Anda di halaman 1dari 15

A.

    Pengumpulan Data
1.      Identitas
a.       Anak
Nama                   =  HP
Tanggal Lahir      =  28 Maret 2011 (1 tahun)
Jenis Kelamin      =  Laki-laki
b.      Orang tua            Ayah                                   Ibu
Nama                   JP                                        AP
Umur                   34 tahun                              32 tahun
Pendidikan          SMP                                    SMP
Pekerjaan             Sopir                                    IRT
Agama                 Hindu                                  Hindu
Alamat                Jl. Saridana VII                   Jl. Saridana VII
                            Br. Umasari, Ubung            Br. Umasari, Ubung

2.      Keadaan anak dalam kandungan


KEDUDUKAN PASIEN HP
DALAM KELUARGA
Jenis
N Keadaan sekarang Keterangan
Nama Kelamin Umur
o
L P Sehat Sakit Mati
1 GP  5 th  Anak
kandung
2 HP  1 th  Anak
kandung
3.      Alasan dirawat
a.       Keluhan utama
1)      Saat MRS (tanggal 10 April 2012, pukul 06.30 WITA)
Orang tua mengatakan anaknya mengalami sesak napas pada pagi harinya pukul 04.00 WITA
sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.
2)      Saat pengkajian (tanggal 10 April 2012, pukul 07.30 WITA)
Ibu pasien mengatakan anaknya masih sesak dan tidak mau makan bubur.
b.      Riwayat penyakit
Orang tua pasien mengatakan anaknya dari dulu memang sering mengalami sesak napas dan
pernah diperiksakan ke Puskesmas kemudian diberikan beberapa obat tetapi orang tua pasien lupa
nama obatnya. Apabila sesaknya kambuh, obat itu diberikan lagi dan sesaknya hilang. Tapi sewaktu
kambuh pukul 04.00 WITA, setelah diberikan obat tersebut sesak nafas anaknya tidak mau hilang.
Akhirnya orang tua memutuskan untuk membawa anaknya ke RS Wangaya. Setelah dilakukan
pemeriksaan di Poli Anak, kemudian pasien dibawa ke Ruang Belibis untuk
mendapatkan  perawatan. Di Ruang Belibis pasien mendapatkan terapi IVFD RL sebanyak 20
tetes/menit dan mendapatkan O2. Selama di RS pasien mendapatkan beberapa pemeriksaan untuk
mendapatkan diagnosa pasti di antaranya foto thorak dan ekokardiografi didapatkan diagnosa
bahwa pasien mengalami penyakit jantung kongenital yaitu ventrikel defek.
Terapi tanggal 10 April 2012
-          Pasien diinstruksikan tirah baring
-          Lanoxin 1 ml
-          O2

4.      Status Imunisasi
Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umurnya di
puskesmas, namun ibu sudah lupa pada umur berapa masing-masing imunisasi diberikan, imunisasi
yang telah diberikan adalah BCG 1 kali, hepatitis B 2 kali, polio 3 kali, DPT 3 kali dan campak 1 kali.

5.      Riwayat penyakit yang pernah diderita


Ibu mengatakan sebelumnya anaknya sering sakit terutama sesak nafas dan hanya sekali dibawa
ke puskesmas.Setelah itu tidak pernah lagi diperiksakan ke puskesmas sampai akahirnya dibawa ke
RS Wangaya.

6.      Riwayat penyakit keluarga


Orang tua mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit jantung bawaan
ataupun penyakit lainnya.

7.      Kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual
a.       Biologis
1)      Bernafas
Ibu mengatakan sebelumnya sering mengalami sesak nafas.Pada saat pengkajian ibu mengatakan
anaknya kesulitan dalam bernafas.

