4. GENOGRAM
ket :
: laki – laki
: perempuan
: pasien
- : garis keturunan
: meninggal
: tinggal serumah
Klien adalah orang pertama dalam keluarga yang mengalami sakit yang di alami.
5. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN.
a. Pengkajian persepsi kesehatan – pemeliharaan kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah di alami :
sakitberat/dirawat/kecelakaan/operasi/gangguan kehamilan,persalinan,
abortus/transfusi/reaksi alergi.
Kapan :
Catatan :
Kapan :
Catatan :
Data Obyektif
Observasi
Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut : normal
Hidrasi kulit : normal
Palpebra : normal
Scelera : normal
Hidung : normal, tidak ada secret
Rongga mulut : bersih
Gigi geligi : 4 jatuh
Kemampuan mengunyah : normal
Lidah : bersih, normal
Tongsil : normal
Kelenjar tyroid : normal
Kelenjar getah bening : tidak ada
Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : suara pernapasan normal
Ascites : negatif
Kelenjar lymphe inguinale : negatif
Kulit
Spider nevi : negatif
Uremic fros : negatif
Edema : negatif
Ichterik : negatif
Tanda radang : negatif
Lesi : negatif
Kesimpulan : tidak terlihat kelainan di kulit.
Data obyektif
Observasi :
Ekspresi wajah mengantuk : positif
Banyak menguap : Negatif
Palpebrae inferior berwarna gelap : Positif
Data obyektif
Observasi
Pemeriksaan fisik Penglihatan
Cornea : Normal
Pupil : Normal
Lensa mata : Minus
Tekanan intra okuler :
Pendengaran
Pina :Normal
Canalis : Baik
Test pendengaran : pendengaran menurun
Data obyektif
Observasi : Klien berinteraksi dengan keluarga, orang sekitar dan
perawat dengan baik.
NO DATA MASALAH
1. DS : pasien mengeluh sulit mendengar bila Gangguan komunikasi verbal
suara yang di dengar pelan berhubungan dengan gangguan
DO : pendengaran
Gangguan pendengaran
Tidak mampu mendengar (harus dengan suara
yang keras).
2. DS : Nyeri berhubungan dengan luka
Klien mengatakan nyeri pada bagian telinga post op
kalau membuka mulut.
DO :
Klien nampak selalu mengeluh nyeri bila
sedang makan
Dilakukan pengkajian dengan :
P : terdapat luka post op di telingah kiri
Q : pasien mengatakan nyeri saat membuka
mulut
R : nyeri di bagian telingah kiri
S : skala nyeri 2
T : kadang-kadang, pasien merasakan nyeri
pada saat membuka mulut saja
No Diagnosa keperawatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA INTERVENSI
KEPERAWATAN SLKI SIKI
1. D.0119 Setalah melakukan tindakan Promosi komunikasi : defisit
Ganggun keperawatan 3x24 jam
pendengaran
komunikasi verbal diharpakan
berhubungan dengan komunikasi verbal meningkat Observasi :
gangguan dengan kriteria hasil:
- Periksa emampuan pendengaran.
pendengaran. - Kemampuan berbicara
meningkat - Monitor akumulasi serumen
- Kemampuan mendengar
berlebihan.
meningkat
- Kesesuaian ekspresi wajah / - Identifikasi metode komunikasi
tubuh meningkat
yang disukai pasien
- Kontak mata meningkat
Terapeutik :
- Gunakan bahasa sederhana.
- Gunakan bahasa isyarat, jika
perlu.
- Verifikasi apa yang dikatakan
atau ditulis pasien.
- Fasilitasi penggunaan alat bantu
dengar.
- Berhadapan dengan pasien secara
langsung selama berkomunikasi.
- Pertahankan kontak mata selama
berkomunikasi.
- Hindari merokok, mengunyah
makanan atau permen karet dan
menutup mulut saat berbicara.
- Hindari kebisingan saat
berkomunikasi.
- Hindari berkomunikasi lebih dari
1meter dari pasien.
- Lakukan irigasi telinga, jika
perlu.
- Pertahankan kebersihan telinga.
