otak. Pada keadaan normal, terdapat cairan otak yang mengisi ruangan-ruangan
(ventrikel) di dalam otak dalam jumlah tertentu. Namun, pada hidrosefalus, jumlah
cairan otak tersebut berlebihan, sehingga menimbulkan penekanan sel-sel otak dan
gangguan saraf. Beberapa jenis hidrosefalus, antara lain
Beberapa gejala hidrosefalus kongenital yang terjadi saat bayi baru lahir, antara lain:
Hidrosefalus kongenital, yaitu kelainan bawaan yang terjadi akibat gangguan di dalam
kandungan ibu saat hamil, seperti infeksi toksoplasma, kekurangan asam folat, atau
penyebab lainnya.
Hidrosefalus yang didapat (acquired hydrocephalus), yaitu terjadi karena gangguan di
dalam otak, misalnya stroke, infeksi atau radang selaput otak, atau tumor otak. Kemudian,
kondisi tersebut menyebabkan sirkulasi cairan otak terhambat, sehingga terjadi penumpukan
cairan otak.
Gejala hidrosefalus kongenital (55% dari seluruh hidrosefalus) yang terjadi saat bayi baru lahir, antara
lain:
Kepala bayi terlihat lebih besar, juga bertambah besar jika dibandingkan dengan anak
seusianya.
Kulit kepala bayi tipis dan pembuluh darah kebiruan dapat terlihat dengan jelas.
Bayi terlihat mengantuk terus atau kurang responsif terhadap lingkungan sekitarnya.
Kaki dan tangan berkontraksi terus, sehingga terlihat kaku dan sulit digerakkan.
Bayi mengalami keterlambatan perkembangan, misalnya umur 6 bulan belum bisa tengkurap,
atau umur 9 bulan belum bisa duduk.
Napas tidak teratur.
Mengalami kejang berulang.
USG kehamilan dapat mendeteksi pembesaran dari kepala dan penumpukan cairan otak
pada janin saat kehamilan
CT Scan kepala
MRI Kepala
Pengobatan dalam menangani hidrosefalus adalah dengan melakukan tindakan operasi, yang
bertujuan untuk mengalirkan kelebihan cairan serebrospinal yang menumpuk di dalam otak.
Beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk menangani hidrosefalus, antara lain:
Operasi pemasangan selang otak (shunt). Shunt merupakan alat khusus berbentuk selang
yang dipasangkan oleh ahli bedah saraf ke dalam kepala guna mengalirkan cairan otak ke
bagian tubuh lain dan diserap oleh pembuluh darah. Bagian tubuh yang paling sering dipilih
sebagai rute aliran cairan serebrospinal ini adalah rongga perut. Shunt akan dilengkapi
dengan katup yang berfungsi mengendalikan aliran cairan, sehingga keberadaan
serebrospinal di dalam otak tidak surut terlalu cepat. Selain dialirkan ke rongga perut, selang
juga bisa dialirkan ke jantung.
Operasi endoscopic third ventriculostomy (ETV). Pada prosedur ini, cairan
serebrospinal dialirkan dengan cara menciptakan saluran baru untuk membantu penyerapan
di permukaan otak. Prosedur ini sering diterapkan pada kasus hidrosefalus yang dipicu oleh
penyumbatan ventrikel otak. ETV bertujuan agar cairan otak dapat tersebar merata di seluruh
bagian otak dan tidak menumpuk di satu lokasi tertentu.
Pencegahan Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan kondisi yang sulit dicegah. Namun, risiko hidrosefalus dapat dihindari
dengan beberapa langkah berikut:
Sumber: