Peritoneum
Cavum abdominopelvicus : rongga abdomen + pelvis
Batas cavum abdominis :
a. Dg cavum thoracis : diaphragma
b. Dg cavum pelvis : bidang datar yg meliputi apertura pelvis superior (aditus pelvis) & pelvis
sendiri
Peritoneum : membran serosa terbesar di tubuh yang terdiri dari lapisan epitel squamous / pipih
selapis (mesothelium) dan lapisan jaringan ikat areolar
- Musculature :
1. Lateral :
a. M.obliquus externus abdominis
b. M.obliquus internus abdominis
c. M.transversus abdominis
2. Ventral/anterior :
a. M.rectus abdominis
b. M.pyramidalis
- Fascia transversa abdominis
- Peritoneum parietale
TRIGONUM LUMBALIS
✓ Batas anterior : m.obliquus
ext.abdominis
✓ Batas posterior : m.latissimus dorsi
✓ Batas inferior : crista iliaca
✓ Dasar : m.obliquus
int.abdominis
STRUKTUR KHUSUS DINDING ABDOMEN
✓ selongsong/pembungkus m.rectus abdominis
✓ Dibentuk oleh aponeurosis dari 3 otot lateral abdomen
✓ Isi :
- m. rectus abdominis
- Vasa epigastrica superior & inferior
- M.pyramidalis
-
2. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian atas meliputi rongga mulut, gigi,
faring, esofagus, gaster, duodenum dan kelenjar ludah.
1.3 Lingual
Terdiri dari Corpus Linguae dan Radix Linguae yang dipisahkan oleh Sulcus Terminalis Linguae.
- Papilla Circumvallata
- Papilla Folliata
- Papilla Fungiformis
- Papilla Viliformis
- Glandula Parotidea
Terletak di depan telinga luar dan ditutupi oleh Fascia Parotidea. Glandula Protidea me
ngekskresikan saliva melalui Ductus Parotideus (Stensen) ke Papilla Ductus Parotidea yang
terletak berhadapan dengan Molar ke-2 dalam vestibulum oris.
- Glandula Sublingual
1.5 Pharynx
1.6 Esophagus
Esophagus merupakan pipa penghubung dari Pharynx ke Gaster, berada tepat di belakang Trachea.
Vaskularisasi:
- A. Thyroidea inferior, A. Esophagica, A. Bronchialis, dan cabang A. Gastrica sinistra
Drainase:
- Aliran drainase vena mengikuti arterinya. Bagian tengah menuju V. Azygos dan V.
Hemiazygos. Bagian akhir menuju V. Porta Hepatica melalui V. Gastrica sinistra.
- V. Azygos dan V. Gastrica beranastomosis di Plexus Esophagus.
Inervasi:
- Simpatis: Rr. Esophagus dan N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: Plexus Esophagus (N. Vagus)
1.7 Gaster
Terletak di Hypocondrium sinistra sampai Epigastrium.
Bagian-bagian Gaster:
- Cardiac: bagian dekat Esophagus, terdapat Sfingter Esophageal inferior
- Fundus: puncak Gaster, terletak dibawah Diafragma
- Corpus: terletak diantara Fundus dan Pylorus
- Antrum Pyloric
- Pylorus: bagian dekat Duodenum, terdapat Sfingter Pylorus
Inervasi:
- Simpatis: Ganglia Coeliaca, N. Splanchnicus Mayor
- Parasimpatis: N. Vagus
1.8 Duodenum
Duodenum berawal dari Pylorus dan berakhir di Duodenojejunal Junction. Ditutupi oleh Mesentrium
pada 2 cm pertama.