Edukasi :
- Anjurkan menyampaikan pesan
dengan isyarat.
- Ajarkan cara membersihkan
serumen dengan tepat.
2. D.0078 Setelah dilakukan tindakan Observasi
Nyeri akut keperawatan 3x24 jam - Identifikasi skala nyeri
berhubungan dengan diharapkan tingkat nyeri - Identifikasi faktor yang memberat
luka post op berkurang dengan kriteria dan memperingan nyeri
hasil: - Identifikasi pengetahuan dan
Tingkat nyeri menurun dari kenyakinan tentang nyeri
point 1 (meningkat) ke point Terapeutik
3 (sedang) - Berikan teknik nonfarmakologis
Meringis dari pont 1 untuk mengurangi rasa nyeri
(meningkat) ke point 3 (kompres hangat/dingin)
(sedang) - Fasilitasi istrahat tidur
Kesulitan tidur dari point 1 Edukasi
(meningkat) ke point 3 - Jelaskan penyebab, periode, dan
(sedang) pemicu nyeri
Ketegangan otot dari point 1 - Jelaskan strategi meredakan nyeri
(meningkat) menurun ke - Ajarkan teknik nonfarmakologi
point 3 (sedang) untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik.
3. D.0055 Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur
Gangguan pola tidur keperawatan 3x 24 jam di Observasi :
berhubungan dengan harapkan pola tidur membaik - identifikasi pola aktivitas dan
kecemasan Dengan kriteria hasil : tidur
- kesulitan tidur dari sedang - Identifikasi faktor pengganggu
dengan point 3 menjadi tidur (fisik dan / atau psikologis)
cukup meningkat point 4 - Identifikasi makanan dan
- keluhan sering terjaga dari minuman yang mengganggu tidur
sedang point 3 menjadi point (mis. Makanan mendekati waktu
4 cukup meningkat tidur, minum banyak air sebelum
- keluhan tidak puas tidur tidur)
dari point 3 sedang menjadi - Identifikasi obat tidur yang
menurun point 1 dikonsmsi
Keluhan istrahat tidak cukup Terapeutik :
sedang point 3 menjadi point - Modifikasi lingkungan (mis.
menurun point 1. Pencahayaan, kebisingan,
suhu,matras dan tempat tidur)
- Batasi waktu tidur siang, jika
perlu
- Fasilitasi menghilangkan stres
sebelum tidur
- Tetapkan jadwal tidur rutin
- Sesuaikan jadwal pemberian obat
dan/atau tindakan untuk
menunjang siklus tidur-terjaga.
Edukasi :
- Jelaskan pentingnya tidur cukup
selama sakit
- Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
- Anjurkan penggunaan obat tidur
yang tidak mengandung supresor
terhadap tidur REM
- Ajarkan relaksasi otot autogenik
atau cara nonfarmakologi lainnya.
4. D.0080 Setelah dilakukan tindakan 3 1. Dukungan keyakinan
Ansietas x 24 jam di harapkan klien Observasi
berhubungan dengan menunjukan tingkat ansietas - Indentifikasi kesembuhan jangka
ancaman terhadap menurun dengan kriteria hasil panjang sesuai kondisi pasien
konsep diri : Terapeutik
- verbalisasi akibat kondisi - Berikan harapan yang realistis
yang dihadapi dari point 2 Edukasi
(cukup meningkat) menjadi - Jelaskan bahaya atau resiko yang
point 5 (menurun) terjadi akibat keyakinan negatif.
- perilaku gelisa dari point 2
(cukup meningkat) menjadi 2. reduksi ansietas
point 5 (menurun) Observasi
- Pola tidur point 3 (sedang) - Identifikasi saat tingkat ansietas
menjadi point 5 (membaik) berubah
- Monitor tanda-tanda ansietas
(verbal dan nonverbal)
Terapeutik
- Ciptakan suasana terapeutik
untuk menumbuhkan keprcayaan.
- Temani pasien untung
mengurangi kecemasaan.
- Dengarkan dengan penuh
perhatian.
Edukasi
- Informasikan secara faktual
mengenai diagnosis, pengobatan,
prognosis
- Anjurkan melakukan kegiatan
yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan.
Terapeutik :
Jam 21.30 Gunakan bahasa sederhana
Hasil :
Mudah dipahami
Senin/21-12-2021 Berhadapan dengan pasien secara langsung
Saat pengkajian selama berkomunikasi
Jam 21.17 Hasil :
Pasien lebih paham apa yang dibicarakan
07.00 Mempertahankan kontak mata selama
berkomunikasi
Hasil :
Pasien mudah terbuka dalam berbicara
Rabu/29-12-2021
07.15 Edukasi :
Menganjurkan cara membersihkan serumen
dengan tepat
Hasil :
Telingan lebih bersih dan tidak kotor
Kolaborasi
- Memberikan Ketorolac 30MG/12 jam/iv
Hasil : pasien tidak merasakan nyeri
EVALUASI
NO DIAGNOSA TANGGAL EVALUASI
1. D.0119 Rabu/29-12- S:
Gangguan komunikasi 2021 Pasien mengeluh sulit mendengar jika suara
verbal berhubungan yang di dengar pelan
dengan gangguan O:
pendengaran Gangguan pendengaran
Tidak mampu mendengar (harus dengan
suara yang keras)
A:
Masalah gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan gangguan pendengaran
teratasi
P:
Pertahankan intervensi
- Mengidentifikasi metode komunikasi
- Gunakan bahasa sederhana
- Berhadapan dengan pasien secara langsung
selama berkomunikasi
- Mempertahankan kontak mata selama
berkomunikasi
2. D.0078 29-12-2021 S:
Nyeri akut - Klien mengatakan nyeri tidak terasa lagi
berhubungan dengan
post op O:
Klien tidak merasakan nyeri
P : intervensi dihentikan
3. D.0055 29-12-2021 S:
Gangguan pola tidur Klien Mengatakan sulit tidur
berhubungan dengan Klien sering terbangun
kecemasan O:
Nampak konjungtiva pucat
Sering menguap
Ttv
Td :110/70 mmHg
Suhu : 36oc
Respirasi : 20 x/mnt
Nadi : 86 x/mnt
A : masalah gangguan pola tidur belum
teratasi
P ; intervensi di lanjutkan
- Mengidentifikasi makanan dan minuman
yang mengganggu tidur (mis. Makanan
mendekati waktu tidur, minum banyak air
sebelum tidur)
- Memodifikasi lingkungan (mis.
Pencahayaan, kebisingan, suhu,matras dan
tempat tidur)
- Membatasi waktu tidur siang, jika perlu
- Memfasilitasi menghilangkan stres sebelum
tidur
- Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
- Menganjurkan menghindari
makanan/minuman yang mengganggu tidur
- Memberikan mecobalamin
4. D.0080 Rabu/29-12- S:
Ansietas berhubungan 2021 Klien mengatakan cemas dengan kondisinya
dengan saat ini
O:
Klien nampak sedih, dan selalu mengeluh
kalau pendengarannya menurun.
A : Masalah cemas belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi kesembuhan jangka
panjang sesuai kondisi pasien.
- Berikan harapan yang realistis
- Menjelaskan bahaya atau resiko yang terjadi
akibat keyakinan negatif.
- Menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan keprcayaan.
- Mendengarkan dengan penuh perhatian.
- Menganjurkan melakukan kegiatan yang
tidak kompetitif, sesuai kebutuhan.
5. 0142 Rabu/29-21- S:
Resiko infeksi 2021 Klien mengatakan baru selesai operasi
berhubungan dengan telingah kiri
efek prosedur invasif O:
Faktor resiko
- Tampak ada luka post op di telingah kiri
- Terpasang infus
A: masalah faktir resiko infeksi belum
teratasi
P : mempertahankan intervensi
- memonitor tanda dan gejala infeksi lokal
dan sistemik
- Terdapat luka post op di telingah kiri.
- Membatasi pengunjung
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan lingkungan pasien
- Mengajarkan meningkatkan asupan nutrisi
- Menganjurkan meningkatkan asupan cairan
- Meemberikan antibiotik
Ceftriaxone 1gr/12 jam/iv
ranitidin 50mg/12 jam/iv