Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hemeostasis sebagai pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil. Makhluk hidup
sejatinya senantiasa melakukan pertukaran dengan lingkungan, mengambil bahan yang
diperlukan dan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak berguna dalam tubuh. Apa yang terjadi
pada tubuh manusia hampir sama meski tidak sama persis. Manusia mengambil zat-zat yang
dibutuhkan dari lingkungan, serta mengeluarkan zat sisa (sampah) ke lingkungan. Banyak faktor
dalam lingkungan internal tubuh yang harus dipertahankan. Faktor-faktor tersebut diantaranya
adalah konsentrasi molekul-molekul gizi (nutrien).

Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat keadaan gizi normal
tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi. Tingkat gizi seseorang dalam suatu masa
bukan saja ditentukan oleh konsumsi zat gizi pada masa lampau, bahkan jauh sebelum masa itu
(Budiyanto, 2002).

Faktor yang secara langsung mempengaruhi status gizi adalah asupan makan dan penyakit
infeksi. Berbagai faktor yang melatarbelakangi kedua faktor tersebut misalnya faktor ekonomi,
keluarga, produktivitas dan pengetahuan tentang gizi anak tersebut (Suhardjo, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu hemeostais?

2. Apa saja Pengaruh yang timbul dalam menjaga keseimbangan gizi dalam tubuh?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu hemeostatis

2. Mengetahui pengaruh perubahan konsentrasi zat gizi dalam tubuh

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini yaitu studi pustaka,dimana penyusun mencari dan
mengumpulkan bahan-bahan dari sumber buku dan internet

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hemeostatis

a. Pengertian Hemeostatis

Hemeostatis berasal dari bahasa Yunani : hemeostatik berarti "sama",statis "mempertahankan


keadaan" ,sehingga Hemeostatis dapat diartikan sebagai suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dalam menghadapi segala kondisi yang dihadapinya baik kondisi fisik ( suhu dan tekanan
atmosfer) dan kimia ( volume air nutrisi dan oksigen) yang relative konstan dalam lingkungan sel
organisme menurut batas- batas fisiologi.

b. Dasar - dasar Hemeostatis

Ahli ilmu faal Amerika Serikat Walter Cannon mengajukan 4 postulat yang mendasari homeostasis,
yaitu:

1. Peran system saraf dalam mempertahankan kesesuaian lingkungan dalam dengan kehidupan.

2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.

3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.

4. Suatu sinyal kimia dapat mempunyai pengaruh yang berbeda di jaringan tubuh berbeda.

c. Fungsi Hemeostatis

 Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES) Untuk
kelangsungan hidup sel

 Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan
habitat yang lebih luas.

 Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya
sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.

 Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.

 Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan optimum

2
d . Faktor faktor yang mempengaruhi homeostatis

Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau menyeimbangan cairan, dan faktor yang
mempengaruhu keseimbangan cairan tersebut adalah:

1. Usia : Dengan bertambahnya usia organisme, maka organ yang mengatur keseimbangan akan
menurun fungsinya, dengan begitu hasil untuk kesimbangan pun akan menurun.

2. Temperatur lingkungan : Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan yang panas,
maka akan terjadi proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan banyak yang keluar.

3. Makanan

4. Obat-obatan

5. Stres : Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah, Mempengaruhi metabolisme
sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan meningkatkan sehingga urine
menurun.

6. Sakit : Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan cairan yang banyak sehingga
dapat menggau keseimbangan di dalam tubuh organism tersebut. (Irawan, 2008).

Faktor - faktor yang dipertahankan

1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.

Sel-sel membutuhkan pasokan molekul nutrient yang tetap untuk digunakan sebagai bahan bakar
metabolic untuk menghasilkan energi. Energy kemudian digunakan untuk menunjang aktifitas-aktifitas
khusus dan untuk mempertahankan hidup.

2. Konsentrasi O2 dan CO2

Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi-reaksi kimia yang menarik sebanyak mungkin energi
dari molekul nutrien digunakan oleh sel. CO2 yang dihasilkan selama reaksi-reaksi tersebut berlangsung
harus diseimbangkan dengan CO2 yang dikeluarkan oleh paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak
meningkatkan keasaman di lingkungan internal.

3. Konsentrasi zat-zat sisa

Berbagai reaksi kimia menghasilkan proiduk-produk akhir yang berefek toksik bagi sel apabila
dibiarkan tertimbun melebihi batas tertentu.

4. pH.

Diantara efek-efek paling mencolok dari p[erubahan keasaman lingkungan cairan internal adalah
perubahan mekanisme pembentuk sinyal listrik di sel saraf dan perubahan aktifitas enzim di semua sel.

3
5. Konsentrasi air,garam-garam, dan elektrolit-elektrolit lain

Karena konsentrasi relative garam (NaCl) dan air di dalam cairan ekstrasel (lingkungan internal)
mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar sel, konsentrasi keduanya diatur secara ketat
untuk mempertahankan volume sel yang sesuai. Sel-sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila
mereka membengkak atau menciut. Elektrolit lain memiliki bermacam-macam fungsi fital lainnya.
Sebagai contoh denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium di cairan ekstra sel
yang relative konstan.

6. Suhu.

Sel-sel tubuh berfungsi secara optimal dalam rentan suhu yang sempit. Sel-sel akan mengalami
perlambatanaktifitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan yang lebih buruk protein-protein
structural dan enzimatiknya akan terganggu apabila suhunya terlalu panas.

7. Volume dan tekanan.

Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus dipertahankan pada tekanan
darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat
terdistribusi ke seluruh tubuh.

e. Sisten Tubuh Yang Berperan

Homeostasis sangat penting bagi kelangsungan hidup setiap sel, dan pada gilirannya, setiap sel,
melalui aktifitas khususnya masing-masing, turut berperan sebagai bagian dari sistem tubuh untuk
memelihara lingkungan internal yang digunakan bersama oleh semua sel.Terdapat sebelas sistem tubuh
utama, kontribusi terpenting mereka untuk homeostasis dicantumkan sebagai berikut:

1. Sistem Sirkulasi.

Merupakan system transportasi yang membawa berbagai zat, misalnya zat gizi, O2, CO2, zat-zat
sisa,elektrolit, dan hormone dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya.

