1. Definisi
CSS yang secara aktif dan berlebihan pada satu atau lebih ventrikel
ventrikel otak.
CSS yang secara aktif dan berlebihan pada satu atau lebih ventrikel
2. Klasifikasi
a. Obstruktif (non-communicating)
a. Bawaan (congenital)
uterin.
b. Diperoleh (acquired)
urin.
3. Etiologi
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan
a. Kelainan bawaan
fossa posterior.
4) Kista arachnoid
b. Infeksi
1) CMV (Cytomegalovirus)
demam kelenjar.
2) Campak Jerman(rubella)
3) Mumps
oleh bakteriTreponemapallidum.
4) Toksoplasmosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit bersel-
c. Neoplasma
d. Perdarahan
sendiri.
4. Manifestasi klinis
1) Mata juling
2) Sakit kepala
3) Lekas marah
4) Lesu
7) Melihat kembar
8) Ataksia
2) Pupil edema
3) Strabismus
6) Gangguan respirasi
7) Kejang
8) Letargi
9) Muntah
11) Lesu
12) Apatis
13) Kebingungan
15) Kebutaan
a. Bayi
tahun.
permukaan tengkorak.
3) Vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat
bayi menangis
6) Lemah
8) Perubahan kesadaran
9) Opishtotonus
muntah
b) Gelisah
1) Nyeri kepala
2) Muntah
berumur 10 tahun
6) Strabismus
7) Perubahan pupil
5. Patofisiologi
hidrosefalus, yaitu:
hidrosefalus
Chiari.
pseudotumor serebri.
6. Pemeriksaan penunjang
b. Transimulasi
lebar halo dari tepi sinar akan terlihat lebih lebar 1-2 cm.
c. Lingkaran kepala
kisi pada chart (jarak antara dua garis kisi 1 cm) dalam kurun
waktu 2-4 minggu. Pada anak yang besar lingkaran kepala dapat
d. Ventrikulografi
telah ditinggalkan.
e. Ultrasonografi
f. CT Scan kepala
Pada hidrosefalus obstruktif CT Scan sering menunjukkan
terjadi di atas ventrikel lebih besar dari occipital horns pada anak
7. Penatalaksanaan
a. Keperawatan
yakni :
a) Drainase ventrikule-peritoneal.
b) Drainase Lombo-Peritoneal.
c) Drainase ventrikulo-Pleural.
d) Drainase ventrikule-Uretrostomi.
atau pintasan jenis silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus.
1) Eksternal
2) Internal
magna(Thor-Kjeldsen).
H2O.
e) Ventriculo-Peritneal Shunt.
8. Komplikasi
2) Kerusakan otak
3) Penurunan IQ
5) Infeksi
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Kesehatan
d. Riwayat Berkembang
e. Pengkajian Psikososiospritual
pada klien dan orang tua, yaitu timbul seperti ketakutan akan
f. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
tanda-tanda vital.
2) B1 (breathing)
3) B2 (blood)
4) B3 (brain)
5) B4 (bleader)
neurologis luas.
6) B5 (bowel)
makan menurun, serta mual dan muntah pada fase akut. Mual
sampai muntah akibat peningkatan produksi asam lambung
7) B6 (bone)
1) Status mental.
panjang.
a) Saraf I (Olfaktori)
bilateral.
b) Saraf II (Optikus)
d) Saraf V (Trigeminius)
e) Saraf VII(facialis)
pendengaran.
membuka mulut.
h) Saraf XI (Aksesorius)
1) Tonus otot
2) Kekuatan otot
j. Pengkajian Refleks.
refleks patologis, pada fase akut refleks fisiologis sisi yang lumpuh
2. Diagnosa Keperawatan
metabolisme
3. Intervensi
Tujuan NOC
Intervensi NIC
1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
asupan makan
Tujuan NOC
Intervensi NIC
Tujuan NIC
Intervensi NOC
anak (hidrosefalus)
Tujuan NIC
cemas
cemas
Intervensi NOC
1) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
prosedur
kecemasan
persepsi
Tujuan NIC
Intervensi NOC
Tujuan NIC
Intervensi NOC
1) Batasi pengunjung
4. Implementasi
Setelah rencana tindakan keperawatan di susun maka untuk
5. Evaluasi
dimodifikasi.