Anda di halaman 1dari 4

RESUME HOMEOSTATIS

Nama: Qory Nur Afrizal


Nim : 10119147
Prodi : S1 Farmasi

Pengertian dari homeostatis yaitu Homeostasis berasal dari bahasa Yunani: homeo berarti
sama, stasis yang berarti mempertahankan keadaan, sehingga dapat diartikan sebagai suatu
keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi segala kondisi yang
dihadapi. Istilah ini digunakan oleh ahli fisiologi untuk menjelaskan pemeliharaan aneka
kondisi yang hampir selalu konstan di lingkungan dalam. Jadi, pengertian homeostasis adalah
suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang
berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.

Semua kinerja di dalam tubuh manusia diatur oleh mekanisme homeostasis. Homeostasis ini
sangat penting bagi kelangsungan hidup, karena ia mengatur keseimbangan fungsi kerja di
dalam tubuh terhadap lingkungan. Pada dasarnya homeostasis merupakan keadaan tubuh
untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi perubahan lingkungan. Proses
homeostasis terjadi secara terus menerus di dalam tubuh manusia. Sedangkan homeodinamis
merupakan merupakan pertukaran energi antara manusia dengan lingkungannya.

Homeostasis bekerja dalam tingkat sel, jaringan, maupun organ dan sistem organ. Ketika
menghadapi perubahan lingkungan akan terjadi sinergi anatar sel, jaringan maupun organ-
organ di dalam tubuh untuk mempertahankan kondisi tubuh dalam keadaan seimbang.

Ketidak seimbangan Homeostasis. Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara
benar, homeostasis terganggu dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi
memperoleh lingkungan yang optimal tempat mereka hidup dan berfungsi. Muncul beberapa
keadaan patofisiologis. Patofisiologis mengacu kepada abnormalitas fungsional tubuh
(perubahan fisiologi) yang berkaitan dengan penyakit. Jika gangguan terhadap homeostasis
menjadi sedemikian berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul
kematian. Hampir semua penyakit merupakan kegagalan tubuh mempertahankan
homeostasis. Keberadaan seseorang di lingkungan sangat dingin tanpa pakaian dan
perlindungan dapat berakibat fatal jika tubuhnya gagal mempertahankan suhu sehingga suhu
tubuh turun. Hal ini disebabkan oleh terganggunya proses-proses enzimatik sel yang sangat
bergangtung pada suhu tertentu.

Perubahan lingkungan akan menjadi impuls yang diterima oleh tubuh (reseptor). Reseptor
akan meneruskan ke pusat pengendali, kemudian ke organ efektor, kemudian akan dihasilkan
respon. Sebagai contoh, ketika ada besi yang panas dikenakan ke kulit tangan. Jaringan di
kulit akan berperan sebagai reseptor karena menerima impuls, dari jaringan kulit sinyal
kemudian diteruskan ke pusat pengendali yang berada di otak. Di otak, maka akan dikenali,
bahwa besi panas tersebut berbahaya. Sinyal bahaya tsb kemudian diteruskan ke sel-sel otot
(efektor) menyebabkan tangan yang terkena besi panas tadi untuk segera menjauh.

Ada 2 macam respon/umpan balik yang dihasilkan oleh tubuh. Ada feedback negatof dan
geedback positif.

Feedback negatif merupakan pengaturan yang penting di dalam tubuh, dan sebagian besar
homeostasis yang terjadi di dalam tubuh berupa feedback negatif. Dalam pengaturan
feedback negatif, sistem pengendali senantiasa membandingkan parameter yang dikendalikan
(misal suhu tubuh) dengan nilai setpoint (kisaran normalnya). Contoh feedback negatif,
ketika kalian berada di lingkungan dingin... sel-sel yang ada di kulit akan mengirim impuls ke
otak bahwa cuaca sedang dingin, menyebabkan suhu tubuh kita menurun, padahal suhu
normal tubuh berkisar 36-37 derajad celcius. Otak okan memproses informasi, jika suhu
tubuh sedang menurun dibandingkan dengan normalnya. Akibatnya apa? Otak sebagai pusat
penegndali akan memberi informasi kepada sel-sel otot di tubuh untuk berkontraksi, sehingga
kita akan meraasakan menggigil. Dengan menggigil tersebut bertujuan agar suhu di dalam
tubuh kita dijaga pada batas normal. Jika sudah sudah normal kembali, maka sel-sel otot akan
berhenti berkontraksi sehingga kita tidak akan merasakan menggigil lagi. Itulah yang
dinamakan feedback negatif.

Berikutnya ada juga feedback positif. Feedback positif responnya akan berhenti jika ada
faktor luar yang menghentikannya. Contohnya misal ada pembuluh darah di tubuh kita yang
robek, ataupun misal jika tangan kita terluka. Maka mekanisme homeostasis dari tubuh akan
bertujuan untuk menutup luka yang terbuka tersebut. Jaringan di kulit akan merespon luka
dengan mengirim impuls ke otak, di otak akan di proses bahwa ada luka yang terjadi di
tangan, jika tidak dihentikan akan berbahaya. Maka otak akan memberikan perintah untuk
menutup luka, yaitu dengan merngirimkan trombosit yang menghasilkan benang-benang
fibrin untuk menutup luka tersebut. Jika luka sudah tertutup maka proses penutupan luka
akan berhenti. feedback negatif tadi Proses homeostasis yang terjadi di dalam tubuh tidak
bisa lepas dari kinerja dari sistem saraf, terutama berkaitan dengan penghantaran impuls.
Atau pada saat keadaan panas, badan akan diatur untuk mengurangi panas badan. Selain itu,
ada juga pengaturan umpan balik yang positif (negative feedback). Pengaturan ini tidak
bersifat homeostasis karena tidak memperbesar respons, sampai ada faktor luar yang
menghentikannya. Contohnya adalah pada saat demam, badan akan bertambah panas untuk
membunuh bakteri dan virus.

Tahapan-Tahapan Homeostasis

Homeostasis primer yaitu jika terjadi desquamasi dan luka kecil pada pembuluh darah, akan
terjadi homeostasis primer. Homeostasis primer ini melibatkan tunika intima pembuluh darah
dan trombosit. Luka akan menginduksi terjadinya vasokonstriksi dan sumbat trombosit.
Homeostasis primer ini bersifat cepat dan tidak tahan lama. Karena itu, jika homeostasis
primer belum cukup untuk mengkompensasi luka, maka akan berlanjut menuju homeostasis
sekunder.

Homeostasis Sekunder yaitu jika terjadi luka yang besar pada pembuluh darah atau jaringan
lain, vasokonstriksi dan sumbat trombosit belum cukup untuk mengkompensasi luka ini.
Maka, terjadilah hemostasis sekunder yang melibatkan trombosit dan faktor koagulasi.
Homeostasis sekunder ini mencakup pembentukan jaring-jaring fibrin. Homeostasis sekunder
ini bersifat delayed dan long-term response. Kalau proses ini sudah cukup untuk menutup
luka, maka proses berlanjut ke homeostasis tersier.

Homeostasis Tersier yaitu homeostasis tersier ini bertujuan untuk mengontrol agar aktivitas
koagulasi tidak berlebihan. Homeostasis tersier melibatkan sistem fibrinolisis.

Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-sel akan
mengalami perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan yang lebih
buruk protein-protein structural dan enzimatiknya akan terganggu apabila suhunya terlalu
panas. Volume dan tekanan. Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma,
harus dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital
antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat terdistribusi ke seluruh tubuh.

Anda mungkin juga menyukai