LO 5 – Pemeriksaan Penunjang
Kolesistitis
LO 4 – Manifestasi Klinis
A. Kolesistitis Akut : peradangan kantong empedu yang terjadi secara mendadak
1) Kolik perut di sebelah kanan atas epigastrium
- Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau scapula kanan dan dapat
berlangsung sampai 60 menit tanpa reda
2) Teraba masa kandung empedu, nyeri tekan, disertai tanda-tanda peritonitis local
(tanda Murphy)
3) Ikterus
- Dijumpai pada 20% kasus
- Umumnya derajat ringan (bilirubin <4,0 mg/dl)
- Apabila konsentrasi bilirubin tinggi, perlu dipikirkan adanya batu di saluran
empedu ekstra hepatic
- Warna kuning bisa muncul pada kulit atau bagian putih mata penderita
kolesistitis akut
- Selain itu, warna urine penderita juga bisa lebih gelap, sementara warna
tinjanya justru pucat keabu-abuan sepeti dempul.
4) Demam
- Demam sering disertai menggigil.
- Terjadi bila kantung empedu telah mengalami infeksi.
- Terjadi jika saluran utama yang membawa empedu ke usus terhambat batu.
B. Kolesistitis Kronik
Kolesistitis kronis adalah peradangan kantong empedu jangka panjang.
Gejala sangat minimal dan tidak menonjol
1) Rasa penuh di epigastrium dan nausea
- Khususnya setelah makan makanan berlemak tinggi, yang kadang-kadang hilang
setelah bersendawa
2) Ikterus
- Warna kuning bisa muncul pada kulit atau bagian putih mata penderita
kolesistitis
- Selain itu, warna urine penderita juga bisa lebih gelap, sementara warna
tinjanya justru pucat keabu-abuan sepeti dempul.
3) Kolik berulang
4) Nyeri lokal di daerah kandung empedu
5) Tanda Murphy positif
Pankreatitis
LO 3 – Patofisiologi dan Patogenesis
- Timbulnya penyakit ini didasarkan pada aktivasi enzim di dalam pancreas yang
kemudian mengakibatkan autodigesti organ
- Dimana faktor etiologiknya disebabkan oleh penyakit bilier dan alkoholisme
- Adapun mekanisme yang memulai aktifasi enzim adalah refluks isi duodenum,
refluks cairan empedu, aktivasi sistem komplemen, stimulasi, dan sekresi enzim
yang berlebihan
- Dalam keadaan normal pancreas terlindungi dari efek enzimatik enzim
digestifnya sendiri
- Enzim proteolitik (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, elastase) dan
fosfolipase A termasuk dalam kelompok ini
- Enzim digestif yang lain seperti amilase dan lipase disintesis dalam bentuk
inaktif dan disimpan dalam butir zymogen sehingga terisolasi oleh membrane
fosfolipud di dalam sel asini
- Dalam proses aktifasi enzim di dalam pancreas, peran penting terletak pada
tripsin yang mengaktifasi semua zymogen pancreas yang terlihat dalam proses
autodigesti
- Hanya lipase yang aktif yang tidak tergantung pada tripsin
- Aktifasi zymogen secara normal dimulai oleh enterokinase di duodenum
- Ini mengakibatkan terjadinya aktivasi tripsin yang kemudian mengaktivasi
zymogen lain
- Jadi diduga bahwa aktivasi dini trypsinogen menjadi tripsin adalah pemicu bagi
kaskade enzim dan autodigesti pancreas
- Isi duodenum yang campuran enzim pancreas yang aktif, asam empedu,
lisolesitin, dan lemak yang telah mengalami emulsifikasi juga mampu
menginduksi pakreatitis
Sirosis Hepatis
Etiologi
- Penyebab pasti dari sirosis hati sampai sekarang belum jelas, tetapi sering
disebutkan antara lain :
a. Faktor Kekurangan Nutrisi
Faktor gangguan nutrisi memegang penting untuk timbulnya sirosis
hati seperti kekurangan protein hewani
b. Hepatitis Virus
Hepatitis virus terutama tipe B sering disebut sebagai salah satu
penyebab sirosis hati
Secara klinik telah dikenal bahwa hepatitis virus B lebih mempunyai
kecenderungan untuk menetap dan memberi gejala sisa serta
menunjukan perjalanan yang kronis, bila dibandingkan dengan
hepatitis virus A.
c. Zat Hepatotoksik
Beberapa obat-obatan dan bahan kimia dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan pada sel hati secara akut dan kronis.
Kerusakan hati akut akan berakibat nekrosis atau degenerasi lemak,
sedangkan kerusakan kronis akan berupa sirosis hati.
Zat hepatotoksik yang sering disebut-sebut ialah alkohol.
d. Penyakit Wilson
Suatu penyakit yang jarang ditemukan , biasanya terdapat pada
orangorang muda dengan ditandai sirosis hati, degenerasi basal
ganglia dari otak, dan terdapatnya cincin pada kornea yang
berwarna coklat kehijauan disebut Kayser Fleischer Ring.
Penyakit ini diduga disebabkan defesiensi bawaan dari
seruloplasmin.
e. Hemokromatosis (penumpukan besi dalam tubuh)
Faktor Risiko
- Risiko seseorang untuk terkena sirosis meningkat karena beberapa faktor,
seperti
a. Konsumsi alkohol yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama
b. Terlalu sering begadang dan kurang tidur
c. Beberapa jenis makanan juga dapat meningkatkan faktor risiko tersebut,
seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, makanan manis,
camilan yang tidak sehat yang mengandung banyak pengawet.
o Jenis-jenis makanan tersebut berbahaya untuk liver atau hati jika terlalu
banyak dikonsumsi.
d. Obesitas dan diabetes
e. Lemak tinggi dalam darah