2)      Makan dan Minum


Makan   :   Ibu mengatakan bahwa sebelum sakit anaknya biasa makan 3x sehari tapi porsinya sedikit, hanya
beberapa sendok makan, dengan menu nasi lembek dan sedikit lauk. Saat pengkajian ibu
mengatakan anaknya tidak mau makan sama sekali.
Minum   :   Sebelum sakit, ibu pasien mengatakan anaknya biasa minum ASI + air putih 4-5 gelas sehari (+ 800-
1000 cc). Saat pengkajian anaknya hanya minum air putih 3-4 gelas per hari dengan menggunakan
sendok (+ 600 – 800 cc).
3)      Eliminasi

buang air besar


Ibu pasien mengatakan sebelum sakit dan saat sakit biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
feces lembek, warna kuning dan bau khas feces.Dan pada saat pengkajian ibu mengatakan
anaknya sudah BAB 1 kali dengan konsistensi feces lembek, warna kuning dan bau khas feces.
Buang Air Kecil (BAK) :
Ibu mengatakan sebelum sakit biasa BAK 6-7 kali sehari dengan warna kuning dan bau khas
urine.Saat pengkajian ibu mengatakan anaknya dari pagi sudah kencing 2 kali dengan volume +100
cc tiap kali kencing dengan warna pekat seperti teh.
4)      Gerak dan aktivitas
Ibu mengatakan sebelum sakit anaknya kurang banyak gerak dan dalam beraktivitas tidak selincah
teman-temannya karena mudah sekali lelah.Dan pada saat pengkajian ibu pasien mengatakan
anaknya sangat lemah dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
5)      Istirahat tidur
Pasien mengatakan bahwa sebelum sakit anaknya biasa tidur pukul 20.00 WITA dan bangun pagi
pukul 06.00 WITA.Pada saat sakit pasien lebih banyak tidur.
6)      Pengaturan suhu tubuh
Ibu mengatakan bawah sebelumnya sakit dan pada saat sakit anak tidak mengalami gangguan
dalam pengaturan suhu tubuh.
7)      Kebersihan diri dan berpakaian
Ibu mengatakan sebelum sakit biasanya anaknya mandi 2 kali sehari, cuci rambut 1 kali seminggu,
dan sikat gigi 1 kali sehari. Saat pengkajian ibu pasien mengatakan anaknya sudah dilap dan sudah
mengganti baju.

b.      Data psikologi
1)      Rasa aman (orang tua)
Ibu mengatakan sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya karena baru pertama kali ini masuk
rumah sakit.Orang tua mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya, baik penyebab
ataupun pengobatannya dan orang tua bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.
2)      Rasa nyaman
Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak pernah menangis seperti orang kesakitan.

c.       Data sosial
1)      Sosial anak
Ibu mengatakan bahwa pasien adalah anak kedua dari 2 bersaudara, sebelum sakit ibu mengatakan
anaknya biasa bemain dengan tetangganya. Tapi saat sakit ibu mengatakan pasien hanya
berinteraksi dengan para pengunjung.
2)      Bermain
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya biasa bermain dengan saudara maupun
tetangganya.Tapi saat sakit pasien hanya bisa bercanda ringan di tempat tidur.
3)      Prestasi
Ibu mengatakan saat ini belum ada prestasi dari anaknya.
d.      Data spiritual
Ibu pasien mengatakan seluruh keluarganya beragama Hindu dan keluarga biasa bersembahyang
setiap hari.

8.      Pengetahuan orang tua tentang kesehatan


a.       Pengetahuan tentang kesehatan anak
Orang tua mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya, baik penyebab ataupun cara
pengobatan orang tua pasien bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.
b.      Pengetahuan tentang perawatan anak
Ibu mengatakan jika anak sakit kadang-kadang dibawa ke dokter, terkadang juga hanya diberikan
obat seadanya di rumah.Ibu mengatakan belum paham tentang perawatan penyakit anaknya.
c.       Pengetahuan tentang nutrisi anak
Ibu mengatakan sampai saat ini masih memberikan ASI pada anak. Ibu kurang tahu makanan apa
yang seharusnya diberikan pada anak usia 1 tahun.
d.      Pengetahuan tentang tumbuh kembang anak
Ibu mengatakan bahwa kurang mengerti tentang masalah pertumbuhan dan perkembangan
anak.Tapi ibu tahu bahwa pertumbuhan anaknya tidak sesuai dengan anak-anak yang seumur
dengan anaknya.

9.      Pemeriksaan fisik
a.       Keadaan umum
kebersihan      :   cukup bersih
keadaan kulit  :   turgor kulit elastis, terdapat sianosis, tidak ada lesi, ikterik (-)
kesadaran       :   compos mentis
b.      pemeriksaan antopometrik
belum sakit      :   8 kg (10 kg 400 gr – 15 kg 800 gr)
ngkajian   :   7 kg
badan             :   40 cm (47-73 cm)
ar kepala          :   42 cm (46-52 cm)
ar dada             :   40 cm (43-49 cm)

c.       Gejala kardinal
Suhu                  :   36,5oC
Nadi                  :   150 x/menit
Respirasi            :   40 x/menit
Tekanan darah   :   80/60 mmHg
d.      Keadaan fisik
Kepala               :   Nyeri tekan (-), benjolan (-), lesi (-), kebersihan cukup
Mata                  :   Bentuk simetris, reflek pupil +/+ (isokor), pergerakan mata baik, konjungtiva pucat,
sklera ikterik (-)
Hidung              :   Sekret (-), nafas cuping hidung (+), kebersihan cukup, nyeri (-)
Telinga              :   Bentuk simetris, serumen ada, lesi (-), kebersihan cukup, pendengaran
Mulut                :   Mukosa bibir lembab, lidah bersih, lesi (-), perdarahan gusi (-), sianosis (+),
pembengkakan tonsil (-)
eher                 :   Pergerakan baik, bendungan vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), lesi
(-)
Thorak               :   Bentuk simetris, retraksi otot dada (+), ronchi +/+, bunyi jantung S1 dan S2 ireguler,
adanya bising pensistolik, di bagian kiri bawah skrotum
Abdomen          :   Distensi abdomen (-), pembesaran limpa (-), pembesaran hepar (-), turgor kulit
elastis, lesi (-), nyeri tekan (-), asites (-)
Ekstremitas       :
as                   :   Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis (+), lesi (-), ikterik (-)
wah               :   Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis (+), lesi (-), ikterik (-)

Kekuatan otot   :   444   444
4   444
enetalia           :   Kelainan dan lesi (-), kebersihan cukup
nus                  :   Kelainan dan lesi (-), kebersihan cukup
e.       Pemeriksaan penunjang
Foto torak         :   Tampak adanya defek antara ventrikel  kanan dan kiri

B.     Analisa Data
No. Data Subyektif Data Obyektif Kesimpulan

1 2 3 4
1 -       Ibu mengatakan anaknya-       TD rendah : 70/50 mmHg -       Penurunan
mengalami sesak napas. -       Nadi : 150 x/menit (takikardi) curah jantung
-       RR = 44 x/menit
-       Pasien tampak dispnea
-       Auskultasi jantung
1 2 3 4
menunjukkan denyut dan irama
jantung teratur.

2 -       Ibu mengatakan dalam-       BB : 7 kg -       perubahan


beraktivitas, anaknya-       TB : 40 cm pertumbuh-an
tidak seperti teman-       LK : 42 cm dan perkem-
sepermainannya -       LD : 40 cm bangan
3 -       Ibu mengatakan anaknya-       Pasien tampak lemah -       Resiko infeksi
sering sakit
4 -       Ibu mengatakan anaknya-       Penurunan berat badan dari 8-       Perubahan
tidak mau makan kg – 7 kg nutrisi kurang
-       Pasien tampak lemah dari kebutuhan
tubuh
5 -       Ibu mengatakan anaknya-       Bibir sianosis -       Perubahan
lemah -       Pengisian kapiler lebih dari 3 perfusi jaringan
detik perifer
-       Ekstremitas sianosis
6 -       Ibu mengatakan anaknya-       Pasien hanya berbaring di-       Intoleransi
sangat lemah tempat tidur aktivitas
-       Pasien tampak lemah
-       TD : 70/50 mmHg
-       Kekuatan otot
444 444
444 444
7 -       Orang tua pasien-       Orang tua tampak bertanya--       Kurang
mengtakan belum paham tanya tentang keadaan anaknya pengetahu-an
tentang penyakit anaknya orang tua

C.    Perumusan Masalah
1.      P      :   Penurunan curah jantung
E      :   Adanya defek struktur jantung
S      :   Ibu mengatakan anaknya mengalami sesak nafas. Pasien mengalami tekanan darah rendah yaitu :
70/50 mmHg, nadi : 150 x/menit (takikardi), RR= 44x/menit, pasien tampak dispnea. Auskultasi
jantung menunjukkan denyut dan irama jantung teratur.
Proses terjadi :
            Dikarenakan adanya defek struktur jantung yang abnormal pada ventrikel kiri dan kanan sehingga
aliran darah yang mengandung O2 yang seharusnya dipompa dari ventrikel kiri ke seluruh tubuh
bercampur dengan darah yang kaya CO2 pada ventrikel kanan sehingga pasokan darah yang kaya
O2 yang seharusnya beredar ke seluruh tubuh berkurang dan menyebabkan curah jantung menurun.
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Apabila jika tidak ditanggulangi akan mengakibatkan gagal jantung
2.      P      :   Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
E      :   Ketidakadekuatan oksigen dan nutrien pada tingkat jaringan
S      :   Ibu mengatakan dalam beraktivitas, anaknya tidak seperti teman sebayanya. BB 7 kg, TB 40 cm, LK
42 cm, LD 40 cm
Proses terjadi :
            Karena ketidakefektifan oksigen dan nutrien pada tingkat jaringan sehingga sel juga kekurangan O2-
sehingga pertumbuhan dan perkembangan terhambat
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Akan terjadi kegagalan dalam pertumbuhan dan perkembangan
3.      P      :   Resiko infeksi
Faktor Resiko : Penurunan status kesehatan
Proses terjadi :
            Penurunan status kesehatan disebabkan karena imunitas menurun sehingga anak akan beresiko
mengalami infeksi.

Akibat jika tidak ditanggulangi :


            Infeksi akan terjadi
4.      P      :   Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
E      :   Kesulitan makan akibat dispnea
S      :   Ibu mengatakan anaknya tidak mau makan, terjadi penurunan berat badan dari 8 kg menjadi 7 kg
Proses terjadi :
            Dispnea membuat pasien menjadi tidak nyaman, gelisah dan kesulitan makan, karena apabila
mengkonsumsi makanan pasien akan semakin sudah dalam bernafas
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Status gizi pasien akan buruk yang akan memperlambat proses penyembuhan
5.      P      :   Perubahan perfusi jaringan perifer
E      :   Berkurangnya aliran darah ke seluruh jaringan tubuh
S      :   Ibu mengatakan anaknya lemah, bibir sianosis, pengisian kapiler lebih dari 3 detik, ekstremitas
sianosis
Proses terjadi :
            Karena curah hujan menurun pasokan darah ke seluruh tubuh berkurang sehingga memunculkan
gejala yaitu perubahan perfusi jaringan
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Jaringan perifer akan kekurangan O2 yang bisa menyebabkan kematian jaringan
6.      P      :   Intoleransi aktivitas
E      :   Kelemahan akibat curah jantung menurun

S      :   Ibu mengatakan anaknya sangat lemah. Pasien hanya berbaring di tempat tidur. Pasien tampak
lemah, TD 70/50 mmHg, kekuatan otot :             444  444
                                        444  444           

Proses terjadi :
            Curah jantung menurun mengakibatkan pasokan darah ke seluruh tubuh juga berkurang sehingga
akan berakibat terjadinya kelemahan fisik
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Anak tidak dapat melaksanakan aktivitas.
7.      P      :   Kurang pengetahuan orang tua
E      :   Informasi yang kurang
S      :   Orang tua pasien mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya. Orang tua tampak bertanya-
tanya tentang keadaan anaknya
Proses terjadi :
            Informasi yang kurang tentang proses penyakit menyebabkan kurangnya pengetahuan orang tua
Akibat jika tidak ditanggulangi :
            Apabila orang tua pasien tidak mengetahui tentang proses penyakit, orang tua akan mengalami
kecemasan, dan tidak kooperatif.

2.  Diagnosa Keperawatan
1.      Penurunan curah jantung berhubungan dengan adanya defek struktur jantung ditandai dengan ibu
mengatakan anaknya mengalami sesak nafas. Pasien mengalami tekanan darah rendah yaitu 70/50
mmHg, nadi 150 x/menit (takikardi), pasien mengalami sianosis dan dispnea.
2.      Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan ketidakadekuatan oksigen dan
nutrien pada tingkat jaringan ditandai dengan ibu mengatakan dalam beraktivitas, anaknya tidak
seperti teman sebayanya. BB 7 kg, TB 40 kg, LK 42 cm, LD 40 cm.
3.      Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan status kesehatan.
4.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesulitan makan akibat
dispnea ditandai dengan ibu mengatakan anaknya tidak mau makan, terjadi penurunan ebrat badan
dari 8 kg menjadi 7 kg dan pasien tampak lemah
5.      Perubahan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan berkurangnya aliran darah ke seluruh
jaringan tubuh ditandai dengan ibu mengatakan anaknya tampak lemah, bibir sianosis, pengisian
kapiler lebih dari 3 detik dan ekstremitas sianosis.

6.       Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat curah jantung menurun ditandai
dengan ibu mengatakan anaknya sangat lemah, pasien hanya berbaring di tempat tidur. Pasien

tampak lemah TD 70/50 mmHg. Kekuatan otot 


7.      Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan informasi yang kurang ditandai dengan orang
tua pasien mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya, orang tua tampak bertanya-tanya
tentang keadaan anaknya.

III. Perencanaan
1.      Prioritas Masalah
Prioritas masalah berdasarkan dengan berat ringannya masalah
a.       Penurunan curah jantung
b.      Risiko infeksi
c.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 
3. Rencana Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN HP DENGAN VSD
DI RUANG BELIBIS RSUD WANGAYA
TANGGAL 10-12 APRIL 2012

Hari/Tgl/ Dx Tujuan dan


No Rencana Tindakan Rasion
Jam Keperawatan Kriteria Hasil
1 Selasa 1 Setelah diberikan Mandiri :
10/4/2012 asuhan keperawatan1.    Observasi TTV 1.    Terutama nadi dan
Pukul 2x24 jam diharapkan untuk mengetah
09.00 perbaikan curah perbaikan curah ja
WITA jantung tercapai nadi yang menigka
dengan kriteria darah yang me
hasil : menunjukan adany
1.    TTV dalam batas curah jantung
normal :
N = 80-130 x/menit 2.    Observasi perubahan sensori2.    Perubahan curah
TD = 87-105/65-75 mmHg pada anak. mengakibatkan tid
S   = 36º-37ºC perfusi serebral
RR = 23-35x/ menit
2.    Ibu pasien3.    Berikan istirahat dengan3.    Stress emosi
mengatakan anaknya lingkungan yang tenang respon fase kontriks
tidak sesak langsung dengan
3.    Pasien tidak tekanan darah, f
mengalami dispnea kerja jantung.
4.    Auskultasi jantung4.    Ajarkan kepada orang tua
4.    Agar orang tua pas
menunjukkan denyut pasien, untuk mengkondisikan
suasana yang t
dan irama jantung ruangan agar tetap tenang.
mengurangi stress
teratur.
anak.
Kolaborasi :
5.    Dengan dokter dalam
pemberian oksigenasi via5.    Meningkatkan sed
kandula nasal/masker untuk pemenuhan
untuk melaw
hipoksia/iskemia.
6.    Dengan tim medis untuk
pemeriksaan EKG 6.    EKG merupakan in
terhadap perubah
elektikal jantun
perubahan dapat di
serial EKG
Hari/Tgl/ Dx Tujuan dan
No Rencana Tindakan Rasion
Jam Keperawatan Kriteria Hasil
7.    Dengan tim medis untuk
tindakan pembedahan 7.    VSD dengan reg
yang berat mem
VSD dan rekontruk
pada usia muda

2 Selasa 2 Setelah diberikan Mandiri :


10/4/2012 asuhan keperawatan1.    Kaji tanda-tanda infeksi dan1.    Dengan mengetahu
Pukul selama  2x24 jam TTV infeksi secara dini
09.00 diharapkan infeksi segera ditangani
WITA tidak terjadi dengan
kriteria hasil 2.    Berikan istirahat yang cukup ±2.    Istirahat yang
1.    Suhu tubuh 12 Jam/hari meningkatkan k
meningkat sehingga daya
(S =  36º-37ºC) meningkat.
2.    Leukosit meningkat 3.    Hindari kontak langsung
(SDP > 10.000 dengan pasien yang mengalami3.    Jika terjadi kon
cell/mm3) dengan pasien
infeksi meningkatkan resik
3.    Orang tua pasien
mengatakan anaknya infeksi nosokomial
tidak panas 4.    Ajarkan orang tua pasien agar4.    Menjaga hyegine o
menjaga hygiene meraka meminimalkan res
seperti mencuci tangan infeksi pada p
sebelum meyentuh anaknya menurunkan pemaj
dan membatasi pengunjung patogen infeksi lain
yang akan kontak dengan anak.

Kolaborasi :
5.    Dengan Laboratorium :
Pemeriksaan SDP 5.    Peningkatan SDP
adanya infeksi.

 
4. Implementasi
TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HP DENGAN VSD
DI RUANG BELIBIS RSUD WANGAYA
TANGGAL 10-12 APRIL 2012
No.
N
Hari/Tgl/Jam Diag
o
nosa
1. Selasa
( 10 April 2012
S
P 10.00 WITA 1,2
)

10.20 WITA 1

10.45 WITA 1,2

11.30 WITA 1

12.45 WITA 1,2

13.00 WITA 2

Rabu
2  11 April 2012 1,2
(
S 07.00 WITA
P
)

1
07.30 WITA

08.00 WITA

1,2

12.30 WITA

13.00 WITA
 
5. Evaluasi
EVALUASI KEPERAWATAN PADA PASIEN HP DENGAN VSD
DI RUANG BELIBIS RSUD WANGAYA
TANGGAL 10-11 APRIL 2012

Hari/Tgl/Jam Dx Evaluasi Paraf


Rabu 1  =  Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak
11 /4/2012 sesak.
Pk 14.00
WITA O  = - TTV : S = 36,4oC
               N = 128 x/menit         
               R = 30 x/menit
               TD = 88/67 mmHg
-    Auskultasi jantung menunjukkan denyut
dan irama jantung teratur
-    Setelah diberikan oksigenasi pasien tidak
tampak dispnea
2A = Tujuan 1,2,3 dan 4 tercapai. Masalah
penurunan curah jantung teratasi
sepenuhnya.

= Pertahankan kondisi pasien

=  Orang tua pasien mengatakan anaknya tidak


panas
O  =  S  : 36,4oC
Hasil leukosit > 11.000 cell/mm3

A = Tujuan 1 dan 3 tercapai. Tujuan 2 belum


tercapai. Masalah Risiko infeksi teratasi
sebagian

  Lanjutkan intervensi No. 1, 2 dan 3

Anda mungkin juga menyukai