- Pars Cranialis
- Pars Horizontal
Vaskularisasi:
Drainase:
Inervasi:
- Parasimpatis: N. Vagus
3. Menjelaskan anatomi sistem pencernaan bagian bawah (jejunum, ileum, colon, colon
sigmoid, rektum), sistem hepatobilier, serta pankeras, serta invervasi vascularisasi pencernaan
bawah
o Jejunum dan Ileum dimulai dari Flexura Duodenojejunalis sampai ke Ostium Ileale (Bauhin
Valve), mengisi Cavitas Abdominis sampai Cavitas Pelvis.
o Vaskularisasi:
- Cabang A. Mesentrica superior
o Drainase:
- Bermuara ke V. Mesentrica superior
- Appendix Vermiformis
Merupakan pipa buntu yang berbentuk seperti cacing. Muara Proc. Vermiformis disebut Titik
Lanz.
Vaskularisasi: A. Appendicularis cabang A. Ileocolica
- Colon
Terdapat 4 bagian colon:
- Pars ascendens, terdapat Flexura Coli dextra
- Pars transversum, terdapat Flexura Coli sinistra
- Pars descendens
- Colon Sigmoideum
Vascularisasi: cabang A. Mesentrica superior et Inferior
3.3 Rectum
Rectum berhubungan dengan Colon Sigmoideum di proximal dan Canalis Anal di distal. Terdapat
Ampula Rectii yang merupakan temoat penyimpanan feses sementara.
Vaskularisasi:
- A. Rectalis superior, A. Rectalis media, dan A. Rectalis inferior
Drainase:
- V. Rectalis superior bermuara ke V. Porta Hepatica
- V. Rectalis media et inferir bermuara ke V. Sistemik
SISTEM HEPATOBILIER
Ductus hepaticus dextra dan sinistra keluar dari lobus hepatis dextra dan sinistra pada port hepatis.
Keduanya bersatu membentuk ductus hepatis comunis. Panjang ductus hepatis comunis sekitar 1,5
inchi (4 cm) dan berjalan turun di pinggir bebas omentum minus. Ductus ini bergabung dengan ductus
cysticus dari vesica billiaris yang ada di sisi kanannya membentuk ductus choledochu
Panjang ductus choledochus sekitar 3 inchi (8 cm). Pada bagian perjalanannya, ductus ini terletak
pada pinggir bebas kanan omentum minus, di depan foramen epiploicum. Di sini ductus choledochus
terletak di depan pinggir kanan venae portae bawah hepatis dan pada sisi kanan arteri hepatica. Pada
bagian kedua perjalanannya, ductus terletak di belakang pars duodenum di sebelah kanan arteri
gastroduodenalis. Pada bagian ketiga kerjalanannya, ductus terletak di dalam sulcus yang terdapat
pada facies posterior caput pancreatis. Di sini ductus choledochus bersatu dengan ductus pankreaticus
Vesica biliaris adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan bawah hepar.
Vesica biliaris mempunyai kemampuan menyimpan empedu sebanyak 30-50 ml , serta memekatkan
empedu dengan cara mengabsorpsi air. Vesica biliaris terdiri atas fundus, corpus, dan collum. Fundus
vesica biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar, penonjolan ini
merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago
costalis IX dextra. Corpus vesica biliaris terletak dan berhubungan dengan fascies visceralis hepar dan
arahnya ke atas, belakang dan kiri. Colum vesica biliaris melanjutkan diri sebagai ductus cysticus,
yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus komunis
untuk membentuk ductus choledochu.
Pankreas
3.9 Anatomi Pankreas
merupakan kelenjar retroperitoneal dengan panjang sekitar 12-15 cm dan tebal 2,5 cm dan berada
pada posterior dari omentum majus . Pankreas terdiri dari kepala, tubuh, dan ekor yang biasanya
langsung berhubungan dengan duodenum melalui dua duktus. Pancreas merupakan kelenjar endokrin
dan eksokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan secret yang mengandung enzim - enzim yang
dapat menghidrolisis protein lemak, dan karbohidrat. Bagian endokrin kelenjar yaitu pulau-pulau
langerhans yang menghasilkan hormone insulin dan glucagon yang mempunyai peranan penting pada
metabolisme karbohidrat.
