Liputan6.com
06 Nov 2019, 14:25 WIB
21
BACA JUGA
Dalam kondisi normal, seharusnya cairan otak atau cerebrospinal fluid mengalir
di beberapa rongga di otak bayi hingga keluar menuju tengkorak dan tulang
belakang. Kemudian cairan tersebut dibuang melalui aliran darah.
Mengutip dari Jambi Medical Journal “Jurnal Kedokteran dan Kesehatan”, kasus
hidrosefalus merupakan salah satu masalah di sistem bedah saraf yang sering
ditemui, yaitu sekitar 40%-50%. Penyebabnya pada anak secara umum dapat
dibagi menjadi dua, prenatal dan postnatal masa hamil. Berikut beberapa
penyebab hidrosefalus pada bayi dalam kandungan yang Liputan6.com
rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/11/2019).
2 dari 6 halaman
Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam
Kandungan
Itulah mengapa banyak produk susu ibu hamil yang iklannya dengan
menggadang-gadang kata “asam folat”. Karena ia dipercaya memiliki peran
penting dalam fase pembentukan sistem saraf pusat, serta mencegah terjadinya
kecacatan pada bayi.
3 dari 6 halaman
Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam
Kandungan
Gejala dan Penyebab Anak Terserang Virus Rubella
3. Virus rubella
4. Cacat
Hidrosefalus juga bisa disebabkan karena adanya cacat bawaan di mana tulang
belakang bayi tidak dapat menutup sempurna selama dalam kandungan,
sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi cairan otak yang tidak seimbang.
4 dari 6 halaman
Kondisi ini termasuk penyebab paling jarang dari kasus hidrosefalus, sehingga
tidak banyak terulas. Keadaan ini disebabkan adanya tumor pleksus koroid,
namun ada pula yang terjadi karena hipervitaminosis vitamin A.
7. Kelainan Saraf
Saat ini ada banyak metode canggih USG untuk mendeteksi perkembangan
janin dalam kandungan dengan lebih akurat. Sehingga mampu mencegah
terjadinya kelainan hidrosefalus atau kemungkinan penyakit lain pada bayi.
5 dari 6 halaman
- Mudah mengantuk
- Muntah