Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL DISKUSI BIOMEDIK (ANATOMI DAN FISIOLOGI)

SISTEM PERNAPASAN

DOSEN PENGAMPU:
Renni Meliahsari, S.Gz., M,kes

OLEH:
Kelas Reguler C 2021
Kelompok 1

ANNISYA ISKANDAR J1A121115


DINA LEVIANA FEILIZAH J1A121129
INDAH NURWIA NINGRUM J1A121147
ISDAWATI J1A121149
MAWADDATUL WARAHMA J1A121158
MEUTIA TIARA KHAULANI J1A121160
MUHAMMAD DIMAS ADHITAMA J1A121161
NARYA ANGRIANI J1A121166
NASYWA RASYIFA J1A121167
NUR AZMI J1A121171

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami
pengetahuan mahasiswa, serta untuk membuatu suatu keputusan, dimana
dosen memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.

1.2 Tujuan Diskusi


Adapun tujuan dari diskusi yang dilakukan oleh kelompok 1 adalah
sebagai sarana belajar antar mahasiswa dan memperoleh informasi serta
wawasan tentang “Sistem Pernapasan”.

1.3 Topik Diskusi


Adapun topik dari diskusi yang dilakukan oleh kelompok 1 membahas
tentang “Sistem Pernapasan”.

1.4 Tempat, Waktu dan Peserta


Tempat : Google Meet
Tanggal : Jum’at, 18 November 2022
Pukul : 15.30 WITA
Peserta : Seluruh Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Kelas C yang
berjumlah 50 Mahasiswa
BAB II

URAIAN DISKUSI

2.1 Pemateri Kelompok


Moderator Diskusi : Indah Nurwia Ningrum (J1A121147)
Pemateri :
1. Pengertian Sistem Pernapasan: Indah Nurwia Ningrum (J1A121147)
2. Fungsi Sistem Pernapasan : Indah Nurwia Ningrum (J1A121147)
3. Anatomi Organ Sistem Pernapasan : Narya Angriani (J1A121166)
4. Mekanisme Pernapasan : Mawaddatul Warahma (J1A121158)
5. Fisiologi Sistem Pernapasan : Nur Azmi (J1A121171)
6. Kecepatan dan Pengendalian Pernapasan : Dina Leviana Feilizah
(J1A121129)
7. Indera Penciuman : Annisya Iskandar (J1A121115) dan Muhammad
Dimas Adhitama (J1A121161)
8. Penyakit Dalam Sistem Pernapasan : Meutia Tiara Khaulani
(J1A121160) dan Nasywa Rasyifa (J1A121167)
9. Cara Menjaga Sistem Pernapasan : Isdawati (J1A121149)

2.2 Proses Tanya Jawab Diskusi


1. Penanya : Muhammad Haiqal Arrahman (J1A121164) dari
Kelompok 3
Pertanyaan : Jelaskan mengapa pada saat mengeluarkan nafas
hidrogen (H²O) juga ikut keluar, bagaimana prosesnya?

Penjawab : Isdawati (J1A121149)


Ketika bernapas, kita akan menghirup udara melalui saluran pernapasan,
yaitu hidung atau mulut, lalu mengeluarkan karbon dioksida kembali
melalui hidung atau mulut. Nah, ketika menghirup napas, ada berbagai
partikel berukuran kecil yang ikut terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
Salah satunya adalah uap-uap air ikut masuk ke paru-paru menuju alveolus
dan memulai proses pertukaran oksigen menjadi karbondioksida. Faktanya
udara di alveolus memiliki jumlah uap air dan karbon dioksida yang lebih
banyak dengan oksigen yang lebih sedikit karena pernapasan mengonsumsi
oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Karena paru-paru khususnya
alveolus mengandung banyak uap air sehinga lembap dan ketika
karbondioksida keluar uap-uap air tesebut ikut keluar.

2. Penanya : Aulia Maghfirah (J1A121118) dari Kelompok 4


Pertanyaan : Apakah ada faktor yang mempengaruhi
sistem/frekuensi dari sistem pernapasan pada manusia?

