Anda di halaman 1dari 10

Organ sistem pencernaan Pada Mamalia

System gastrointestinal ( disebut juga system pencernaan atau system digestif ) terdiri
atas saluran gastrointestinal dan organ aksesori. Rongga mulut, faring, esophagus,
lambung, usus halus, dan usus besar merupakan komponen saluran gastrointestinal.
Organ aksesori terdiri atas gigi, lidah, serta beberapa kelenjar dan organ seperti kelenjar
saliva, hati, dan pancreas yang menyuplai sekresi ke saluran pencernaan ( muttaqin, 2011
).
1. Rongga Mulut, Lidah, Kelenjar Saliva, dan Gigi
a. Rongga mulut
Rongga mulut atau nama lainnya rongga bukal atau oral mempunyai beberapa
fungsi diantaranya dapat menganalisis material makanan sebelum menelan,
proses mekanis dari ( gigi, lidah, dan permukaan palatum ), lubrikasi oleh sekresi
saliva serta digesti pada beberapa material karbohidrat dan lamak.rongga mulut
ini dibatasi oleh mukosa mulut yang memiliki Stratified Squamus Epithelium.
bagian atap dari rongga mulut adalah palatum, sedangkan bagian dasar adalah
lidah. Bagian posterior rongga mulut terdapat uvula yang bergantung pada
palatum. ( muttaqin, 2011 ).

Gambar rongga mulut

b. Lidah
Fungsi utama lidah meliputi :
1. Proses mekanik dengan cara menekan, melunakkan, dan membagi material.
Melakukan manipulasi material makanan di dalam rongga mulut dan
melakukan fungsi dalam menelan
2. Analisis sensori terhadap karakteristik material, suhu, dan reseptor rasa
3. Menyekresi mucus dan enzim
c. Kelenjar saliva
Kelenjar saliva menyekresi air liur ke rongga mulut oleh kelenjar saliva
sublingual dan sub mandibular bawah lidah, serta oleh kelenjar parotis yang
mempunyai fungsi utama pelumas untuk memperhalus material. Saliva
mengandung enzim amylase ( ptyalin ) yang menguraikan zat tepung menjadi
maltose.

Gambar struktur kelenjar saliva

d. Gigi
Gigi melakukan fungsi proses mekanik dalam menghancurkan makanan.
2. Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
( esophagus ). Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglottis yang mengatur makanan
agar tidak masuk ke trakea ( tenggorokan ).
Gambar faring

3. Esophagus

Esophagus merupakan saluran yang menghubungkan rongga mulut dengan lambung,

Gambar esophagus

Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung, agar makanan dapat


berjalan sepanjang esophagus terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung.

4. Lambung
Lambung atau sering disebut dengan gaster merupakan bagian dari saluran yang
dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Secara anatomis
lambung terbagi atas fundus, badan, dan antrum pilorikun atau pylorus. Sebelah
kanan atas lambung terdapat cekungan kurvatura minor dan bagian kiri bawah
lambung terdapat kurvatura mayor.

Gambar struktur lambung

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
a. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung.
b. Asam klorida (HCL)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin
guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai
penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
c. Prekursor pepsin ( enzim yang memecahkan protein).
5. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula
dan lemak.

Gambar usus halus

Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah
Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

a. Usus dua belas jari (Duodenum).


Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah
lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus
halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
b. Usus Kosong (jejenum)
Usus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua
belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Permukaan dalam usus kosong
berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan
dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni
berkurangnya kelenjar Brunner.
c. Usus Penyerapan (illeum)
Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus Ileum memiliki pH
antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
6. Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Gambar usus besar (kolon)

Usus besar terdiri dari : Kolon asendens (kanan), Kolon transversum, Kolon
desendens (kiri), Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
7. Usus Buntu (sekum)

Gambar sekum

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak
dari usus besar.
8. Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu yang berfungsi
sebagai.........
9. Rektum dan anus

Gambar rectum dan anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja
masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).

1. Aksesori organ pencernaan (hepatobilier sistem)

Gambar biliary sistem

4..1. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).

Pankreas terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :


4.1.1. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
4.1.2. Pulau pankreas, menghasilkan hormone
Gambar struktur pankreas

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon


ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein,
karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif
jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar
sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan
asam lambung.

4..2. Hati

Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.

Gambar hati

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan
obat.

Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh
darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan
kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam
sirkulasi umum.

4..3. Kandung empedu

Gambar kantung empedu

Kandung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar.
Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu:


4.3.1. Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
4.3.2. Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin
(Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.

Anda mungkin juga menyukai