Anda di halaman 1dari 23

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

Nama mahasiswa yang mengkaji : Nur Syahraeny Ramli


NIM : 21.04.018

Ruangan : Lontara 4 Tanggal Pengkajian : 10/01/2022


Kamar : 7A Waktu Pengkajian : 09.00
Tanggal masuk RS : 05/01/2022 Auto Anamnese 
Allow Anamnese
I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama inisial : An.A
Tempat/tanggal lahir (Umur) : 14/05/2013 (8 tahun)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Belum Kawin
Jumlah anak :-
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Alamat : Papua Barat
B. Penanggung jawab pasien
Nama : Tn.H
Alamat : Jl. Irian
Hubungan dengan pasien : Orang Tuan
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh :  UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa medik
saat masuk : Open Fracture Left Tibia
saat pengkajian : Open Fracture Left Tibia
III. KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit ringan/ sedang / berat / tidak
tampak sakit / tak bereaksi / baring lemah / duduk / aktif/pucat / sianosis /
sesak nafas
B. KELUHAN UTAMA : Nyeri pada bagian kaki kiri
C. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran :
Kualitatif :  Compos mentis Somnolen Koma
Apatis Soprocoma
Kuantitatif:
SKALA COMA GLASGOW : RESPON MOTORIK : 6
RESPON BICARA : 5
REPON MEMBUKA MATA : 4
Tremor : Positif  Negatif
2. Tekanan darah : 90/60 mmHg
3. Suhu : 36, 8
4. Nadi : 108 ×/menit
5. Pernafasan : 20 ×/menit
Irama :  Teratur Kusmaul Cheyne – Stokes
Jenis : Perut  Dada
D. PENGUKURAN
Lingkar lengan atas : 15 Cm Tinggi badan :132 Cm
Lipat kulit Triceps : - Cm Berat badan : -
Kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : -
E. GENOGRAM

x X
x x

? ? ?

36 32

8thn 6 1

KETERANGAN :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
= : Dengan penyakit yang sama
X : Meninggal
: Tinggal serumah
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat penyakit yang pernah dialami : Tidak ada
Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien mengatakan merasa nyeri pada kaki sebelah kiri dirasakan sejak 25hari
yang lalu, saat pasien sedang duduk dipinggirl jalan dan kemudian ada mobil
truk yang melindas kaki kiri pasien dari arah samping karena sopir truk tidak
melihat pasien. Setelah kejadian pasien mengeluh nyeri hebat sehingga pasien
tidak dapat berdiri atau berjalan. Pasien kemudian di bawa ke RS untuk
mendapatkan perawatan dan dilakukan debridement dan necrotomy oleh
specialis bedah. Sebelum kejadian pasien dapat berjalan normal tanpa alat
bantu. Tidak ada riwayat pingsan, tidak ada riwayat muntah.
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : kondisi pasien baik, mampu berjalan tanpa
alat bantu.
b. Keadaan sejak sakit/sakit saat ini : pasien mengeluh merasakan nyeri
pada kaki sebelah kirinya, pasien tidak mampu berdiri ataupun
berjalan.
2. Data Objektif
Observasi
 Kebersihan Rambut : Tampak bersih
 Kulit : Tampak bersih
 Kebersihan kulit : Tampak bersih dan tidak ada udema
 Hygiene Rongga Mulut : Sebelum sakit menggosok gigi
2xsehari, saat sakit 1xsehari
Kebersihan Genetalia : Pasien tidak bersedia
Kebersihan Anus : Pasien tidak bersedia
Tanda / Scar vaksinasi : BCG Cacar
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Makan 3x/hari (porsi dihabiskan)
b. Keadaan sejak sakit : Makan 2x/hari (porsi tidak dihabiskan)
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan fisik
Keadaan rambut : rambut beruban, tidak terdapat benjolan, rambut
bersih, tidak ada ketombe.
Hidrasi kulit : kulit teraba kenyal
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikteris
Hidung : simetris kiri dan kanan, tdk ada benjolan di hidung.
Rongga Mulut : tampak bersih Gigi gusi : -
Gigi Geligi : - Gigi Palsu : tidak ada
Kemampuan mengunyah baik
Lidah : pengecapan normal Tonsil : T1
Pharing : tidak ada deviasi
Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran

ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk datar x Bayangan vena x Benjolan massa
Auskultasi : Peristaltik : 20×/menit
Palpasi :
x Tanda Nyeri Umum : Tidak ada
Massa
Hidrasi Kulit
Nyeri Tekan : R. Epigastrium Titik Mc Burney
R. Supra Pubik R. iliaaca

HEPAR : Tidak ada pembesaran


LIEN : Tidak ada pembesaran
Perkusi
Acites x Negatif
Positif Lingkar perut : -cm
Kelenjar lymphe inguinale : tidak ada pembesaran
Kulit : tidak kering, tidak ada luka, keriput dan tampak bersih
Spider Nevi :  Negatif Positif
Uremic Fros :  Negatif Positif
Edema :  Negatif Positif
Ichterik :  Negatif Positif
Tanda Radang : tidak ada
Lesi : tidak ada
Kesimpulan : Tidak ada masalah

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit :
BAB : 2x/hari (sebelum sakit)
BAK : 3x/hari (Sebelum sakit)
b. Keadaan sejak sakit :
BAB : 1x/hari
BAK : 4x/sehari (saat sakit)
2. Data Objektif
a. Peristaltik usus : 10x/menit
Palpasi Supra Pubik : Kandung kemih Penuh  Kosong
Nyeri Ketuk Ginjal : Kiri Positif  Negatif
Kanan Positif  Negatif
Anus :
Peradangan :  Negatif Positif
Fisura :  Negatif Positif
Hemoroid :  Negatif Positif
Prolapsus Recti :  Negatif Positif
Fistula Ani :  Negatif Positif
Massa Tumor :  Negatif Positif

D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Tidak ada hambatan dalam beraktivitas
b. Keadaan sejak sakit : Sulit melakukan aktivitas karena fraktur
pada kaki sebelh kiri yang dialami pasien
2. Data Objektif
a. Observasi :
Aktivitas Harian
Makan : 0 Ket :
Mandi : 2 0 : Mandiri
Berpakaian : 2 1 : Bantu dengan alat
Kerapian : 2 2 : Bantu Orang
Buang Air Besar : 2 3 : Bantu alat dan orang
Buang Air Kecil : 2 4 : Bantuan penuh
Mobilisasi ditempat tidur : 3
Ambulasi : Mandiri/ Tongkat/ Kursi Roda/ Tempat Tidur
Postur Tubuh : Tegak
Anggota gerak yang cacat : fraktur pada kaki sebelah kiri
Gaya Jalan : -
Fixasi : tidak ada
Traceostomi : tidak ada
b. Pemeriksaan Fisik :
JVP : 5 + 2 cm H²O (normal)
Perfusi pembuluh darah kapiler :
THORAKS DAN PERNAFASAN
Inspeksi : Bentuk Thoraks
Stridor  Negatif Positif
Dyspnea d’effort  Negatif Positif
Sianosis  Negatif Positif
Palpasi : teraba getaran diseluruh lapang paru
Perkusi :  Sonor Redup Pekak
Auskultasi :
Suara Nafas : Bronkial (trakea), Bronkovaskular ( sterna)
Vesikular (seluruh lapang paru)
Suara Tambahan : Wheezing (-), Ronkhi (-)

JANTUNG
Inspeksi : Ictus Cordis (tidak terlihat)
Klien menggunakan alat pacu jantung  Negatif Positif
Palpasi :
Thrill  Negatif Positif
Perkusi
Batas atas kiri jantung : ics 2-3 linea sterna sinistra
Batas kanan jantung : ics 2 linea sterna dextra
Batas bawah jantung : ics 4 mid clacikula sinistra
Auskultasi
Bunyi jantung II A : Tunggal
Bunyi Jantung P : Tunggal
Bunyi jantung I T : Tunggal
Bunyi jantung I M : Tunggal
Bunyi jantung III Irama gallop  Negatif Positif
Mur – Mur  Negatif Positif
Tempat :
Grade :
HR : 108 ×/menit
Bruit Aorta  Negatif Positif
A. Renalis  Negatif Positif
A. Femoralis  Negatif Positif

LENGAN TUNGAKAI
Atrofi Otot  Negatif Positif
Uji Kekuatan Otot: 5 5
5 3

Refleks fisiologi : bisep (+), Trisep (+), Patella (+), Asiles (+)
Refleks patologi : Babinski
Kiri  Negatif Positif
Kanan  Negatif Positif
Clubbing jari – jari :  Negatif Positif
Varises Tungkai :  Negatif Positif
Penilaian Nyeri
Pencetus : Fraktur
Lokasi Nyeri : Kaki Kiri
Gambaran Nyeri : Tertusuk-tusuk
Frekuensi : Hilang timbul
Skala Nyeri : 3 (sedang)
- Tampak ada luka terbuka pada kaki sebelah kiri
- Terpasang long back slab left lower
- Tampak ada stich wound ±18 cm

COLUMNA VERTEBRATALIS
Inspeksi : Kelainan bentuk
Palpasi : Nyeri tekan  Negatif Positif
N III – IV –VI :
N VIII Romberg Tes  Negatif Positif
N IX
Kaku Kuduk : tidak
Kesimpulan : tidak ada masalah

E. KAJIAN POLA AKTIVITAS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : aktivitas dilakukan secara mandiri
b. Keadaan sejak sakit : Aktivitas dibantu oleh keluarga
2. Data Objektif
a. Observasi
Ekspresi wajah mengantuk  Negatif Positif
Banyak menguap  Negatif Positif
Palpebrae inferior bermata gelap  Negatif Positif
F. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : penglihatan baik
b. Keadaan sejak sakit : Penglihatan tetap baik
2. Data Objektif
a. Observasi : Tidak ada gangguan penglihatan
b. Pemeriksaan fisik
Penglihatan :
Cornea : Normal
Visus : -
Pupil : Isokor (2,5 mm/ 2,5 mm)
Lensa mata : Normal
Tekanan intra Okuler
Pendengaran
Pina : Normal
Capalis : Normal
Membran Timpani : Normal
Test pendengaran : Berfungsi dengan baik
Pengenalan rasa posisi pada gerakan lengan atas dan tungkai
N.I : Baik
N.II : Baik
N.IV Sensorik : Baik
N.VII Sensorik : Baik
N.VIII Pendengaran : Baik
Test Romberg : Baik
G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Pasien selalu merasa senang
b. Keadaan sejak sakit : Pasien tidak banyak bicara dan ingin segera
pulang.
2. Data Objektif
a. Observasi
Kontak mata : menatap mata lawan bicara dengan baik
Rentang perhatian : memperhatikan saat diajak berkomunikasi
Suara dan tata bicara : pasien kesulitan untuk berbicara,
berkomunikasi melalui tulisan dan dibantu oleh keluarga
Postur tubuh : baik.
b. Pemeriksaan fisik
x Kelainan bawaan nyata

Kelainan Protese : Tidak ada


Hidung Payudara Lengan Tungkai

H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN SESAMA


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu berbaur dengan
tetangga dan selalu kumpul keluarga
b. Keadaan sejak sakit : Sejak sakit pasien tidak berbaur dengan
tetangga dan hanya selalu didampingi oleh keluarganya
2. Data Objektif
a. Observasi : Klien tampak sering Video Call dengan keluarga dan
saudara

I. KAJIAN POLA REPRODUKSI DAN SEKSUALITAS


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : -
b. Keadaan sejak sakit :-
2. Data Objektif
a. Observasi : -
b. Pemeriksaan fisik : -
c. Pemeriksaan diagnostic : -
J. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN STRESS
1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien jarang stress dan
setiap ada masalah selalu diselesaikan sendiri ataupun bersama
suami
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien merasa cemas dengan
kondisinya
2. Data Objektif
a. Observasi : Selalu ada keluarga mendampingi
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 90/60 mmHg
HR : 108x/mnt
Kulit :  Keringat Dingin Basah

K. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Data Subjektif
a. Keadaan sebelum sakit : Sebelum sakit pasien selalu taat
b. Keadaan sejak sakit : Saat sakit pasien selalu taat pada
agamanya
2. Data Objektif
a. Observasi : Pasien selalu sholat dan berdoa untuk kesembuhannya
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium
( 10/01/2022 – 08:34)
NO. JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
1. HEMATOLOGI
Fe (besi) 35 L(59-148);P(37-148)
TIBC 166 274-389
2. IMUNOSEROLOGI
Ferritine 56.4 13.00-400.00

(10-01-2021 – 15:57)
NO. JENIS PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
1. RBC 3.49 4.00-5.40
2. HGB 9.9 12.0-15.0
3. HCT 29.1 35.0-49.0
4. PLT 564 150-400
5. PCT 0.52 0.15-0.50
6. MONO 12.3 2.0-11.0
7. LFR 66.4 87.0-98.6
8. MFR 15.7 2.8-12.4
9. RET-He 28.3 30.2-36.2
10. HFR 17.9 0.1-1.5
11. IRF 33.6 3.1-13.5
(10-01-2021 – 15:57)
NO. JENIS HASIL NILAI RUJUKAN
PEMERIKSAAN
1. Eritrosit Normosotik normokrom,
anisositosis, ovalosit (+), benda
inklusi (-), normoblast (-)
2. Leukosit Jumlah cukup, PMN > Limfosit,
granulasi toksik (+), vakuolisasi
(+), sel muda (+)
3. Trombosit Jumlah meningkat, morfologi
normal.
4. Kesan / Saran - Anemia normositik
normokrom suspek kausa
infeksi
- Trombositosis reaktif

VI. TERAPI YANG DIBERIKAN

NO. NAMA OBAT DOSIS RUTE WAKTU


1. Infus ringer laktat - intravena 20tpm
2. Ceftriaxone 1gr Intravena drips dalam 12jam
Nacl Piggy Bag
3. Gentamycin 40mg intravena 12jam
4. Paracetamol 250mg intravena 8jam
PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


1. Keluarga mengatakan pasien 1. Pasien tampak lemas
selalu merasa nyeri pada kaki 2. Pasien tampak meringis
kirinya 3. Keadaan umum baik (composmentis)
2. Keluarga mengatakan pasien 4. Tampak ada luka terbuka pada kaki
kesulitan untuk berjalan sebelah kiri
 P : Nyeri bertambah saat terlalu 5. Terpasang long back slab left lower
sering digerakkan 6. Tampak ada stich wound ±18 cm
 Q : seperti tertusuk-tusuk 7. Pasien tampak kesulitan berjalan akibat
 R : fraktur pada kaki kiri fraktur pada kaki kirinya

 S : skala 3 (FLACC) 8. Left leg region :

 T : hilang timbul  Look : deformity ada, swelling ada,

3. Keluarga mengatakan pasien hematom ada, stich wound ada pada

terkadang demam. lateral aspect knee medial molkoulus

4. Pasien mengatakan terkadang ±18 cm, pus ada, discolored skin ada,

merasa gatal pada sekitar luka. tepi luka tidak tegas.


 Feel : tenderness dada
 Move : gerak aktif dan pasif knee joint
dan ankle tidak dapat dievaluasi karena
nyeri
- Tanda-tanda vital
 Tekanan Darah : 90/60 mmHg
 Nadi : 108x/mnt
 Pernapasan : 20 x/mnt
 Suhu : 36,8
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

1. DS : Nyeri Akut fraktur


1. Pasien mengatakan selalu merasa ↓
nyeri pada pada kaki kirinya. Pergeseran fragmen
 P : Nyeri bertambah saat terlalu tulang
sering digerakkan ↓
 Q : seperti tertusuk-tusuk Merusak jaringan
 R : fraktur pada kaki kiri sekitar

 S : skala 3 (FLACC) ↓

 T : hilang timbul Pelepasan mediator


nyeri

DO : ↓

- Pasien tampak lemah Ditangkap reseptor

- Pasien tampak meringis nyeri perifer

- Tanda-tanda vital ↓

 Tekanan Darah : 90/60 mmHg Implus ke otak



 Nadi : 108x/mnt
Persepsi nyeri
 Pernapasan : 20 x/mnt

 Suhu : 36,8
Nyeri akut

2. DS : Gangguan fraktur
1. Keluarga mengatakan pasien integritas jaringan ↓
terkadang demam Pergeseran fragmen
2. Pasien mengatakan terkadang tulang
merasa gatal pada sekitar luka
DO : ↓
1. Terpasang long back slab left Merusak jaringan
lower sekitar
2. Tampak ada stich wound ±18 cm ↓
3. pus ada, discolored skin ada, Menembus kulit
swelling ada, hematom ada. (fraktur terbuka)
4. Hasil baca foto xray ↓
- Thoraks anteroposterior tampak Kerusakan integritas
dalam batas normal jaringan
- Corakan bronkovaskular normal
- Cardiothoracic index <0,5

3. DS : Gangguan fraktur
 Pasien mengatakan sulit bergerak mobilitas fisik ↓
 Pasien mengatakan aktifitasnya Pergeseran fragmen
terhambat tulang
 Pasien mengatakan setiap ingin ↓
beraktivitas di bantu oleh Merusak jaringan
keluarganya. sekitar
DO : ↓
1. Terdapat fraktur left tibia Deformitas
2. Terpasang long back slab left ↓
lower Gangguan fungsi
3. Pasien tampak sulit mobilisasi ↓
4. Aktivitas pasien tampak dibantu Gangguan mobilitas
oleh keluarga fisik
5. Pasien tidak mampu berjalan dan
beraktifitas secara mandiri
6. Kekuatan otot : 5 5
5 3
4. DS : Resiko Infeksi fraktur
- ↓
DO : Pergeseran fragmen
1. Tampak ada stich wound ±18 cm tulang
2. Left leg region : ↓
 Look : deformity ada, swelling ada, Merusak jaringan
hematom ada, stich wound ada sekitar
pada lateral aspect knee medial ↓
molkoulus ±18 cm, pus ada, Menembus kulit
discolored skin ada, tepi luka tidak (fraktur terbuka)
tegas. ↓
 Feel : tenderness dada Kerusakan integritas
 Move : gerak aktif dan pasif knee jaringan
joint dan ankle tidak dapat ↓
dievaluasi karena nyeri Kerusakan pertahanan
3. Terlihat memerah pada jaringan primer
sekitar jahitan. ↓
4. Hasil Lab : Port de entry kuman
- Hb : 9.9 g/dl ↓
- Leukosit : 7.98 10ˆ3/uL Resiko infeksi
- Trombosit : 564 10ˆ3/uL

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama / Umur : An.A / 58tahun


Ruang / Kamar : Lontara 3 (onkologi) / K.9
NO. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d agen pencedera fisik
2. Gangguan integritas jaringan b.d fraktur terbuka
3. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletal
4. Resiko infeksi b.d efek prosedur invasif (trauma jaringan)

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama / Umur : Tn.N / 8tahun


Ruang / Kamar : Lontara 4 (orthopedi) / K.7A/1
No. Diagnosa Tujuan/ hasil yang Rencana tindakan
keperawatan diharapkan
1. Nyeri akut b.d Setelah diberikan asuhan Manajemen Nyeri
agen keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
pencedera fisik diharapkan : 1. Identifikasi lokasi,
1. mampu mengontrol karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri (tahu penyebab kualitas, intensitas nyeri.
nyeri, mampu 2. Identifikasi skala nyeri
menggunakan tehnik 3. Identifikasi respons non verbal
nonfarmakologi untuk 4. Identifikasi faktor yang
mengurangi nyeri, meperberat dan memperingat
mencari bantuan) nyeri
2. Melaporkan bahwa 5. Monitor efek samping
nyeri berkurang penggunaan analgetik
dengan menggunakan Terapeutik
manajemen nyeri 6. Berikan teknik
3. Mampu mengenali nonfarmakologis untuk
nyeri (skala, mengurangi rasa nyeri
intensitas, frekuensi 7. Kontrol lingkungan yang
dan tanda nyeri) memperberat rasa nyeri
4. Menyatakan rasa 8. Fasilitasi istirahat dan tidur
nyaman setelah nyeri Edukasi
berkurang 9. Jelaskan strategi meredakan
5. Tanda vital dalam nyeri
rentang normal. 10. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
Kolaborasi
11. Pemberian analgetik, jika perlu
2. Gangguan Setelah diberikan asuhan Perawatan integritas kulit/jaringan
integritas keperawatan selama 3x24jam Observasi :
jaringan b.d diharakan : 1. Identifikasi penyebab
fraktur terbuka 1. Kerusakan jaringan gangguan integritas kulit
menurun Terapeutik :
2. Kerusakan lapisan 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika
kulit menurun tirah baring
3. Nyeri menurun 3. Pasang balutan sesuai jenis
4. Perdarahan menurun luka
5. Kemerahan menurun Edukasi :
6. Hematoma menurun 4. Anjurkan minum air yang
cukup
5. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
Kolaborasi :
6. Kolaborasi prosedur
debridement, jika perlu
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik, jika perlu.
3. Gangguan Setelah diberikan asuhan Dukungan Mobilisasi
mobilitas fisik keperawatan selama 3x24 jam Observasi :
b.d gangguan diharapkan : 1. Identifikasi adanya nyeri atau
muskuloskelet 1. Pergerakan ektermitas keluhan fisik lainnya
al meningkat 2. Identifikasi toleransi fisik
2. Kekuatan otot melakukan pergerakan
meningkat 3. Monitor kondisi umum selama
3. Nyeri menurun melakukan mobilisasi
4. Gerakan terbatas Terapeutik
menurun 4. Fasilitasi aktivitas mobilisasi
5. Kelemahan fisik dengan alat bantu
menurun 5. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
2. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan.
4. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Infeksi
b.d efek asuhan keperawatan 3x24jam Observasi
prosedur diharapkan pasien dapat 1. Monitor tanda gejala infeksi
invasif (trauma menunjukkan : lokal dan sistemik
jaringan) 1. Demam menurun Terapeutik
2. Kemerahan menurun 1. Berikan perawatan kulit pada
3. Nyeri menurun area edema
4. Bengkak menurun. 2. Pertahankan teknik aseptik
pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2. Ajarkan cara mencuci tangan
dengan benar
3. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka

Anda mungkin juga menyukai