Anda di halaman 1dari 38

Modul Forum Studi Islam Ibnu Sina FK UNILA

Pekan Ke-4 Blok Medical Basic Science 2


Sistem Gastrointestinal

Kurikulum 2017 – 2022


1. Menjelaskan anatomi dinding abdomen (peritoneum dan otot – otot abdomen)

Peritoneum
Cavum abdominopelvicus : rongga abdomen + pelvis
Batas cavum abdominis :
a. Dg cavum thoracis : diaphragma
b. Dg cavum pelvis : bidang datar yg meliputi apertura pelvis superior (aditus pelvis) & pelvis
sendiri

Peritoneum : membran serosa terbesar di tubuh yang terdiri dari lapisan epitel squamous / pipih
selapis (mesothelium) dan lapisan jaringan ikat areolar

Peritoneum terbagi menjadi


✓ Peritoneum parietale : melapisi dinding dalam cavum abdomen
✓ Peritoneum viscerale : melapisi permukaan luar organ viscera
Ruang/cavitas antara peritoneum viseral dan parietal disebut cavitas peritoneal
Terdiri dari :
 Greater sac ( Cavum perit.generalis./ Saccus major)  ventral gaster
 Lesser sac ( Bursa Omentalis / Saccus minor) dorsal gaster
 Keduanya dihubungkan oleh Foramen epiploicum Winslowi

Sumber : Tortora. Anatomy and Physiology


Berdasar peritoneumnya, organ dibagi :
1. Organ Retroperitoneal  < dari ½ bagian yg dilekati peritoneum
2. Organ Intraperitoneal  > dari ½ bagian dibungkus o/ peritoneum

Organ retroperitoneal  SADPUCKER


✓ S = suprarenal glands
✓ A = Aorta and IVC
✓ D = Duodenum (kecuali bagian desenden)
✓ P = Pancreas (kecuali ekor)
✓ U = Ureter and bladder
✓ C = Colon (ascending and descending)
✓ K = Kidneys
✓ E = Esophagus
✓ R = Rectum (2/3 bawah)

Organ intraperitoneal  SALTD SPRSS


✓ S = Stomach
✓ A = Appendix
✓ L = Liver
✓ T = Transverse colon
✓ D = duodenum (bagian desenden)
✓ S = Small intestines
✓ P = Pancreas (ekornya saja)
✓ R = Rectum (1/3 atas)
✓ S = Sigmoid colon
✓ S = Spleen (Lien)

DINDING ABDOMEN VENTROLATERAL


Susunan dinding ventrolateral abdomen (superfisal  profunda) :
- Kulit/ cutis
- Fascia subcutan
a. Fascia superficial (fascia dari Camper)
b. Fascia profundus (fascia dari Scarpa)

- Musculature :
1. Lateral :
a. M.obliquus externus abdominis
b. M.obliquus internus abdominis
c. M.transversus abdominis
2. Ventral/anterior :
a. M.rectus abdominis
b. M.pyramidalis
- Fascia transversa abdominis
- Peritoneum parietale
TRIGONUM LUMBALIS
✓ Batas anterior : m.obliquus
ext.abdominis
✓ Batas posterior : m.latissimus dorsi
✓ Batas inferior : crista iliaca
✓ Dasar : m.obliquus
int.abdominis
STRUKTUR KHUSUS DINDING ABDOMEN
✓ selongsong/pembungkus m.rectus abdominis
✓ Dibentuk oleh aponeurosis dari 3 otot lateral abdomen
✓ Isi :
- m. rectus abdominis
- Vasa epigastrica superior & inferior
- M.pyramidalis
-
2. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian atas meliputi rongga mulut, gigi,
faring, esofagus, gaster, duodenum dan kelenjar ludah.

1.1 Cavum Oris

Cavum Oris terdiri dari:


- Vestibulum Oris
Batas-batas:
Anterior: Labium Oris
Posterior: Arcus Dentalis, Frenulum Labiarum superior et inferior
- Cavum Oris Propria
Batas-batas:
Anterior dan lateral: Proc. Alveolaris, Arcus Dentalis
Posterior: Isthmus Faucium
Superior: Palatum Durum, Palatum Mollae
Inferior: Diafragma Oris

1.2 Dental Dewasa Anak-anak


Incicus 2 pasang 2 pasang
Caninus 1 pasang 1 pasang
Premolar 2 pasang -
Molar 3 pasang 2 pasang

1.3 Lingual

Terdiri dari Corpus Linguae dan Radix Linguae yang dipisahkan oleh Sulcus Terminalis Linguae.

Terdapat 4 jenis Papilla Linguae:

- Papilla Circumvallata

- Papilla Folliata

- Papilla Fungiformis

- Papilla Viliformis

1.4 Glandula Salivaria

Terdapat 3 Glandula Saliva Major:

- Glandula Parotidea
Terletak di depan telinga luar dan ditutupi oleh Fascia Parotidea. Glandula Protidea me
ngekskresikan saliva melalui Ductus Parotideus (Stensen) ke Papilla Ductus Parotidea yang
terletak berhadapan dengan Molar ke-2 dalam vestibulum oris.

- Glandula Submandibularis Terletak di Trigonum Submandibulare.

Glandula Submandibularis mengekskresikan sa liva melalui Ductus Submandibularis


(Ductus Wharton’s) dan bergabung dengan Ductu s Sublingualis Major dari Glandula
Submandibularis ke Caruncula Sublingualis di kedu a sisi Frenulum Linguae di belakang
Incicus dalam Cavum Oris.

- Glandula Sublingual

Terletak di atas M. Mylohyoideus dan lateral dari M. Genioglossus

1.5 Pharynx

Pharynx dibagi menjadi tiga bagian: Nasopharynx, Oropharynx, dan Laryngopharynx.


Isthmus Pharyngis adalah batas antara Nasopharynx dan Oropharynx.
Isthmus Faucium adalah batas antara Cavum Oris Propria dan Oropharynx.

1.6 Esophagus
Esophagus merupakan pipa penghubung dari Pharynx ke Gaster, berada tepat di belakang Trachea.

Esophagus terdiri dari 3 bagian:


- Pars cervicalis, terdapat otot rangka.
- Pars thoracalis, terdapat otot rangka dan otot polos.
- Pars abdominis, terdapat otot polos.

Vaskularisasi:
- A. Thyroidea inferior, A. Esophagica, A. Bronchialis, dan cabang A. Gastrica sinistra

Drainase:
- Aliran drainase vena mengikuti arterinya. Bagian tengah menuju V. Azygos dan V.
Hemiazygos. Bagian akhir menuju V. Porta Hepatica melalui V. Gastrica sinistra.
- V. Azygos dan V. Gastrica beranastomosis di Plexus Esophagus.

Inervasi:
- Simpatis: Rr. Esophagus dan N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: Plexus Esophagus (N. Vagus)

1.7 Gaster
Terletak di Hypocondrium sinistra sampai Epigastrium.

Bagian-bagian Gaster:
- Cardiac: bagian dekat Esophagus, terdapat Sfingter Esophageal inferior
- Fundus: puncak Gaster, terletak dibawah Diafragma
- Corpus: terletak diantara Fundus dan Pylorus
- Antrum Pyloric
- Pylorus: bagian dekat Duodenum, terdapat Sfingter Pylorus

Inervasi:
- Simpatis: Ganglia Coeliaca, N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: N. Vagus

1.8 Duodenum
Duodenum berawal dari Pylorus dan berakhir di Duodenojejunal Junction. Ditutupi oleh Mesentrium
pada 2 cm pertama.

Terdapat 4 bagian Duodenum:

- Pars Cranialis

- Pars Descendens, terdapat Papilla Duodeni Major et Minor

- Pars Horizontal

- Pars Ascendens, terdapat Lig. Treitz (M. Suspensorius Duodeni)

Vaskularisasi:

- Berasal dari Truncus Coeliacus dan A. Mesentrica superior

Drainase:

- Aliran drainase mengikuti arterinya dan bermuara ke dalam V. Porta Hepatica

Inervasi:

- Simpatis: Plexus Coeliacus

- Parasimpatis: N. Vagus
3. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian bawah (jejunum, ileum, colon, colon
sigmoid, rektum), sistem hepatobilier, serta pankeras, serta invervasi vascularisasi pencernaan
bawah

3.1 Jejunum dan Ileum

o Jejunum dan Ileum dimulai dari Flexura Duodenojejunalis sampai ke Ostium Ileale (Bauhin
Valve), mengisi Cavitas Abdominis sampai Cavitas Pelvis.

o Vaskularisasi:
- Cabang A. Mesentrica superior

o Drainase:
- Bermuara ke V. Mesentrica superior

Perbedaan Jejunum dan Ileum

3.2 Intestinum Crassum


Intestinum Crassum dimulai dari Ileum sampai Anus. Terdiri dari:
- Caecum
Terletak pada Fossa Illiaca dextra. Terdapat titik Mc Burney pada muara Ileum ke Caecum.
Vaskularisasi: A. Ileocolica

- Appendix Vermiformis
Merupakan pipa buntu yang berbentuk seperti cacing. Muara Proc. Vermiformis disebut Titik
Lanz.
Vaskularisasi: A. Appendicularis cabang A. Ileocolica

- Colon
Terdapat 4 bagian colon:
- Pars ascendens, terdapat Flexura Coli dextra
- Pars transversum, terdapat Flexura Coli sinistra
- Pars descendens
- Colon Sigmoideum
Vascularisasi: cabang A. Mesentrica superior et Inferior

3.3 Rectum
Rectum berhubungan dengan Colon Sigmoideum di proximal dan Canalis Anal di distal. Terdapat
Ampula Rectii yang merupakan temoat penyimpanan feses sementara.
Vaskularisasi:
- A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis inferior
Drainase:
- V. Rectalis superior bermuara ke V. Porta Hepatica
- V. Rectalis media et inferir bermuara ke V. Sistemik

3.4 Canalis Analis


Merupakan terminal dari Intestinum Crassum. Canalis Anal di lingkari oleh Sfingter Ani Internus et
Externus. Terdapat penanda bagian luar dan bagian dalam Anal yang disebut Linea Pectinata
Vaskularisasi:
- A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis inferior

SISTEM HEPATOBILIER

3.5 Anatomi dan Fisiologi Sistem HepatoBillier


Empedu disekresikan oleh sel - sel hepar, disimpan dan dipekatkan di dalam vesika biliaris,kemudian
dikeluarkan ke dalam duodenum. Ductus biliaris hepatis terdiri atas ductus hepatis destra dan sinistra,
ductus hepatis comunis, ductus choledochus, vesica biliaris dan ductus cysticus.

3.6 Ductus hepaticus

Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan sinistra pada port hepatis.
Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis. Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5
inchi (4 cm) dan berjalan turun di pinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus
cysticus dari vesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochu

3.7 . Ductus Choledochus

Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian perjalanannya, ductus ini terletak
pada pinggir bebas kanan omentum minus, di depan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus
terletak di depan pinggir kanan venae portae bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Pada
bagian kedua perjalanannya, ductus terletak di belakang pars duodenum di sebelah kanan arteri
gastroduodenalis. Pada bagian ketiga kerjalanannya, ductus terletak di dalam sulcus yang terdapat
pada facies posterior caput pancreatis. Di sini ductus choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus

3.8 Vesica Biliaris (Kandung Empedu)

Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah hepar.
Vesica biliaris mempunyai kemampuan menyimpan empedu sebanyak 30-50 ml , serta memekatkan
empedu dengan cara mengabsorpsi air. Vesica biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Fundus
vesica biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar, penonjolan ini
merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago
costalis IX dextra. Corpus vesica biliaris terletak dan berhubungan dengan fascies visceralis hepar dan
arahnya ke atas, belakang dan kiri. Colum vesica biliaris melanjutkan diri sebagai ductus cysticus,
yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus komunis
untuk membentuk ductus choledochu.

Pankreas
3.9 Anatomi Pankreas
merupakan kelenjar retroperitoneal dengan panjang sekitar 12-15 cm dan tebal 2,5 cm dan berada
pada posterior dari omentum majus . Pankreas terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor yang biasanya
langsung berhubungan dengan duodenum melalui dua duktus. Pancreas merupakan kelenjar endokrin
dan eksokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan secret yang mengandung enzim - enzim yang
dapat menghidrolisis protein lemak, dan karbohidrat. Bagian endokrin kelenjar yaitu pulau-pulau
langerhans yang menghasilkan hormone insulin dan glucagon yang mempunyai peranan penting pada
metabolisme karbohidrat.

3.10 Ductus Pancreaticus

Ductus Pancreaticus Mayor ( W I R S U N G I )


Mulai dari cauda dan berjalan di sepanjang kelenjar menuju ke caput, menerima banyak cabang pada
perjalanannya. Ductus ini bermuara ke pars desendens duodenum di sekitar pertengahannya
bergabung dengan ductus choledochus membentuk papilla duodeni mayor Vateri. Kadang-kadang
muara ductus pancreaticus di duodenum terpisah dari ductus choledochus.

Ductus Pancreaticus Minor ( S AN T O R I N I )


Mengalirkan getah pancreas dari bagian atas caput pancreas dan kemudian bermuara ke duodenum
sedikit di atas muara ductus pancreaticus pada papilla duodeni minor.

3.11 Vaskularisasi dan Inervasi

Arteriae
a. a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
b. pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
c. pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior cabang
a.lienalis

Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.

Aliran Limfatik
Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya
mengalirkan cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica superiores.

Persyarafan
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus)

4. Menjelaskan struktur mikroskopis rongga mulut, gigi, faring esophagus dan

kelenjar ludah.

Struktur umum lapisan cerna ada 4 lapis :

o Mukosa : terdiri dari epitel pelapis

o Submukosa : terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh

darah dan limfe

o Muskularis : tebal, mengandung sel-sel otot polos yang tersusun sebagai sp

iral dan terbagi menjadi 2 lapis


o Serosa : lapisan tipis jaringan ikat yang kaya pembuluh darah dan limfe, dan

jaringan lemak serta epitel selapis gepeng

Rongga mulut

Lapisan keratin melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama

mengunyah dan hanya terdapat pada gingiva dan palatum durum

Lapisan tidak berkeratin menutup palatum molle, bibir, pipi dan dasar

mulut.

Lidah

1/3 posterior dipisahkan dengan 2/3 anterior oleh sulcus terminalis yang

berbentuk huruf V

Pada permukaan lidah terdapat tonjolan-tonjolan yang disebut papilla

Jenis-jenis papilla :

- Papilla filiformis

Berjumlah cukup banyak, berbentuk kerucut memanjang dan memiliki

banyak lapis.Pada epitelnya tidak terdapat kuncup kecap.Fungsinya untuk

mempermudah pergerakan makanan selama mengunyah.

- Papilla fungiformis

Berjumlah sedikit, sedikit bertanduk dan berbentuk jamur dengan inti

jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap diatasnya. Letaknya acak diantara

papilla filiformis

- Papilla foliata

Kurang berkembang pada orang dewasa, terdiri atas rigi, (ridge) dan alur

parallel pada permukaan lidah dengan kuncup kecap

- Papilla valiata/circumvalata

Sedikit dan merupakan papilla terbesar di lidah dan memiliki lebih dari

separuh kuncup kecap pada lidah manusia.


Kuncup kecap merupakan struktur avoid yang terdiri atas sel gustatorik, sel

penyangga, sel miniature dan sel punca

Kuncup kecap mendeteksi lima kategori umum sensasi kecap :

- Asin - manis

- Asam - pahit

- Umami

Gigi

Setiap gigi memiliki :

- Mahkota : yang menonjol diatas gigi dan ditutupi oleh email

- Leher

- Akar gigi : dibawah gingiva yang menahan gigi pada kantung tulang yang disebut

alveoli dna dilapisi sementum

Dentin adalah jaringan berkapur yang terdiri dari 70% hidroksiapatit

Dihasilkan sel-sel ectodermal dan merupakan komponen tubuh paling keras

Pulpa terdiri atas jaringan ikat longgar menyerupai mesenkim

Periodonsium adalah struktur yang berguna untuk mempertahankan gigi di dalam

tulang maksila dan mandibular.

Faring

Yang berlanjut dengan esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tak

bertanduk

Yang berlanjut dekat rongga hidung dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia

dengan sel goblet

Esophagus

1/3 superior : otot rangka

1/3 media : otot rangka dan otot polos

1/3 inferior : otot polos


Kelenjar ludah

Sel-sel utama kelenjar ludah:

- Sel serosa :penghasil protein terpolarisasi, biasanya berbentuk pyramid,

membentuk masa sferis disebut asinus

- Sel mukosa : berbentuk kuboid / kolumnar sampai silindris dengan inti

terdesar ke basal dan hasilkan mucus

- Sel sel mioepitel : ditemukan di bagian dalam lamina basal

Kelenjar parotis : sel serosa lebih banyak

Kelenjar Submandibula : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel serosa

dominan

Kelenjar sublingual : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel mukosa yang

dominan. Dengan produk utamanya adalah mucus

5. Menjelaskan struktur mikroskopis gaster, usus halus, usus besar, appendiks dan anal
kanal

Gaster ( lambung )

✓ Mukosa dan submukosa memperlihatkan lipatan memanjang yang disebut rugae


✓ Lamina propria mengandung sel otot polos dan sel limfoid
✓ Diantara mukosa dan submukosa terdapat muscularis mucosae
✓ Jenis sel sekretorik lambung

- Sel eksokrin

Mucous cell : mukus basa, melindungi mukosa dari cederan mekanis, pepsin, asam

Chief cell : pepsinogen, diaktifkan oleh asam klorida menjadi pepisn yang memutus
ikatan peptida dari protein (menjadi peptida kecil) memulai pencernaan protein

Sel parietal : asam klorida, mengaktifkan pepsinogen

- Sel endokrin

Sel ECL : histamin, merangsang sel parietal


Sel G : gastrin, merangsang sel parietal, chief cell, dan sel ECL Sel D : somatostatin,
menghambat sel perietal, G, dan sel ECL

Usus Halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara
lambaung dan usus besar. Usua halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong ( jejenum), dan usus penyerapan (ileum).

Usus dua belas jari (duodenum)

Duodenum panjangnya sekitar 25 cm Duodenum, yang dimulai dari pyloric sphincter di


perut sampai jejunum.Berbentuk sepatu kuda melengkung ke kiri, pada lengkungan ini
terdapat pancreas dan duodenal papilla, tempat bermuaranya pancreas dan kantung
empedu.Usus dua belas jari bertanggung jawab untuk menyalurkan makanan ke usus
halus.Secara histologis, terdapat kelenjar Brunner yang menghasilkan lendir. Dinding
usus dua belas jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang sangat tipis yang membentuk
mukosa otot.Usus dua belas jari dibagi menjadi empat bagian untuk mempermudah
pemaparan.Bagian pertama, yaitu pars superior dimulai dari akhir pilorus. Kemudian
saluran akan membelok ke lateral kanan. Bagian ini memiliki panjang 5 cm.Bagian
terakhir, pars ascendens berbentuk saluran menaik dan berakhir pada awal usus kosong
(jejunum). Yang memebedakan duodenum denagn usus lainnya adalah adanya kelenjar
brunner.
Gambar Kelenjar brunner

Usus kosong ( jejenum)

Usus kosong terletak di antara usus 12 jari dan usus penyerapan. Panjangnya sekitar 2,5 m.
Di dalam usus kosong masih terjadi proses pencernaan kimiawi. Dinding usus kosong
mempunyai kelenjar yang menghasilkan getah pencernaan, tetapi tidak sebanyak di usus 12
jari.Berikut adalah histologi jejenum.
Gambar jejenum

Usus penyerapan ( ileum )


Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna secara sempurna.Usus penyerapan sari- sari
makanan.Terdapat ujung-ujung pembuluh darah pada seluruh permukaan dinding usus. Sari
makanan diserap oleh pembuluh darah sehingga masuk ke dalam aliran darah. Kemudiaan,
darah membawa sari makanan tersebut ke seluruh bagian tubuh.

Gambar ileum

Gambar ileum
Usus Besar

Pada usus besar tidak terdapat vili


Appendix

Gambaran mikroskopis appendix vermiformis secara struktural mirip kolon , terdapat empat
lapisan yaitu, mukosa, submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. kecuali beberapa
modifikasi yang khas untuk appendix. Terdapat beberapa persamaan antara mukosa appendix
dan kolon: epitel pelapis dengan banyak sel goblet; lamina propria di bawahnya yang
mengandung kelenjar intestinal (kripti lieberkuhn) dan mukosa muskularis. Kelenjar
intestinal pada appendix kurang berkembang, lebih pendek, dan sering terlihat berjauhan
letaknya.Jaringan limfoid diffus di dalam lamina propria sangat banyak dan sering terlihat
sampai ke submukosa berdekatan.

Di sini terdapat sangat banyak limfonoduli dengan pusat germinal, dan sangat khas untuk
appendix.Noduli ini berawal di lamina propria namun karena ukurannnya besar, noduli ini
meluas dari epitel permukaan sampai ke submukosa.Di tunika muskularis terdapat tempat
pertemuan gabungan dari taenia coli.

Submukosanya sangat vaskular dengan banyak pembuluh darah.Muskularis eksterna terdiri


atas lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar.Ketebalan lapisan otot ini bervariasi.Ganglia
parasimpatis pleksus meienterikus Auerbach terlihat di antara lapisan sirkular dalam dan
longitudinal luar.Lapisan terluar appendix adalah serosa.
6. Menjelaskan struktur mikroskopis hepar, vesica felea dan pancreas

Hepar

Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit.Sel-sel membentuk lobulus

hati. Celah portal, terletak pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan diduduki

oleh trias porta (terdiri atas vena porta, arteri hepatica, ductus biliaris). Sinusoid

kapiler memisahkan sel-sel hati. Pada sinusoid mengandung sel-sel fagosit disebut

sel kupffer.

Vesica Felea (kandung empedu)

Berbentuk buah pear berongga, yang melekat pada permukaan bawah hati.

Terdiri atas lapisan-lapisan :

Lapisan mukosa

Ada epitel thorax dan lamina propria dekat duktus sistikus, epitel mengalami

invaginasi ke dalam lamina propria, membentuk kelenjar tubule-asinar dengan lumen

yang luas

Lapisan otot polos tipis dan teratur.

Lapisan jaringan penyambung perimuskuler yang berkembang baik.

Membrane mukosa
Pancreas

Pankreas merupakan kelenjar yang penting dengan kedua fungsi eksokrin dan

endokrin dengan jaringan ikat fibrosa tipis yang membungkus jaringan. Bagian

eksokrin berbentuk seperti setandan buah anggur yang terdiri atas sel asinar pankreas

yang disebut asinar, sel ini mensintesis dan menyekresikan enzim pencernaan ke

dalam duodenum melalui sistem duktus. Sel asinar pankreas tampak berbentuk

piramid dengan apikal sitoplasma yang mengandung granula zimogen dan nukleus

yang menonjol yang terletak dekat ke basolateral membran sel. Bagian endokrin dari

pankreas membentuk sekitar 1-2% dari total massa, dan bagian ini terdiri dari pulau

(pulau kecil) pankreas yang disebut pulau langerhans yang tersebar yang

mengandung sekelompok sel pemproduksi hormon yang berbeda.


7. Menjelaskan proses ingesti makanan, fungsi motoric lambung, pergerakan usus halus,
pergerakan kolon dan reflex otonom yang mempengaruhi aktivitas usus besar

Ingesti adalah proses masuknya makanan kedalam tubuh.


Empat proses pencernaan dasar

Motilitas
Kontraksi otot polos mencampur dan mendorong isi saluran cerna
Tonus : kontraksi otot polos tingkat rendah yang tetap.
2 tipe dasar motilitas tonus :
- Gerakan propulsive
Gerakan mendorong maju isi saluran cerna dengan kecepatan yang bervariasi tergantung pada fungsi
saluran cerna masing-masing. Contoh: pada esofagus, gerakan mendorong makanan cendrung cepat
karena fungsinya hanya sebagai saluran. Sedangkan pada usus halus, gerakan mendorong makan
cendrung lambat karena fungsinya untuk penguraian dan penyerapan makanan.
- Gerakan mencampur
Gerakan mencampurkan isi saluran cerna dengan getah pencernaan, memudahkan proses penyerapan
makanan pada permukaan serap
Sekresi

Kelenjar eksokrin mensekresikan getah pencernaan berupa air, elektrolit, enzim, garam empedu atau
mucus.Kelenjar endokrin mensekresikan hormone pencernaan dalam fungsi regulator motilitasdan
sekresi kelenjar eksokrin.Sekresi dibebaskan ke dalam lumen saluran cerna.
Pencernaan (digesti)

Penguraian biokimia struktur kompleks makanan menjadi material yang lebih sederhana sehingga
mampus diserap oleh sel-sel tubuh. Dibantu oleh katalisator berupa enzim dalam proses pemecahan
atau penguraian makanan tuntas pada usus halus
Karbohidrat : diserap dalam monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa).
Protein : diserap dalam asam amino.
Lemak : diserap dalam monogliserida dan asam lemak bebas. Makanan berupa trigliserida (3 asam
lemak yang melekat pada 1 molekul gliserol).
Penyerapan (absorpsi)

Banyak dilakukan pada usus halus. Hasil penyerapan bersama dengan air, vitamin, dan eletrolit
dibawa dari lumen ke dalam darah atau limfe

Fungsi motoric lambung, ada 3 :


- Penyimpanan makanan sampai dapat dicerna atau diproses di dalam lambung, duodenum dan traktus
intestinal bawah
- Pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung hingga membentuk cuatu campuran setengah
cair disebut kimus
- Pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai untuk
pencernaan dan absorbs usus halus.
Refleks otonom usus besar, ketika ada makanan masuk :

- Refleks gastrokolon
Diperantarai dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik. Merupakan pemicu
utama gerakan massa di kolon.
- Reflex gastroileum
Memindahkan isi usus halus yang masih ada ke usus besar
- Reflex gastrokolon
Mendorong isi kolon ke dalam rectum, memicu reflex defekasi.
8. Menjelaskan fungsi sekresi sistem pencernaan (serkresi saliva, sekresi enzim dan hormon pada
gaster, pankreas, kandung empedu, usus halus, dan usus besar)

• Sekresi Saliva
Kelenjar saliva yang utama yaitu kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. saliva
mengandung dua tipe sekresi protein yang utama:
1. sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu α-amilase), yang erupakan enzim untuk
mencernakan karbohidrat, dan
2. sekresi mukus yang mengandung musim untuk tujuan pelumasan dan perlindungan
permukaan.Sekresi ion saliva menganfung sejumlah ion kalium dan ion karbonat.
Sebalinya, konsentrasi ion natrium dan klorida umumnya lebih rendah pada saliva
daripada didalam plasma.

• Sekresi Esofagus
Sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi pelumasan
untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa kelenjar mukus
sederhana. Padabagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil apada bagian awal esofagus,
terdapat juga beberapa sekresi oleh kelenjar mukus campuran. Mukus yang disekresikan
oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan mencegah eksplorasi mukosa akibat
makanan yang baru saja masuk, sedangkan kelenjar campuran yang berada didekat esofagus
dan gaster akan melindungi esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering
mengalami refluks dari lambung kembali ke bagian bawah esofagus.

• Sekresi lambung
mukosa lambung memiliki dua tipe kelenjar tubular yang penting : kelenjar oksintik (kelenjar
gastrik), dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentukan asam) menyeresi asam
hdroklorida, pepsinogen, faktor instriksik dan mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari
asam lambung. Kelenjar pilorik menyekresi hormon gastrin, pepsinogen, dan mukus. Fase
sekresi lambung:
1. Fase sefalik  timbul dari melihat, membaui, membayangkan, mengecap
makanan
2. Fase gastrik  makanan masuk akan merangsang refleks vasovagal akhirnya
mensekresi getah lambung
3. Fase intestinal  makanan sudahberada di ataas usu halus

• Sekresi Pankreas
Sekresi pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna 3 jenis makanan:
1. Untuk mencerna protein(proteolitik): tripsin dan kimotripsin memecah protein jadi
peptida dan karboksipolipeptidase yang memecah peptida menjadi asam amino
2. Untuk karbohidrat: amilase akan menghidrolisis serat, glikogen, dan karbohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk disakarida dan trisakarida
3. Utuk lemak: lipase pankreas menghidrolisis lemak netral menjadi asam lemak dan
monogliserida , kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol,
fosfolipase yang memecah asam lemak dan fosfolipid

• Sekresi empedu
Fungsi asam empedu:
1. asam empedu mengemulsikan asam lemak menjadi partike kecil yang dapat dipecah
oleh enzim lipase
2. asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna
menuju dan melalui membran mukosa intestinal

• sekresi intestinum tenue: kelenjar brunner menyekresi mukus yg berfungsi melindungi


dinding duodenum dari getah pencernaam, bersifat alkali dan sebagai respon terhadap
rangsangan taktil dari mukosa usus dan hormon sekretin

• Sekresi colon: menyekresikan mukus yang berfungsi melindungi didnding usus terhadap
iritasi dan menghasilkan media yang lengket untuk melekatkan feses.

9. Mengetahui fungsi hormon grelin dan leptin dalam proses pencernaan

Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan oleh sel oxyntic di lambung dan usus halus. Kadar ghrelin
dalam darah meningkat pada saat berpuasa, memuncak pada tepat sebelum makan, dan menurun
drastis setelah makan, yang menunjukkan perannya dalam merangsang pencarian makan.
Administrasi ghrelin dalam studi pada hewan menunjukkan peningkatan asupan makanan,
menunjukkan kemungkinan bahwa ghrelin adalah hormon orexigenic. Namun, peran fisiologis
ghrelin pada manusia masih belum jelas diketahui.

Studi pada manusia dan hewan percobaan menunjukkan bahwa hipotalamus merangsang
penyimpanan energi melalui aksi leptin, hormon peptida yang dilepaskan dari adiposit. Saat jumlah
jaringan adiposa meningkat, adiposit melepaskan leptin ke darah, yang kemudian bersirkulasi ke
otak, menembus BBB melalui difusi terfasilitasi, dan menempati reseptor leptin pada berbagai
tempat di hipotalamus, terutama neuron POMC dan AGRP/NPY di nukleus arkuata dan neuron di
nukleus paraventrikular.

Stimulasi dari reseptor leptin di nukleus hipotalamus memicu berbagai aksi yang mengurangi
penyimpanan lemak, yaitu: (1) berkurangnya produksi stimulator nafsu makan di hipotalamus
seperti NPY dan AGRP; (2) aktivasi neuron POMC, yang menyebabkan pelepasan α-MSH dan aktivasi
reseptor melanocortin; (3) peningkatan produksi substansi di hipotalamus seperti CRH yang
mengurangi asupan makanan; (4) peningkatan aktivitas saraf simpatik yang meningkatan laju
metabolik dan energy expenditure; (5) penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas yang
mengurangi penyimpanan energi. Oleh karena itu, leptin berperan penting dalam memberikan sinyal
ke otak bahwa sudah ada cukup energi yang tersimpan dan asupan makanan sudah tidak diperlukan.
10. Menjelaskan digesti, absorpsi, dan rearbsorpsi traktus gastrointestinal (absorpsi di ileum dan
colon serta rearbsorpsi di colon)

Lambung

Dalam hal pencernaan, lambung memiliki fungsi berikut :


• Menyimpan makanan
• Memproduksi kimus (bolus yang terkena getah pencernaan lambung yang asam)
• Mencerna protein (dengan enzim pepsin)
• Memproduksi mukus (pelindung lambung dari HCl)
• Memproduksi glikoprotein dan faktor intrinsik untuk memudahkan absorpsi vit. B 12

- Pencernaan kimiawi di lambung :


• HCl : membunuh bakteri makanan
• Pepsin : mencerna protein
• Renin : mengemulsikan kasein pada susu
- Pencernaan mekanik di lambung :
• Terjadi gerakan mencampur makanan dengan getah lambung serta terjadi gerak
peristaltik untuk mendorong kimus dari lambung ke duodenum
• Empat aspek motilitas lambung antara lain pengisian, penyimpanan, pencampuran,
dan pengosongan

- Berikut proses pengosongan lambung :


1) Kontraksi peristaltik dimulai dari bagian fundus mengakibatkan kimus ada yang ke
duodenum
2) Kemudian depolarisasi dan kontraksi sampai di sfingter pylorus yang membuat sfingter ini
menutup jalur keluar kimus ke duodenum
3) Kimus terpental dan kembali ke antrum
4) Hal ini menyebabkan kimus bercampur dengan getah lambung

- Fase-fase pencernaan yang ada di lambung :


Fase Sefalik
➢Peningkatan sekresi lambung ketika makanan berada di mulut
➢Hormon gastrin akan membantu merangsang sekresi lambung (HCl dan pepsinogen)
untuk persiapan menerima makanan yang sedang dicerna di mulut dan esofagus
➢Berikut langkahnya :

•Fase Gastric
➢Terjadi saat makanan sampai di lambung
➢Berikut skemanya :

•Fase Intestine
➢Fase ini mencakup faktor-faktor duodenum yang memengaruhi sekresi lambung
➢Saat semua kimus meninggalkan lambung menuju duodenum, maka pH lambung akan
terus menurun karena protein kimus yang menjadi buffer sudah masuk ke duodenum
➢Akhirnya ada pelepasan somatostatin untuk menghambat sekresi lambung
➢Faktor-faktor lain yang menghambat pengosongan lambung antara lain :
• Adanya lemak
• Tingkat keasaman
• Hipertonisitas
• Peregangan di duodenum
• Hormon GIP (Gastric Inhibitory Polipeptide)
• Hormon sekretin
• Hormon koleosistokinin (CCK)
• Hormon pembersih (enterogastron)
➢Faktor yang menstimulasi sekresi lambung :
• Peregangan lambung (jumlah kimus di lambung)
• Pelepasan gastrin
• Kekentalan kimus
• Jenis makanan (karbohidrat cepat, protein lambat, lemak antara 3-6 jam)

Usus Halus
- Usus halus dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum
- Di duodenum terjadi pencernaan secara mekanis yaitu dengan gerakan berikut :
1) Segmentasi
➢Motilitas utama di usus halus
➢Gerakan mendorong serta mencampur makanan dengan satu bagian kontraksi satu
bagian relaksasi dan bergantian secara terus menerus
2) Kompleks Motilitas Bermigrasi (Migrating Motility Complex / MMC)
➢Gerakan menyapu sisa makanan serta debris mukosa dan bakteri ke kolon
- Di bagian ileum terdapat hubungan antara usus halus dan usus besar, tetapi keduanya
dicegah berkontaminasi ; di ileum juga terdapat GALT (Gut-Associated Lymphoid Tissue)
atau Bercak Peyer
- Terdapat katup illeosekum untuk mencegah aliran balik makanan dari kolon ke usus
halus dan terdapat juga sfingter ileosekum yang selalu berkontraksi
- Di usus halus memiliki struktur mikroskopis antara lain untuk memperbesar luas
permukaan penyerapan, antara lain :
• Vili
• Mikrovili akan membentuk brush border
• Plicae circulares
- Brush border pada mikrovili di bagian membran plasmanya mengandung :
• Enterokinase : aktivasi tripsinogen
• Disakaridase : mencerna disakarida
• Aminopeptidase : mencerna peptida kecil
- Di dalam mukosa di antara vili terdapat kriptus Lieberkϋhn yang memproduksi air, garam,
dan mukus di sel-sel permukaan vili
- Di dalam usus halus terjadi penyerapan ata absorpsi bahan makanan untuk dijadikan
energi serta dijadikan
- Berikut absorpsi makanan yang terjadi di usus halus :
Absorpsi Karbohidrat
➢Tentu polisakarida akan dihidrolisis menjadi monosakarida, untuk gula aldosa (glukosa
dan aldosa) akan masuk lewat SGLT sementara gula ketosa (fruktosa) masuk melalui
GLUT-5

11. Menjelaskan tentang pengontrolan sistem saraf terhadap sistem gastrointestinal (simpatis,
parasimpatis, refleks muntah, dan mekanisme defekasi)

Fungsi-fungsi dari sistem gastrointestinal dikendalikan oleh aktivitas sistem saraf ekstrinsik dan
intrinsik. Sistem saraf ekstrinsik, yang berarti saraf-saraf yang menginervasi usus dengan badan sel
terletak di luar dinding usus, adalah bagian dari sistem saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan
parasimpatis. Inervasi parasimpatis ke usus adalah melalui saraf vagus (CN X) dan saraf pelvic.
Vagus menginervasi esofagus, lambung, kandung kemih, pankreas, usus halus, caecum, dan colon
proximal. Sedangkan saraf pelvic menginervasi colon distal dan regio anorectal. Inervasi simpatis
diberikan oleh badan-badan sel di medulla spinalis (segmen toracic 5-12) dan oleh serabut
preganglionik yang berterminasi di ganglia prevertebral (yaitu ganglia mesenterika celiac, superior,
dan inferior). Saraf postganglionik menginervasi seluruh bagian traktus GI.
Sistem saraf intrinsik, atau yang juga disebut dengan sistem saraf enterik, memiliki badan sel yang
terdapat di dinding usus pada plexus submucosal dan myenteric. Sistem saraf intrinsik memperantarai
fungsi aferen dan eferen dari sistem saraf ekstrinsik melalui sinaps yang terletak pada plexus-plexus
ini di dinding usus.

Sistem saraf enterik terdiri dari plexus myenteric yang terletak di antara lapisan otot longitudinal dan
sirkular, sedangkan plexus submucosal terletak pada submucosa. Saraf-saraf yang terdapat pada
sistem saraf ini dicirikan dengan fungsinya dan neurotransmitter yang dibawanya. Sistem saraf enterik
ini mengandung komponen-komponen dari jaras refleks (neuron eferen, interneuron, dan eferen)
sehingga mampu berfungsi tanpa adanya masukan dari SSP. Tetapi, fungsi sistem saraf enterik
seringkali diatur oleh SSP melalui sistem saraf ekstrinsik.

Banyak peptida dan amino yang telah diidentifikasi di neuron sistem saraf enterik, dimana keduanya
dapat bertindak sebagai neurotransmitter, dan di daerah otak, dimana keduanya bisa terlibat dalam
outflow regulasi autonomik. Mediator dan regulator peptida ini disebut sebagai peptida otak-usus
(brain-gut peptides) dan komponen-komponen intrinsik dan ekstrinsik yang menginervasi usus sering
disebut sebagai axis otak-usus.
Reflek muntah

Sinyal sensoris yang menginisiasi muntah utamanya berasal


dari faring, esofagus, lambung, dan bagian atas usus halus.
Impuls saraf berasal ditransmisikan dari kedua serabut saraf
vagus dan simpatik aferen ke berbagai nukleus yang
tersebar di batang otak, terutama area postrema, yang
seluruhnya disebut “vomitting center”. Dari sini, impuls
motorik yang menyebabkan muntah sesungguhnya
ditransmisikan dari vomitting center melalui CN V, VII,
IX, X, dan XII ke traktus GI bagian atas, melalui saraf
vagus dan simpatik ke bagian bawah, dan melalui saraf
spinalis ke otot diafragma dan abdominal.

Mekanisme defekasi

Saat feses memasuki rektum, pelebaran dari dinding rektal


memicu sinyal aferen yang menyebar melalui plexus
myenteric untuk memulai gelombang peristaltis ke colon
asendens, sigmoid, dan rektum, mendorong feses ke anus.
Selagi gelombang peristaltis mendekati anus, spinkter ani internal merelaksasi oleh karena sinyal
inhibitori dari plexus myenteric; jika spinkter ani eksternal juga secara sadar, dan secara volunter
terelaksasi, defekasi terjadi. Refleks ini disebut refleks defekasi myenteric intrinsik, dan jika ditambah
dengan refleks defekasi parasimpatik, defekasi akan menjadi efektif. Refleks defekasi parasimpatik
adalah refleks yang melibatkan segmen sacral dari medulla spinalis. Saat ujung saraf di rektum
terangsang, sinyal ditransmisikan terlebih dahulu ke medulla spinalis dan secara refleks kembali ke
colon desendens, sigmoid, rektum, dan anus melalui serabut saraf parasimpatik di nervus pelvic.
Sinyal parasimpatik ini meningkatkan daya peristaltis secara signifikan dan merelaksasikan spinkter
ani internal, sehingga mengubah refleks defekasi myenteric intrinsik yang lemah menjadi proses kuat.
12. Menjelaskan enzim sistem gastrointestinal dan mekanisme kerjanya

Mulut
- Terjadi pencernaan secara kimiawi dan mekanik
- Mekanik dilakukan oleh gigi dengan menghancurkan makanan
- Kimiawi dengan enzim-enzim yang ada di mulut, antara lain :
✓ Amilase/Ptialin : mengubah amilum menjadi glukosa
✓ Lipase : mengubah lemak jadi asam lemak dan gliserol
- Di mulut terdapat kelenjar ludah yang dapat melakukan salivasi
- Salivasi dapat terjadi dengan adanya rangsangan dari makanan dan juga dari
penciuman serta penglihatan tentang makanan

- Dapat dilihat bahwa kelenjar ludah ada tiga yaitu kelenjar parotid, kelenjar sublingual, dan
kelenjar submandibular/submaksilar

Lambung

Struktur lambung sendiri terdiri atas beberapa sel penting :


✓ Sel Eksokrin
Sel Hasil Produksi Stimulan Fungsi Hasil Produksi
Mukus Mukus Stimulasi mekanis Melindungi lapisan
oleh isi lambung mukosa dari zat-zat
asam (HCl), pepsin,
dan cedera
Chief Pepsinogen Asetilkolin, gastrin Bentuk inaktif dari
pepsin
Parietal HCl, faktor intrinsik, Asetilkolin, gastrin, Mengaktifkan
dan glikoprotein dan histamin pepsinogen,
menguraikan jaringan
ikat, menyebabkan
denaturasi protein,
dan memudahkan
penyerapan vitamin
B12

✓ Sel Endokrin
Sel Produk Hasil Stimulan Fungsi Hasil Produksi
Sel Mirip Histamin Asetilkolin dan gastrin Merangsang sel
Enterokromafin (ECL) parietal
Sel G Gastrin Produk protein dan Merangsang sel
asetilkolin parietal, sel Chief,
dan ECL
Sel D Somatostatin Asam Menghambat sel
parietal, sel G, dan
ECL
Sumber : Marieb. Human Anatomy and Physiology 9th
Edition

- Pencernaan kimiawi di lambung :


✓ HCl : membunuh bakteri makanan
✓ Pepsin : mencerna protein
✓ Renin : mengemulsikan kasein pada susu
Usus halus

Di usus halus memiliki struktur mikroskopis antara


lain untuk memperbesar luas permukaan
penyerapan, antara lain :
✓ Vili
✓ Mikrovili akan membentuk brush border
✓ Plicae circulares
- Dapat dilihat di samping terdapat struktur vili yang
ada pada usus halus, dalam setiap vili akan
mengandung sel epitel di permukaan, inti jaringan
ikat, anyaman kapiler, dan pembuluh limfe terminal
- Brush border pada mikrovili di bagian membran
plasmanya mengandung :
✓ Enterokinase : aktivasi tripsinogen
✓ Disakaridase : mencerna disakarida
✓ Aminopeptidase : mencerna peptida kecil
- Di dalam mukosa di antara vili terdapat kriptus
Lieberkϋhn yang memproduksi air, garam, dan
mukus di sel-sel permukaan vili
- Di dalam usus halus terjadi penyerapan ata
absorpsi bahan makanan untuk dijadikan energi
serta dijadikan prekursor metabolisme dan sintesis
dalam tubuh
- Pankreas
Memiliki kelenjar eksokrin maupun endokrin antara lain :
➢Endokrin (Pulau Lagerhans)
❖Sel α : menghasilkan hormon glukagon
❖Sel β : menghasilkan hormone insulin

➢Eksokrin
❖Sel duktus : menghasilkan NaHCO3
❖Sel asinus : menghasilkan enzim pencernaan

Berikut enzim-enzim dari sel asinus :

1) Enzim Proteolitik (pencerna protein)


o Tripsinogen
Bentuk inaktif dari tripsin, harus diaktifkan dengan enzim enterokinase. Tripsin
mencerna polipeptida besar menjadi kecil.

o Kimotripsinogen
Bentuk inaktif dari kimotripsin dan diaktifkan oleh tripsin dan fungsinya sama seperti tripsin.

o Prokarboksipeptidase (Karboksipeptidase, Aminopeptidase, Dipeptidase)


Melanjutkan pencernaan protein menjadi asam amino bebas.

2) Amilase Pankreas
Mencerna karbohidrat dari amilosa dan amilopektin menjadi glukosa, maltose, dan dekstrin
α-limit.

3) Lipase Pankreas
Enzim untuk mencerna lemak yang menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan
asam lemak bebas.

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition


- Kontrol hormonal sekresi eksokrin pankreas :

Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Hati


•Di hati terdapat kantong empedu yang mengeluarkan garam empedu untuk
mengemulsikan lemak di duodenum, sekresinya dipengaruhi oleh CCK
Hati akan merombak eritrosit tua dan menghasilkan bilirubin (kuning) dan
biliverdin (hijau) yang menjadi pigmen empedu
Warna kekuningan pada feses disebabkan oleh pigmen dominan bilirubin
(kuning)
Berikut aliran enterohepatik garam empedu ke duodenum :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition

Daftar Pustaka
1. Sherwood, Lauralee. (2014). Human physiology. Australia: Thomson/Brooks/Cole.
2. Marieb, Elaine N. (2013). Human Anatomy and Physiology. Texas : Pearson
3. Silverthorn, Dee Unglaub. (1948). Human Physiology : an Integrated Approach. San
Fransisco : Pearson
4. Sloane, Ethel. (1994). Anatomy and physiology. Boston: Jones and Barlett Publishers.
5. Tortora. Anatomy and Physiology.
13. Menjelaskan Tentang Sistem Transport Zat Makanan setelah Melalui Rangkaian
Proses Pencernaan

Terdiri dari 2 rute berbeda :


1. Water, ion, water soluble product hasil pencernaan transpor melalui sistem porta hepatica
2. Produk pencernaan lipid, traanspor melalui sistem limfatik ke sistem sirkulatori

Transpor Monosakarida
Karbohidrat terdiri dari pati, glikogen, sukrosa, laktosa, glukosa dan fruktosa
a) Polisakarida dipecah menjadi monosakarida
b) Monosakarida diserap oleh sel-sel epitel usus oleh transpor aktif atau difusi terfasilitasi
c) Monosakarida dibawa ke hati lalu dikonversi menjadi glukosa
d) Glukosa diangkut ke sel-sel yang butuh energi melalui difusi terfasilitasi dan dibawah
pengaruh insulin

Transpor Lipid
a) Lipid yaitu trigliserida, fosfolipid, steroid, dan vitamin yang larut dalam lemak
b) Emulsifikasi adalah transformasi tetesan lipid besar menjadi tetesan kecil dibantu oleh garam
empedu
c) Lipase mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol
d) Missel merupakan produk pencernaan lipid dan pindah ke sel dengan difusi sederhana
e) Dalam sel-sel epitel, asam lemak bebas dikombinasikan dengan gliserol membentuk
trigliserida
f) Trigliserida, fosfolipid dan kolesterol diubah mdalam bentuk kilomikron
g) Kilomikron masuk ke vili usus dengan sistem limfatik ke aliran darah
h) Trigliserida disimpan di jaringan adiposa, atau digunakan sebagai energi

Transpor LDL ke Sel


a) Lipoprotein termasuk kilomikron, VDLD, LDL, dan HDL
b) LDL mentranspor kolesterol ke sel, dan HDL ke hati
c) LDL yang dibawa ke sel oleh reseptor endositosis mediated yang dikendalikan oleh
mekanisme feedback negatif

Transpor Asam Amino


a) Pepsin di gaster, mengubah protein menjadi ikatan polipeptida
b) Enzim proteolitik dari pankreas mengubah ke dalam ikatan peptida
c) Peptidase berikatan dengan mikrovili usus kecil, memecah peptida
d) Asam amino di absorbsi oleh cotranspor melalui transpor sodium
e) Asam amino dibawa ke hati lalu dibawa dan dimodifikasi ke dalam pembuluh darah
f) Asam amino ditranspor ke sel dibawah kontrol Growth Hormon dan Insulin

Transpor Air
Air bergerak ke segala arah pada dinding usus halus tergantung pada gradien osmotik di epitel

Transpor Ion
a) Natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat diangkut secara transpor aktif
b) Ion klorida bergerak secara pasif melalui dinding duodenum dan jejunum namun secara
transpor aktif dari ileum
c) Ion kalsium diangkut secara transpor aktif tetapi Vit.D diperlukan untuk transportasi,
transportasinya berada dibawah kontrol hormonal

Anda mungkin juga menyukai