derajat kramer
PENDAHULUAN
• Kata icterus (jaundice) berasal dari kata perancis ‘jaune’ yang berati kuning.
• Salah satu penyebab mortalitas pada bayi baru lahir adalah ensefalopati bilirubin (lebih dikenal sebagai icterus).
• Ikterus adalah perubahan warna menjadi kuning pada kulit, membrane mukosa dan sklera yang disebabkan peningkatan
produksi bilirubin di dalam darah. Keadaan ini menandakan adanya peningkatan produksi bilirubin atau eliminasi bilirubin
dari tubuh yang tidak efektif.
• Ikterus neonatorum merupakan fenomena biologis yang timbul akibat tingginya produksi dan rendahnya ekresi bilirubin
selama masa transisi pada neonates.
• Pada neonates produksi bilirubin 2-3 kali lebih tinggi dibanding orang dewasa normal. Hal ini dapat terjadi karena jumlah
eritosit pada neonates lebih banyak dan usianya lebih pendek.
• Ensefalopati bilirubin merupakan komplikasi icterus neonatorum yang paling berat.
• Selain memiliki angka mortalitas yang tinggi, juga dapat menyebabkan gejala sisa
berupa cerebral palsy, tuli nada tinggi, paralisis dan dysplasia dental yang sangat
mempengaruhi kualitas hidup.
• Banyak bayi baru lahir, terutama bayi kecil (dengan berat <2500g atau usia
gestasi <37minggu) mengalami icterus pada minggu pertama kehidupannya.
• Sebagian kecil memiliki penyebab seperti hemolisis, septikemi, penyakit
metabolic (icterus non-fisiologis).
Klasifikasi
icterus neonatorum dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Ikterus fisiologis b. Ikterus patologis
1. warna kuning akan timbul pada hari ke-2 1. Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan,
atau ke-3 dan tampak jelas pada hari ke 5-6 serum bilirubin total lebih dari 12mg/dl.
dan menghilang pada hari ke-10. 2. Peningkatan bilirubin 5mg/dl atau lebih dari
24jam.
2. Bayi tampak biasa, minum baik, berat
badan naik biasa. 3. Konsentrasi bilirubin serum melebihi 10mg/dl
pada bayi +- 37minggu (BBLR) dan 12,5mg/dl
3. Kadar bilirubin serum pada bayi cukup pada bayi cukup bulan.
bulan tidak lebih dari 12mg/dl dan pada
BBLR 10mg/dl dan akan hilang pada hari 4. Ikterus yang disertai proses hemolisis
(inkompatibilitas darah, defisiensi enzim
ke-14. glukosa-6-fosfat dehydrogenase (G6PD), dan
sepsis)
Etiologi
pada dasarnya warna kekuningan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal, antara lain:
1. Munir, Miftahul. 2012. Hubungan antara Bayi Prematur dengan Kejadian Ikterus Neonatorum di Ruang Perinatologi RSUD dr. Koesma
Tuban Tahun 2009. http://www.kopertis7.go.id/uploadmateri_p edoman/Kesehatan_Vol_4_No_1_Juni_201 2.pdf
2. Schwatz, M.W. 2005. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta. EGC.
3. Hidayat, Aziz. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta. Salemba Medika.
4. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta. EGC.
5. Hasan, R. 2007. Buku kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak . Jakarta. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI.
6. Behrman, K.A. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Jakarta: EGC.
7. Saifuddin, A.B. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
8. Khosim MS. 2004. Buku panduan manajemen masalah bayi baru lahir untuk dokter, bidan dan perawat di rumah sakit. Jakarta. IDAI.
9. Anang. Terapi Bayi Kuning. http://suaramerdeka.com/. 13 Juni 2008