PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hydrocephalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang
berlebihan pada satu atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid.
Hydrocephalus adalah kesatuan klinik yang dibedakan oleh tiga faktor yaitu
peninggian tekanan intraventrikuler, penambahan volume CSS, dan dilatasi
rongga CS.
Secara klinis peninggian tekanan intraventrikuler, volume CSS, dan
ukuran ventrikel menimbulkan kelainan berikut: pembesaran kepala,
penonjolan fontanel,separasi sutura, tanda MacEwen positif, fenomena setting
sun, scalp yang mengkilap, dilatasi vena scalp, strabismus konvergen atau
divergen, tangis yang high pitched, postur opistotonik, dan kegagalan untuk
berkembang.
Pada kebanyakan hidrosefalus dini atau ringan, hanya perubahan
ringan pada sutura, fontanel, scalp, dan gerak bola mata yang dijumpai. Pada
hydrocephalus yang berkembang lambat, gejala mungkin tidak tampil hingga
pasien mulai berjalan, dimanakeadaan ini dibuktikan dengan langkah berdasar,
lebar para paresis, hemianopia bitemporal, dan retardasi mental.Insiden
hydrocephalus
antara
0,2-
setiap
1000
kelahiran.
Insiden
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Hydrocephalus
Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan
bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial
yang meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya
CSS.
Hydrocephalus
Kongenital
umumnya
terjadi
sekunder
akibat
a. CMV (Cytomegalovirus)
Merupakan virus yang menginfeksi lebih dari 50% orang dewasa
Amerika pada saat mereka berusia 40 tahun. Juga dikenal sebagai virus
yang paling sering ditularkan ke anak sebelum kelahiran. Virus ini
bertanggung jawab untuk demam kelenjar.
b. Campak Jerman (rubella)
Merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus
rubella. Virus ditularkan dari orang ke orang melalui udara yang
ditularkan ketika orang terinfeksi batuk atau bersin, virus juga dapat
ditemukan dalam air seni, kotoran dan pada kulit. Ciri gejala dari
beberapa rubella merupakan suhu tubuh tinggi dan ruam merah muda.
c. Mumps
Merupakan sebuah virus (jangka pendek) infeksi akut di mana
kelenjar ludah, terutama kelenjar parotis (yang terbesar dari tiga kelenjar
ludah utama) membengkak.
d. Sifilis
Merupakan PMS (Penyakit Menular Seksual) yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum.
e. Toksoplasmosis
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit bersel tunggal
yaitu Toxoplasma gondii.
3. Neoplasma
Hydrocephalus oleh obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap
tempat aliran CSS. Pengobatan dalam hal ini ditujukan kepada penyebabnya
dan apabila tumor tidak mungkin dioperasi, maka dapat dilakukan tindakan
paliatif dengan mengalirkan CSS melalui saluran buatan atau pirau. Pada
anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel IV atau
akuaduktus sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang berasal dari
serebelum, sedangkan penyumbatan bagian depan ventrikel III biasanya
disebabkan suatu kraniofaringioma.
4.Perdarahan
Telah banyak dibuktikan bahwa perdarahan sebelum dan sesudah lahir
dalam otak, dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah
basal otak, selain penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu
sendiri. Meskipun banyak ditemukan pada bayi dan anak, sebenarnya
hydrocephalus juga bisa terjadi pada dewasa. Hanya saja, pada bayi gejala
klinisnya tampak lebih jelas, sehingga lebih mudah dideteksi dan didiagnosis.
Hal ini dikarenakan pada bayi ubun-ubunnya masih terbuka, sehingga adanya
penumpukan cairan otak dapat dikompensasi dengan melebarnya tulangtulang tengkorak. Terlihat pembesarandiameter kepala yang makin lama
makin membesar seiring bertambahnya tumpukan CSS. Sedangkan pada
orang dewasa, tulang tengkorak tidak lagi mampu melebar. Akibatnya
berapapun banyaknya CSS yang tertumpuk, tidak akan mampu menambah
besar diameter kepala.
D. Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Berikut ini adalah hal hal yang mempengaruhi terjadinya hydrocephalus:
a. Lahir premature. Bayi yang lahir prematur memiliki risiko yang lebih tinggi
perdarahan intraventricular (perdarahan dalam ventrikel otak), yang dapat
menyebabkan hydrocephalus.
b. Masalah selama kehamilan infeksi pada rahim selama kehamilan dapat
meningkatkan risiko hydrocephalus pada bayi berkembang. Akibat infeksi
dapat timbul perlekatan meningen. secara patologis terlihat penebalan
jaringan piameter dan arakhnoid sekitar sisterna basalis dan daerah lain,
penyebab infeksi adalah toksoplasmosis.
c. Masalah dengan perkembangan janin seperti penutupan yang tidak lengkap
dari kolom tulang belakang. Beberapa cacat bawaan mungkin tidak
terdeteksi saat lahir, tetapi peningkatan risiko hydrocephalus akan tampak
saat usia bayi lebih tua (masih masa anak - anak).
d. Lesi dan tumor sumsum tulang belakang atau otak. Pada anak yang
menyebabkan penyumbatan ventrikel IV / akuaduktus sylvii bagian terakhir
Gambaran Klinis
a. Hydrocephalus yang manifes (overt hydrocephalus) merupakan
hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda tanda klinis yang khas.
b. Hydrocephalus yang tersembunyi (occult hydrocephalus) merupakan
hydrocephalus dengan ukuran kepala yang normal.
2. Waktu pembentukan
a. Hydrocephalus Kongenital merupakan hydrocephalus yang terjadi pada
neonatus atau yang berkembang selama intrauterine.
b. Hydrocephalus Infantil merupakan hydrocephalus yang terjadi karena
cedera kepala selama proses kelahiran.
c. Hydrocephalus Akuisita merupakan hydrocephalus yang terjadi selama
masa neonatus atau disebabkan oleh faktor faktor lain setelah masa
neonatus.
F. Proses terbentuknya
a. Hydrocephalus Akut adalah hydrocephalus yang terjadi secara mendadak
sebagai akibat obstruksi atau gangguan absorbsi CSS.
b. Hydrocephalus Kronik adalah hydrocephalus yang terjadi setelah aliran
serebrospinal mengalami obstruksi beberapa minggu atau bulan atau tahun.
c. Hydrocephalus Subakut adalah hydrocephalus yang terjadi diantara waktu
hydrocephalus akut dan kronik
mengurangi
risiko
memiliki
bayi
prematur,
yang
dan
melakukan
pengulangan
vaksinasi
yang
direkomendasikan.
c.
Meningitis
merupakan
salah
satu
penyebab
terjadinya
10
11
Terapi Medikamentosa
Hydrocephalus dengan progresivitas rendah dan tanpa
Operasi
Operasi berupa upaya menghubungkan ventrikulus otak
(shunting)
memerlukan
pemantauan
yang
akuaduktus
menggunakan
tabung
plastik
yang
12
Tindakan ini dilakukan pada periode pasca operasi. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya komplikasi shunt seperti infeksi, kegagalan mekanis, dan
kegagalan fungsional yang disebabkan oleh jumlah aliran yang tidak adekuat.
Infeksi pada shunt meningkatkan resiko akan kerusakan intelektual,
lokulasi ventrikel dan bahkan kematian. Kegagalan mekanis mencakup
komplikasi.Komplikasi seperti: oklusi aliran di dalam shunt (proksimal,
katup atau bagian distal), diskoneksi atau putusnya shunt, migrasi dari tempat
semula, tempat pemasangan yang tidak tepat. Kegagalan fungsional dapat
berupa drainase yang berlebihan atau malah kurang lancarnya drainase.
Drainase yang terlalu banyak dapat menimbulkan komplikasi lanjut seperti
terjadinya efusi subdural, kraniosinostosis, lokulasi ventrikel, hipotensi
ortostatik
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Problem
Sirkulasi ventrikular
B. ETIOLOGI
1.
2.
3.
Neoplasma
4.
Cedera kepala
sirkulasi CSS
dalam
ventrikel
terganggu
5.
14
C. Manifestasi Klinik
1.
Infant
teraba
crecked-pot
Irritable,
lethargic,
malas
makan,
perubahan
kesadaran,
2.
opistiotonus,
peningkatan TIK
irritable
lethargic
apatis
confused
inkoheren
manifestasi klinik, sesuai dengan lokasi lesi pada otak
kelumpuhan nervus kranialis
strabismus konvergen
D. Pemeriksaan Diagnostik
a.
b.
c.
CT Scan
d.
MRI
e.
EEG
f.
Isotope Ventriculograms
Memperbaiki Hidrosefalus
Mengobati komplikasi
b. Macam :
Radiografi
Ventrikuloperitoneal shunt
Ventrikuloatrial shunt
Ventriculopleural shunt
F. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
- Data Demografi
a. Nama
b. Usia ( kebanyakan terjadi pada usia infant )
c. Jenis kelamin ( hydrocephalus sebagian besar mengenai anak
laki-laki )
d. Suku / bangsa
e. Agama
- Riwayat Penyakit Sekarang ( perdarahan otak yang berhubungan
dengan kelahiran pre mature ).
- Riwayat Penyakit Terdahulu
a. Antrenatal : perdarahan ketika hamil.
16
F. Patofisiologi
Ketidakseimbangan
sekresi dan absorbsi
CSS
Malformasi
Obstruksi
akumulasi CSS
di Vent.
Tekanan
Menekan otak
Sbl penutupan
sutura
Stl penutupan
sutura
Pembesaran
tlg. tengkorak
Sutura terbuka
P/ TIK
17
G. Diagnosa Keperawatan
1. Potensial
komplikasi
peningkatan
tekanan
intrakranial
Beri
kesempatan
orang
tua
untuk
mengekspresikan
kesedihannya.
-
18
19
operasi
terhadap
tanda-tanda
kemerahan
dan
J. Perencanaan Pemulangan
1. Ajarkan tekhnik perawatan dan balutan pemasangan shunt dan
jelaskan tanda-tanda infeksi dan malfungsi dari shunt.
2. Anjurkan untuk melapor ke perawat atau dokter bila ada
sumbatan.
3. Jelaskan tentang obat-obatan yang diberikan, efek kebutuhan
mempertahankan tekanan darah (seperti anti kejang).
4. Jelaskan pentingnya kontrol ulang.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hydrocephalus adalah keadaan patologi otak yang mengakibatkan
bertambahnya Cairan Serebrospinalis (CSS) dengan tekanan intrakarnial yang
meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
Hydrocephalus yang tampak jelas dengan tanda tanda klinis yang khas disebut
hydrocephalus yang manifes. Sementara itu, hydrocephalus dengan ukuran kepala
yang normal disebut sebagai hydrocephalus yang tersembunyi. Dikenal
Hydrocephalus Kongenital dan Hydrocephalus Akuisita.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini semoga membantu untuk menambah pemahaman
pembaca tentang penyakit hydrocephalus. Dan memberikan pemahaman tentang
bagaimana mengatasi masalah kesehatan tersebut sehingga dapat mengurangi
angka kejadian di masyarakat.
22