I. WOC
Usia
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut berhubungan dengan insisi pembedahan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan post debridement ulkus dm
III. INTERVENSI
1. Diagnosa 1 : Nyeri Akut berhubungan dengan insisi pembedahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3×24 jam nyeri
berkurang, hilang dan terkontrol.
Kriteria hasil :
a. Klien dapat mendemonstrasikan tehnik penurunan nyeri.
b. Klien dapat melaporkan nyeri berkurang atau hilang
Intervensi Rasionalisasi
1. Kaji derajat nyeri setiap hari Normalnya nyeri terjadi dalam waktu kurang
dari lima hari setelah operasi dan berangsur
menghilang.
2. Ajarkan klien teknik relaksasi dan Menurunkan ketegangan, mengurangi nyeri
distraksi
3. Lakukan tindakan kolaboratif untuk Mengurangi nyeri dengan meningkatkan
pemberian analgesic topical atau sistemik ambang nyeri.
Intervensi Rasional
1 Diskusikan pentingnya mencuci tangan 1 Menurunkan jumlah bakteri pada tangan,
sebelum menyentuh/mengobati mata mencegah area kontaminasi area operasi
2 Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat 2 Teknik aseptic menurunkan resiko
untuk membersihkan mata dari dalam ke penyebaran bakteri dan kontaminasi
luar dengan kassa untuk tiap usapan, silang
ganti balutan, dan masukkan lensa kontak
bila menggunakan.
3 Tekankan pentingnya tidak 3 Mencegah kontaminasi dan kerusakan
menyentuh/menggaruk mata yang sisi operasi
dioperasi.
4 Observasi tanda terjadinya infeksi contoh
kemerahan, kelopak bengkak, drainase 4 Infeksi mata terjadi 2-3 hari setelah
purulen. Identifikasi tindakan prosedur dan memerlikan upaya
kewaspadaan bila terjadi ISK. intervensi.
5 Berikan obat sesuai indikasi: 5 Topikal digunakan secara profilaksis,
Antibiotik (topical, parenteral, atau dimana terapi lebih agresif diperlukan
subkonjungtival). Steroid bila terjadi infeksi. Digunakan untuk
menurunkan inflamasi.
Intervensi Rasional
1. Monitor level glukosa darah 1. Untuk mengetahui nilai normal kadar
gula darah
2. Monitor tanda-tanda gejala hiperglikemia 2. Untuk memberikan tindakan medis yang
:poliuria, polidipsi, polipagi, kelemahan, tepat
letargi, mailase, pandangan kabur, sakit
kepala
3. Monitor keton dalam urin 3. Untuk mencegah terjadinya Asidosis
Diabetic
4. Memberikan insulin 4. Untuk memproses zat gula atau glukosa
yang berasal dari makanan atau minuman
5. Agar dapat menentukan balance cairan
5. Monutor status cairan (intake dan output)
6. Untuk mengetahui apakah mengalami
6. Tinjau ulang kadar glukosa darah
peningkatan atau penurunan
IV. SUMBER
Ulkus kaki Diabetik Pada DM Tipe 2 di Perkumpulan Diabetik. Jurnal Terpadu
Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 Mei 2014 yang diunduh pada tanggal 13 Agustus 2019
Black and Hawks. (2009). Medical Surgical Nursing Clinical Managemen for
Positif Outcomes. Elsevier Soundest