Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH BIOLOGI UMUM

STRUKTUR, FUNGSI DAN PROSES PADA SISTEM ORGAN MANUSIA


[1]

KELOMPOK : 8 (DELAPAN)

ANGGOTA :1.YUNITA JELLIYAH JALLIS PUTRI (18033023)

2. DESI RAMADANI (18033090)

3. KURNIA ANDINI (18033097)

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN FISIKA

DOSEN : Dr. IRDAWATI, S. Si, M.Si

GANDA HIJRAH SELARAS, S.Pd, M.Pd

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
STRUKTUR, FUNGSI DAN PROSES PADA SISTEM ORGAN MANUSIA [1]
A. Sistem Pencernaan

1. Pengertian sistem pencernaan


Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat
makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh
tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat
pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap
oleh tubuh.
Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut :

1) Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.

2) Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.

3) Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.

4) Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan


bantuan enzim, terdapat di lambung.

5) Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.

6) Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna.

Pencernaan makanan pada saluran pencernaan manusia meliputi dua proses yaitu
pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.Pencernaan mekanik adalah
pencernaan yang dilakukan oleh gigi di dalam mulut,sedangkan pencernaan kimiawi
adalah pencernaan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini terjadi dimulai
dari mulut,lambung dan anus.

2. Struktur dan proses sistem pencernaan


1. Kelenjar ludah
2. Parotis
3. Submandibularis (bawah rahang)
4. Sublingualis (bawah lidah)
5. Rongga mulut
6. Amandel
7. Lidah
8. Esofagus
9. Pankreas
10. Lambung
11. Saluran pankreas
12. Hati
13. Kantung empedu
14. duodenum
15. Saluran empedu
16. Kolon
17. Kolon transversum
18. Kolon ascenden
19. Kolon descenden
20. Ileum
21. Sekum
22. Appendiks/Umbai cacing
23. Rektum/Poros usus
24. Anus
Gambar 1. Sistem
pencernaan

Struktur sistem pencernaan, juga dikenal sebagai saluran pencernaan,


memungkinkan organ yang berbeda untuk berurutan memecah dan mengolah
makanan. Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses
pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang
terbentang mulai dari mulut sampai anus.

Organ yang Berperan Dalam Sistem Pencernaan

a. Saluran Pencernaan

Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang


dikelilingi otot. Sistem pencernan manusia mempunyai proses secara umum
yaitu pada mulanya setelah makanan dikunyah dan ditelan, perlu sekitar 5-10
detik untuk melewati esophagus dan masuk ke dalam lambung, yang
menghabiskan 2-6 jam untuk dicerna sebagian. Digesti akhir dan absorpsi
nutrient terjadi didalam usus halus selama periode 5-6 jam. Dalam waktu 12-14
jam, material apa pun yang tak tercena akan melewati usus besar, dan feses
dibuang melalui anus. Organ-organ yang terlibat antara lain Rongga mulut,
faring, esophagus, Lambung, lumen usus halus, dan epitelium Usus halus.

1) Mulut
Gambar 1. Bagian-bagian mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di


dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu
gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam
mulut, yaitu :

a) Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi
halus. Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna
makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas empat macam
yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang.
Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi
(korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Mahkota gigi atau
puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi

memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk


seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham
berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk.
Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk
memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti
pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah
makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi,
sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian
seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 3 . Bagian-bagian gigi
Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi
mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa),
merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan
pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan
terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf.
b) Lidah
Lidah merupakan suatu massa otot lurik yang diliputi oleh membran
mukosa Serabut-serabut otot satu sama lain saling bersilangan dalam 3
bidang, berkelompok dalam berkas-berkas, biasanya dipisahkan oleh
jaringan penyambung. Pada permukaan bawah lidah, membran mukosanya
halus, sedangkan permukaan dorsalnya ireguler, diliputi oleh banyak
tonjolan-tonjolan kecil yang dinamakan papilae. Papilae lidah merupakan
tonjolan-tonjolan epitel mulut dan lamina propria yang diduga bentuk dan
fungsinya berbeda. Terdapat 4 jenis papilae.
 Papilae filiformis: mepunyai bentuk penonjolan langsing dan konis,
sangat banyak, dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya tidak
mengandung puting kecap (reseptor).
 Papilae fungiformis menyerupai bentuk jamur karena mereka
mempunyai tangkai sempit dan permukaan atasnya melebar. Papilae ini,
mengandung puting pengecap yang tersebar pada permukaan atas,
secara tidak teratur terdapat di sela-sela antara papilae filoformis yang
banyak jumlahnya.
 Papilae foliatae, tersusun sebagai tonjolan-tonjolan yang sangat padat
sepanjang pinggir lateral belakang lidah, papila ini mengandung banyak
puting kecap.
 Papilae circumfalatae merupakan papilae yang sangat besar yang
permukaannya pipih meluas di atas papilae lain. Papilae circumvalate
tersebar pada daerah “V” pada bagian posterior lidah. Banyak kelenjar
mukosa dan serosa (von Ebner) mengalirkan isinya ke dalam alur dalam
yang mengelilingi pinggir masing-masing papila. Susunan yang
menyerupai parit ini memungkinkan aliran cairan yang kontinyu di atas
banyak puting kecap yang terdapat sepanjang sisi papila ini. Aliran
sekresi ini penting untuk menyingkirkan partikel-partikel dari sekitar
puting kecap sehingga mereka dapat menerima dan memproses
rangsangan pengencapan yang baru. Selain kelenjar-kelenjar serosa
yang berkaitan dengan jenis papila ini, terdapat kelenjar mukosa dan
serosa kecil yang tersebar di seluruh dinding rongga mulut lain-
epiglotis, pharynx, palatum, dan sebagainya-untuk memberi respons
terhadap rangsangan kecap.

Gambar 4. Letak kepekaan lidah terhadap rasa


c) Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
 Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
 Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
 Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 5. Letak kelenjer ludah
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang
mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan
sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi selaput mulut
terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
2) Faring
Faring Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan
kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel)
yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan
merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak persimpangan antara
jalan nafas dan jalan makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga
hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan
dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana.

Gambar 6. Bagian- bagiasn saluran pencernaan


Keadaan faring yang berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismusfausium.Bagian superior disebut
nasofaring.Pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan
ruang gendang telinga.Bagian media disebut orofaring. Bagian ini berbatas
kedepan sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal
lidah yang menghubungkan tekak dengan tenggorokkan (trakea).
3) Kerongkongan

Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga


mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak
terjadi proses pencernaan. Gerakan peristaltik pada kerongkongan

Gerakan menelan makanan yang terjadi di esophagus merupakan gerakan


peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding saluran pencernaan (kaya akan
otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis atau gerak meremas-remas
makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus menuju ke lambung.
Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke lambung adalah 6
detik.

4) Lambung

Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah


kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang
membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati
dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan
usus dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau
sfingter yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Struktur lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 8. Struktur lambung

Lambung berfungsi untuk :


a) Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu
pendek.

b) Tempat pencampuran makanan yang dicairkan dan dicampur dengan asam


hidroklorida.

c) Mengubah protein menjadi pepton .

d) Mencerna lemak .

Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu :

a) Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan
itu sendiri .

b) Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat.

c) Pilorus adalah bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari
atau sering disebut duodenum.

Dinding lambung terdiri atas empat lapisan, yaitu :

a) Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan,


seperti enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti
palung untuk memperbesar perbandingan antara luas dan volume sehingga
memperbanyak volume getah lambung yang dapat dikeluarkan.

Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan,


yaitu :

 Sel Goblet, berfungsi untuk memproduksi mucus atau lendir untuk


menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan
asam lambung.

 Sel Parietal, berfungsi untuk memproduksi asam lambung [Hydrochloric


acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa
sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang membuat
tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2.

 Sel Chief, berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin


dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif
agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel
tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.

b) Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat
ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus
untuk membawa nutrisi yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel
tersebut.
c) Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot
tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak
peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan
terluar yaitu SEROSA berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel di
lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang


menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap
makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah
lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam
lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim
pepsinogen menjadi pepsin.

 Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul


yang lebih kecil.

 Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan.

 Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia,


berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh
Ca2+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya renim
susu yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usus
tanpa sempat dicerna.

 HCL (Asam Klorida) merupakan enzim yang berguna untuk membunuh


kuman dan bakteri pada makanan.

5) Usus Halus

Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan


tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus
merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama
yaitu :

a) Duodenum/usus dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan


dengan ventriculus. Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat.
Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m

b) Jejunum/usus kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung


dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan
pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.

c) Ileum/usus penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan


jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari
makanan. Panjangnya sekitar 1 m.
Gambar 9 . bagian usus halus

Fungsi utama usus halus adalah:

a) Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna untuk diserap melalui


kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe

b) Menyerap protein dalam bentuk asam amino

c) Menyerap karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak

Kelenjar atau enzim didalam usus halus :

a) Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.

b) Eripsin menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

c) Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

d) Maltase mengubah maltosa menjadi glukosa.

e) Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida

f) Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino

g) Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

h) Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

6) Usus Besar

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama


dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam
proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.

Gambar 10 . Bagian usus besar

7) Anus

Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang


lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses
sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan
penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan
otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu
dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya
otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat
terdorong ke luar anus.

b. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan


dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung
empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan
melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret
yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu,
beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

1) Pankreas

Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit dan berperan


penting dalam sistem pencernaan manusia, khususnya usus dua belas
jari(duodenum). Letaknya di belakang usus dua belas jari, bagian posterior perut
di bawah lambung dengan panjang 114 hingga 18 cm dan berat 65 hingga 67
gram.
Gambar 11 . Pankreas

Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas.Getah


pancreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam
mengolah tiga kelompok bahan makanan organic utama, yaitu karbohidrat,
protein, dan lemak.Getah pancreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan
enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzimamilase, serta enzim
lipase.

Fungsi enzim pancreas adalah sebagai berikut.

• Enzim amylase atau amylopsin berfungsi untuk mengubah karbohidrat


(zattepung) menjadi gula-gula yang lebih sederhana seperti maltosa.

• Enzim lipase berperan dalam mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.

• Enzim tripsin untuk mencerna protein. Mengubah protein menjadi bentuk yang
lebih sederhana, seperti pepton dan asam amino.

• Natrium bikarbonat menciptakan suasana basa yang mengaktifkan enzim-


enzim.

Getah pancreas dialirkan ke usus dua belas jari melalui dua saluran di
sepanjang pankreas.Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus
asam.Tripsin bekerja atas protein dalam makanan dan membantu
menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung bersama-sama
dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam
melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim
ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah
penting dalam proses pemecahan lemak.

Beberapa fungsi utama dari pancreas antara lain :

• Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang


menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan
dari hati.
• Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang
mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot.
Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan
menyimpannya di dalam sel-selnya.

2) Hati (Hepar)
Hepar (hati) adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 1300-
1550 gram dan berwarna merah cokelat, mempunyai banyak pembuluh darah
serta lunak. Hepar berbentuk baji dengan permukaan dasarnya pada sisi kanan
dan puncaknya pada sisi kiri tubuh, terletak di kuadran kanan atas abdomen
(hipokondria kanan). Permukaan atasnya berbatasan dengan diafragma dan batas
bawahnya mengikuti pinggiran kosta kanan.

Gambar 12 . Hati
Fungsi hati adalah sebagai berikut :
a) Menawarkan racun
Fungsi utama dari hati adalah menawarkan racun yang masuk ke dalam
tubuh. Racun tersebut bisa berasal dari makanan, minuman, atau pun obat-
obatan. Proses metabolisme di dalam tubuh akan menghasilkan asam laktat
yang dapat merugikan, namun hati akan mengubahnya menjadi glikogen
yaitu sejenis karbohidrat yang dapat digunakan sebagai sumber energi yang
disimpan di dalam otot.
Metabolisme protein juga akan menghasilkan zat sisa berupa amonia
yang berbahaya bagi tubuh, namun hati akan mengubahnya menjadi urea
dan dikeluarkan bersama urine.
b) Metabolisme karbohidrat
Glukosa dan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan
diubah menjadi glikogen. Glikogen adalah karbohidrat yang terbentuk dari
ratusan unit glukosa yang terikat bersama.
Penyimpanan karbohidrat dalam bentuk glikogen mempunyai
keuntungan:
- Cepat dipecah untuk menghasilkan energy
- Produksi energinya tinggi
- Tidak bocor ke dalam sel dan tidak mengganggu kandungan cairan
intrasel
Pengubahan bentuk karbohidrat ini memerlukan bantuan dua hormon
yaitu insulin dan glukagon yang dihasilkan oleh pankreas. Saat kadar
glukosa dalam darah naik maka insulin akan dilepaskan untuk mengubah
glukosa menjadi glikogen dan disimpan di hati dan jaringan otot. Saat kadar
glukosa di dalam darah turun, maka glukagon akan dilepaskan untuk
memecah glikogen yang disimpan menjadi glukosa dan kemudian akan
dimetabolisme untuk menghasilkan energi.
c) Metabolisme protein
Beberapa asam amino diubah menjadi glukosa melalui proses
glukoneogenesis. Asam amino yang tidak dibutuhkan oleh tubuh kemudian
diubah menjadi urea dan asam urat yang dikeluarkan dari sel hati ke dalam
darah untuk diekskresi oleh ginjal dan dibuang melalui urine.
d) Metabolisme lemak
Ketika lemak dibutuhkan oleh tubuh, lemak akan diambil keluar dari
tempat penyimpanannya di dalam tubuh, lalu diangkut melalui darah
menuju ke hati dan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.
e) Sintesis kolesterol dan protein plasma
Hati dapat mensintesis kolesterol dan steroid serta produk protein
plasma seperti fibrinogen, protrombin, dan sebagian besar globulin.
f) Penyimpanan berbagai zat
Hati adalah tempat penyimpanan glikogen, lemak, vitamin A, B 12, D,
dan K, serta zat besi.
g) Tempat pembentukan dan pembongkaran sel darah merah
Dalam 6 bulan kehidupan janin, hati menghasilkan sel darah merah,
baru kemudian produksi sel darah merah ini secara berangsur-angsur
diambil alih oleh sumsum tulang. Pada saat darah melewati hati, sekitar 3
juta sel darah merah dihancurkan setiap detik, dan hasil penghancurannya
masih ada zat yang akan digunakan untuk membentuk sel darah merah yang
baru.
h) Menghasilkan zat yang melarutkan lemak

Hati menghasilkan sekitar 0.5 – 1 liter cairan empedu setiap hari.


Cairan empedu inilah yang akan melarutkan lemak yang terdapat di dalam
usus.

3. Fungsi sistem pencernaan

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit
bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:

a. Menerima makanan

b. Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut


pencernaan)

c. Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

d. Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.


4. Mekanisme sistem pencernaan pada manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan
mekanik yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan
kimiawi menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula
sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya.
Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan.
Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan.
Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan
zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI).
Hanya dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai desinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4
jam, makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari
terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
a. Amilase
Enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
b. Lipase
Enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
c. Tripsinogen
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di
dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke
usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna
empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah
yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna
empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan
gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya,
proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di
usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam
bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh
usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa
makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh
memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan
kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan
akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan
dilakukan dengan sadar.
5. Penyakit Pada Sistem Pencernaan
a. Sariawan
Alat pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut
(bibir dan gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir dan lidah Anda
seperti terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang
terkena penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun.
Penyebabnya adalah “panas dalam” atau luka pada rongga mulut dan lidah.
Orang mudah terkena sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau
daya tahan lemah.
Pengobatannya dilakukan dengan obat sariawan. Apabila tanda-tanda akan
terserang sariawan muncul sebaiknya meminum larutan penyegar atau pencegah
panas dalam. Orang yang mudah terkena sariawan sebaiknya banyak memakan
makanan yang mengandung vitamin C atau menambah asupan vitamin C dalam
bentuk tablet atau minuman suplemen yang kaya vitamin C.

b. Sakit Gigi
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi
berlubang juga disebut karies. Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah
makanan yang banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan
menjadi sarang bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi
sehingga gigi keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang
pembuluh darah dan saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan
mudah copot. Gigi yang berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi
lainnya. Pada balita, gigi berlubang lebih baik ditambal supaya pertumbuhan
tetap teratur.

c. Keracunan
Keracunan makanan adalah kondisi yang menyebabkan seseorang
mengalami mual, nyeri perut, muntah, kehilangan nafsu makan, diare, demam,
lemas, dan nyeri otot akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi,
misalnya oleh virus norovirus atau bakteri E.coli dan salmonella yang
menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.

d. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang
air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh
penyakit lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan
oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan makanan tertentu, atau kurang gizi.
Diare termasuk penyakit yang kerap dialami oleh anak-anak kecil karena
kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau dialami pula oleh anak-anak
yang gemar jajan sembarangan. Orang yang mengalami diare akan kehilangan
banyak cairan tubuh dan jika diare berlangsung lama, si penderita dapat
mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan anak-anak yang mengalami diare
biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi turun drastis. Bahkan jika
tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada anak-anak balita.
Pengobatan gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang menghentikan
diare. Misalnya, norit atau karbotablet, yang bahan utamanya karbon. Diare yang
disebabkan oleh kuman dapat diobati dengan antibiotika. Jika penyebabnya
karena kekurangan gizi, maka harus diberi asupan makanan yang bergizi
beberapa waktu.
e. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah
keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisa
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari
kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karena
kurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat, kurang minum,
stres, dan lain-lain. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-
sayuran berserat, minum banyak air, makan teratur, buang air setiap hari, makan
makanan berserat, dan olahraga teratur dapat mencegah gangguan ini.

f. Maag
Penyakit ini juga disebut tukak lambung atau luka pada lambung. Alat
pencernaan yang diserang oleh maag adalah lambung atau usus dua belas jari.
Gejalanya antara lain pegal-pegal di punggung satu sampai dua jam setelah
makan atau jika perut kosong. Gejala yang terkenal dari penyakit maag adalah
mual, kembung, dan muntah-muntah. Gejala lainnya adalah kurang nafsu makan
dan berat turun. Penyebab penyakit maag yaitu bakteri Helicobakter pylori atau
pemakaian sejenis obat antiradang.
Pengobatannya dilakukan dengan memberikan obat antibiotika jika
penyebabnya bakteri tadi. Misalnya, pemberian tetrasikin atau amoksilin. Yang
ringan dapat diatasi dengan antasid. Gejala mual dan kembung dapat diatasi
dengan obat sakit maag.
g. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh
kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit
perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir. Ada dua tipe
disentri yaitu disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan
oleh bakteri dari keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan oleh
keluarga Amoeba. Penyebaran atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu
melalui tinja si penderita yang mencemari air atau tanah. Dan orang sehat
memakai air atau tanah yang tercemari oleh tinja yang mengandung kuman
penyakit ini.

h. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni
kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-
faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan
rusak.

i. Gastristis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung
kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada
lambung terlalu tinggi.

j. Usus Buntu (Apendisitis)


Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks.
Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu).
Penyakit usus buntu adalah peradangan dan pembengkakan yang terjadi di
dalam usus buntu, yaitu suatu organ berbentuk kantung dan seukuran jari, yang
terhubung dengan usus besar.
Seseorang yang terkena penyakit usus buntu awalnya akan merasakan sakit
yang kerap muncul dan hilang di perut bagian tengah. Rasa sakit ini dalam
waktu beberapa jam akan terasa semakin konstan dan perlahan berpindah
menuju sumber peradangannya, yaitu perut bawah sebelah kanan. Penyebab
penyakit usus buntu sendiri masih belum diketahui secara pasti. Ahli
berpendapat bahwa kondisi ini bisa disebabkan penyumbatan pintu masuk usus
buntu oleh kotoran atau oleh pembengkakan kelenjar getah bening pada dinding
usus. Salah satu penyebabnya juga karena infeksi bakteri pada umbai cacing
(usus buntu).

k. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Wasir merupakan pembengkakan pembuluh darah di sekitar atau di dalam
anus. Penyebab pembengkakan ini belum diketahui secara pasti, namun erat
kaitannya dengan tekanan yang meningkat pada pembuluh darah akibat Kurang
mengonsumsi makanan kaya serat. Wasir termasuk penyakit yang mudah
didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan kondisi dubur. Biasanya dokter
akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala sekaligus memperlancar
buang air besar pasien.

B. Sistem Pernapasan

1. Pengertian Dan Fungsi Pernapasan

Bernapas yaitu proses pengambilan O2 dari udara (inspirasi), dilanjutkan


dengan penyaluran O2 ke jaringan tubuh, kemudian pengeluaran sisa metabolisme
dari tubuh yang berupa CO2 (ekspirasi) melalui alat-alat pernapasan Pernafasan
merupakan proses ganda,yaitu terjadinya pertukaran gas didalam jaringan
(pernafasan dalam) dan didalam paru-paru (pernafasan dalam).

