HUKUM ISLAM
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok pada Mata Kuliah
Oleh:
Kelompok 2 :
Dosen Pengampu :
Segala puji bagi Allaah sebagaimana Allaah mensifati dirinya dalam Al-
Qur’an dan melebihi dari apa yang disifati oleh makhluk-Nya sehingga kami
shalawat semoga terlimpah kepada penutup para nabi dan rasul, nabi Muhammad
Allaah Rabb al-‘Alamin sampai hari kiamat. Semoga terlimpah juga kepada
keluarga beliau, para shahabat, dan orang-orang yang meniti jalan mereka serta
Amma Ba’du.
Tidak lupa pula kami sampaikan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Sejarah Perkembangan Hukum Islam bapak Dr. Azman M, Ag, yang telah
memberi kami tugas ini sehingga menambah wawasan kami mengenai materi
yang kami kerjakan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata
makalah ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh
karena itu, kami akan senantiasa menyambut dengan penuh kelapangan segala
kritikan maupun saran yang membangun dari para pembaca.Akhir kata, semoga
2
yang tersaji dalam makalah ini dapat membantu dalam memahami hakikat dari
kampus.
Penulis
DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................3
Abstract...........................................................................................................4
BAB I.............................................................................................................6
PENDAHULUAN.........................................................................................6
B. Rumusan Masalah.................................................................................6
C. Tujuan Penulisan..................................................................................6
BAB II............................................................................................................7
PEMBAHASAN............................................................................................7
BAB III........................................................................................................29
PENUTUP...................................................................................................29
A. Kesimpulan..........................................................................................29
B. Saran.....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................30
Abstract
Islamic law is a law that has character, it has characgeristic that are different from
other legal sciences, these characters are provisions that do not change, which is
4
where Islamic law takamul (Perfect), Wasatiyah ( harmonious, balance), harakah (
move and develop in accordance with the times). The Qur’an introduces an
As integrated between the aqidah and the integrated moral with the law in the
formula taught by the Qur’an. By its very nature, Islamic law has its own streght
that does not depend on the existence of something as a force of force from
Abstrak
ketentuan yang tidak berubah-ubah, yaitu dimana hukum Islam bersifat takamul
Sunnah. Sebagaimana terpadu antara aqidah dan moral, terpadunya dengan hukum
dalam rumusan yang diajarkan al-Qur'an. Dengan sifatnya yang demikian, maka
hukum Islam memiliki kekuatan sendiri yang tidak tergantung pada adanya
5
BAB I
PENDAHULUAN
berbeda dengan ilmu hukum lainnya. Karakter tersebut memiliki karakter yang
Dengan sifatnya yang demikian, maka hukum islam memiliki kekuatan sendiri
yang tidak tergantung pada suatu kekuasaan sebagai kekuatan pemaksa dari luar
hukum tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
Al-Quran dan literatur hukum Islam sama sekali tidak menyebutkan kata
hukum Islam sebagai istilah. Yang ada dalam Al-Quran adalah kata syar’iyah,
fiqh, hukum Allaah, dan yang seakar dengannya. Istilah hukum Islam merupakan
Istilah ini kemudian menjadi populer. Untuk lebih memberi kejelasan tentang
makna hukum Islam, maka perlu diketahui terlebih dahulu arti masing-masing
kata. Kata hukum secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu hakama-
memiliki arti, kebijaksanaan. Hal ini dimaksudkan bahwa orang yang memahami
Arti lain yang muncul dari akar kata tersebut adalah “kendai atau kekangan
agama. Makna “mencegah atau menolak” juga menjadi salah satu arti dari lafazh
1
Mardani,Pengantar Hukum Islam di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) h.
14
2
Mardani, Pengantar Ilmu Hukum Islam h.7
7
Al-Fayumi dalam buku Zainuddin Ali, Pengantar Hukum Islam di Indonesia
Muhammad Daud Ali menyebutkan bahwa kata hukum yang berasal dari
lafzh Arab tersebut bermakna norma, kaidah, ukuran, tolok ukur, pedoman, yang
digunakan untuk menilai dan melihat tingkah laku manusia dengan lingkungan
sekitarnya.
seorang hamba saat berhadapan dengan Tuhannya. Hal ini berarti bahwa
Kemampuan akal dan budi manusia yang berwujud dalam ilmu pengetahuan
Jika kata hukum disandingkan dengan Islam maka muncul pengertian bahwa
hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah
Rasul-Nya tentang tingkah laku manusia mukalaf yang diakui dan diyakini
Allah yang mengatur perilaku kehidupan orang Islam dalam seluruh aspeknya.