Arteriae
a. a.pancreaticoduodenalis superior (cabang a.gastroduodenalis )
b. pancreaticoduodenalis inferior (cabang a.mesenterica cranialis)
c. pancreatica magna dan a.pancretica caudalis dan inferior cabang
a.lienalis
Venae
Venae yang sesuai dengan arteriaenya mengalirkan darah ke sistem porta.
Aliran Limfatik
Kelenjar limf terletak di sepanjang arteria yang mendarahi kelenjar. Pembuluh eferen akhirnya
mengalirkan cairan limf ke nodi limf coeliaci dan mesenterica superiores.
Persyarafan
Berasal dari serabut-serabut saraf simpatis (ganglion seliaca) dan parasimpatis (vagus)
kelenjar ludah.
Rongga mulut
Lapisan tidak berkeratin menutup palatum molle, bibir, pipi dan dasar
mulut.
Lidah
1/3 posterior dipisahkan dengan 2/3 anterior oleh sulcus terminalis yang
berbentuk huruf V
Jenis-jenis papilla :
- Papilla filiformis
- Papilla fungiformis
jaringan ikat dan sebaran kuncup kecap diatasnya. Letaknya acak diantara
papilla filiformis
- Papilla foliata
Kurang berkembang pada orang dewasa, terdiri atas rigi, (ridge) dan alur
- Papilla valiata/circumvalata
Sedikit dan merupakan papilla terbesar di lidah dan memiliki lebih dari
- Asin - manis
- Asam - pahit
- Umami
Gigi
- Leher
- Akar gigi : dibawah gingiva yang menahan gigi pada kantung tulang yang disebut
Faring
Yang berlanjut dengan esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tak
bertanduk
Yang berlanjut dekat rongga hidung dilapisi oleh epitel bertingkat silindris bersilia
Esophagus
Kelenjar Submandibula : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel serosa
dominan
Kelenjar sublingual : terdapat sel serosa dan sel mukosa dengan sel mukosa yang
5. Menjelaskan struktur mikroskopis gaster, usus halus, usus besar, appendiks dan anal
kanal
Gaster ( lambung )
- Sel eksokrin
Mucous cell : mukus basa, melindungi mukosa dari cederan mekanis, pepsin, asam
Chief cell : pepsinogen, diaktifkan oleh asam klorida menjadi pepisn yang memutus
ikatan peptida dari protein (menjadi peptida kecil) memulai pencernaan protein
- Sel endokrin
Usus Halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara
lambaung dan usus besar. Usua halus terdiri atas tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong ( jejenum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus kosong terletak di antara usus 12 jari dan usus penyerapan. Panjangnya sekitar 2,5 m.
Di dalam usus kosong masih terjadi proses pencernaan kimiawi. Dinding usus kosong
mempunyai kelenjar yang menghasilkan getah pencernaan, tetapi tidak sebanyak di usus 12
jari.Berikut adalah histologi jejenum.
Gambar jejenum
Gambar ileum
Gambar ileum
Usus Besar
Gambaran mikroskopis appendix vermiformis secara struktural mirip kolon , terdapat empat
lapisan yaitu, mukosa, submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. kecuali beberapa
modifikasi yang khas untuk appendix. Terdapat beberapa persamaan antara mukosa appendix
dan kolon: epitel pelapis dengan banyak sel goblet; lamina propria di bawahnya yang
mengandung kelenjar intestinal (kripti lieberkuhn) dan mukosa muskularis. Kelenjar
intestinal pada appendix kurang berkembang, lebih pendek, dan sering terlihat berjauhan
letaknya.Jaringan limfoid diffus di dalam lamina propria sangat banyak dan sering terlihat
sampai ke submukosa berdekatan.
