Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN STROKE

DISUSUN OLEH:

BAYU ANANDA (17010003)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

HUSADA MANDIRI POSO

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pengelolaan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Stroke”. Semoga makalah yang saya bikin dapat menambah
ilmu saya dan ilmu bagi orang lain.

Demikian makalah yang saya buat, mohon maaf jika makalah yang saya buat
belum terlalu sempurna. Karna saya masih belajar dalam menyusun makalah dengan
baik.

Poso, 24 November 2019

Penulis

Bayu Ananda

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan


peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan diotak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
Stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi masalah kesakitan dan
kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika Serikat. Sebanyak 10%
penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan. (
Batticaca,2008)

Secara global, penyakit serebrovaskular (stroke) adalah penyebab utama


kedua kematian. Ini adalah penyakit yang dominan terjadi pada pertengahan usia
dan orang dewasa yang lebih tua. WHO memperkirakan bahwa pada tahun
2005, stroke menyumbang 5,7 juta kematian diseluruh dunia, setara dengan
9,9% dari seluruh kematian. Lebih dari 85% dari kematian ini akan terjadi pada
orang yang hidup di negara-negara berpenghasilan rendah dan menegah dan
sepertiga akan pada orang yang berusia kurang dari 70 tahun. Stroke disebabkan
oleh gangguan suplai darah ke otak, biasanya karena pembuluh darah semburan
atau diblokir oleh gumpalan darah. Ini memotong pasokan oksigen dan nutrisi,
menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. (Organization,2015)

B. Tujuan

Untuk mengetahui serta memahami bagaimana Asuhan keperawatan yang baik


dilakukan pada klien dengan stroke.

3
BAB II

KONSEP MEDIS

A. Definisi

Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang menyebabkan defisit


neurologis mendadak sebagai akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak.
(Mansjoer,2007)

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan


peredaran darah diotak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan di otak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.
(Batticaca,2008)

Stroke dapat juga diartikan sebagai gangguan fungsional otak yang bersifat :

 Fokal dan atau global


 Akut
 Berlangsung antara 24 jam atau lebih
 Disebabkan gangguan aliran darah otak
 Tidak disebabkan karena tumor/infeksi

Stroke dapat digolongkan sesuai dengan etiologi atau dasar perjalanan penyakit.
Seuai dengan perjalanan penyakit, stroke dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

1. serangan iskemik sepirintas (TIA) : merupakan gangguan neurologis


fokal yang timbul mendadak dan menghilang dalam beberapa menit
sampai beberapa jam.

2. progresif/inevolution (stroke yang sedang berkembang) : perjalanan


stroke berlangsung perlahan meskipun akut. Stroke dimana deficit
neurologisnya terus bertambah berat.

3. stroke lengkap/completed : gangguan neurologis maksimal sejak awal


serangan dengan sedikit perbaikan. Stroke dimana deficit neurologisnya
pada saat onset lebih berat,bisa kemudian membaik/menetap.

4
B. Etiologi

Penyebab stroke menurut (Arif,2010) :

1. Thrombosis Cerebral

Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi


sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan
oedema dan kongesti disekitarnya. Thrombosis biasanya terjadi pada
orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi
karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang
dapat menyebabkan iskemi serebral. Tandan dan gejala neurologis
memburuk pada 48 jam setelah trombosis.

Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak :

a. Aterosklerosis

merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan


pengerasan arteri besar dan menegah seperti
koronaria,basilar,aorta dan arteri iliaka (Hutapea,2015).

Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta


berkurangnya kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah.
Manifestasi klinis atherosklerosis bermacam-macam.

Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisma berikut :

 Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya


aliran darah.
 Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi trombosis
 Merupakan tempat terbentuknya trombus, kemudian
melepaskan kepingan thrombus (embolus).
 Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian
robek dan terjadi perdarahan.

b. Hyperkoagulasi pada polysitemia

darah bertambah kental, peningkatan


viskositas/hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah
serebral/

5
c. Arteritis (radang pada arteri)

d. Emboli

emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah


otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli
berasal dari thrombus di jantung yang terlepas dan menyumbat
sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat dan
gejala timbul kurang dari 10-30 detik.

2. Haemorhagi

Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan


dalam ruang subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri.
Perdarahan ini dapat terjadi karena atherosklerosis dan hypertensi.
Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkanperembesan darah
kedalam perenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan,
pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak
akan membengkak, jaringan otak tertekan,sehingga terjadi infrak
otak,oedema,dan mungkin herniasi otak.

3. Hipoksia umum

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah :

a. Hipertensi yang parah

b. Cardiac pulmonary arrest

c. Catdiac output turun akibat aritmia

4. Hipoksia setempat

Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah:

a. spasme arteri serebral, yang disertai perdarahan subarachnoid.

b. vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain

6
C. Patofisiologi

Setiap kondisi yang menyebabkan perubahan perfusi darah pada otak


yang menyebabkan keadaan hipoksia. Hipoksia yang berlangsung lama
menyebabkan iskemik otak. Iskemik yang terjadi dalam waktu yang singkat
kurang dari 10-15 menit dapat menyebabkan defisit sementara bukan defisit
permanen. Sedangkan iskemik yang terjadi dalam waktu lama dapat
menyebabkan sel mati permanen dan mengakibatkan infark pada otak.

Perdarahan biasanya berhenti karena pembentukan trombus oleh fibrin


trombosit dan oleh tekanan jaringan. Setelah 3 minggu, darah mulain
sireabsorbsi. Ruptur ulangan merupakan resiko serius yang terjadi sekitar 7-10
hari setelah perdarahan pertama.

D. Tanda dan Gejala

Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh


darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adequat dan
jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena
fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.

a. kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)

b. lumpuh pada salah satu sisi wajah “bell’s palsy”

c. tonus otot lemah atau kaku

d. menurun atau hilangnya rasa

e. gangguan lapang pandang “homonimus hemianopsia”

f. gangguan bahasa (Disatria : kesulitan dalam membentuk kata;afhasia atau


disfasia:bicara defeksif/kehilangan bicara)

g. gangguan persepsi

h. gangguan status mental

7
E. Manifestasi klinis

Gejala klinis yang timbul tergantung dari jenis stroke :

1. gejala klinis pada stroke hemoragik, berupa :

a. defisit neurologis mendadak

b. kadang-kadang tidak terjadi penurunan kesadaran.

c. terjadi trauma pada usia > 50 tahun

d. gejala neurologis yang timbul tergantung pada berat ringannya


gangguan pembuluh darah dan lokasinya.

2. gejala klinis pada stroke akut berupa :

a. kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang


timbul mendadak

b. gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan


hemisensorik)

c. perubahan mendadak pada status mental (kesadaran menurun)

d. mulut mencong atau tidak simetris ketika menyeringai

e. gangguan penglihatan

f. gangguan daya ingat

g. bicara pelo atau cadel

h. mual dan muntah

i. nyeri kepala hebat

j. vertigo

k. gangguan fungsi otak. (Smeltzer,2002)

8
F. Pemeriksaan diagnostik

1. Angiografi serebral

2. Skan tomografi komputer (Computer tomography scan-CT-scan)

3. Magnetic resonance imaging (MRI)

4. Ultrasonografi dopller (USG dopller)

5. Elektroensefalogram (Electroencephalogram-EEG)

6. Sinar X tengkorak

7. Pemeriksaan laboratorium

G. Penatalaksanaan medik

Penatalaksanaan medik pada klien dengan stroke meliputi :

1. Non pembedahan

a. Terapi antikoagulan

b. Phenytonin (Dilantin)

c. Enteris-coated

d. Eplison-aminocaproic

e. Calcium channel blocker (Nimodipine)

2. Pembedahan

a. Karotid enderteretomi

b. Superior temporal arteri middle serebra arteri anatomis

9
BAB III

KONSEP

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

1. identitas klien

2. keluhan utama

3. riwayat penyakit sekarang

4. riwayat penyakit yang lalu

5. riwayat penyakit keluarga

Pengumpulan data :

A. Aktivitas/istirahat

B. Sirkulasi

C. Integritas ego

D. Eliminasi

E. Makanan/cairan

F. Neuro sensori

G. Nyaman/nyeri

H. Respirasi

I. Keamanan

J. Interaksi sosial

10
B. Diagnose keperawatan

1. ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan aliran


darah ke otak terhambat.

2. kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan penurunaan sirkulasi


ke otak

3. kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neurovaskuler

4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan kesadaran

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan


peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan diotak
sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian.

B. Saran

Agar pengetahuan tentang “Askeb pada klien stroke” dapat di pahami


dan dimengerti oleh para pembaca sebaiknya makalah ini dipelajari dengan baik
karena dengan mengetahui “askeb pada klien stroke” dapat menambah
pengetahuan dan wawasan dalam ilmu medis. Karena dengan bertambahnya
pengetahuan dan wawasan tersebut maka kita akan termotivasi lagi untuk belajar
menjadi orang yang lebih baik dalam hal ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

12
1. Hardhi, A. (2015). Aplikasi NANDA NIC-NOC. Jogyakarta: AR-RUZZ
MEDIA.
2. Morton, P. G. (2013). Keperawatan Kritis. Jakarta: Kedokteran EGC..
3. PPNI, T. p. (2016). Standart Diagosa Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
4. Wilkinson, J. M. (2016). Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.

13

Anda mungkin juga menyukai