Anda di halaman 1dari 40

RESUME MATA KULIAH ANATOMI FISIOLOGI

Sabrina savira putri


P3 .73.34.2.20.042
D4_TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
BAB I

SISTEMA DIGESTIVUS

Sistem yang memproses pengubahan makanan dan menyerap sari makanan berupa nutrisi nutrisi
yang dibutuhkan oleh tubuh .Serangkaian komponen yg bertanggung jawab terhadap pemenuhan
kebutuhan nutrisi sel, dgn menyediakan zat2 yang siap digunakan sel, secara terus menerus, melalui
serangkaian aktivitas muskular, sekretorik, pencernaan, dan penyerapan

1. Fungsi Muscular/Motorik /Mekanik

Menggerakkan makanan sepanjang saluran cerna, yang dimulai dari pemasukan makanan, gerakan
peristaltic untuk mencampur, mencerna dan menyerap, diakhiri dengan pengosongan saluran cerna

a. Fungsi Sekresi

Fungsi dari kelenjar - kelenjar di sepanjang saluran cerna, hati/kantung empedu dan pancreas untuk
terjadinya proses pencernaan. Misalkan pancreas yang memeiliki kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin
.

b. Fungsi Pencernaan

Proses/peristiwa kimiawi merubah zat2 yang kompleks menjadi zat sederhana yang dapat
diabsorbsi dan digunakan sel

c. Fungsi Penyerapan /Absorbsi

perpindahan zat – zat yang diperlukan tubuh dari saluran cerna, secara pasif (osmosa & difusa) dan
aktif (ikatan dengan protein karier), melalui mukosa dalam vili sepanjang usus halus (untuk zat2 hasil
pencernaan) & kolon (untuk air dan elektrolit) ke kapiler/lacteal untuk selanjutnya dibawa/transportasi
oleh sistem portal ke hati dan sel di seluruh tubuh .

Sistema digestivus terdiri dari :

• Tabung muskuler (Tractus digestivus)


• Organ aksesori
• Traktus Digestivus:
o cavum oris
o oropharynx
o esophagus
o gaster
o intestinum tenue : duodenum – jejunum – ileum
o intestinum crassum : cecum- ascenden – transversa – descenden – sigmoid
o rectum
o anal canal
Organ Aksesoris adalah organ yang membantu jalan kerja organ lainnya misal seperti gigi,pancreas
hepar,kelenjar saliva ,kantung empedu . Ciri umum organ aksesoris ialah tidak adanya saluran khusus
untuk mencerna .

Organ-organ asesoris:

a. kelenjar air liur


b. hepar
c. kandung empedu
d. pancreas

Cavum Oris (rongga oral)adalah jalan menuju system pencernaan dan berisi organ aksesoris dan
biasa berfungsi saat awal pencernaan .Cavum Oris Ujung proksimal traktus digestivus Bagian mulut di
antara gusi dan pipi adalah vestibulum, dan sisanya adalah rongga mulut

Fungsi Cavum Oris :

– Pintu masuk ke saluran pencernaan dan berperan seebagai pencernaan awal


– Memanipilasi suara laring sehingga bias berbicara dengan normal
– Dapat digunakkan sebagai jalan napas
2. Organ Organ yang berperan dalam pencernaan :

a. LIDAH
Organ muscular yang diselubungi mucosa Berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga
mulut dan membantu mendorong makanan dalam proses menelan ,lidah juga berfungsi sebagai
mengecap yang dapat merasakan manis ,asam dan pahit

Fungsi lidah:
– mecanical processing menggulung dan mendorong, memindahkan makanan, agar semua
makanan dapat dihaluskan dan tercampur dengan saliva, membentuk bolus dan mencernakan
karbohidrat oleh ptyalin
– Indra perasa dengan begitu memudahkan untuk merasakan makanan ataupun mengecap
– menghasilkan liur atau saliva

Salah satunya bagian lidah ada Papila ldan papilla terbagi menjadi 4 :

– Papila Filiformis (paling kecil)


– Papila Fungiformis (jumlahnya banyak)
– Papilla circumvalatae (bentuk v terbalik, paling besar)
– papila lingualis

B.GIGI

Gigi merupakan alat pencernaan yang sangat penting bagi tubuh ,untuk melumat dan
menghancurkan makanan agar mudah dicerna.Berdasarkan hasil penelitian ternyata diketahui bahwa
fluoride dapat meningkatkan ketahanan dalam gigi dan mencegah kerusakan gigi.
Gigi memiliki fungsi untuk mengunyah (mastikasi), insisivus untuk memotong dan molar untuk
menggiling makanan, menjadikan makanan mempunyai banyak permukaan dan terlepasnya selulosa,
sehingga zat nutrisi dapat kontak dengan enzim-enzim pencernaan bakal /benih gigi ada dalam rahang
atas & bawah sejak bulan ke 6 kehamilan Gigi susu mulai tumbuh pada bayi 6-7 bulan dengan gigi
pertama, gigi insisivus atas/bawah, lateral/medial lengkap pada umur 23 bulan dan tanggal sejak 6 th
diganti gigi tetap erupsi gigi tetap mulai molar I berakhir dengan molar III yang bisa sampai umur 25
th baru tumbuh

BAGIAN2 GIGI

(1)MAHKOTA GIGI, bagian yg menonjol dari gusi dgn struktur:

– enamel pada permukaan


– dibawah enamel ada dentin
– dibawah dentin =rongga pulpa dengan isi kapiler dentin, syaraf dan pembuluh limfe

(2)leher gigi, pada perbatasan gusi, terdapat pocket, kantong antara gusi dan gigi, dengan struktur
perbatasan email dan dentin

(3)akar gigi /radix bagian yang tertutup gusi yang ujungnya banyak mengandung serabut saraf

Glandula Salivarius merupakan Sel atau organ yang mensekresi saliva ke dalam cavum oris

Terdiri dari :

- Glandula salivarius major terletak di luar cavum oris, dan mempunyai ductus, yaitu Glandula Parotis
(sisi kanan dan kiri cavum oris di depan bawah) , Glandula Submandibular (di bawah kedua sisi tulang
rahang) ,Glandula Sublingual (di bawah lidah frenulum lingue)

-Glandula salivarius minor terletak di dalam cavum oris, baik mukosa atau submukosa yang langsung
mensekresikan ke dalam cavum oris, yaitu di lidah glandula lingualis anterior, labial, buccal dan palatal.

Kelenjar ludah dan saliva merupakan cairan alkali yang mengandung mucin, Elektrolit (K,Na,Ca),
yodium, zat organic,(enzim lisozim dan ptyalin/ alfa amylase), immunoglobulin

Fungsi Fisik kelenjar ludah


1. Membasahi mulut
2. Membersihkan lidah
3. Memudahkan bicara
4. Membasahi makanan sehingga mudah ditelan (lubrikasi)
5. Melarutkan beberapa unsur dalam makanan
6. Memudahkan kerja kimiawi
7. Pertahanan tubuh non spesifik Fungsi Kimiawi
8. Enzim amilase menginisiasi penghancuran gula kompleks
9. Ptialin bekerja sampai lambung di mana makanan menjadi asam karena kerja cairan lambung

C. Orofaring

Orofaring merupakan bagian belakang mulut, pintu keluar dari bolus, bagian dari faring, tabung
silindris, fibromuskular mulai dari tengkorak dan diakhiri dengan oesofagus

1. tabung muscular antara pharynx – lambung,Panjang 25cm


– Posterior terhadap jantung dan trakhea, anterior terhadap vertebra
– Sekresi mucus
– mempermudah menelan dan melindungi cedera akibat zat kimia Normalnya
berkontraksi, kecuali pada waktu menelan

Terdapat 2 sfingter:
1. Sfingter krikofaringeal (superior): mencegah udara melalui esofagus saat inspirasi dan
aspirasi isi esophagus
2. Sfingter kardiak (inferior): mencegah refluks isi asam lambung ke esofagus - Tekanan
sfingter esophagus bag.bawah 10-40 mmHg, tekanan lambung 5-10 mmHg ESOPHAGUS

D. FARING
Faring memiliki fungsi mendorong makanan yang dihasilkan oleh kontraksi otot-otot kontriktor faringeal
dan palatal ESOPHAGUS dan untuk menelan bahan makanan dari spincter esophageal superior menuju
ke spincter esophageal inferior.