Di sini terdapat sangat banyak limfonoduli dengan pusat germinal, dan sangat khas untuk
appendix.Noduli ini berawal di lamina propria namun karena ukurannnya besar, noduli ini
meluas dari epitel permukaan sampai ke submukosa.Di tunika muskularis terdapat tempat
pertemuan gabungan dari taenia coli.
Hepar
Hepar tersusun atas sel-sel hati yang disebut hepatosit.Sel-sel membentuk lobulus
hati. Celah portal, terletak pada sudut-sudut polygon hati (lobulus hati) dan diduduki
oleh trias porta (terdiri atas vena porta, arteri hepatica, ductus biliaris). Sinusoid
kapiler memisahkan sel-sel hati. Pada sinusoid mengandung sel-sel fagosit disebut
sel kupffer.
Berbentuk buah pear berongga, yang melekat pada permukaan bawah hati.
Lapisan mukosa
Ada epitel thorax dan lamina propria dekat duktus sistikus, epitel mengalami
yang luas
Membrane mukosa
Pancreas
Pankreas merupakan kelenjar yang penting dengan kedua fungsi eksokrin dan
endokrin dengan jaringan ikat fibrosa tipis yang membungkus jaringan. Bagian
eksokrin berbentuk seperti setandan buah anggur yang terdiri atas sel asinar pankreas
yang disebut asinar, sel ini mensintesis dan menyekresikan enzim pencernaan ke
dalam duodenum melalui sistem duktus. Sel asinar pankreas tampak berbentuk
piramid dengan apikal sitoplasma yang mengandung granula zimogen dan nukleus
yang menonjol yang terletak dekat ke basolateral membran sel. Bagian endokrin dari
pankreas membentuk sekitar 1-2% dari total massa, dan bagian ini terdiri dari pulau
(pulau kecil) pankreas yang disebut pulau langerhans yang tersebar yang
Motilitas
Kontraksi otot polos mencampur dan mendorong isi saluran cerna
Tonus : kontraksi otot polos tingkat rendah yang tetap.
2 tipe dasar motilitas tonus :
- Gerakan propulsive
Gerakan mendorong maju isi saluran cerna dengan kecepatan yang bervariasi tergantung pada fungsi
saluran cerna masing-masing. Contoh: pada esofagus, gerakan mendorong makanan cendrung cepat
karena fungsinya hanya sebagai saluran. Sedangkan pada usus halus, gerakan mendorong makan
cendrung lambat karena fungsinya untuk penguraian dan penyerapan makanan.
- Gerakan mencampur
Gerakan mencampurkan isi saluran cerna dengan getah pencernaan, memudahkan proses penyerapan
makanan pada permukaan serap
Sekresi
Kelenjar eksokrin mensekresikan getah pencernaan berupa air, elektrolit, enzim, garam empedu atau
mucus.Kelenjar endokrin mensekresikan hormone pencernaan dalam fungsi regulator motilitasdan
sekresi kelenjar eksokrin.Sekresi dibebaskan ke dalam lumen saluran cerna.
Pencernaan (digesti)
Penguraian biokimia struktur kompleks makanan menjadi material yang lebih sederhana sehingga
mampus diserap oleh sel-sel tubuh. Dibantu oleh katalisator berupa enzim dalam proses pemecahan
atau penguraian makanan tuntas pada usus halus
Karbohidrat : diserap dalam monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa).
Protein : diserap dalam asam amino.
Lemak : diserap dalam monogliserida dan asam lemak bebas. Makanan berupa trigliserida (3 asam
lemak yang melekat pada 1 molekul gliserol).
Penyerapan (absorpsi)
Banyak dilakukan pada usus halus. Hasil penyerapan bersama dengan air, vitamin, dan eletrolit
dibawa dari lumen ke dalam darah atau limfe
- Refleks gastrokolon
Diperantarai dari lambung ke kolon oleh gastrin dan saraf otonom ekstrinsik. Merupakan pemicu
utama gerakan massa di kolon.
- Reflex gastroileum
Memindahkan isi usus halus yang masih ada ke usus besar
- Reflex gastrokolon
Mendorong isi kolon ke dalam rectum, memicu reflex defekasi.
8. Menjelaskan fungsi sekresi sistem pencernaan (serkresi saliva, sekresi enzim dan hormon pada
gaster, pankreas, kandung empedu, usus halus, dan usus besar)
• Sekresi Saliva
Kelenjar saliva yang utama yaitu kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. saliva
mengandung dua tipe sekresi protein yang utama:
1. sekresi serosa yang mengandung ptialin (suatu α-amilase), yang erupakan enzim untuk
mencernakan karbohidrat, dan
2. sekresi mukus yang mengandung musim untuk tujuan pelumasan dan perlindungan
permukaan.Sekresi ion saliva menganfung sejumlah ion kalium dan ion karbonat.
Sebalinya, konsentrasi ion natrium dan klorida umumnya lebih rendah pada saliva
daripada didalam plasma.
• Sekresi Esofagus
Sekresi esofagus seluruhnya berkarakter mukus dan terutama memberi fungsi pelumasan
untuk menelan. Bagian utama dari esofagus dikelilingi oleh beberapa kelenjar mukus
sederhana. Padabagian ujung lambung, dan dalam jumlah kecil apada bagian awal esofagus,
terdapat juga beberapa sekresi oleh kelenjar mukus campuran. Mukus yang disekresikan
oleh kelenjar campuran pada esofagus bagian atas akan mencegah eksplorasi mukosa akibat
makanan yang baru saja masuk, sedangkan kelenjar campuran yang berada didekat esofagus
dan gaster akan melindungi esofagus dari pencernaan oleh asam getah lambung yang sering
mengalami refluks dari lambung kembali ke bagian bawah esofagus.
• Sekresi lambung
mukosa lambung memiliki dua tipe kelenjar tubular yang penting : kelenjar oksintik (kelenjar
gastrik), dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik (pembentukan asam) menyeresi asam
hdroklorida, pepsinogen, faktor instriksik dan mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari
asam lambung. Kelenjar pilorik menyekresi hormon gastrin, pepsinogen, dan mukus. Fase
sekresi lambung:
1. Fase sefalik timbul dari melihat, membaui, membayangkan, mengecap
makanan
2. Fase gastrik makanan masuk akan merangsang refleks vasovagal akhirnya
mensekresi getah lambung
3. Fase intestinal makanan sudahberada di ataas usu halus
• Sekresi Pankreas
Sekresi pankreas mengandung enzim-enzim untuk mencerna 3 jenis makanan:
1. Untuk mencerna protein(proteolitik): tripsin dan kimotripsin memecah protein jadi
peptida dan karboksipolipeptidase yang memecah peptida menjadi asam amino
2. Untuk karbohidrat: amilase akan menghidrolisis serat, glikogen, dan karbohidrat lain
kecuali selulosa untuk membentuk disakarida dan trisakarida
3. Utuk lemak: lipase pankreas menghidrolisis lemak netral menjadi asam lemak dan
monogliserida , kolesterol esterase yang menyebabkan hidrolisis ester kolesterol,
fosfolipase yang memecah asam lemak dan fosfolipid
• Sekresi empedu
Fungsi asam empedu:
1. asam empedu mengemulsikan asam lemak menjadi partike kecil yang dapat dipecah
oleh enzim lipase
2. asam empedu membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang dicerna
menuju dan melalui membran mukosa intestinal
• Sekresi colon: menyekresikan mukus yang berfungsi melindungi didnding usus terhadap
iritasi dan menghasilkan media yang lengket untuk melekatkan feses.
Ghrelin adalah hormon yang dilepaskan oleh sel oxyntic di lambung dan usus halus. Kadar ghrelin
dalam darah meningkat pada saat berpuasa, memuncak pada tepat sebelum makan, dan menurun
drastis setelah makan, yang menunjukkan perannya dalam merangsang pencarian makan.
