PENDAHULUAN
2.1 Homeostasis
2.1.1 Penghantar
Oganisme unisel tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang
berubah-ubah karena memiliki sedikit atau hampir tidak memiliki mekanisme
perlindungan terhadap lingkungannya. Namun, organisme multisel yang
kompleks, seperti manusia, dapat hidup di lingkungan yang berubah-ubah karena
mempunyai kemampuan mempertahankan keadaan lingkungan dalamnya (mileau
interiur). Hal ini akan melindungi sel-sel yang letaknya di dalam tubuh dari
perubahan lingkungan luar (milieu exteriur) sehingga menjamin kelangsungan
hidup sel-sel tubuh (Gambar 1). Pentingnya lingkungan dalam yang stabil telah
dikemukakan oleh Claude Bernard (dalam Siagian, 2004), seorang ahli ilmu faal
Perancis pada tahun 1859. Dengan mmempertahankan lingkungan dalam yang
relatif stabil, organisme multisel yang kompleks dapat hidup bebas di lingkungan
luar yang sangat bervariasi. Ahli ilmu faal Amerika Serikat, Walter Cannon
(dalam Siagian, 2004) menyebutkan upaya mempertahankan keadaan lingkungan
dalam yang stabil ini, sebagai homestasis yang berasal dari kata Yunani, homeo
(sama) dan stasis (mempertahankan keadaan).
(a) (b)
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik berbagai kesimpulan bahwa komunikasi
antar sel merupakan media yang menopang pengendalian fungsi sel atau organ
tubuh (Siagian, 2004). Pusat Kesehatan Universitas Utara Malaysia (dalam Aku,
Sandiah, Sadsoeitoeboen, Amin dan Herdis, 2007), melaporkan bahwa lesitin E
yang mengandung bahan aktif lesitin (nama komersil dan populer untuk campuran
phospolipid) dapat meningkatkan komunikasi antar sel. Selain itu dari segi
hormon, hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone), LH (Luteinizing hormone)
dan testosteron dapat mengontrol proses seluler pada sistem reproduksi, salah
satunya dalam hal komunikasi antar sel (Weinbauer, Gromoll, Simoni dan
Nieschlag dalam Sutyarso dan Busman, 2003).
3.2. Saran
Saran yang dapat saya sampaikan dalam makalah ini yaitu pembaca
diharapkan dalam memahami tentang komunikasi antar sel (cell to cell
communication), sehingga pemahaman itu dapat diinformasikan kembali kepada
orang lain dan dapat diaplikasikan untuk diri sendiri. Selain itu, penulis
mengharapkan saran yang membangun yang dapat menjadi motivasi dalam
pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah
berikutnya, penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi
dalam bentuk makalah.