Anda di halaman 1dari 43

Laporan

Kasus
DHF + DM
Preceptor: dr. Marina Fauzia Azwir,
Sp.PD, FINASIM

Presenter: Kelompok F
1. Redy Bintang Pratama
2. Isvi Aliffia Bingga
3. Fryda Liana Devi
4. Yessi Aprillia
5. Qotrunnada Salsabila
Nn. EZ datang dibawa keluarganya ke IGD RSADT
pada tanggal 13 Mei 2022 dengan keluhan demam sejak
5 hari SMRS. Demam dirasakan naik turun, cenderung DESKRIPSI KASUS
naik ketika menjelang malam, tidak dipengaruhi oleh
aktivitas, dan tidak membaik dengan istirahat. Demam
dirasakan pertama kali dalam tahun ini.
Selain demam, Nn. EZ juga mengeluhkan mual tanpa
disertai muntah, keringat dingin, menggigil, dan dada
terasa sesak. Mual dirasakan terus menerus hingga
terdapat penurunan nafsu makan. Keringat dingin dan
menggigil dirasakan ketika suhu tubuh meningkat,
seringkali muncul pada tengah malam. Dada terasa DESKRIPSI KASUS
sesak, terutama bila Nn. EZ berada pada posisi telentang
dan tidak dipengaruhi oleh waktu maupun aktivitas.
Keluhan batuk disangkal. Keluhan-keluhan tambahan
dirasakan muncul setelah keluhan demam muncul
pertama kali.
Riwayat perdarahan spontan diiyakan oleh pasien. Nn.
EZ mengatakan bahwa ia mengalami gusi berdarah dan
mimisan sejak 1 hari SMRS. Keluhan gusi berdarah
hanya muncul ketika pasien menggosok gigi dan
keluhan mimisan baru dirasakan 1x. Riwayat BAB
berdarah dan/atau BAB hitam dan lengket seperti aspal
disangkal.
DESKRIPSI KASUS
Di lingkungan sekitar, keluarga, teman, maupun
tetangga pasien tidak ada yang mengalami keluhan
serupa. Nn. EZ mengatakan bahwa kebersihan
lingkungan tempat tinggalnya baik. Sebelum datang ke
IGD, pasien telah mendapatkan infus RL, obat herbal
Dehaf, ondansetron, dan injeksi asam traneksamat oleh
paman pasien yang seorang dokter.
DEMAM
Demam sejak 5 hari SMRS. Demam MUAL
Mual tanpa disertai muntah,
cenderung tinggi menjelang malam menyebabkan pasien kesulitan makan
hari dan seringkali disertai dan minum.
menggigil dan keringat dingin.
IDENTIFIKASI
INFORMASI

ORTHOPNEU
Sesak terutama ketika tidur PERDARAHAN
Mimisan 1x sejakSPONTAN
1 hari SMRS.
telentang. Terdapat gusi berdarah bila
menggosok gigi.
Usia: 26
Jenis Kelamin: Perempuan
Pekerjaan: Mahasiswa
Tempat Tinggal:
Kemiling

RIWAYAT
PENYAKI
AYAH IBU KAKEK NENEK
T PASIEN
Diabetes + + + +
Mellitus

Hipertensi — — — —

Alergi — — — —

Keganasan — — — —
RIWAYAT
DIABETES PENYAKI
T
Pasien didiagnosis menderita DM. Gaya hidup tidak sehat; kurang berolahraga dan suka memakan makanan manis
DAHULU
dan junk food.

2018
KEPALA LEHER

Mata: dbn KGB: dbn

PEMERIKSAA
Bibir dan Mulut: dbn Tiroid: dbn N FISIK

Hidung: dbn Trakea: dbn

Telinga: dbn
THORAX ABDOMEN

Inspeksi dbn Inspeksi: dbn

PEMERIKSAA
Palpasi: dbn Auskultasi: dbn N FISIK

Perkusi: dbn Perkusi: dbn

Palpasi: Nyeri tekan


Auskultasi: dbn
epigastrium
EKSTREMITAS ATAS EKSTREMITAS BAWAH

Lengan: multiple
Akral hangat
petechiae (+)
PEMERIKSAA
Akral hangat CRT <2s N FISIK

CRT <2s
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI (13/05/2022)
Hemoglobin 16,7 12 – 16 g/dL
Leukosit 2.370 4.000 – 10.000 /μL
Eritrosit 5,91 3,8 – 5,0 juta/μL
Hematokrit 51,7 35 – 45 % PEMERIKSAAN
Trombosit 24.000 150.000-450.000 /μL DARAH
MCV 87,6 80-100 fL
LENGKAP
MCH 28,2 28-34 pg
MCHC 32,2 32-36 g/dL
MPV 11,1 6,5 – 12 fL
PDW 18,3 9 – 17
RDW – CV 11,2 11,5 – 14,5 %
RDW – SD 41,1 35,0 – 56,0 fL
PCT 0,027 0,108 – 0,282 %
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
DIFF COUNT (13/05/2022)
Limfosit% 31,3 18 – 42 %
Monosit% 2,3 2 – 11 %
Neutrofil % 61,9 50 – 70 %
Eosinofil% 3,3 1–3 % PEMERIKSAAN
Basofil% 1,2 0,0 – 2,0 % DARAH
Neutrofil# 1,47 1,7 – 7,5 X103/uL LENGKAP
Limfosit# 0,75 1 – 3,2 X103/uL
Monosit# 0,05 0,1 – 1,3 X103/uL
Eosinofil# 0,08 0,0 – 0,3 X103/uL
Basofil# 0,02 0,0 – 0,2 nn
Neutrophyl Lymphocyte 1,98
Rasio (NLR )
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI (14/05/2022)
Hemoglobin 13,4 12 – 16 g/dL
Leukosit 3.540 4.000 – 10.000 /μL
Eritrosit 4,86 3,8 – 5,0 juta/μL
Hematokrit 42,5 35 – 45 % PEMERIKSAAN
Trombosit 13.000 150.000-450.000 /μL
DARAH
MCV 87,4 80-100 fL
MCH 27,7 28-34 pg LENGKAP
MCHC 31,7 32-36 g/dL
MPV 7,0 6,5 – 12 fL
PDW 15,5 9 – 17
RDW – CV 11,2 11,5 – 14,5 %
RDW – SD 41,1 35,0 – 56,0 fL
PCT 0,009 0,108 – 0,282 %
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
DIFF COUNT (14 Mei 2022)
Limfosit% 37,3 18 – 42 %
Monosit% 3,2 2 – 11 %
Neutrofil % 55,4 50 – 70 % PEMERIKSAAN
Eosinofil% 1,9 1–3 % DARAH
Basofil% 2,2 0,0 – 2,0 % LENGKAP
Neutrofil# 1,96 1,7 – 7,5 X103/uL
Limfosit# 1,32 1 – 3,2 X103/uL
Monosit# 0,11 0,1 – 1,3 X103/uL
Eosinofil# 0,07 0,0 – 0,3 X103/uL
Basofil# 0,08 0,0 – 0,2 nn
Neutrophyl Lymphocyte 1,48
Rasio (NLR )
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
KIMIA DARAH (13/05/2022)
GDS 292 <200 mg/dL
GD2PP 268 <140 mg/dL PEMERIKSAAN
HbA1C 12,4 <5,7 % KIMIA
SGOT 344 9-36 u/L
DARAH
SGPT 221 7-35 u/L
Ureum 24 13-50 mg/dL
Creatinine 0,6 0,6-1,1 mg/dL
KIMIA DARAH (14/05/2022)
GD2PP 229 <140 mg/dL
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
WIDAL (13/05/2022)
Salmonella Typhi H 1/80 Negatif PEMERIKSAAN
Salmonella Typhi O 1/80 Negatif SEROLOGI
Salmonella Paratyphi AO 1/80 Negatif
Salmonella Paratyphi BO 1/80 Negatif
1. DENGUE
HAEMORRHAGIC
FEVER
DIAGNOSIS
2. DIABETES
MELLITUS TYPE
2
IVFD 20 tpm
Ringer Laktat Antipiretik
Paracetamol 500PO
mg 3x1
p.r.n.

TATALAKSANA

Antidiabetes
Glimepirid PO a.c.
2 mg 1-0-0 Ulcer Prophylaxis
Lansoprazole 30 mgPO
2x1
a.c.
Pioglitazone 30 mg 1-0-0
Sucralfate syr 3x15 cc
Acarbose 5 mg 3x1 d.c.
1 2 3 RENCANA
SEROLOGI IgM DARAH GDP dan GDPP
DAN IgG DENGUE LENGKAP/HARI EVALUASI
-> Keperluan
-> Monitor penyesuaian dosis obat
trombositopenia dan antidiabetes oral
hemokonsentrasi
TINJAUAN
PUSTAKA
DHF
• Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus dengue tipe 1-4, dengan manifestasi klinis berupa demam yang terjadi secara
mendadak 2-7 hari.

• Dapat disertai gejala perdarahan dengan atau tanpa adanya syok, dengan hasil
pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya trombositopenia (trombosit
<100.000) dan peningkatan hematokrit 20% atau lebih dari nilai normal.

• Sindrom renjatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue
yang ditandai oleh renjatan/syok.
• DHF disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga
Flaviviridae.