Penjawab : Narya Angriani (J1A121166)

Frekuensi pernapasan adalah ukuran berapa banyaknya napas yang diambil


dalam satu menit. Frekuensi pernapasan juga kerap disebut sebagai
kecepatan pernapasan. Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan
adalah:

a) Usia
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah usia. Menurut
Charilaos Chorpiliadis dan Abhishek Bhardwaj dalam jurnal
Physiologi: Respiratory Rate (2021), anak-anak memiliki frekuensi
pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Makin muda usia
seseorang, maka makin tinggi frekuensi pernapasannya. Misalnya,
seorang anak berusia satu tahun memiliki frekuensi pernapasan sekitar
24 hingga 40 napas per menit (dua kali lipa frekuensi pernapasan
dewasa yang normal).
b) Jenis kelamin
Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan selanjutnya adalah
jenis kelamin. Perbedaan frekuensi pernapasan laki-laki dan perempuan
disebabkan laki-laki memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dari
perempuan. Hal tersebut menyebabkan laki-laki menghirup lebih
banyak volume udara daripada perempuan. Namun, perempuan
memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada laki-laki.
c) Suhu tubuh
Suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan
pernapasan. Hal tersebut dikarenakan tubuh mencoba untuk
mendinginkan diri.
d) Posisi tubuh
Dilansir dari Biology Libretexts, paru-paru sangat rentan terhadap
perubahan besar dan arah gaya gravitasi. Akibatnya, posisi tubuh
seseorang akan memengaruhi frekuensi penapasan yang dilakukan
paru-paru. Misalnya, posisi berdiri akan menaikkan frekuensi
pernapasan. Sedangkan, posisi berbaring akan menurunkan frekuensi
pernapasan.
e) Penyakit
Penyakit juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi
pernapasan. Beberapa pernyakit menurunkan frekuensi pernapasan,
namun beberapa lainnya menaikkan frekuensi pernapasan. Penyakit
seperti cedera kepala, penyumbatan saluran pernapasan, apnea tidur,
masalah metabolisme, stroke dapat menurunkan frekuensi pernapasan.
Adapun penyakit seperti demam, dehidrasi, serangan panik, efusi
pleura, radang paru-paru, kelainan jantung, infeksi saluran pernapasan,
dan keracunan karbon monoksida dapat meningkatkan frekuensi
pernapasan.
f) Keadaan emosi
Keadaan emosi seseorang juga dapat memengaruhi frekuensi
pernapasannya. Keadaan emosi seperti takut, cemas, dan marah dapat
meningkatkan frekuensi pernapasan. Perasaan senang yang besar juga
dapat menaikkan hormon adrenalin dan memicu peningkatan frekuensi
pernapasan.
g) Kadar karbon dioksida dalam darah
Faktor selanjutnya yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah
kadar karbon dioksida dalam darah. Peningkatan kadar karbon dioksida
dalam darah dapat meningkatkan kadar ion hidrogen. Dilansir dari
Lumen Learning, peningkatan ion hidrogen kemudian memicu
kemoreseptor pusat untuk merangsang pernapasan. Akibatnya,
frekuensi pernapasan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan karbon
dioksida dan menurunkan kadar ion hidrogen dalam darah. Sebaliknya,
jika kadar karbon dioksida menurun. Maka, kadar ion hidrogen juga
ikut menurun. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan menurun dan
terjadi ke ventilasi yang lebih dangkal.

3. Penanya : Kristianti Mangnga’ (J1A121153) dari Kelompok 2


Pertanyaan : Dalam penjelasan kalian sudah di jelaskan berbagai
penyakit yang mengganggu pernafasan, namun masih ada
satu penyakit yang sering mengganggu pernafasan yang
belum kalian jelaskan yaitu penyakit ISPA. Pertanyaan saya
bagaimana cara mencegah penyakit tersebut?

Penjawab : Nasywa Rasyifa (J1A121167)


Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan
atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai
spektrum penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi
ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada
patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu.
Adapun cara pencegahan penyakit ISPA antara lain sebagai berikut.
a) Cuci tangan secara teratur, terutama setelah beraktivitas di tempat
umum.
b) Hindari menyentuh wajah, terutama bagian mulut, hidung, dan mata.
c) Gunakan sapu tangan atau tisu untuk menutup mulut ketika bersin atau
batuk, agar penyakit tidak menyebar ke orang lain.
d) Perbanyak konsumsi makanan kaya vitamin, terutama vitamin C, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
e) Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar secara rutin.
f) Lakukan olahraga secara rutin.
g) Hentikan kebiasaan merokok.
h) Dapatkan vaksinasi, baik vaksin MMR, influenza, maupun pneumonia,
dan diskusikan dengan dokter mengenai keperluan, manfaat, dan risiko
dari vaksinasi ini.

4. Penanya : Aulia Salsabila (J1A121119) dari Kelompok 5


Pertanyaan : Bagaimana suhu tubuh seseorang dapat menentukan
frekuensi pernapasan pada manusia?

Penjawab : Meutia Tiara Khaulani (J1A121160)


Suhu tubuh menentukan frekuensi pernapasan karena ketika seseorang
merasa kedinginan dan suhu tubuhnya menurun, otak akan mengirim sinyal
agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasannya. Dengan begitu,
tubuh akan mempercepat pembakaran agar tetap hangat. Begitupun
sebaliknya suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan
pernapasan. Hal tersebut dikarenakan tubuh mencoba untuk mendinginkan
diri. Suhu ini juga salah satu yang menyebabakan lepasnya ikatan oksigen
dengan hemoglobin. Saat suhu tubuh tinggi maka kebutuhan akan oksigen
meningkat, maka ikatan antara oksigen dengan hemoglobin akan mudah
lepas, sehingga oksigen dapat digunakan oleh sel untuk melakukan
metabolisme. Oleh karena itu pada saat suhu tubuh seseorang tinggi maka
kebutuhan akan oksigen meningkat sehingga ada feedback untuk
meningkatkan frekuensi pernapasan agar kebutuhan oksigen pada sel
terpenuhi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Materi Diskusi

Pernafasan/respirasi dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pengambilan


oksigen dan pelepasan karbohidrat dan penggunaan energi yang ada dalam
tubuh. Sistem pernafasan juga mempunyai beberapa fungsi yaitu: menghirup
dan menghembuskan udara atau bernafas, pertukaran gas antara paru-paru
dan aliran darah, menciptakan suara, mencium bau, serta adannya pertukaran
gas antara aliran darah dan jaringan di dalam tubuh.

Dalam fisiologi, Pada pernapasan melalui paru-paru atau pernapasan


eksterna, oksigen diangkut melalui hidung dan mulut pada waktu bernapas
oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkial ke alveoli dan dapat
berhubungan erat dengan darah di dalam kapiler pulmonaris. Kemudian pada
anatomi organ sistem pernafasan manusia terdiri dari hidung, alat pengidu,
sinus paranasal, faring, laring, trakea, bronchus, bronchiolus, bronchioles
respiratorius, duktus alveolaris, alveolus, dan pleura.

Terdapat dua mekanisme pernafasan pada manusia, yaitu pernapasan dada


dan pernapasan perut. Kemudian pada indera penciuman atau sering disebut
dengan hidung merupakan suatu organ tubuh manusia yang memiliki peran
sebagai reseptor dari berbagai jenis bau yang ada di luar tubuh dan
mendeteksinnya. Penyakit yang terjadi dalam sistem pernapasan yaitu:
Influenza, emfisema, kanker paru-paru, tuberculosis (TBC), Asma, laryngitis,
bronkhitis, dan pneumonia. Adapaun cara menjaga untuk menjaga organ
pernapasan dengan baik dan sehat salah satunnya bisa dengan rutin
berolahraga.

Anda mungkin juga menyukai