Anda di halaman 1dari 7

7 Penyebab Hidrosefalus pada Bayi

dalam Kandungan yang Perlu


Diketahui

Liputan6.com
06 Nov 2019, 14:25 WIB




21

Ilustrasi Bayi Kembar (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa penyebab hidrosefalus pada bayi dalam


kandungan yang masih jarang diketahui. Hidrosefalus adalah gangguan yang
terjadi akibat kelebihan cairan serebrospinal pada sistem saraf pusat. Sehingga
muncul ketidakseimbangan antara produksi dan penyerapan cairan dalam otak.
Karena cairannya terlalu banyak, muncul lah tekanan di kepala yang meningkat.

Hidrosefalus sudah dikenal sejak abad ke-5 SM, Hippocrates


menggambarkannya sebagai presentasi klinis karena akumulasi air di
intracranial, walaupun masih kurang pemahamannya. Kemudian pada abad ke-
17, Willis menjelaskan mengenai plexus choroid mensekresikan cairan
cerebrospinal. Hingga berkembang pada pertengahan abad ke-20, di mana
fisiologi dan patologi cairan cerebrospinal dapat dijelaskan dengan baik,
mengutip dari Dr. Achmad Adam, dr., M.Sc., SpBS Universitas Padjajaran.

BACA JUGA

 Hidrosefalus, Kepala Membesar Akibat Cairan


 Haru Biru Operasi Perbaikan Tengkorak Bocah Hidrosefalus
 Menderita Hidrosefalus, Bayi 10 Bulan di Nganjuk Butuh Uluran Tangan

Penumpukan cairan sebrospinal tersebut harus segera ditangani, karena apabila


diabaikan sudah pasti mengekibatkan kerusakan otak, keterbatasan mental dan
fisik anak, bahkan mampu berujung kematian. Pada bayi dan anak-anak, kondisi
hidrosefalus membuat lingkar kepala mereka membesar. Untuk itu perlu
diketahui penyebab hidrosefalus pada bayi dalam kandungan. Berbeda dengan
kasus orang dewasa, yang pastinya menimbulkan sakit kepala hebat.

Dalam kondisi normal, seharusnya cairan otak atau cerebrospinal fluid mengalir
di beberapa rongga di otak bayi hingga keluar menuju tengkorak dan tulang
belakang. Kemudian cairan tersebut dibuang melalui aliran darah.

Mengutip dari Jambi Medical Journal “Jurnal Kedokteran dan Kesehatan”, kasus
hidrosefalus merupakan salah satu masalah di sistem bedah saraf yang sering
ditemui, yaitu sekitar 40%-50%. Penyebabnya pada anak secara umum dapat
dibagi menjadi dua, prenatal dan postnatal masa hamil. Berikut beberapa
penyebab hidrosefalus pada bayi dalam kandungan yang Liputan6.com
rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/11/2019).

2 dari 6 halaman
Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam
Kandungan

Ilustrasi bayi menangis./Copyright shutterstock.com/g/chomnancoffee


1. Kelainan bawaan

Hidrosefalus biasanya terjadi karena kelainan bawaan yang disebabkan oleh


infeksi toksoplasmosis di dalam kandungan. Infeksi ini mampu menembus janin,
mengakibatkan peradangan otak, serta menginfeksi jaringan saraf otak.

2. Kekurangan Asam Folat

Itulah mengapa banyak produk susu ibu hamil yang iklannya dengan
menggadang-gadang kata “asam folat”. Karena ia dipercaya memiliki peran
penting dalam fase pembentukan sistem saraf pusat, serta mencegah terjadinya
kecacatan pada bayi.

3 dari 6 halaman
Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam
Kandungan
Gejala dan Penyebab Anak Terserang Virus Rubella
3. Virus rubella

Adanya infeksi tertentu selama masa kehamilan yang mampu memicu


peradangan pada otak janin, seperti rubella (campak Jerman) atau sifilis.

4. Cacat

Hidrosefalus juga bisa disebabkan karena adanya cacat bawaan di mana tulang
belakang bayi tidak dapat menutup sempurna selama dalam kandungan,
sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi cairan otak yang tidak seimbang.

4 dari 6 halaman

Penyebab Hidrosefalus pada Bayi dalam


Kandungan
Penyakit kejiwaan ini disebabkan karena adanya kelainan otak (Sumber foto: medicalherald.com)
5. Genetik

Adakalanya kelainan cacat bawaan seperti turunan gen menjadi penyebab


hidrosefalus pada bayi dalam kandungan. Lakukanlah pemeriksaan teratur guna
mendeteksi sejak awal, serta mampu mengatasi dengan cepat.

6. Produksi likuor berlebihan

Kondisi ini termasuk penyebab paling jarang dari kasus hidrosefalus, sehingga
tidak banyak terulas. Keadaan ini disebabkan adanya tumor pleksus koroid,
namun ada pula yang terjadi karena hipervitaminosis vitamin A.

7. Kelainan Saraf

Penyebab lain hidrosefalus dapat berupa aliran cairan serebrospinal yang


terhambat pada system saraf. Hal ini dapat terjadi tanpa sepengetahuan dan
tidak disadari oleh sang ibu selama proses kehamilan.

Saat ini ada banyak metode canggih USG untuk mendeteksi perkembangan
janin dalam kandungan dengan lebih akurat. Sehingga mampu mencegah
terjadinya kelainan hidrosefalus atau kemungkinan penyakit lain pada bayi.
5 dari 6 halaman

Gejala Umum Hidrosefalus

Ilustrasi bayi dan tali pusarnya. (Sumber Flickr/lunar caustic)


Hidrosefalus pada bayi tentunya ditandai dengan cepat membesarnya lingkar
kepala, kemudian muncul benjolan yang lunak di ubun-ubun kepala. Beberapa
gejala lain yang dapat dialami bayi ialah:

- Bayi lebih rewel daripada biasanya

- Mudah mengantuk

- Tidak mau menyusu

- Muntah

- Pola makan yang buruk


- Pertumbuhan terhambat

Anda mungkin juga menyukai