2. Sistem Pencernaan

Menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang dapat diserap ke dalam plasma
untuk didistribusikan ke seluruh sel. Sel ini juga memindahkan air dan elektrolit dari lingkungan
eksternal ke lingkungan internal. System ini mengeluarkan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna ke
lingkungan eksternal melalui tinja.

3. Sistem Respirasi

Mengambil O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal. Dengan menyesuaikan
kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam, system respirasi juga penting untuk mempertahankan
pH lingkungan internal yang sesuai.

4
4. Sistem Kemih

Mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui urine, bersama zat-zat
sisa selain CO2.

5. Sistem Rangka

Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. System ini juga berfungsi
sebagai tempat penyimpanan kalsium, suatu elektrolit yang konsentrasinya dalam plasma harus
dipertahankandalam rentang yang sangat sempit. Bersama dengan system otot , system rangka juga
memungkinkan timbulnya gerakan tubuh dan bagian-bagiannya.

6. Sistem Otot

Menggerakkan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Dari sudut pandang homeostasis semata-
mata, sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Selain itu, panas
yang dihasilkan oleh kontraksi otot penting untuk mengatur suhu. Karena berada di bawah kontrol
kesedaran, individu mampu menggunakan otot rangka untuk melakukan bermacam gerakan sesuai
keinginan. Gerakan-gerakan tersebut, berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan,
misalnya untuk menjahit sampai gerakan-gerakan kuat yang diperlukan untuk mengangkat beban, tidak
selalu diarahkan untuk mempertahankan homeostasis.

7. Sistem Integument

Berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegahcairan internal keluar dari tubuhdan
mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. System ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.
Jumlah panas yang dikeluarkan dari permukaan tubuh ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan
dengan mengatur produksi keringat dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulit.

8. Sistem Imun

Mempertahankan tubuh dari seranganbenda asing dan sel-sel tubuh yang telah menjadi kanker.
System ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.

9. Sistem Saraf

Merupakan salah satu dari dua system pengatur atau control utama tubuh. Secara umum, system
ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktifitas tubuhyang memerlukan respon cepat. System ini sangat
penting terutama untuk mendeteksidan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di
lingkungan internal. Selain itu, system ini akan bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang
tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya kesadaran, ingatan, dan
kreatifitas.

10. Sistem Endokrin


5
Merupakan system kontrol utainnya. Secara umum, kelenjar-kelenjarpenghasil hormone pada
system endokrin mengatur aktifitas yang lebih mementingkan daya tahan (durasi) daripada kecepatan.
System ini terutama penting untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan dengan menyesuaikan fungsi
ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.

11. Sistem Reproduksi

System ini tidak esensial bagi homeostasis, sehingga tidak penting bagi kelangsungan hidup
individu. Akan tetapi, system ini penting bagi kelangsungan hidupsuatu spesies.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain :

 Paru-paru

Respirasi adalah proses dimana glukosa digunakan untuk menciptakan energi. Ini adalah reaksi
terpenting yang terjadi di dalam tubuh manusia dan memungkinkan terciptanya energi. Kritis terhadap
proses respirasi adalah pengaturan kadar oksigen di dalam darah, yang dilakukan oleh paru-paru. Saat
respirasi terjadi di dalam tubuh, karbon dioksida diproduksi dan dilepaskan ke dalam darah. Tingkat
karbon dioksida digunakan sebagai ukuran tidak langsung kadar oksigen darah. Sel khusus di otak
mendeteksi kadar karbon dioksida dalam darah, dan jika terlalu tinggi, impuls saraf dikirim untuk
merangsang otot yang mengendalikan pernapasan. Paru kemudian diisi dengan udara lebih cepat
supaya ada peningkatkan jumlah oksigen dalam aliran darah. Jika kadar karbon dioksida dalam darah
rendah, sel otak tidak merangsang sel saraf, mengurangi laju pernapasan.

 Pankreas

Pengaturan kadar glukosa darah sangat penting untuk kelangsungan hidup tubuh manusia.
Pankreas, organ kelenjar kecil yang terletak di dekat lambung, memiliki sejumlah fungsi. Salah satu yang
terpenting adalah pengaturan kadar gula darah. Pankreas mengandung sel khusus yang dikenal sebagai
Langerhan yang mendeteksi kadar glukosa darah. Jika kadar glukosa darah terlalu tinggi, sel melepaskan
hormon insulin untuk merangsang sel hati, otot dan lemak untuk menyerap glukosa dari darah dan
menyimpannya sebagai glikogen, atau pati. Bila kadar gula darah terlalu rendah, sel melepaskan hormon
lain yang disebut glukagon. Glukagon bekerja pada sel hati, otot dan lemak dan merangsangnya untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa, melepaskannya ke dalam darah.

 Ginjal

Air bertindak sebagai pelarut penting yang memungkinkan glukosa, garam dan bahan kimia lainnya
dapat dibawa ke seluruh tubuh. Ginjal mengatur jumlah air yang ada dalam tubuh manusia. Bila tingkat
air dalam aliran darah menjadi terlalu rendah, hipotalamus di otak melepaskan sejumlah besar hormon
anti-diuretik kimiawi, ADH. ADH melakukan perjalanan melalui darah dan merangsang ginjal untuk

6
membuka saluran air di dalam dinding tubulnya, memungkinkan air menyebar kembali ke pembuluh
darah di dekatnya dan mengurangi jumlah air dalam urin. Bila terlalu banyak air hadir dalam darah,
sejumlah kecil ADH dilepaskan. Hal ini menyebabkan ginjal menutup saluran air di dalam dinding
tubulus, meningkatkan jumlah air dalam urin.

 Kulit

Suhu tubuh disetel sekitar 37 derajat celcius (98,6 Fahrenheit), yang memungkinkan enzim biologis
tubuh berfungsi pada tingkat optimal. Ketika suhu tubuh naik, hipotalamus mengirimkan sinyal saraf ke
sel penghasil keringat di kulit. Tubuh bisa berkeringat satu sampai dua liter air per jam, yang membantu
mendinginkan tubuh. Kulit juga memiliki otot mungil di permukaannya yang disebut arrector pili. Otot
ini mengontrol orientasi rambut pada kulit. Bila tubuh terlalu panas, otot rileks dan bulu terbaring rata
untuk melepaskan panas. Bila tubuh terlalu dingin, otot arester pili berkontraksi, rambut mengarah ke
kulit untuk berdiri dan mengisolasi tubuh.

f. Proses homeostasis dalam tubuh manusia ,dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

 Homeostasis fisiologis – kondisi homeostasis yang diatur oleh sistem endokrin dan sistem saraf
otonom.

 Homeostasis psikologis – kondisi homeostasis yang berfokus pada keseimbangan emosional dan
mental.

Proses Homeostasis Fisiologis

1. Pengaturan Diri

Pengaturan diri adalah salah satu cara menjaga kondisi homeostasis dalam tubuh organisme. Sel,
jaringan, organ dan sistem organ setiap hari bekerja untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil. Inilah
yang disebut dengan pengaturan diri atau self regulation. Pengaturan diri terjadi secara otomatis pada
tubuh manusia normal dan sehat. Contoh yang paling mudah adalah proses pengaturan fungsi organ
tubuh.

Beberapa contoh mekanisme pengaturan diri yang dilakukan oleh manusia antara lain:

- Cara kerja jantung

- Cara kerja paru paru

- Mekanisme kerja otot

- Mekanisme pernafasan perut

- Mekanisme peredaran darah pada manusia

2. Kompensasi

7
Kompensasi merupakan reaksi tubuh terhadap ketidaknormalan yang terjadi didalamnya. Dengan
adanya proses kompensasi, ketidak stabilan yang terjadi didalam tubuh dapat segera diatasi. Contoh
kompensasi didalam tubuh antara lain:

- Tubuh akan merasakan sakit saat ada bagian tubuh yang terluka

- Merasakan haus saat tubuh kekurangan cairan

- Merasakan lapar saat tubuh kekurangan energi

- Tubuh menggigil saat suhu lingkungan menurun

- Tubuh mengeluarkan keringat saat suhu meningkat

Semua reaksi kompensasi akan membantu mengidentifikasi ketidaknormalan apa yang terjadi
didalam tubuh. Apabila masalah dalam tubuh dapat diidentifikasi dengan cepat maka gangguan fungsi
organ tubuh dapat dihindari, seperti gangguan fungsi hati manusia atau fungsi paru paru.

3. Umpan Balik Negatif (negative feedback)

Umpan balik negatif atau negative feedback bersifat mengembalikan tingkat keseimbangan
didalam tubuh. Umpn balik negatif juga bersifat mengurangi efek dari penyimpangan yang terjadi.
Contoh umpan balik negatif tubuh yaitu pengaturan tingkat kadar gula darah yang dilakukan oleh fungsi
pankreas. Saat kadar gula darah meningkat, kelenjar pankreas akan mensekresikan hormon insulin
untuk menyeimbangkannya. Sebaliknya, saat kadar gula menurun, kelenjar pankreas akan
mensekresikan hormon glukagon. Hal ini terjadi terus menerus sehingga kadar gula darah dalm tubuh
berada dalam kondisi konstan.

4. Umpan Balik untuk mengoreksi ketidakseimbangan fisiologis

Berbeda dengan umpan balik negatif, umpan balik ini justru bersifat meningkatkan reaksi dari suatu
rangsangan. Dalam ilmu fisiologi manusia, umpan balik ini juga dibutuhkan untuk menjaga kondisi
homeostasis tubuh.

Contohnya:

 Peningkatan kontraksi saat proses melahirkan – saat kontraksi pertama terjadi, hormon
oksitosin yang dihasilkan oleh tubuh merangsang hipotalamus untuk memproduksi hormon
oksitosin yang lebih banyak. Hal ini menyebabkan peningkatan amplitude dan frekuensi dari
kontraksi.

 Proses penggumpalan darah – Saat tubuh terluka dan mengeluarkan darah, jaringan akan
mengirimkan sinyal kimia yang mengaktifkan fungsi fibrinogen dalam plasma darah. Ini akan
merangsang pengaktifan fibrinogen disekitar luka sehingga darah mulai menggumpal. Apabila
proses ini tidak terjadi, tubuh dapat kehilangan banyak darah dan kehilangan kondisi
homeostasisnya.
8
 Penambahan jumlah ASI – Proses menyusui akan merangsang saraf saraf disekitarnya.
Rangsangan ini diteruskan melalui sumsum tulang belakang dan menuju ke bagian bagian otak
manusia khususnya hipotalamus. Hipotalamus kemudian merangsang kelenjar pituitari
memproduksi lebih banyak prolactin. Akibatnya kelenjar mamae sebagai ciri ciri mamalia
memproduksi lebih banyak susu.

 Penambahan jumlah hormon estrogen yang menyebabkan terjadiny ovulasi (baca artikel terkait:
fungsi hormon LH dan FSH pada wanita)

g. Ketidakseimbangan Homeostasis Fisiologis

Hampir semua gangguan yang terjadi didalam tubuh disebabkan oleh kegagalan tubuh dalam
menjaga kondisi homeostasisnya. Apabila ketidakseimbangan ini terjadi secara terus menerus akan
terjadi abnormalitas fungsional tubuh. Gangguan kecil pada kondisi homeostasis masih bisa diatasi
dengan proses kompensasi dan umpan balik negatif. Namun gangguan yang besar dapat pula berakibat
fatal seperti kegagalan fungsi organ hingga kematian.

Beberapa penyakit yang terjadi akibat terjadinya ketidakseimbangan homeostasis fisiologis


diantaranya:

1. Diabetes – penyakit ini terjadi karena ketidakmampuan tubuh dalam menjaga kadar gula darah dalam
tubuh. Regulasi kadar gula darah diatur oleh sekresi hormon insulin dan glukagon dari kelenjar pankreas.
Namun dalam kasus penderita diabetes, ada gangguan dalam sekresi insulin, kerusakan pankreas atau
produksi insulin yang sangat sedikit.

2. Hipertensi – penyakit ini disebabkan oleh banyak hal, seperti obesitas, kadar kolesterol tinggi, atau
penyempitan pembuluh darah sebagai salah satu alat peredaran darah manusia secara terus menerus.
Penyempitan dan pelebaran pembuluh darah diatur oleh sistem endokrin tubuh berdasarkan rangsang.

3. Hiperkoagulasi – hiperkoagulasi adalah penyakit yang disebabkan oleh konsentrasi darah terlalu
tinggi. Akibatnya darah mudah menggumpal. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal seperti merokok,
penggunaan obat obatan, kanker dan sebagainya. Dalam tahap kecil, tubuh dapat menjaga konsentrasi
cairan dalam darah. Namun apabila kondisi ini terjadi secara terus menerus, terjadilah
ketidakseimbangan homeostasis tubuh.

2.2 Pengaruh perubahan konsentrasi molekul zat- zat gizi

 Contoh dalam kehidupan sehari-hari

a. Sinyal rasa lapar dan kenyang

Tubuh kita memiliki mekanisme pengatur nafsu makan untuk menjaga homeostasis energi. Dimana
jika tubuh mendeteksi adanya kekurangan energi, sinyal lapar akan dikirimkan ke otak. Begitupun
sebaliknya, jika tubuh mendeteksi sudah cukup, sinyal kenyang memainkan perannya. Bagian otak yang
menerima sinyal ini adalah hipotalamus, pengatur penting dalam syaraf tubuh manusia.

9
Hormon yang berperan adalah ghrelin dan leptin. Dua hormon ini memiliki peran penting dalam
regulasi asupan makan dan berat badan. Aktivasi dari leptin dan ghrelin akan memberikan sinyal yang
berbeda dalam mengubah perubahan asupan makan. Ibarat dua sisi, hormon-hormon tersebut memiliki
fungsi umpan balik.

 Ghrelin "saya lapar,saya lapar"

Hormon ini dihasilkan oleh lambung, tetapi bisa juga ditemukan di saluran pencernaan, pankreas,
ovarium dan korteks adrenal. Kadar hormon ghrelin akan meningkat sebelum lapar dan kemudian akan
menurun setelah makan. Ghrelin berperan dalam meningkatkan asupan makanan dan mengurangi
pengeluaran energi dengan menurunkan katabolisme (pemecahan) lemak. Saat tubuh kekurangan
energi, si ghrelin-lah yang memberi sinyal lapar kepada hipotalamus.

Faktor utama yang terlibat dalam regulasi ghrelin adalah makan. Terbukti bahwa konsentrasi
ghrelin meningkat selama puasa dan menurun setelah mengasup makanan. Penelitian yang dilakukan
oleh Kojima dan Kangawa tentang pengaruh glukosa terhadap sekresi ghrelin menemukan fakta bahwa
ghrelin memberikan sinyal ketika tubuh menyimpan energi yang rendah. Pelepasan ghrelin ini juga
dipengaruhi berbagai macam faktor. Seperti makin bertambahnya usia, kadar ghrelin cenderung
menurun.

Jika tidak segera makan, biasanya perut juga akan memberikan alarm bunyi yang familiar kita sebut
sebagai perut keroncongan. Untuk lebih lanjutnya akan diulas pada tulisan berikutnya.

 Leptin , “Sudah kenyang!”

Leptin adalah hormon yang utamanya diproduksi oleh jaringan lemak (adiposa). Dalam jumlah kecil,
leptin juga diproduksi di jaringan tubuh manusia yang lain seperti perut, mammary epithelium, plasenta
dan jantung. Fungsi leptin adalah sebagai mekanisme umpan balik sinyal untuk menghambat asupan
makan dan mengatur berat badan dan juga homeostasis energi. Selain itu, leptin juga memiliki pengaruh
pada berbagai mekanisme biologis lain di antaranya adalah reproduksi, respon imun dan inflamasi,
haematopoiesis (pembentukan sel darah merah), angiogenesis (pembentukan pembuluh darah),
pembentukan tulang dan penyembuhan luka.

Setelah dilepas oleh jaringan adiposa, sinyal leptin akan menuju ke otak untuk memberikan
informasi tentang status simpanan energi tubuh. Pada tikus dan manusia, diperoleh hasil adanya
penurunan asupan makan dan peningkatan energi ekspenditur untuk mempertahankan ukuran dari
simpanan lemak tubuh. Kadar leptin lebih tinggi pada perempuan diband88ingkan dengan pria. Sekresi
leptin juga distimulasi oleh insulin– hormon yang dilepas ke dalam aliran darah sesaat setelah mengasup
makanan.

Kadar leptin dalam darah dapat menggambarkan jumlah simpanan lemak trigliserida di jaringan
lemak. Makin banyak cadangan lemak, maka makin banyak juga leptin yang dilepaskan dalam darah.
Oleh sebab itu, tidak heran jika pada orang obesitas akan ditemukan kadar leptin yang meningkat.

10
Kabar tak baiknya, leptin yang meningkat bukan berarti kita akan mudah kenyang. Karena
sebaliknya, leptin yang diproduksi dalam jumlah yang berlebihan justru akan membuat tubuh terutama
otak menjadi tidak peka. Adalah resistensi leptin, yang sering terjadi pada orang dengan obesitas. Di
mana dalam kondisi ini, tubuh tidak lagi peka dan mengenali leptin yang beredar sehingga tidak tahu lagi
kapan harus berhenti makan. Otak akan mengganggapnya sebagai kondisi kelaparan, dan menyuruh
terus makan. Kondisi inilah yang makin memperparah orang dengan obesitas

zat-zat makanan akan dibakar sebagai energi dan sisanya akan disimpan sebagai lemak. Lemak di
dalam tubuh ini kemudian akan menghasilkan hormon leptin untuk mencegah nafsu makan. Semakin
banyak lemak dalam tubuh, semakin banyak leptin yang dihasilkan. Dengan demikian, obesitas dapat
dicegah karena nafsu makan akan berkurang.

hal ini masih kurang efektif karena ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab obesitas. Salah
satunya adalah faktor genetik. Jika sekeluarga memiliki bakat untuk gemuk, maka anak-anak juga akan
cenderung menjadi gemuk. Selain itu, obesitas juga bisa timbul akibat kebiasaan atau faktor psikologis.
Menurut Prof. Paulus, saat merasa stress, manusia cenderung lari dari kenyataan dengan mencari
kenikmatan primitif, yaitu makan dan tidur. Inilah yang menyebabkan terjadinya obesitas.

Prof. Paulus mengatakan, obesitas dapat dicegah dengan pemenuhan gizi yang efektif dan olah raga
yang seimbang. Profesor peraih Dokter Terbaik Program Obat Terpadu Jawa Timur ini juga
menambahkan, dengan pemenuhan gizi yang baik dan melakukan olah raga, tubuh akan menghasilkan
hormon pertumbuhan (growth hormone/GH). Hormon ini akan merangsang pertumbuhan sel dan
berperan dalam proses pertumbuhan tubuh, termasuk otak dan mempengaruhi kemampuan intelektual
seseorang.

“Yang harus diingat, otak berkembang paling pesat pada umur anak di bawah lima tahun. Jika ingin anak
kita cerdas, kita harus memenuhi kebutuhan gizinya pada saat di bawah lima tahun itu,” terang Prof.
Paulus. Tentu saja, setelah umur di atas lima tahun pun, kebutuhan gizi harus tetap diperhatikan.

Anak-anak yang tumbuh di desa dan sering bermain di luar sebenarnya bisa memiliki kecerdasan yang
sama baiknya dengan anak-anak yang tumbuh di kota. Aktivitas fisik yang dilakukan lewat permainan
tradisional ikut menghasilkan GH, dan dengan demikian otak akan ikut berkembang.

Hanya saja, karena kurang sadar akan pemenuhan gizi dan makan asal kenyang, perkembangan otak
mereka menjadi tidak sebaik anak-anak yang tumbuh di kota. Ditambah adanya faktor-faktor kegagalan,
seperti kemiskinan, kekurangtahuan, tuntutan pekerjaan, kondisi lingkungan yang tidak sehat, serta
kurangnya disiplin diri, membuat mereka terjebak dalam lingkaran setan. Mereka yang kondisi fisik dan
intelektualnya kurang, akan makin terpuruk pada generasi berikutnya.

“Karena itulah, kebutuhan gizi kita harus seimbang. Selain ada pemenuhan gizi, juga harus dibarengi
dengan olah raga,”

b. Terganggunya Homeostasis Akibat Penurunan Kadar Gula Darah

11
Semua sel dengan tiada hentinya mendapat glukosa, tubuh mempertahankan kadar glukosa dalam
darah yang konstan, yaitu sekitar 80-100 mg/dl bagi dewasa dan 80-90 mg/dl bagi anak, walaupun
pasokan makanan dan kebutuhan jaringan berubah-ubah sewaktu kita tidur, makan, dan bekerja.(6)

Proses ini disebut homeostasis glukosa. Kadar glukosa yang rendah, yaitu hipoglikemia dicegah
dengan pelepasan glukosa dari simpanan glikogen hati yang besar melalui jalur glikogenolisis dan
sintesis glukosa dari laktat, gliserol, dan asam amino di hati melalui jalur glukonoegenesis dan melalui
pelepasan asam lemak dari simpanan jaringan adiposa apabila pasokan glukosa tidak mencukupi.(7)

Beberapa proses metabolisme gula dalam jaringan tubuh antara lain adalah:

a. Metabolisme glukosa di hati

Di dalam hati, glukosa dioksidasi dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP untuk memenuhi kebutuhan
energi segera sel-sel hati dan sisanya diubah menjadi glikogen dan triasilgliserol. Insulin meningkatkan
penyerapan dan penggunaan glukosa sebagai bahan bakar, dan penyimpanannya sebagai glikogen serta
triasilgliserol. Simpanan glikogen dalam hati bisa mencapai maksimum sekitar 200-300 g setelah makan
makanan yang mengandung karbohidrat. Metabolisme glukosa di jaringan lain.(8)

Glukosa dari usus, yang tidak dimobilisis oleh hati, akan mengalir dalam darah menuju ke jaringan
perifer. Glukosa akan dioksidasi menjadi karbon dioksida dan air. Banyak jaringan misalnya otot
menyimpan glukosa dalam jumlah kecil dalam bentuk glikogen.(9)

b. Metabolisme glukosa di otak dan jaringan saraf

Otak dan jaringan saraf sangat bergantung kepada glukosa untuk memenuhi kebutuhan energi.
Jaringan saraf mengoksidasi glukosa menjadi karbon dioksida dan air sehingga dihasilkan ATP. Apabila
glukosa turun di ambang di bawah normal, kepala akan merasa pusing dan kepala terasa ringan. Pada
keadaan normal, otak dan susunan saraf memerlukan sekitar 150 g glukosa setiap hari.(10)

c. Metabolisme glukosa di sel darah merah

Sel darah merah memperoleh energi melalui proses glikolisis yaitu pengubahan glukosa menjadi
piruvat. Piruvat akan dibebaskan ke dalam darah secara langsung atau diubah menjadi laktat kemudian
dilepaskan. Sel darah merah tidak dapat bertahan hidup tanpa glukosa. Tanpa sel darah merah, sebagian
besar jaringan tubuh akan menderita kekurangan energi karena jaringan memerlukan oksigen agar
dapat sempurna mengubah bahan bakar menjadi CO2 dan H2O.(10)

d. Metabolisme glukosa di otot

Otot rangka yang sedang bekerja menggunakan glukosa dari darah atau dari simpanan glikogennya
sendiri, untuk diubah menjadi laktat melalui glikosis atau menjadi CO2 dan H2O. Setelah makan, glukosa
digunakan oleh otot untuk memulihkan simpanan glikogen yang berkurang selama otot bekerja melalui
proses yang dirangsang oleh insulin. Otot yang sedang bekerja juga menggunakan bahan bakar lain dari
darah, misalnya asam-asam lemak.(9)

12
e. Metabolisme glukosa di jaringan adiposa

Insulin merangsang penyaluran glukosa ke dalam sel-sel adiposa. Glukosa dioksidasi menjadi energi
oleh adiposit. Selain itu, glukosa digunakan sebagai sumber untuk membentuk gugus gliserol pada
triasilgliserol yang disimpan di jaringan adiposa.

Dari uraian di atas sangat jelas bahwa semua proses yang terjadi di dalam tubuh manusia
membutuhkan energi berupa glukosa untuk melakukan aktifitasnya yaitu metabolisme. Oleh karena itu,
jika kadar gula dalam darah menurun maka semua proses metabolisme dalam tubuh akan terganggu
atau tidak bekerja secara maksimal.

 Proses Penurunan Konsentrasi saat Tubuh Lemas

Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan
terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa. Jaringan otak sangat rentan terhadap
perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan
kesadaran manusia. Berhenti dalam beberapa menit, merusak permanen otak. Hipoglikemia yang
berlangsung berkepanjangan juga merusak jaringan otak.(11)

Pada saat hipoglikemia, maka asupan glukosa menuju otak juga berkurang. Jika kadar gula menuju
otak berkurang, maka akan terjadi gangguan fungsi otak,akibat kekurangan energy untuk proses-proses
metabolismenya, seperti kepala akan merasa pusing dan kepala terasa ringan serta tidak mampu
berkonsentrasi. Otak juga merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah,
karena otak hanya mampu mencerna oksigen dan glukosa. Otak memberikan respon terhadap kadar
gula darah yang rendah melalui sistem saraf yaitu merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan
epinefrin (adrenalin). Hal ini akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah
tetap terjaga.(10)

 Hubungan Kadar Gula Darah Terhadap Kondisi Tubuh

Gula darah dalam tubuh berasal dari bahan bakar metabolic berupa karbohidrat yang masuk ke
dalam tubuh melalui intake (makan). Karbohidrat tersebut selanjutnya akan dirombak dalam tubuh dan
akan menghasilkan glukosa yang akan disimpan dalam darah. Peran glukosa dalam darah ini nantinya
sebagai sumber energi utama dalam tubuh dan paling esensial bagi otak manusia. Setelah pemberian
intake (makan), nutrient yang masuk akan diserap dan masuk ke dalam darah. Selama periode ini,
glukosa berlimpah dan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh.

Otak manusia dalam keadaan normal bergantung pada penyaluran glukosa darah dalam jumlah
memadai sebagai satu-satunya sumber energi. Oleh karena itu, konsentrasi glukosa harus dipertahankan
di atas suatu batas kritis. Konsentrasi glukosa dalam darah biasanya adalah 100mg glukosa / 100ml
plasma dan normalnya dijaga dalam kisaran sempit 70 sampai 110mg / 100ml. Kelebihan glukosa dalam
darah nantinya akan disimpan di hati dan otot sebagai glikogen, suatu molekul besar yang terdiri dari
molekul-molekul glukosa yang saling berhubungan. Glikogen merupakan simpanan energi yang relatif

13
kecil maka jumlah energi yang tersimpan dalam bentuk ini hanya dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tubuh kurang dari satu hari.

Hati (hepar) berperan besar dalam mempertahankan kadar glukosa darah yang normal. Hati
nantinya akan menyimpan glikogen ketika terjadi kelebihan glukosa, membebaskan glukosa ke dalam
darah saat dibutuhkan, dan merupakan tempat utama interkonversi metabolik. Selain hati, juga
terdapat pankreas. Pankreas berfungsi untuk memelihara homeostasis glukosa darah agar tetap selalu
seimbang dalam tubuh. Pankreas ini nantinya akan menghasilkan suatu hormon yang berkaitan erat
dengan kadar gula dalam darah, yaitu hormon insulin dan hormon glukagon.

Pengontrol utama sekresi insulin adalah sistem umpan balik negatif langsung antara sel b (beta)
pankreas dan konsentrasi glukosa dalam darah yang mengailirinya. Peningkatan kadar glukosa darah,
seperti selama penyerapan makanan, secara langsung merangsang sel b untuk membentuk dan
mengeluarkan insulin. Peningkatan insulin akan menurunkan kadar glukosa darah ke normal dan
mendorong pemakaian serta penyimpanan glukosa ke dalam sel. Selain insulin juga terdapat glucagon
yang dihasilkan oleh sel a pulau Langerhans pada pankreas. Cara kerja dari glucagon ini berlawanan arah
dengan cara kerja insulin yang mana glucagon ini fungsinya untuk meningkatkan kadar gula dalam
darah, menurunkan sintesis glikogen,mendorong glikogenolisis, dan merangsang glukoneogenesis.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kadar glukosa dalam darah merupakan
komponen yang sangat esensial bagi tubuh, terutama bagi otak manusia. Apabila tubuh mengalami
kekurangan kadar glukosa darah, maka akan menyebabkan terjadinya hipoglikemia yang akan
mempengaruhi otak. Hipoglikemia merupakan insidens kekurangan kadar gula dalam darah yang
memiliki gejala-gejala yaitu tremor, rasa lelah, mengantuk, dan kesulitan berkonsentrasi. Sedangkan
kondisi tubuh yang mengalami kelebihan kadar gula dalam darah akan menyebabkan terjadinya
Hiperglikemia

Hiperglikemia dan Hipoglikemia yang terjadi akibat pengaruh kadar glukosa darah dalam tubuh
tadi erat hubungannya dengan kerja insulin dan glukagon. Insulin dan glukagon ini nantinya akan bekerja
sebagai satu tim untuk mempertahankan kadar gula dalam darah. Glukosa darah merangsang sekresi
insulin tetapi menghambat sekresi glukagon, sementara penurunan kadar gula dalam darah
menyebabkan penurunan sekresi insulin dan akan meningkatkan sekresi glukagon. Karena insulin tadi
berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dan glukagon berfungsi untuk meningkatkan glukosa darah
maka perubahan sekresi kedua hormon pankreas ini sebagai respons terhadap perubahan glukosa darah
untuk mewujudkan homeostasis dari glukosa darah agar kadar glukosa dalam darah selalu dalam
keadaan yang normal.(2)

 . Mekanisme Homeostasis saat Kadar Gula Darah dalam Tubuh Berkurang

Bila kadar gula darah jatuh di bawah normal, maka di hepar akan terjadi proses glukaneogenesis.
Glukosa yang dihasilkan ini berasal dari asam amino dan gliserol sehingga kadar glukosa darah dapat
dipertahankan relatif normal, karena mempertahankan kadar glukosa darah normal penting untuk
jaringan otak.

14
a. Glikolisis merupakan tahap pertama metabolisme karbohidrat dengan cara memecah glukosa
menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA dan akhirnya asetil KoA masuk ke
dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisis menjadi energi.

b. Glikogenolisis dilakukan jika glukosa dalam tubuh tidak mencukupi kebutuhan, maka glikogen
harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi.

c. Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi maka tubuh akan
menggunakan lemak, asam amino atau laktat untuk pembentukkan glukosa.

Mekanisme yang dipakai dalam pengaturan kadar glukosa dalam darah melibatkan berbagai peran:

a. Pengaturan kadar glukosa darah sangat tergantung pada keberadaan penyimpana glikogen di
hati. Jika kadar glukosa darah rendah, glikogen dihati akan dipecah menjadi glukosa melalui proses
glikogenolisis dan kemudia mengalir di darah untuk di kirim ke otot rangka dan organ lain yang
membutuhkan, dan jika kadar gula darah tinggi, maka glukosa akan diserap oleh jaringan dengan
bantuan hormon insulin.

b. Peran insulin dan glukagon adalah sebagai sistem pengatur umpan balik untuk mempertahankan
konsentrasi glukosa darah agar normal. Bila konsentrasi glukosa darah meningkat maka timbul sekresi
insulin, insulin selanjutnya akan mengurangi konsentrasi glukosa darah agar kembali pada kondisi
normal.(4)

 Mekanisme Intake dapat Mengembalikan Kadar Gula Darah yang Menurun

Setelah makanan dikonsumsi, komponen makanan akan dicerna oleh serangkaian enzim di dalam tubuh.
Karbohidrat dicerna oleh -amilase di dalam air liur dan amilase yang dihasilkan oleh pancreas yang
bekerja di usus halus. Disakarida diuraikan menjadi monosakarida. Sukrase mengubah sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa, lactase mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Sel epitel usus akan
menyerap monosakarida, glukosa, dan fruktosa bebas dan dilepaskan dalam vena porta hepatica.(12)

Setelah karbohidrat selesai dicerna, maka kadar glukosa darah segera meningkat, kadar insulin
meningkat, dan kadar glucagon menurun. Ini menghambat penguraian glikogen dan merangsang sintesis
glikogen. Simpanan segera glukosa darah sebagai glikogen membantu membawa kadar glukosa darah ke
rentang normal bagi anak 80-90 mg/dl dan normal dewasa 80-100 mg/dl.(13)

c. Jenis - jenis nutrisi

KARBOHIDRAT

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Tubuh mengubah gula sederhana dan pati
kompleks menjadi glukosa untuk dijadikan sumber energi sel tubuh. Kelebihan karbohidrat akan
menaikkan berat badan karena disimpan oleh tubuh dalam bentuk lemak.

Bagaimana caranya agar tidak kelebihan karbohidrat?

15
Ganti konsumsi nasi putih, kue, dan roti putih menjadi gandum/oatmeal, sorghum, quinoa, wortel,
beet, dan kacang-kacangan yang berserat tinggi dan penuh vitamin mineral. Sumber karbohidrat
berserat tinggi membuat kamu lebih kenyang dan penuh nutrisi.

Berapa banyak karbohidrat yang diperlukan tubuh?

Disarankan, 40% kalori kita bersumber dari karbohidrat. Biasanya, perempuan Indonesia dengan
berat badan dan kegiatan normal hanya membutuhkan 1,500 kal/hari, dengan acuan 40% kita
membutuhkan 600 kalori/hari dari karbohidrat, setara dengan 3 porsi nasi putih/hari.

PROTEIN

Protein berguna untuk pertumbuhan dan perbaikan sel. Tubuh kita memecah protein menjadi
berbagai macam asam amino kemudian diserap oleh sel-sel tubuh untuk kebutuhan metabolisme dan
pertumbuhannya.

Berapa banyak protein yang dibutuhkan setiap hari?

Tubuh membutuhkan 0.8gr protein dari setiap 1kg berat tubuh. Jadi protein yang dibutuhkan laki-
laki sekitar 44g setiap hari, dan 36g untuk perempuan. Sebagai acuan, 36-44 gram protein setara dengan
1-2 dada ayam.

Apa yang terjadi jika kelebihan protein?

Banyak sekali kasus di mana kita sering kali mengkonsumsi protein lebih. Akibat paling sering
adalah asam urat, kolesterol meningkat, berat badan naik, gangguan fungsi ginjal dan meningkatkan
resiko kanker.

Untuk mencegah kelebihan protein, cukup pastikan dalam 1 porsi makanan kita hanya terdapat 1-2
Jenis sumber protein seperti ayam, ikan atau ganti dengan protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-
bijian, tempe, dan sayur hijau.

LEMAK

Lemak adalah sumber energi kaya yang membantu penyerapan Vitamin A, D, E, dan K dan
pembetukan hormon didalam tubuh. Sumber lemak terbaik adalah alpukat, kacang-kacangan, sayur
hijau, dan buah-buahan.

Apa yang terjadi jika kelebihan lemak?

 Meningkatkan resiko kanker

 Obesitas

 Sembelit

 Kerusakan dinding arteri dan otak


16
 Kolesterol tinggi

Berapa banyak lemak yang dibutuhkan tubuh?

Rata-rata orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi 30% lemak, 30% protein, dan 40% karbohidrat.
Lemak yang dikonsumsi sebaiknya mengandung omega 3 dan minyak nabati. Dengan acuan 1,500 kalori
per hari, 30% lemak setara dengan 450 kalori atau 3 sendok olive oil atau 6 sendok makan selai kacang
dalam sehari.

VITAMIN

Vitamin sangat penting untuk metabolisme tubuh dan merawat sel tubuh. Setiap sel dalam tubuh
membutuhkan Vitamin untuk banyak proses didalamnya dan kita paling sering kekurangan vitamin
karena pemilihan dan cara pengolahan makanan modern.

Vitamin C & B kompleks sangatlah rentan terhadap suhu sehingga seringkali rusak ketika dimasak
dalam suhu tinggi. Terlebih lagi, Vitamin C & B kompleks harus dikonsumsi setiap hari karena
kelebihannya tidak dapat disimpan dalam tubuh dan selalu dikeluarkan melalui urin.

Kekurangan vitamin bisa menyebabkan penyakit mata, anemia, hipertensi, penyakit ginjal, penuaan dini,
eczema, kanker, batuk pilek, osteoporosis, dan sakit ketika haid/menstruasi.

Vitamin dapat banyak ditemukan dalam buah dan sayur seperti kacang-kacangan, bayam, apel,
tomat, sunflower seed, alpukat, kale, sunflower seeds, buah bit, lemon dan jeruk.

MINERAL

Mineral juga sangat penting untuk pertumbuhan dan proses metabolisme dalam sel tubuh kita,
mulai dari rambut, kulit, tulang hingga sel darah membutuhkan Mineral dalam kesehariannya. Mineral
juga meningkat fungsi saraf dan membantu mengubah makanan menjadi energi.

Apa yang terjadi jika kita kekurangan mineral?

Kekurangan mineral dapat menyebabkan banyak proses metabolisme tubuh terganggu dan timbul
masalah kesehatan seperti osteoporosis, anemia, mudah lelah, kulit kering, rambut rontok hingga
masalah keseimbangan hormonal.

Berapa banyak mineral yang dibutuhkan tubuh per hari?

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
mineral mayor dan minor.

Mineral mayor umumnya merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah 100 mg per hari atau
lebih. Mineral mayor meliputi kalsium, kalium, fosfor, sulfur, dan magnesium.

17
Sedangkan Mineral minor atau sering disebut trace mineral merupakan mineral yang dibutuhkan
dalam jumlah kecil oleh tubuh. Beberapa mineral minor tersebut adalah zink, besi, mangan, tembaga,
boron, silikon, molibdenum, vanadium, kromium, selenium, dan iodin.

Mineral banyak didapatkan dari tanaman yang tumbuh dalam tanah seperti jahe, kunyit, wortel,
buah bit, kacang-kacangan, kacang mede, dan juga sayuran berwarna hijau gelap seperti kale.

SERAT TUMBUHAN

Serat tumbuhan atau disebut juga dengan Serat Makanan (dietary fiber) adalah bagian dari makanan
yang tidak dipecah oleh tubuh dan membantu untuk menjaga fungsi sistem pencernaan lebih baik.

Serat berguna untuk membantu penyerapan nutrisi di usus, menjaga aktifitas usus tetap optimal,
mengendalikan imunitas dan keseimbangan bakteri usus dan melindungi sel-sel tubuh sehingga
mencegah konstipasi, ambeien, penyakit hati dan kanker usus besar.

Bagaimana agar tidak kekurangan fiber?

Perbanyak konsumsi sayuran hijau seperti Bayam Horenzo, Kale, Parsley, Seledri, dan sayuran hijau lain.
Kamu juga bisa konsumsi jenis makanan tinggi karbohidrat dan protein yang juga mengandung tinggi
serat seperti gandum, sorghum, edamame, dan tempe.

AIR

65% berat tubuh itu terbuat dari air. Kandungan air dalam tubuh berkurang lewat pencernaan,
pernapasan, keringat, dan urin. Sangat penting untuk mengisi ulang kadar air dalam tubuh kita dengan
minum air mineral atau makan sayur buah yang memiliki kandungan air tinggi seperti timun, semangka,
dan jeruk.

Apa yang terjadi kalau kita kurang minum air?

Kekurangan air bisa menyebabkan gangguan dan kerusakan pada banyak sel dan organ seperti
otak, mata, darah, dan saluran pencernaan.

Ciri-cirinya bisa terlihat dari daya konsentrasi yang lemah, moody, mata kering, darah kental,
tekanan darah rendah, konstipasi, air kencing yang kuning, sakit batu ginjal, dan sakit ketika kencing.

Berapa banyak air yang diperlukan tubuh?

Biasanya, kita dianjurkan untuk minum 8 gelas per hari (2-3 liter). Tapi berlebihan juga tidak sehat.
Cara sederhana lainnya untuk melihat kecukupan minum air kita adalah dengan menjaga warna BAK
tetap kuning terang sepanjang hari.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 kesimpulan

 Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang berati sama dan stasis yang berati
mempertahankan keadaan.

 Faktor yang mempengaruhi homeostatis yaitu : Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme
multi sel atau cairan extrasel (CES), Untuk kelangsungan hidup sel, Memungkinkan organisme
beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah dan habitat yang lebih luas.
Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang stabil supaya
sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien. Memungkinkan kadar metabolisme diatur
secara efisien pada saat tertentu. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan
fungsinya dengan optimum

 Faktor yang mempengaruhi terdiri atas faktor eksternal meliputi usia, temperatur lingkungan,
makanan, obat-obatan dan stress. Faktor internal yaitu konsentrasi molekul-molekul nutrien,
konsentrasi O2 dan CO2, konsentrasi zat-zt sisa, PH, dan konsentrasi air, garam, dan elektrolit
lain.

 Mekanisme Homeostatis terdiri atas sistem umpang balik negatif dan sistem umpang balik
positif.

 Lapar adalah rasa keinginan terhadap makanan dan berhubungan dengan efek fisiologi lain,
seperti kontraksi rimis pada lambung sehingga dan rasa gelisah sehingga menuntut sehingga
menuntut ketersediaan makanan yang kuat. Sistem saraf berperan besar dalam fisiologi selera
makan. Ada banyak daerah pada otak yang merupakan pusat-pusat selera makan, serta saraf-
19
saraf tepi yang merupakan jarak untuk menyampaikan sinyal dari jaringan ke sistem saraf pusat
dan sebaliknya. Hipotalamus adalah pusat pengendali selera makan terbesar.

B. Saran

Dengan melalui makalah ini kami selaku penyusun mengharapkan khususnya semua mahasiswa dan
mahasiswi pendidikan biologi dan para pembaca sekalian dapat mengetahui serta memahami apa itu
homeostatis, fungsi homeostatis, faktor homeostatis dan mekanisme homeostatis.

20

Anda mungkin juga menyukai