• Terdapat 4 serotipe virus: DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. DEN-3 merupakan serotipe
terbanyak. ETIOLOGI
• Virus dengue ditularkan oleh gigitan vektor nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus yang terinfeksi ke tubuh manusia dengan masa inkubasi 4-10 hari.
KLINIS
1. Demam akut, tinggi mendadak selama 2-7 hari dengan
fase kritis selama 2-3 hari (fase kritis: pasien sudah
tidak demam namun beresiko mengalami renjatan bila
pengobatan tidak adekuat).
2. Eritema kulit, myalgia, arthralgia, dan sakit kepala.
3. Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan : DIAGNOSIS
 Uji tourniquet positif (yang paling umum)
 Petechiae, ekimosis, purpura
 Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi
 Hematemesis dan/atau melena
 Syok, dengan manifestasi takikardi, perfusi jaringan yang buruk
ditandai dengan nadi lemah, hipotensi, kulit pucat, dingin, lemah.
LABORATORIUM
1. Leukosit: Dapat normal/turun. Mulai hari ke-3 dapat ditemui
limfositosis relatif.
2. Trombosit: Umumnya trombositopenia pada hari ke 3-8.
3. Hematokrit: Kebocoran plasma dibuktikan dengan adanya
peningkatan Ht >20% dari Ht awal, dimulai pada hari ke-3
demam.
4. Imunoserologi: DIAGNOSIS
1. NS1: Antigen NS1 dapat dideteksi pada awal demam hari
ke 1-8. Hasil negatif tidak menyingkirkan adanya infeksi
virus dengue.
2. IgM: Terdeteksi hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke-
4, menghilang setelah 60-90 hari.
3. IgG: Infeksi primer -> hari ke-14, infeksi sekunder -> hari
ke-2
KRITERIA LAB
4. SGOT/SGPT dapat meningkat
5. Protein/albumin: Dapat terjadi hipoproteinemia akibat
kebocoran plasma.
DIAGNOSIS
6. Hemostasis: PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP bila
dicurigai terdapat perdarahan atau kelainan pembekuan darah
Diagnosis dapat ditegakkan bila semua kriteria dipenuhi.
• Demam/riwayat demam akut, antara 2-7 hari, biasanya bifasik
• Terdapat minimal satu dari manifestasi perdarahan:
- Uji bendung +
- Petechiae, ekimosis, purpura
- Perdarahan mukosa (epistasksis/perdarahan gusi) atau tempat lain
- Hematemesis/melena
KRITERIA • Trombositopenia (<100.000/μL)
DIAGNOSIS • Terdapat minimal satu tanda-tanda kebocoran plasma:
(WHO, 1997) - Peningkatan Ht >20% dari standar sesuai umur dan jenis kelamin
- Penurunan Ht >20% setelah mendapat terapi cairan dibandingkan dengan
nilai Ht sebelumnya
- Tanda kebocoran plasma: efusi pleura, asites, atau hipoproteinemia
DD/DBD Derajat Gejala Laboratorium

DD Demam disertai 2/lebih tanda; Leukopenia, trombositopenia, Serologi dengue (+)


sakit kepala, nyeri retro-orbital, tidak ditemukan bukti kebocoran
myalgia, arthralgia plasma
DBD I Gejala di atas + uji bendung (+) Trombositopenia (<100.000/μL),
bukti ada kebocoran plasma

II Gejala di atas + perdarahan CONTRAINDICATION


spontan S
III Gejala di atas + kegagalan
sirkulasi (kulit dingin, lembab,
gelisah)
IV Syok berat + TD dan nadi tidak
terukur

DBD Derajat III dan IV juga disebut sindrom syok dengue (SSD)
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
TATALAKSANA
DIABETES
MELLITU
S
Suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi
karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin, atau keduanya
FAKTOR
RESIKO
PATOFISIOLOGI
KELUHAN KLINIS MIKROANGIOPATI
Poliuri, polifagi, polidipsi Retinopati, nefropati,
neuropati

MANIFESTASI
KLINIS

MAKROANGIOPATI PENURUNAN BB INFEKSI


Penyakit arteri perifer, Penurunan BB yang Mudah terkena infeksi
koroner tidak diketahui
penyebabnya
DIAGNOSI
S
TATALAKSANA
DIABETE
S
MELLITU
NON- S
FARMAKOLOGI
FARMAKOLOGI
Pengaturan pola makan Menghentikan kebiasaan
merokok

TATALAKSANA
01 02 03
NON-FARMAKOLOGI

Peningkatan aktivitas fisik


dan jasmani
.

TATALAKSANA
FARMAKOLOG
I
TERIMA
KASIH
● Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam
AF. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I.
Edisi 6. Jakarta: Interna Publishing

● PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan


Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta:
PERKENI. REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai