Anda di halaman 1dari 2

Anggota kelompok:

Yudha patriatama 1084221036

Abdillah azzam 1084221001

Zainul Fahmi 1084221042

Dimas Alif Djanuar 1084221008

Tugas Kelompok Hemeostatis dan Mekanisme Balik


Tanggal:19-Oktober 2022

Homeostasis dan mekanisme umpan balik

Istilah homeostatis berasal dari bahasa Yunani “homio” yang berari mirip dengan dan “stasis” yang
berarti berdiri diam. Sehingga homeostatis adalah kondisi di mana makhluk hidup mempertahankan
kondisi yang stabil.
Homeostatis pertama kali digunakan oleh seorang dokter dan fisiologis asal Amerika bernama Walter
Bradford Cannon dalam bukuThe Wisdom of the Body (1930).
Dalam buku tersebut Cannon menyebutkan bahwa homeostatis merupakan proses bagaimana tubuh
manusia mempertahankan suhu yang stabil dan kondisi vital lainnya seperti kandungan air, garam,
gula, protein, lemak, kalsium, dan oksigen dalam darah.
Proses homeostatis
Dilansir dari Scientific American, proses homeostatis terjadi secara otomatis dan tidak dapat
dihindari. Ketika sistem berfungsi dengan baik dan keadaan tunak (homeostatis) dapat dipertahankan
oleh sistem tubuh. Proses homeostatis terbagi menjadi dua, yaitu umpan balik positif dan umpan balik
negatif.
Umpan balik negatif
Proses hemeostatis umpan balik negatif terjadi jika perubahan lingkungan mempengaruhi tubuh dan
memicu umpan balik yang sifatnya berlawanan atau negatif.
Misalnya saat tubuh manusia yang idealnya bersuhu 37 derajat celcius mengalami kedeinginan atau
kepanasan akibat penurunan atau kenaikan suhu lingkungan.
Dilansir dari Lumen Learning, ketika suhu panas hipotalamus otak akan menerima data sensor yang
menunjukkan suhu tubuh melebihi kisaran normal dan merangsang sekelompok sel otak untuk
melakukan mekanisme pelepasan panas.
Mekanisme tersebut dilakukan dengan cara memperlebar pembuluh darah. Pelebaran tersebut
membuat darah lebih banyak lewat dan menyebarkan panas ke seluruh tubuh juga mengaktifkan
kelenjar keringat.Tubuh yang panas, pori-porinya akan terbuka dan kelenjar mengeluarkan keringat
untuk membuat panas.

Inilah mengapa saat kepanasan, tubuh cenderung haus karena memerlukan air untuk membuat panas
melalui keringat.
Manusia juga akan bernapas lebih cepat melalui mulut saat kepanasan. Hal tersebut dilakukan untuk
membuang panas tubuh melalui embusan napas.
Mekanisme sebaliknya akan terjadi ketika tubuh mengalami kedinginan. Bagian hipotalamus otak
akan merespons kedinginan yang dirasakan tubuh dan memerintahkan otot eangka untuk berkontraksi,
hal tersebut otomatis membuat tubuh menggigil dan pembuluh darah menyempit.Pada saat itu otak
akan memerintahkan sistem metabolisme untuk mempercepat aktivitasnya agar bisa menghasilkan
panas. Inilah mengapa saat kedinginan manusia cenderung lapar, karena aktivitas metabolismenya
meningkat.
Otak juga tidak akan mengaktifkan kelenjar keringat dan menyuruh ginjal untuk menghemat air. Hal
tersebut membuat manusia jarang buang air kecil atau urinnya menjadi pekat untuk menghemat air
dalam tubuh.
Umpan balik positif
Umpan balik positif adalah proses homeostatis yang mendukung perubahan pada tubuh, di mana
sistem tubuh bergerak menjauhi keadaan ideal daripada mempertahankan keadaan ideal tubuh.
Contoh proses homeostatis umpan positif adalah ibu yang melahirkan.
Kondisi hamil dan melahirkan adalah keadaan tidak normal yang tidak biasa tubuh rasakan. Namun
dibanding mempertahankan keaadan awalnya, tubuh cenderung mendorong proses hamil dan
melahirkan agar tubuh bisa kembali ke kondisi awalnya.
Ketika persalinan, tubuh akan melepaskan hormon oksitosin. Dilansir dari National Center for
Biotechnology Information, hormon oksitosin berfungsi merangsang kontraksi Rahim yang memaksa
kepala bayi untuk mendorong leher Rahim
Proses homeostatis umpan balik negatif kemudian dilanjutkan dengan memulihkan kerusakan ekstrem
pada tubuh akibat melahirkan. Proses ini juga terjadi saat tubuh mengalami cedera misalnya tertusuk
benda tajam ataupun dipukul benda tumpul dengan keras.

Tubuh secara otomatis merespons kerusakan yang terjadi dengan cara melakukan pembekuan darah
dan membunuh virus serta bakteri yang masuk dengan sistem imun.
Tubuh melakukan penyembuhan daerah cedera dengan terus-menerus hingga tubuh kembali ke
kondisi stabil. Dalam cedera yang berat, seringkali tubuh tidak bisa mempertahankan kondisi
homeostatisnya, menyebabkan orang tersebut mengalami kematian.

Anda mungkin juga menyukai