Anda di halaman 1dari 7

ESSAY

Konsep Homeostasis Refleks Mikturisi pada Perubahan Suhu

Disusun Oleh :

Nama : Ni Made Ratih Wasudewi Suparthika


NIM : 020.06.0061
Blok : Urogenital 1
Kelas :B
Dosen : dr. H. Pebrian Jauhari, Sp.U

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM
TAHUN AJARAN 2020/2021
Konsep Homeostasis Refleks Mikturisi pada Perubahan Suhu

Setiap tubuh manusia akan mengalami perubahan seperti pada suhu panas yang
akan keluar keringat dan ketika suhu dingin yang selalu ingin untuk berkemih. Namun,
tubuh akan melakukan proses mekanisme agar tubuh dalam keadaan fisiologi yang
normal. Dimana sistem urogenital akan melakukan mekanisme homesotasisnya ketika
terjadi salah satu contohnya yaitu perubahan suhu. Namun, ketika terjadinya perubahan
pada tubuh maka fisiologi dari sistem tubuh manusia akan dipertahankan dalam
keadaan normal.

Definisi dari homeostasis itu merupakan proses dan mekanisme ”otomatis”


yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan kondisi konstan agar tubuhnya
dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi perubahan pada lingkungan di dalam
atau di luar tubuh. Homeostasis bersifat involunter atau tidak sadar. Lalu definisi dari
proses berkemih merupakan siklus pengisian dan pengosongan kandung kemih atau
sering disebut juga dengan miksi. Lalu definisi dari refleks berkemih yaitu suatu siklus
tunggal lengkap dari peningkatan tekanan yang cepat dan progresif, periode tekanan
yang dipertahankan dan kembalinya tekanan ke tonus basal kandung kemih.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dari pembentukan urin
seperti ADH, Insulin, dan Intake Cairan. Dimana pada hormon ADH ini akan
meningkatkan permebilitasnya pada air sehingga air tersebut berdisfusi kembali ke
sirkulasi darah sehingga meningkatkan osmolaritas plasma dan menjaga jumlah cairan
di dalam tubuh. Pada hormon insulin ini akan berkaitan dengan kondisi patologis
seperti diabetes militus. Lalu intake cairan ini terdapat intake cairan lebih dan intake
cairan berkurang. Pada micturution reflex yang dimulai ketika terisinya kandung kemih
lalu teregangnya respetor pada kandung kemih yang bekontraksi dengan spinal cord
sehingga hormon otonom di sistem hormon parasimpatis membuat kontraksi sehingga
terbukanya spinter uretra internal, dimana spinter uretra interna ini akan terbuka jika
volume urin sudah cukup untuk berkemih.

Pada kontrol reflex yang dimana kandunf kemih terisi dengan urine memicu
regangan dari reseptor di blaader sehingga terjadi kontraksi dari kantung kemih, jika
kontraksinya ritmis atau progresif sehingga terjadinya pembukaan pada splinter uretra
interna dan terjadinya proses berkemih yang bersifat otonom (tidak sadar). Namun,
ketika reseptor regang tidak terjadi maka neuron motoric pada stringfer uretra eksterna
akan tertutup maka tidak adanya respon untuk berkemih. Berkaitan dengan
homeostasis, sistem kemih mempertahankan homeostasis dengan beberapa cara yaitu
pertama penghapusan urea (limbah nitrogen) dari aliran darah, lalu yang kedua
pengendalian air dan garam keseimbangan dalam aliran darahdan yang terakhir yaitu
terlibat dalam regulasi tekanan darah.
Manusia dapat beradaptasi dengan suhu dingin maupun suhu panas, dimana
tubuh tersebut akan menyesuaikannya. Seperti ketika di panas akan berkeringat dan
ketika di suhu dingin akan selalu ingin untuk kencing. Pusat pengatur suhu tubuh diatur
oleh hipothalamus di otak, dimana hipothalamus tersebut akan mengontrol untuk
vasokontriksi atau vasodilatasi. Berkaitan dengn suhu, Cold diuresis adalah
bertambahnya kecepatan pembentukan urine atau peningkatan produksi urine dalam
tubuh yang diakibatkan oleh suhu yang dingin. Pada suhu dingin, tubuh berusaha untuk
menjaga suhu tubuh tetap hangat dengan cara menyempitkan pembuluh darah
(vasokonstriksi) dan mengurangi aliran darah ke kulit. Vasokonstriksi pembuluh darah
menyebabkan tekanan darah meningkat karena darah dengan jumlah yang sama
memiliki ruang yang lebih sempit untuk mengalir.

Untuk mengatur tekanan darah, ginjal menyaring kelebihan cairan dari darah
untuk mengurangi volumenya. Saat kandung kemih penuh dengan cairan, signal tubuh
tanda ingin buang air kecil pun muncul. Hal inilah yang menyebabkan buang air kecil
menjadi semakin sering ketika musim dingin tiba atau berada di ruangan bersuhu
dingin. Salah satu cara untuk mencegah cold diuresis adalah dengan cara berolahraga
saat cuaca dingin. Itu akan mengurangi cairan tubuh melalui kulit atau berkeringat. Saat
musim panas semua proses ini akan terjadi sebaliknya dan disebut sebagai vasolidatasi.
Dimana saat itu tubuh mencoba menjaga suhu dingin tubuh dengan cara mengeluarkan
panas melalui kulit atau berkeringat. Tubuh akan selalu menyesuaikan suhunya agar
tetap pada suhu normal. Ia akan secara alami memanas jika suhu dingin dan sebaliknya,
mendingin apabila cuaca panas

Dapat disimpulkan bahwa homeostasis itu merupakan proses


dan mekanisme ”otomatis” yang dilakukan makhluk hidup untuk mempertahankan
kondisi konstan agar tubuhnya dapat berfungsi dengan normal, meskipun terjadi
perubahan pada lingkungan di dalam atau di luar tubuh. Refleks berkemih yaitu suatu
siklus tunggal lengkap dari peningkatan tekanan yang cepat dan progresif, periode
tekanan yang dipertahankan dan kembalinya tekanan ke tonus basal kandung kemih.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi proses dari pembentukan urin seperti
ADH, Insulin, dan Intake Cairan.

Proses berkemih akan terjadi jika adanya pembukaan pada splinter uretra
interna. Namun bila stringfer uretra eksterna akan tertutup maka tidak adanya respon
untuk berkemih. Ketika suhu panas atau dingin yang dimana pusat pengatur suhu tubuh
diatur oleh hipothalamus di otak. Ketika suhu panas akan keluarnya keringat dan suhhu
dingin akan seringnya kemauan untuk kencing dimana hal tersebut merupakan salah
satu homeostasis bagi tubuh.
Referensi :

PPT Kuliah dr. H. Pebrian Jauhari, Sp.U. tentang Konsep Homeostasis


Refleks Mikturisi pada Perubahan Suhu. Fakultas Kedokteran Univeristas Islam Al-
Azhar Mataram 2021.

Anda mungkin juga menyukai