Fungsi Pernapasan,yaitu:

a. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh (sel-
selnya) untuk mengadakan pembakaran.

b. Mengeluarkan karbon dioksida (CO2) yang terjadi dari sisa pembakaran,


kemudia di bawa oleh darah ke paru- paru untuk dibuang (karena tidak berguna
lagi oleh tubuh)

c. Menghangatkan dan melembabkan udara.

2. Organ sistem pernapas


Organ pernapasan utama berupa paru-paru. Berikut ini adalah organ-
organ yang digunakan dalam pernapasan manusia.

a. Rongga hidung
Hidung merupakan organ
utama saluran pernapasan yang
langsung berhubungan dengan
dunia luar yang berfungsi sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara
melalui proses pernapasan. Selain
itu hidung juga berfungsi untuk
mempertahankan dan
menghangatkan udara yang
masuk, sebagai filter dalam
membersihkan benda asing yang masuk dan berperan untuk resonansi
suara, sebagai tempat reseptor alfaktorius.

Gambar 13. Rongga hidung

b. Faring
Faring merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan
jalan makanan, terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga
hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher.

Gambar 14. Faring


c. Laring
Laring merupakan saluran pernapasan yang terletak antara orofaring
dan trakea , fungsi dari laring adalah sebagai jalan masuknya udara,
membersihkan jalan masuknya makanan ke esofagus dan sebagai
produksi suara.
Pangkal tenggorok
dapat ditutup oleh
katup pangkal
tenggorokan
(epiglotis). Pada waktu
menelan makanan,
epiglotis melipat ke
bawah menutupi laing
sehingga makanan
tidak dapat masuk
dalam laring.
Sementara, pada saat
bernapas epiglotis akan membuka. Itulah sebabnya saat kita menelan
makanan tidak mungkin bersamaan dengan menghirup udara

Gambar 15. Laring


Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
1) Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring
berbentuk daun.
2) Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang
terletak di sebelah anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan
wanita yakni pada pria lebih besar dan menonjol yang membentuk
jakun.
3) Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah
laring berbentuk cincin.
4) Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid
yang berhubungan dengan pita suara
5) Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara
epiglotis dan aritenoid.
6) Tulang rawan kornoculatum berjumlah dua dan terletak di atas
aritenoid.
7) Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan
(epiglotis)

d. Trakhea
Trakea merupakan organ tabung antara
laring sampai dengan puncak paru,
panjangnya sekitar 10-12 cm, setinggi
servikal 6-torakal 5. Disebut juga
batang tenggorokan. Ujung trakea
bercabang menjadi dua bronkus yang
disebut karina.

Gambar 16. Trakhea


Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya ± 9 cm.
Batang tenggorokan atau trakea merupakan pipa yang dindingnya terdiri atas
tiga lapis. Lapis luar terdiri atas jaringan ikat, lapis tengah terdiri atas otot
polos, dan cincin tulang rawan, sedangkan lapis terdalam terdiri atas jaringan
epitel bersilia. Trakea dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh
epithelium bersilia.
Silia-silia ini bergerak ke atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini
debu dan butir-butir halus lainnya yang masuk saat menghirup napas dapat
dikeluarkan.
e. Bronkus
Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian yang disebut bronkus.
Apabila pada bagian ini kemasukan debu akibatnya terjadi penyempitan
pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan seseorang sukar
bernapas yang menyebabkan seseorang akan bersin jika saluran
pernapasan kemasukan benda asing yang mengganggu pernapasan).
Bronkus terdiri dari dua percabangan yaitu bronkus kanan dan kiri.
Letaknya juga berbeda bronkus kanan lebih vertical daripada kiri. Karena
struktur ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing
yang menyebabkan paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit
bronkhitis.
Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga bronkiolus,
sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Pada
seseorang yang menderita asma bagian otot-otot bronkus ini berkontraksi
sehingga akan menyempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya
lebih banyak benda asing yang menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya
penderita akan mengalami sesak napas. Sedangkan pada penderita
bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh lendir.
f. Paru paru
Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar berada
pada rongga dada bagian atas, di bagian samping di batasi oleh otot dan
rusuk dan di bagian bawah di batasi oleh diafragma yang berotot kuat.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian
samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh
diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru
kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput
yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang
rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang dikenal
dengan kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini vakum
sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit
cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura,
menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada
gerakan bernapas.

Gambar 17. Struktur paru-paru


Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal
dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura
bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan
pembuluh darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.Di
dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ±
1 mm, dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi rongganya masih
mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk
kubus bersilia. Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus
berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).
Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil
yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip
sarang tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas
pernapasan. Merupakan bagian terminal cabang-cabang bronkus dan
bertanggung jawab akan struktur paru-paru yang menyerupai kantong
kecil terbuka pada salah satu sisinya dan tempat pertukaran O2 dan CO2
Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan
seluas 70 m2

Gambar 18. Alveolus


3. Mekanisme pernapasan manusia
Rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → bronkiolus
→ alveolus → sel-sel tubuh.
Pada saat bernapas berlangsung dua proses yaitu inspirasi dan ekspirasi.
a. Inspirasi
Inspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk melakukan kontraksi
sehingga tulang-tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Pada saat
inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga letaknya agak mendatar.
Diafragma akan mendesak rongga perut hingga 5 cm ke bawah. Akibatnya
rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-
paru ikut membesar, akibatnya tekanan udara dalam paru-paru berkurang
sehingga udara luar masuk.
b. Ekspirasi
Ekspirasi terjadi jika otot-otot antarrusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk
dan tulang dada turun kembali ke kedudukan semula sehingga rongga dada
mengecil. Ekspirasi juga terjadi jika otot diafragma mengendur kembali ke
kedudukan semula, sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut
mengecil. Oleh karena itu tekanan udara dalam paru-paru bertambah,
akibatnya udara ke luar.
4. Macam-macam pernapasan

Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada
manusia dapat dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.
a. Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi bila otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi,
akibatnya tulang rusuk naik dan volume rongga dada akan lebih kecil daripada
udara luar. Karena adanya perbedaan tekanan udara ini, maka udara luar masuk
ke dalam rongga dada, sehingga terjadi proses inspirasi. Proses ekspirasi terjadi
apabila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi. Akibatnya, tulang rusuk
turun dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di dalam
rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya, udara akan terdorong ke luar.

Gambar 19. Proses pernapasan dada


Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.
Proses Inspirasi
Tulang rusuk berkontraksi tulang rusuk naik volume rongga dada
membesar, berakibat tekanan udaranya kecil udara masuk

Proses Ekspirasi
Tulang rusuk mengendur tulang rusuk turun volume rongga dada
mengecil berakibat tekanan udaranya besar udara keluar

b. Pernapasan Perut

Gambar 20. Pernapasan perut


Pada pernapasan perut, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (sekat
rongga dada) mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan
udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara
masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila otot-otot diafragma mengkerut
(berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di
dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari
dalam terdorong ke luar. Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.
Proses inspirasi
Otot-otot mengendur otot diafragma mendatar volume rongga
dada membesar tekanan udara rongga dada lebih kecil udara
masuk

Proses ekspirasi
Otot diafragma berkontraksi volume rongga dada mengecil
5. Penyakittekanan udarapernafasan
pada sistem rongga dada lebih besar udara ke luar
Sistem pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau
kelainan yang mempengaruhi sistem itu sendiri.Berikut ini Adalah Macam
Macam Jenis Penyakit Pada Sistem Pernapasan Manusia :
a. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa
kering. Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri
yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
Peradangan juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai
dengan rasa sakit saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
b. Asma
Asma merupakan penyakit radang paru-paru yang menimbulkan
serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah
satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari
empat anak di beberapa daerah.Otot dinding saluran udara berkontraksi
seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi
serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang
berlebihan. Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan
biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti
eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan.
c. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan
tenggorokan terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut
saluran pernapasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit
kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak
berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh
sendiri.
d. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga
hidung atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi
bakteri, jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan
rokok, dan infeksi pada gigi. ( Obat Sinusitis Herbal )
e. Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
kuman Mycobacterium tuberkulosis yang bersifat sistemik, yang dapat
bermanifestasi pada hampir semua organ tubuh dengan lokasi terbanyak di
paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer. Bakteri ini
menyerang paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-
bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu
karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
f. Pneumonia
Pneumonia atau juga di sebut dengan Radang paru-paru merupakan
suatu penyakit pada paru-paru dimana pulmonary aveolus yang
bertangggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi
oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan oleh beberapa penyebab
termasuk oleh infeksi bakteria, virus, jamur, atau pasilan (parasit). Radang
paru-paru dapat disebabkan oleh bakteri streptococcus dan mycopalsma
pneumoniae. Radang paru-paru juga dapat disebabkan oleh kepedihan zat-
zat kimia atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari
penyakit lainnya.Seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alcohol
g. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada
umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat
lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam,
lumpuh, bahkan meninggal dunia.
h. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel
kanker pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini
lamakelamaan dapat menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker
paru-paru adalah kebiasaan merokok. Merokok dapat memicu terjadinya
kanker paru-paru dan kerusakan paru-paru.

C. Sistem Peredaran Darah


1. Pengertian dan fungsi sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem
organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).
Sistem peredaran darah adalah salah satu sistem yang penting di dalam
tubuh badan. Sistem ini mengedarkan darah bermula dari jantung ke seluruh
badan dan masuk ke jantung semula. Sistem peredaran darah manusia juga
dikenali sebagai sistem peredaran tertutup kerana darah mengalir di dalam salur
darah yang tertutup.
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke
seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan
dari tubuh. Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam
tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan
pembuluh darah. Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran
limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
2. Komponen-komponen sistem peredaran darah
a. Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau
hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah[1].
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan
kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah.
Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit
) dan keping darah (trombosit). Komposisi plasma dalam darah sekitar 55%,
sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45%. Sel dan keping darah
lebih berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui
prosedur yang di sebut sentrifugas.
Fungsi darah, yaitu sebagai berikut :
1) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh
plasma darah.
2) Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari
tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida
dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
3) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu
(endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-
sel darah merah.
5) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan
oleh sel darah putih.
6) Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
7) Menjaga kestabilan suhu tubuh.

Berikut adalah komponen-komponen darah :


1) Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 %
protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik,
terutama NaCl. Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan
osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh
akan diatur.
2) Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak
terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum
tulang belakang. Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
a) Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit
cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar
syamsuri,dkk.2006 ). Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin.
Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin
mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di
lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis. Sel yang
dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid )
yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan
normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua,
membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan
limpa ( lien ) dan hati.Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis
kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi
eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik
darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permili
b) Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil,
eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil,
eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering
disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut
agranulasit (tidak bergranula ). Bahan-bahan yang di perlukan untuk
membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya
sel-sel lainnya.Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit
permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil,
0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.Masa hidup leukosit
berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena
selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau
bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.
c) Trombosit ( keping-keping darah )
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah
berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-
10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di
hancurkan. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3
darah. Berikut adalah mekanisme penggumpalan darah :
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke
kologen jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang membuat
trombosit saling berdekatan dan menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan
darurat sehingga terjadi kehilangan darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.
b. Pembuluh darah
Pada abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, yani William
Harvey ( 1578 – 1657 ), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan
ahli lain ditemukanlah pembuluh balik ( vena ). Tiga puluh tahun kemudian
seorang ahli anatomi italia Marcello Malpighi. Berhasil menemukan
pembuluh darah kapiller.
1) Pembuluh Nadi ( Arteri )
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung
dan umumnya mengandung banyak oksigen. Pada saat jantung
berkontraksi ( sisto ) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.
Fungsi utamanya adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke
semua sel, serta mengangkut zat buangan seperi karbon dioksida
Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup ( Valvula
semilunris ) yang berada terdapat diluar jantung.
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
a) Pembuluh nadi besar ( aorta ).
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju keseluruh tubuh.
b) Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari
bilik kanan menuju paru-paru ( pulmo ).
Terdapat beberapa jenis pembuluh nadi pada tubuh:
a) Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang
baru saja dialirkan dari paru-paru.
b) Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian
ke pembuluh kapiler, di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
c) Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar
dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
d) Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan
dengan pembuluh kapiler.
e) Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah
terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem
sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan
cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik
yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi dan pembuluh
balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu
semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat
halus dan berdinding tipis.
2) Pembuluh Balik ( Vena )
Pembuluh balik atau vena adalah pembuluh yang membawa darah
menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida.
Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan.
Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis. jika diraba, denyut
jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang
pembuluhnya. Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah.
Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju
jantung. Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes.
Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini
masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas
di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru.
Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah
dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida
kecuali vena pulmonalis.
Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu
Valvula Semilunaris.
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
a) Vena Kava
Vena kava bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih
kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava
superior dan vena kava inferior.
 Vena kava superior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari
bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.
 Vena kava inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari
bagian tubuh lainnya dananggota badan bawah tubuh
keserambi kanan jantung.
b) Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru
keserambi kiri jantung.

Perbedaan Antara Pembuluh Arteri Dan Vena

N
Pembuluh Arteri Pembuluh Vena
O
1 Dekat dengan permukaan
Tempat Agak ke dalam
tubuh (tipis kebiru-biruan)
2 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan Dinding Pembuluh Tipis,
elastis tidak elastic
3 Aliran darah Berasal dari jantung Aliran darah Menuju jantung
4 Denyut terasa Denyut tidak terasa
5 Katup Hanya disatu tempat dekat
Katup Disepanjang pembuluh
jantung
6 Bila ada luka Darah memancar Bila ada luka Darah Tidak
keluar memancar

c. Jantung
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung
(miokardium), selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi
ruangan jantung (endokardium). Cor dibungkus oleh pericardium yang terdiri
atas dua lembaran yakni lamina panistalis sebelah luar dan lamina viceralis yang
menempel pada dinding cor (jantung) itu sendiri. Diantara kedua lembar itu
terbentuk cavum pericardi yang berisi liquor pericardi.
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri
koroner. Penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu: 2 atrium dan 2 ventrikel.
1) Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik
(vena). Atrium kanan(dexter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup
valvula bikuspidalis (katup dua daun). Pada fetus antara atrium kanan dan
atrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
2) Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri
lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena ventrikel kiri berfungsi
memompakan darah keluar jantung. Antara ventrikel kanan dan ventrikel
kiri terdapat katup valvula trikuspidalis (katup tiga daun).
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2
dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya
CO2 dipompakan melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel
mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah vari vena cava
superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium
kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis)
yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung
menjadi maksimum disebut tekanan sistole. Keadaan jantung yang relaksasi
(mengendur) maksimum, maka tekananruang jantung menjadi minimum
disebut tekanan diastole.

Gambar 21. Bagian-bagian jantung


Fungsi bilik jantung
1) Serambi kanan berfungsi untuk menerima darah dari seluruh tubuh dan
kaya karbondioksida.
2) Serambi kiri berfungsi untuk menerima darah dari paru-paru dan kaya
oksigen.
3) Bilik kanan berfungsi untuk memompa darah ke paru-paru dan banyak
mengandung karbon-dioksida
4) Bilik kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan banyak
mengandung oksigen
3. Peredaran darah manusia
Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
a. Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru
melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati
vena pulmonalis (jantung –paru-paru – kembali ke jantung).
b. Peredaran darah besar
Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui
aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava
(jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung).
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah
tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda. Sistem
peredaran darah manusia adalah sistem peredaran darah tertutup dan
peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri
bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena
terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah
walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah
tertutup.

Gambar 22. Peredaran darah


4. Kelainan atau gangguan pada sistem peredaran darah antara lain :
a. Anemia ( Kurang Darah ) adalah kurangnya darah Hb atau kurangnya jumlah
eritrosit dalam darah.
b. Varisis adalah pelebaran pembuluh darah di betis.
c. Hemoroid ( Ambien ) adalah pelebaran pembuluh darah disekitar dubur (anus).
d. Arterios klerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena timbunan atau
endapan kapur.
e. Atherosklerosis adalah pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak.
f. Embolus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
g. Trombus adalah tersumbatnya pembuluh darah karena bendah yang tidak
bergerak.
h. Hemofilia adalah kelainan darah sukar membeku karena faktor hereditas atau
keturunan.
i. Leukimia ( kangker darah ) adalah bertambahnya leukosit secara tak terkendali.
j. Penyakit kuning pada bayi ( eritroblastosis fetalis ) adalah merusaknya eritrosit
bayi atau janin akibat aglutinasi dari antibodi ibu, apabila ibu bergolongan darah
Rh- dan embrio Rh+.

Hubungan Struktur, Fungsi Dan Proses Pada Sistem Organ Manusia [1] Dengan
Ayat Al-Quran

Dalam surat Qaaf: 16 kita bisa lihat bagaimana deskripsi tentang dekatnya Allah dengan
manusia.

Artinya :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” Urat leher yang
dimaksudkan dalam ayat tersebut ialah pembuluh darah yang terdapat di leher yaitu Vena
Jugular.

Jika kita lihat secara anatomis, vena jugular membawa darah dari bagian kepala (otak,
kranium/tempurung kepala, wajah) dan leher untuk kembali ke jantung jadi bisa disimpulkan
betapa penting dan vitalnya pembuluh ini.
Bisa kita lihat dari ayat ini kalau pencipta Al-Qur’an (Allah SWT) benar-benar
mengetahui betapa pentingnya darah, pembuluh darah, serta sirkulasi darah di seluruh tubuh.
Jika Allah tidak mengetahui pentingnya darah, pasti analogi yang digunakan bukanlah
pembuluh darah yang notabenenya berfungsi untuk mengalirkan darah. Lalu jika Allah tidak
mengetahui sirkulasi darah di seluruh tubuh, buat apa Allah menspesifikasikan analoginya
dengan pembuluh darah di leher?
Pembuluh darah besar lainnya yang disebutkan dalam Qur’an ialah Al-Aatiin (aorta).
Aorta merupakan pembuluh darah besar yang mengalirkan darah langsung dari jantung untuk
disebarkan ke seluruh tubuh. D alam Surat Al Haqqah ayat 45 dan 46 Allah berfirman:

Artinya :“Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-
benar Kami potong urat tali jantungnya.”
Maksud dari ayat tersebut ialah jika Rasulullah SAW berdusta terhadap Allah maka
sanksi yang akan diberikan ialah pemotongan pembuluh darah yang keluar dari jantungnya
(aorta) sehingga kematian adalah hasil akhirnya.
Aorta memiliki aliran darah yang cepat karena tekanannya langsung berasal dari
kontraksi jantung, selain itu volume darahnya masih sangat banyak (hanya punya 1
percabangan kecil yaitu koroner) oleh karena itu ketika aorta dipotong maka konsekuensinya
ialah akan terjadi pendarahan yang sangat hebat lalu syok dan dengan mudahnya dapat
menimbulkan kematian.
Ayat ini menjelaskan bahwa: 1. Darah dipandang sebagai suatu “kendaraan” untuk hidup,
2. Arteri yang langsung berasal dari jantung (aorta) penting untuk mempertahankan hidup.

Dari rongga hidung, udara pernapasan menuju faring. Faring (rongga tekak) merupakan
rongga pertigaan kearah saluran pencernaan (esofagus), saluran pernapasan (batang
tenggorok), dan saluran ke rongga hidung. Pada peristiwa tersedak saat makan sambil
berbicara, terjadi gerakan reflex untuk mengeluarkan kembali benda atau makanan yang
masuk kesaluran pernapasan. Mekanisme menelan dan bernapas ini telah diatur sedemikian
rupa dengan semacam katub epiglottis serta gerakan laring ke atas sewaktu menelan, sehingga
saluran kerongga hidung (saluran pernapasan) tertutup rapat.
Allah berfirman :

Artinya :
Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai
kekerongkongan. (QS. Al Qiyaamah : 26)
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi Edisi kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Campbell, dkk. 2004. Biologi Edisi kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Geneser. Finn. 1993. Textbook of Histology. Copenhagen: Munksgaard

Kimball, J.W. 1987. Biologi . Jakarta : Erlangga.

Maryati, Sri. 2006. Biologi Jilid II. Jakarta : Erlangga.

Pack. Philip E. 2001. Anatomy and Physiology. New York: Hungry Minds

Prawirohartono, Slamet. 2004. Sains Biologi 2a. Jakarta: Bumi Aksara

Purnomo, dkk. (2009). BSE Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta: Depdiknas.

Supeni , Tri dkk.1995. Biologi. Jakarta: Erlangga

Surtiretna. Nina. 2006. Mengenal Sistem Pencernaan. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama

Syamsuri . 2006. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai