PENDAHULUAN
Homeostatis dalam hal ini adalah steady state didalam tubuh. Bila
keseimbangan dinamis.
B. Implikasi Keperawatan
efektif.
~1~
C. Keseimbangan Dinamis : Steady State
sama lainnya.
~2~
Dubos (1965), mengatakan bahwa ada dua konsep yang saling
internal atau selalu dalam batas yang dapat diterima. Adaptasi lebih
waktu.
~3~
BAB II
I S I
dan sakit/adaptasi dapat terjadi pada semua tingkat sel. Selanjutnya sel
kesinambungan fungsi dan struktur, mulai dari sel normal ke sel yang
B. Sifat Perubahan
dengan cepat dan mungkin belum dapat dideteksi dalam setiap keadaan
tidak mempunyai batas yang tegas dan nyata. Sampai terjadi perubahan
dengan pola dan kecepatan respons yang berbeda. Penentu respon yang
lain adalah tipe atau sifat, lama dan beratnya stresor. Misalnya tubuh
dalam dosis kecil, namun bila diberi dalam dosis besar dapat
~4~
D. Proses Umpan Balik Negatif
ruangan. Saat pintu terbuka dan angin dingin masuk, menurunkan suhu
dengan suhu pada titik alvan, dengan mendeteksi bahwa ternyata kamar
telah menjadi lebih dingin, maka ia akan mengirim pesan ke panas untuk
masuk menjadi masukan bagi termosfat dan bila sesuai dengan titik yang
ditentukan, maka pemanas diperintah untuk mati dan hal inilah yang
F. Adaptasi Umum
~5~
Altropi merupakan konsekuensi penyakit yang biasa berhubungan
dengan penuaan sebab terjadi penurunan ukuran sel dan orang yang
otot, karena peningkatan beban kerja yang lama. Contohnya otot, yang
G. Cedera
~ Hipoksia
penurunan hemoglobin.
~6~
Penyebab yang paling sering adalah Ischemia atau kekurangan
pasokan darah.
~ Agen Infeksius
pertahanan imun.
dalam sel hidup yang diserangnya. Virus hanya dapat menginfeksi sel
~ Mekanisme Imun
asing.
~ Ketidakseimbangan Nutrisi
Ketidakseimbangan nutrisi merujuk pada kekurangan atau kelebihan
nutrisi, maka bisa bermanifestasi sebagai kurang gizi, dimana terjadi
kekurangan konsumsi makanan atau kalori atau kelebihan gizi.
Sampai keadaan obestias dimana terdapat kelebihan BB 20% atau
~7~
lebih berat ideal, akan mengalami kelebihan lipid dalam tubuhnya.
Kekurangan gizi tertentu akan timbul bila terdapat kekurangan gizi
essensial atau bila terjadi dispoporsi gizi, misalanya kekurangan
protein dan alifaminosis (kekurangan vitamin).
~ Agens Fisik
Agens fisik termasuk suhu yang teramat tinggi, misalnya bila suhu
seseorang meningkat, tidak peduli apa penyebabnya maka frekwensi
pernafasan jantung serta metabolisme bassel meningkat. Bila terjadi
demam yang lebih tinggi, orang tersebut akan merespon panas dan
dingin dengan titik baru dengan penyesuaian termostrat yakni
temperatur 40 O C akan menjadi titik normal 37 O C yang diperoleh
melalui mekanisme fisiologis.
~ Kelainan Genetik
Defek genetik sebagai penyebab mulai menarik perhatian, sehingga
dikemukakan bahaya polusi lingkungan, efeknya terhadap struktur
genetik misalnya kelainan kongenital.
~ Faktor Psikogenik
Konflik mental dan stress dapat menimbulkan penyakit organis.
Macswee dan Whale (1992), menyusun 3 kelompok penyakit tersebut
yang saling tumpang tindih :
1. Penyakit mental didapat seperti depresi.
2. Penyakit ketergantungan khususnya Alkohol Tembakau dan obat
lain.
3. Gangguan Psikosomatis.
~8~
H. Respon terhadap Cedera Inflamasi
timbul segeda setelah cedera kemudian aku didikuti oleh vasolidatasi dan
dan iritasi langsung ujung saraf oleh mediator kimia yang dilepaskan di
tempat itu. Bradi kinin merupakan salah satu mediator kimia yang
sekitarnya elemen pembentuk darah ( sel darah merah, sel darah putih,
dan tombosit ) tetap tinggal dalam darah, keluar dan berimigrasi ketempat
cedera sehingga darah menjadi kental dan pekat. Levkosit ( sel darah
organisme penyerang dan membuang debris sel dalam suatu proses yang
~9~
Fibrinogen didalam cairan plasma yang bocor kemudian menggumpal,
Mediator kimia
dalam berbagai jaringan tubuh tapi lebih berkonsentrasi dalam sel mast.
3. Kekebalan pejamu.
~ 10 ~
diseluruh tubuh. Demam salah satu tanda respons sistemik terhadap
Jenis-jenis Inflamasi
dihasilkannya. Bisa akut sub akut / kronis. Contoh kasus yang khas
~ 11 ~
dan fungsi perlindungan tetapi sebaliknya justru melemahkan dan bisa
menyebabkaban akibat yang lama sembuh. Bila inflamasi menjadi kronis,
perubahan yang terjadi ditempat cedera dan sifat eskudat menjadi
Proliperatif. Terjadilah lingkaran yang berlangsung terus, Infiltrasi sel
mekronis dan fibrosis ( perbaikan dan pengrusakan terjadi bersama-sam ).
Dapat terbentuk jaringan perut yang besar, mengakibatkan kerusakan
jaringan permanen.
Inflamasi subakut terletak diantara inflamasi akut dan kronis. Tersusun
atas elemen fase eksekutif respons akut dan secara bersamaan terdapat
pula perbaikan, seperti pada respons Kronik. Istilah ini tidak dipakai
secara luas.
Perbaikan
Proses perbaikan bermula kurang lebih sama dengan terjadinya cedera
dan terjalin dengan inflamasi. Penyembuhan terjadi setelah depris
inflamasi di buang. Penyembuhan dapat terjadi dengan regenerasi,
dimana terjadi perbaikan defek bertahap oleh proliferasi sel yang sama
jenisnya dengan sel yang rusak, atau dengan penggantian sel dengan sel
jenis lain, biasanya jaringan ikat, mengakibatkan pembentukan jaringan
perut.
labil, Permanen / stabil. Sel labil meliputi sel yang membelah terus-
menerus untuk mengganti sel yang telah rusak selama proses fisiologis
~ 12 ~
gastrointestinal. Sel permanen meliputi Neuron ( badan sel saraf ) bukan
keadaan fisiologis normal, tidak akan luruh dan tak perlu penggantian,
penyembuhan primer, lukanya bersih dan kering dan tepi luka saling
merapat, seperti pada luka operasi. Hanya parut kecil yang terkecil yang
terjadi, luka / defeknya lebih besar dan terpisah dan lebih banyak jaringan
Nekrotik dan materi yang mati. Luka terisi dari bawah keatas oleh
khususnya orang yang telah sembuh dari infark miokard atau mempunyai
tanda Elektro kardiogram ( EKG ) yang normal karena signal listrik tidak
lingkungan, dan sifat dan beratnya cedera akan mempengaruhi proses dan
~ 13 ~
I. Kematian Sel
tranformasi energi.
Impuls saraf tidak dapat lagi dihantarkan, Otot tidak mampu lagi
~ 14 ~
BAB III
KESIMPULAN
metaplasia
Steady State.
~ 15 ~
KATA PENGANTAR
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan kasih
Adapun judul Karya Tulis yang akan dibahas dalam makalah ini
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bantuan moril maupun material.
Kabanjahe.
~ 16i ~
saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun demi
memberkati setiap langkah kita dan semoga ilmu yang penulis peroleh
dapat berguna sebagai amal bakti penulis pada Nusa dan Bangsa, Agama
Penulis,
~ 17ii~
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................ iii
BAB I : P E N D A H U L U A N .................................. 1
A. Pemeliharaan Steady State ........................... 1
B. Implikasi Keperawatan ................................. 1
B. Keseimbangan Dinamis : Steady State ....... 2
D. Konsistensi Internal (Homeostatis dan
Adaptasi) ........................................................ 2
BAB II : ISI
A. Proses Patofisiologis pada Tingkat Sel ...... 4
B. Sifat Perubahanan ......................................... 4
C. Respon Terhadap Stimulas/Stresor ............. 4
D. Proses Umpan Balik Negatif ....................... 5
E. Adaptasi dan Cedera Selular ........................ 5
F. Adaptasi Umum ............................................. 5
G. Cedera ............................................................ 6
H. Respon terhadap Cedera Inflamasi ............. 9
I. Kematian Sel ................................................. 14
iii ~
~ 18