Hidrosefalus adalah masalah berisiko tinggi. Prosedur ini sangat khusus dan hanya boleh
dilakukan oleh tenaga yang berpengalaman dalam menangani teknik-teknik paling mutakhir. Untuk ini
dibutuhkan konsultasi dengan perinatology yang mengkhususkan diri dalam bidang kehamilan berisiko
tinggi.
Pada hidrosefalus terdapat kebanyakan cairan otak didalam otak sehingga kepala (tengkorak)
membesar. Hidrosefalus sering disertai cacat bawaan lahir seperti spina bifida. Hidrosefalus sering pula
menimbulkan distosia bahkan rupture uteri dan anak lahir dalam letak sungsang karena kepala terlalu
besar untuk masuk ke pintu atas panggul.
Pembagian Hidrosefalus
Terdapat dua klasifikasi hidrosefalus, yang pertama berdasarkan sumbatannya dan yang kedua
berdasarkan perolehannya.
Berdasarkan sumbatannya.
1. Hidrosefalus obstruktif. Tekanan CSS yang meningkat disebabkan adanya obstruksi pada salah
satu tempat pembentukan CSS, antara lain pada pleksus koroidalis dan keluarnya ventrikel IV
melalui foramen luscka dan magendi.
2. Hidrosefalus komunikan KS. Adanya peningkatan tekanan intrakranial tanpa disertai adanya
penyumbatan pada salah satu tempat pembentukan CSS.
Berdasarkan perolehannya.
1. Hidrosefalus kongenital. Hidrosefalus ini sudah diderita sejak lahir (sejak dalam kandungan). Ini
berarti pada saat lahir,otak terbentuk kecil atau pertumbuhan otak terganggu akibat terdesak oleh
banyaknya cairan dalam kepala dan tingginya tekanan intrakranial. Hidrosefalus kongenital, di
antaranya disebabkan oleh hal-hal berikut.
a. Stenosis akuaduktus sylvii,merupakan penyebab terbanyak pada bayi dan anak. Gejalanya
akan terlihat sejak lahir dan dengan progresif atau dengan cepat berkembang pada bulan-
bulan pertama setelah lahir.
2. Hidrosefalus didapat. Pada hidrosefalus jenis ini, terjadi pertumbuhan otak yang sudah sempurna
dan kemudian terjadi gangguan oleh karena adanya tekanan intrakranial yang tinggi. Kelainan ini
biasanya terjadi pada bayi dan anak yang penyebabnya antara lain sebagai berikut.
b. Neoplasma,disebabkan karena adanya obstruksi mekanis pada saluran aliran CSS. Pada
anak yang terbanyak,menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau akuaduktus sylvii bagian
terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari serebelum,penyumbatan bagian depan
ventrikel III disebabkan kraniofaringioma.
Etiologi
Gangguan aliran cairan yang menyebabkan cairan tersebut bertambah banyak yang selanjutnya
akan menekan jaringan otak di sekitarnya, khususnya pusat-pusat syaraf yang vital. Menurut
lembaga Nasional Instutite of Neurological Disorders and Stroke ( NINDS), gangguan aliran cairan otak
ada tiga jenis,yaitu:
Contoh: tumor otak yang terdapat di dalam ventrikel akan menyumbat aliran cairan otak.
2. Aliran cairan otak tidak tersumbat, tetapi sebaliknya cairan itu diproduksi berlebihan, akibatnya
cairan otak bertambah banyak.
3. Cairan otak yang mengalir jumlahnya normal dan tidak ada sumbatan,tetapi ada gangguan dalam
proses penyerapan cairan ke pembuluh darah balik, sehingga otomatis jumlah cairan akan
meningkat pula.
Misalnya: bila ada cairan nanah ( meningitis atau infeksi selaput otak) atau darah (akibat trauma)
di sekitar tempat penyerapan.
Penyebab:
Penyebab utama terjadinya hidrosefalus adalah penyumbatan aliran cairan serebrospinal (CSS) pada
salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem ventrikel dan tempat absorbsi dalam
ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan tersebut maka terjadilah dilatasi ruangan CSS di atasnya.
Adapun penyebab dari penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada neonatus dan bayi adalah
sebagai berikut:
Stenosisakuaduktus sylvii.
Sindrom Dandy-walker.
Diagnosis
Diagnosis dini sangat penting karena hidrosefalus telah dikenal bahwa terapinya sederhana
sekali. Sebaliknya, jika tidak dikenal merupakan malapetaka karena akan terjadi rupture uteri.
Memang hidrosefalus merupakan salah satu penyebab penting rupture uteri. Rupture uteri dapat
terjadi pada pembukaan yang belum lengkap bahkan dalam kehamilan. Jika tulang-tulang tengkorak tipis
,kadang-kadang tengkorak dapat ditekan kedalam yang menimbulkan perasaan seperti waktu menekan
bola pingpong (tanda bola pingpong atau tanda perkamen).
Karena kepala besar, badan anak terdesak ke atas dan bunyi jantung anak terdengar pada
tempat yang lebih tinggi dari biasa.
Jika pembukaan sudah cukup besar, dapat teraba fontanel dan sutura yang lebar, sedangkan
tulang tengkorak tipis mudah tertekan ke dalam oleh jari kita. Kadang-kadang menyerupai ketuban.
Pada foto rontgen tampak kepala yang besar dank arena tulang-tulang tengkorak tipis, garis
batas tengkorak sangat tipis, dan kurang jelas.
Pada letak sungsang diagnosis jauh lebih sulit dan sering baru diketahui jika badan anak sudah
lahir, serta kepala tidak dapat dilahirkan apalagi kalau ada spina bifida. Pada saat ini, di atas simfisis
teraba tumor yang besar.
Pada letak sungsang lebih jarang terjadi rupture uteri. Penilaian foto rontgen tidak boleh
berdasarkan besar kepalanya saja, tetapi juga pada:
1. Bentuk kepala pada hidrosefalus lebih bundar dan pada tengkorak normal agak lonjong
2. Perbandingan antara bagian tengkorak dan bagian muka pada hidrosefalus yang relative lebih
kecil
3. Tebalnya tulang tengkorak yang hanya memberikan bayangan yang tipis pada hidrosefalus
1. Kepala tetap tinggi walaupun panggul baik dan his kuat dalam persalinan
2. Kepala tetap dapat digoyangkan dan sutura sangat lebar pada perabaan akhir kehamilan
primipara.
Penanganan
Dahulu, tidak dilakukan apapun sampai bayi lahir. Sekarang ini, pada beberapa keadaan,
terapi intrauterine sewaktu janin masih dalam Rahim dapat dilakukan. Meskipun manfaat
tindakan ini hanya terbatas untuk kasus-kasus tertentu, tetapi penting pada masalah khusus.
Ada dua cara mengobati hidrosefalus pada bayi yang masih dalam Rahim. Pada salah
satu metode, sebuah jarum disisipkan melalui perut anda menuju ke daerah otak bayi, tempat
berkumpulnya cairan. Sebagian cairan disedot keluar untuk mencegah akumulasi cairan lebih
jauh, yang menyebabkan otak tertekan. Pada metode yang lain, sebuah selang plastic kecil
dipasang pada daerah cairan di otak bayi. Selang ini dibiarkan agar dapat terus mengeluarkan
cairan dari otak bayi.
Daftar Pustaka
Sastrawinata, S., dkk. (2006). Obstetri patologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Juwono, L. (1997). Kehamilan: apa yang hadapi minggu per mingggu. Jakarta: penerbit ARCAN.
Leveno et al, K.J. (2004). Obsteri Williams: panduan ringkas, ed 21. Jakarta: penerbit buku
kedokteran EGC.
Sudarti. (2010). Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi Dan Anak Balita. Yogyakarta:Numed
Nanny Lia Dewi, Vivian. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta:Salemba
Medika.