Anda di halaman 1dari 36

LIPIDA

• Irfan Erryza P3.73.34.2.20.028


• M. Fauzi Ridwan P3.73.34.2.20.033
• Selvi Putri Nabila P3.73.34.2.20.045
• Shifa Warohmah P3.73.34.2.20.046
TABLE OF CONTENTS

1. Lipid
2. Uji Kelarutan Lipid
3. Uji Pembentukan Emulsi
4. Uji Penyabunan
5. Uji Kualitatif Kolestreol
(Salkowski)
Definisi Lipid
Lipid merupakan senyawa organik berminyak atau
berlemak yang tidak larut dalam air, yang dapat diekstrak dari
sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform, benzol
atau eter.
Lipid disimpan didalam tubuh dalam bentuk trigliserida
Lipid dikelompokkan berdasarkan struktur dan karakteristik non
polarnya menjadi lemak (fat), lilin, fosfolipid, sfingolipid,
glikolipid, eikosanoat, steroid, lipoprotein, dan vitamin yang
larut di dalam lemak.
Struktur molekulnya kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-
CH2-CH2-) sehingga lemak mempunyai sifat hydrophob.
Struktur Lipid
• Berdasarkan Struktur Kimia  Berdasarkan struktur kimianya, lipid
adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih dari 10 yang terbentuk
dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Selain itu ester
gliserida membentuk lemak dan minyak. 

• Berdasarkan Struktur Trigliserida  Berdasarkan struktur trigliserida,


lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak dan minyak. Lemak dan minyak
tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol yang berarti senyawa yang
memiliki 3 gliserol.
Sifat Fisika Lipid
• Pada suhu kamar, jika  berbentuk cair cenderung disebut dengan  minyak.
• Jika berbentuk padat disebut sebagai lemak. ct: kotoran telinga (earwax).
• Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat penting
dalam pembentukan membran sel.
• Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian molekul
yang nonpolar dan hidrofob dan di bagian ada yang polar dan hidrofil (suka air).
• Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen
setiap molekulnya lebih rendah dari yang dimiliki karbohidrat.
Juga larut dalam pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter.
Minyak mempunyai titik leleh dan titik didih lebih rendah daripada lemak.
Sifat Kimia Lipid
• Lemak dapat dihidrolisasi dengan dipanaskan pada temperatur dan tekanan tinggi . Jika
didihkan pada tekanan biasa hidrolisa berjalan labat. Hidrolisa yang umum dilakukan
dengan basa kuat (NaOH/KOH),Dihasilkan gliserol dan garam yang disebut sebagai sabun.
Sabun dan gliserol larut dalam air. Untuk memisahkan sabun dengan gliserol ditabahkan
garam NaCL.

• Lemak tak jenuh dapat mengaddisi hidrogen,sehingga menjadi lemak jenuh. Proses ini
disebut hidrogenasikatalitik sebab diperlukan.

• Hidrogenolisis lemak dapat diartikan sebagai pembongkaran lemak oleh pengaruh hidrogen
menjadi alkohol. Untuk lemak tak jenuh mula – mula akan menjadi gliserol dan asam
lemak tak jenuh kemudian sam lemak tak jenuh yang terbentuk mengalai hidrogenasi
katalitik sehingga terbentuk alkohol jenuh.

• Reaksi penyebab ketengikan ( rancidity) adalah perubahan kimia yang menimbulkan


aroma/bau dan rasa tidak enak pada lemak. Penambahan oksigen atau anti oksidan dapat
mencegah terjadinya ketengikan.
Fungsi Lipid
 Penyimpan energi
 Transportasi metabolik sumber energi
 Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang
proses pemberian signal signal transducing
 Struktur dasar atau komponen utama membrane semua jenis sel.
 Pelindung organ tubuh dan Alat angkut vitamin larut lemak
 Pembentukan sel dan Sumber asam lemak esensial
Metabolisme Lipid
 Metabolisme lipid adalah sebuah proses rumit dalam tubuh yang
melibatkan beberapa tahapan, mulai dari lipid yang dikonsumsi dari
makanan atau produksi lipid dalam tubuh, sampai ke degradasi atau
transformasi menjadi sejumlah struktur dalam tubuh yang mengandung
lipid.

 Lipid memiliki banyak fungsi biologis, yakni menyimpan energi dan


berfungsi sebagai komponen membran seluler dan lipoprotein. Hanya
saja, kebanyakan bentuk lipid atau lemak merupakan molekul kompleks
yang harus menjalani proses metabolisme sebelum digunakan.
Metabolisme lipid memungkinkan organ tubuh untuk menggunakan
energi atau menyimpan energi pada adiposa atau lemak tubuh. Organ-
organ tubuh, seperti jantung, limpa, otak, dan lainnya, menggunakan
energi-energi tersebut supaya tetap berfungsi dengan baik.
Uji Kelarutan
Pengertian Uji Kelarutan

Uji ini dilakukan untuk melihat sifat lipid, yaitu molekul non-
polar yang hanya dapat larut dalam pelarut non-polar
(khloroform, eter, metilen, alkohol) sehingga bila dilarutkan
dalam pelarut polar lipid tidak akan homogen dengan larutan
tersebut. Derajat kelarutan merupakan kemampuan suatu zat
terlarut untuk dapat larut dalam sejumlah pelarut pada suhu
tertentu. Tingkat polaritas berkaitan dengan polaritas dari
pelarut tersebut. Senyawa yang memiliki kepolaran yang sama
akan lebih mudah tertarik / terlarut dengan pelarut yang
memiliki tingkat kepolaran yang sama.
Tujuan Uji Kelarutan Lipid
Untuk mengetahui tingkat kelarutan lipida terhadap
berbagai jenis pelarut organik

Prinsip / Dasar
Lipida sukar/tidak larut dalam air tetapi mudah larut
dalam pelarut-pelarut organik. Molekul lipida
berinteraksi dengan molekul pelarut organik dalam
bentuk interaksi hidrofobik, sehingga lipida tersebar
merata diantara pelarut organik.
Alat-Alat Uji Kelarutan

Tabung Reaksi Pipet Ukur 2 ml


Reagensia

Aceton
Eter Benzen

Etanol panas Klorofom Aquadest


Bahan Uji (Sample)

Gliserol Mentega Margarin

Lemak (Gajih) Minyak Goreng


Cara Kerja
1. Selama praktikum berlangsung dilarang menyalkan api
karena menggunakan pelarut-pelarut yang mudah terbakar
2. Masukkan kedalam batang reaksi masing-masing sejumlah
(100 mg) sample.
3. Tambahkan kedalam masing-masing tabung 2 ml,pelarut
serta aquadest aebagai pembanding.
4. Kocok kuat-kuat selama 2 menit,kemudian diamkan selama
10 menit.
5. Perhatikan kalarutannya ,jika kurang jelas ambil 1 tetes
larutan tersebut kemudianteteskan diatas kertas saring.
6. Keringkan dan perhatikan adanya bercak (uji bercak)
Hasil Uji Kelarutan
Hasil Uji Kelarutan
Kelarutan
No Sample
Eter Benzen Aceton Alkohol Klorofom Aquadest
.

1. Gliserol - - - - Larut
2. Mentega Larut Larut Larut - Larut -
3. Margarin Larut Larut Larut - Larut -
4. Lemak (Gajih) Larut Larut Larut - Larut -
5. Minyak Goreng Larut Larut Larut - Larut -

Lipid merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam larutan polar, tetapi
dapat larut dalam larutan nonpolar. Lipid yang memiliki ikatan rangkap
merupakan lipid yang bersifat tak jenuh dan bentuknya cair pada suhu kamar.
UJI
PEMBENTUKAN
EMULSI
TUJUAN
Untuk mengetahui bahwa minyak dan air dapat dicampur
secara merata dan stabil dalam bentuk emulsi dengan
bantuan suatu bahan pengemulsi (emulgator).

PRINSIP/DASAR
Suatu senyawa bersifat pengemulsi (emulgator) bila dapat
larut baik dalam air maupun dalam minyak. Adanya
emulgator ini menyebabkan minyak dapat tersebar merata
dan stabil di antara molekul-molekul air.
ALAT-ALAT
• Tabung reaksi
• Pipet ukur 2 Ml
• Pipet tetes
BAHAN UJI (SAMPLE)
• Mentega
• Margarin
• Minyak goreng

REAGENSIA
• Aquadest
• Emulgator (sabun cair)
CARA KERJA

1. Masukkan ke dalam tabung reaksi masing-masing sejumlah sample.


2. Tambahkan ke dalam masing-masing tabung 2 mL aquadest.
3. Kocok kuat-kuat sehingga terbentuk emulsi yang keruh.
4. Diamkan selama 5 menit dan perhatikan apakah emulsi tersebut terpisah kembali
menjadi 2 cairan.
5. Ulangi percobaan di atas dengan menambahkan 1 mL sabun cair.
6. Kocok kuat-kuat dan biarkan.
7. Perhatikan apakah emulsi yang terbentuk stabil artinya tidak terpisah kembali setelah
didiamkan.
HASIL UJI PEMBENTUKAN EMULSI
UJI
PENYABUNAN
TUJUAN
Untuk mengetahui bahwa minyak dan soda (NaOH/KOH)
dapat membentuk sabun.

PRINSIP/DASAR
Minyak yang mempunyai gugus karboksilat akan bereaksi dengan
soda (NaOH/KOH) membentuk suatu garam karboksilat yang
larut dalam air. Garam tersebut disebut sabun.
Reaksi : R-COOH + NaOH  R-COONa (Sabun)+ H2O
ALAT-ALAT
• Tabung reaksi
• Pipet tetes
• Penangas air

BAHAN UJI (SAMPLE)


• Minyak goreng

REAGENSIA
• NaOH 10 % dalam alkohol 90 %
CARA KERJA UJI PENYABUNAN
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 5 tetes
minyak goreng.
2. Tambahkan ke dalam tabung NaOH 10 %
dalam alkohol 90 % tetes demi tetes sampai
ada gumpalan.
3. Kocok, panaskan dalam penangas air
selama 1 menit.
4. Amati terbentuknya sabun berupa gumpalan.
HASIL UJI PENYABUNAN

Amati pembentukan sabun berupa gumpalan.


Minyak yang memiliki gugus karbosilat akan bereaksi
dengan soda, NaOH, dan KOH dengan membentuk
garam karboksilat yang larut dalam air. Garam ini
disebut sebagai sabun.
Uji Salkowski
Tujuan Uji Salkowskli
Kolestrol akan membentuk warna merah,
biru dan ungu apabila direaksikan dengan
H2SO4 pekat.

Prinsip / Dasar
Kolesterol akan membentuk warna merah,
biru dan ungu bila direaksikan dengan
H2SO4 pekat.
Alat-Alat

Tabung Reaksi Pipet Ukur 2 ml Pipet Tetes


Reagensia

Klorofom H2SO4 (Pekat)


Bahan Uji (Sample)

Mentega Margarin

Larutan Kolestrol 0.5%


dalam klorofom

Minyak Goreng
Cara Kerja
1. Untuk uji Salkowski ini siapkan tabung yang bersih dan
kering.
2. Masukkan kedalam tabung reaksi 1 ml larutan kolestrol 0.5%
dalam kloroform.
3. Tambahkan dan campurkan dengan hati-hati 1 ml H2SO4
pekat.
4. Setelah kedua lapisan campuran tersebut
terpisah,perhatikanlah timbulnya warna berturut-turut
merah,biru, dan ungu daam larutan kloroform. Dan dalam
lapisan H2SO4 pekat akan tampak fluoresensi kuning.
5. Lakuka terhadap sample lain dengan terlebih dahulu
melarutkan sample dalam kloroform
Thank You

Anda mungkin juga menyukai