2) Pharynx
4) Gaster
‐ Kantong muskular yang berbentuk
seperti huruf J.
‐ Terdiri dari : cardia, fundus, corpus, dan
pylorus (antrum dan pylorus)
‐ mempunyai 2 kurvatura : Mayor dan
minor.
‐ Terdapat 2 katup :
- Bagian atas sphingter cardiaca.
- Bagian bawah sphingter pylorica.
‐ Gaster difiksasi oleh ligamentum
gastrophrenicum, ligamentum
gastrolienale, omentum majus dan
omentum minus.
5) Intestinum tenue
‐ Saluran yang membentang dari sphingter pilorus
lambung – usus besar pada katup ileocaecal.
‐ Usus halus terdiri dari :
Duodenum, yaitu dimulai dari sphingter
pylorica sampai flexura duodenojejunal.
terdapat Major duodenal papilla dan Minor
duodenal papilla.
Yeyenum adalah segmen tengah dari
intestinum tenue, 2/5 bagian bawah usus
halus yang tersisa.
Ileum adalah segmen akhir dari intestinum
tenue. 3/5 bagian bawah usus halus yang
tersisa
6) Intestinum crassum
‐ Membentang dari ujung ileum sampai ke
anus.
‐ Caecum
Terletak dibagian kanan fossa iliaka
Area yang berdilatasi yang bagian
bawah buntu dan atasnya menyambung
dengan kolon asendens
Terdapat katup ileocaecum
menerima material dari ileum
‐ Appendix vermiformis Saluran sempit
dengan ujung buntu dan lapisan mukosa
appendix berisi jaringan limfoid
‐ 4 segmen kolon, yaitu : kolon ascendens, kolon transversum, kolon descendens, dan
kolon sigmoid.
‐ Kolon ascendens
Mulai dari margo superior caecum.
Kolon ini naik disisi kanan abdomen ke permukaan bawah hati, kemudian
menekuk ke depan dan ke kiri pada fleksura kolika dextra (fleksura hepatica).
‐ Kolon transversum
Berjalan menyilang abdomen ke permukaan bawah limpa.
Kolon menekuk dengan tajam ke arah bawah pada fleksura kolika sinistra
(fleksura lienalis)
‐ Kolon descendens
Berjalan ke bawah pada sisi kiri abdomen ke pintu masuk pelvis kemudian
menjadi kolon sigmoid.
‐ Kolon sigmoid membentuk lengkung yang panjang kira-kira 40 cm
Mulai dari flexura sigmoid.
Terletak dibelakang vesica urinary.
‐ Rektum merupakan struktur lanjutan dari kolon sigmoid.
‐ Anal canal/canal anus
Berjalan ke arah bawah dan belakang
Pada sambungan anus dan rektum, otot sirkular yang tidak lurik menebal
membentuk sphingter anus interna yang melingkari ¾ bagian atas saluran anus.
Sphingter anus eksternus mengelilingi seluruh panjang kanal anus (volunter)
3) Glandula saliva
‐ Memproduksi dan mensekesikan saliva. Terdiri dari 3 pasang, yaitu :
Salivary Gland Structure and Location Percentage of Saliva Produced
Parotid Largest of the salivary glands 25–30%
Located anterior and slightly inferior to ears;
Parotid duct conducts secretions into the vestibule
near upper 2nd molar
Submandibular Located inferior to mandibular body 60–70%
Submandibular duct opens lateral to lingual
frenulum, near the lower central incisors
Sublingual Smallest of the salivary glands 3–5%
Located in the floor of the mouth (inferior to
tongue)
Tiny sublingual ducts open into floor of oral cavity;
posterior to the submandibular duct papilla
4) Hepar/liver/hati
‐ Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh.
‐ Letaknya di quadran kanan atas abdomen, dibawah diafragma.
‐ Terdiri dari 2 lobus yang dipisahkan oleh ligamen falciformis, yaitu lobus dextra
dan lobus sinistra.
‐ Lobus dextra hepar terbagi lagi menjadi : lobus caudatus dan lobus quadratus.
‐ Tedapat sistem portal
6) Pakreas
‐ Organ retroperitonial .
‐ Permukaan anterior dilapisi oleh peritoneum pariental
‐ Permukaan posterior berkontak dengan aorta, ginjal/ren sinistra, glandula
adrenal/suprarenalis sinistra.
‐ Terdiri dari 3 bagian, yaitu : caput, corpus dan cauda.
2. Introduction of endocrine system.
Organ-organ sistem endokrin :
‐ Glandula pineal
‐ Glandula pituitary (hypophysis)
‐ Glandula thyroid
‐ Glandula parathyroid
‐ Thymus
‐ Glandula adrenal/suprarenalis
‐ Pankreas
‐ Ovarium
‐ Testis
Fungsi sistem endokrin : untuk mengontrol aktivitas metabolisme tubuh dengan
mengeluarkan hormon melalui organ-organ endokrin.
Glandula tyroid
Glandula parathyroid thymus
Glandula adrenal/suprarenalis
Pankreas
C. Introduction of muskuloskletal
Tipe-tipe musculus/otot
‐ Skletal striated muscle (otot rangka)
‐ Cardiac striated muscle (otot jantung)
‐ Smooth muscle (unstriated) (otot polos)
Origo dan insertio
‐ Origo adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
tetap saat berkontraksi.
‐ Insertio adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang
berubah posisi saat berkontraksi.