Urutan gerakan yang terkoordinasi yang tdd :

Oral bolus didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter
lidahFaringeal (gerak involunter) palatum mole dan uvula bergerak scr refleks menutup nasofaring,
laring terangkat dan menutup epiglotis, mencegah makanan masuk trakhea. Kontraksi otot constrictor
pharyngeus mendorong bolus Esofageal relaksasi otot safilofaringeus relaksasi otot sfingter distal bolus
masuk gaster (5-15 detik)

3. Mekanisme menelan atau deglutisi

Urutan gerakan yang terkoordinasi yang tdd :

Oral bolus didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidahFaringeal
(gerak involunter) palatum mole dan uvula bergerak scr refleks menutup nasofaring, laring terangkat
dan menutup epiglotis, mencegah makanan masuk trakhea. Kontraksi otot constrictor pharyngeus
mendorong bolus Esofageal relaksasi otot safilofaringeus relaksasi otot sfingter distal bolus masuk
gaster (5-15 detik)

MEKANISME MENELAN/DEGLUTISI

PERITONEUM adalah membrana serosa yang melapisi dinding abdomen dan pelvis dan organ
visceranya.

Terdiri dari :

– Peritoneum parietale

– Peritoneum viscerale

Memiliki fungsi :

a. Memproduksi cairan peritoneum


b. Memudahkan pergerakan organ viscera
c. Mengandung lekosit, berperan dalam imunitas
d. Melokalisir infeksi
e. Jalur untuk suplai darah, limfe dan saraf
f. Penyimpanan lemak

E. LAMBUNG (GASTER)

Terletak oblique dari kiri ke kanan menyilang di abdomen atas tepat di bawah diafragma.
Terdapat 2 lengkung (kurvatur) yaitu mayor (anterior) dan minor (posterior)

Lambiu terdiri dari :


1. Fundus
2. Kardia-korpus
3. Antrum-Pillorus Makanan diubah mjd bahan semifluid ( chyme / kimus ) Kapasitas normal 1-2 L

Mukus lender berfungsi untuk melindungi lambung dari asam lambung. Sedangkan fungsi instriksik
untuk menghasilkan vitamin B12 untuVasikularisasi k membentuk sel darah merah

Vasikularisasi tipe pembuluh darah yang menyuplai oksigen serta nutrisi ke system
pencernaan.VASKULARISASI mendapat darah dari gastrika cabang dari coelica yang berasal dari
abdominalis. INERVASI : intrinsic dari pleksus Meissner (di submukosa) ,terutama mengatur sekresi
kelenjar dan pleksus Aurbach (di antara otot –otot lambung, terutama untuk mengatur gerak peristaltic
) Ekstrinsik dari cabang simpatis & para simpatis n.X/ n.Vagus.

1. Fungsi muscular
• membuka spinkter kardia /pengisian lambung : bolus dari esophagus menyentuh sp.kardia
otot spinkter kardia kontraksi, spinkter terbuka, setelah bolus jatuh ke lambung, otot
spinkter kardia relaksasi, spinkter menutup kembali (demikian seterusnya bergantian)
• menampung makanan /reservoir,terjadi akibat regangan otot lambung karena kontak dengan
bolus yang masuk lambung menyebabkan= rangsangan mekanik pada klj.pilorik sehingga
melepaskan gastrin, yang mendatarkan lipatan mukosa /rugae dan otot lambung relaksasi
tanpa perubahan tonus (relaksasi restriktif)sehingga volume lambung bertambah tapi
tekanan tetap, disebut volume restriktif
• mencampur bolus, melalui gerakan2 peristaltik otot lambung yang membentur-benturkan
partikel2 dalam bolus, sehingga menjadi partikel2 yang lebih halus, memecah selulosa,
memungkinkan banyak permukaan partikel kontak dengan getah lambung dan
memungkinkan terjadinya proses pencernaan serta bentuk bolus berubah menjadi bentuk
khimes. gerak peristaltic yang mendorong khimes ke spinkter pilori, meninggalkan lambung.
Pengosongan lambung

Pengaturan pengosongan lambung

• Pengaturan pengosongan lambung oleh refleks enterogastrika dan umpan balik hormonal
• keduanya bekerja sama memperlambat pengosongan lambung apabila terlalu banyak khime
dalam usus halus atau khime terlalu asam, banyak protein /lemak, hipotonik /hipertonik atau
khime sudah mengiritasi usus halus pembatasan/penghambatan pengosongan lambung sampai
jumlah khime dapat diproses usus halus

2. Fungsi sekresi

• getah lambung terbentuk akibat secret yang dikeluarkan kelenjar2 mukosa dan submukosa
lambung, yaitu kelenjar gastric yang menghasilkan air, mucus, HCl, intrinsic factor, amylase, lipase
dan pepsinogen, kelenjar Pilorik yang menghasilkan hormon gastrin . Suasana lambung asam,
pH terendah di kardia (pH 2-3), mulai basa di pilorik (>5).

Sel zimogenik (chief cells) →pepsinogen Sel parietal →HCl dan faktor intrinsik Sel mukus/goblet →
mukus Sel G→hormon gastrin
3.Fungsi getah lambung

• HCl,membuat suasana asam, agar makanan d dapat dicerna dan mengaktifkan pepsinogen.
Terbanyak di daerah kardia=pH 2-3. Bersifat korosif =aggressor, dapat melalui mukosa lambung
menimbulkan kerusakan epitel mukosa.
• Mukus, cairan viscous di atas lapisan mukosa, merupakan pertahanan mukosa lambung
=defense mechanism, agar epithel mukosa lambung tak rusak oleh HCl.
• Intrinsik Faktor , mengikat vit.B12yang ada dalam makanan agar dapat diserap dalam usus halus
• Amilase mencernakan karbohidrat disakharida
• Pepsinogen +HCl pepsin , mencernakan protein →pepton → Lipase Lambung, sedikit memulai
menghidrolisa lemak

4.Fungsi gastrin

• merangsang kelenjar gastrik mengeluarkan HCl & enzim pencernaan


• mempermudah pengosongan lambung dengan meningkatkan pompa pilorik & membuka
spingter pilorik, akibat rangsangan khimes pada antrum /klj.pilorik
• memperlambat pengosongan lambung, melalui refleks enterogastrika
• merangsang pengeluaran sekretin mukosa duodenum oleh khime yang masih agak asam (pH<7)
→ khime alkalis ,karena dilepasnya Na bikarbonat pancreas.
• merangsang pengeluaran kholesistokinin dari kelenjar mukosa yeyunum, akibat adanya lemak
dalam khimes
• mempermudah pengeluaran empedu ke duodenum, dari kantung empedu. mencegah refluks
empedu ke lambung, dengan menutupnya spingter pilorik merangsang pengeluaran
pancreozimin dari kelenjar mukosa duodenum

5.. Fungsi pencernaan

• Enzim spesifik lambung sebagai katalisator dalam reaksi kimiawi merubah polisakarida matang
dan mentah menjadi disakarida oleh amylase lambung, pepsin=katalisator dalam perubahan
polipeptida menjadi peptone/dipeptida dan lipase lambung baru memulai menghidrolisa lemak
dalam lambung. Dan intrinsic factor mengikat vitamin B12.
• Pengaturan sekresi gaster 1. Fase SEREBRAL/SEFALIK: rangsangan pada reseptor
penghidu,pengecap,penglihatan pendengaran dan peraba (makanan belum masuk lambung)
diteruskan ke hypothalamus pada pusat makan/lapar N.X/n.Vagus klj.pilorik pelepasan
gastrin yang merangsang klj.gastrik untuk mengeluarkan HCl dan enzim pencernaan (siap
menerima makanan merangsang reseptor pada lambung peristaltik otot lambung perih
perut = lapar) 2. Fase GASTRIK /DIGESTIK : bolus sudah ditelan masuk lambung, terjadi
rangsangan mekanik (regangan otot lambung ) dan kimiawi (zat makanan /kimia yang ada dalam
bolus) klj.pilorik melepaskan gastrin merangsang klj.gastrik untuk mengeluarkan
HCl,air,mucus,intrinsic factor,amylase,lipase,pepsinogen 3. Fase INTERDIGESTIK : pada keadaan
tanpa ada proses pencernaan, tak ada bolus dalam lambung,secara terus-menerus getah
lambung diproduksi , walau dalam jumlah kecil. Pada waktu perut kosong/puasa, getah lambung
tetap ada dan disertai gelombang peristaltic yang menyapu, meratakan penyebaran getah
lambung. Pada keadaan tertentu gelombang ini lebih tajam, menyebabkan sensasi lapar.

F. Usus Halus

Usus Halus merupakan kelanjutan dari lambung . Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter .Usus
Halus terdiri dari 3 yaitu Duodenum (25 cm),jejunum (2,5 meter), dan ileum (3,6 meter ). Di usus halus
hanya terjadi proses kimiawi saja dengan dibantu senyawa yang dilepaskan oleh pancreas.

2.

1. Usus dua belas jari (Duodenum)


- usus dua belas jari
- panjang 25 cm
- bentuk c

Bagaian Duodenum melibatkan kerja enzim pankreas untuk memecah zat makanan menjadi
sederhana dan bikarbonat utk menetralkan asam dan pH optimal .Duodenum juga berperan sebagai
Penyerapan besi, kalsium, asam folat, lemak, gula, asam amino 1 2 3 4

2. Bagian usus kosong (Jejenum )


– Regio abdominalis media sebelah kiri
– 2/5 bagian dari ileum
– Diameter 4cm, tebal, sangat vascular
– Penyerapan gula dan asam amino
– Agregat folikel lymphoid t.u di bag distal Ileum

3. Bagian usus penyerapan (Ileum )


Bagian ini memiliki ph antara 7-8 (netral dan sedikit basa ).dan berfungsi menyerap B12 dan
garam garam empedu.
– 3/5 bagian dari ileum
– Diameter 3,5cm, dinding lebih tipis,
– Penyerapan vitamin B12 dan garam empedu
– Agregat folikel lymphoid lebih besar dan lebih banyak (patches of peyer)

STRUKTUR USUS HALUS

a. mukosa :mempunyai villi =unit fungsionil usus


b. struktur villi : mikrovili dengan brushborder, epithel absorben, villi dengan epithel torak bersilia
& sel goblet penghasil mukus ditengah terdapat saluran kapiler arteriol , venula , & kapiler
limfe/lacteal )
c. submukosa : jaringan longgar
d. peritoneum =lapisan terluar

VASKULARISASI :

• Mendapat darah dari a.mesenterika superior untuk usus halus bagian kanan dan mesenterika
inferior untuk usus bagian kiri (cabang dari A.abdominalis). Vena mesenterik superior
bergabung membentuk vena porta
• INERVASI :
Intrinsic & extrinsic (meisner,aurbach ,n.X)

FUNGSI USUS HALUS

1. FUNGSI MUSKULAR :
• membuka spinkter pilorik, akibat kontak spinkter – khime ph >5 ,dengan gerak: – peristaltic
mass, khime masuk ke duodenum, bergerak sepanjang usus halus - peristaltic segmental, gerak
pendulum=gerak mencampur& memecah khimes menjadi partikel yang lebih halus, sehingga
lebih banyak kontak dengan getah usus & villi, sehingga memungkinkan terjadinya proses
pencernaan dan penyerapan .
• mengosongkan usus halus dengan membuka katup ileosekal, mendorong isi usus /residu ke
sekum, serta mencegah refluk ke ileum.

2. FUNGSI SEKRESI
• Tahap tahap sekresi melalui persyarafan & hormonal :
khimes sedikit2 mengalir dari spinkter pilorik ke duodenum merangsang kelenjar mukosa
duodenum untuk melepaskan hormon: Sekretin dari sel S duodenum ,pancreas mengeluarkan
bik.natrium ,khime menjadi alkalis , Pancreozimin pancreas mengeluarkan amylase,lipase dan
tripsinogen yang merangsang pengeluran enterokinase ,mengaktifkan tripsinogen => tripsin c.
Kholesistokinin dari sel T duodenum dan jejunum menimbulkan kontraksi kantung empedu,
mengeluarkan empedu ke duodenum. Enzim: enterokinase, lipase, sukrose, maltase, laktase

Fungsi pencernaan :

Dalam usus halus karbohidrat akan dipecah menjadi gula sederhana (monosakarida glukosa).Kandungan
empedu juga mengeluarkan empedu kedalam dudodenum yang bertanggung jawab untuk memecah
lemak makanan,bersama dengan lipase pancreas

G. Usus besar

Meskipun kedua dungsi usus kecil dan usus hallus memeinkan peran utama dalam pencernaan ,fungsi
keduanya berbeda . Sementara fungsi usus halus itu menyerap makanan sedangkan usus besar
berkaitan dengan penyerapan air dan eksresi limbah ke anus .

Bagian bagian usus besar :

1.SEKUM

• Katup ileosekal (mengontrol aliran kimus dari ileum ke sekum) Refleks kolonileal: sinyal dari
kolon yg penuh/iritasi/infeksi menimbulkan refleks hambatan pengosongan ileum 2-3 inci
pertama dari usus besar
• Kimus yg TIDAK diabsorbsi masuk caecum melalui katup ileosekal yg merupakan lapisan otot
sirkular yg mencegah regurgitasi (kembalinya isi kolon ke usus halus)
Apendiks veriformis Saluran halus buntu, 8-9 cm Struktur sama dengan colon namun lebih
banyak jaringan limfoid

2.COLON

• Mengabsorpsi air (600ml/hari) dan elektrolit Colon ascenden: berjalan ke atas Colon
transversum: melintang (horizontal) depan duodenum dan gaster Colon descenden: berjalan
ke bawah, melengkung ke garis tengah Colon sigmoid: bentuk huruf S di pelvis berlanjut ke
rektum, berfungsi sbg reservoir massa feses sampai terjadi defekasi

STRUKTUR COLON

• lapisan terluar : peritoneum, lekukan –lekukan haustra, akibat tak lengkapnya serabut otot
longitudinal, yang dilanjutkan oleh taenia koli = jaringan ikat di lapisan terluar berakibat
terbentuknya kantong2 haustra . Di sepanjang taenia terdapat kantung2 lemak (kecuali rectum
tak terdapat haustra /tenia )
• otot : longitudinal tak sempurna disambung taenia koli, kecuali rectum submukosa : jaringan
longgar, pembuluh darah, saraf, pleksus meissner mukosa : tebal, banyak sel goblet
&kelenjar mucus
FUNGSI COLON

1. Fungsi muskuler
gerak peristaltic pada colon transversum Gerakan massa (mass movement) mendorong massa
ke distal--keluar tubuh Segmental /haustrasi
– gerak ke haustra memungkinkan terjadi absorbsi air & elektrolit, dan mengeluarkan feses
untuk didorong ke distal

FUNGSI KOLON

2. Fungsi Pencernaan: tidak ada


3. Fungsi Sintes
fermentasi residu/SERAT + bakteri flora normal kolon = feses dan gas pembentukan
vitamin K ,B kompleks

4. fungsi sekresi dan proteksi: mucus utk melumasi kolon dan mencegah trauma pd dinding
bag.dalam terutama pd ujung distal kolon 5. fungsi absorbsi : penyerapan air & elektrolit. - Jika
kecepatan kontraksi terlalu cepat, waktu absorbsi berkurang sehingga feses mjd encer - Jika kecepatan
kontraksi melambat, air akan terus diabsorbsi sehingga terbentuk massa feses yg keras

FUNGSI KOLON 6. Fungsi Eliminasi: - Kolon mengeliminasi produk buangan dan gas ( flatus ) - Flatus
timbul akibat menelan gas, difusi gas dari aliran darah ke dalam usus, dan kerja bakteri pada karbohidrat
yg tdk dpt diabsorbsi (fermentasi karbohidrat seperti pd kubis dan bawang menghasilkan gas di dlm
usus) - Orang dewasa dlm kondisi normal menghasilkan 400-700 ml flatus setiap hari

3.REKTUM

a. Rektum dibangun oleh lipatan2 jaringan vertikal dan transversal. Setiap lipatan vertikal berisi
sebuah arteri dan lebih dari satu vena
b. Proses defekasi dimulai bila masa feses/gas bergerak ke dalam rektum utk membuat dindingnya
berdistens
c. Proses ini melibatkan kontrol volunter dan involunter

4.ANAL-CANAL
– Panjang 4 cm

– menghubungkan rectum & muara anus

– Pada bagian posterior tdp jar.fibromuscular (Lig.anococcygealis)

– Di anterior dipisahkan dg urethrae oleh perineal body

– Kanalis ani (sfingter ani eksterna, interna, levator ani)

– Terdapat 2 otot sfingter yang mengendalikan anus: internal (otot polos di bawah sistem saraf otonom)
dan eksternal (dibentuk oleh otot rangka dan bekerja di bawah kendali voluntir)

Fisiologi Defekasi

- Kanal anal dikelilingi oleh otot sfingter internal (dikontrol oleh saraf involunter) dan sfingter eksternal
(scr normal dikontrol oleh saraf volunter)

- Saat rektum berdistensi, saraf sensorik distimulasi dan membawa impuls yg menyebabkan relaksasi
sfingter internal, memungkinkan lbh banyak feses memasuki rectum

- Pada saat yg sama, impuls bergerak ke otak utk menciptakan kesadaran individu utk perlu melakukan
defekasi (syaraf sensorik ---pusat defekasi pada hypothalamus – n.X para simpatis)

- Jadi saat sfingter internal relaksasi maka sfingter eksternal juga relaksasi - Kerja dari sfingter eksternal
diperkuat oleh otot levator ani pada dasar pelviks

- Bila waktu defekasi tdk tepat, konstriksi otot levator ani membuat anus tertutup dan defekasi tertunda
- Tekanan utk mengeluarkan feses dpt dilakukan dg meningkatkan tekanan intraabdomen atau
melakukan maneuver

- Manuver valsava adl kontraksi volunter otot2 abdomen saat individu mengeluarkan nafas secara
paksa, sementara glotis menutup (menahan nafas saat mengedan)

- Sfingter ani interna yg membuka→Kortex sensorik →motorik →mengedan → diafragma cekung, otot
abdomen kontraksi →volume abdomen mengecil, tekanan > → spincter ani eksterna membuka →feses
keluar

- Saat ditunda secara sadar, kebutuhan defekasi cenderung berkurang hingga gerakan massa
selanjutnya terjadi dan refleks dipicu kembali
- Supresi refleks yg berulang menyebabkan konstipasi

Susunan feces

• Massa warna coklat semi padat (adanya sterkobilin)


• 60-70% air
• Bakteri mati, epitel usus yang lepas, zat nitrogen, musin, kalsium fosfat, zat besi, selulose, sisa
zat makanan yang tak tercerna.

BAB II
ANATOMI FISIOLOGI HEPAR,KANTUNG EMPEDU DAN PANKREAS

HATI

• Menurut bahasa yunani hati yaitu hepar, menjadi hepato atau hepatic.
• Hati adalah organ lembut berwarna terang kemerahan. Hati merupakan organ kedua terbesar
manusia (organ terbesar adalah kulit) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia.
• Hati manusia dewasa mempunyai berat antara 1000 – 1800 gram (kira-kira seperlima puluh dari
berat badan)
• Pada bayi ukurannya relatif lebih besar sebab lobus kirinya besar.

ANATOMI HATI

HUBUNGAN DENGAN ORGAN SEKITAR :

• Atas : Diafragma
• Kiri : Lambung
• Depan ,Kanan,belakang : Iga
• Bawah : Terdapat Cekungan Akibat Penekanan Organ Sekitar

ANATOMI HATI

Perlekatan :
• dinding depan abdomen : ligamentum (lig) Falciforme
• Diafragma : lig.coronarius, di lateralnya tdp lig.triangularis D/S (dextra /sinistra)
• Di permukaan inferior tdp lig. Teres Posterior : lig.venosum

Bagian-bagian Hepar
o Anterior View:
1. Lobus Dextra
2. Lobus Sinistra
o Posterior View:
3. Lobus Kaudatus
4. Lobus Kuadratus
o Lobus terkecil =lobulus, merupakan bagian hati yg mikroskopis

Lobulus hati:
o Dibentuk oleh banyak lempeng sel hati→secara sentrifuga dariV. Sentralis(seperti jerujiroda)
o Mengelilingi vena sentralis→V. hepatika →V. cava inferior
o Diantara selhati terdapat kanalikuli (sal.empedu terkecil)
o Kanalikulus menerimahasil sekresi darihepatosit dan membawanya ke sal.empedu yg lebih
besar (duktus biliaris) yang akan membentuk duktus hepatikus
o Duktus hepatikus dari hatidan duktus sistikus darikandung empedu bergabungutk membentuk
duktus koledokus (common bile duct/ duktus biliariskomunis) yg akan mengosongkan isinya ke
dalamintestinum
VASKULARISASI
o Pemenuhan kebutuhan nutrisi & oksigen didapat dari v.Porta dan a.Hepatika,melalui sirkulasi
hepatic dan sirkulasi portal
o A.Hepatika merupakan cabang dari a.Abdominalis, membawa darah kaya oksigen
o V.Porta berasaldariv.Mesenterikasuperior & inferior membawadarahdarisaluran pencernaan,
limpadan pancreasyang kaya nutrisi hasilpencernaandan CO2
o Cabang terminalis kedua pembuluh darah tsb bersatu membentuk capillary beds bersama yg
merupakan sinusoid hepatik. Sinusoid mengosongkan isinya ke dalam vena sentralis
o Sirkulasi ke luar hati melalui vena sentralis, yg bersatu membentuk vena hepatika yg akan
mengalirkan isinya ke dalamvenakava inferiordidekatdiafragma.
o Penyimpanan vitamin yg larut dalam lemak (A,D,E,K, B-12) dan zat besi
o Metabolisme obat (seperti barbiturat, amfetamin, sulfonamid, penicilin, atau hormon tiroksin,
estrogen dan steroid). Ekskresi obat oleh medium kimia aktif hati (konjugasi membentuk
substansi yg lebih larut)
o Pembentukan dan sekresi empedu. Sekresi ini meliputi garam empedu, pigmen empedu
(bilirubin), dan kolesterol
Fungsi metabolik hati
➢ Metabolisme karbohidrat: glikogenesis (membutuhkan glikogen menyimpan glukosa),
glikogenolisis(memecah ), glukoneogenesis (pembentukkan glukosa baru).(Hati penting
utk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal, disebut fungsi penyangga
glukosa)
➢ Metabolisme protein: sintesis protein, albumin&globulin, penyimpanan asam amino,
pemecahan asam nukleat menjadi asam urat
➢ Metabolisme lemak: asam lemak dipecah utk produksi energi dan badan keton
(ketogenesis), sintesis kolesterol, penyimpanan lemak, fosfolipid
➢ Konversi amonia: penggunaan asam amino utk glukoneogenesis akan membentuk
amonia. Hati mengubah amonia ureum yg bisa diekskresikan lewat urin (fs.
Detoksifikasi: biotransformasi zat berbahaya mjd tidak berbahaya)
➢ Penyimpanan vitamin yg larut dalam lemak (A,D,E,K, B-12) dan zat besi
➢ Metabolisme obat (seperti barbiturat, amfetamin, sulfonamid, penicilin, atau hormon
tiroksin, estrogen dan steroid). Ekskresi obat oleh medium kimia aktif hati (konjugasi
membentuk substansi yg lebih larut)
➢ Pembentukan dan sekresi empedu. Sekresi ini meliputi garam empedu, pigmen empedu
(bilirubin), dan kolesterol

Fungsi hati yang lain:


o Pertahanan tubuh (fagositosis oleh sel Kuppfer)
o Produsen suhu
o Hematopoietik pada janin intra uterin

CAIRAN EMPEDU
o Kentalberwarnakuning keemasan(kehijauan)
o Terdiri: air danelektrolit, sepertinatrium, kalium, kalsium, klorida, bikarbonat, dansubstansilain
seperti lesitin, kolesterol, bilirubin, dangaramempedu
o Zat esensialdalampencernaandanpenyerapanlemak

Garam Empedu:
o Disintesisoleh hepatositdarikolesterol(0,5 gram/hari)
o Prekursor : kolesterol dlm diet atau kolesterol yang disintesisselhati selama metabolis melemak.

Fs.garam empedu dlm sal.cerna


o fs. emulsifikasi / fs. Detergen: gr. empedu menurunkan tegangan permukaan partikel lemak dlm
makanan →memecah butir lemak → butir2 kecil/komplek2 kecil dg as.lemak & monogliserida
(misel) sehingga mudah larut (krn muatan listrikgr.empedu)→mudahdiabsorbsi
Eterohepatic =usus dan hepar
Proses
Sebagian garam empedu di daur ulang di usus dan hati ,bukan langsung dibuang. Garam
empedu yang di olah oleh hati dan usus masuk ke duodenum setelah penyerapan oleh lemak
masuk lagi ke ileum terminal dan di absorbs lagi .dan dikembalikan ke vena porta hepatica

Ekskresi bilirubin
➢ Bilirubin : Pigmen yg berasal dari pemecahan Hb oleh sel pada sistem retikuloendotelial
yg mencakup sel kupffer dari hati dan makrofag di limpa&sumsum tulang
➢ Konstituenutama/ pigmen utama empedu
➢ Produk sisa yg diekskresikan dlm empedu → empedu berwarnakuning
➢ Hepatosit mengeluarkan bilirubin dari dalam darah, diubah lewat konjugasi dg asam
glukoronat mjd bilirubin terkonjugasi (dpt larut dlm larutan encer)
➢ Bilirubin terkonjugasi disekresikan oleh hepatosit ke dalam kanalikulus empedu dan
akhirnya dibawa dalam empedu ke duodenum
➢ Dalam usus halus, bilirubin dikonversikan (ikatan glukoronat dilepaskan) menjadi
urobilinogen yg sebagian diekskresikan ke dalam feses (sterkobilin), sebagian diabsorpsi
lewat mukosa intestinal ke dalam darah portal. Karna ada sterkobilin feses berwarna
coklat
➢ Sebagian besar urobilinogen yg diserap kembali dikeluarkan oleh hepatosit dan
disekresikan lagi ke dalam empedu (sirkulasi enterohepatik)
➢ Sebagian urobilinogen memasuki sirkulasi sistemik dan diekskresikan oleh ginjal ke
dalam urin (urobilin)

Bilirubin bebas ↔ albumin /protein plasma



darah & cairan interstitial
(tetap disebut “bilirubin bebas/tak terkonjugasi/indirek” meski berikatan dg protein plasma)

Dari darah → “bil. bebas” diabsorbsi melalui membran sel hati



Bilirubin dilepaskan dr albumin plasma

Di dalam hati →bilirubin lepas →

Berkonyugasi dg asam glukoronat (80%) membentuk bilirubin glukoronida / berkonyugasi dg zat


lain dengan bantuan Enzim Glucoronyl Transferase

“bilirubin terkonyugasi/bilirubin direk’’
↓ ↓
diekskresi dg transport kembali ke plasma
aktif →Sel .empedu ↓
↓ sinusoid hati
Usus

+ 𝑏𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟𝑖
Bilirubin dlm usus → urobilinogen
Beta Glukoronidas

^Bilirubin dalam usus →urobilinogen


Sebag.besar urobilinogen → diekskresi kembali oleh hati

feses ← sterkobilin ← colon

warna tinja coklat kekuningan

- Jika sekresi bilirubin (–) misal duktus tersumba → feses putih keabuan
- 5 % urobilinogen diekskresi oleh ginjal

Urobilin

Urine

urine kuning
KANDUNG EMPEDU (VESIKA FELEA, GALL BLADDER)
➢ BENTUK: kantung bentuk buah pir,10 cm x 8 cm
➢ BAGIAN: fundus, korpus (body), kolum (neck), duktus sistikus
➢ LETAK di permukaan bawah hati, antara lobus dextra dan lobus quadratus hati
➢ STRUKTUR: mukosa, submukosa, otot, jaringan ikat
FUNGSI KANDUNG EMPEDU
➢ Menampung empedu, memekatkan, menyimpan, mengeluarkan empedu
➢ empedu dari hati →duktus sistikus ,dipekatkan dengan penyerapan sebagian besar air
dalam empedu (produksi hati 500-1000 cc---dipekatkan menjadi 50100cc)—disimpan –
dikeluarkan akibat rangsangan hormon kolesistokinin
➢ Volume maksimum kandung empedu : 40 –70 ml

PANCREAS
➢ Organ lunak, berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen, regio epigastrikum
➢ Atas :lambung, lateral kanan: duodenum, kiri:limpa, bawah : duodenum horizontal,
belakang : ginjal kiri, v.Kava inferior, aorta
Pankreas
Panjang 12-15 cm
Terdiri:
1. Kaput/head (bentuk seperti cakram)
1. 2.Korpus/body (berjalan ke atas, ke kiri menyilang garis tengah)
2. Kauda (tail) (menyentuh limpa)

Ductus:
• Ductus pancreaticus major/ Wirsungi
• Ductus pancreaticus minor/accesoris/Santorini
• Kelenjarendokrin(kumpulan selalfa danbeta –pulau Langerhans-
menghasilkan hormon glukagon, hormon insulin →metabolisme
karbohidrat) Kelenjareksokrin(sekret mengandungenzimyg
menghidrolisisprotein,lemak, dankarbohidrat)
FUNGSI EKSOKRIN PANKREAS
• Memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam
duodenum proksimal.
• Sekretin dan kolesistokinin-pankreozimin (CCK-PZ) merupakan hormon traktus
GI yg membantu dalam mencerna zat makanan dg mengendalikan sekresi
pankreas
• Sekresi enzim pankreas 1500-2500 ml/hari
• Getah/enzim pankreas yg dihasilkan:
1. Amilase pankreas: membantumengubah karbohidrat menjadidisakarida
2. Lipase pankreas:membantumengubah lemak mjdgliserida, asamlemak,
gliserol
3. Tripsin: denaturasi protein dan polipeptida,
mengaktifkankimotripsinogen mjdkimotripsin
4. Kimotripsin: protein dan polipeptida polipeptida kecil
5. Karbosipeptidase: polipeptida →polipeptida yg lebih kecil
6. Nuklease: asam nukleat→nukleotida
Pengaturan:
Khime di duodenum merangsang kelenjar duodenum menghasilkan sekretin
mempengaruhi pancreas mengeluarkan natrium bikarbonat yang bekerja pada khime
→khime alkalis
Pancreozimin duodenum dilepaskan atas pengaruh khime ke kelenjar mukosa
duodenum → mempengaruhi pancreas untuk mengeluarkan enzim-enzim pancreas.

FUNGSI ENDOKRIN PANKREAS


1. Sel apha menghasilkan glukagon dan sel beta mengeluarkan insulin Keduanya
berperan dalam homeostasis glukosa
2. Bila kadar glukosa tinggiakan dilepas kaninsulin sesuai kebutuhan, memfasilitasi
glukosa melalui reseptor membran sel, yang akan dirubah mjd glikogen seluntuk
di metabolisme→energi,glikogen ,struktur sel.
3. Glukagon dilepaskan bila kadar glukosa darahrendah, merangsanghati untuk
meningkatan glikogenesis dari glikogen yang tersimpan di hati.

INERVASI : cabang otonomnervusX Arterialisasi:

1. A. pankreatikaduodenalis sup: daria. gastroduodenalis

2. A. pankreatikaduodenalis: duodenum dankaput pankreatiki

3. A. pankreatikamayus dan kaudalis: daria.renalis

Vena:

1. Vena pankreatikaduodenalis sup: bermuara ke v.portae


2. Vena pankreatikaduodenalis inferior: bermuara ke v. mesenterikainferior
3. Vena pankreatikamayus dan kaudalis: bermuarake v.lienalis

BAB III

ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM URINER

Anatomi Sistem Uriner

Anatomi sistem uriner manusia terdiri dari :

• Ginjal/Renal/kidney
• Ureter
• Vesika urinaria
• Urethra
LETAK SISTEM URINER
Ginjal : di Abdomen Posterior
Ureter : di Lateral Abdomen
Vesika Urinaria : di Rongga Pelvis
Urethra : dengan muara /ostium
o pada Perempuan : anterior vagina
o pada Laki-laki : terletak di luar tubuh, berjalan lewat penis

GINJAL

Organ yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12,5 cm dan tebalnya
2,5 cm

• Beratnya kurang lebih 125 g.


• Terletak pada dinding abdomen posterior berdekatan dengan dua pasang iga terakhir, dan
merupakan organ retroperitoneal.
• Terdiri atas dua yaitu kiri dan kanan. Unit fungsional dari ginjal adalah nefron

STRUKTUR GINJAL

Dari luar Ginjal dibungkus jaringan ikat fibrosa dan lemak yang merupakan fiksasi dan Shock Brekker
bagi Ginjal

Di bagian lapisan atas/luar Ginjal terdapat bagian kulit/kortex yang terdiri dari bulatan-bulatan yang
merupakan bagian-bagian Nefron

Dibawah kulit/cortex terdapat Medula dengan tubulus –tubulus koligentes membentuk piramid-piramid,
kalix minor, mayor,pelvis

Vaskularisasi: Ginjal mendapatkan darah dari a.renalis, cabang dari aorta abdominalis. Darah keluar dari
ginjal melalui v.renalis dan dibawa kembali ke dalam v.cava inferior

1. FUNGSI FILTRASI

➢ Yang difiltrasi oleh glomerulus adalah serum atau plasma darah yang larut dan homogen
➢ Hasil dari filtrasi adalah urine primer
➢ Komposisinya adalah serum tanpa protein
➢ Urine primer yang terbentuk ditampung di ruang Bowman
➢ GFR= Glomerulus filtration rate= kecepatan filtrasi glomerulus 100-120 ml/menit

2. FUNGSI REABSORBSI

➢ Penyerapan kembali urine primer terhadap glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion
bikarbonat di tubulus proximalis,ansa/loop henle, tubulus distal
➢ Pada kadar ambang berlebih ginjal tak dapat menyerap zat tersebut, misalnya Glukosa
Glukosuria
➢ Zat yg diabsorbsi dg jumlah kecil, mis: ureum, fosfat, asam urat
➢ Zat yg sama sekali tidak diabsorbsi, mis: kreatinin (produk limbah endogen dari otot
skeletal

3. FUNGSI SEKRESI

Asam (H+) disekresikan oleh sel-sel tubulus ginjal ke dalam filtrat.


Sel tubulus ginjal membentuk amonia yang bersenyawa dg asam kemudian disekresi sebagai
amonium supaya pH darah tetap alkalis.

“Fungsi ini berperan pada keseimbangan asam basa”

KOMPOSISI URIN

• Urin terutama tersusun dari air


• Elektrolit: natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan ion lain
• Produk akhir metabolisme protein, yang utama adalah ureum, jumlah sekitar 25g tiap harinya.
Produk lain seperti kreatinin, fosfat, sulfat.
• Asam urat juga diekskresikan ke urin yg terbentuk sebagai produk metabolisme asam nukleat.

URETER
Menghubungkan ginjal dan kandung kemih, berfungsi sebagai pipa untuk menyalurkan
urin Setiap ureter panjangnya 25 cm -30 cm dan berdiameter 4-6mm.
Sebagian besar dinding terdiri atas otot polos yang memiliki aktivitas peristaltik intrinsik,
berfungsi untuk mengalirkan urine ke kandung kemih.
Ureter menyempit pada tiga titik; 1. dititik asal ureter (pelvis renalis) 2.di titik saat
melewati pinggiran pelvis, dan 3. di titik saat pertemuannya dengan kandung
kemih/vesika urinaria

VESIKA URINARIA
• Vesika Urinaria (kandung kemih) adalah organ berongga yg terletak di sebelah
anterior tepat di belakang os.pubis (rongga pelvis)
• Besar diameternya 5-8 cm
• Sebagian besar dindingnya tersusun dari otot polos yg dinamakan Muskulus
detrusor Berfungsi sebagai wadah sementara untuk menampung urin
• Menampung sekitar 500-600 ml urine
URETRA PEREMPUAN
• Berbentuk saluran berdiameter 1-2 cm
• Panjang nya 3-4 cm
• Bermuara tepat di sebelah anterior vagina
• Digunakan sebagai tempat pengaliran urine

Mekanisme perkemihan (miksi)


• Darah mengalir melalui kapiler glomerulus, pada saat yang sama terjadi filtrasi
plasma ginjal. Proses filtrasi ini disebut ultrafiltrasi. Ketika darah yang telah
terfilter memasuki kapsul Bowman glomeluri, maka terbentuklah urin primer.
• Ketika ultrafiltrasi ini mengalir melalui nefron yang lainnya terjadi penyerapan
kembali (reabsorbsi) dan sekresi untuk memproduksi urin yang kita keluarkan.
Tubulus proksimal menyerap kembali sebagian besar air yang sudah terfilter dan
juga elektrolit. Loop Henle menyerap kembali sodium. Tubulus distal dan duktus
kolektif/pengumpul membentuk urin yang kemudian dialirkan ke dalam ureter.
• Ureter kemudian mengangkut urin menuju kandung kemih dengan gelombang
peristaltik otot polos dalam dinding ureter (1-5 kali/menit).
• Normalnya tekanan dalam kandung kemih sangat rendah. Sensasi pertama yg
timbul dari pengisian kandung kemih umumnya terjadi ketika volume sekitar
100-150 ml urin. Biasanya keinginan miksi timbul saat volume 200-300 ml. Rasa
penuh yg mencolok saat volume 400 ml.
• Kandung kemih dipersyarafi oleh saraf sacral 2 (S-2) dan sacral 3 (S-3). Saraf
sensorik dari kandung kemih dikirim ke medula spinalis bagian sacral kemudian
diteruskan ke pusat miksi pada susunan saraf pusat.
• Eliminasi urin dikendalikan oleh kontraksi sfingter uretra eksterna yg berada di
bawah kendali volunter.
• Ketika muncul keinginan utk miksi, sfingter uretra eksterna akan relaksasi, dan
muskulus detrusor berkontraksi serta mendorong urin keluar dari dalam
kandung kemih melalui uretra.
• Biasanya, seluruh urin akan keluar, terkadang lebih dari 5 sampai 10 ml urin
tertinggal di kandung kemih.
• Mekanisme di bawah kontrol kesadaran →apakah miksi atau ditahan.
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI URINASI
• Pertumbuhan dan perkembangan
• Faktor sosiokultural
• Faktor psikologis
• Kebiasaan pribadi
• Tonus otot
• Status volume
• Kondisi penyakit, ex: DM
• Prosedur bedah
• Obat-obatan
• Pemeriksaan diagnostic

BAB IV

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Terdiri dari:
1. Organ Genetalia Eksterna
2. Organ Genetalia Interna
Genetalia Eksterna Wanita
• Mons Pubis • Labia Mayora
• Labia Minora • Klitoris
• Prepusium Klitoris • Vestibulum
• Fourchette • Perineum

Mons Pubis

• Jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan
jaringan ikat di atas simfisis pubis
• Mengandung kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar,
dan ikal
• Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis pubis selama koitus
(hubungan seksual)

Labia Mayora
• Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang
menyatu dengan mons pubis
• Panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung bawah
• Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang
vagina) • Permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki pigmen lebih
gelap daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut
di mons pubis)
• Permukaan medial (arah dalam) labia mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut

Labia Minora
• Terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit,
dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris
• Bagian lateral dan anterior labia mengandung pigmen, permukaan medial labia minor
sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah
• Kelenjar di labia minor melumasi vulva

Klitoris
• Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif
• Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju yang
memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon
• Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual

Prepusium Klitoris
• Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dan kiri terpisah menjadi bagian medial
dan lateral
• Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang
berbentuk seperti kait
• Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk frenulum

Vestibulum
• Berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan
fourchette.
• Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar
paravagina.
• Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia,
panas, dan friksi

Fourchette
• lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah
labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina
Perineum
• daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perineum
membentuk dasar badan perineum

Genetalia Interna Wanita


• Vagina • Uterus
• Tuba falopii • Ovarium
1. Vagina
• Penghubung antara introitus vagina dan uterus
• Bentuk vagina sebelah dalam yang berlipat-lipat dinamakan rugae
• Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan PH 4,5 (proteksi terhadap infeksi)

2. Uterus
• Berdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik yang
terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita
• Pada wanita yang belum melahirkan, berat uterus sekitar 3040 gr
• Pada wanita yang pernah melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr

Bagian Uterus
• Fundus: Tonjolan bulat pada bagian atas
• Korpus uteri: bag.uterus tbesar bfungsi sbg tempat janin bkembang (rongganya disebut
kavum uteri yg mrpkan lapisan endometrium
• Serviks uteri: tbentuk oleh bag.1/3 bawah uterus, separuh serviks menjulur ke dalam
vagina
• Bagian serviks yg berongga disebut kanalis servikalis, muara bag.dalam:ostium uteri
internum, pintu di vagina:ostium uteri eksternum

Dinding Uterus
• Endometrium: Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang
padat dan lapisan tengah yang berongga tanggal, tebal endometrium 0,5 mm
• Miometrium bekerja sebagai suatu kesatuan yang utuh, memberi kekuatan dan
elastisitas: kontraksi
• Perimetrium/Peritoneum Parietalis: membrane serosa yang melapisi seluruh korpus
uteri, kecuali seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung
kemih dan serviks

Fungsi uterus
• Tempat yg sesuai bagi ovum yg sdh dibuahi agar ovum dpt menanamkan diri
• Memberi perlindungan dan nutrisi pd embrio/ janin sampai maturitas
• Mendorong keluar janin dan plasenta saat persalinan

Tuba Fallopi
• Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm
• Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic tuba fallopi
• Bagian dari Tuba Fallopi:
1. Infundibulum: berbentuk seperti terompet dikelilingi fimbria
2. Ampula: Tempat bersatunya sperma dan ovum
3. Isthmus
4. Interstisial

Tuba Fallopi
• Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm
• Estrogen dan prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic tuba fallopi
• Bagian dari Tuba Fallopi:
1. Infundibulum: berbentuk seperti terompet dikelilingi fimbria
2. Ampula: Tempat bersatunya sperma dan ovum
3. Isthmus
4. Interstisial

Ovarium
• Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria.
• Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit kenyal
• Saat lahir ovarium wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif).
Diantara interval selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur
dan mengalami ovulasi
• Fungsi ovarium:

• Produksi, penyimpanan & pematangan folikel ovarium dan pelepasan ovum (ovulasi)
• Produksi hormon seks steroid:estrogen (oleh folikel ovarium) , progesteron (oleh korpus
luteum), dan androgen

Pengaturan sekresi hormon ovarium


• Dua hormon gonadotropik dilepas oleh kelenjar hipofisis terutama FSH (Follicle Stimulating
Hormone) dan LH (Luteinizing hormone)
• FSH terutama bertanggung jawab menstimulasi ovarium utk mensekresi estrogen
• LH menstimulasi pembentukan progesterone
• Mekanisme umpan balik, misal kenaikan kadar estrogen dlm darah menghambat sekresi FSH
tapi meningkatkan sekresi LH, sementara peningkatan progesteron menghambat sekresi LH
SIKLUS MENSTRUASI
• SIKLUS OVARIUM: FASE FOLIKULER DAN FASE LUTEAL
• SIKLUS ENDOMETRIUM UTERUS FASE PROLIFERATIF, SEKRETORI, MENSTRUASI
FASE FOLIKULER
• Hipotalamus mensekresikan GnRh sekresi FSH dan LH
• Kelompok folikel primer yang memiliki reseptor FSH dan LH, mulai mensekresikan estrogen. •
Folikel primer tumbuh dan membentuk antrum (ruangan) menjadi folikel sekunder.
• Peningkatan estrogen dalam plasma darah akan menghambat FSH. Penurunan FSH
menghambat pertumbuhan folikel, kecuali folikel utama
• Kadar estrogen yang terus meningkat hipofisis meningkatkan produksi LH.
• Puncak LH menimbulkan efek terhadap folikel utama, yaitu oosit primer berkembang
menjadi oosit sekunder, serta sintesis enzim dan hormon prostaglandin untuk merobek folikel
yang matang (folikel Graaf) sehingga terjadi ovulasi.
FASE LUTEAL
• Folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum yang akan memproduksi
progesteron.
• Adanya umpan balik negatif, menyebabkan kadar LH rendah yg menyebabkan Corpus luteum
kemudian mengecil dan menghilang, berubah mjd Corpus albicans yg berfungsi utk
menghambat sekresi hormon estrogen dan progesterone
• Penurunan estrogen dan progesteron menyebabkan berkurangnya efek umpan balik negatif
terhadap hipofisis, sehingga hipofisis mulai memproduksi FSH dan LH utk memula siklus baru
SIKLUS ENDOMETRIUM
1. Pada awal siklus di ovarium yaitu saat fase folikuler, FSH meningkat menstimulasi sekresi
estrogen, menyebabkan endometrium menebal dan menjadi lebih vaskular (fase proliferatif)
2. Mendekati pertengahan siklus, LH meningkat menstimulasi sekresi progesteron. Pada saat
ini terjadi ovulasi. Di bawah kombinasi stimulus estrogen dan progesteron, endometrium
mencapai puncak penebalan dan vaskularisasinya (fase sekretori)
3. Jika ovum mengalami pembuahan, kadar estrogen dan progesteron tetap tinggi dan terjadi
perubahan hormonal yg kompleks. Jika ovum tidak dibuahi, curah FSH dan LH menurun, sekresi
estrogen dan progesteron turun sangat cepat, ovum mengalami kehancuran, endometrium yg
sudah menebal menjadi hemoragik (fase menstruasi). Hari pertama haid dianggap sebagai
permulaan siklus baru dan dimulainya fase folikuler
SISTEM REPRODUKSI PRIA
• Perkembangannya distimulasi oleh hormon testosterone
• Sistem Reproduksi Pria terdiri dari:
1. Genitalia Eksterna
2. Genitalia Interna
Struktur Eksterna
• Mons Pubis • Penis
• Glans Penis • Prepusium • Skrotum
1. Penis
• Organ urinasi dan kopulas
i • Terdiri dari batang dan glands
• Masuk ke vagina selama kopulasi
• Terdiri dari: dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum
• Terdapat kulit yang longgar memungkinkan penis membesar selama ereksi
• Prepusium: lipatan kulit yang disunat
2. Skrotum
• Suatu kantong kulit, otot, berkeriput, yang berisi testis
• Berjumlah sepasang
• Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik
dinding perut yang disebut otot kremaster yg berfungsi sbg pengatur suhu lingkungan
testis yang sesuai untuk spermatozoa (sel sperma)
• Skrotum juga berfungsi melindungi testis

STRUKTUR INTERNA
• Testis • Epididymis
• Vas/duktus deferens • Kelenjar aksesoris
TESTIS
• Testis merupakan sepasang struktur berbentuk oval, agak gepeng dengan panjang sekitar 4
cm dan diameter sekitar 2,5 cm.
• Berfungsi sebagai tempat sintesis hormon androgen (terutama testosteron) dan tempat
berlangsungnya proses spermatogenesis
• Biosintesis androgen berlangsung dalam sel Leydig di jaringan inter tubuler, sedangkan
proses spermatogenesis berlangsung dalam epitel tubulus seminiferous
EPIDIDIMIS
• Dibentuk oleh saluran yg berlekuklekuk secara tidak teratur yang disebut duktus epididimis.
• Panjang sekitar 600 cm
• Terdiri dari bagian kaput, korpus dan kauda epididimis yang kemudian menjadi vas deferens
• Fungsi: mensekresikan plasma epididimis yg bersifat kompleks tempat sperma tersuspensikan
dan mengalami pematangan. mengabsorbsi kembali cairan testikuler yang mengangkut sperma
dari tubulus semineferus dan sperma yang sudah rusak
VAS DEFERENS
• Saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra
• Sebelum masuk ke uretra, vas deferens ini bergabung terlebih dahulu dengan saluran
ekskresi vesika seminalis membentuk duktus ejakulatoris
• Saat ejakulasi sperma dari epididimis diangkut melalui vas deferens dengan suatu seri
kontraksi yang dikontrol oleh syaraf
KELENJAR AKSESORI
Terdiri dari:
• vesikula seminalis
• kelenjar prostat
• kelenjar bulbouretra (cowper)
• Vesikula seminalis Menghasilkan fruktosa untuk makanan sperma, Mengeluarkan
prostaglandin yang merangsang saluran untuk membantu menyalurkan sperma, Menghasilkan
cairan semen (60%)
• Kelenjar prostat Mengeluarkan cairan basa/alkalis yang menetralkan sekresi vagina yang
asam, Memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap dalam vagina pada saat penis
dikeluarkan
• Kelenjar bulbouretra (cowper) Mengeluarkan mukus untuk lubrikasi
SPERMATOGENESIS
• Terjadi di dalam tubulus seminiferus selama kehidupan seksual aktif dari rangsangan oleh
hormon gonadotropin hipofisis anterior, dimulai rata-rata pada usia 13 tahun dan berlanjut
sepanjang hidup
• Pada dinding tubulus seminiferus telah ada calon sperma (spermatogonia) yang berjumlah
ribuan.
• Setiap spermatogonia melakukan pembelahan mitosis membentuk spermatosit primer.
• Spermatosit primer melakukan pembelahan meiosis pertama membentuk 2 spermatosit
sekunder.
• Tiap spermatosit sekunder melakukan pembelahan meiosis kedua, menghasilkan 2 spermatid
yang bersifat haploid.
• Keempat spermatid ini berkembang menjadi sprma matang yang bersifat haploid.
• Sperma yang matang akan menuju epididimis.
• Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
• Kedua testis dari seorang manusia dewasa muda dapat membentuk kira-kira 120 juta sperma
harinya.
• Sejumlah kecil sperma dapat disimpan dalam epididimis, tetapi sebagian besar disimpan
dalam vas deferens dan ampula vas deferens.
• Sperma dapat tetap disimpan dan mempertahankan kualitasnya, dalam duktus genitalis
paling sedikit selama satu bulan
• Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-laki mengeluarkan kurang lebih 2-5 ml (20-100 juta
sperma/ml)
• Struktur sperma matang terdiri dari kepala, leher, bagian tengah, dan ekor.
• Kepala sperma tebal mengandung inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut
akrosom.
• Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma menembus sel telur.
• Bagian tengah sperma mengandung mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi
untuk gerak ekor sperma.

Hormon yang berperan dalam spermatogenesis


a. Testosteron, untuk pertumbuhan dan pembagian sel-sel germinativum dalam membentuk
sperma.
b. Hormon LH, disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel Leydig untuk
mensekresi testosteron.
c. Hormon FSH, juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior, merangsang sel-sel Sertoli;
tanpa rangsangan ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (proses spermiogenesis) tidak
akan terjad
EJAKULASI
• Seperti ereksi, ejakulasi dilakukan oleh refleks spinal
• Jika tingkat perangsangan menguat sampai ke puncak ejakulasi
• Respons ejakulasi berlangsung 2 fase : emisi dan ekspulsi EMISI
• Impuls simpatis →kontraksi otot-otot polos di prostat, duktus-duktus reproduksi, dan vesikula
seminalis cairan prostat, sperma, semen mengalir kedalam urethra.
• Selama fase Emis, Sfingter di leher kandung kemih tertutup rapat untuk mencegah semen
masuk ke kandung kemih dan mencegah urine keluar bersama ejakulat.
EKSPULSI
• Pengisian Urethra oleh semen → memicu impuls ke otot rangka di pangkal penis →kontraksi
otot-otot rangka pangkal penis (interval 0,8 detik) →meningkatkan tekanan di pangkal penis
→memaksa pengeluaran semen di urethra.

BAB 4

ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM LIMFATIK DAN KONSEP IMUN

20 L cairan plasma difiltrasi keluar menuju bagian interstisial, 17 L direabsorpsi oleh pembuluh darah,
BAGAIMANA 3 L SISANYA ?

Sistem Limfatik
sistem yang terdiri dari pembuluh, sel, dan organ yang membawa kelebihan cairan insterstisial ke dalam
aliran darah dan filter patogen dari darah.

FUNGSI SISTEM LIMFATIK

Sistem limfatik memiliki 3 fungsi utama yaitu: 1. Mengalirkan kelebihan cairan interstitial pembuluh
limfa mengalirkan kelebihan cairan interstitial (dari ruang antar sel pada jaringan) dan
mengembalikannya ke dalam pembuluh darah 2. Mengangkut lipid pembuluh limfa mengangkut lipid
dan vitamin yg larut dlm lipid (A, D, E, dan K) yang diserap oleh saluran gastrointestinal ke dalam darah
3. Menghasilkan respon imun jaringan limfatik mengawali respon yg sangat spesifik terhadap mikroba
patogen tertentu atau sel-sel yg abnormal

Struktur Sistem Limfatik

Sistem limfatik terdiri dari 1. Cairan limfa (=getah bening) 2. Pembuluh limfa dan kapiler limfa 3.
Struktur dan organ yang mengandung jaringan limfatik 4. Sumsum tulang merah (red bone marrow)

Cairan Limfa

Cairan limfa (lymph) disebut juga getah bening Komponen plasma darah tersaring melalui dinding
kapiler darah membentuk cairan interstitial. Cairan interstitial yg telah masuk ke dlm pembuluh limfa
disebut cairan limfa ( getah bening) Perbedaan utama antara cairan interstitial dan getah bening
terletak pada lokasi tempatnya berada.

Plasma Cairan Interstitial Cairan Limfa/Getah


Bening
Pembuluh Darah Di ruang antar sel pada Di pembuluh limfa &
(merupakan komponen jaringan jaringan limfatik
darah)

Kapiler Limfa (terimnal limfatik)

Diameter kapiler limfa > Diameter kapiler darah, merupakan tempat pertama dari jaringan limfa Hanya
ada satu arah aliran (cairan interstitial dpt berdifusi melewati membran plasma sel-sel pada jaringan tp
tidak dpt mengalir kembali ke arah sebaliknya).

Bagian ujung sel endotelium yg menyusun kapiler limfa, tersusun tumpang-tindih (overlap)

Terdapat sepanjang jaringan kapiler, kecuali di dalam sumsum tulang dan susunan saraf pusat, tulang,
gigi, dan kornea mata

Ketika : Pcairan interstitial > Pkapiler limfa→ sel-sel endotelial akan merenggang sedikit → membentuk
celah/katup terbuka → cairan interstitial masuk ke dlm pembuluh limfa Ketika: Pkapiler limfa
meningkat → sel-sel endotelial saling berdekatan → celah/katup tertutup → cairan limfa tidak dapat
kembali ke cairan interstitial. Tekanan tsb mengakibatkan cairan limfa mulai mengalir dari kapiler limfa
ke seluruh tubuh melalui pembuluh-pembuluh limfa yg lebih besar
Usus halus memiliki kapiler limfatik disebut Lacteal fungsi :

mengangkut cairan intertitial Lipid vitamin larut dalam lipid - Cairan Limfe pada saluran ini seperti
susu dan disebut Chyle

Pembuluh Limfa

• Merupakan muara kapiler limfa Kapiler-kapiler limfatik bergabung membentuk pembuluh


limfa yg lebih besar (Strukturnya mirip seperti pembuluh vena, hanya dindingnya lebih tipis
dan katupnya lebih banyak).
• Menyerupai vena kecil yang terdiri atas 3 lapis dan mempunyai katup pada lumen yang
mencegah cairan limfa kembali kejaringan kontraksi otot yang berdekatan juga mencegah
limfa keluar dari pembuluh
• Aliran cairan limfa bergerak melewati nodus limfa (organ sistem limfik yg mengandung
massa sel B & sel T)

Pembuluh limfa di kulit terletak di antara jaringan subkutan dan umumnya mengikuti rute aliran cairan
pada pembuluh vena dan membentuk jaringan di sekitar pembuluh vena. Pembuluh limfa terdapat di
seluruh bagian tubuh, kecuali: 1.Jaringan avaskular (jaringan kartilago, epidermis, kornea mata) 2.Sistem
saraf pusat 3.Sebagian limpa (spleen) 4.Sumsum tulang merah (red bone marrow)

Saluran Limfa (lymph ducts)

Getah bening melewati batang limfa melalui 2 jalur utama : saluran toraks (thoracic duct) saluran
limfa bagian kanan (right lymphatic duct) Kemudian dialirkan menuju ke pembuluh vena

Batang Limfa (lymph trunk)

Pembuluh limfa yg meninggalkan nodus limfa pd bagian tubuh tertentu akan bergabung membentuk
batang limfa (lymph trunk), terletak di bagian lumbar, intestinal, bronchomediastinal, subclavian dan
jugular trunks: 1. Lumbar trunks, mengalirkan getah bening dari kaki, dinding dan bagian dlm pelvis,
ginjal, kelenjar adrenal, dan dinding abdominal 2. Intestinal trunks, mengalirkan getah bening dari perut,
intestin (usus), pankreas, limpa, dan sebagian dari hati 3. Bronchomediastinal trunk, mengalirkan getah
bening dari dinding toraks, paru-paru, dan jantung 4. Subclavian trunk, mengalirkan getah bening dari
tangan 5. Jugular trunk, mengalirkan getah bening dari kepala dan leher

Thymus

• Pd bagian korteks terdapat sejumlah besar sel T, sel-sel dendrit, sel-sel epitel, dan makrofag.
• Sel T yg belum dewasa (thymocyte) bermigrasi dari sumsum tulang merah ke korteks thymus
untuk selanjutnya berproliferasi dan menjadi matang. Selanjutnya sel T akan bermigrasi ke
medula Sel-sel dendrit berperan dlm respon imun pada nodus limfa
• Sel-sel epitel memproduksi hormon yg berperan dlm pematangan sel T
• Makrofag membantu membersihkan sisa-sisa sel yg mati krn tdk berfungsi.
•Pd bayi, thymus berukuran besar (± 70g). Setelah pubertas, jaringan konektif dan jaringan adiposa
digantikan dg jaringan thymus. Setelah dewasa, kelenjar mengalami pemberhentian pertumbuhan
sehingga ukuran thymus hanya sekitar 3g.

Nodus Limfa

• Nodus limfa berbentuk menyerupai kacang, terletak di sepanjang pembuluh limfa.


• Terdapat ±600 nodus limfa, tersebar di seluruh tubuh. Nodus limfa dikelilingi oleh kapsul
(jaringan konektif padat) yg memanjang ke dalam nodus membentuk ruang-ruang di dalam
nodus, disebut trabeculae.
• Trabeculae berfungsi sbg penyokong dan jalur bagi pembuluh darah menuju ke bagian dalam
nodus.

LIMPA (SPLEEN)

Limfa merupakan massa jaringan limfatik terbesar di seluruh tubuh


Terletak di bagian kiri hypocondriac antara perut dan diafragma.
Limpa dikelilingi oleh kapsul

Nodul Lympatic (Lymphatic Follicles)

• Kelompok sel limfatik yang diselubungi oleh matriks extra celluler


• Bagian tengah disebut pusat benih (germinal center) yang berisi proliferasi limfosit B dan
makrofag
• Limfosit T terdapat diluar pusat benih Berfungsi menyaring dan membunuh antigen

Anda mungkin juga menyukai