
duanya berjalan seimbang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut
11) Pimpinan mendorong prestasi bawahan
12) Kesetiaan bawahan secara wajar
Bawahan tidak bersifat sebagai budak yang selalu manut pada atasannya,
namun bawahan tetap memiliki rasa hormat yang tinggi pada atasannya
13) Memperhatikan perasaan bawahan
Pemimpin bersikap mengayomi kepada bawahan, sehingga pemimpin mengerti
apa masalah yang ada pada bawahan, sehingga pemimpin bisa mengambil
kebijakan dengan segera
14) Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
Suasana yang selalu harmonis dalam lingkungan organisasi
15) Tanggung jawab dipikul bersama
Kelebihan yang paling utama, yaitu saling bekerja sama dalam mencapai tujuan
organisasi

7
Penerapan kepemimpinan gaya demokratis dapat mendatangkan keuntungan
antara lain berupa keputusan serta tindakan yang lebih obyektif, timbul rasa ikut
memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi. Sedangkan kelemahan gaya ini antara
lain keputusan serta tindakan kadang-kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang
keputusan yang dibuat bukan keputusan yang terbaik.

2.4. Penerapan Gaya Kepemimpinan Demokratis di Perusahaan

2.4.1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi Kerja, dan


Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Bahan
Bangunan BJ Home di Yogyakarta
Penelitian dari Hanna Novita Prastya (2012) seorang mahasiswi Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta di perusahaan
bahan bangunan BJ Home di Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh gaya kepemimpinan demokratis, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhadap
kinerja karyawan di dalam Perusahaan BJ Home Yogyakarta. Sumber data yang
dipakai adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini
didapatkan melalui pendistribusian kuesioner yang diisi langsung oleh karyawan di
dalam perusahaan, sedangkan data sekunder didapat dari catatan dari pihak lain di
dalam perusahaan yang tidak termasuk dalam responden pengisian kuesioner.
Hasil dari penelitian tersebut didapatkan bahwa gaya kepemimpinan
demokratis memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Apabila gaya kepemimpinan ini semakin ditingkatkan, maka akan semakin baik
pengaruhnya terhadap kinerja karyawan di dalam perusahaan. Ini berarti bahwa gaya
kepemimpinan demokratis memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kinerja
karyawan di dalam perusahaan BJ Home Yogyakarta. Motivasi kerja di Perusahaan BJ
Home memiliki pengaruh yang positif tetapi tidak signikan terhadap kinerja karyawan.
Peningkatan motivasi yang diberikan kepada karyawan akan semakin baik pula
dampaknya bagi kinerja karyawan di dalam perusahaan BJ Home Yogyakarta. Displin

8
kerja tidak berjalan searah terhadap kinerja karyawan dan tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan di dalam perusahaan BJ Home Yogyakarta.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan demokratis
akan berdampak besar bagi tercapainya tujuan suatu organisasi selain dari pada
motivasi dan disiplin pekerjaan. Melalui gaya kepemimpinan demokratis, seorang
pemimpin akan dapat langsung memberikan disiplin pekerjaan dan secara otomatis
akan memberikan motivasi tersendiri bagi anggotanya akibat adanya kepercayaan dari
pemimpin kepada anggotnya.

2.4.2. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Loyalitas


Karyawan (Studi Kasus Hotel Olgaria Pekanbaru)
Penelitian dari Marfuah selaku mahasiswi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
politik Universitas Riau dan Ruzikna selaku Dosen Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau pada tahun 2015 untuk mengetahui pengaruh
gaya kepemimpinan demokratis terhadap loyalitas karyawan (Studi Kasus Hotel
Olgaria Pekanbaru). Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS.
Teknik pengambilan sample dengan menggunakan metode sensus dan teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, regresi
linier sederhana dan uji-t untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan
demokratis terhadap loyalitas karyawan pada hotel olgaria pekanbaru, berpengaruh
positif namun dalam taraf Sedang. Sehingga pengaruh kedua variabel ini signifikan.
Hal ini didasarkan pada semakin baik gaya kepemimpinan demokratis seorang
pimpinan maka semakin baik loyalitas karyawan, dimana pimpinan yang mempunyai
gaya kepemimpinan demokratis senantiasa akan memberikan segala upaya yang
terbaik untuk perusahaaan dan bawahannya.

9
BAB III

KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
1. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi,
menggerakkan, mendorong, mengendalikan orang lain atau bawahannya untuk
melakukan sesuatu pekerjaan atas kesadarannya dan berkontribusi dalam
mencapai suatu tujuan. Gaya kepemimpinan merupakan aspek penting untuk
mencapai dan meningkatkan keberhasilan kepemimpinan seseorang dalam
suatu organisasi.
2. Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia kerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama-sama antara
pimpinan dan bawahan (Marfuah dan Ruzikna, 2015). Kepemimpinan
Demokratis menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting.
Hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin diwujudkan dalam
bentuk human relation yang didasari prinsip saling menghargai dan saling
menghormati. Pemimpin memandang orang lain sebagai subyek yang memiliki
sifat-sifat manusiawi sebagaimana dirinya.
3. Ciri-Ciri Gaya Kepemimpinan Demokratis
1) Wewenang pimpinan tidak mutlak
2) Pimpinan melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
3) Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
4) Kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
5) Komunikasi berlangsung timbal balik
6) Pengawasan dilakukan secara wajar
7) Prakarsa datang dari pimpinan maupun bawahan
8) Banyak kesempatan bagi bawahan untuk mengeluarkan pendapat
9) Tugas diberikan bersifat permintaan

10
10) Pujian dan kritik seimbang
11) Pimpinan mendorong prestasi bawahan
12) Kesetiaan bawahan secara wajar
13) Memperhatikan perasaan bawahan
14) Suasana saling percaya, menghormati dan menghargai
15) Tanggung jawab dipikul bersama
4. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hanna Novita Prastya (2012) seorang
mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Atma
Jaya Yogyakarta di perusahaan bahan bangunan BJ Home di Yogyakarta.
Hanna Novita Prastya (2012) seorang mahasiswi Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi di Universitas Atma Jaya Yogyakarta di perusahaan bahan
bangunan BJ Home di Yogyakarta. menunjukkan bahwa tipe kepemimpinan
demokratis akan berdampak besar bagi tercapainya tujuan suatu organisasi
selain dari pada motivasi dan disiplin pekerjaan. Melalui gaya kepemimpinan
demokratis, seorang pemimpin akan dapat langsung memberikan disiplin
pekerjaan dan secara otomatis akan memberikan motivasi tersendiri bagi
anggotanya akibat adanya kepercayaan dari pemimpin kepada anggotnya.
5. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Marfuah selaku mahasiswi
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu politik Universitas Riau dan Ruzikna selaku
Dosen Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Riau pada tahun 2015 menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan
demokratis terhadap loyalitas karyawan pada hotel olgaria pekanbaru,
berpengaruh positif namun dalam taraf Sedang. Sehingga pengaruh kedua
variabel ini signifikan. Hal ini didasarkan pada semakin baik gaya
kepemimpinan demokratis seorang pimpinan maka semakin baik loyalitas
karyawan, dimana pimpinan yang mempunyai gaya kepemimpinan demokratis
senantiasa akan memberikan segala upaya yang terbaik untuk perusahaaan dan
bawahannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dharma, Agus., (1984). Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta
Winardi, P., (2002). Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen. Cetakan
Kedua. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Goleman, et al, (2006), Kepemimpinan Berdasarkan EQ, GPU, JakartaHeifezt, Ronal.,
(1994), 5 Prinsip Kepemimpinan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Heifezt, Ronal., (1994), 5 Prinsip Kepemimpinan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.
Katz, R.L. (1995), “Skills of an Effective Administrator”. Havard Business Review,
33-42.
Marfuah, dan Ruziknah. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Emokratis terhadap
Loyalitas Karyawan (Studi Kasus Hotel Olgaria Pekanbaru). JOM FISIP Vol.
2 (2), Politeknik Universitas Riau.
Mathis, Robert L. dan John H. Jackson, (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bumi Aksara, Jakarta.
Prastya, Hanna Novita. 2012. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis, Motivasi
Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan
Bahan Bangunan Bj Home di Yogyakarta. Serviens in Lumine Veritatis,
Universitas Atmajaya: Yogyakarta.
Rivai, Veithzal,& Sagala Jauvani. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta : Rajawali Pers
Robbins, Stephen P, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Sofya, Jenifry. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja
Karyawan Di Kantor Pusat Pt Sarana Usaha Sejahtera Insanpalapa. Jurnal
Universitas Telkom.
Wursanto., (1987). Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Cetakan Andi. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai