D
I
S
U
S
N
OLEH:Winta Romuli Hutasot (18.081.111.001 )
Yuni Kristina Lase (18.081.111.009 )
Dosen pengampuh:dr Runggu Retno Napitupulu, M.Kes
Ukuran kepala janin diukur dengan diameter anterior-posterior tempurung kepala dan juga
diameter melintang (diameter biparietal dan bitemporal) seiring dengan kepala yang diameter
lentur atau besarnya berbeda ,muncul pada panggul ibu.
Letak janin(lie) adalah hubungan cephalocaudal sumbu membujur janin( lajur tulang
belakang) pada lajur tulang ibu. Hubungan antara sumbu panjang badan janin dengan sumbu
panjang badan ibu dapat sejajar atau membujur dengan tulang belakang ibu (vertikal keatas
dan kebawah /sejajar dengan tulang belakang ibu) atau membujur (sisi kesisi horizontal
disudut kanan tulang belakang ibu).
Hubungn antar kepala janin dengan sumbu tulang belakang adalah cara
bagian tubuh janin saling berhubungan dengan yang lain , khususnya tingakat
lengkung dan panjang . hubungan antar kepala janin dengan sumbu tulang belakang
biasanya adalah lengkungan kepala lunak dengan lengan melentur pada dada dan
kaki melentur pada ari ari . hasil ini dalam bagian kepala terkecil yang terletak pada
panggul ibu .
Letak janin merupakan letak janin dan bagian tubuh janin yang mendekati jalan
lahir . letak janin dapat dari kepala dibagian jalan lahir (cephalic),pinggul dibagian
jalan (breech), atau bahu terlebih dulu dibagian jalan lahir.
Proses persalinan
Janin memasuki jalan lahir pada kelahiran normal melalui proses :
• Engagement/masuknya janin ke panggul,ketika diameter terbesar kepala
(biparietal) janin bergerak ke posisi 0.
• Desent/penurunan, saat bagian yang muncul bergerak kepanggul dari kedudukan
negative menjadi 0 dan maju kedudukan positif .
• Felsxion/fleksi kepala ketika kepala janin melengkung untuk membawa dagu
mendekat kedada dan menunjukkan diameter terkecil kepala ke panggul ibu
TAHAP TAHAP PERSALINAN
kala I
• Biasa disebut kala pembukaan, yaitu dimulai dari servik membuka sampai
pembukaan lengkap (10 cm) yang terbagi atas :
• fase laten : dari pembukaan 0-3 cm dengan lamanya sekitar 8 jam
• fase aktif, terbagi atas :
• fase akselerasi : Pembukaan yang terjadi sekitar 2 jam, dari mulai pembukaan
3cm menjadi 4 cm
• fase dilatasi maksimal : pembukaan berlangsung 2 jam, terjadi sangat cepat dari
4 cm menjadi 9 cm
• fase deselerasi : pembukaan terjadi sekitar 2 jam dari pembukaan 9 cm sampai
dengan selesai
Kala II
Disebut juga kala pengeluaran .pada kala ini his menjadi lebih kuat dan cepat,
sekitar 2-3 menit sekali. Biasanya kepala janin telah masuk keruang panggul, yang
secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengedan ,juga rasa tekanan pada
rectum sehingga merasa ingin BAB. Perineum mulai menonjol dan menjadi lebar
dengan anus membuka. labia mulai membuka dan tidak lam kemudian janin
tampak di depan vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi,
kepala tidak masuk lahi diluar his. Dengan his dan kekuatan mengedan maksimal,
kepala janin di lahirkan dengan suboksiput dibawah simpisis pubis, diikuti dahi ,
muka dan dagu melewati perineum. setelah istirahat sejenak, kepala janin
melakukan putaran paksi luar dan his lagi untuk mengeluarkan badan dan anggota
tubuh lainnya. Pada primi kala 2 berlangsung rata rata 1,5 jam dan multi rata rata
0,5 jam.
Pabila ketuban belum pecah maka harus dipecahkan .His datang lebih sering dan
lebih kuat ,lalu timbullah His mengedan .
Ada 2 cara ibu mengedan:
1 posisi berbaring sambil merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan sampai
batas siku . kepala diangkat sedikit hingga dagu mengenai dada. Mulut dikatup
2 dengan sikap seperti diatas.tetapi badan miring kearah terdapatnya punggung
janin dan hanya satu kaki yang dirangkul ,yaitu yang sebelah atas .
• Kala III
• Di mulai dari bayi lahir sampai dengan plasenta lahir. Setelah bayi lahir uterus
teraba keras dengan fundus uteri agak diatas pusat. Beberapa menit kemudian
uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan placenta dari dindingnya. Biasanya
placenta lepas dalam waktu 6-15 menit setelah bayi lahir secara spontan
maupun dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta terjadi
disertai dengan pengeluaran darah
• Kala IV
• Masa setelah 1-2 jam melahirkan. Ibu masih tetap harus ada didalam kamar bersalin
dan tidak boleh dipindahkan keruang nifas agar dapat diawasi dengan baik.
•
•
•
• Yang harus diawasi pada kala IV adalah :
• Tingkat kesadaran ibu
• Pemeriksaan tanda tanda vital : tekanan darah , nadi , dan pernafasan
• Kontraksi uterus
• Terjadinya perdarahan
•
• Perdarahan masih dianggap normal jika tidak melebihi 500 cc, tetapi tidak boleh
menunggu sampai terjadi perdarahan lebih dari 500 cc . sebelum jumlah perdarahan
500 cc , bidan sudah harus waspada jangan sampai jumlah perdarahan lebih dari 500
cc
Proses terjadinya persalinan