Administrasi ghrelin dalam studi pada hewan menunjukkan peningkatan asupan makanan,
menunjukkan kemungkinan bahwa ghrelin adalah hormon orexigenic. Namun, peran fisiologis
ghrelin pada manusia masih belum jelas diketahui.
Studi pada manusia dan hewan percobaan menunjukkan bahwa hipotalamus merangsang
penyimpanan energi melalui aksi leptin, hormon peptida yang dilepaskan dari adiposit. Saat jumlah
jaringan adiposa meningkat, adiposit melepaskan leptin ke darah, yang kemudian bersirkulasi ke
otak, menembus BBB melalui difusi terfasilitasi, dan menempati reseptor leptin pada berbagai
tempat di hipotalamus, terutama neuron POMC dan AGRP/NPY di nukleus arkuata dan neuron di
nukleus paraventrikular.
Stimulasi dari reseptor leptin di nukleus hipotalamus memicu berbagai aksi yang mengurangi
penyimpanan lemak, yaitu: (1) berkurangnya produksi stimulator nafsu makan di hipotalamus
seperti NPY dan AGRP; (2) aktivasi neuron POMC, yang menyebabkan pelepasan α-MSH dan aktivasi
reseptor melanocortin; (3) peningkatan produksi substansi di hipotalamus seperti CRH yang
mengurangi asupan makanan; (4) peningkatan aktivitas saraf simpatik yang meningkatan laju
metabolik dan energy expenditure; (5) penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas yang
mengurangi penyimpanan energi. Oleh karena itu, leptin berperan penting dalam memberikan sinyal
ke otak bahwa sudah ada cukup energi yang tersimpan dan asupan makanan sudah tidak diperlukan.
10. Menjelaskan digesti, absorpsi, dan rearbsorpsi traktus gastrointestinal (absorpsi di ileum dan
colon serta rearbsorpsi di colon)
Lambung
Usus Halus
- Usus halus dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu duodenum, jejunum, dan ileum
- Di duodenum terjadi pencernaan secara mekanis yaitu dengan gerakan berikut :
1) Segmentasi
➢Motilitas utama di usus halus
➢Gerakan mendorong serta mencampur makanan dengan satu bagian kontraksi satu
bagian relaksasi dan bergantian secara terus menerus
2) Kompleks Motilitas Bermigrasi (Migrating Motility Complex / MMC)
➢Gerakan menyapu sisa makanan serta debris mukosa dan bakteri ke kolon
- Di bagian ileum terdapat hubungan antara usus halus dan usus besar, tetapi keduanya
dicegah berkontaminasi ; di ileum juga terdapat GALT (Gut-Associated Lymphoid Tissue)
atau Bercak Peyer
- Terdapat katup illeosekum untuk mencegah aliran balik makanan dari kolon ke usus
halus dan terdapat juga sfingter ileosekum yang selalu berkontraksi
- Di usus halus memiliki struktur mikroskopis antara lain untuk memperbesar luas
permukaan penyerapan, antara lain :
• Vili
• Mikrovili akan membentuk brush border
• Plicae circulares
- Brush border pada mikrovili di bagian membran plasmanya mengandung :
• Enterokinase : aktivasi tripsinogen
• Disakaridase : mencerna disakarida
• Aminopeptidase : mencerna peptida kecil
- Di dalam mukosa di antara vili terdapat kriptus Lieberkϋhn yang memproduksi air, garam,
dan mukus di sel-sel permukaan vili
- Di dalam usus halus terjadi penyerapan ata absorpsi bahan makanan untuk dijadikan
energi serta dijadikan
- Berikut absorpsi makanan yang terjadi di usus halus :
Absorpsi Karbohidrat
➢Tentu polisakarida akan dihidrolisis menjadi monosakarida, untuk gula aldosa (glukosa
dan aldosa) akan masuk lewat SGLT sementara gula ketosa (fruktosa) masuk melalui
GLUT-5
11. Menjelaskan tentang pengontrolan sistem saraf terhadap sistem gastrointestinal (simpatis,
parasimpatis, refleks muntah, dan mekanisme defekasi)
Fungsi-fungsi dari sistem gastrointestinal dikendalikan oleh aktivitas sistem saraf ekstrinsik dan
intrinsik. Sistem saraf ekstrinsik, yang berarti saraf-saraf yang menginervasi usus dengan badan sel
terletak di luar dinding usus, adalah bagian dari sistem saraf otonom, yaitu saraf simpatis dan
parasimpatis. Inervasi parasimpatis ke usus adalah melalui saraf vagus (CN X) dan saraf pelvic.
Vagus menginervasi esofagus, lambung, kandung kemih, pankreas, usus halus, caecum, dan colon
proximal. Sedangkan saraf pelvic menginervasi colon distal dan regio anorectal. Inervasi simpatis
diberikan oleh badan-badan sel di medulla spinalis (segmen toracic 5-12) dan oleh serabut
preganglionik yang berterminasi di ganglia prevertebral (yaitu ganglia mesenterika celiac, superior,
dan inferior). Saraf postganglionik menginervasi seluruh bagian traktus GI.
Sistem saraf intrinsik, atau yang juga disebut dengan sistem saraf enterik, memiliki badan sel yang
terdapat di dinding usus pada plexus submucosal dan myenteric. Sistem saraf intrinsik memperantarai
fungsi aferen dan eferen dari sistem saraf ekstrinsik melalui sinaps yang terletak pada plexus-plexus
ini di dinding usus.
Sistem saraf enterik terdiri dari plexus myenteric yang terletak di antara lapisan otot longitudinal dan
sirkular, sedangkan plexus submucosal terletak pada submucosa. Saraf-saraf yang terdapat pada
sistem saraf ini dicirikan dengan fungsinya dan neurotransmitter yang dibawanya. Sistem saraf enterik
ini mengandung komponen-komponen dari jaras refleks (neuron eferen, interneuron, dan eferen)
sehingga mampu berfungsi tanpa adanya masukan dari SSP. Tetapi, fungsi sistem saraf enterik
seringkali diatur oleh SSP melalui sistem saraf ekstrinsik.
Banyak peptida dan amino yang telah diidentifikasi di neuron sistem saraf enterik, dimana keduanya
dapat bertindak sebagai neurotransmitter, dan di daerah otak, dimana keduanya bisa terlibat dalam
outflow regulasi autonomik. Mediator dan regulator peptida ini disebut sebagai peptida otak-usus
(brain-gut peptides) dan komponen-komponen intrinsik dan ekstrinsik yang menginervasi usus sering
disebut sebagai axis otak-usus.
Reflek muntah
Mekanisme defekasi
Mulut
- Terjadi pencernaan secara kimiawi dan mekanik
- Mekanik dilakukan oleh gigi dengan menghancurkan makanan
- Kimiawi dengan enzim-enzim yang ada di mulut, antara lain :
✓ Amilase/Ptialin : mengubah amilum menjadi glukosa
✓ Lipase : mengubah lemak jadi asam lemak dan gliserol
- Di mulut terdapat kelenjar ludah yang dapat melakukan salivasi
- Salivasi dapat terjadi dengan adanya rangsangan dari makanan dan juga dari
penciuman serta penglihatan tentang makanan
- Dapat dilihat bahwa kelenjar ludah ada tiga yaitu kelenjar parotid, kelenjar sublingual, dan
kelenjar submandibular/submaksilar
Lambung
✓ Sel Endokrin
Sel Produk Hasil Stimulan Fungsi Hasil Produksi
Sel Mirip Histamin Asetilkolin dan gastrin Merangsang sel
Enterokromafin (ECL) parietal
Sel G Gastrin Produk protein dan Merangsang sel
asetilkolin parietal, sel Chief,
dan ECL
Sel D Somatostatin Asam Menghambat sel
parietal, sel G, dan
ECL
Sumber : Marieb. Human Anatomy and Physiology 9th
Edition
➢Eksokrin
❖Sel duktus : menghasilkan NaHCO3
❖Sel asinus : menghasilkan enzim pencernaan
o Kimotripsinogen
Bentuk inaktif dari kimotripsin dan diaktifkan oleh tripsin dan fungsinya sama seperti tripsin.
2) Amilase Pankreas
Mencerna karbohidrat dari amilosa dan amilopektin menjadi glukosa, maltose, dan dekstrin
α-limit.
3) Lipase Pankreas
Enzim untuk mencerna lemak yang menghidrolisis trigliserida menjadi monogliserida dan
asam lemak bebas.
Hati
•Di hati terdapat kantong empedu yang mengeluarkan garam empedu untuk
mengemulsikan lemak di duodenum, sekresinya dipengaruhi oleh CCK
Hati akan merombak eritrosit tua dan menghasilkan bilirubin (kuning) dan
biliverdin (hijau) yang menjadi pigmen empedu
Warna kekuningan pada feses disebabkan oleh pigmen dominan bilirubin
(kuning)
Berikut aliran enterohepatik garam empedu ke duodenum :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 9th Edition
Daftar Pustaka
1. Sherwood, Lauralee. (2014). Human physiology. Australia: Thomson/Brooks/Cole.
2. Marieb, Elaine N. (2013). Human Anatomy and Physiology. Texas : Pearson
3. Silverthorn, Dee Unglaub. (1948). Human Physiology : an Integrated Approach. San
Fransisco : Pearson
4. Sloane, Ethel. (1994). Anatomy and physiology. Boston: Jones and Barlett Publishers.
5. Tortora. Anatomy and Physiology.
13. Menjelaskan Tentang Sistem Transport Zat Makanan setelah Melalui Rangkaian
Proses Pencernaan
Transpor Monosakarida
Karbohidrat terdiri dari pati, glikogen, sukrosa, laktosa, glukosa dan fruktosa
a) Polisakarida dipecah menjadi monosakarida
b) Monosakarida diserap oleh sel-sel epitel usus oleh transpor aktif atau difusi terfasilitasi
c) Monosakarida dibawa ke hati lalu dikonversi menjadi glukosa
d) Glukosa diangkut ke sel-sel yang butuh energi melalui difusi terfasilitasi dan dibawah
pengaruh insulin
Transpor Lipid
a) Lipid yaitu trigliserida, fosfolipid, steroid, dan vitamin yang larut dalam lemak
b) Emulsifikasi adalah transformasi tetesan lipid besar menjadi tetesan kecil dibantu oleh garam
empedu
c) Lipase mengubah lipid menjadi asam lemak dan gliserol
d) Missel merupakan produk pencernaan lipid dan pindah ke sel dengan difusi sederhana
e) Dalam sel-sel epitel, asam lemak bebas dikombinasikan dengan gliserol membentuk
trigliserida
f) Trigliserida, fosfolipid dan kolesterol diubah mdalam bentuk kilomikron
g) Kilomikron masuk ke vili usus dengan sistem limfatik ke aliran darah
h) Trigliserida disimpan di jaringan adiposa, atau digunakan sebagai energi
Transpor Air
Air bergerak ke segala arah pada dinding usus halus tergantung pada gradien osmotik di epitel
Transpor Ion
a) Natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfat diangkut secara transpor aktif
b) Ion klorida bergerak secara pasif melalui dinding duodenum dan jejunum namun secara
transpor aktif dari ileum
c) Ion kalsium diangkut secara transpor aktif tetapi Vit.D diperlukan untuk transportasi,
transportasinya berada dibawah kontrol hormonal