Anda di halaman 1dari 21

ANATOMI DAN FISIOLOGI ESOFAGUS

Bimbingan Divisi Bronkhoesofagologi I


dr. Dena Tria Andini
Pembimbing :
dr. Iskandar Zulkarnain, Sp. THT-KL (K)
dr. Fadhlia, M. Ked (ORL-HNS) Sp. THT-KL (K)
ESOFAGUS
Esofagus adalah saluran cerna bagian atas, yang menghubungkan
hipofaring dengan gaster

Bentuk : tabung

• Dimulai dari : batas bawah kartilago krikoid, setinggi V. C6


Dewasa, panjang 25 cm dan berakhir pada cardia gaster, setinggi V Th 10

Ø lumen bervariasi • saat istirahat : ± 20 mm, dapat bertambah menjadi 30 mm

FUNGSI
• Menyalurkan makanan dari rongga mulut dan faring ke
gaster.
• mencegah refluks (regurgitasi, muntah, sendawa).
ESOFAGUS PARS SERVIKAL
Esofagus terbagi menjadi 3 bagian:
servikal, torakal dan abdominal

Esofagus servikal :

Segmen yang pendek (sekitar 4-5 cm)

Tabung lurus dan kolaps

Bagian depan dibatasi trakea, belakang oleh vertebrae dan


lateral dibatasi oleh carotid sheats dan kelenjar tiroid
Panjang : 5-6 cm

Setinggi VC 6 – VT1

Dinding anterior melekat erat dengan jaringan ikat serat otot


dinding trakea (trakeo-esofageal party wall)
ESOFAGUS PARS THORAKAL
Panjang 16-18cm
Setinggi : vert Th I sampai Th IX-X

⊡ Memanjang dari suprasternal notch ke dalam hiatus


diafragma
⊡ Terbagi menjadi 3 :
□ Upper : dari level margin superior dari manubrium
sterni ke level mergin inferior dari percabangan
trakea
□ Middle : memanjang dari level mergin inferior dari
percabangan trakea – dengan daerah pertengahan
antara percabangan trakea dan daerah pertemuan
esofagus-gaster
□ Lower : memanjang dari daerah pertengahan
tersebut sampai level diafragma
ESOFAGUS PARS ABDOMINAL

Esofagus bagian abdominal terdiri dari bagian diagfragma


yang disebut pars diafragmatica.
Esofagus abdominal memanjang dari hiatus diafragma hingga
ke orifisium dari kardia gaster

 Panjang : 1- 1,5 cm
 Letak : V. thorakal X
 Melewati crus dextra diafragma, agak ke sinistra bidang tengah, disertai : n. vagus dextra (di
posteriornya) dan n. vagus sinistra (di anteriornya)

Setelah melewati diagfragma, melalui permukaan posterior lobus sinistra hepar,


selanjutnya melengkung agak tajam ke sinistra untuk bergabung dengan bagian
kardia gaster.
Pada bagian ini merupakan garis Z (Z-line) dan disebut taut esofagus-gaster
(gastro-esophageal junction)
Bagian esofagus yang berada didalam rongga abdomen panjangnya 2-3 cm.
UKURAN ESOFAGUS
Perkiraan jarak landmark anatomis esofagus dari gigi insisivus atas pada
posisi berbaring terlentang

6
DAERAH PENYEMPITAN

Empat daerah penyempitan fisiologis :


⊡ Sfingter esofagus atas
⊡ Penyilangan dengan arkus aorta
⊡ Penyilangan dengan bronkus kiri
⊡ Sfingter esofagus bawah
IDENTIFIKASI LANDMARK ANATOMI TINDAKAN

1. Identifikasi Valekula, epiglotis, plika


faringo-epiglotik dan laring
2. Memasuki sinus piriformis kanan
3. Melewati penyempitan krikofaringeal.
4. Melalui esofagus segmen torakalis.
5. Melalui penyempitan pada hiatus
diafragma

8
SPHINCTER
SFINGTER ESOFAGUS ATAS (SEA) SFINGTER ESOFAGUS BAWAH (SEB)

⊡ Terletak antara faring dan esofagus pars • Terletak pada 36-38 cm dari gigi
servikal insisivus atas
• Pusat kontraksi, terdiri dari otot polos
⊡ Pintu masuk esofagus sirkuler, panjang 2-4 cm dan berada di
⊡ Sebagai bagian tersempit traktus hiatus diafragmatikus
alimentari • Terdapat garis Z yang treletak antara
⊡ Dibentuk terutama oleh fiber esofagus dan lambung
krikofaringeal dari m. Konstriktor • Garis Z = batas antara sel epitel
faringeus skuamous dari mukosa esofagus
dengan sel epitel kolumnar yang
⊡ Membentuk daerah tekanan tinggi (saat melapisi gaster
istirahat 4—120 mmHg)  kesulitan
intubasi
⊡ Tekanan turun ketika menelan
⊡ Secara endoskopis, SEA tampak sebagai
penonjolan berbentuk bibir yang
mengelilingi lumen seperti celah yang
transversal
LAPISAN DINDING ESOFAGUS

10
LAPISAN DINDING ESOFAGUS
Membran Mukosa
-Dibentuk oleh epitel berlapis gepeng non
berkeratinisasi  mukosafaring
-Dibagian profunda membran basalis terdapat jaringan
ikat longgar lamina propria
-Fx : melindungi jaringan dibawahnya

Mukosa Muskularis

Lap muskularis propria - Lap otot polos yang terdapat pada


seluruh bag esofagus, semakin proksimal
-Terdiri dari otot lurik dan otot polos semakin tipis
-Prox : 5-30 % otot lurik
-Medial : zona transisi
-Distal : 50-60 % otot polos
11
LAPISAN DINDING ESOFAGUS

Submukosa

Menghubungkan membran mukosa


dan lap muskularis yang terdiri atas
limfosit, sel plasma, sel2 saraf
(pleksus Meissner’s), jaringan
vaskuler (pleksus Heller dan kel
mukus
12
LAPISAN DINDING ESOFAGUS

Lapisan otot esofagus


Otot longitudinal :
⊡ Membungkus hampir semua esophagus
⊡ > Tebal dari sirkuler
⊡ Di antara otot longitudinal dan sirkuler terdapat plex.
Otot sirkuler : Myenteric auerbach
⊡ Ke superior berkesinambungan dengan otot
krikofaring dan m. Konstriktor faringeus inf
⊡ 1/3 superior : otot lurik
⊡ Ke inferior berkesinambungan dengan serat otot obliq
gaster ⊡ 1/3 medial : sebagian otot lurik dan otot polos
⊡ Di bagian distal, membentuk satu komponen dari ⊡ 1/3 inferior : otot polos
sfingter fisiologis 13
LAPISAN DINDING ESOFAGUS

Jar Fibrous
-Jar yang melapisi esofagus dari luar dan
menghubungkan esofagus dengan struktur
sekitar
-Komposisi : jar ikat, kapiler, sal limfatik dan
serabut saraf

14
VASKULARISASI

 Bagian servical :
 A. thyroidea inferior (cab. Truncus
thyrocervicalis)
 A. subclavia sinistra
 Bagian thoracal dari aorta thoracal
descendens
 A. intercostal
 Arteri-arteri cabang bronkial
 Bagian abdomen :
 Cabang A. gastric sinistra
 A. phrenic inferior (dari aorta abdominalis)
 Pembuluh darah lain dari aorta / asal celiac

15
INERVASI
Inervasi utama dari esofagus oleh saraf parasimpatis dari
N.Vagus dan saraf simpatis dari serabut ganglia sympatis
cervicalis inferior, n.thoracal, dn splanchnicus

1 Esofagus bagian atas  cabang-cabang n.vagus yaitu


nervus laryngeus recurrent dan oleh serat-serat simpatis
postganglionik

2. Esofagus bagian bawah  pleksus esofagus yang


mengelilingi esofagus dibagian bawah

Neurotransmitter pada pleksus mienterikus Auerbach adalah :


a. Asetilkolin : stimulasi eksitasi  kontraksi otot longitudinal dan
sirkuler pada proksimal esofagus
b. Nitric oxide (NO) : efek inhibisi yg lebih dominan pada lap otot
sirkuler dan berpengaruh pada bag distal esofagus

16
FISIOLOGI MENELAN

Dalam proses menelan akan terjadi :


1. Pembentukan bolus makanan dengan ukuran dan konsistensi yang
baik
2. Upaya sfingter mencegah terhambatnya bolus ini dalam fase-fase
menelan
3. Mempercepat masuknya bolus makanan kedalam faring pada saat
respirasi
4. Mencegah masuknya makanan dan minuman kedalam nasofaring dan
laring
5. Kerjasama yang baik dari otot-otot dirongga mulut untuk mendorong
bolus makanan kearah lambung
6. Usaha untuk membersihkan kembali esofagus

Proses menelan dimulut, faring, laring dan esofagus secara keseluruhan


akan terlibat secara berkesinambungan.

17
Fase menelan
MENELAN
Fase Faringeus:
1. Kontraksi palatum mole dan uvula oleh M.tensor veli palatini (N.V),
Fase Oral: M.levator vili palatini (N.IX,N.X,N.XI)
Pembentukan makanan oleh gigi, bibir,
lidah, palatum mole, otot-otot pipi, dan 2. Kontraksi aduksi pita suara, sehingga laring tertutup M.genioglossus,
saliva. m.ariepiglotik, m.kriko aritenoid lateralis (N.IX,NX)

Nervus : N.V, N.VII,N.IX,NX,NI,NXII 3. Kontraksi m.stilohoid (N.VII), m.genohiiod, NN.XII), m.tirohioid (N.XII)
menyebabkan laring dan tulang hioid terangkat keatas kearah dasar lidah

4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (N.IX, N.X, N.XI), m.konstriktor


faring intermedius (N.IX, N.X, N.XI), mKonstriktor faring inferior (N.X,N.XI)
menyebabkan faring tertekan kebawah yang diikuti relaksasi dari kriko
faring (N.X)

5. Pergerakan laring ketasa dan kedepan  relaksasi introitus esofagus 


dorongan otot-otot faring kr inferior bolus makanan turun kebawah
dan masuk kedalam esofagus

19
TERIMA KASIH

20
1. Kekuatan otot berapa
2. Fungsi sinus piriformis

21

Anda mungkin juga menyukai