Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“DIFTERI”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Kesehatan Praktik Keperawatan Anak

Pembimbing Klinik : Dinni Marhamah, S.Kep. Ns

Pembimbing Akademik : H. Syaiful Kholik, A.Kep, M.Kes

Disusun OlehKelompok III C:

GT. Muhammad Taslim P07120215053

Mia Athika P07120215064

Nurul Kamili P07120215074

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN D IV KEPERAWATAN

2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi

Sub Topik :

a. Pengertian Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi


b. Faktor Risiko pada ibu hamil
c. Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi
d. Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
e. Penanganan Kehamilan Risiko Tinggi

Sasaran : Ibu Hamil


Tempat : PONED Puskesmas Martapura 1
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Januari 2018
Waktu : Pukul 10.00 WITA selama 30 Menit

I. Analisa Data
A. Kebutuhan peserta didik
Pendidikan kesehatan diberikan kepada Ibu Hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya di PONED Puskesmas Martapura 1. Dikarenakan minimnya pengetahuan
masyarakat khususnya Ibu Hamil terhadap Resiko Kehamilan Tinggi yang sangat
membahayakan Ibu hamil, janin, maupun keduanya .Untuk meminimalkan resiko
kehamilan tinggi dan meningkatkan kesadaran ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan
berkala di pelayanan kesehatan , maka dari itu perlu diadakan pendidikan kesehatan
mengenai Deteksi Dini Resiko Kehamilan Tinggi agar para Ibu Hamil mengetahui Resiko
Kehamilan Tinggi dan melakukan pemeriksaan berkala di Puskesmas Martapura 1.
B. Karakteristik peserta didik
Ibu Hamil yang berkunjung di PONED Puskesmas Martapura 1
II. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan ibu hamil dapat memahami
Deteksi dini kehamilan tingkat tinggi dan meningkatkan kesadaran ibu hamil dalam
pemeriksaan kehamilan berkala.
III. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan ibu yang
mengikuti penyuluhan di Posyandu Dahliamampu:
a. Menjelaskan Pengertian Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi
b. Menjelaskan Faktor Risiko pada ibu hamil
c. Menjelaskan Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi
d. Menjelaskan Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
e. Menjelaskan Penanganan Kehamilan Risiko Tinggi

IV. Materi (terlampir)


a. Pengertian Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi
b. Faktor Risiko pada ibu hamil
c. Komplikasi Kehamilan Risiko Tinggi
d. Tanda Bahaya Kehamilan Risiko Tinggi
e. Penanganan Kehamilan Risiko Tinggi

V. Metode
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
VI. Media
a. Leaflet
b. PPT
VII. Pengorganisasian
Penyuluh : Nurul Kamili P07120215074
Moderator : Mia Athika P07120215064
Operator : GT. Muhammad Taslim P07120215053
VIII. Waktu Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan 5 menit  Memberikan salam  Menjawab salam
 Perkenalan  Mendengarkan dan
 Menjelaskan TIU dan TIK memperhatikan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Inti 10 menit Menanyakan (review)  Menjawab
kepada Ibu hamil tentang pertanyaan penyuluh
Deteksi Dini Resiko  Mendengarkan dan
Kehamilan Tinggi memperhatikan
Menjelaskan tentang:  Bertanya pada
a. Pengertian Deteksi Dini penyuluh bila masih
Kehamilan Risiko ada yang belum
Tinggi jelas
b. Faktor Risiko pada ibu
hamil
c. Komplikasi Kehamilan
Risiko Tinggi
d. Tanda Bahaya
Kehamilan Risiko
Tinggi
e. Penanganan Kehamilan
Risiko Tinggi

3. Tanya Jawab 10  Tanya jawab tentang  Menjawab


Menit Deteksi Dini Resiko pertanyaan
Kehamilan Tinggi  Memperhatikan
 Menjawab
4. Penutup 5 Menit  Evaluasi  Menjawab Salam
 Menyimpulkan  Mendengarkan dan
 Mengucapkan salam Memerhatikan
penutup

IX. Evaluasi
Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat
evaluasi secara lisan dengan pertanyaan sebagai berikut :
1. Jelaskan pengertian Deteksi Dini Resiko Kehamilan Tinggi
2. Sebutkan 3 Faktor Risiko pada ibu hamil
3. Sebutkan Komplikasi Kehamilan Resiko Tinggi
4. Sebutkan Tanda bahaya kehamilan resiko tinggi pada masa hamil muda maupun lanjut.
5. Sebutkan Apa yang dilakukan dalam mendeteksi resiko kehamilan tinggi

X. Referensi
 http://doktersehat.com/masa-kehamilan-dengan-resiko-tinggi/#ixzz54XDBJFoI
 Depkes.go.id
Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi

A. Pengertian

Deteksi dini kehamilan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menemukan ibu hamil
yang mempunyai faktor risiko dan komplikasi kebidanan (Depkes RI, 2010). Kehamilan
risiko tinggi adalah suatu keadaan di mana kehamilan itu dapat berpengaruh buruk terhadap
keadaan ibu atau sebaliknya, penyakit ibu dapat berpengaruh buruk pada janinnya, atau
keduanya ini saling berpengaruh.

B. Faktor Risiko pada ibu hamil

Ibu hamil yang mempunyai faktor risiko perlu mendapat pengawasan yang lebih
intensif dan perlu di bawa ketempat pelayanan kesehatan sehingga risikonya dapat di
kendalikan (manuaba, 1998).

Faktor risiko pada ibu hamil menurut Depkes RI (2010) sebagai berikut :

1. Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun


2. Tinggi badan ibu kurang dari 145cm
3. Berat badan ibu terlalu berlebih atau juga terlalu kurang
4. Telah memiliki anak lebih dari 4
5. Jarak antara kehamilan yang satu dan yang lain kurang dari 2 tahun
6. Terdapat riwayat proses persalinan yang kurang baik. Hal ini mencakup riwayat seperti
mengalami keguguran lebih dari 2 kali, mengalami persalinan premature lebih dari 2 kali,
pernah mengalami kematian janin di dalam perut atau disebut dengan nama kematian
perinatal, mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan, terjadi kehamilan mola,
pernah dibantu dengan cara obstetric operatif, mengalami pre-eklampsi dan juga
eklampsi, terdapat riwayat inersia uteri dan operasi ginekologik serta hal-hal beresiko
tinggi lainnya.
7. Ibu menderita penyakit anemia
8. Ibu menderita penyakit hipertensi
9. Ibu mengalami pendarahan berlebihan di masa kehamilan
10. Terdapat sakit kepala yang hebat
11. Munculnya bengkak pada tungkai ibu
12. Terdapat kelainan pada janin
13. Bentuk panggul ibu menjadi tidak normal
14. Terdapat riwayat penyakit kronis misalnya diabetes dan lain-lain
C. Komplikasi
1. Pada ibu hamil menurut Depkes RI (2010) adalah :
a) Ketuban pecah dini.
b) Perdarahan pervaginam : Perdarahan pada ante partum yaitu keguguran, placenta
previa, solutio placenta.
c) Hipertensi dalam kehamilan (HDK): tekanan darah tinggi (sistolik >140 mmHg,
diastolik > 90 mmHg), dengan atau tanpa edema pretibial.
d) Ancaman persalinan prematur.
e) Infeksi berat dalam kehamilan: demam berdarah, tifus abdominalis, sepsis.
f) Distosia, persalinan macet, persalinan tak maju.

Sebagian besar kematian ibu dapat di cegah apabila mendapat penanganan yang
adekuat di fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor waktu dan transportasi merupakan hal yang
sangat menentukan dalam merujuk kasus risiko tinggi. Oleh karenanya deteksi dini faktor
risiko pada ibu merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah kematian dan
kesakitan ibu (Depkes RI, 2010).

2. Pada janin, menurut Depkes RI (2010), yaitu :


a) Kematian janin intra uterin.
b) Prematuritas dan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah < 2500 gram).
c) Asfiksia.
d) Infeksi bakteri.
e) Kejang.
f) Ikterus.
g) Diare.
h) Hipotermia.
i) Tetanus neonatorum.
j) Masalah pemberian ASI.
k) Trauma lahir, sindroma gangguan pernafasan, kelainan kongenital.
D. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi

Tanda-tanda bahaya kehamilan dapat menimbulkan komplikasi pada ibu maupun


janin. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan terdiri dari :

1. Tanda bahaya pada masa hamil muda


a) Perdarahan pada masa hamil muda
b) Hipertensi Gravidarum, Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun yang sudah
ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
c) Superimposed Preeklamsi, Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan di
perberat oleh kehamilan ( Pantiawati dan Saryono, 2010).
2. Tanda bahaya pada kehamilan lanjut
a) Perdarahan pervaginam
 Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi
sebagian /seluruh ostiumuteri internum.
 Solutio plasenta ( Abruptio placenta ) adalah lepasnya plasenta sebelum
waktunya.
 Gangguan pembekuan darah
b) Sakit kepala yang berat, Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah yang serius
adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang jika dibawa istirahat.
c) Penglihatan kabur, Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat
berubah dalam kehamilan. Masalah penglihatan yang mengindikasikan keadaan
yang mengancam adalah perubahan penglihatan yang mendadak mungkin
merupakan suatu tanda preeklamsia.
d) Bengkak di wajah dan jari-jari tangan, Bengkak bisa menunjukan adanya masalah
serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang jika di bawa istirahat dan
diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan pertanda anemia,
gagal jantung dan preeklampsia.
e) Keluar cairan pervaginam, Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina pada
trimester 3 sebelum proses persalinan berlangsung ketuban dinyatakan pecah
dini.
f) Gerakan janin tidak terasa, Bila Ibu tidak merasakan gerakan janinnya atau
gerakan janin kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam.
g) Nyeri abdomen yang hebat, Nyeri abdomen yang menunjukan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah di bawa istirahat.( Pantiawati dan Saryono, 2010).
E. Penanganan
Untuk dapat mendeteksi dini resiko kehamilan tinggi, dengan adanya
Puskesmas mampu PONED maka kasus-kasus komplikasi kebidanan dapat ditangani
secara optimal sehingga dapat mengurangi kematian ibu (Depkes RI, 2009)
1. Penanganan perdarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas.
2. Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan (Preeklamsi dan
eklamsi).
3. Pencegahan dan penangan infeksi.
4. Penanganan partus lama/macet.
5. Penanganan abortus.
6. Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan.
7. Melakukan pemeriksaan kehamilan rutin (ANC/ Ante Natal Care )Standar
waktu pelayanan ANC tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan
kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan
penanganan komplikasi (Depkes RI, 2010)
 Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
 Minimal1 kali pada triwulan kedua.
 Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

Anda mungkin juga menyukai