3
Zainuddin Ali, Pengantar Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: Sinar Mas, 2006) h.1
4
Mardani, Pengantar Ilmu Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) h.8-9
8
Hukum Islam adalah representasi pemikiran Islam, manifestasi pandangan hidup
Kata-kata syariat atau yang seakar dengan kata itu munculdalam Al Quran
sebanyak 5 kali, Begitu pula kata fiqh atau yang seakar dengan kata itu muncul
Demikian pula terdapat kata Hukum Allah dalam Al Quran. Pada Surah Al
Mumtahinah ayat 10 yang berarti hukum syara. Tetapi tidak satupun kata
Hukum Islam dalam Al Quran. Dalam Literatul hukum dalam islam tidak
ditemukan lafaz hukum islam. Yang biasa digunakan adalah syariat islam,
Dalam Literatul Barat terdapat termn Islamic Law yang secara harfiyah dapat
disebut hukum islam. Dalam penjelasan terhadap kata Islmic Law sering
muslim dalam segala aspeknya” (Schact Introduction: 1). Dari definisi ini
terlihat bahwa hukum islam itu mendekat kepada arti syariat islam.
melibatkan pengaruh luar dan dalam terlihat bahwa yang mereka maksud dengan
Islamic Law di sini tentunya bukan syariat tetapi fiqh yang telah dikembangkan
oleh fukaha dalam situasi dan kondisi tertentu. Terlihat kekaburan arti dari
Islamic law antara syariat dan fiqh. Kata Hukum Islam dalam istilah bahasa
Prof. Hasbi memberi definisi hukum islam dengan: “Koleksi daya upaya para
ahli hukum untuk menerapkan syariat atas kebutuhan masyarakat”. Tarif ini
lebih dekat kepada fiqh bukan kepada syariat, Walaupun penulis menggunakan
5
Joseph Schacht, Pengantar Hukum Islam, Terjemah An Introduction to Islamic Law,
(Bandung: Nuansa 2010) h.5
9
kata atau yang berarti menyamakan syariat dengan fiqh. Untuk lebih
mendekatkan arti kepada hukum islam, perlu diketahui dulu kata hukum dalam
bahasa Indonesia, kemudian hukum ini disandarkan kepada kata Islam. Dari
tingkah laku, yang diakui oleh suatu Negara atau masyarakat berlaku dan
mudah dipahami.
Bila hukum itu dihubungkan kepada islam atau syara’ maka hukum islam
akan berarti seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul
tentang tingkah laku manusia mukallar yang diakui dan diyakinini berlaku dan
hukum islam itu adalah peraturan yang dirumuskan secara terperinci yang
Rasul menjelaskan bahwa seperangkat peraturan itu digali dari dan berdasarkan
kepada wahtu Allah dan sunnah Rasul, atau yang populer dengan sebutan
syariat.
Kata-kata tentang tingkah laku mukallaf berarti bahwa hukum islam mengatur
tindakan lahir dari manusia yang telah dikenai hukum orang yang meyakini
kebenaran wahyu sunnah Nabi tersebut yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
umat islam.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa hukum islam adalah hukum yang
berdasarkan wahyu Allah. Dengan dimikian, hukum islam menurut ta’rif ini
10
mencakup hukum syara dan juga mencakup hukum fiqh, karena arti syara’ dan
Adapun Loka karya yang telah dirumuskan bahwa pengertian hukum islam
itu adalah “ Hukum Fiqh Mualamah dalam arti luas, yakni pengertian manusia
pada Al-Quran, kedua pada sunnah Rasulullah, dan ketiga pada akal pikiran.7
Ada yang memakai kata syariat sebagai sinonim dari kata “din”dan “millat”.
Adapula yang membedakan syariat dengan fiqh. Maka dapat dipahami bahwa
produk pemikiran hukum yaitu, fikih, fatwa ulama, keputusan pengadilan, dan
sumber dan ajaran islam, yaitu hukum amali berula interaksi sesame manusia,
Hukum islam atau syariah, menurut teori klasik adalah perintah Tuhan yang
6
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991) h.16-17
A. Djazuli, Ilmu Fiqh,Penggalian,perkembangan, dan penerapan hukum islam (Jakarta:
7
11
Hanya Allah semata yang merupakan penguasa bagi Negara islam. Dialah
pula otoritas mutlak dan independen. Surat pembuka Al-Qur’an yang disebut
sebagai esensi al-Kitab, memberikan kepada kita sifat-sifat Tuhan. “segala puji
bagi Allah, Tuhan seru kalian alam” merupakan kata-kata yang pertama kali
tetapi ini merupakan terjemahan yang tidak memadai untuk kata “Rabb” yang
menunjuk tidak hanya arti penguasa tetapi juga pemberi rezeki dan pemberi
Hukum islam terdiri atas dua kata yakni hukum dan Islam.Hukum seperti
dikemukakan oleh para ahlinya selalu tidak dapat didefinisikan secara tuntas.
Oleh karena itu, kesepakatan yang diperoleh para ahli hukum ialah bahwa tidak
istilah khas bangsa Indonesia yang terdiri atas dua kata, yakni kata hukum dan
Jadi, hukum islam adalah sekumpulan aturan hukum yang yang mengatur
norma, kaidah, tolak ukur, serta pedoman dalam hidup bermasyarakat yang
10
Muhammad Muslehuddin, Filsafat Hukum Islam Dan Pemikiran Orientalis,
(Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya 1991) h.45
11
Abdurrauf, al-Qur’an dan ilmu hukum,(Jakarta: Bulan Bintang 1983) h.21
12
Fatimah, Studi Kritis terhadap petautan amtara hukum islam dan hukum adat dalam
sistem hukum nasional, (Makassar: Alauddin University Press 2011) h. 22
12
B. Bentuk-bentuk dan Karakteristik Hukum Islam
Hakikat Hukum Islam itu tiada lain adalah syariah itu sendiri yang bersumber
dari al-qur’an, as-sunnah, al-Ra'yu Doktrin pokok dalam Islam itu sendiri yaitu
konsep tauhid merupakan fondasi dalam struktur hukum Islam, yaitu hubungan
hablun win Allah (hubungan vertikal), dari hablun Min al-nas (hubungan
Syari'at Islam diturunkan dalam bentuk yang umum dari garis besar
masyarakat, hukum yang sifatnya tetap, tidak seperti hukum yang dibuat
13
Faturrahman Jamil, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Logos 1997) h.46
14
Muh. Aydi syam, Analisi terhadap Qs, an-Nisa (4):1,3 dan 129 dalam perspektif
metodologi ilmu tafsir, (Makassar: IAIN Alauddin Program Pascasarjana, 1425 H/ 2004 M) h.3
13
2. Hukum Islam yang bersifat Elastis
berbagai segi kehidupan baik bidang muamalah, ibadah, jinayah dan lain-
lain. Meski demiklan ia tidak memiliki dogma yang kaku, keras dan
Sebagai bukti bahwa hukum Islam bersifat elastis. Dapat dilihat dalam
salah satu contoh dalam kasus jual beli; bahwa ayat hukum yang
berhubungan dengan jual beli(Q.S. al-Baqarah (2): 275, 282, Q.S. an-Nisa'
(4): 29, dan Q.S. (62): 9). Dalam ayat-ayat tersebut diterangkan hukum
larangan riba, dan larangan jual beli waktu azan Jum'at. Kemudian Rasul
menjelaskan beberapa aspek jual beli yang lazim berlaku pada masa
beliau.
yakni:
15
Faturrahman Jamil, Filsafat Hukum Islam h.47
14
1. Menyangkut masalah hukum dala memberi beban taklif kepada subjek
hukum (mukallaf)
16
Anwar Harjono, Hukum islam kekuasaan dan keagungannya, h. 23
15
ajaranajaran Nabi sebelumnya.Berlaku bagi orang Arab dan orang `Ajam
(non Arab). Universalitas hukum Islam ini sesuai dengan pemilik hukum
ersifat menyeluruh dan cocok untuk diterapkan dalam setiap zaman, dari
asasinya.17
membayar Jizyah, yang. berarti hak hidup dan hak milik mereka dijamin.
yudisial tertentu.
17
M. Hasbi As-Shiddieg, Falsafah Hukum Islam ( Jakarta:Bulan Bintang, 1993), h.108
16
Oleh karena itu pada periode mekkah, dimana nabi Muhammad SAW
mencakup siapa saja dan dimana saja. Akan tetapi mengenai hukum-
hukum nya meskipun tidak dibatasi oleh lautan dan daratan, namun pada
saja. Oleh karena itu kita lihat ayat-ayat Al-Quran yang turun pada periode
beriman).18
ditulis dengan menggunakan bahasa arab pula namun hukum islam bukan
jizyah, yang berarti hak hidup dan hak milikmereka dijamin. Istilah zimmi
berarti orang non muslim dilindungi Allah dan Rasul, kepada orang-orang
non muslim itu diberikan hak otonom yudisial tertentu. Warga Negara dan
yang Allah wahyukan. Rasullah SAW sendiri bersabda “ Aku sendiri yang
18
Ismail Muhammad Syah, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Bumi Aksara 1991) h.113
19
Al-Qardawi, Al-fiqh al-Islam Bayn Al-Asalah wa al-tajdid, h.12
17
akan menanya pada hari kiamat, orang yang menyakiti orang zimmi atau
yaitu:
miskin, antara manusia biasa bahkan terhadap seorang nabi atau utusan
Sebagai agama yang ilmiah, yang bersumber dari wahyu Allah dan
sunnah rasul-Nya tentu saja hukum islam bersifat sistematis agar dapat
20
Muhammad Muslehuddin, Philoshopy of Islamic law and the orientalis, (Lahore:Islamic
Publication Ltd 1980) h. 277-278
21
A. Sukris Sarmadi, Membangun refleksi Nalar filsafat hukum islam Paragdimatik,
(Yogyakarta: Pustaka Prima 2007) h.108-109
22
Faturrahman Jamil, Filsafat Hukum Islam (Jakarta: Logos 1997) h.51
18
Dalam hal ini dipahami bahwa hukum Islam melarang seseorang hanya
mencari rezeki, tetapi hukum Islam melarang sifat imperial dan kolonial
pada formalitas. Hal ini juga diakui oleh sebagian pemerhati hukum islam
seperti halnya Joseph Schact yang mengatakan bahwa hukum islam itu
boleh beribadah kecuali dengan apa yang telah disyari'atkan dalam bidang
ini, tidak ada pintu ijtihad bagi umat manusia. Sedangkan bidang
hukum Islam itu sah atau baik, karena semata-mata eksistensi kebajikan
23
Joseph Schact, Pengantar Hukum Islam, Terj. Said dkk (Jakarta: Dirjen Kelembagaan
Agama Islam DEPAG 1985) h.259
24
Faturrahman Jamil, Filsafat Hukum islam, (Jakarta: Logos 1997) h.52
19
yang terkandung di dalamnya,bukan karena rasionalitasnya. Dari uraian di
(sangat erat), sehingga dapat dipahami bahwa kelima sifat yang telah
yang sangat sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk Allah SWT,
Zakat di wajibkan kepada orang kaya yang hartanya nisab. Zakat itu
yang disebut fakir miskin, maupun yang sudah tak sanggup lagi membayar
perbudakan.25
Dalam Hal ini, Al-Qardawi menyitir hadist yang diriwayatkan oleh al-
Bukhari bahwa suatu saat ada jenazah orang yahudi sedang diusung dan
manusia?”. Dari hadist ini jelas sekali bahwa islam mengajarkan pada
20
Kenyataan seperti ini cocok dan sesuai dengan sebuah statemen yang
kemanusiaan. Hal ini terbukti, dalam khazanah ilmu fikih kajian secara
Berlandaskan ketuhanan yang mana sumber utama dari asas ini adalah
kepada Allah, seperti halnya shalat, puasa, sedekah, dan lain-lain. Bahkan
dan berserah diri dengan sepenuh hati merupakan hal yang menjadikan
sempurnanya Iman.
27
Al-Qardawi, Karakteristik islam; kajian Analitik. Terj. Rafi Munawwar (Surabaya:
Risalah Gusti 1995)h.75
28
Al-Qardawi, Al-fiqh al-Islami Bayn al-Asalah wa al-tajdid, (Kairo: Maktabat Wahbah
1999) h.7
21
8. Hukum Islam bersifat Komperensif
meliput, dengan bahasa yang lebih tepat yaitu komperensif). Hukum islam
islam. Mulai dari urusan hidangan (makan dan minum), sampai pada
sesame umat manusia. Hal ini tentu berbeda sama sekali dengan hukum
horizontal semata dan tidak sampai menyentuh ranah ubudiyah, etika serta
29
Al-Qardawi, Al fiqh al-Islami Bayn al-Asalah wa al-tajdid, h.10
22
teori dan kaidah umum yang mengatur penggalian hukum, baik berupa
yang sudah ada nas-nya, maupun dengan metode qiyas, istihsan dan
tidak lagi stagnam dan tidak lagi eksklusif. Fikih islam akan selalu mampu
dimanapun.
menetapkan dua jenis hukum yang disebut dengan qat’I dan zanni. Mereka
sepakat bahwa ijtihad hanya boleh dilakukan pada jenis hukum yang
kedua, dan disinilah terdapat apa yang telah disebut oleh Ali yafie
30
Al-Qardawi, Al fiqh al-Islami Bayn al-Asalah wa al-tajdid, h.19
Ali Yafie, Posisi Ijtihad dalam keutuhan ajaran islam, dalam ijtihad dalam sorotan,
31
23
Menurut al-Qardawi, sikap moderat adalah keseimbangan diantara dua
jalan yang saling berhadapan ataupun saling berlawanan, yang mana salah
tetapi hukum islam melarang sifat imperial dan colonial ketika mencari
rezeki tersebut.
islam. Bila pada keuniversalan pada hukum islam berlaku 3 saja, maka
32
Al-Qardawi, Karakteristik Islam;kajia analitik, (Surabaya: Risalah Gusti 1995) h.75
24
A. Bila ditinjau menyangkut pemberlakuan hukum terhadap para subjek
33
Anwar Harjono, Hukum islam kekuasaan dan keagungannya, (Jakarta: Bukan Bintang
tt) h. 109-111
25
maslahat atau puncak moral. Dalam hukum-hukum ibadah juga Nampak
seperti shalat 5 waktu, puasa ramadhan, zakat dan naik haji, akan tetapi
1. Hukum Islam berdasar atas wahyu Allah AWT, yang terdapat dalam al-
kesejahteraan di akhirat.35
34
Fatuhrahman Djamil, Filsafat Hukum islam, (Jakarta: Logos 1997) h.117-118
35
Suparman Usman, Hukum Islam,Asa-asas dan Pengantar studi Hukum Islam dalam
Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama 2001) h 64-65
26
Adapun ciri-ciri utama hukum islam, yakni :
2. Mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dari iman atau
5. Strukturnya berlapis
8. Berwatak universal 36
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat dipahami bahwa tidak ada satupun unsur-unsur hukum Islam yang
Qur'an dan Hadis itu berintikan satu hal yang sangat positif yang dirumuskan
36
Muhammad Daud Ali, Hukum Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2014) h. 58-59
27
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup yang hakiki secara universal kepada
B. Saran
Mohon maaf atas segala kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kritik dan
saran sangat kami butuhkan dalam pembuatan makalah selanjutnya agar lebih
DAFTAR PUSTAKA
2014.
28
Ali, Zainuddin. Pengantar Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: Sinar Mas,
2006.
Fatimah. Studi kritis terhadap pertautan antara hukum islam dan hukum adat
2011.
Bintang tt.
Bintang, 1993.
2015.
Wahbah, 1999.
29
Schacht, Joseph. Pengantar Hukum islam. Terj. Said, Moh dkk. Jakarta:
Syah Muhammad, Ismail. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1991.
2001.
Yafie, Ali. Posisi Ijtihad dalam keutuhan Ajaran Islam dalam ijtihad dalam
30